PCD RESEP No 7

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

RESEP No 7

PEMBAHASAN RESEP

I. Skrining Administrasi
Nama dokter Ada dr. Kristianingsih, Sp. OG
Alamat dokter Ada Jl. Mataram 22 Solo
Nomor SIP Tidak ada -
Nomor telepon Ada 612345
Tanggal R/ Tidak ada -
Tanda R/ Ada R/
Nama obat dan Ada R/ Zibramax 500 mg V
Aturan Pakai Ada S I dd II
R/ Doksisiklin 10 mg X
S 2 dd 1
R/ Pronalges Supp III
S 1 dd 1
R/ Torasix
S 3 dd 1
Tanda tangan dr Ada Ada
Nama Pasien Ada Ny. Puji
Umur Pasien Ada 65th
BB pasien Tidak ada -
Alamat pasien Tidak ada -

II. Skrining Farmasetik

1. Zibramax
Jenis : Paten
Kandungan : Azitromisin kaplet salut selaput 500 mg
Golongan Obat : Antibiotic Makrolida
Bentuk Sediaan : Tablet
Dosis : infeksi Chlmydia trachomatis/ neisseria gonorrhea 1 g sebagai
dosis tunggal
Dosis dalam R/ : 1x sehari 2 tablet pada hari kedua Haid
Cara Pakai : minum oral
Sediaan : Dus 2 x 3 kaps salut selaput 500 mg

2. Doksisiklin
Jenis : Generik
Kandungan : Doksisiklin
Golongan Obat : Antibiotik Tetrasiklin
Bentuk Sediaan : Tablet
Dosis : infeksi gonokokus tanpa komplikasi pada serviks, rectum atau
uretra dimana gonokokus masih sensitive: 100 mg dua kali
sehari selama 7 hari
Dosis dalam R/ : 2 x sehari 1 tablet pada hari ketiga Haid
Cara Pakai : minum oral
Sediaan : kapsul 100 mg
3. Pronalges Suppositoria
Jenis : Paten
Kandungan : Ketoprofen 100 mg /supp
Golongan Obat : AINS
Bentuk Sediaan : Suppositoria
Dosis : 1 suppo pada pagi dan malam hari; 1 supp pada malam hari,
jika digabungkan dengan pemberian per oral pada siang hari
Dosis dalam R/ : 1 x sehari 1 supp pada waktu 1 jam sebelum HSG
(Histerosalpingografi)
Cara Pakai :
- Cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air mengalir
- Buka pembungkus obat (jangan buka pembungkus obat jika suppositoria
terlalu lunak/lembek)
- Jika suppositoria terlalu lunak/lembek sebaiknya didinginkan dulu dalam
kondisi masih dalam kemasan (masukkan dalam termos pendingin atau
dipegang dibawah aliran air dingin), kemudian setelah agak keras baru
keluarkan dari kemasannya.
- Lembutkan bagian tepi yang mungkin tajam dengan dihngatkan dalam
genggaman tangan.
- Berbaring miring pada salah satu sisi dan tekuk kaki kanan (lutut) kearah
badan setinggi perut dan bagian kaki kiri dengan posisi lurus
- Angkat pantat dengan tangan kanan agar area rectal terbuka
- Masukkan obat ke dalam ke anus secara perlahan dengan bagian yang runcing
terlebih dahulu, dilanjutkan dengan bagian belakangnya sedalam 1 inchi.
- Tahan ujung jari anda yang digunakan untuk memasukkan suppositoria
- Kemudian luruskan kaki anda dengan posisi berbaring miring selama 5 menit
agar suppositoria tidak keluar kembali.
- Cuci tangan kembali dengan sabun dan air mengalir untuk membersihkan sisa
obat
- Usahakan untuk tidak melakukan buang air besar selama 1 jam.
Sediaan : Dus 5 x 10 tab; 100 mg
4. Torasic
Jenis : Paten
Kandungan : Ketorolac Tromethamine
Golongan Obat : Analgesik Non Narkotik
Bentuk Sediaan : Tablet
Dosis : dosis awal: 10 mg tiap 4-6 jam untuk nyeri sesuai kebutuhan,
dosis maks untuk dewasa 40 mg.
Dosis dalam R/ : 3x sehari 1 Tablet setelah HSG (Histerosalpingografi)
Cara Pakai : Minum per oral
Sediaan : Dus tablet salut selaput 10 mg x 2 x 10

