Pedoman Pelayanan Program Kia Dan KB Puskesmas Doko

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

PEDOMAN PELAYANAN PROGRAM KIA DAN KB

WILAYAH KECAMATAN DOKO


DI UPT PUSKESMAS DOKO

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BLITAR
TAHUN 2017
LEMBAR PENGESAHAN
Pedoman Pelayanan Program KIA dan KB
Wilayah Kecamatan Doko
di Puskesmas Doko

Telah menyelesaikan laporan Pedoman Program KIA dan KB Wilayah


Kecamatan Doko pada tanggal 6 Januari 2017 sebagai pedoman dan
tatalaksana pelayanan seluruhnya tercantum di dalam pedoman ini.

Doko, 6 Januari 2017


Penanggung Jawab UKM Pelaksana Program KIA dan KB

ENDANG YULIASTUTI, Amd.Keb ENDANG SRI HANDAYANI, Amd.Keb.


NIP. 19680713 199302 2 002 NIP. 19701025 199301 2 001

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Doko

dr. YUDIA SUPRADINI


NIP. 19670303 200212 2 004
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DOKO
Jl. Sersan Toyib No.02 Telp. (0342) 692118 Kode Pos 66184
Desa Suru - Kecamatan Doko
e-mail : [email protected]

KEPUTUSAN
KEPALA UPT. PUSKESMAS DOKO
No : ..........................
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN PROGRAM KIA DAN KB
WILAYAH KECAMATAN DOKO

Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu, anak dan
keluarga berencana wilayah yang berorientasi kepada masyarakat
diperlukan suatu pedoman pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga
berencana;
b. bahwa untuk mencapai sebagaimana dimaksucl pada huruf a perlu
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas;
Mengingat : 1. Undang - undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
2. Undang - undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
3. Undang - undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Permenkes No. 5 Tahun 2014 Tentang Praktik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Bupati Blitar Nomor 32 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasiorial Prosedur Penyelenggaraan
Pemerintahan di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar;

MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENETAPAN PEDOMAN
PROGRAM KIA DAN KB WILAYAH KECAMATAN DOKO
KEDUA : Penanggung jawab kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana wilayah
menyusun pedoman program yang dilakukan untuk meningkatkari kualitas
pelayanan Kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana wilayah Kecamatan
Doko.
KETIGA : Pelaksana pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana wilayah
bekerja berdasarkan pedoman program yang telah dibuat dan ditetapkan
sebagai acuan evaluasi program kegiatan kesehatan ibu, anak dan keluarga
berencana wilayah Kecamatan Doko.
KEEMPAT : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Doko
Pada Tanggal :
Kepala UPT. Puskesmas Doko

dr. YUDIA SUPRADINI


NIP. 19670303 200212 2 004
Kata Pengantar

Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas kehendak dan
pertolonganNYA sehingga kami bisa menyelesaikan laporan Pedoman Program KIA dan KB ini
bisa sampai ditangan pembaca. Laporan Pedoman Program KIA dan KB adaluh salah satu bentuk
pertanggung jawaban kami kepada pengguna layanan yang telah mempercayai kami sebagai unit
pelaksana dinas kesehaian di tingkat kecamatan dalam rangka bertanggun jawab atas status
derajat kesehatan masyarakat secara umum.
Dalam laporan ini partisipasi masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam menilai (evaluation)
atau umpan balik (feedback) terhadap semua bentuk aplikasi atau penerapan (implementation)
kebijakan-kebijakan pelayanan publik yang diambil. Mengingat fungsi puskesmas adalah melayani
masyarakat maka pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Laporan ini
diharapkan dapat menjadi gambaran persepsi masyarakat terhadap pelayanan publik yang
diterima, dan dijadikan pedoman dalam perbaikan kualitas kinerja pelayanan KIA di UPT.
Puskesmas Doko.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua karyawan UPT. Puskesmas Doko yang telah
berupaya maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat karena tanpa mereka
laporan ini tidak akan bisa sampai di hadapan pembaca. Akhirnya senioga laporan Pedoman
Program KIA dan KB ini membawa manfaat yang sebesar besarnya kepada banyak pihak yang
berkepentingan. Akhirnya kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungan berbagai
pihak hingga laporan ini terselesaikan.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas sebagai orgamsasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan
memberikan pelayanan secara menyeleruh dan terpadu kepada masyarakat. Melalui program
dan kegiatannya, puskesmas berperan serta mewujudkan keberhasilan pembangunan
kesehatan Indonesia, khususnya di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Program KIA dan KB termasuk satu dari program pokok puskesmas yang bertujuan untuk
memantapkan dan meningkatkan mutu pelayanan KIA dan KB secara efektif dan efisien.
Program ini bertanggung jawab dalam kegiatan pelayanan sebagai benkut: pelayanan ibu
hamil, ibu nifas, ibu dengan kompilkasi kebidanan, DDTK, keluarga berencana, neonatus, bayi
baru lahir dengan kompHkasi, bayi, dan balita
Keberhasilan program KIA dan KB menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Bayi (AKB) dan menurunkan jumlah penduduk menjadi salah satu prioritas utama
pembangunan kesehatan di Indonesia. Angka Kematian Ibu dan Bayi belum mencapai target
Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yaitu angka kematian bayi 23/1000 kelahiran hidup
dan angka kematian ibu 102/100.000 kelahiran hidup. Data dari Puskesmas Doko dari bulan
januari hingga Desember tahun 2017 ditemukan kematian bayi berjumlah 7 bayi. Oleh karena
pentingnya kesehatan ibu dan anak sebagai salah satu indikator kesehatan, maka dengan
adanya pedoman ini diharapkan puskesmas dapat menerapkan model pelayanan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif, terciptanya karakter PHBS diseluruh desa,
mendiagnosa dengan evidence base, penatalaksanaan kasus dengan rasional, dan melayani
dengan senyurn, sapa, salam dan doa. Hasilnya adalah meningkatnya mutu kesehatan
masyarakat dan efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia di puskesmas.

