Open Ended
Open Ended
Open Ended
Oleh:
~1~
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penyusun ucapkan, atas kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan taufiq-Nya kepada penyusun sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dalam bentuk yang sangat sederhana.
Dalam penyelesaian makalah ini tidak lepas dari kesulitan dan hambatan
hambatan akan tetapi berkat usaha keras dan ketekunan serta dorongan dan bantuan
dari berbagai pihak sehingga sedikit demi sedikit dapat teratasi dan pada akhirnya
makalah ini dapat terwujud. Oleh karena itu tidak berlebih rasanya jika penyusun
menghaturkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang turut
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan- kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami selaku
penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini
ke depannya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya
dan pembaca pada umumnya. Amiin .
Penyusun
~2~
DAFTAR ISI
~3~
BAB I
PENDAHULUAN
~4~
bahwa pembelajar ingat atau lupa akan suatu rumus tidak dapat dipertahankan. Siswa
berkecenderungan berpikir pasif, tidak dapat berfikir secara terstruktur dan belajar
menjadi tidak atau kurang bermakna. Weirtheimer juga berpendapat bahwa
pembelajaran yang prosedural, seperti penerapan rumus cenderung menghilangkan
kemampuan manusia untuk melihat struktur masalah secara utuh. Padahal,
pemahaman akan struktur masalah merupakan pemikiran produktif. Proses-proses
yang dilakukan oleh siswa dalam memilih, mengatur dan mengintegrasikan
pengetahuan baru, perilaku dan buah pikirannya akan mempengaruhi keadaan
motivasi dan sikapnya dan pada akhirnya akan berhubungan dengan strategi
belajarnya. Tugas dalam pembelajaran matematika diharapkan mampu membuat
siswa berpartisipasi aktif, mendorong pengembangan intelektual siswa,
mengembangkan pemahaman dan keterampilan matematika, dapat menstimulasi
siswa, menyusun hubungan dan mengembangkan tata kerja ide matematika,
mendorong untuk memformulasi masalah, pemecahan masalah dan penalaran
matematika, memajukan komunikasi matematika, menggambarkan matematika
sebagai aktifitas manusia, serta mendorong dan mengembangkan keinginan siswa
mengerjakan matematika.
Salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang harus dikuasai
oleh guru adalah pendekatan Open Ended. Pendekatan Open Ended adalah salah satu
alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas dan
aktivitas kreatif siswa. Pendekatan Open Ended adalah pendekatan pembelajaran
yang menyajikan suatu permasalahan yang memiliki metode atau penyelesaian yang
benar lebih dari satu. Dengan demikian pendekatan Open Ended dapat memberi
kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan/pengalaman menemukan,
mengenali dan memecahkan masalah dengan beberapa teknik. Pembelajaran dengan
pendekatan Open Ended diawali dengan memberikan masalah terbuka kepada siswa.
Masalah terbuka atau soal Open Ended adalah soal yang memiliki lebih dari satu cara
penyelesaian yang benar, mempunyai lebih dari satu jawaban benar dan siswa dapat
~5~
menjawabnya dengan caranya sendiri tanpa harus mengikuti proses pengerjaan yang
sudah ada. Contoh soal jenis terbuka (open ended) seperti: Tentukan beberapa
bilangan yang hasil kalinya sama dengan 125; Hedy mengatakan saya membagikan
24 permen kepada teman-teman. Saya memberikan bagian kepada Kim, 1/3 bagian
kepada Juan, dan bagian kepada Maria. Jelaskan bagaimana kamu mengetahui
bahwa Hedy membuat penjelasan yang salah?(Ummil Muhsinin, 2013: 47-48).
B. Pembatasan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan open ended?
2. Apa tujuan dari pendekatan open ended?
3. Apa masalah dalam pendekatan open ended?
4. Apa saja langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan open
ended?
C. Tujuan
1. Mengetahui maksud dari pendekatan open ended.
2. Mengetahui tujuan dari pendekatan open ended.
3. Mengetahui masalah dalam pendekatan open ended.
4. Mengetahui langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan open
ended.
~6~
BAB II
PEMBAHASAN
~7~
dan pengalaman siswa dalam proses menemukan sesuatu yang baru. Sedangkan dasar
keterbukaan masalah diklasifikasikan dalam tiga tipe, yakni:
a. Prosesnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak cara
penyelesaian yang benar.
b. Hasil akhirnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak jawaban
yang benar.
c. Cara pengembangan lanjutannya terbuka, maksudnya ketika siswa telah
menyelesaikan masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru
yaitu dengan cara merubah kondisi masalah sebelumnya (asli).
