Makalah Virologi - Mumps
Makalah Virologi - Mumps
Makalah Virologi - Mumps
PENDAHULUAN
1
Berbeda dengan mikroorganisme lain, birus tidak dapat tumbuh dan
berkembangbiak pada media mati. Pertumbuhan dan perkembangannya
memerlukan sel hidup. Hal ini karena komponen virus dibuat dengan bantuan
peralatan sel hospes/pejamu yang diserangnya. Karena virus merupakan
parasit obligat intasel. Pembentukan komponen virus terjadi karena virus
merupakan parasit pada tingkat genetis, setelah menginfeksi sel, genomnya
akan memperngaruhi kontrol mekanisme sintetik sel hospes.
Banyak penyakit viral yang bersifat menular dan sering menimbulkan
kematian seperti rabies, demam kuning, hepatitis, demam berdarah, cacar dan
sebagainya. Banyak pula virus yang menyebabkan penyakit yang sangat
menular dan menyebabkan wabah seperti virus influenza, virus cacar, virus
parotitis, virus respiratory syncytial, rhinovirus dan sebagainya.
Penyakit parotitis disebut juga penyakit Gondong atau penyakit
Mump. Penyakit Gondong atau dalam dunia kedokteran dikenal sebagai
parotitis atau Mumps adalah suatu penyakit menular dimana sesorang
terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah
(kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan
pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah. Di Indonesia
resiko anak terkena gondok mungkin masih tinggi. Gondok masih endemik di
banyak negara di seluruh dunia, sedangkan vaksin MMR digunakan hanya
57% dari negara-negara yang menjadi anggota Organisasi Kesehatan Dunia,
terutama di Negara-negara maju. Dalam Inggris dan Wales, sebuah epidemi
gondok yang dimulai pada 2005, telah dilaporkan 56.390 kasus kematian.
2
8. Bagaimana patogenitas dari Mumps virus ?
9. Bagaimana epidemiologi dari Mumps virus ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui klasifikasi dari Mumps virus
2. Mengetahui morfologi dari Mumps virus
3. Mengetahui penularan langsung dari Mumps virus
4. Mengetahui penularan tidak langsung dari Mumps virus
5. Mengetahui vektor yang berperan dalam penularan dari Mumps virus
6. Mengetahui skema atau siklus penularan dari Mumps virus
7. Mengetahui nama penyakit yang disebabkan oleh Mumps virus
8. Mengetahui bagaimana patogenitas dari Mumps virus
9. Mengetahui bagaimana epidemiologi dari Mumps virus
3
BAB II
ISI
2.2 Morfologi
4
2.3 Penularan
1. Kontak langsung
2. Percikan ludah (droplet)
3. Muntahan
4. Bisa pula melalui air kencing
Tidak semua orang yang terinfeksi mengalami keluhan, bahkan sekitar 30-
40% penderita tidak menunjukkan tanda-tanda sakit (subclinical). Mereka dapat
menjadi sumber penularan seperti halnya penderita parotitis yang nampak
sakit.Masa tunas (masa inkubasi) parotitis sekitar 14-24 hari dengan rata-rata 17-
18 hari.
Masa tunas (masa inkubasi) penyakit Gondong sekitar 12-24 hari dengan
rata-rata 17-18 hari. Adapun tanda dan gejala yang timbul setelah terinfeksi dan
berkembangnya masa tunas dapat digambarkan sdebagai berikut:
Pada tahap awal (1-2 hari) penderita gondong mengalami gejala: demam
(suhu badan 38.5-40C), sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, nyeri
rahang bagian belakang saat mengunyah dan adakalanya disertai kaku rahang
(sulit membuka mulut). Kadangkala disertai nyeri telinga yang hebat pada 24 jam
pertama.
5
pembengkakan pada kelenjar air liur di bawah rahang (submandibula),
submaksilaris, kelenjar di bawah lidah (sublingual) dan terjadi edema dan
eritematus pada orificium dari duktus. Pada pria akil balik adalanya terjadi
pembengkakan buah zakar (testis) karena penyebaran melalui aliran darah.
6
saraf pusat, pankreas, prostat, payudara dan organ lainnya. Adapun mereka yang
beresiko besar untuk menderita atau tertular penyakit ini adalah mereka yang
menggunakan atau mengkonsumsi obat-obatan tertentu untuk menekan hormon
kelenjar tiroid dan mereka yang kekurangan zat Iodium dalam tubuh
(Sumarmo,2008)
1. Parotitis Kambuhan
Anak-anak mudah terkena parotitis kambuhan yang timbul pada usia
antara 1 bulan hingga akhir masa kanak-kanak.Kambuhan berarti sebelumnya
anak telah terinfeksi virus kemudian kambuh lagi.
2. Parotitis Akut
Parotitis akut ditandai dengan rasa sakit yang mendadak, kemerahan
dan pembengkakan pada daerah parotis. Dapat timbul sebagai akibat pasca-
bedah yang dilakukan pada penderita terbelakang mental dan penderita usia
lanjut, khususnya apabila penggunaan anestesi umum lama dan adanya
gangguan dehidrasi.