B. Tujuan Pedoman
Tersedianya pedoman sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan masyarakat
yang professional dan bermutu di sarana kesehatan. Tujuan khusus:
a. Menunrunkan angka kematian bayi
b. Menurunkan angka kematian ibu
c. Menurunkan laju jumlah penduduk
d. Meningkatnya kepuasan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Prosedur mi mencakup proses pelayanan Poli Kia - KB dimulai dari penerimaan Rekam
Medik, anamnesa, pemeriksaan, penatalaksanaan, rujukan, pencatan dan pengembalian
Rekam Medik.
Ruang lingkup pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA):
1. Melayani posyandu
Yaitu tempat pelayanan kesehatan bayi, balita, dan pemeriksaan bumil.
2. Pemeriksaan ibu hamil (ANC)
Yaitu pelayanan kesehatan untuk ibu selama kehamilan, dimana dianjurkau minimal 4 kali
selama masa kehamilan dan rujukan pada laboratorium meliputi: hb, albumin, reduksi,
golongan darah, dan PMTCT.
3. Deteksi dini ibu hamil dengan resiko tinggi
Yaitu pelayanan kesehatan ibu hamil selama kehamilan dengan riwayat ataupun sedang
mengalami resiko tinggi. Dan jika keluhan tidak dapat tertangani di lakukan rujukan lebih dini.
4 Pemeriksaan yang berkaitan dengan reproduksi
Yaitu pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan reproduksi.
5. Melayani KB
Yaitu pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan Keluarga Berencana dan safari
6. Pemeriksaan pada balita iviTBM dan DDTK
Yaitu pelayanan kesehatan pada balita muda dan apabila ditemukan kelaian merujuk ke
puskesmas.
7. Melayani imunisasi
Yaitu pelayanan kesehatan pada bayi untuk imunisasi dasar dan tambahan, meliputi
imunisasi HBO, BCG, PENTABIO, CAMPAK, POLIO, Td, dan DT.
8. Melayani pemeriksaan ibu nifas
Yaitu pelayanan kesehatan pada ibu sampai 40 hari pasca melahirkan.
9. Memberikan penyuluhan tentang resiko tinggi ibu hamil dan dilakukan pendampingan bumil
resiko tinggi oleh kader.

