Bab 2
Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
Obyek rancangan yang di pilih adalah kawasan Pantai Boom Tuban yang merupakan
sebuah kawasan pantai yang berada di Utara Alun-Alun Kota Tuban. Tempatnya strategis dan
mudah dijangkau oleh kendaraan apapun. Pantai Boom adalah bekas pelabuhan kuno pada masa
kejayaan Majapahit.
Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan sementara waktu yang diselenggarakan dari
suatu tempat ke tempat lain untuk menikmati perjalanan guna untuk bertamasya atau rekreasi,
melihat dan menyaksikan atraksi wisata di tempat lain atau untuk memenuhi keinginan yang
beraneka ragam yang mencakup keseluruhan fenomena alam maupun buatan manusia yang dapat
dimanfaatkan bagi kepentingan wisatawan dan kegiatan-kegiatan lain yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan wisata selama melakukan aktivitas perjalanan, bukan untuk mencari
Wisata pantai dapat diartikan sebagai wisata yang memanfaatkan potensi sumber daya
alam pantai beserta komponen pendukungnya, baik alami maupun buatan atau gabungan
Obyek wisata pantai adalah elemen fisik dari pantai yang dapat dijadikan lokasi untuk
1. Pantai, merupakan daerah transisi antara daratan dan lautan. Pantai merupakan primadona
obyek wisata dengan potensi pemanfaatan, mulai dari kegiatan yang pasif sampai aktif.
3. Daratan sekitar pantai, merupakan daerah pendukung terhadap keadaan pantai, yang berfungsi
sebagai tempat rekreasi dan olah raga darat yang membuat para pengunjung akan lebih lama
menikmatinya.
John 0. Simond (1978) juga menyebutkan bahwa pantai dapat dibagi menjadi berbagai wilayah,
yaitu:
1. Beach, yaitu batas antara daratan dan lautan. Biasanya berupa pantai berpasir dan landai.
2. Dune, yaitu daerah yang lebih tinggi dari beach. Biasanya berupa hamparan pasir yang
3. Coastal, yaitu daerah yang secara periodik digenangi air yang merupakan gabungan antara
Dari penjelasan pantai di atas pantai boom termasuk dalam lingkup wilayah Beach dimana posisi
Edward Inskeep (1991) lebih jauh mengatakan bahwa suatu obyek wisata harus mempunyai 5
1. Daya tarik
Daya tarik merupakan faktor utama yang menarik wisatawan mengadakan perjalanan
mengunjungi suatu tempat, baik suatu tempat primer yang menjadi tujuan utamanya, atau tujuan
sekunder yang dikunjungi dalam suatu perjalanaan primer karena keinginannya untuk
Sedang daya tarik sendiri dapat diklasifikan kedalam daya tarik lokasi yang merupakan daya
tarik permanen. Daya tarik suatu obyek wisata agar dikunjungi wisatawan antara lain: Keindahan
alam, seperti laut, pantai, danau, dan sebagainya; Iklim atau cuaca misalnya daerah beriklim
tropis; Kebudayaan, sejarah, etnik/ kesukuan; dan Kemudahan pencapaian obyek wisata. Atau
2. Prasarana Wisata
Prasarana wisata ini dibutuhkan untuk melayani mereka (wisatawan) selama perjalanan wisata.
Fasilitas ini cenderung berorientasi pada daya tarik wisata di suatu lokasi, sehingga fasilitas ini
harus terletak dekat dengan obyek wisatanya. Prasarana wisata cenderung mendukung
a) Prasarana akomodasi
Prasarana akomodasi ini merupakan fasilitas utama yang sangat penting dalam kegiatan wisata.
