Panduan Sertifikasi Keahlian HAKI

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 25

PANDUAN SERTIFIKAT KEAHLIAN

Edisi : 03/2001 - Tgl Berlaku : 20 Maret 2001

PENDAHULUAN
Bagaimana cara mendapatkan SERTIFIKAT KEAHLIAN HAKI ?

1. Anda harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang disebutkan dalam Butir II.


2. Anda harus mengukur kemampuan diri sendiri untuk memastikan, apakah Anda merasa
mempunyai kompetensi sesuai dengan kategori pekerjaan Anda?
3. Anda harus membuat Laporan Pembuktian Kompetensi (LPK) yang menjabarkan praktek kerja
Anda. Selanjutnya Anda melangkah pada tahap penilaian formal, lihat petunjuk pada bagian III
Langkah-langkah Proses Sertifikasi.

PERSYARATAN YANG DIPERLUKAN


Berikut adalah syarat yang harus dipenuhi sebelum Anda maju dengan aplikasi.

1. Mengajukan surat permohonan ke BSA HAKI dan mengisi Berita Acara (terlampir)
2. Melengkapi syarat-syarat yang diminta seperti :
Menandatangani Deklarasi di atas materia Rp. 6000,-
Membuat Daftar Riwayat Hidup maksimal 3 halaman A4
Fotocopy Ijasah Kualifikasi Akademis strata S-1 dari perguruan tinggi / swasta yang
telah diakreditasi oleh BAN, dengan pengalaman kerja (magang) minimal 3 tahun atau
Kualifikasi Akademis strata D-3 dari perguruan tinggi / swasta yang telah diakreditasi
oleh BAN, dengan pengalaman kerja (magang) minimal 4 tahun
Pengalaman kerja minimal 3 tahun dalam bidang yang terkait dengan melampirkan SK
Kerja yang asli.
Bagi seorang Perencana, disyaratkan untuk mempunyai pengetahuan yang cukup
dalam bidang pelaksanaan, sedangkan bagi seorang pengawas disyaratkan untuk
mempunyai pengetahuan di bidang perencanaan.
Fotocopy Sertifikat kegiatan-kegiatan pengembangan kemampuan yang berke-
sinambungan dalam 3 tahun terakhir.
Fotocopy KTP terbaru
Photo ukuran 3 x 4 sebanyak 2 lembar yang terbaru
Membuat Pengembangan Profesi Berkesinambungan (PPB) untuk 3 tahun terakhir.
Membuat Narasi (tulisan singkat) tentang proyek yang pernah dikerjakan.
Bukti keanggotaan HAKI yang masih berlaku.
LANGKAH-LANGKAH PROSES SERTIFIKASI

Baca Panduan Registrasi Insinyur Profesional HAKI

Lakukan evaluasi
kemampuan diri sendiri

Atur praktek kerja dan pengembangan


Tidak
Data diri karir profesional anda, dan/atau ikuti
cukup untuk kursus/studi lanjutan untuk mencapai
kompetensi yang diperlukan

Ya

Buat LPK dan susun curriculum vitae

Lengkapi persyaratan-persyaratan sesuai dengan check list

Masukan formulir permohonan ke


Sekretariat HAKI 1 Minggu sebelum
wawancara dimulai
MENYUSUN LAPORAN PEMBUKTIAN KOMPETENSI

1. Pendahuluan

Dalam bagian ini diuraikan cara-cara menyusun Laporan Pembuktian Kompetensi (LPK)
yang menjabarkan praktek enjinering anda di tempat kerja.
Tujuan LPK adalah menunjukkan :

a. Bagaimana anda mengaplikasikan di tempat kerja pengetahuan enjinering yang


dimiliki, termasuk ketrampilan dan karakteristik umum.
b. Dan aplikasi tersebut di atas memenuhi kompetensi serta karakter yang setara
dengan para anggota tim enjiner dalam bidang pekerjaan yang serupa di Indonesia
dalam kerangka pengesahan HAKI.

LPK harus berupa pekerjaan anda sendiri.

Harap ikuti seluruh instruksi yang ada dalam menyiapkan LPK anda. Hal utama yang dapat
diukur dari LPK adalah penjabaran pengalaman kerja / proyek anda yang dituangkan dalam
tiga episode, dan pernyataan kesimpulan tentang elemen kompetensi yang anda klaim.

LPK yang diserahkan tetapi tidak lengkap atau tidak memenuhi


persyaratan yang tercantum tidak akan dinilai
2. Langkah-langkah dalam mempersiapkan suatu LPK

Formulir aplikasi Pengumpulan ijasah akademik dari perguruan tinggi

Identifikasi Pengembangan Penulisan


Profesional yang berkesinambungan curriculum vitae

Buat laporan tentang tiga Siapkan pernyataan ringkas yang


riwayat pekerjaan/proyek merujuk elemen-elemen kompetensi
yang pernah dijalankan mana yang terpenuhi, dan sediakan
bukti pendukungnya

Evaluasi dokumen oleh Masukkan seluruh


Tim Penilai dokumen dengan
biaya pendaftaran

Wawancara yang
didokumentasikan
3. Komponen LPK

Pertama-tama anda harus melengkapi Formulir Aplikasi

3.1. Halaman Muka


LPK anda harus mempunyai halaman muka yang berisi foto ukuran 4 x 6 cm, nama
lengkap, alamat, nomor anggota HAKI dan deklarasi atau sumpah (lihat contoh), dan nomor
pendaftaran anda. Nomor pendaftaran diberikan untuk tiap formulir aplikasi dan harus selalu
disebutkan dalam korespondensi kepada HAKI. (Berita Acara)

DEKLARASI
Kalimat berikut harus dicantumkan di halaman muka:

Seluruh pernyataan fakta dalam laporan ini adalah betul dan sesungguh nya,
dan saya telah menyatakan kompetensi perolehan saya dengan jujur.
Laporan ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan mencerminkan
kompetensi personal saya dalam bahasa Indonesia secara tertulis.
Saya nyatakan bahwa saya mengerti betul bahwa anggota tim enjiner di
Indonesia dalam naungan HAKI wajib menunjukkan komitmen akan
tanggung jawab profesi dan tanggung jawab etik dalam setiap aspek
pekerjaan saya.

3.2. Salinan ijasah / kualifikasi yang disahkan


Anda harus melengkapi salinan dari ijasah asli dan kualifikasi lainnya yang
berhubungan dengan keahlian teknik yang telah disahkan keasliannya. Untuk masing-
masing kualifikasi harus disertai dengan salinan ijasah akademis yang telah disahkan.
Apabila kualifikasi ditulis dalam asing, anda harus melengkapi menterjemahkan
kualifikasi tersebut ke dalam bahasa Indonesia oleh penterjemah yang telah disahkan.
Nama dan alamat penterjemah harus ditulis dalam bahasa Indonesia.

Pengesahan dokumen-dokumen :
Setiap lembaran foto-copy dari dokumen asli, termasuk pengesahan terjemahan
harus ditanda tangani oleh orang yang memiliki kewenangan untuk menerangkan bahwa
lembaran foto-copy tersebut sesuai dengan aslinya. Tanda tangan harus dilampirkan
dengan nama dengan huruf cetak, status, dan detail kontak dari si penandatangan yang
berwenang. Dalam beberapa kasus, meterai harus dicantumkan. Orang yang ber-
wewenang dalam hal pengesahan salinan dokumen :
- Anggota penilai.
- Staff dari HAKI (cq. Kepala Sekertariat HAKI)
- Notaris yang berwenang di Indonesia.
- Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Dalam semua kasus di atas, nama dan detail kontak dari orang yang memberi pengesahan
salinan harus dicantumkan dan dapat dibuktikan dengan jelas.
Dokumen yang belum dipengesahan tidak akan dipertimbangkan. Proses penilaian
akan baru dimulai bila semua pengesahan dokumen sudah lengkap.