III. Skrining Klinis


1. Zibramax

Indikasi : infeksi saluran pernafasan atas (tonsillitis, faringitis) dan bawah


(bronchitis, pneumonia), infeksi kulit dan jaringan, penyakit
kelamin. (IMS, uretritis, Neiseriaa gonorrhoe dll).
Kontraindikasi : gangguan fungsi hati
Efek samping : anoreksia, konstipasi, pusing, flatulens, dispepsia
Interaksi : antasida,estrogen, teofilin
2. Doksisiklin
Indikasi : untuk terapi infeksi demam tifoid, infeksi uretra, infeksi saluan
nafas yang disebabkan oleh Mycoplasma pneumaonia, Infeksi
gonokokus, dll,
Kontraindikasi : Hipersensitif, anak usia dibawah 12 tahun dan ibu hamil
Efek samping : Anoreksia, kemerahan, tinnitus
Interaksi : Absorbsi terganggu oleh antacid. Dapat mengganggu kerja
penicillin.
3. Pronalges
Indikasi : Reumatik arthritis, osteoarthritis, ngangguan otot sklet lainnya,
nyeri setelah pembedahan ortopedik, dismenorea .
Kontraindikasi : ulkus peptikum, penderita asma, urtikaria, atau rx sensitivitas
lain yang ditimbulkan oleh asetosal dan AINS lain, hamil dan
menyusui
Efek samping : gangguan GI, pusing, sakit kepala
Interaksi : dengan NSAID lain / kortikosteroid dapat meningkatkan resiko
pendarahan saluran cerna, warfarin, probenasid, metotrexate.
4. Torasic
Indikasi : terapi simptomatik jangka pendek nyeri akut derajat sedang-
berat paska operasi.
Kontraindikasi : Hipersensitif, ulkus peptic, penyakit serebrovaskuler, pemakaian
bersama AINS lain dan aspirin, probenasid, gangguan fungsi
ginjal sedang sampai berat (SrCl < 160 mol/L)
Efek samping : Gangguan GI, diare, konstipasi, kembung, gastritis, mulut
kering, pusing, mual, pankreatitis
Interaksi : NSAID, clopidogrel, prdnison, warfarin
SIMULASI KOMUNIKASI ANTARA APOTEKER DENGAN PASIEN