Proporsi terbesar dari pengeluaran wisatawan biasanya dipakai untuk kebutuhan menginap,
makan dan minum. Daerah wisata yang menyediakan tempat istirahat yang nyaman dan
mempunyai nilai estetika tinggi, menu yang cocok, menarik, dan asli daerah tersebut merupakan
salah satu yang menentukan sukses tidaknya pengelolaan suatu daerah wisata.
b) Prasarana pendukung
Prasarana pendukung harus terletak ditempat yang mudah dicapai oleh wisatawan. Pola gerakan
wisatawan harus diamati atau diramalkan untuk menentukan lokasi yang optimal mengingat
prasarana pendukung akan digunakan untuk melayani mereka. Jumlah dan jenis prasarana
3. Sarana Wisata
Sarana Wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani
daerah tujuan wisata maupun obyek wisata tertentu harus disesuaikan dengan kebutuhan
wisatawan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Lebih dari itu, selera pasar pun dapat
menentukan tuntutan berbagai sarana yang dimaksud. Berbagai sarana wisata yang harus
disediakan di daerah tujuan wisata antara lain biro perjalanan, alat transportasi, dan alat
komunikasi, serta sarana pendukung lainnya. Tak semua obyek wisata memerlukan sarana yang
wisatawan.
4. Infrastruktur
Infrastruktur adalah situasi yang mendukung fungsi sarana dan prasarana wisata, baik yang
berupa sistem pengaturan maupun bangunan fisik diatas permukaan tanah dan dibawah tanah,
seperti: sistim pengairan, sumber listrik dan energi, sistem jalur angkutan dan terminal, sistem
komunikasi, serta sistem keamanan atau pengawasan. Infrastruktur yang memadai dan terlaksana
dengan baik di daerah tujuan wisata akan membantu meningkatkan fungsi sarana wisata,
Daerah dan tujuan wisata yang memiliki berbagai obyek dan daya tarik wisata akan mengundang
kehadiran wisatawan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan masyarakat,
a) Masyarakat
Masyarakat di sekitar obyek wisatalah yang akan menyambut kehadiran wisatawan tersebut,
sekaligus akan memberikan layanan yang diperlukan oleh para wisatawan. Layanan yang khusus
dalam penyajiannya serta mempunyai kekhasan sendiri akan memberikan kesan yang mendalam.
Untuk itu masyarakat di sekitar obyek wisata perlu mengetahui berbagai jenis dan kualitas
Disamping masyarakat di sekitar obyek wisata, lingkungan alam di sekitar obyek wisata pun
perlu diperhatikan dengan seksama agar tak rusak dan tercemar. Lalu-lalang manusia yang terus
meningkat dari tahun ke tahun dapat mengakibatkan rusaknya ekosistim dari fauna dan flora di
sekitar obyek wisata. Oleh sebab itu perlu adanya upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan
melalui penegakan berbagai aturan dan persyaratan dalam pengelolaan suatu obyek wisata.
c) Budaya
Lingkungan masyarakat dalam lingkungan alam di suatu obyek wisata merupakan lingkungan
budaya yang menjadi pilar penyangga kelangsungan hidup suatu masyarakat. Oleh karena itu
lingkungan budaya ini pun kelestariannya tak boleh tercemar oleh budaya asing, tetapi harus
ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan kenangan yang mengesankan bagi setiap
a. Wisata Budaya
Yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas wawasan atau ilmu
pengetahuan tentang budaya suatu wilayah dengan mengadakan kunjungan atau peninjauan
ke tempat lain atau ke luar negeri untuk mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat
Yaitu perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan mengganti keadaan dan lingkungan tempat
sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat untuk jasmani dan rohani mereka
dengan mengunjungi tempat peristirahatan tempat-tempat yang memiliki iklim udara yang
menyehatkan.
Yaitu suatu perjalanan yang dilakukan dengan tujuan berolah raga atau sengaja bermaksud
mengambil bagian dalam pesta olah raga di suatu tempat atau negara, seperti Asean Games
atau Olympiade, contohnya: snorkeling, berlayar, berenang, memancing, golf dan lain-lain.
d. Wisata Alam
Yaitu jenis wisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam dan tata lingkungan yang
Yaitu perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat
komersial seperti pameran industri, pameran dagang, tempat penjualan barang-barang khas
atau cinderamata.
f. Wisata Industri
Yaitu perjalanan yang dilakukan pelajar atau mahasiswa atau orang-orang awam ke suatu
daerah perindustrian dengan maksud dan tujuan mengadakan penelitian (studi banding).