3.3 Daftar Riwayat hidup


Meskipun Anda telah menyertakan pengalaman kerja yang anda banggakan di
bidang teknik dalam 3 episode karir, akan tetapi untuk memperoleh persepsi penuh dari
praktek pengalaman kerja dibidang teknik, HAKI memerlukan ringkasan dari riwayat kerja
dari mulai lulus sarjana teknik sipil sampai sekarang.
Untuk setiap pengalaman dimana anda berkerja harap disertakan :
- Nama organisasi atau perusahaan dan lokasi termasuk detail kontak dimana
memungkinkan
- Tanggal dan lama bekerja di perusahaan tersebut
- Jabatan
- Tanggung jawab/peran atau penjelasan singkat dari aktivitas yang dikerjakan
Riwayat hidup tidak boleh lebih dari tiga halaman berukuran A4.

3.4. Identifikasi dan pengembangan profesi yang berkesinambungan


Ringkasan singkat dari Kelanjutan Pengembangan Profesional yang sudah dicapai
selama 3 tahun sebelum aplikasi penilaian ini, harus disertakan dalam Laporan
Pengembangan Berkesinambungan. Kelanjutan Pengembangan Profesional ini dapat
berbentuk :
- Kursus-kursus singkat yang diikuti
- Studi formal strata 2 keatas
- Konferensi dimana anda mempresentasikan makalah atau menghadirinya.
Ringkasan diatas tidak boleh lebih dari satu halaman berukuran A4.

3.5. Narasi yang menjelaskan 3 episode karir.


Anda diminta untuk mempresentasikan narasi untuk 3 episode karir secara terpisah.
Sebuah episode karir adalah laporan tertulis dari pengalaman kerja anda di bidang teknik
dalam periode tertentu atau pekerjaan profesional di bidang teknik yang menonjol. Dapat
berbentuk :
- Proyek yang sudah dikerjakan atau yang sedang dikerjakan;
- Posisi khusus yang pernah dijabat atau yang sedang dijabat;
- Problem khusus yang anda harus pecahkan sebagai bagian dari pekerjaan.
Setiap narasi harus dengan kata-kata sendiri (minimum 1000 kata untuk setiap narasi dan
ditulis dalam bahasa Indonesia).

Narasi tersebut, yang ditulis dengan kata-kata sendiri ini, juga akan merupakan
bukti untuk penilai untuk menilai keahlian berkomunikasi anda. Narasi episode karir harus
ditulis dengan menunjukan anda sendiri dalam berperan di dalam pekerjaan yang
dijelaskan.
Narasi harus ditulis secara spontan dan tidak dibuat-buat untuk memenuhi ke-
mampuan yang dispesifikasikan di dalam tabel.
Setiap narasi harus ditekankan pada masalah yang dihadapi dan tehnik anda dalam
memecahkan masalah. Tujuan dari narasi ini untuk menilai kontribusi alamiah yang anda
sumbangkan untuk proyek teknik khususnya pada implementasi yang kritis. Harap dicatat
bahwa tidak cukup hanya menjelaskan pekerjaan yang melibatkan anda. Peran anda harus
dijelaskan secara jelas dan terperinci oleh anda, dan mudah di identifikasi pada saat
penilaian. Anda harus memberi nomer pada setiap paragraf di setiap episode karir.

Setiap narasi harus mengikuti format sebagai berikut :


a. Pendahuluan
Ini akan memberikan gambaran kepada pembaca, tentang isi narasi dan didalam
nya termasuk hal-hal sbb:
- Kronologi tanggal dan lamanya episode karir ini;
- Lokasi geografis dari lokasi kerja
- Nama dari organisasi atau perusahan anda bekerja;
- Jabatan yang dipangku anda.
Bagian ini hanya terdiri dari 50 kata-kata.

b. Latar Belakang
Bagian ini menentukan pandangan dan menyediakan konteks dimana saudara
bekerja. Hal-hal yang harus dimasukkan adalah :
Jenis dari proyek enjinering secara keseluruhan
Obyektivitas dari proyek
Jenis dari ruang lingkup kerja saudara yang spesifik
Gambar dari struktur organisasi yang mengindikasikan jabatan saudara
Pernyataan atas kewajiban saudara (harap disediakan pernyataan resmi
dimana tersedia)
Bagian ini dapat sekitar 200-500 kata

c. Aktivitas tempat kerja pribadi


Ini adalah bagian utama dari narasi dan kunci dari komponen penilaian. Dibagian
ini saudara harus menerangkan / menggambarkan secara detail pekerjaan yang
sebenarnya dikerjakan oleh saudara.

Tidaklah cukup hanya menggambarkan pekerjaan yang dilakukan oleh sebuah tim
atau group tapi harus dilengkapi peranan saudara secara jelas. Disini kemampu an
enjinering pribadi saudara sedang dinilai. Bagian ini harus meliputi hal-hal sebagai
berikut :
Detail teknik dari pekerjaan;
Bagaimana saudara mengaplikasikan pengetahuan dan keahlian teknik
saudara;
Tugas-tugas yang didelegasikan kepada saudara dan bagaimana saudara
menjalaninya;
Problem atau kesulitan teknik tertentu yang saudara dapat dan bagaimana
cara mengatasi dan memecahkannya.
Strategi yang dipikirkan saudara termasuk pekerjaan asli atau desain kreatif
yang ada;
Bagaimana saudara bekerja dengan anggota tim lainnya.
Bagian ini dapat sekitar 500 1000 kata.

d. Ringkasan
Bagian ini meringkas kesan saudara atas pekerjaan atau peran saudara didalam
nya. Hal-hal yang termasuk meliputi sebagai berikut :
Pandangan saudara atas proyek secara keseluruhan
Bagaimana perjalanan proyek didalam memenuhi tujuan atau persyaratan-
persyaratan.
Bagaimana kontribusi peranan pribadi saudara terhadap proyek.
Bagian ini dapat sekitar 50 100 kata.

3.6. Verifikasi dari episode karir


LPK yang diserahkan harus semuanya pekerjaan saudara. Ini diperlukan supaya
kemampuan sudara dapat dinilai secara tepat. Saudara akan diminta untuk menanda -
tangani deklarasi berikut pada lembaran bagian muka dari LPK saudara yang memberikan
kesaksian bahwa LPK yang diberikan adalah asli dan merupakan hasil kerja saudara:
Semua pernyataan-pernyataan dari fakta didalam laporan ini adalah asli dan benar
dan Saya sudah membuat klaim atas kemampuan yang diminta dengan sejujurnya.
Laporan ini adalah hasil karya saya dan representasi yang benar dari kemampuan pribadi
dalam bahasa Indonesia tertulis.
Saya mengkonfirmasikan bahwa Saya mengerti bahwa anggota-anggota dari tim
teknik di Indonesia di minta untuk memperlihatkan sebuah komitmen untuk melatih
tanggung jawab yang profesional dan sopan didalam semua aspek dari pekerjaan mereka.

