Fikih Xii Ma Buku Guru 2013
Fikih Xii Ma Buku Guru 2013
Fikih Xii Ma Buku Guru 2013
Penilaian
Contoh soal yang dibuat oleh guru:
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Struktur pemerintahan yang dalam pelaksanaanya diatur
berdasarkan syariat Islam lazim disebut
A. Imamah
B. khilwfah
C. Khalifah
D. Khadimah
E. Sultan
2. Berikut ini yang merupakan dalil dari dasar khilwfah yang berupa
persamaan derajat adalah.
A.
B.
C.
D.
E.
3. Tujuan khilwfah:
a) Melanjutkan kepemimpinan agama Islam setelah wafatnya
Rasulullah SAW.
b) Untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin yang dilengkapi
aparat-aparat pemerintahan.
c) Untuk menjaga stabilitas negara dan kehormatan agama.
d) Untuk membentuk suatu masyarakat yang hidupnya subur,
makmur, sejahtera dan berkeadilan, serta mendapat ampunan
dari Allah SWT.
4. Hikmah khilwfah adanya upaya pengendalian dan pemenuhan
aspirasi rakyat yang beragama dapat dipadukan dan
diakomodasikan sehingga meskipun pada dasarnya manusia itu
mempunyai karakter yang berbeda, akan tetapi atas nama negara
mereka dapat dipersatukan untuk mewujudkan persatuan dan
kesatuan dengan menghargai perbedaan-perbedaan yang ada.
5. Karna negara tanpa khalifah maka negara tidak dapat mencapai
tujuan yang diharapkan dan akan mengalami kerusakan.
A. Penilaian
Contoh soal yang diberikan oleh guru kepada siswa:
Uraian :
1. Kata jihad menurut bahasa artinya kekuatan dan upaya jerih
payah. Menurut istilah jihad berarti sebuah upaya sungguh-
sungguh yang dilakukan oleh seorang Muslim dalam
melawan kejahatan dan kebatilan, mulai dari yang terdapat
dalam jiwa akibat bisikan dan godaan setan, sampai pada
upaya memberantas kejahatan dan kemunkaran dalam
masyarakat.
2. Unsur-unsur seseorang dikatakan ahl al-zimmi yaitu:
a. Non-muslim
b. Baligh
c. Berakal
d. Laki-laki
e. Bukan budak
f. Tinggal di dar al-Islam
g. mampu membayar jizyah
5. Q.S. Al Mumtahanah 9 :
Penilaian
Pedoman penilaian
Skor penilaian pilihan ganda:1 soal:0,1x10= 1,00
Skor penilaian jawaban uraian : 1 soal=0,6x5=2.00
Jika seluruhnya dijumlah maka total skor:4,00
II. Uraian.
1. Kaidah yang berkaitan dengan Istishab
-
hukum asal bahwa seseorang tidak mempunyai tanggungan
terhadap orang lain
Contoh, bebasnya seseorang dari dakwaan bersalah sebelum
ditemukan bukti-bukti yang menunjukkan secara meyakinkan bahwa
ia bersalah.
-
Hukum asal segala sesuatu adalah mubah
Contoh: Setiap makanan dan mimuman yang tidak ditetapkan
oleh suatu dalil tentang keharamannya, maka hukumnya mubah.
-
Keyakinan tidak hilang dengan munculnya keragu-raguan
Contoh : Seorang yang ragu, apakah wudunya sudah batal
atau belum, maka berdasar istishab wudunya belum batal, karena
yang diyakmi dia sudah berwudu.
-
Hukum asal segala sesuatu adalah kembali pada hukum
awalnya
2. Macam-macam urf
Dilihat dari segi sumbernya, 'urf dapat digolongkan menjadi dua
macam.
1. 'Urf Qauly, yaitu kebiasaan yang berupa ucapan. Seperti
kata " "yang berarti daging.
2. 'Urf amaly, yaitu kebiasaan yang berupa perbuatan.
Dilihat dari ruang lingkup penggunaannya, 'urf juga dibagi menjadi
dua macam.
1. 'Urf Am (Umum), yaitu kebiasaan yang telah umum berlaku
di mana saja hampir di seluruh penjuru dunia tanpa memandang
negara, bangsa, dan agama.