g. Wisata Politik
Yaitu perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian dengan aktif
Yaitu penyediaan fasilitas dengan ruang-ruang tempat bersidang bagi peserta konferensi atau
i. Wisata Sosial
Wisata ini biasanya lebih dikenal dengan wisata remaja, dimana sebuah pengorganisasian
yang melakukan suatu perjalanan yang murah serta mudah untuk memberikan kesempatan
j. Wisata Pertanian
Yaitu sebuah perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, dan lain-
lainnya dengan tujuan studi maupun melihat sekeliling sambil menikmati segarnya tanaman
k. Wisata Maritim
Yaitu jenis wisata yang berkaitan dengan kegiatan olah raga air. Umumnya wisata ini
dilakukan di danau, pantai, teluk atau laut, seperti memancing, berlayar, menyelam sambil
melihat-lihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai
rekreasi perairan yang banyak dilakukan di daerah-daerah dan negara maritim, seperti di
Yaitu wisata yang banyak dilakukan oleh para pencinta alam ke tempat atau daerah cagar
alam.
Yaitu biasanya telah diatur dalam lingkup safari buru ke daerah atau hutan yang telah
n. Wisata Pilgrim
Yaitu jenis wisata yang berhubungan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan
Yaitu wisata yang berupa kegiatan berenang, snorkeling, menyelam, berlayar, berselancar,
Dari berbagai macam jenis pariwisata diatas, dalam pengembangan kawasan wisata Pantai
Boom Tuban termasuk dalam wisata perairan atau wisata bahari, yaitu dimana wisata ini
memiliki kegiatan yang terdapat di wisata pantai, seperti: berenang, menyelam, berlayar,
Menurut Sandy (1996), pantai adalah bagian dari muka bumi dan muka air laut rata-rata
terendah sampai muka air laut rata-rata tertinggi. Bird (1984) mendefinisikan pantai sebagai
shore, beach dan coast. Shore adalah suatu daerah yang meluas dari titik terendah air laut pada
saat surut hingga batas tertinggi atau batas yang dicapai oleh gelombang. Beach adalah daerah
tempat akumulasi dari sedimen lepas seperti kerikil, pasir, dan lainnya yang terkadang hanya
sampai pada tepi laut. Coast adalah daerah dengan lebar bervariasi yang meliputi shore dan
perluasannya sampai pada daerah pengaruh penetrasi laut, seperti tebing pantai, estuaria, laguna
dan rawa-rawa. Sedangkan menurut Englen (1949), pantai adalah wilayah yang langsung
berhubungan antara daratan dan lautan atau juga wilayah pertemuan antara daratan dan lautan.
lautan. Dimana awalnya daratan tersebut terbentuk karena adanya gelombang yang timbul dari
Mengingat rancangan yang berada di kawasan bibir pantai, di mana umumnya orang
yang berkunjung bertujuan berlibur dan berekreasi, maka rancangan pantai ini menyediakan
Desain pantai yang direncanakan berlokasi di Kota Tuban tepatnya di Desa Sendang
Harjo Tuban Jawa Timur. Wisata pantai ini mewadahi aktivitas dan mengatur area atau zona
kegiatan yang ada di kawasan sehingga tidak terjadi kesingkronan pada berbagai aktivitas yang
ada di kawasan.
Pada keputusan Presiden RI No. 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung,
Umumnya, garis sempadan pantai minimum 100 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat. Hal
ini dilakukan agar ketika air laut pasang dipastikan tidak akan sampai pada bangunan yang
terbangun nantinya. Pada Pantai Boom, titik pasang tertinggi memiliki kurang lebih 3 meter,
sedangkan garis pantai dan lebar pasir pada saat surut mencapai kurang lebih 5 meter.
Menurut Ditjen Cipta Karya (2000), jarak antara akses masuk utama untuk kendaraan
menuju ruang publik atau tepi pantai dari jalan raya sekunder atau tersier memiliki minimum
300 m, sedangkan lebar minimum untuk jalur pejalan kaki di sepanjang tepi pantai adalah 3
meter.
Menurut Ditjen Cipta Karya (2000), ada syarat-syarat untuk membangun bangunan di tepi
Area lahan yang terbangun untuk pengembangan fasilitas umum utama dengan fasilitas umum
lainnya maksimum 2 Km
Tinggi bangunan maksimum 15 meter dari permukaan tanah rata-rata pada area terbangun
Bangunan di area sempadan tepi pantai diusahakan hanya berupa tempat ibadah, bangunan
penjaga pantai, bangunan fasilitas umum (MCK), dan bangunan tanpa dinding dengan luas
maksimum 50 m2/unit.