3.7. Analisa Saudara terhadap narasi dan ringkasan dari kemampuan yang diklaim
Selesaikan tiga narasi yang diminta, lalu analisa masing-masing bagian dari
narasi tersebut untuk mencocokkan kemampuan yang telah dispesifikasikan dari
bagain-bagian elemen yang berhubungan. Dalam analisa ini saudara harus
memberikan spesifikasi elemen-elemen dari setiap kemampuan yang saudara sudah
lakukan.

4. Penilaian LPK
LPK anda akan dinilai untuk menentukan terpenuhinya kompetensi dasar terhadap
kategori pekerjaan sejenis dalam tim enjiner. Bila ternyata kompetensi yang anda uraikan telah
memenuhi standar kompetensi dasar generik HAKI, maka anda akan diberitahu secara tertulis.
Bila kompetensi anda tidak memenuhi standar HAKI, anda akan diberitahu secara tertulis
beserta alasannya.
Proses penilaian kompetensi HAKI adalah proses menyeluruh. Peserta yang belum
dapat membuktikan kompetensinya pada proses pertamanya harus mengambil langkah-langkah
tertentu lewat pengembangan profesi yang berkesinambungan dan praktek tambahan sehari-
hari di tempat kerja yang diarahkan agar dapat mengembangkan kompetensi mereka yang
masih kurang atau belum berkembang dengan baik.
HAKI berpendapat bahwa pembentukan kompetensi semacam itu sekurang-kurangnya
akan memakan waktu 12 bulan. Karena itu LPK baru boleh diajukan ulang setelah lewat masa
12 bulan dari tanggal keluarnya hasil penilaian pengajuan LPK terdahulu. Peserta harus
mengajukan permohonan baru.
KARAKTER UMUM INSINYUR PROFESIONAL

No. Ciri-ciri Tercapai Komentar

1. Kemampuan menerapkan pengetahuan akan ilmu


dan prinsip enjinering

2. Kemampuan berkomunikasi secara efektif, tidak


hanya dengan sesama rekan dalam tim enjiner,
tapi juga dengan klien, pemakai jasa, rekanan
pemasok, dan masyarakat luas.

3. Kemampuan melakukan identifikasi masalah,


melakukan formulasi dan membuat solusi dengan
bekerja dalam kerangka praktek enjinering dan
prosedur umum ; atau bila mungkin dengan
mengembangkan cara-cara teknik baru yang baru
dan innovatif.

4. Kemampuan menyoroti elemen tertentu dalam


sistem dan memperbaiki kinerja desain dan
operasionalnya.

5. Kemampuan untuk berfungsi secara efektif sebagai


individu dan peserta dalam tim multi-disiplin dan
multi-kultural, dalam kapasitas sebagai anggota yang
efektif atau juga sebagai pemimpin tim.

6. Kepekaan akan masalah-masalah sosial, kultural,


global, lingkungan dan masalah bisnis / usaha, dan
pengertian tentang pentingnya menerapkan prinsip
pengembangan yang dapat dipertahankan.

7. Pengertian dan komitmen akan tanggung jawab


profesional dan tanggung jawab etis / moral.

8. Kapasitas untuk belajar selama masih hidup.


UNIT PC1 : Praktek enjinering

Elemen Kriteria Perilaku Prestasi Jelaskan kapan,


di mana
dan bagaimana
diperolehnya

PC1.1. a. Berpraktek dalam bidang enjinering sesuai Y/T


dengan kode etik, yang menjadi bagian
Menghadirkan & utama dalam kegiatan sehari-hari.
mengembangkan b. Mendemonstrasikan penggunaan teknik
sebuah citra enjinering beserta peralatannya secara tepat
profesional c. Menghasilkan produk yang memerlukan
pemikiran innovatif dan/atau aplikasi teknik
yang tepat.
d. Membuat laporan, membuat tulisan ilmiah
e. Mendapatkan pengakuan akan keahliannya
dari rekan seprofesi dan klien.
f. Mengidentifikasi kesempatan untuk meme-
cahkan masalah dengan mengaplikasikan
pengetahuan enjinering.
g. Mendemonstrasikan kesadaran tentang
masalah lingkungan / masyarakat luas
yang dapat bermanfaat dari sisi masukan
teknis (engineering input).

PC1.2. a. Mengkaji kelebihan-kelebihan positif yang Y/T


ada dan menentukan lingkup untuk
Melanjutkan pengembangan lanjut
pengembangan b. Ambil bagian dalam aktifitas pengembangan
profesional profesional enjinering
secara kontinyu c. Memperbaiki pengetahuan dibidang non-
enjinering dan ketrampilan untuk membantu
perolehan produk enjinering

PC1.3. a. Berinteraksi dengan profesional yang tepat Y/T


dan ahli dalam bidangnya untuk mendapat
Mengintegrasikan kan produk yang dapat disetujui bersama
kemampuan dan mengembangkan pengetahuan seluas-
enjinering dengan luasnya.
masukan dari b. Mencari seluas-luasnya segala sumber infor-
profesional masi untuk mengembangkan dan
lainnya memperkuat fokus enjinering pada saat ini.
c. Mengkaji praktek yang berlaku untuk
mengidentifikasikan kemungkinan
penyempurnaannya lewat pendekatan
multi-disiplin dan antar-kultur.
PC1.4 a. Mengidentifikasikan dan mengusulkan option
untuk menghasilkan solusi yang inovative.
Mengembangkan b. Menghasilkan konsep-konsep desain / solusi
solusi enjinering / metode-metode yang baru.
yang inovative c. Mendemonstrasikan pencapaian dari
perbaikan pada proses dan hasilnya.
d. Menerapkan prinsip-prinsip yang berkualitas
untuk pengembangan dari solusi yang ada.
e. Mengajukan cara-cara untuk pengujian,
pengukuran dan evaluasi
f. Mengembangkan dan menerapkan praktek
enjinering baru pada suatu basis yang lazim.

PC1.5 a. Mengidentifikasikan hubungan timbal balik Y/T


dari perkara sosial, fisik, lingkungan, politik,
Identifikasi batas- keuangan, budaya dengan pemecahan
an pada proposal enjinering yang diajukan.
pemecah-
an kemampuan b. Identifikasi resiko profesional, tanggung ja-
enjinering yang wab menurut undang-undang dan
luar biasa konsekuensi hukumnya.
c. Melaksanakan hal-hal yang berhubungan
dengan kesehatan dan keselamatan kerja
dan
hal lainnya yang dibutuhkan oleh undang-
undang
d. Mengidentifikasi hal-hal yang
membahayakan
dan resiko terkait dan melakukan tindakan
keamanan yang sesuai disertai tindakan
pengendalian bencana.
e. Mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan
dengan lingkungan dalam jangka
panjangnya dan
hal-hal yang harus dilestarikan, dikaitkan
dengan
aktivitas enjinering.
UNIT PC2 : Perencanaan dan Desain Enjinering
Elemen Kriteria Perilaku Prestasi Jelaskan kapan,
di mana
dan bagaimana
diperolehnya
PC2.1 a. Menegosiasikan dan menginterprestasikan Y/T
persyaratan klien.
Menginterpretasi b. Menginformasikan klien akan implikasi
kan dan perkembangan yang dapat dipertanggung
menempatkan jawabkan dan mengajukan pilihan untuk
persyaratan- hasil lingkungan yang lebih baik.
persyaratan- c. Mendokumentasikan persyaratan,
desain melakukan negosiasi dan mendapatkan
Persetujuan akan kriteria penerimaan.
d. Menganalisa persyaratan klien akan kriteria
desain untuk memastikan bahwa seluruh
spesifikasi yang pantas sudah termasuk
dalam persyaratan rancangan
e. Meninjau persyaratan desain dengan mem-
pertimbangkan dampak pada rencana/desain
di semua faktor pengembangan dan
implikasi termasuk batasan dan resiko
f. Memilih dan melaksanakan standar
enjinering dan spesifikasi desain untuk
menulis spesifikasi fungsional yang lulus
persyaratan
g. Mendefinisikan dan menyetujui kriteria
penerimaan dengan klien.