2. 'Urf khas (Khusus), yaitu kebiasaan yang dilakukan oleh
sekelompok orang di tempat tertentu atau pada waktu tertentu dan
tidak berlaku di sembarang waktu dan tempat.
Dilihat dari baik dan buruknya, 'urf digolongkan lagi menjadi dua
macam.
1. 'Urf Sahih, yaitu adat kebiasaan yang tidak bertentangan
dengan norma agama.
2. 'Urf Fasid, yaitu adat atau kebiasaan yang bertentangan
dengan ajaran agama..
I.Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan
kembali oleh guru materi tentang Peradilan Islam. Guru akan
melakukan penilaian kembali. Remedial dilaksanakan pada waktu
dan hari tertentu yang disesuaikan contoh: pada saat jam belajar,
apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit
setelah jam pelajaran selesai).
Catatan:
Peserta didik yang belum bisa memahami tentang Peradilan Islam
diberikan bimbingan khusus.
BAB V
Al Hukmusy Syari
C. Indikator
1. Memiliki sikap pemahaman yang utuh dan benar terhadap hukum
syari
2. Memiliki sikap tanggungjawab ketika mengerjakan tugas atau
diskusi.
3. Menjelaskan hukum syarI dan hal-hal yang berkaitan denganya.
4. Menjelaskan al hakim, al hukmu, al mahkum fih, al mahkum alaih
dan hal-hal yang berkaitan denganya.
5. Mencari contoh dari hukum taklifi dan hukum wadi.
6. Menerapkan pelajaran yang dapat di ambil dari pembelajaran hukum
syari.
D,Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapatmenjelaskan pengertian hukum syari
2. Siswa dapat menyebutkan macam-macam hukum syari
3. Siswa dapat menunjukkan dasar hukum dalil syari
4. Siswa dapat membandingkan perbedaan pemikiran mazhab
5. Siswa dapat menjelasakan pengertian al hakim, al hukmu, al
mahkum fih, al mahkum alaih
6. Siswa dapat membuat contoh hukum taklifi dan hukum wadi.
A. Materi Pembelajaran
Hukum syari
1. Pengertian Hukum Syari
2. Macam-macam hukum syariy
3. Perbedaan Antara Hukum Taklifi dengan Hukum Wadhi
Hal-hal yang berhubungan dengan hukum syari
1. Al hakim
2. mahkum fih
3. mahkum alaih
F. Proses Pembelajaran
a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru menyapa peserta didik.
4) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran,
materi pokok, dan peta konsep.
5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang materi
sebelumnya yang mendasari materi hari ini.
6) Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan
tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca),
atau dapat juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media
lainnya.
7) Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran
yang cocok di antaranya model Critical Incident ( Pengalaman
Penting ) Strategi ini digunakan untuk memulai pembelajaran.
Tujuan dari penggunaan strategi ini adalah untuk melibatkan
peserta didik sejak awal dengan melihat pengalaman mereka.
Kemudian dilanjutkan dengan model Guru menggunakan metode
diskusi dalam bentuk the educational-diagnosis meeting. Artinya,
peserta didik berbincang mengenai pelajaran di kelas dengan
maksud saling mengoreksi pemahaman mereka atas
pelajaran/materi yang diterimanya agar masing-masing
memperoleh pemahaman yang benar yang dikolaborasi dengan
metode demontrasi.
b. Pelaksanaan
Model pertama
1. Sampaikan kepada peserta didik materi yang akan dipelajari
adalah tentang hukum syari, yang dalam bab ini disajikan
tentang definisi hukum syarI, pembagian hukum syari dan hal-
hal yang berhubungan dengan hukum syarI.
2. Beri kesempatan beberapa menit kepada peserta didik untuk
mengingat-ingat pengalaman mereka yang tidak terlupakan
berkaitan dengan materi yang ada.
3. Tanyakan pengalaman apa yang menurut mereka yang tidak
terlupakan.
4. Sampaikan pembelajaran dengan mengkaitkan pengalaman-
pengalaman peserta didik dengan materi yang akan kita
sampaikan
Model kedua
1) Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar yang ada
pada buku peserta didik kolom mengamati
2) Peserta didik mengemukakan hasil pencermatan tersebut.