Dilakukan pemagaran pada area terbangun jika diinginkan, dengan tinggi maksimum
pemagaran 1 meter
Jenis bahan yang digunakan pada bangunan di tepi pantai ada 3, antara lain: kayu, beton, dan baja.
Keuntungan dan kerugian bahan yang digunakan pada bangunan di tepi pantai
Perancangan tapak pada suatu kawasan sangat penting, khususnya pada ruang terbuka
seperti kawasan pantai. Hal ini dilakukan untuk menata lingkungan Pantai Boom yang
didasarkan atas pola tata ruang kawasan tersebut dan susunan bangunan dengan memperhatikan
unsur fungsi, bentuk-bentuk kegiatan, estetika dan sebagainya. Hal tersebut dilakukan agar
a. Faktor Alam
Topografi, dimana dilakukan untuk mengetahui keadaan tanah pada tapak, terutama
konturnya
Bentuk lahan, dimana dilakukan untuk mengetahui struktur lapisan tanah yang digunakan
Vegetasi, dimana dilakukan untuk membantu menciptakan pola vegetasi berupa area hijau
Hidrografi, dilakukan untuk mengetahui pola drainase pada tapak yang menunjang
Iklim, dilakukan untuk mengetahui orientasi matahari, arah dan kecepatan angin,
Tata guna lahan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di daerah kawasan
Utilitas kawasan
Menurut Harvey, Rubenstein (1983), terdapat 3 elemen pokok dalam perancangan visual,
yaitu:
1. Sekuen (Sequance)
Adalah sebuah suasana yang diciptakan oleh ruang-ruang yang tersusun secara berurutan,
sehingga dapat menciptakan gerakan dan membuat orang tertarik untuk bergerak serta dapat
Perulangan merupakan sekuen dimana terdapat bagian tertentu yang diulang secara bergantian
Pada umumnya, wisata pantai memiliki fasilitas, sarana dan prasarana yang dapat
menunjang wisata pantai itu sendiri maupun kegiatan yang ada di wisata pantai.
a. Villa/Penginapan
Adanya villa/penginapan ini bertujuan untuk menampung pengunjung yang ingin menginap di
kawasan wisata.
b. Restoran
Restoran di kawasan wisata pantai umumnya dibangun untuk memfasilitasi pengunjung yang
datang, guna untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka sebelum dan sesudah melakukan
kegiatan di pantai. Pemilihan area untuk restoran tepi pantai ini harus strategis agar mendapatkan
Dari letak restoran yang strategis, diperhatikan pula perletakkan perabot restoran terutama untuk
pelanggan yang akan menikmati makanan di restoran. Sesuai dengan view yang tampak
pemandangan pantainya, perletakkan perabot untuk pelanggan mengarah ke pantai agar selain
menikmati makanan yang disuguhkan restoran, pelanggan juga dapat sambil menikmati
Coffee shop disini digunakan hanya untuk sekedar bersantai di tepi pantai, maka dari itu letak
coffee shop ini seperti letak restoran tepi pantai, karena pelanggan dapat menikmati
d. Kios Toko
Pada kawasan wisata pantai terdapat Kios toko, dimana toko-toko tersebut menyuguhkan
souvenir yang berhubungan dengan kawasan pantai maupun souvenir khas daerah pantai
tersebut, seperti: handmade khas daerah, makanan khas daerah, dan lain-lain.
e. Taman Bermain
Fasilitas taman bermain di kawasan wisata pantai dirancang untuk pengunjung anak-anak, agar
mereka tidak merasa bosan. Adapun macam-macam permainan yang terdapat di area bermain
anak-anak, dan untuk mengetahui luasan area taman bermain, tiap-tiap permainan memiliki
standarisasi masing-masing.
Pada kawasan wisata pantai, umumnya memiliki beberapa fasilitas olahraga pantai yang
ditujukan bagi semua pengunjung, baik untuk sekedar rekreasi maupun untuk menyalurkan hobi
Motorboat di wisata pantai umumnya menggunakan mesin dan digunakan wisatawan beramai-
ramai untuk menuju berkeliling area laut yang telah dibatasi. Sedangkan permainan bananaboat,
Kolam renang
Adanya area untuk berenang baik bagi wisatawan yang memiliki hobi berenang maupun yang
Adanya area untuk berolahraga perahu difungsikan bagi wisatawan untuk berkeliling area laut
yang telah dibatasi, sedangkan olahraga perahu umumnya untuk perlombaan yang ada di pantai.