D. Batasan Operasional
1. Pelayanan Atenatal Care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu
selama kehamilan, dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal yang ditetapkan
dalam standar pelayanan kebidanan meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik (umum dan
kebidanan), dan pemeriksaan laboratorium.
2. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah upaya dibidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaanpelayanan ibu hamil, ibu nifas, ibu dengan
kompilkasi kebidanan, keluarga berencana, neonatus, bayi baru lahir dengan komplikasi,
bayi, dan balita.
3. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) adalah upaya dibidang kesehatan yang menyangkut
pelayananbagi pasangan usia subur (PUS) untuk mengatur kehamilan.
4. Pelayanan Kesehatan Reproduksi adalah pelayanan yang berkaitan dengan sistem
reproduksi wanita.
5. Anamnesa adalah kegiatan penggalian informasi pasien tentang penyakit sekarang dan
yang pernah diderita urtuk kepentingan penegakan diagnosa.
6. Layanan Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya dibidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu meneteki, bayi dan anak balita
serta prasekolah.
7. Diagnosa adalah identifikasi sifat-sifat penyakit atau kondisi atau membedakan satu
penyakit atau kondisi dari yang lainnya. Terapi adalah kegiatan pengobatan sesuai dengan
diagnosa.
8. Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas masalah kesehatan
masyarakat dan kasus-kasus penyakit yang dilakukan secara timbale balik secara vertical
maupun horizontal meliputi sarana, rujukan teknologi, rujukan tenaga ahli, rujukan
operasional, rujukan kasus, rujukan ilmu pengetahuan, rujukan buhan pemeriksaan
laboratorium.
9. Konseling adalah suatu kegiatan bertemu dan berdiskusinya seseorang yang
membutuhkan (klien) dan seseorang yang memberikan (konselor) dukungan dan dorongan
sedemikian rupa sehingga klien memperoleh keyakinan akan kemampuannya dalam
pemecahan masalah.
10. Pencatan pada Rekam Medik adalah penulisan hasil pemeriksaan yang di dapat oleh
petugas yang ditulis pada rekam medik.
11. Pengembalian Rekam medik adalah kegiatan setelah pencatatan rekam medik dimana
rekam medik dalam satu kali 24 jam harus segera di kembalikan lagi ke loket untuk
kelancaran pelayanan
12. Kegiatan Pelayanan Antenatal Timbang BB dan ukur TB, ukur tekanan darah Nilai status
gizi (ukur LILA),ukur TFU tentukan presentasi janin dan DJJ, berikan bila diperlukan
Skrinning status TT, berikan bila diperlukan pemberian tablet Fe 90 tablet selama
kehamilan, test laboratorium rutin dan khusus,tatalaksana kasus tcmu Mcara (konseling)
termasuk P4K dan KB pasca bersalin, semua ibu hamil harus disarankan periksa HIV.
13. Frekuensi Minimal 4 kali : Minimal 1 kali pada triwulan pertama, minimal 1 kali pada
triwulan kedua, minimal 2 kali pada triwulan ketiga. Standar diatas untuk menjamin
perlindungan kepada ibu hamil dengan deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan
penanganan kompiikasi.
14. Pertolongan persalinan Pencegahan infeksi metode persalinan sesuai standard, merujuk
kasus yang tidak bisa ditangani, melaksanakan IMD, memberikan Injeksi Vit.Kl dan salep
mata pada BBL.
15. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas KF1 dalam waktu 6 jam sampai 3 hari setelah persalinan,
KF2 dalam waktu 2 minggu setelah persalinan (8-14 hari), KF3 dalam waktu 6 minggu
setelah persalman (36-42 hari) KF3 dalam waktu 6 minggu setelah persalinan (36-42 hari).
16. Pelayanan yang diberikan : Pemeriksaan tensi, nadi, respirasi dan suhu, pemeriksaan
involusi uterus, pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vagmain lainnya, pemeriksaan
payudara dan anjuran AS1 Eksklusif 6 bulan, pembenun kapsul Vit.A 2 kali, dan pelayanan
KB pasca bersalin.
17. Pelayanan Kesehatan Neonatus KN1 dilakukan pada 6-48 jam setelah lahir, KN2 dilakukan
pada 3-7 hari setelah lahir, dan KN3 dilakukan pada 8-28 hari seielah lahir .
18. Pemeriksaan dan Perawatan BBL. Melaksanakan ASI Eksklusif, perawaum tali pusat dan
perawatan BBL, memastikan bayi telah diberikan Inj. Vit.Kl, oembenan Imumsasi Hepatitis
BO, dan telah diberikan salep mata antibiotic.
19. Pemeriksaan menggunakan MTBML: Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan
infeksi bakteri, ikterus, Pemberian Imumsasi HB 0 bila blm, BB rendah, dan masalah
pemberian ASI, konseling ibu dan keluarga untuk memberikau ASI Eksklusif,diberikan
pencegahan hipotermi, dan melaksanakan perawatan BBL di rumah dengan Penanganan
dan rujukan kasus bila perlu.
20. Deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan:
a. Faktor resiko bumil Primigravida 35 tahun
b. Anak lebih dari 4
c. Jarak persalinan terakhir dg kehamilan < 2 thn
d. Lila<23,5 cm dan penambahan BB <9kg
e. Anemia < 11 g/dl
f. TB <145 cm atau kelainan bentuk panggul dan tulang belakang
g. Riwayat hipertensi sblm kehamilan ini
21. Komplikasikebidanan : Ketuban pecah dini, Perdarahan pervaginam, Antepanum : Ab, PP,
Sol Plas. Postpartum : atonia, retplas, plas inkarserata, kelainan-ilahir pembekuan darah,
subinvolusi. HDK dengan atau tanpa oedem. Ancaman persalinan premature, Infeksi berat
dimkehamilan : DB, Tipoid, Sepsis. Persalinan macet. Infeksi masa nifas.
22. Neonatus Komplikasi ( Gawat Darurat Neonatal)
a. Prematuritas dan BBLR (< 2500 gr) b. Asfiksia
c. Infeksi Bakten
d. Kejang
e. Ikterus
f. Diare
g. Hipotermia
h. Tetanus Neonaturum
i. Masalah pemberian ASI
j. Trauma lahir, sindrom gangg pernafasan, kel kong, dll
23. Pelayanan Kesehatan Bayi (Kunjungan Bayi) Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi:
a. Kunjungan bayi 1 x pada umur 29 hari-2 bln
b. Kunjungan bayi 1 x pada umur 3-5 bln
c. Kunjungan bayi 1 x pada umur 6-8 bln
d. Kunjungan bayi 1 x pada umur 9-11 bln
24. Pelayanan Kunjungan Bayi meliputi : Pemberian imunisasi dasar lengkap sblm usia 1 tahun
dan tercatat dalam Buku KIA, Kohort dan Kohort SDIDTK Minimal 4 kali dan tercatat dalam
Buku KIA, Kohort Pemberian Vit A 100.000 IU (6-1 1 bin) dan tercatat dalam Buku KIA dan
Kohort Konseling ASI Eksklusif, MP ASI, tanda2 sakit dan perwtan bayi di rumah Buku KIA
25. Pelayanan Kesehatan Anak Balita
a. Pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun dan tercatat dalam Buku KIA dan
kohort
b. SDIDTK minimal 2 kali setahun dan tercatat dalam buku KIA dan Kohort
c. Pemberian Vit A 200.000 IU 2 x setahun tercatat dalam buku KIA dan Kohort
d. Kepemilikan dan pemanfaatan Buku KIA setiap balita
e. Pelayanan anak sakit dengan algoritma MTBS