PC2.2 a. Mengaplikasikan pendekatan inovatif dari Y/T


berbagai konsep rancangan yang mungkin
Mempersiapkan dilakukan dengan merespon terhadap
proposal konsep kewajiban seperti perkembangan yang
dan mencari dapat dipertanggung jawabkan.
arahan dalam b. Menginvestigasi dan menganalisa
teknologi terbaru kemungkinan konsep desain untuk
Mencapai persyaratan desain
c. Mencari nasehat dari personel atau sumber
yang tepat bilamana proposal konsep
Mempunyai persyaratan enjinering yang
tidak standar
d. Bekerja sama dengan klien untuk
mengadaptasi kan konsep rencana atau
petunjuk desain untuk meningkatkan hasil
dan mengatasi problem yang dapat terjadi
e. Menyarankan klien kemungkinan dampak
pada komunitas.
f. Mencari petunjuk akan teknologi yang paling
mutakhir.
PC2.3 a. Mengatur tugas desain untuk memenuhi Y/T
hasil dan struktur biaya yang sudah disetujui.
Melaksanakan b. Menganalisa dan menyeleksi sumber-
proses sumber/sistem-sistem/proses-proses untuk
perencanaan dan mengembangkan rencana atau desain
desain c. Mengembangkan dan memeriksa solusi
desain dengan menggunakan spesifikasi
enjinering.
d. Menciptakan (bila perlu) model demonstrasi
dari desain
e. Membuat proses manajemen dokumentasi.

PC2.4 a. Meninjau desain untuk memastikan bahwa Y/T


persyaratan pengguna telah dilaksanakan
Meninjau ulang b. Menginformasikan pengguna tentang
desain untuk pengaruh yang dapat terjadi dari cara
mendapatkan penggunaan.
persetujuan c. Memasukkan ke dalam desain hal-hal seperti
koreksi dan penyempurnaan untuk
menunjukkan tanggung jawab sosial dapat
terpenuhi
d. Meninjau desain bersama klien untuk
memperoleh persetujuan yang
terdokumentasi.

PC2.5 a. Memastikan bahwa dokumen pendukung Y/T


yang diperlukan untuk mengimplementasikan
Mempertahankan desain sudah
dokumentasi akurat, singkat, lengkap dan jelas.
selama proses b. Memastikan bahwa hal-hal yang di desain
desain sudah diidentifikasikan dengan cara
dokumentasi desain yang telah disetujui
c. Melaksanakan proses kontrol dokumen
yang disetujui dalam melakukan perubahan
pada desain.
d. Memastikan bahwa dokumentasi desain
tetap akurat dan berlaku selama
pengembangan desain

PC2.6 a. Mengembangkan jadwal test secara berkala Y/T


untuk memonitor kinerja dan memungkinkan
Meninjau ulang pihak lain untuk melakukan tindakan
produk desain perbaikan bilamana perlu.
Selama b. Mencari umpan balik dari proses
operasional commisioning untuk memberi jalan terhadap
tindakan perbaikan atau penyempurnaan.
c. Mengevaluasi kinerja hasil desain dari sudut
pandang dan kepentingan pemakai dengan
menggunakan cara-cara yang sesuai.
d. Mengevaluasi reaksi masyarakat/lingkungan
akan hasil desain.
UNIT PC3 : Manajemen Diri Sendiri Di Bidang Kerja Enjinering

Elemen Kriteria Perilaku Prestasi Jelaskan kapan,


di mana
dan bagaimana
diperolehnya

PC.3.1 a. Mengatur waktu dan proses sendiri. Y/T


b. Berinisiatif di tempat kerja.
Mengatur diri c. Menyelesaikan tugas secara kompeten dan
sendiri tepat waktu
d. Menunjukkan etika profesional bilamana
ada kesempatan
e. Mampu mengatasi adanya perubahan

PC.3.2 a. Berkomunikasi dengan pihak lain secara Y/T


efektif
Bekerja secara b. Mengenali adanya perbedaan budaya dan
efektif dengan mengaplikasikan praktek-praktek yang
kelompok umum pada tempat kerja untuk
kelangsungan ekologi tempat kerja.
c. Mengembangkan dan mempertahankan
kepercayaan dan keyakinan dari kolega,
klien dan rekan kerja melalui kinerja yang
kompeten.
d. Mencari dan menghargai masukan baik dari
pihak internal maupun eksternal untuk
memperlancar komunikasi.
e. Memberikan bimbingan kepada pihak lain
dalam hal masalah enjinering tertentu.
f. Membangun dan mempertahankan jaringan
hubungan yang menghargai dan mendukung
etika kelompok.

PC.3.3 a. menempatkan dan meninjau ulang informasi Y/T


yang relevan
Mengatur b. Mengaplikasikan perundang-undangan yang
informasi relevan, persyaratan / peraturan dan
standar- standar yang ada.
c. Mengatur informasi yang berhubungan
dengan asuransi, ganti rugi dan instrument
komersial
d. Mendokumentasi proses dan hasilnya
e. Menganalisa informasi
PC.3.4. a. Memprioritaskan berbagai kebutuhan untuk Y/T
mencapai tujuan pribadi, team dan
organisasi.
Mengatur b. Mempersiapkan, Memonitor dan meninjau
prioritas ulang rencana kerja, program dan anggaran
pekerjaan dan c. Merencanakan sumber daya yang dipakai
tenaga kerja untuk memperoleh keuntungan/produktifitas/
dengan sasaran yang dapat meminimalkan
dampak lingkungan.

PC3.5. a. Berinisiatif untuk memulai perubahan.


b. Bekerja dengan pihak lain untuk memulai
Mendukung dan perubahan.
mewujudkan c. Mengembangkan pendekatan yang kreatif
perubahan dan dan fleksibel, dan mengembangkan solusi.
inovasi d. Mengatur tantangan dan kesempatan yang
muncul.
e. Mengatur dengan suatu cara untuk
mendorong perkembangan yang dapat
dipertanggung jawabkan.