Memancing
Adanya area untuk memancing dapat memberikan kesenangan tersendiri bagi wisatawan yang
memiliki hobi memncing, karena mereka dapat memancing di laut yang luas.
Pada kawasan pantai umumnya terdapat area untuk pemberhentian perahu atau kapal di tepi
pantai, baik yang nelayan maupun khusus untuk persewaan bagi pengunjung. Area
pemberhentian tersebut memiliki jarak antar perahu atau kapal, dengan standar:
Dari fasilitas dan kegiatan olahraga diatas, timbul adanya penzoningan antar olahraga agar
tidak mengganggu olahraga satu dengan yang lain. Maka dari itu, adanya pula standar yang
a. Transportasi
Sarana transportasi untuk kawasan wisata pantai cukup diperlukan, baik untuk pelayanan pada
b. Sistem telekomunikasi
c. Utilitas (penerangan, listrik, persediaan air bersih, sistem irigasi dan sumber energi)
Air bersih pada wisata pantai sangat diperlukan, karena air bersih merupakan sarana yang dapat
digunakan untuk berbagai keperluan, baik bagi pengunjung maupun bagi fasilitas yang ada.
Listrik
Adanya apotek di area wisata pantai difungsikan untuk para wisatawan yang tiba-tiba sakit atau
terkena penyakit.
e. Keamanan
g. Tempat ibadah
Tempat ibadah di kawasan wisata pantai ini dirancang bagi wisatawan yang ingin
Menurut Arthoer Koestler (The Act of Creation) analogi atau Ibaratan adalah sebuah
berkemiripan. Berkemiripan bukan berarti sama, sebab proses penalaran ini selalu berbicara
tentang adanya dua situasi atau peristiwa yang memiliki sejumlah kesamaan tapi tidak semua.
Dari sini kita lihat bahwa ibaratan adalah proses penalaran untuk memberikan penjelasan
dan mencari kejelasan terhadap obyek tadi dengan peristiwa atau situasi yang sudah diketahui,
dikuasai dan diakrabi. Ibaratan seperti ini bisa dilihat pada bab 2 Introduction to Architecture
Ibaratan sebagai proses penalaran mempunyai macam yang tidak terbatas jumlahnya. Setiap
Attoe: Arsitek tidak jarang menggunakan ibaratan untuk menjelaskan apakah arsitektur itu
sebagai penjelas. Analogi/ibaratan adalah alat yang digunakan oleh arsitek dalam menjelaskan
pada penggunaan analogi/ibaratan dalam upaya berarsitektur dari seorang arsitek. Karya ada dulu
berarsitektur. Pada waktu membuat karya arsitektur ada langkah-langkah, kegiatan. Ada bagian
tergantung kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit gelombang laut dapat disebabkan oleh:
gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut (gelombang tsunami), ataupun gelombang yang
disebabkan oleh gerakan kapal. Gelombang yang sehari-hari terjadi dan diperhitungkan dalam
bidang teknik pantai adalah gelombang angin dan pasang-surut (pasut). Gelombang dapat
membentuk dan merusak pantai dan berpengaruh pada bangunan-bangunan pantai. Energi
gelombang akan membangkitkan arus dan mempengaruhi pergerakan sedimen dalam arah tegak
pantai, gelombang merupakan faktor utama yang diperhitungkan karena akan menyebabkan
Sebuah bangunan tidak seharusnya memiliki komposisi alami dari lingkungan alaminya
baik dengan komposisinya yang seringkali justru dipaksakan demi alasan simbolik atau
formalitas saja, akan tetapi juga harus dapat memberikan konstribusi yang seimbang terhadap
sifat naturalistik lingkunganya. Oleh karena itu maka tema yang diambil dari perancangan ini
adalah analogy pergerakan air laut, dengan penerapannya pada bangunan melalui pendekatan
lingkungan sekitar.
1. Arus laut
Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara
vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping). Contoh-contoh gerakan
itu seperti gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi.
Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mangarah ke kiri di belahan
kanan) pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan.
Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan spiral ekman.
Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas (arus yang bergerak di permukaan
laut) dan arus bawah (arus yang bergerak di bawah permukaan laut).
Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang paling umum dan mudah kita
amati. Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang laut sebagai berikut : Jika
ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka
pada bidang gerakannya akan terbentuk gelombang . Gelombang terjadi karena beberapa sebab,
antara lain:
a. Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan, sehingga arah
yang pecah itu akan menjadi arus balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu arahnya akan
c. Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi karena adanya gempa di dasar laut. Gempa
terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/pergeseran kulit bumi di
dasar laut. Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar dan disebut dengan gelombang
tsunami.
Pasang naik dan pasang surut merupakan bentuk gerakan air laut yang terjadi karena
pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Hal ini didasarkan pada hukum Newton
yang berbunyi : Dua benda akan terjadi saling tarik menarik dengan kekuatan yeng berbanding
terbalik dengan pangkat dua jaraknya. Berdasarkan hukum tersebut berarti makin jauh jaraknya
makin kecil daya tariknya, karena jarak dari bumi ke matahari lebih jauh dari pada jarak ke
bulan, maka pasang surut permukaan air laut lebih banyak dipengaruhi oleh bulan.
Pantai Boom merupakan pantai bersejarah yang pada zaman kejayaan Majapahit (abad ke
XII) merupakan dermaga terbesar. Terletak di sebelah utara alun-alun Tuban hanya 100 Meter
dan merupakan daratan yang memanjang ke laut sepanjang 800 Meter. Disini sering
Adapun nilai-nilai Islam yang terkandung dalam Al-Quran, Allah berfirman dalam surat
Luqman ayat 31 :
Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan
Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua
orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur. (QS. Luqman: 31).
Maksud dari ayat di atas Intinya adalah laut bisa dijadikan bahan itibar atau mengambil
pelajaran. Allah-lah yang menundukkan semuanya yang berada di lautan sehingga bisa
mengapung berbagai tumpukan kayu dan besi. Itulah nikmat Allah supaya kita menjadi hamba
yang bersabar dan besyukur, yaitu sabar ketika menghadapi kesusahan, bersyukur ketika
Dalam perancangan kawasan wisata Pantai Boom ini, tema yang diambil adalah Analogi.
Salah satu contoh perumpamaan atau analogi arsitektur terdapat pada surat At-Taubah ayat 109,
yang artinya:
Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar taqwa kepada
Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya
neraka Jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS.
at-Taubah [9]:109)
Dalam ayat di atas, Allah swt. membuat perumpamaan tentang keadaan orang-orang yang
zalim dengan orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh.
Perumpamaan ini membawa orang yang membacanya untuk membayangkan secara langsung,
betapa sia-sia perbuatan mendirikan bangunan di tepi jurang dan betapa perbuatan itu sebenarnya
Lokasi perancangan berada di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Tepatnya di Pantai Boom
Tuban. Pantai Boom berada di pusat kota Tuban tepatnya sebelah utara alun-alun kota Tuban.
Tempatnya strategis dan mudah dijangkau oleh kendaraan apapun karena berada di jalur utama
Pantai Utara yang menjadai arteri primer. Pantai Boom adalah bekas pelabuhan kuno pada masa
kejayaan Majapahit. Di pantai Boom ini terdapat jalan yang memanjang ke laut, sehingga kita
dapat melihat indahnya pemandangan laut di Pantai Boom dari sisi kanan dan kiri.
Wisata Bahari Lamongan merupakan salah satu obyek wisata di utara Jawa yang
mengandalkan keindahan alam pantai, dimana wisata tersebut juga memiliki fasilitas yang
mendukung kawasan pantai. Wisata Bahari Lamongan dibangun dengan mengangkat segala
aspek-aspek alam, budaya dan arsitektur yang bernuansa global dengan tetap mempertahankan
ciri khas lokal Jawa Timur. Selain itu, wisata ini lebih menekankan pada nuansa Jawa Timur
pesisir utara Jawa karena letak WBL sendiri berada di tepian pantai utara, sehingga sesuai untuk
wisata hiburan yang berorientasi ke laut. Kawasan WBL sendiri memiliki luas 18 Ha, dan
kawasan seluas itu telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang menunjang obyek wisata
tersebut.