3) Peserta didik mengemukakan isi gambar.
5) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik isi gambar tersebut.
6) Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang hukum syarI
dan hal-hal yang berhubungan dengan hukum syarI.
7) Peserta didik dikelompok-kelompokkan dan diberikan tugas
untuk berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan. (Bila
memungkinkan guru saran untuk membentuk kelompok melalui
game).
8) Secara bergantian masing-masing kelompok mempresentasikan
hasilnya dan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan
memberikan tanggapan.
9) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang hukum syari.
10) Guru membimbing peserta didik untuk merenungi masalah
hukum sayrI.
12) Peserta didik mengemukakan kesimpulan hasil perenungannya.
13) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan tentang
hukum syari.
14) Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran
tersebut sesuai yang terdapat dalam buku teks peserta didik pada
kolom rangkuman.
15) Pada kolom Uji Kompetensi, guru membimbing peserta didik
untuk melingkari salah satu abjad jawaban yang paling benar
pada kolom uji kompetensi bagian pilihan ganda. Dan meminta
peserta didik untuk mengerjakan bagian uraian.
16) Membimbing peserta didik untuk mencari contoh tentang orang
yang memiliki kemampuan berbuat secara penuh dan
sempurna, orang yang Memiliki kemampuan untuk
berbuat akan tetapi belum sempurna dan Tidak memiliki
kemampuan sama sekali untuk berbuat (tugas portofolio).
17) Meminta kepada peserta didik untuk memberikan penilaian
pada diskripsi pada kolom (penilaian sikap)
G. Penilaian
EVALUASI
Pedoman penilaian
Skor penilaian pilihan ganda:1 soal:0,1x10= 1,00
Skor penilaian jawaban uraian : 1 soal=0,6x5=2.00
Jika seluruhnya dijumlah maka total skor:4,00
Kunci jawaban
I. Pilihan Ganda
1. A
2. B
3. A
4. A
5. C
6. D
7. A
8. B
9. C
10. E
II. Uraian.
1. macam-macam hukum taklifi yaitu ijab, nadb, tahrim, karaha, ibaha.
2. kondisi manusia dalam melaksankan hukum-hukum Allah
3. contoh hukum wadhI
firman Allah surat Al Maidah : 38
Ayat di atas adalah termasuk hukum syarI karena berupa firman
Allah yang menjadikan pencurian sebagai sebab adanya hukum yaitu
potong tangan.
1 2 3
Catatan:
1. Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya
sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
2. Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter
yang dimiliki peserta didik selama dalam proses pembelajaran. Catatan
terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki boleh
peserta didik dapat dilakukan dengan tabel
berikut ini:
Aktifitas
Nama
No. peserta Kerja sama Keaktifan Partisipasi Inisiatif
didik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Rubrik penilaian:
1. Apabila peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang
dinyatakan dalam indikator.
2. Apabila sudah memperlihatkan perilaku tetapi belum konsisten
yang dinyatakan dalam indikator.
3. Apabila sudah memperlihatkan perilaku dan sudah kosisten yang
dinyatakan dalam indikator.
4. Apabila sudah memperlihatkan perilaku kebiasaan yang dinyatakan
dalam indikator.
tugas portofolio
Skor penilaian sebagai berikut:
1. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada
waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya
benar, nilai 4.
2. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu
yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar,
nilai 3.
3. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu
yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit
ada kekurangan, nilai 2.
H. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal
pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-
pertanyaan hukum peradilan dalam islam. (Guru mencatat dan
memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam
pengayaan)
I. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali
oleh guru materi hukum syarI. Guru akan melakukan penilaian kembali.
Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan
contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam
pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).
Catatan:
Peserta didik yang belum bisa memahami tentang Hukum Peradilan Islam
diberikan bimbingan khusus.
C. Indikator
1. Memiliki sikap patuh dalam menjalani perintah Allah
melalui pelaksanaan shalat dll.
