Satuan Acara Penyuluhan Hidrosefalus
Satuan Acara Penyuluhan Hidrosefalus
Satuan Acara Penyuluhan Hidrosefalus
HIDROSEFALUS
Waktu : 30 Menit
Konsumsi : Rosilah
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharapkan para ibu
hamil dan para keluarga dapat mengetahui tentang penyakit
Hidrosefalus.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharapkan Keluarga
dapat:
a. Menjelaskan pengertian tentang penyakit Hidrosefalus.
b. Menyebutkan penyebab yang dapat menimbulkan penyakit
Hidrosefalus.
c. Menyebutkan tanda/gejala tentang penyakit Hidrosefalus.
d. Mengetahui pengobatan penyakit Hidrosefalus.
e. Mengetahui cara pencegahan penyakit Hidrosefalus.
B. Materi
1. Pengertian tentang penyakit Hidrosefalus.
2. Penyebab penyakit Hidrosefalus
3. Tanda dan gejala penyakit Hidrosefalus.
4. Pengobatan penyakit Hidrosefalus.
5. Cara pencegahan penyakit Hidrosefalus.
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media / Alat Bantu dan Sumber
1. Power Point (PPT)
2. Leaflet.
E. Kegiatan Penyuluhan
KEGIATAN
NO TAHAP WAKTU
PENYULUHAN SASARAN
1 Pembukaan 5 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab Salam
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri dan
3. Menjelaskan memperhatikan
tujuan 3. Mendengarkan
dan
4. Kontrak waktu memperhatikan
4. Menyetuju
2 Pelaksanaan 20 menit 1. Penjelasan 1. Menyimak dan
Dan Evaluasi pengertian, memperhatikan
penyebab, tanda dan
gejala, pengobatan
dan pencegahan
tentang penyakit
Hidrosefalus 2. Memberi
2. Memberi kesempatan pertanyaan
peserta untuk
bertanya
3. Menjawab
3. Memberi
pertanyaan
pertanyaan dari
materi
penyuluhan yang
sudah
disampaikan.
F. Evaluasi
1. Evaluasi struktur :
a. SAP sudah siap satu hari sebelum di laksanakan kegiatan
b. Alat dan tempat siap
c. Sudah di bentuknya struktur pembagian peran
d. Perencanaan pendidikan kesehatan yang sesuai dan tepat
e. Mahasiswa dan peserta siap
2. Evaluasi proses :
Setelah diberikan penyuluhan 30 menit, bapak/ibu keluarga pasien dapat :
a. Mengetahui Pengertian tentang penyakit Hidrosefalus
b. Mengetahui Penyebab penyakit Hidrosefalus
c. Mengetahui Tanda dan gejala penyakit Hidrosefalus
d. Mengetahui Pengobatan penyakit Hidrosefalus.
e. Cara pencegahan penyakit Hidrosefalus.
3. Evaluasi hasil :
MATERI PENYULUHAN
HIDROSEFALUS
A. Pengertian
Hidrosefalus berasal dari kata hidro (air) dan cephalon (kepala)
Hidrosefalus merupakan keadaan dimana terjadi penumpukan cairan
serebrospinal / cairan otak (CSS) secara aktif yang menyebabkan
pelebaran tempat mengalirnya CSS. Keadaan ini disebabkan karena
ketidakseimbangan produksi dan penyerapan dari CSS.
B. Penyebab Hidrosefalus
1. Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran CSS pada salah
satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel
dan tempat absorbsi dalam ruang subarackhnoid. akibat penyumbatan,
terjadi dilatasi ruangan CSS diatasnya. Penyumbatan aliran CSS
sering terdapat pada bayi dan anak ialah : 1)Kelainan bawaan (
kongenital )
a. Stenosis aquaductus sylvii merupakan penyebab yang paling
sering pada bayi/anak (60-90%) Aquaductus dapat berubah
saluran yang buntu sama sekali atau abnormal ialah lebih sempit
dari biasanya. Umumnya gejala Hidrocefalus terlihat sejak
lahir/progresif dengan cepat pada bulan-bulan pertama setelah
lahir.
b. Spina bifida dan kranium bifida Biasanya berhubungan dengan
sindrom ArnoldChiari akibat tertariknya medula spinalis dengan
medula oblongata dan cerebelum, letaknya lebih rendah dan
menutupi foramen magnum sehingga terjadi penyumbatan
sebagian/total.
c. Syndrom Dandy-Walker Merupakan atresia congenital foramen
luscha dan mengendie dengan akibat Hidrocefalus obstruktif
dengan pelebran sistem ventrikel terutama ventrikel IV sehingga
merupakan krista yang besar di daerah losa posterior. Kista
arakhnoid dan anomali pembuluh darah
2. Infeksi
Akibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen. secara patologis
terlihat penebalan jaringan piameter dan arakhnoid sekitar sisterna
basalis dan daerah lain. penyebab lain infeksi adalah toksoplasmosis.