Hampir semua anak yang menderita gondongan akan pulih total tanpa
penyulit, tetapi kadang gejalanya kembali memburuk setelah sekitar 2 minggu.
Keadaan seperti ini dapat menimbulkan komplikasi, dimana virus dapat
menyerang organ selain kelenjar liur.Hal tersebut mungkin terjadi terutama jika
infeksi terjadi setelah masa pubertas.
1. Meningoensepalitis
Penderita mula-mula menunjukan gejala nyeri kepala ringan, yang
kemudian disusul oleh muntah-muntah, gelisah dan suhu tubuh yang tinggi
7
(hiperpireksia).Komplikasi ini merupakan komplikasi yang sering pada anak-
anak.
2. Ketulian
3. Orkitis
Peradangan pada salah satu atau kedua testis. Setelah sembuh, testis
yang terkena mungkin akan menciut. Jarang terjadi kerusakan testis yang
permanen Sehingga kemandulan dapat terjadi pada masa setelah puber
dengan gejala demam tinggi mendadak, menggigil mual, nyeri perut bagian
bawah, gejala sistemik, dan sakit pada testis. Testis paling sering terinfeksi
dengan atau tanpa epidedimitis. Bila testis terkena infeksi maka terdapat
perdarahan kecil. Orkitis biasanya menyertai parotitis dalam 8 hari setelah
parotitis. Keadaan ini dapat berlangsung dalam 3 14 hari.Testis yang
terkena menjadi nyeri dan bengkak dan kulit sekitarnya bengkak dan merah.
Rata-rata lamanya 4 hari.Sekitar 30-40% testis yang terkena menjadi atrofi.
Gangguan fertilitas diperkirakan sekitar 13%. Tetapi infertilitas absolut
jarang terjadi.
5. Ooforitis
Timbulnya nyeri dibagian pelvis ditemukan pada sekitar 7% pada
penderita wanita pasca pubertas.
8
6. Pankreatitis
Gambar b. Pankreatitis
7. Nefritis
8. Tiroiditis
9
9. Miokarditis
10. Artritis
Gambar c. Artritis
10
penyembuhan dalam 20 hari; skleritis, tenonitis, dengan akibat eksoftalmus;
trombosis vena sentral.
2.6 Patogenitas
Virus masuk tubuh mungkin via hidung/mulut; proliferasi terjadi di
parotis/epitel traktus respiratorius kemudian terjadi viremia dan selanjutnya
virus berdiam di jaringan kelenjar/saraf dan yang paling sering terkena ialah
glandula parotis. Pada manusia selama fase akut, virus mumps dapat diisoler
dari saliva, darah, air seni dan liquor. Mumps ialah suatu infeksi umum. Bila
testis terkena infeksi maka terdapat perdarahan kecil dan nekrosis sel epitel
tubuli seminiferus. Pada pankreas kadang-kadang terdapat degenerasi dan
nekrosis jaringan.
2.7 Epidemiologi
Penyakit tersebar di seluruh dunia dan dapat timbul secara endemik
atau epidemik. Parotitis adalah endemik pada kebanyakan populasi perkotaan
(urban). Virus tersebar dari reservoir manusia dengan kontak langsung, tetes-
tetes yang dibawa udara, benda-benda yang terkontaminasi dengan ludah, dan
kemungkinan dengan urin. Virus ini tersebar tersebar ke seluruh dunia dan
mengenai kedua jenis kelamin secara sama, 85% infeksi terjadi pada anak
yang lebih muda dari umur 15 tahun sebelum penyebaran imunisasi.
Penyebaran virus terjadi dengan kontak langsung, percikan ludah,
bahan muntah, mungkin dengan urin. Virus dapat diisolasi dari faring dua
hari sebelum sampai enam hari setelah terjadi pembesaran kelenjar parotis.
Pada penderita parotitis epidemika tanpa pembesaran kelenjar parotis, virus
dapat pula diisolasi dari faring. Virus dapat ditemukan dalam urin dari hari
pertama sampai hari keempat belas setelah terjadi pembesaran kelenjar. Baik
infeksi klinis maupun subklinis menyebabkan imunitas seumur hidup. Bayi
sampai umur 6 8 bulan tidak dapat terjangkit parotits epidemika karena
dilindungi oleh anti bodi yang dialirkan secara transplasental dari ibunya.
Insiden tertinggi pada umur antara 5 sampai 9 tahun, kemudian diikuti antara
umur 1 sampai 4 tahun, kemudian umur antara 10 sampai 14 tahun.5,6
11
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Vektor yang berperan dalam penularan dari Mumps virus adalah Manusia
sebagai reservoir
12
nama penyakit yang disebabkan Mumps virus
Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis) adalah suatu penyakit
menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang
menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang
sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi
bagian bawah. Penyakit gondongan tersebar di seluruh dunia dan dapat
timbul secara endemik atau epidemik, Gangguan ini cenderung menyerang
anak-anak dibawah usia 15 tahun (sekitar 85% kasus).
13
DAFTAR PUSTAKA
Staf Pengajar FK UI, Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran, Edisi Revisi, April
1993:192
14