~8~
1. Kegiatan siswa harus terbuka
Yang dimaksud kegiatan siswa harus terbuka adalah kegiatan pembelajaran
harus mengakomodasi kesempatan siswa untuk melakukan segala sesuatu
secara bebas sesuai kehendak mereka.
2. Kegiatan matematika merupakan ragam berpikir
Kegiatan matematik adalah kegiatan yang didalamnya terjadi proses
pengabstraksian dari pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari ke dalam
dunia matematika atau sebaliknya.
3. Kegiatan siswa dan kegiatan matematika merupakan satu kesatuan
Dalam pembelajaran matematika, guru diharapkan dapat membuat
pemahaman dalam berpikir matematika sesuai dengan kemampuan individu.
Meskipun pada umumnya guru akan mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan pengalaman dan pertimbangan masing-masing. Guru bisa
membelajarkan siswa melalui kegiatan-kegiatan matematika tingkat tinggi yang
sistematis atau melalui kegiatan-kegiatan matematika yang mendasar untuk melayani
siswa yang kemampuannya rendah. Pendekatan uniteral semacam ini dapat dikatakan
terbuka terhadap kebutuhan siswa ataupun terbuka terhadap ide-ide matematika.
Pada dasarnya, pendekatan Open Ended bertujuan untuk membuat kegiatan
kreatif siswa dan berpikir matematika secara simultan. Oleh karena itu, hal yang perlu
diperhatikan adalah kebebasan siswa untuk berpikir dalam membuat progress
pemecahan sesuai dengan kemampuan, sikap dan minatnya sehingga pada akhirnya
akan membentuk intelegensi matematika siswa.
~9~
2. Related to evolutionary and integral nature of mathematical knowledge.
Content mathematics is theoretical and systematic. Therefore, the more
essential certain knowledge is, the more comprehensively it derives
analogical, special, and general knowledge. Metaphorically, more essential
knowledge opens the door ahead more widely. At the same time, the essential
original knowledge can reflected on many times later in the course of
evolution of mathematical knowledge. This reflection on the original
knowledge is a driving force to continue to step forward across the door.
3. Related to teachers expedient decision-making in class. In mathematics class,
teachers often encounter students unexpected ideas. In this about, teachers
have an important role to give the ideas full play, and to take into account that
other students can also understand real amount of the unexpected ideas
(Nohda, 2000).
Jenis masalah yang digunakan dalam pembelajaran melalui pendekatan Open
Ended adalah masalah yang bukan rutin yang bersifat terbuka. Sedangkan dasar
keterbukaanya (openness) dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe, yakni: Process is
open, end product are open dan ways to develop are open. Prosesnya terbuka
maksudnya adalah tipe soal yang diberikan mempunyai banyak cara
penyelesaian yang benar. Hasil akhir yang terbuka, maksudnya tipe soal yang
diberikan mempunyai jawaban benar yang banyak (multiple), sedangkan cara
pengembang lanjutannya terbuka, yaitu ketika siswa telah selesai menyelesaikan
masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru dengan mengubah kondisi
dari masalah yang pertama (asli). Dengan demikian, pendekatan ini menyelesaikan
masalah dan juga memunculkan masalah baru. Secara diagram dapat digambarkan
sebagai berikut:
~ 10 ~
Situation A: Formulating a Situation B: Investigation Situation C: Posing
problem mathematically various approach to the advanced problem
formulated problem
~ 11 ~
Coba kalian pikirkan manakah tim yang menjadi juara pada perlombaan
tersebut! Tentukan berbagai cara untuk menentukan pemenangnya!
2. Rangking ditentukan dari jumlah skor total setiap tim yang masuk 10
pelari pertama.
~ 12 ~
Pelari terakhir tim C urutan ke-29. Urutan kedua
6. Rangking ditentukan dengan skor total urutan lima pelari terbaik pertama dari
tiap tim
Tim A : 1 + 3 + 8 + 13 + 14 = 39 Urutan pertama
Tim B : 2 + 5 + 6 + 12 + 15 = 40 Urutan kedua
Tim C: 4 + 7 + 9 + 10 + 11 = 41 Urutan ketiga
7. Rangking ditentukan dari selisih antara rangking terakhir dan rangking
pertama pada setiapa tim
Tim A : 29 1 = 27 Urutan kedua
Tim B : 30 1 = 28 Urutan ketiga
Tim C : 29 4 = 25 Urutan pertama
8. Rangking ditentukan dari jumlah total rangking semua pelari pada setiap tim.
Tim A : 1 + 3 + 8 + ... + 28 = 162 Urutan ketiga
Tim B : 2 + 5 + 6 + ... + 30 = 151 Urutan pertama
Tim C : 4 + 7 + 10 + ... + 29 = 152 Urutan kedua
Dan lain sebagainya.