RESEP 7

Pada saat Siang hari seorang Ibu datang ke apotek Gue Farma dengan membawa resep
untuk menebus obat tersebut. Pasien tersebut dilayani langsung dengan Apoteker Penanggung
jawab Apotek.
Apoteker : selamat pagi bu, selamat datang di Apotek Gue Farma
Pasien : iya selamat pagi juga mba
Apoteker : ada yang bisa saya bantu bu?, perkenalkan nama saya Dewi apoteker di apotek
ini.
Pasien : iya mba, saya mau menebus resep ini (memberikan resep)
Apoteker : (melihat dan membaca resep) ini benar dengan ibu Puji sendiri?
Pasien : iya mba benar, ini saya sendiri.
Apoteker : sebentar ya bu biar saya hitung harga obatnya sebentar, ibu silahakan duduk
sebentar.
Pasien : iya mba.
Beberapa saat.(apoteker memanggil pasien)
Apoteker : ibu Puji.
Pasien : iya mba saya.
Apoteker : ini bu harga obatnya Rp.xxxx apa mau langsung di ambil semua?
Pasien : iya mba langsung saya ambil semua aja.
Apoteker : mohon tunggu sebentar ya bu biar saya siapkan resepnya
Beberapa saat.(apoteker memanggil pasien lagi)
Apoteker : ibu Puji
Pasien : iya mba
Apoteker : ini benar dengan ibu puji?, tadi berobat ke dokter Kristianingsih ya bu?
Pasien : iya mba benar itu saya.
Apoteker : maaf bu sebelumnya, apa ibu ada waktu sebentar untuk melakukan konseling
dengan saya? Palingan Cuma 10 menitan bu, biar saya jelaskan tentang cara
pemakaian obatnya.
Pasien : owwwiya mba ndak apa-apa.
Apoteker : baik bu, mari ikut ke ruang konseling biar agak enakan ngobrolnya tidak sambil
berdiri.
Pasien : owww baik mba
Apoteker : silahkan duduk bu. (apoteker meletakkan obat) jadi begini bu, di harapkan nanti
dengan adanya konseling ini ibu tau tentang penyakitnya dan informasi obat yang
ibu peroleh dari dokter. sebelumnya apakah dokter sudah menjelaskan tentang
penyakit ibu?
Pasien : dokter hanya bilang kalau saya menderita penyakit kelamin mba dan harus
melakukan pemeriksaan HSG.
Apoteker : oh iya, apakah dokter juga sudah menjelaskan cara pemakaian obatnya?
Pasien : tadi dokter hanya bilang itu obatnya antibiotic sama anti nyeri untuk saya minum
pas nanti sebelum pemeriksaan HSG dan setelah pemeriksaan HSG.
Apoteker : mmmm baik jadi begini ya bu, saya akan menjelaskan ini obatnya ada 4 macam,
yang pertama ini (zibramax) ini antibiotic diminumnya sehari sekali langsung 2
kaplet sesudah makan diminum pada hari ke2 haid ya bu, terus ini (doksisiklin)
ini juga antibiotic diminumnya sehari 2 x 1 kapsul sesudah makan dimulai pada
hari ke3 menstruasi, karena kedua obat tersebut merupakan antibiotic maka harus
diminum sampai habis ya bu. Selanjutnya ada obat nyeri bu obat ini diguanakan
untuk mengatasi nyeri pada saat ibu melakukan pemeriksaan HSG, obatnya ada 2
macam yang pertama ini pronalges di gunakannya sehari sekali aja digunakan 1
jam sebelum melalukakn pemeriksaan HSG, dan yang kedua ini torasic obat ini
digunakan sehari 3 x 1 tablet setelah ibu melakukan pemeriksaan HSG ya bu..di
harapkan nanti rasa nyeri yang disebabkan oleh pemeriksaan HSG ini dapat
berkurang setelah pemakaian obat ini.
Pasien : oh iya terus kalau obat yang ini (menunjuk pronalges) bagaimana cara
pemakaiannya mba, soalnya saya belum pernah dapat obat seperti ini?
Apoteker : untuk (menunjukkan obat Pronalges) Ini bentuknya suppositoria ya bu. Jadi cara
pakainya dimasukkan ke dalam rektum (lubang anus). Jadi pertama ibu Cuci
tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air mengalir, buka pembungkus obat
(jangan buka pembungkus obat jika suppositoria terlalu lunak/lembek), Jika
suppositoria terlalu lunak/lembek sebaiknya didinginkan dulu dalam kondisi
masih dalam kemasan (masukkan dalam termos pendingin atau dipegang dibawah
aliran air dingin), kemudian setelah agak keras baru keluarkan dari kemasannya.
Selanjutnya Lembutkan bagian tepi yang mungkin tajam dan dihangatkan dalam
genggaman tangan. Selanjutnya ibu berbaring miring pada salah satu sisi dan
tekuk kaki kanan (lutut) kearah badan setinggi perut dan bagian kaki kiri dengan
posisi lurus, Angkat pantat dengan tangan kanan agar area rectal terbuka.