2. Memiliki sikap santun dalam berprilaku
3. Memiliki tanggungjawab dalam menjalankan perintah dan
menjauhi larangan
4. Menjelaskan pengertain amr dan nahi
5. Menyebutkan kaidah amr
6. Menyebutkan kaidah nahi
7. Membedakan antara wm dan khas
8. Membedakan antara mujmal dan mubayyan
9. Membedakan antara mutlak dan muqayyad
10. Membedakan antara murwdif dan mustarok
11. Membedakan antara mantuq dan mafhum
12. Menemukan ayat-ayat yang berkaitan dengan kaidah
usuliyah
13. Menjelaskan kaidah yang disesuaikan dalam penerapan
kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui penggunaan kartu sederhana tentang kaidah ushuliyah
peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian kaidah amar dan nahi dengan benar
2. Mencari contoh lafad kaidah amar dan nahi dalam ayat-ayat
al-Quran dengan benar
3. Menjelaskan pengertian mujmal dan mubayyan dengan tepat
4. Mencari contoh lafad kaidah mujmal dan mubayyan dalam
ayat-ayat al-Quran dengan benar
5. Menjelaskan pengertian mujmal dan mubayyan dengan benar
6. Menjelaskan pengertian dan penerapan kaidah murwdif dan
mustarok
7. Menjelaskan pengertian dan penerapan kaidah mutlaq
muqoyyad
8. Menjelaskan pengertian dan penerapan kaidah amar dan nahi
9. Menjelaskan pengertian dan penerapan kaidah zwhir dan
tawil
10. Menjelaskan pengertian dan penerapan kaidah nasikh dan
mansukh
11. Setelah pembelajaran siswa dapat menjelaskan hikmah
mempelajari kaidah ushuliyah dalam kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari
12. Setelah pembelajaran siswa dapat menemukan contoh-contoh
dari masing-masing kaidah ushuliyah.
E. Materi Pembelajaran
1. Al-amr : tuntutan melakukan pekerjaan dari yang lebih tinggi
kepada yang lebih rendah. Tuntutan ini mempunyai beberapa
kaidah (buka materi siswa tentang kaidah amr)
2. An-Nahyu (larangan) ialah tuntutan meninggalkan perbuatan
dari yang lebih tinggi kepada yang lebih rendah
(kedudukannya). Larangan ini mempunyai beberapa kaidah
(buka materi siswa tentang kaidah nahi)
3. wm menurut bahasa artinya merata, yang umum; dan menurut
istilah adalah lafadz yang memiliki pengertian umum,
terhadap semua yang termasuk dalam pengertian lafadh itu .
Dengan pengertian lain, wm adalah kata yang memberi
pengertian umum, meliputi segala sesuatu yang terkandung
dalam kata itu dengan tidak terbatas.
4. Khas ialah lafadz yang menunjukkan arti yang tertentu, khusus,
tidak meliputi arti umum, dengan kata lain, khas itu kebalikan
dari wm.
Al-khas adalah lafadh yang diciptakan untuk menunjukkan
pada perseorangan tertentu, seperti Muhammad. Atau
menunjukkan satu jenis, seperti lelaki. Atau menunjukkan
beberapa satuan terbatas, seperti tiga belas, seratus, sebuah
kaum, sebuah masyarakat, sekumpulan, sekelompok, dan
lafadz-lafadz lain yang menunjukkan bilangan beberapa satuan,
tetapi tidak mencakup semua satuan-satuan itu.
5. Mujmal
Secara bahasa mujmal berarti samar-samar dan
beragam/majemuk. Mujmal ialah suatu lafal yang belum jelas,
yang tidak dapat menunjukkan arti sebenarnya apabila tidak ada
keterangan lain yang menjelaskan. Dapat juga dimengerti
sebagai lafazh yang global, masih membutuhkan penjelasan
(bayan) atau penafsiran (tafsir).
6. Mubayyan artinya yang dinampakkan dan yang dijelaskan,
secara istilah berarti lafadz yang dapat dipahami maknanya
berdasar asal awalnya atau setelah dijelaskan oleh lainnya. Al
Bayyan artinya ialah penjelasan, di sini maksudnya ialah
menjelaskan lafal atau susunan yang mujmal.
7. Murwdif ialah beberapa lafadz yang menunjukkan satu arti.
Misalnya lafadznya banyak, sedang artinya dalam peribahasa
Indonesia satu, sering disebut dengan sinonim.
8. Musytarak ialah satu lafadz yang menunjukkan dua makna atau
lebih. Maksudnya satu lafadz mengandung maknanya yang
banyak atau berbeda-beda.
