METIL Penelitian Ilmiah
METIL Penelitian Ilmiah
METIL Penelitian Ilmiah
PENDAHULUAN
dan memberikan penafsirannya yang benar. Tetapi lebih dinamis lagi penelitian
diketemukan. Tanpa usaha penelitian itu ilmu pengetahuan akan berhenti, bahkan
akan surut ke belakang.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari penelitian ilmiah.
2. Untuk mengetahui tujuan penelitian ilmiah.
2
II
PEMBAHASAN
secara tertulis. Jika kata itu dikaitkan dengan kata ilmiah, maka hasil organisasi
ide/pesan itu disebut tulisan ilmiah. Tulisan ilmiah adalah tulisan yang didasari
menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan
Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari itu ada juga
ahli yang menerjemahkan research sebagai riset.Research itu sendiri berasal dari
kata re, yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan
demikian arti sebenarnya dari research atau riset adalah mencari kembali.
Menurut Mohamad Nazir (1988) Ilmiah yaitu menggunakan metode dan prinsip-
dimana suatu hipotesis yang dirumuskan setelah dikumpulkan data obyektif secara
ilmiah. Dalam penelitian ilmiah ini selalu ditemukan dua unsur penting, yaitu
kerja mata dengan penggunaan persepsi. Nalar adalah suatu kekuatan arti dari
1990).
Menurut Sukardi (2009) penelitian adalah proses ilmiah yang mencakup sikap
formal dan intensif. Karakter formal dan intensif karena mereka terikat dengan aturan,
urutan maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat
bagi kehidupan manusia. Intensif dengan menerapkan ketelitian dan ketepatan dalam
memecahkan problem melalui hubungan sebab akibat, dapat diulang kembali dengan cara
Apabila fakta tersebut baru diungkap dan disusun secara sistematis oleh seorang
peneliti pada saat itu maka dapat dikatakan bahwa data peneliti tersebut dikatakan
baru.
1. Adanya tujuan
2. Keseriusan
Keseriusan dalam penelitian berarti ada kehati hatian, ada ketelitian dan
ada kepastian. Untuk itu diperlukan adanya dasar teori yang bagus dan rancangan
penelitian yang mantap, sehingga keseriusan penelitian meningkat pula. Utuk itu
peneitian harus didasarkan pada jumlah sampel yang cukup yang dipilih dengan
metode yang benar, dan daftar pertanyaan harus disusun secara tepat.
3. Dapat diuji
dengan menggunakan metode stat itik tertentu. Pengujian ini didasarkan atas
pengalaman pengalaman lembaga lain dan juga atas dasar hasil penelitian
sebelumnya. Dari hasil uji hipotesis itu dapat ditemukan jawaban apakah hipotesis
itu ditolak atau tidak ditolak.
4. Dapat direflikasikan
Hasil dari suatu penelitian tercermin dari hasil uji hipotesis, hasil uji
dengan kejadian yang sama apabila penelitian itu dilakukan berulangulang dalam
kondiisi yang sama. Kalau hal itu terjadi, maka kita mempunyai keyakinan bahwa
penelitian kita itu bersifat ilmiah. Dengan kata lain hipotesis kita itu tidak ditolak
bukan hanya karena kebetulan.
Presisi menjukan berapa dekat penemuan kita terhadap realita ( atas dasar
sampel yang kita gunakan). Dengan kata lain presisi mencerminkan drajat
kepastian dari penemuan kita terhadap gejala yang kita pelajari. Sebagai contoh
7
kalau kita memperkirakan jumlah ratarata hari yang hilang karena tidak hadir
kerja berkisar antara 30 dan 40 hari, dan terbukti angka ketidakhadiran kerja yang
sebenarnya adaah 35 hari. Maka perkiraan kita akan lebih tepat ( precise )
dibandingkan perkiraan rata rata hari hilang karena ketidakhadiran antara 20 dan
50 hari pertahun. Angka perkiraan ini disebut dengan confidence interval, dan
kebenaran estimasi kita. Hasil estimasi tidak hanya perlu tepat tetapi perlu juga
dikatakan bahwa 95% dari seluruh kesempatan yang ada , kita akan bahwa hasil
penelitian kita benar dan hanya 5% dari seluruh kesempatan itu yang salah. Inilah
yang disebut derajat keyakinan.
6. Objektivitas
Artinya, harus didasarkan pada fakta yang diperoleh dari data actual dan bukan
atas dasar penilaian subjektif dan emosional. Misalnya, jika kita mempunyai
hipotesis bahwa partisipasi yang lebih besar dalam pengambilan keputusan akan
meningkatkan komitmen organisasi, dan hal tersebut tidak didukung oleh hasil
penelitian. Artinya tidak ada gunanya sama sekali melakukan penelitian ini, sebab
hasil keputusannya itu tidak didasarkan pada data yang faktual, melainkan pada
opini subjektif peneliti.
7. Berlaku umum
luas cakupan penerapan yang dapat ditimbulkan oleh hasil penelitian itu maka
akan semakin berguna penelitian itu bagi mereka yang menggunakannya.
8
8. Efisien
pemahaman yang baik terhadap masalah yang sedang dihadapi, maka sifat efisien
ini akan tercapai. Misalnya, bila dua atau tiga variabel spesifik dalam situasi kerja
karyawan. Hal tersebut akan lebih berguna dan berharga bagi manajer
secara umum dibagi menjadi dua: penelitian primer dan penelitian sekunder.
1. Penelitian Primer
biasanya kita sebut dengan responden. Data atau informasi diperoleh melalui
a. Studi Kasus
b. Survei:
meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu. Pada umumnya survei
mencerminkan populasi.
c. Riset Eksperimental
studi. Pada umumnya riset ini menggunakan dua kelompok atau lebih untuk
spesifik.
2. Penelitian Sekunder
pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab
masalah yang diteliti. Penelitian ini juga dikenal dengan penelitian yang
menggunakan studi kepustakaan dan yang biasanya digunakan oleh para peneliti
1. Paradigma Kuantitatif
2. Paradigma Kualitatif
sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistis, kompleks dan
fakta saat ini dari suatu populasi. Penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data
untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari
atau tidaknya hubungan (asosiasi) antara dua variabel atau lebih. Pelitian
korelasional juga menjelaskan seberapa jauh korelasi yang ada diantara variabel
yang diteliti.
11
terhadap konsekuensi konsekuensi yang timbul dan menelusuri kembali fakta dari
independen.
Jenis Data
pendapat orang
III
3.1 Kesimpulan
disimpulkan bahwa :
persoalan (masalah).
masalah.
3.2 Saran
Oleh karena itu penulis senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan dan
arahan serta saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah
berikutnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Anton Bakker, Drs. Achmad Charris Zubair. 1990. Metodologi Penelitian
Filsafat. Kanisius. Yogyakarta
Drs. Madyo Ekosusilo. 1995. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Dahara Prize.
Semarang
Prof. Dr. S. Nasution, MA. 1996. Metode Research. Bumi Aksara. Jakarta
LAMPIRAN