Konsep Estetika
Konsep Estetika
Konsep Estetika
Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan.[1] Estetika
sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris yang kadang dianggap sebagai
penilaian terhadap sentimen dan rasa.[2] Estetika merupakan cabang yang sangat
Etimologi
Baumgarten pada 1735 untuk pengertian ilmu tentang hal yang bisa dirasakan lewat
perasaan.[4]
Penilaian keindahan
Meskipun awalnya sesuatu yang indah dinilai dari aspek teknis dalam membentuk
suatu karya, namun perubahan pola pikir dalam masyarakat akan turut memengaruhi
keindahan berarti kemampuan menyajikan sesuatu dalam keadaan apa adanya. Pada
dimunculkan oleh pembuat karya. Karena itulah selalu dikenal dua hal dalam penilaian
keindahan, yaitu the beauty, suatu karya yang memang diakui banyak pihak
memenuhi standar keindahan, dan the ugly, suatu karya yang sama sekali tidak
memenuhi standar keindahan dan oleh masyarakat banyak biasanya dinilai buruk,
Keindahan seharusnya sudah dinilai saat karya seni pertama kali dibuat, namun
rumusan keindahan pertama kali didokumentasi oleh filsuf Plato yang menentukan
dan keberadaan.
Karya seni rupa murni sering disebut seni bebas ( Free art ). Artinya
pencipta bebas mengekspresikan isi hati atau ide dan salah satunya adalah lukisan.
Seni Lukis merupakan karya seni dua dimensi (dwimatra) dan bahasa ungkapan dari
pengalaman artistik maupun idiologis yang menggunakan warna dan garis guna
Dibidang serni patung ada nyoman djokot, But Muchtar , Rita widagdo , G
Sidharta dan Dewa Made. Perupa seni grafis : Contohnya Abdul Salam , Widayat , I
Made Saryana. Dimancanegara terdapat pelukis ternama seperti vincent van gogh,
Italia.
Dari berbagai jenis karya seni rupa murni nusantara dan berbagai negara
masing-masing memiliki karakteristik atau ciri khas sendiri- sendiri. Adapun yang
budayanya.Karya seni rupa nusantara adalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai
budaya yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis ,
bidang, watrna tekstur dan gelap terang. Karya seni rupa murni adalahseni rupa
murni yang berisi nilai-nilai budaya dari beragam daerah di nusantara. Sedangkan
karya seni rupa mancanegara adalah seni rupa murni yang berisi nilai-nilai budaya
1. SENI LUKIS
Seni Lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni yang berdimensi
dua. Dari pembubuhan cat, para pelukis mencoba mengeksresikan berbagai makna
atau nilai subjektif. Nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya
yang dimiliki pelukisnya. Seni lukis Indonesia adalah untuk mempertegas jati diri
2. SENI PATUNG
Seni patung merupakan cabang dari karya seni rupa murni yang berdimensi
tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan, alat, dan
Seni grafis merupakan cabang dari karya seni rupa murni yg berdimensi 2 .
Berdasarkan dimensinya seni grafis sama dengan seni lukis namun dari segi teknik
pembuatannya memiliki perbedaan . Seni lukis dibuat dgn teknik aquarel plakat /
tempra sedangkan seni grafis dapat dibuat dgn teknik mencetak. Seni grafis dapat
dibuat dengan teknik cetak tinggi, cetak dalam , cetak saring , dan cetak cahaya (
photo graphy ).
GAYA SENI RUPA MURNI NUSANTARA DAN MANCANEGARA
Gaya atau corak atau aliran dalam seni rupa beraneka ragam. Secara garis
besar, gaya karya seni rupa dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : tradisional,
a. Tradisional
Seperti halnya karya seni rupa Nusantara, perupa seni rupa mancanegara juga
memiliki gaya tradidional. Gaya ini juga terbagi menjadi dua, yaitu primitif dan
klasik.
b. Modern
Gaya seni rupa modern adalah corak karya seni rupa yang sudah mengalami
kemajuan, perubahan, dan pembaharuan. Secara umum, modernisasi gaya seni rupa
dan nonrepresentatif.
1. Representatif
sesungguhnya, nyata, atau sesuai dengankeadaan. Perwujudan gaya seni rupa ini
menggambarkan keadaan yang nyata pada kehidupan masyarakat atau keadaan alam.