9. Muthlaq adalah lafazh yang menunjukkan suatu hakikat tanpa
suatu pembatas (qayid).
10. Muqayyad adalah lafazh yang menunjukkan suatu hakikat
dengan suatu pembatas (qayid).
11. zwhir secara bahasa : Yang terang ( )dan yang jelas ().
12. Takwil Secara etimologi berarti At-Tafsir, Al-Marja, Al-
Mashir, sehingga dari sudut bahasa mengandung arti Tafsir
(penjelasan, uraian), atau Al-Marja, Al-Mashir (kembali,
tempat kembali), atau Al-Jaza (balasan yang kembali
kepadanya) Menurut Imam Ghazali takwil merupakan
ungkapan tentang pengambilan makna dari lafazh yang
bersisfat probabilitas yang didukung oleh dalil dan menjadikan
arti yang lebih kuat dari makna yang ditunjukkan oleh
lafaz zhair tersebut.
13. Mantuq adalah makna lahir yang tersurat (eksplisit) yang tidak
mengandung kemungkinan pengertian ke makna yang lain.
14. Mafhum adalah makna yang ditunjukkan oleh lafazah tidak
berdasarkan pada bunyi ucapan yang tersurat, melainkan
berdasarkan pada pemahaman yang tersirat.
15. Nasikh-Mansukh berasal dari kata naskh. Dari segi etimologi,
kata ini dipakai untuk beberapa pengertian: pembatalan,
penghapusan, pemindahan dan pengubahan.
F. Proses Pembelajaran
a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi
sebelumnya (tentang jihad)
5) Menjelaskan secara umum materi kaidah ushuliyah yang
akan dipelajari hari ini
6) Menyiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa
tulisan manual di papan tulis, kertas karton (tulisan yang
besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat juga
menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
7) Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model
pembelajaran yang cocok di antaranya model direct
instruction (model pengajaran langsung) yang termasuk ke
dalam rumpun model sistem perilaku (the behavioral
systems family of model). Direct instruction diartikan sebagai
instruksi langsung; dikenal juga dengan active learning atau
whole-class teaching mengacu kepada gaya mengajar
pendidik yang mengusung isi pelajaran kepada peserta didik
dengan mengajarkan/memberikan koreksi, dan memberikan
penguatan secara langsung pula. Model ini dipadukan
dengan model artikulasi (membuat/mencari pasangan yang
bertujuan untuk mengetahui daya serap peserta didik).
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
1) Guru bersama siswa mengawali materi dengan membaca ayat-
ayat yang ada dalam tadabbur dan memberikan penjelasan
materi yang akan dipelajari secara umum.
2) Siswa mengamati gambar dan memberi tanggapan tentang
contoh kaidah ushuliyah
3) Guru membentuk kelompok, dengan meminta siswa berhitung
1 sampai 7. Masing-masing berkumpul/membentuk kelompok
dengan nomer yang sama.
4) Guru memberi judul materi yang ada dalam kaidah ushuliyah,
masing-masing kelompok diberi topik yang berbeda (contoh:
topik amar dan nahi).
5) Guru meminta tiap kelompok siswa untuk membagi diri
sebagai moderator, penyaji materi, dan penjawab materi ketika
presentasi.
6) Guru meminta peserta didik mengamati/mencari tahu materi
fikih tentang kaidah ushuliyah
7) Peserta didik membaca kaidah ushuliyah dari berbagai sumber
belajar.
8) Siswa saling tukar informasi dan berdiskusi tentang
tema yang didapat dalam kelompoknya.
9) Guru menanya kepada siswa apakah ada kesulitan untuk
mendiskusikan tema yang diberikan kepada siswa.
Kegiatan Pembelajaran ke 5:
1) Siswa duduk melingkar sesuai dengan kelompoknya
2) Siswa saling Tanya jawab memakai kartu ushuliyah sampai
menguasai satu tema
3) Setelah memahami satu tema maka antar kelompok saling
menukar tema begitu seterusnya sampai memahami seluruh
tema
4) Guru mendampingi belajar kelompok tersebut dan ikut
memecahkan permasalahan yang dihadapi siswa.