E. Landasan Hukum
A. Undang -- undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
B. Undang - undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
C. Undang - undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
D. Permenkes No. 5 Tahun 2014 Tentang Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
E. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
F. Peraturan Bupati Blitar Nomor 32 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Penyelenggaraan Pemerintahan di Lingkungan Pemerintah Daerah
Kabupaten Blitar.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KuaLifikasi Sumber Daya Manusia


Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM KIA adalah:
No Jabatan Kualifikasi Ket
1 Bidan 1. D III Kebidanan
2. APN termasuk IMD
3. SDIDTK
4. MTBS/MTBM !
5. Konseling Standarisasi KB
6. CTU
7. Konseling PPIA
8. Pelatihan dan magang PONED
9. Penanaanan BBLR dan Asfiksia

B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan KIA dan KB yaitu :
Jumlah tenaga KIA dan KB berjumlah 12 bidan, 11 bidan sebagai bidan wilayah, 1 bidan
pelaksana di poli KIA dan KB.

C. Pengaturan Ketenagaan

No Nama Petugas Wilayah


Bidan wilayah Desa Sumberurip dan
1 Endang Sri Handayani
Bidan Koordinator
2 Yamini Bidan pelaksana Poli KIA dan KB
3 Endang Yuliastuti Bidan wilayah Desa Slorok
4 Kristiana Bidan wilayah Desa Resapombo
5 Rinawati Bidan wilayah Desa Doko
6 Yeni Rahmawati Bidan wilayah Desa Kalimanis
7 Hani Sofia Bidan wilayah Desa Jambepawon
8 Nikmatul Rohmah Bidan wilayah Desa Plumbangan
9 Sunanik Bidan wilayah Desa Genengan
10 Bina Fitri Bidan wilayah Desa Suru
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Sarana Kegiatan
1. Posyandu
2. Pertemuan Kader
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Tatalaksana Pelayanan KIA dan KB