Gaya seni rupa yang tergolong representatif, antara lain : romantis, naturalis, dan
realis.
a) Romantisme
Istilah romantisme berasal dari roman yang berarti cerita dan isme yang
mancanegara yang mempelopori gaya ini, antara lain : Fransisco Goya (Spanyol),
Turner (Inggris), dan Rubens (Belanda). Perupa Nusantara yang mengambil gaya itu
b) Naturalisme
berarti alam dan isme yang berarti aliar/gaya. Naturalisme adalah gaya/aliran seni
rupa yang menggambarkannya sesuai dengan keadaan alam atau alami. Pelukis gaya
mancanegara yang mengambil gaya ini antara lain Rubens, Claude, Gainsborough,
Constable, dan Turner. Perupa Nusantara yang mengambil gaya ini antara lain
c) Realisme
Istilah realisme berasal dari kata real yang berarti nyata dan isme yang
sesuai dengan kenyataan hidup. Perupa nusantara yang mengambil gaya ini antara
lain Trubus, Tarmizi, Wardoyo, dan Dullah. Seedangkan perupa mancanegara yang
2. Deformatif
Bentuk alam diubah sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk baru, namun
masi menyerupai bentuk aslinya. Gaya seni rupa yang tergolong deformatif, antara
a) Surealisme
kata real yang berarti nyata, dan isme berartigaya/aliaran. Surrealisme adalah
gaya/aliran seni rupa yang menggambarkannya melebih-lebihkan kenyataan, bahkan
ada yang menyebutnya otomatisme psikis yang murni atau mimpi. Perupa
b) Impressionisme
sesaat dan isme yang berarti gaya/aliran. Impressionalisme adalah gaya/aliran seni
rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis. Gaya
ini dipelopori oleh perupa mancanegara seperti Claude Monet, Paul Cezanne, Georges
Seurat, dan Paul Gauguin. Perupa nusantara yang mengambil gaya ini, antara lain S.
Sudjojno.
c) Ekspressionisme
yang spontan dan isme yang berarti gaya/aliran. Ekspressionisme adalah gaya/aliran
seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa perupa yang spontan
pada saat melihat objek. Gaya seni rupa ini diplopori oleh pelukis Belanda bernama
Vincent van Gogh. Perupa Nusantara yang mengambil gaya ini adalah Affandi.
d) Kubisme
Kubisme berasal dari kata kubus yang berarti bidang atau bentuk persegi
empat dan isme yang berarti gaya/alrian. Kubisme adalah aliran/gaya seni rupa yang
penggambarannya berupa bidang persegi empat atau bentuk dasarnya kubus. Gaya
seni rupa ini dipelopori oleh pelukis Spanyol yang bernama Pablo Picasso. Perupa
Nusantara yang mengikuti gaya ini adalah But Muchtar, Mochtar Apin, Srihadi, dan
Fajar Sidik.
3. Nonrepresentatif (Abstraksionalisme)
yang sukar dikenali. Suatu gaya yang lebih sederhana bahkan bentuknya sama sekali
meninggalkan bentuk alam. Karya seni rupa abstrak berupa susunan garis, bentuk,
dan warna yang terbebas dari bentuk alam. Gaya seni rupa yang berbentuk abstrak
ini ada yang abstrak ekspresionis dan abstrak murni. Gaya ini dipelopori oleh perupa
mancanegara, antara lain : Paul Klee, Piet Mondrian, Wassily Kandinsky, dan Jackson
Pollock. Perupa Nusantara yang mengikuti gaya ini adalah Amry Yahya, Fajar Sidik,
c. Postmodern
Postmodern atau disingkat Posmo adalah gaya seni rupa pasca atau sesudah
modern. Sejalan dengan perkembangan budaya masyarakat dunia, seni rupa pun ikut
mengalami perkembangan gaya. Jika seni rupa tradisional memiliki ciri perpaduan
antara penyederhanaan bentuk dan sedikit ornamental. Gaya posmo lebih bebas
dan cenderung tidak memiliki aturan tertentu. Eksplorasi unsur rupa banyak
dilakukan untuk gaya ini. Kritik sosial dan kemasyarakatan merupakan tema yang