Kegiatan pembelajaran ke 6:
1) Guru member pertanyaan sesuai dengan kartu dengan secara
acak
2) Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru
3) Siswa mencari contoh-contoh dari masing-masing kaidah-
kaidah ushuliyah
4) Guru mengklarifikasi contoh yang dikemukakan oleh siswa
Kegiatan akhir:
1) Guru melakukan penilaian dengan meminta peserta didik
untuk mengerjakan soal yang sudah ada dalam buku ajar
siswa.
2) Guru bersama siswa melakukan refleksi tentang hal-hal yang
telah dipelajari,dan bisa difokus dalam satu tema atau
beberapa tema dari kaidah ushuliyah tentang hal telah
dipahami dan kesulitan yang dihadapi.
3) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar rajin belajar
dan memberikan penjelasan bahwa selesai satu KD akan
dilaksanakan ulangan harian.
4) Guru memberi tugas terstruktur.
G. Penilaian
Contoh soal yang bisa dibuat oleh guru untuk siswa:
10. Kategori mukhassis yang tidak bisa berdiri sendiri, dan maknanya
senantiasa terkait dengan lafadh sebelumnya disebut
A. Al-mukhassis al-mufarraq
B. Al-mukhassis al-muttasil
C. Al-mukhasissis al-mubayyan
D. Al-mukhassis al-munfasil
E. Al-mukhassis al-muqayyid
3.
4. Secara bahasa mujmal berarti samar-samar dan beragam/majemuk.
Mujmal ialah suatu lafal yang belum jelas, yang tidak dapat
menunjukkan arti sebenarnya apabila tidak ada keterangan lain
yang menjelaskan.
5.Pengertian Mubayyan
Mubayyan artinya yang dinampakkan dan yang dijelaskan, secara
istilah berarti lafadz yang dapat dipahami maknanya berdasar
asal awalnya atau setelah dijelaskan oleh lainnya. Al Bayyan
artinya ialah penjelasan, di sini maksudnya ialah
menjelaskan lafal atau susunan yang mujmal.
1. Pedoman penilaian:
a. skor penilaian
Skor penilaian pilihan ganda: 1 soal:0,1x10= 1,00
Skor penilaian jawaban singkat: 1 soal= 0, 1x10=1,00
Skor penilaian jawaban uraian : 1-5 skornya 2,00
Jika seluruhnya dijumlah maka total sko r : 4, 00
b.Rubrik penilaian
Rubrik Penilaian soal uraian:
No.
Soal Rubrik penilaian Skor
a. Jika peserta didik dapat menuliskan ayat
Al-Quran dengan benar dan sempurna maka
mendapatkan nilai sempurna yakni 0.5
b. Jika peserta didik dapat menuliskan ayat
1 Al-Quran dengan benar tetapi tidak 0.5
sempurna maka mendapatkan nilai sempurna
yakni 0.3
c. Jika peserta didik dapat menuliskan ayat al-
Quran tidak lengkap hanya 2 kalimah skor
0,2.
a. Jika peserta didik dapat menuliskan ayat
Al-Quran dengan benar dan sempurna maka
mendapatkan nilai sempurna yakni 0.5
b. Jika peserta didik dapat menuliskan ayat
2 Al-Quran dengan benar tetapi tidak 0.5
sempurna maka mendapatkan nilai sempurna
yakni 0,3
c. Jika peserta didik dapat menuliskan ayat
al-Quran tidak lengkap hanya 2 kalimah
skor 0,2
a. Jika peserta didik dapat menuliskan ayat
Al-Quran dengan benar dan sempurna maka
mendapatkan nilai sempurna yakni 0.5
b. Jika peserta didik dapat menuliskan ayat
3 Al-Quran dengan benar tetapi tidak
sempurna maka mendapatkan nilai sempurna
0.5
yakni 0,3
c. Jika peserta didik dapat menuliskan ayat
al-Quran tidak lengkap hanya 2 kalimah
skor 0,2
Rubrik Penilaian:
1) Kedalaman materi presentasi:
a). Jika peserta didik dapat menjelaskan dari 2 aspek yaitu:
definisi, dan contoh lafadznya maka nilai siswa= 1,00,
b). Jika peserta didik dapat menjelaskan salah satu dari
definisi atau contoh maka nilainya 0, 5
2) Ketepatan Jawaban:
a). Jika peserta didik dapat menjelaskan dari 4 soal atau lebih
maka mendapat nilai 1.00
b). Jika peserta didik dapat menjelaskan 2 soal atau lebih
maka mendapat nilai 0,5
3) Keberanian menyampaikan:
a). Jika peserta didik dapat menjelaskan den gan l ant an g
dan j el as dari 4 soal atau lebih maka mendapat nilai 1.00
b). Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan lantang
dan jelas 2 soal atau lebih maka mendapat nilai 0,5
4) Kerja sama dalam kelompok
a) Jika siswa dalam kelompok dapat memimpin kerja sama
kelompok dengan sangat kompak maka nilai yang
diperoleh adalah 1,00
b) Jika siswa dalam kelompok dapat memimpin kerja sama
kelompok dengan cukup kompak maka nilainya 0,5
Penilaian afektif
ASPEK YANG DINILAI
NO NAMA
1 2 3
a. Rubrik Penilaian:
1. Jika peserta didik sangat aktif nilai A, cukup aktif nilai B
kurang aktif C dan tidak aktif nilai D.