I. Petugas penanggung j awab
Bidan
Dokter
II. Perangkat kerja
Status medis / rekam inedis
III. Tatalaksana pelayanan pasien KIA
1. Setelah pasien daftar di loket dan sudah dilayani di loket, pasien antri di poli KIA
2. Status pasien / rekam medik sudah diantar oleh pihak loket, petugas mempersilahkan
pasien.
3. Bidan melakukan pemeriksaan pada pasien secara lengkap dan menentukan
prioritas penanganan.
4. Jika ada kasus yang perlu penangan lebih lanjut, bidan mengkonsulkan ke Dokter.
5. Selanjutnya pasien melanjutkan pelayanan untuk pengantrian obat.

B. Tatalaksana penyuluhan
I. Petugas penanggung j awab
Bidan
II. Perangkat kerja
ATK
III. Tatalaksana pelayanan pasien KIA
1. Memberi salam ke semua peserta dan menyampaikan materi penyuluhan
2. Tanya jawab antara petugas dengan klien
3. Salam penutup dan melanjutkan tugas selanjutnya

C. Tataklaksana Imunisasi
I. Petugas penanggung jawab
Bidan
II. Perangkat kerja
ATK
Imunisasi Set
III. Tatalaksana pelayanan pasien KIA
1. Memberikan penjelasan pada ibu bahwa anaknya akan disuntik dan penjelasan efek
samping dari imunisasi yang diberikan.
2. Melakukan penyuntikan berdasarkan SOP

D. Tatalaksana Pengisian pelayanan KB di posyandu


I. Petugas penanggungjawab
Bidan
II. Perangkat kerjaa
ATK
Alat / pil kontrasepsi
III. Tatalaksana pelayanan pasien KIA
1. Memberikan penjelasan pada ibu tentang KB, efek samping dan kelebihan
2. Memberikan kontrasepsi yang sesuai dengan ibu

E. Tatalaksana Pengisian Infrom Consent


I. Petugas penanggung jawab
Bidan
II. Perangkat kerja
Formulir persetujuan tindakan
III. Tatalaksana pengisian infrom consent pasien KIA
1. Bidan yang sedang bertugas menjelaskan tujuan dari pengisian informed consent
pada klien / keluarga klien disaksikan oleh bidan dan kader
2. Pasien menyetujui, informed consent diisi dengan lengkap disaksikan oleh bidan dan
kader
3. Setelah diisi bidan melakukan tugas selanjutnya
BAB V
LOGISTIK

Penyediaan obat dan bahan habis pakai dilakukan melalui Unit Farmasi Kebutuhan obat
pada program KIA dan KB hanya menyediakan obat emergency seperti : dexamethasone injeksi,
ephineprine injeksi, dan diphenhydnnate injeksi. Semua di stok dan dipantau setiap bulan.
Pengadaan obat dan alat kesehatan dilakukan oleh Unit farmasi setelah mendapat persetujuan
dari kepala puskesmas. Distribusi obat, alat medis, dan bahan habis pakai dari Unit Farmasi
dilakukan setiap satu bulan sekali berdasarkan permintaan dari unit KIA dan KB.
BAB VI
PENUTUP

Puji syukur senantiasa kita hadapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
terseleseikannya laporan Pedoman Pelayanan Program KIA dan KB Wilayah Kecamatan Doko ini
sehingga laporan ini bisa sampai di tangan pembaca. Hasil laporan Pedoman Pelayanan Program
KIA dan KB Wilayah Kecamatan Doko sebagai upaya perbaikan secara terus menerus terhadap
mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Terima kasih kami sampaikan kepada semua
karyawan UPT. Puskesmas Doko yang telah berupaya memberikan pelayanan sebaik mungkin
dan juga semua masyarakat. Tak lupa kami harapkan kepada semua pembaca atas kritik dan
saran yang konstruktif demi perbaikan di masa mendatang.
Semoga hasil laporan Pedoman Pelayanan Program KIA dan KB Wilayah Kecamatan Doko
ini bisa menjadi pedoman terhadap pelayanan kesehatan masyarakat di UPT. Puskesmas Doko.
Apapun hasil dari laporan ini adalah sebuah itikad baik semua karyawan terhadap tanggung jawab
yang diemban dan semoga memberi manfaat kepada banyak pihak yang berkepentingan,
Amiin.....

Anda mungkin juga menyukai