Terlihat bahwa melalui pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berpikir secara optimal. Siswa akan berusaha menemukan jawaban dari
berbagai sudut pandang. Pada akhirnya siswa terdorong potensinya untuk melakukan
kegiatan matematik pada tingkatan berpikir yang lebih tinggi
~ 13 ~
konsekuensi yang berbeda (NCTM, 2000). Sedangkan dasar keterbukaan masalah
diklasifikasikan dalam tiga tipe, yaitu:
1. Prosesnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak cara penyelesaian
yang benar.
2. Hasil akhirnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak jawaban benar.
3. Cara pengembangan lanjutannya terbuka, maksudnya ketika siswa telah
menyelesaikan masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru yaitu
dengan cara merubah kondisi masalah sebelumnya.
Lebih lanjut Swada mengemukakan bahwa secara umum terdapat tiga tipe
masalah Open Ended yang dapat diberikan, yaitu:
Tipe 1 : Menemukan hubungan.
Masalah ini diberikan bertujuan agar siswa dapat menemukan beberapa aturan
atau hubungan matematis.
Tipe 2 : Mengklasifikasi.
Siswa diminta mengelompokkan suatu obyek tertentu berdasarkan
karakteristik yang berbeda dari obyek tersebut untuk memformulasikan beberapa
konsep tertentu.
Tipe 3 : Pengukuran.
Siswa diminta menentukan ukuran-ukuran numerik dari suatu kejadian
tertentu. Siswa diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan
yang telah dipelajari sebelumnya untuk memecahkan masalah.
~ 14 ~
E. Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Open Ended
Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan Open Ended
sebagai berikut:
Sumber: Suyatno
Menurut Sawada, setelah guru mengkonstruksi masalah Open Ended, guru
perlu mempertimbangkan tiga hal berikut, sebelum masalah itu ditampilkan di kelas
sebagai awal dari pembelajaran, yaitu:
a. Apakah masalah tersebut kaya dengan konsep-konsep matematis.
Masalah harus mendorong siswa untuk berfikir dari berbagai sudut pandang.
Selain itu, masalah juga harus kaya dengan konsep-konsep matematika yang
sesuia dengan siswa berkemampuan rendanh sampai tinggi untuk
menggunakan strategi sesuai dengan kemampuannya.
~ 15 ~
b. Apakah level matematis dari masalah cocok untuk siswa.
Pada saat menyelesaikan masalah, siswa harus menggunakan pengetahuan dan
ketrampilan yang dimilikinya. Jika soal tersebut diprediksi diluar jangakaun
siswa, maka guru harus mengubahnya.
c. Apakah masalah itu dapat mengembangkan konsep matematis lebih lanjut.
Masalah harus terkait dengan konsep-konsep matematika lebih tinggi sehingga
memacu siswa berfikir tingkat tinggi.
Masalah yang dibuat harus dapat mendorong siswa berpikir dalam berbagai
pandangan yang berbeda, sehingga masalah tersebut harus kaya akan konsep-konsep
matematis yang dapat dipecahkan dengan berbagai strategi yang sesuai untuk siswa
berkemampuan tinggi, maupun rendah. Tingkat kesulitan masalah juga harus cocok
dengan kemampuan siswa, karena ketika mereka akan menyelesaikan masalah open
ended mereka harus menggunakan pengetahuan atau keterampilan yang telah mereka
ketahui sebelumnya. Apabila guru telah menyusun suatu masalah Open Ended
dengan baik, langkah selanjutnya adalah mengembangkan rencana pembelajaran.
Pada tahap ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
a. Tuliskan respon siswa yang diharapkan.
b. Tujuan yang harus dicapai dari masalah yang diberikan harus jelas.
c. Lengkapi dengan prinsip problem posing sehingga siswa dapat memahami
maksud dari masalah tersebut dengan mudah atau dapat memahami apa yang
diharapkan dari mereka.
d. Sajikan masalah semenarik mungkin.
e. Berikan waktu yang cukup kepada siswa untuk mengeksplorasi masalah.
~ 16 ~
sesuatu yang baru berdasarkan pengetahuan, keterampilan dan cara berpikir
matematika yang telah diperoleh sebelumnya.