2. Jika peserta didik sangat menghormati pendapat nilai A,
cukup menghormati B, kurang menghormati nilai C dan jika
tidak menghormati sama sekali nilai D
3. Kecermatan dan ketelitian dalam mengungkapkan pendapat
dan penulisan maka nilai A, jika cukup nilai B, kurang nilai C
dan jika tidak cermat sama sekali maka nilai D
.
Ayat di atas merupakan contoh dari kaidah.
A.
B.
C.
D.
E.
26. Perhatikan ayat berikut!
Ayat yang bergaris bawah tersebut merupakan contoh lafadh
A. Khas
B. Muqayyad
C. Mutlak
D. Amm
E. Mafhum
Ayat yang bergaris bawah tersebut merupakan contoh lafadh
A. Khas
B. Amm
C. Mutlak
D. Muqayyad
E. Mantuq
32.
Ayat tersebut merupakan contoh.
A. Mafhum sifat
B. mafhum ghoyah
C. lahnul khitab
D. fahwal khitab
E. mafhum syarat
Ayat diatas yang bergaris bawah menunjukkan contoh lafadh.
A. Mujmal
B. Mubayyan
C. am
D. Khas
E. Mutlak
Ayat tersebut menunjukkan contoh lafadh.
A. Mujmal
B. khas
C. am
D. Mubayyan
E. Mutlaq
35. lafal yang menunjukkan suatu hakikat tanpa suatu pembatas
merupakan pengertian dari....
A. Mujmal
B. Mubayyan
C. am
D. Khas
E. Mutlaq
36.
,
dan , ,
,
Lafadh di atas merupakan contoh.
A. Mujmal
B. Mubayyan
C. am
D. Khas
E. Murodif
Ayat di atas merupakan contoh dari.
A.
B.
C.
D.
E.
40. Perhatikan ayat berikut!
Ayat di atas menunjukkan hukum nash merupakan contoh pembagian
.
A. am
B. Murodif
C. Mustarok
D. mantuq
E. Khas
41.
lafadh yang bergaris di atas menunjukkan.
A. Mutlak
B. Muqayyad
C. Mustarok
D. Murodif
E. Mafhum
42.
Lafad yang bergaris di atas merupakan contoh dari.
A. Mutlak
B. Muqayyad
C. Mustarok
D. Murodif
E. Mafhum
Mengetahui, . . ...20......
Guru Mata Pelajaran Fikih Orang Tua/Wali Siswa
.............................. ................................
H. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi
mengerjakan soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru
berupa pertanyaan-pertanyaan kaidah ushul fikih. (Guru
mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik
yang berhasil dalam pengayaan).
I. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan
dijelaskan kembali oleh guru materi tentang Kaidah ushul
Fikih. Guru akan melakukan penilaian kembali dengan soal
yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari
tertentu yang disesuaikan contoh: pada saat jam belajar,
apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit
setelah jam pelajaran selesai).
Catatan:
Peserta didik yang belum bisa membuat contoh masing-masing
kaidah ushul fikih maka diberikan bimbingan khusus.
54