PC3.6 a. Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan Y/T


b. Bekerja sama dengan pelanggan / rekanan
Membangun dan kerja dalam hubungan yang sesuai dalam
mempertahankan merencanakan dan melaksanakan proyek.
hubungan kerja c. Mendemontrasikan kepekaan komersil
dengan d. Mengatur proses procurement
pelanggan dan e. Melakukan negosiasi untuk memastikan
lain-lain bahwa
kemampuan yang ada dapat memenuhi
persyaratan.
f. Menyiapkan laporan kemajuan yang teratur
dan lengkap
Apakah itu Pengembangan Profesi Berkesinambungan? (PPB)
Secara umum, PPB adalah seluruh aktifitas yang meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan
pertimbangan teknis kita, hal mana dapat membuat kita:

- lebih produktif
- mengerti dan menerapkan kemajuan-kemajuan dalam teknologi
- mampu menerima perubahan-perubahan dalam perjalanan karir
- mampu melayani masyarakat dengan lebih baik

Jenis-jenis PPB
1. Pendidikan Formal dan Kegiatan Pelatihan Formal
2. Kegiatan Belajar Informal
3. Konferensi dan Rapat-rapat komite
4. Presentasi dan Makalah
5. Aktivitas Pelayanan Masyarakat (tanpa imbalan)
6. Keterlibatan Dalam Industri (untuk akademisi)
7. Kegiatan Pekerjaan Proyek

Faktor Bobot Untuk PPB


1. Pendidikan Formal
- Pendidikan tatap muka : bobot 1 s/d 2 kali waktu kuliah & riset
- Pendidikan jarak jauh : jumlah jam ekivalen, bobot 1 ~ 2
- Shotcourse : bobot 1
- Pelatihan internal : bobot 1

2. Kegiatan Belajar Informal


- Studi sendiri : bobot 0,5
- Studi karena keperluan pekerjaan : bobot 1

3. Konferensi dan Rapat-rapat HAKI : bobot 1

4. Presentasi : dihitung dari waktu presentasi aktual : 10


Makalah : 40 jam untuk makalah teknis, menjadi 50 jam apabila makalah di review
sebelum publikasi.

5. Aktivitas Pelayanan Masyarakat : bobot 1 dengan maksimum 20% total


jam PPB

6. Keterlibatan Dalam Industri : bobot 1

7. Kegiatan Pekerjaan Proyek, yaitu pengalaman : per proyek diijinkan meng-klaim


dalam menangani pekerjaan-pekerjaan maksimal 5 jam, dengan jumlah jam
sehari-hari maksimum 50 jam

Ciri-ciri PPB
Aktivitas dapat disebut PPB apabila:
- Mempunyai obyektif tertentu yang jelas
- Mempunyai struktur formal dan terorganisir
- Membutuhkan partisipasi aktif anda
- Membuat pengetahuan dan ketrampilan profesional anda meningkat
DAFTAR AKTIVITAS YANG DINYATAKAN SEBAGAI PPB

Waktu (jam)
Aktivitas / Topik /
No Tanggal Jenis Waktu
Penyelenggara Aktual Bobot
berbobot
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

Jumlah aktivitas PPB yang harus dicapai untuk mendapatkan kualifikasi :


Muda 50 Jam / periode 3 tahun
Madya 75 Jam / periode 3 tahun
Utama 150 Jam / periode 3 tahun

Nama Lengkap : . No. Anggota : .

Tanda tangan : ..
CONTOH I : LAPORAN RIWAYAT KERJA
Proyek : Perancangan Gedung Apartemen XYZ
Waktu : Agustus 1994 April 1995 (design)
Februari 1995 - 1997 (pelaksanaan)

Proyek ini mencakup perencanaan dua menara apartemen setinggi 52


dan 42 lantai dengan 1 basement. Disamping itu, sebagai kelanjutannya
juga dirancang gedung parkir merangkap club-house setinggi 8 lantai
yang mana ditangani oleh rekan kantor saya yang lain.

Dalam perancangan proyek ini, saya bertindak selaku Direktur Proyek


dan bertanggung jawab penuh atas seluruh rangkaian aktivitas
perancangan, mulai dari menentukan kriteria penerimaan rancangan,
mengajukan alternatif sistem struktur dan pondasi, melakukan analisa
dan perancangan struktur beserta seluruh elemennya dan memproduksi
seluruh dokumen rancangan. Saya memimpin satu tim kerja yang terdiri
dari beberapa insinyur dan juru gambar. Pada perancangan menara,
saya mendapat bantuan teknis dari SWMB Inc., USA, yang ditunjuk oleh
Owner sebagai penasehat.

Pada tahap awal proyek, saya bersama dengan wakil pemilik proyek dan
pihak SWMB Inc. menentukan kriteria penerimaan rancangan dan tugas PC. 2.1
tanggung jawab masing-masing pihak. Menyadari kurangnya Menginterpretasikan
pengalaman saya dalam aspek tertentu, yaitu 1). masalah respon struktur dan menempatkan
terhadap angin dan ambang kriteria penerimaan penghuni terhadap persyaratan-
gerakan gedung akibat angin ; dan 2) masalah perbedaan pemendekan persyaratan desain
elemen vertikal pada gedung tinggi, maka secara khusus saya tegaskan
bahwa SWMB Inc. harus mempunyai main responsibility pada kedua hal
tersebut diatas. Dalam hal ini disepakati untuk melakukan uji coba
terowongan angin di Universitas of Southern Ontario Canada terhadap PC 2.2
model struktur. Sebagai pedoman, SWMB meminta agar gedung dengan Mempersiapkan
kelangsingan seperti ini mempunyai kekakuan yang cukup, dengan proposal konsep dan
fundamental period T=5.2 detik. Juga ditunjukkan oleh SWMB, bahwa mencari arahan
untuk memperoleh kekakuan tersebut, secara material akan lebih efisien dalam teknologi
bila kita memakai konsep core and outrigger untuk sistem lateral, dimana tertentu.
gaya-gaya lateral ditahan secara direct stress.

Berdasarkan arahan tersebut, kami mengajukan 2 sistem yaitu corewall


dengan perimeter frame dimana kolom-kolomnya diletakkan sekitar 3 m PC 1.4
satu sama lain dan membentuk tabung luar sebagai elemen sistem Mengembangkan
lateral, dan corewall dengan outrigger beam sebagai alternatif. solusi enjinering yang
Sedangkan untuk sistem gravity, dipakai flat plate. Penggunaan flat plate inovative
dalam bangunan hunian mempunyai beberapa keuntungan bagi bidang-
bidang disiplin ilmu lain, dan sudah berkali-kali saya gunakan untuk
bangunan hotel atau apartemen. Tinggi lantai ke lantai dapat ditekan, dan
penggunaan plafond dapat dikurangi hingga minimal.

Dari analisa pendahuluan, saya mengidentifikasi 2 hal yaitu bahwa direct


stress jauh lebih efisien untuk memperkaku gedung, dan outriger
sebaiknya diletakkan di tengah-tengah tinggi gedung pada satu lokasi
saja, agar interupsi pekerjaan form-work tidak terjadi berulang-ulang.
Dengan demikian, konsep sistem struktur sekarang menjadi jelas, dan
untuk meminimalkan dimensi kolom gravitasi serta memperkaku sistem
lateral, saya usulkan menggunakan beton dengan mutu yang lebih tinggi
dari pada yang umum di pasaran. Pengalaman pada proyek terdahulu
menunjukkan mutu K-500 sudah dapat dicapai. Saya merundingkan hal
ini dengan pihak pemilik proyek dan SWMB dan akhirnya kami mengarah
pada mutu beton fc = 600 kg/cm2.
Untuk menjamin tercapainya mutu ini, saya mensyaratkan agar batching
plant dapat dipasang di lapangan, dan suatu program uji dirancang. PC 2.3.b
Beberapa pemasok beton ready-mix bersedia menjalankan program kami Menganalisa dan
yaitu merancang mix design untuk mutu tersebut dan melakukan uji di menyeleksi sumber-
batching plant sehari-hari, dimana pengambilan samplenya kami awasi, sumber / sistem-
bahan-bahan additive harus saya setujui dahulu, termasuk lokasi quarry sistem / proses-
untuk pasir dan split. Program ini memakan waktu hampir 3 bulan, dan proses untuk
hasilnya memberi keyakinan bahwa mutu fc = 600 kg/cm2 bisa dipakai mengembangkan
pada proyek ini. rencana atau desain

Seluruh analisa struktur, desain elemen dan penggambaran dilakukan di


kantor kami di Jakarta. Pihak SWMB secara berkala melakukan
kunjungan ke Indonesia untuk memeriksa pekerjaan kami. Hasil
rancangan juga dimonitor, yaitu dengan cara menghitung pemakaian
volume bahan struktur untuk bagian struktur atas (volume beton dan
berat besi beton), yaitu kemudian diplotkan dalam grafik SWMB yang
didapatkan dari berbagai proyek mereka. Hasilnya memuaskan karena
pemakaian bahan dikategorikan sebagai effisien menurut standar
SWMB.

