KORUPSI
KORUPSI
KORUPSI
Korupsi adalah perbuatan seseorang yang memangku jabatan dan kewenangan yang
melawan hukum dan ketentuan serta prosedur secara salah dengan memanfaatkan posisi atau
kedudukan, kewenangan atau karakter yang melekat pada kekuasaannya untuk mendapatkan
keuantungan langsung untuk dirinya sendiri atau tidak langsung melalui keluarga atau kerabat atau
orang lain, bertentangan dengan tugas dan hak orang lain.
Dorongan dari dalam diri sendiri (keinginan, hasrat, kehendak, dan sebagainya)
Rangsangan dari luar (dorongan teman-teman, adanya kesempatan, kurang kontrol dan
sebagainya).
Menurut Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam bukunya berjudul
"Strategi Pemberantasan Korupsi" sebab korupsi antara lain:
2. Aspek Organisasi
Nilai-nilai di masyarakat kondusif untuk terjadinya korupsi Korupsi bisa ditimbulkan oleh
budaya masyarakat.
Masyarakat kurang menyadari sebagai korban utama korupsi
Masyarakat kurang menyadari bila dirinya terlibat korupsi
Masyarakat kurang menyadari bahwa korupsi akan bisa dicegah dan diberantas bila
masyarakat ikut aktif.
a. Demokrasi
b. Ekonomi
Korupsi politis ada di banyak negara, dan memberikan ancaman besar bagi warga
negaranya. Korupsi politis berarti kebijaksanaan pemerintah sering menguntungkan pemberi
sogok, bukannya rakyat luas. Satu contoh lagi adalah bagaimana politikus membuat peraturan
yang melindungi perusahaan besar, namun merugikan perusahaan-perusahaan kecil (SME).
Politikus-politikus "pro-bisnis" ini hanya mengembalikan pertolongan kepada perusahaan besar
yang memberikan sumbangan besar kepada kampanye pemilu mereka.
Referensi.
Priantara, Diaz. 2013. Fraud Auditing & Investigation. Jakarta : Mitra Wacana Media.