3. Neoplasma
Hidrosefalus oleh obstruksi mekanik yang dapat terjadi di setiap
tempat aliran CSS. pada anak yang terbanyak menyebabkan
penyumbatan ventrikel IV / akuaduktus sylvii bagian terakhir biasanya
suatu glioma yang berasal dari cerebelum, penyumbatan bagian depan
ventrikel III disebabkan kraniofaringioma.
4. Perdarahan
Perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak, dapat
menyebabkan fibrosis leptomeningfen terutama pada daerah basal
otak, selain penyumbatan yang terjadi akibat organisasi dari darah itu
sendiri.
C. Tanda Dan Gejala
Tanda awal dan gejala hidrosefalus tergantung pada awitan dan derajat
ketidakseimbangan kapasitas produksi dan resorbsi CSS. gejala yang
menonjol merupakan refleks adanya hipertensi intrakranial. manifestasi
klinis dari hidrosefalus pada anak dikelompokkan menjadi 2 golongan,
yaitu :
a. Awitan hidrosefalus terjadi pada masa neonates
Meliputi pembesaran kepala neonatus biasanya adalah 35-40 cm
dan pertumbuhan ukuran lingkar kepala terbesar adalah selama
tahuin pertama kehidupan. kranium terdistensi dalan semua arah,
tetapi terutama pada daerah frontal. tampak dorsum nasi lebih dari
biasa. Fontanella terbuka dan tegang, sutura masih terbuka bebas.
tulang-tulang kepala menjadi sangat tipis, vena-vena disis samping
kepala tampak melebar dan berkelok.
b. Awitan hidrosefalus terjadi pada akhir masa kanak-kanak
Pembesaran kepala tidak bermakna, tetapi nyeri kepala sebagai
manifestasi hipertensi intrakranial. Lokasi nyeri kepala tidak khas.
Dapat disertai keluhan penglihatan ganda ( diplopia ) dan jarang
diikuti penurunan visus. secara umum gejala yang paling umum
terjadi pada pasien-pasien hidrosefalus dibawah usia 2 tahun adalah
pembsaran normal. makrokrania biasanya disertai empat gejala
hipertensi intrakranial lainnya, yaitu :
a) Fontanela yang sangat tegang
b) Sutura kranium tampak atau teraba melebar
c) Kulit kepala livin mengkilap dan tampak vena-vena superfisial
menonjol
d) Fenomena matahari tenggelam ( sunset phenomenom
e) Gejala hipertensi intrakranial lebih menonjol pada anak yang
lebih besr dibandingkan denghan bayi. Gejalanya mencakup :
1) Nyeri kepala
2) Muntah
3) Gangguan kesadaran
4) Pada kasus lanjut : gejala batang otak akibat hernia tonsiler
(bradikardini aritmia respirasi).
D. Pengobatan hidrosefalus
Pengobatan utama hidrosefalus adalah melalui operasi dengan tujuan
membuang kelebihan cairan serebrospinal di dalam otak. Salah satu jenis
operasi untuk menangani hidrosefalus adalah operasi pemasangan shunt.
Shunt merupakan alat khusus berbentuk selang yang dipasangkan oleh
ahli bedah ke dalam kepala dengan tujuan mengalirkan cairan otak ke
bagian tubuh lain untuk selanjutnya diserap oleh pembuluh darah.
Shunt (Selang) ini merupakan pengobatan utama untuk kondisi
hidrosefalus pada anak. Umumnya penggantian selang dilakukan apabila
muncul gejala-gejala klinis peningkatan tekanan dalam otak seperti
sebelum pemasangan selang, misalnya ; anak menjadi rewel, nyeri
kepala, muntah, pandangan kabur, pembengkakan di sepanjanglintasan
selang, dan sebagainya. VP shunt (Selang) memerlukan pengawasan
secara rutin oleh dokter untuk menghindarkan dari komplikasi
F. Pencegahan hidrosefalus
1. Pada masa bayi dan balita, hidrosefalus sering terjadi akibat infeksi
otak yang mengganggu peredaran cairan otak karena TBC otak atau
infeksi bakteri, virus, tumor dan jamur.
2. Lindungi selalu kepala anak dari cedera yang mungkin saja bisa
berakibat yang membahayakan kesehatan anak.
3. Perawatan prenatal yang teratur untuk mengurangi resiko bayi
prematur dan mengalami hidrosefalus
4. Pentingnya menjaga tubuh dari infeksi. Melakukan vaksinasi seperti
vaksin meningitis
5. Selalu menjaga kesehatan dan deteksi dini jika ada tanda hidrosefalus
dan segera periksakan ke dokter
DAFTAR PUSTAKA
Ropper, Allan H. And Robert H. Brown. 2005. Adams And Victors Principles Of
Neurology: Eight Edition. USA.