~ 17 ~
Pekerjaan ditunjukkan dan dijelaskan dengan clearly
Memuat sedikit kesalahan
b. Jawaban diberi nilai 3, jika :
Jawaban benar untuk masalah yang diberikan
Ilustrasi ketrampilan pemecahan masalah, penalaran dan komunikasi baik
Pekerjaan ditunjukkan dan dijelaskan
Memuat beberapa kesalahan dalam penalaran
c. Jawaban diberi nilai 2, jika :
Beberapa jawaban tidak lengkap
Ilustrasi ketrampilan pemecahan masalah, penalaran dan komunikasinya
cukup
Kekurangan dalam berfikir tingkat tinggi telihat jelas
Muncul beberapa keterbatasan dalam pemahana konsep matematika
Banyak kesalahan dalam penalaran
d. Jawaban diberi nilai 1, jika :
Muncul masalah dalam meniru ide matematika tetapi tidak dapat
dikembangkan
Keterampilan pemecahan masalah, penalaran dan komunikasi kurang
Banyak salah perhitungan
Terdapat sedikit pemahan yang diilustrasikan
Siswa kurang mencoba beberapa hal
e. Jawaban diberi nilai 0, jika :
Keseluruhan jawaban tidak ada atau tidak nampak
Tidak muncul ketrampilan pemecahan masalah, penalaran dan komunikasi
Sama sekali pemahaman matematikanya tidak muncul
Terlihat jelas bluffing (mencoba-coba atau menebak)
Tidak menjawab semua kemungkinan yang deiberikan
~ 18 ~
G. Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan Open Ended
Keunggulan dari pendekatan ini antara lain:
1. Siswa berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering
mengekspresikan idenya.
2. Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan
dan keterampilan matematik secara komprehensif.
3. Siswa dengan kemampuan matematika rendah dapat merespon permasalahan
dengan cara mereka sendiri.
4. Siswa secara instringsik termotivasi untuk memberikan bukti atau penjelasan.
5. Siswa memiliki pengalaman lebih banyak untuk menemukan sesuatu dalam
menjawab permasalahan.
Disamping keunggulan yang dapat diperoleh dari pendekatan Open Ended,
terdapat beberapa kelemahan diantaranya:
1. Membuat dan menyiapkan permasalahan matematika yang bermakna bagi
siswa bukanlah pekerjaan yang mudah.
2. Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat sulit
sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan bagaimana merespon
permasalahan yang diberikan.
3. Siswa dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban
mereka.
4. Mungkin ada sebagian siswa yang merasa bahwa kegiatan belajar mereka tidak
menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi.
~ 19 ~
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan Open Ended adalah pendekatan pembelajaran yang menyajikan
suatu permasalahan yang memiliki metode atau penyelesaian yang benar lebih dari
satu. pendekatan Open Ended bertujuan untuk mengangkat kegiatan kreatif siswa dan
berpikir matematika secara simultan. Hal yang perlu diperhatikan adalah kebebasan
siswa untuk berpikir dalam membuat progress pemecahan sesuai dengan
kemampuan, sikap dan minatnya sehingga pada akhirnya akan membentuk
intelegensi matematika siswa.
Sawada mengemukakan bahwa secara umum terdapat tiga tipe masalah open
ended yang dapat diberikan, yaitu: menemukan hubungan, mengklasifikasi, dan
pengukuran. Langkah-langkah pembelajaran dari pendekatan Open Ended terdiri
dari 5 yakni menyajikan masalah, pengorganisasian pembelajaran, perhatikan dan
catat respon siswa, bimbingan dan pengarahan dan membuat kesimpulan.
B. Saran
Ada beberapa masukan yang dapat penulis berikan kepada kita semua
terutama para pendidik agar perkembangan pendekatan pembelajaran anak dapat
berkembang dengan baik, antara lain:
a. Sebagai pendidik kita hendaknya mempunyai pengetahuan tentang
pendekatan pembelajaran terhadap psikologi pendidikan.
b. Sebagai pendidik kita diharapkan tidak memaksa siswa untuk berpikir sesuai
dengan apa yang kita pikirkan karena tahap perkembangan siswa belum
setaraf dengan kemampuan berpikir kita.
c. Sebagai pendidik kita hendaknya mampu menciptakan suasana yang
menyenangkan bagi siswa sehingga mereka terbiasa untuk mengemukakan
pikiran mereka.
~ 20 ~
d. Sebagai pendidik kita harus mampu menentukan metode mengajar yang
terbaik bagi siswa sehingga apa yang kita harapkan bersama dapat tercapai
dengan baik.
~ 21 ~
DAFTAR PUSTAKA
Shimada, S & Becker J.P. 1997. The Open-Ended Approach. A New Proposal for
Teaching Mathematics. Virginia: NCTM.
~ 22 ~