Hasil uji coba di BLWT juga menunjukkan bahwa struktur cukup kaku dan PC. 2.3.d
mempunyai respons terhadap gerakan angin yang dapat diterima, yaitu Menciptakan (bila
10 mg. perlu) model
demonstrasi dari
desain

Hasil penyelidikan tanah menunjukkan bahwa pada lokasi tersebut


tanahnya berupa lapisan pasir padat, kemudian disisipi lapisan lempung
bercampur pasir dan lanau dan di bawah 35 m berupa tanah lanau
dengan lensa tanah lempung.
Lapisan lempung disisipi lensa pasir halus dengan nilai N value 20 s/d 35.
Pada beberapa lokasi juga terdapat lapisan pasir dengan N=13-20 di
bagian atas (-6 m s/d -12m).

Untuk mengurangi settlement, saya mencoba melakukan uji coba


perbaikan tanah dengan metode grouting, untuk memperbaiki lensa-
lensa pasir halus tersebut. Hasil percobaan menunjukkan bahwa nilai
SPT sebelum dan sesudah grouting terjadi peningkatan. Namun biaya
perbaikan tanah ini dinilai terlalu mahal, sehingga gagasan ini tidak
dilanjutkan.

Dengan demikian, alternatif pondasi dalam menjadi pilihan. Pemilihan PC. 1.3
dilakukan setelah opsi-opsi yang ada saya kemukakan kepada pemilik Mengintegrasikan
gedung disertai untung-rugi masing-masing sistem dari segi biaya dan kemampuan
waktu, dengan resiko yang terkait. Karena bobot tower cukup berat, enjinering dengan
64.500 ton di luar berat sendiri pile cap, direncanakan pondasi bored pile masukan dari
dengan daya dukung tinggi, yaitu 750 ton dan 600 ton dengan tiang 1.2 profesional lainnya.
m dan 1.0 m (panjang 36 m dan 34 m dari muka tanah) yang disebar
merata pada jarak 3.6 m. Tiang 1.2 m digunakan di sisi dalam (sekitar
core), sedang tiang 1.0 m di luarnya. Bentuk mat adalah segi-delapan
mengikuti bentuk gedung.

Karena mat cukup besar dengan dasarnya diletakkan pada kedalaman


-9.00 m pada bagian core dan 8.50 m pada luarnya, maka mat sendiri
akan memberi sumbangan yang cukup besar bagi daya dukung
keseluruhan. Untuk mendapatkan efisiensi pemakaian bahan, saya
mencoba menerapkan sistem pile-raft. Dalam hal ini saya membentuk
satu team ahli khusus dari suatu perguruan tinggi di Indonesia untuk
melakukan studi dan analisa masalah ini. Hasil analisa menunjukkan
bahwa beban struktur atas 82%nya dipikul oleh tiang-tiang, sedangkan
18% sisanya dipikul oleh mat. Sedangkan penurunan total terbesar
terjadi di tengah mat sebesar 24.5 m (deformasi elastisnya 17 cm) dan
pada tepi sebesar 19.5 cm (deformasi elastisnya 13 cm). Alternatif solusi
ini yang kemudian dikembangkan dan digunakan sebagai sistem pondasi
terpilih.

Dari hasil analisa, saya mendapatkan parameter-parameter yang


diperlukan untuk merancang pondasi dan mat ini. Selanjutnya
perancangan dilanjutkan dalam tim kantor kami, sampai proses penulisan
spesifikasi. Pada tiang-tiang ini kami melakukan percobaan pengecoran
untuk mutu beton fc = 600 kg/cm2, dimana mutu beton rencana untuk
tiang sebenarnya fc = 250 kg/cm2. Dalam hal ini apabila target fc = 600
kg/cm2 tidak tercapai, maka masalah yang ada dapat dipecahkan sejak
dini sebelum penggunaan sesungguhnya dari beton mutu tinggi ini
diterapkan.

Seluruh rancangan dan gambar keluaran kantor saya dikaji oleh


beberapa pihak. Pertama-tama, pihak SWMB melakukan review. Lalu
pihak LAPI-ITB, yang ditunjuk pemilik proyek sebagai peer-reviewer
resmi pada proyek ini. Khusus untuk analisa pile-raft, SWMB Inc.
menunjuk pihak lain, yaitu Golder Associates Inc, USA untuk melakukan
analisa terpisah. Dalam hal ini saya mengirimkan kepada mereka bahan
masukan yang diperlukan, yaitu laporan penyelidikan tanah, reaksi kolom
dan core berikut kombinasi yang harus diperhitungkan, dan laporan
perhitungan yang kami buat. Hasil analisa Golder Associate Inc. ini
dikirim kepada saya, dan kesimpulannya sangat melegakan karena
mereka sependapat dengan hasil analisa saya.

Pelaksanaan pekerjaan bored-pile berlangsung selama 2 bulan,


dilanjutkan dengan pengecoran mat yang dilakukan secara 2 tahap.
Pihak pemborong juga memilih sistem form-work dari aluminium panel
yang dirangkai di lapangan. Metode kerja pengecoran dibuat mereka dan PC. 2.5
harus saya kaji. Kami melakukan 2 kali pertemuan untuk menentukan Mempertahankan
saat pelepasan form-work dan metode shoring/reshoring. Siklus dokumentasi selama
konstruksi per lantai adalah 4-5 hari. Tim ini juga memonitor hasil uji proses desain
silinder beton dan membuat laporan berkala.

Gedung selesai dibangun pada akhir 1997. Saya menulis makalah PC. 1.1
tentang proyek tersebut yang dipublikasikan pada majalah teknik dalam Menghadirkan dan
dan luar negeri dan menyampaikannya dalam beberapa seminar di dalam mengembangkan
negeri sebuah citra
profesional

*** selesai ***


CONTOH II : LAPORAN RIWAYAT KERJA
Proyek : Pembuatan Sistem Mutu dan Penyempurnaannya

Waktu : Januari 1996 Juli 1998

Proyek ini mencakup pembuatan pembuatan Sistem Mutu pada


perusahaan tempat saya bekerja dan khususnya pada Divisi
Perancangan. Pembuatan Sistem Mutu berpedoman pada Standar
International ISO 9001. Dalam hal ini, saya bertindak sebagai Direktur /
Pimpinan Perusahaan dan merangkap sebagai Kepala Divisi
Perancangan. Khusus untuk persyaratan-persyaratan yang mencakup
tanggung jawab manajemen dan perancangan, saya buat dengan
dibantu tim kecil, sedangkan persyaratan-persyaratan lainnya dibuat oleh
beberapa tim kecil lainnya.