Masukkan obat ke dalam ke anus secara perlahan dengan bagian yang runcing
terlebih dahulu, dilanjutkan dengan bagian belakangnya sedalam 1 inchi. Tahan
ujung jari anda yang digunakan untuk memasukkan suppositoria Kemudian
luruskan kaki anda dengan posisi berbaring miring selama 5 menit agar
suppositoria tidak keluar kembali. Cuci tangan kembali dengan sabun dan air
mengalir untuk membersihkan sisa obat. Usahakan untuk tidak melakukan buang
air besar selama 1 jam. Jika ibu mengalami kesulitan dalam pemakaiannya, ibu
bisa meminta bantuan suami atau mungkin anak ibu.
Pasien : oh begitu ya mba..
Apoteker : terus ini bu ada lagi, untuk obat ini (pronalges) nanti sesampainya ibu dirumah
obatnya langsung disimpan di kulkas ya bu di jangan di freezer, di kulkas yang
bawah saja dan kalau bisa jauhkan dari jangkauan anak-anak ya bu takutnya nanti
dikira permen. Kalau untuk obat yang lainnya bisa disimpan seperti biasa, asal
jangan terkena langsung cahaya matahari atau pada tempat yang sejuk.
Bagaimana ibu, apakah ibu sudah mengerti mengenai apa yang saya jelaskan?
Pasien : sudah mbasaya sudah mengerti
Apotekker : kalau ibu sudah mengerti apakah saya bisa meminta ibu untuk mengulang
kembali mengenai cara pemakaian obatnya?
Pasien : untuk obat pronalges ini pertama Cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan
air mengalir, buka pembungkus obat (jangan buka pembungkus obat jika
suppositoria terlalu lunak/lembek), Jika suppositoria terlalu lunak/lembek
sebaiknya didinginkan dulu dalam kondisi masih dalam kemasan (masukkan
dalam termos pendingin atau dipegang dibawah aliran air dingin), kemudian
setelah agak keras baru keluarkan dari kemasannya. Selanjutnya Lembutkan
bagian tepi yang mungkin tajam dan dihangatkan dalam genggaman tangan.
Selanjutnya berbaring miring pada salah satu sisi dan tekuk kaki kanan (lutut)
kearah badan setinggi perut dan bagian kaki kiri dengan posisi lurus, Angkat
pantat dengan tangan kanan agar area rectal terbuka. Masukkan obat ke dalam ke
anus secara perlahan dengan bagian yang runcing terlebih dahulu, dilanjutkan
dengan bagian belakangnya sedalam 1 inchi. Tahan ujung jari yang digunakan
untuk memasukkan suppositoria Kemudian luruskan kaki dengan posisi berbaring
miring selama 5 menit agar suppositoria tidak keluar kembali. Cuci tangan
kembali dengan sabun dan air mengalir untuk membersihkan sisa obat. Serta
usahakan untuk tidak melakukan buang air besar selama 1 jam.
Apoteker : iya udah benar bu, untuk tabletnya apa bisa diulangi cara pemakaiannya?
Pasien : ini zibramax diminum sehari sekali langsung 2 kaplet sesudah makan diminum
pada hhari ke dua haid, terus yang ini (doksisiklin) diminum sehari 2 kali 1 kapsul
diminum pada hari ketiga haid sesudah makan juga yang antibiotic itu harus
diminum hingga habis. Terus ini (tirosic) diminum 3 kali sehari 1 tablet sesudah
makan..diminumnya setelah pemeriksaan HSG untuk mengatasi nyerinya.
Apoteker : baik bu saya rasa ibu sudah paham mengenai cara pemakaiaan obatnya, trus saya
sarankan juga ibu jika ada keluhan nyeri pada saat buang air kecil dapat diatasi
dengan berkemih selagi mandi air hangat, kurangi stress juga ya bu, atur Pola
hidup yang baik dengan olahraga teratur, dan menghindari aktivitas yang berlebih.
Serta Pada saat timbulnya infeksi hindari hubungan seksual dan jika ada lesi jaga
agar lesi tetap bersih dan kering. Selalu cuci tangan sebersih mungkin setiap kali
brsentuhan dengan lesi. Dan hubungan seksual harus dihindari hingga semua lesi
sembuh total. Dan Untuk suami/pasangan dianjurkan untuk pemeriksaan juga
untuk mendeteksi adanya tanda-tanda dini infeksi menular seksual.
Pasien : baik mba saya mengerti
Apoteker : apakah masih ada yang bisa saya bantu bu?
Pasien : tidak mbak sudah cukup kok
Apoteker : baik bu, ini obatnya dan untuk pembayarannya bisa langsung kekasir, dan
apabila ada keluhan setelah pemakaian obatnya ibu bisa segera hubungi dokter.
Pasien : iya mba terimakasih banyak
Apoteker : sam-sama bu, semoga lekas sembuh

Anda mungkin juga menyukai