Pada akhir 1996, saya berpendapat bahwa pada akhirnya perusahaan


harus mempunyai sistem mutu, selain untuk memperbaiki kinerja
perusahaan, juga untuk menunjukkan pada klien bahwa perusahaan
sudah mempunyai sistem mutu yang efektif dan mampu menyerahkan
produk akhir (hasil rancangan) dengan standar mutu tertentu dan tepat
waktu. Kami menunjuk sebuah perusahaan sebagai pembimbing dan
membentuk tim untuk menangani proyek ini yang bertugas sampai
perusahaan mendapatkan sertifikat ISO 9001. Namun seluruh
pembuatan sistem mutu tetap dilakukan oleh tim perusahaan.

Dalam tiga bulan pembuatan sistem mutu selesai dan diimplementasikan


pada kegiatan perusahaan. Tiga bulan berikutnya perusahaan
mengajukan permintaan untuk disertifikasi. Proses sertifikasi berlangsung
dua hari dan kami dinyatakan lulus. Selanjutnya badan sertifikasi tersebut
mengaudit sistem mutu perusahaan dua kali setahun selama dua tahun,
kemudian dilonggarkan menjadi satu kali setahun. Sertifikat ditinjau ulang
pada tahun 1999 dan kami tetap berhak memegangnya sampai tahun
2002, pada saat mana kami akan diukur kembali. Dalam kurun waktu
tersebut, sistem mutu telah beberapa kali mengalami penyempurnaan.
Revisi mendasar terbesar dilakukan dengan merubah cara pendekatan
terhadap persyaratan ISO 9001, dimana pada awalnya kami
menggunakan pendekatan elemen dan mulai bulan Desember 1997
kami merubah sistem dengan "pendekatan sistem", yang kemudian
diimplementasikan pada bulan Juli 1998.

Pada tinjauan manajemen, saya memberi pengarahan kepada Kepala


Divisi tentang strategi perusahaan berdasarkan analisa tahunan yang
dilakukan dan mendorong mereka untuk menetapkan obyektif masing-
masing divisi dalam rangka mendukung strategi ini. Selain itu, kami juga
mendiskusikan hasil audit, umpan balik dari pelanggan, kinerja proses
dan konformite-nya, status tindakan perbaikan dan pencegahan, tindak
lanjut terhadap tinjauan manajemen yang lalu serta rencana perubahan
sistem mutu.

Terakhir saya membuka sesi untuk saran-saran dan rekomendasi


terhadap penyempurnaan. Hasil keluaran yang dituju mencakup
penyempurnaan sistem mutu dan prosesnya, termasuk produknya dan
keputusan ataupun tindakan yang harus diambil mengenai masalah
kebutuhan sumber daya.
Revisi mendasar yang selesai dilakukan pada tahun 1998 tersebut
ternyata membawa banyak manfaat terhadap kelangsungan hidup
perusahaan, termasuk dalam hal mengatasi krisis moneter yang terjadi
dan kesiapan untuk menyambut persyaratan-persyaratan baru dalam ISO
9001:2000 yang telah dikeluarkan.

Sampai saat ini sistem mutu ISO 9001 tetap dijalankan dalam PC. 1.1
perusahaan kami untuk kegiatan yang berpengaruh terhadap mutu Menghadirkan dan
produk. Untuk menguasai sistem tersebut secara cukup baik, saya mengembangkan
mempelajari berbagai dokumen persyaratan mutu yang dikeluarkan ISO / sebuah citra
TC 176 dan beberapa buku manajemen. Saya juga menulis beberapa profesional
makalah berkaitan dengan sistem mutu ISO 9001 dan melakukan
berbagai presentasi.

*** selesai ***


CONTOH III : LAPORAN RIWAYAT KERJA
Proyek : Perancangan Gedung Apartemen XYZ
Waktu : Agustus 1994 April 1995 (design)
Februari 1995 - 1997 (pelaksanaan)

Proyek ini mencakup perencanaan dua menara apartemen setinggi 52


dan 42 lantai dengan 1 basement. Disamping itu, sebagai kelanjutannya
juga dirancang gedung parkir merangkap club-house setinggi 8 lantai
yang mana ditangani oleh rekan kantor saya yang lain.

Dalam perancangan proyek ini, saya bertindak selaku Direktur Proyek


dan bertanggung jawab penuh atas seluruh rangkaian aktivitas
perancangan, mulai dari menentukan kriteria penerimaan rancangan,
mengajukan alternatif sistem struktur dan pondasi, melakukan analisa
dan perancangan struktur beserta seluruh elemennya dan memproduksi
seluruh dokumen rancangan. Saya memimpin satu tim kerja yang terdiri
dari beberapa insinyur dan juru gambar. Pada perancangan menara,
saya mendapat bantuan teknis dari SWMB Inc., USA, yang ditunjuk oleh
Owner sebagai penasehat.

Pada tahap awal proyek, saya bersama dengan wakil pemilik proyek dan
pihak SWMB Inc. menentukan kriteria penerimaan rancangan dan tugas PC. 2.1
tanggung jawab masing-masing pihak. Menyadari kurangnya Menginterpretasikan
pengalaman saya dalam aspek tertentu, yaitu 1). masalah respon struktur dan menempatkan
terhadap angin dan ambang kriteria penerimaan penghuni terhadap persyaratan-
gerakan gedung akibat angin ; dan 2) masalah perbedaan pemendekan persyaratan desain
elemen vertikal pada gedung tinggi, maka secara khusus saya tegaskan
bahwa SWMB Inc. harus mempunyai main responsibility pada kedua hal
tersebut diatas. Dalam hal ini disepakati untuk melakukan uji coba
terowongan angin di Universitas of Southern Ontario Canada terhadap PC 2.2
model struktur. Sebagai pedoman, SWMB meminta agar gedung dengan Mempersiapkan
kelangsingan seperti ini mempunyai kekakuan yang cukup, dengan proposal konsep dan
fundamental period T=5.2 detik. Juga ditunjukkan oleh SWMB, bahwa mencari arahan
untuk memperoleh kekakuan tersebut, secara material akan lebih efisien dalam teknologi
bila kita memakai konsep core and outrigger untuk sistem lateral, dimana tertentu.
gaya-gaya lateral ditahan secara direct stress.

Berdasarkan arahan tersebut, kami mengajukan 2 sistem yaitu corewall


dengan perimeter frame dimana kolom-kolomnya diletakkan sekitar 3 m PC 1.4
satu sama lain dan membentuk tabung luar sebagai elemen sistem Mengembangkan
lateral, dan corewall dengan outrigger beam sebagai alternatif. solusi enjinering yang
Sedangkan untuk sistem gravity, dipakai flat plate. Penggunaan flat plate inovative
dalam bangunan hunian mempunyai beberapa keuntungan bagi bidang-
bidang disiplin ilmu lain, dan sudah berkali-kali saya gunakan untuk
bangunan hotel atau apartemen. Tinggi lantai ke lantai dapat ditekan, dan
penggunaan plafond dapat dikurangi hingga minimal.

Dari analisa pendahuluan, saya mengidentifikasi 2 hal yaitu bahwa direct


stress jauh lebih efisien untuk memperkaku gedung, dan outriger
sebaiknya diletakkan di tengah-tengah tinggi gedung pada satu lokasi
saja, agar interupsi pekerjaan form-work tidak terjadi berulang-ulang.
Dengan demikian, konsep sistem struktur sekarang menjadi jelas, dan
untuk meminimalkan dimensi kolom gravitasi serta memperkaku sistem
lateral, saya usulkan menggunakan beton dengan mutu yang lebih tinggi
dari pada yang umum di pasaran. Pengalaman pada proyek terdahulu
menunjukkan mutu K-500 sudah dapat dicapai. Saya merundingkan hal
ini dengan pihak pemilik proyek dan SWMB dan akhirnya kami mengarah
pada mutu beton fc = 600 kg/cm2.

Untuk menjamin tercapainya mutu ini, saya mensyaratkan agar batching


plant dapat dipasang di lapangan, dan suatu program uji dirancang. PC 2.3.b
Beberapa pemasok beton ready-mix bersedia menjalankan program kami Menganalisa dan
yaitu merancang mix design untuk mutu tersebut dan melakukan uji di menyeleksi sumber-
batching plant sehari-hari, dimana pengambilan samplenya kami awasi, sumber / sistem-
bahan-bahan additive harus saya setujui dahulu, termasuk lokasi quarry sistem / proses-
untuk pasir dan split. Program ini memakan waktu hampir 3 bulan, dan proses untuk
hasilnya memberi keyakinan bahwa mutu fc = 600 kg/cm2 bisa dipakai mengembangkan
pada proyek ini. rencana atau desain

Seluruh analisa struktur, desain elemen dan penggambaran dilakukan di


kantor kami di Jakarta. Pihak SWMB secara berkala melakukan
kunjungan ke Indonesia untuk memeriksa pekerjaan kami. Hasil
rancangan juga dimonitor, yaitu dengan cara menghitung pemakaian
volume bahan struktur untuk bagian struktur atas (volume beton dan
berat besi beton), yaitu kemudian diplotkan dalam grafik SWMB yang
didapatkan dari berbagai proyek mereka. Hasilnya memuaskan karena
pemakaian bahan dikategorikan sebagai effisien menurut standar
SWMB.

Hasil uji coba di BLWT juga menunjukkan bahwa struktur cukup kaku dan PC. 2.3.d
mempunyai respons terhadap gerakan angin yang dapat diterima, yaitu Menciptakan (bila
10 mg. perlu) model
demonstrasi dari
desain

Hasil penyelidikan tanah menunjukkan bahwa pada lokasi tersebut


tanahnya berupa lapisan pasir padat, kemudian disisipi lapisan lempung
bercampur pasir dan lanau dan di bawah 35 m berupa tanah lanau
dengan lensa tanah lempung.
Lapisan lempung disisipi lensa pasir halus dengan nilai N value 20 s/d 35.
Pada beberapa lokasi juga terdapat lapisan pasir dengan N=13-20 di
bagian atas (-6 m s/d -12m).

Untuk mengurangi settlement, saya mencoba melakukan uji coba


perbaikan tanah dengan metode grouting, untuk memperbaiki lensa-
lensa pasir halus tersebut. Hasil percobaan menunjukkan bahwa nilai
SPT sebelum dan sesudah grouting terjadi peningkatan. Namun biaya
perbaikan tanah ini dinilai terlalu mahal, sehingga gagasan ini tidak
dilanjutkan.

Dengan demikian, alternatif pondasi dalam menjadi pilihan. Pemilihan PC. 1.3
dilakukan setelah opsi-opsi yang ada saya kemukakan kepada pemilik Mengintegrasikan
gedung disertai untung-rugi masing-masing sistem dari segi biaya dan kemampuan
waktu, dengan resiko yang terkait. Karena bobot tower cukup berat, enjinering dengan
64.500 ton di luar berat sendiri pile cap, direncanakan pondasi bored pile masukan dari
dengan daya dukung tinggi, yaitu 750 ton dan 600 ton dengan tiang 1.2 profesional lainnya.
m dan 1.0 m (panjang 36 m dan 34 m dari muka tanah) yang disebar
merata pada jarak 3.6 m. Tiang 1.2 m digunakan di sisi dalam (sekitar
core), sedang tiang 1.0 m di luarnya. Bentuk mat adalah segi-delapan
mengikuti bentuk gedung.
Karena mat cukup besar dengan dasarnya diletakkan pada kedalaman
-9.00 m pada bagian core dan 8.50 m pada luarnya, maka mat sendiri
akan memberi sumbangan yang cukup besar bagi daya dukung
keseluruhan. Untuk mendapatkan efisiensi pemakaian bahan, saya
mencoba menerapkan sistem pile-raft. Dalam hal ini saya membentuk
satu team ahli khusus dari suatu perguruan tinggi di Indonesia untuk
melakukan studi dan analisa masalah ini. Hasil analisa menunjukkan
bahwa beban struktur atas 82%nya dipikul oleh tiang-tiang, sedangkan
18% sisanya dipikul oleh mat. Sedangkan penurunan total terbesar
terjadi di tengah mat sebesar 24.5 m (deformasi elastisnya 17 cm) dan
pada tepi sebesar 19.5 cm (deformasi elastisnya 13 cm). Alternatif solusi
ini yang kemudian dikembangkan dan digunakan sebagai sistem pondasi
terpilih.

Dari hasil analisa, saya mendapatkan parameter-parameter yang


diperlukan untuk merancang pondasi dan mat ini. Selanjutnya
perancangan dilanjutkan dalam tim kantor kami, sampai proses penulisan
spesifikasi. Pada tiang-tiang ini kami melakukan percobaan pengecoran
untuk mutu beton fc = 600 kg/cm2, dimana mutu beton rencana untuk
tiang sebenarnya fc = 250 kg/cm2. Dalam hal ini apabila target fc = 600
kg/cm2 tidak tercapai, maka masalah yang ada dapat dipecahkan sejak
dini sebelum penggunaan sesungguhnya dari beton mutu tinggi ini
diterapkan.

Seluruh rancangan dan gambar keluaran kantor saya dikaji oleh


beberapa pihak. Pertama-tama, pihak SWMB melakukan review. Lalu
pihak LAPI-ITB, yang ditunjuk pemilik proyek sebagai peer-reviewer
resmi pada proyek ini. Khusus untuk analisa pile-raft, SWMB Inc.
menunjuk pihak lain, yaitu Golder Associates Inc, USA untuk melakukan
analisa terpisah. Dalam hal ini saya mengirimkan kepada mereka bahan
masukan yang diperlukan, yaitu laporan penyelidikan tanah, reaksi kolom
dan core berikut kombinasi yang harus diperhitungkan, dan laporan
perhitungan yang kami buat. Hasil analisa Golder Associate Inc. ini
dikirim kepada saya, dan kesimpulannya sangat melegakan karena
mereka sependapat dengan hasil analisa saya.

Pelaksanaan pekerjaan bored-pile berlangsung selama 2 bulan, PC. 2.5


dilanjutkan dengan pengecoran mat yang dilakukan secara 2 tahap. Mempertahankan
Pihak pemborong juga memilih sistem form-work dari aluminium panel dokumentasi selama
yang dirangkai di lapangan. Metode kerja pengecoran dibuat mereka dan proses desain
harus saya kaji. Kami melakukan 2 kali pertemuan untuk menentukan
saat pelepasan form-work dan metode shoring/reshoring. Siklus
konstruksi per lantai adalah 4-5 hari. Tim ini juga memonitor hasil uji
silinder beton dan membuat laporan berkala.

Gedung selesai dibangun pada akhir 1997. Saya menulis makalah PC. 1.1
tentang proyek tersebut yang dipublikasikan pada majalah teknik dalam Menghadirkan dan
dan luar negeri dan menyampaikannya dalam beberapa seminar di dalam mengembangkan
negeri sebuah citra
profesional

*** selesai ***

Anda mungkin juga menyukai