Wisata Bahari Lamongan (WBL) terletak di pesisir bagian utara Pulau Jawa tepatnya
di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Letak wisata ini tergolong strategis
karena selain sebagai penyeimbang, Wisata Bahari Lamongan juga menghubungkan dua wisata
yang telah ada sebelumnya di Kabupaten Lamongan yaitu Tanjung Kodok dan Goa Maharani.
Pada kawasan WBL ini memiliki hembusan angin yang cukup kencang karena letaknya
yang berada di tepi pantai. Hal tersebut dapat dihindari dengan adanya vegetasi pada bagian yang
dekat dengan tepi pantai, agar dapat meminimalisir angin yang masuk pada kawasan.
Adanya hall setelah area parkir dapat mengurangi polusi suara dan polusi udara pada
Hall pintu
utama
Dalam Wisata Bahari Lamongan ini, ada beberapa fungsi yang dapat dianalisa sesuai dengan
a. Fungsi Primer:
1) Tempat olahraga pantai (berenang, menyelam, selancar angin, volly pantai dan lain-lain)
2) Tempat rekreasi pantai (memancing, berlayar, menikmati pemandangan laut, dan wahana
bermain)
b. Fungsi sekunder:
1) Menginap
2) Restoran/kafe
c. Fungsi Penunjang:
1) Pengelola
2) Akomodasi
Sedangkan pengguna pada Wisata Bahari Lamongan ini adalah dari semua kalangan
umur, yaitu dari anak-anak sampai lanjut usia pun dapat menikmati apa yang disuguhkan.
a. Pengunjung:
4) Pengunjung menginap
b. Pengelola:
lain)
2) Pengelola Hotel (direktur, manager, kepala devisi, petugas hotel, dan lain-lain)
c. Penjual di kios-kios:
1) Penjual di restoran
a. Aktifitas
Wisata Bahari Lamongan memiliki sarana dan prasarana yang terdapat pada prinsip
wisata pantai, yaitu adanya area wisata air pada tepi pantai yang mewadahi aktivitas dan kegiatan
1) Adanya tempat untuk berolahraga pantai, seperti: berenang, menyelam, selancar angin,
Fasilitas sudah mencukupi dalam suatu wisata pantai. Fasilitas-fasilitas tersebut meliputi:
- Pada area entrance kawasan menuju ke area wahana memiliki hall, dimana hall
tersebut dikelilingi oleh souvenir shop, food court, fish shop, ruang informasi,
- Adanya area bermain untuk anak-anak, agar mereka tidak merasa bosan.
5. Penzoningan
Penzoningan pada suatu kawasan sangat penting, dilakukan karena dapat memberikan
kenyamanan dan menghindari kebingungan pada tiap penggunanya. Penzoningan pada kawasan
- Wahana
Resort/cottage
- Tepi pantai
Kantor pengelola
Parkir
Kendaraan
Area parkir di Wisata Bahari Lamongan ini cukup memenuhi kriteria pada prinsip
perancangan bangunan tepi pantai. Dalam prinsip perancangan bangunan tepi pantai, area
parkir sebaiknya ditempatkan dekat dengan kawasan tepi pantai dan berada di belakang garis
sempadan tepi pantai, tetapi di Wisata Bahari Lamongan ada beberapa sarana tepi pantai yang
Parkir
Area parkir untuk bus, memakai tipe parkir satu arah dan dua arah. Sedangkan parkir mobil
dua arah.
Penginapan merupakan salah satu fasilitas wisata pantai yang diperuntukkan bagi wisatawan
yang ingin menginap. Area penginapan di kawasan WBL ini terdapat tepat di samping area
wisata sekaligus parkir untuk penginapan, hal tersebut dilakukan agar tidak mengganggu
Sirkulasi untuk pejalan kaki pada kawasan WBL mengarah pada tiap-tiap fasilitas yang ada.
Dari parkir menuju ke entrance bangunan, pejalan kaki berjalan melewati hall dimana hall
tersebut sebelum memasuki fasilitas inti kawasan WBL, yaitu berbagai wahana dan pantai.
Dari hall, pengunjung juga dapat langsung berjalan menuju pantai, bila ingin langsung
Abu Dhabi Performing Art merupakan bangunan salah satu dari lima lembaga budaya utama
terletak di Saadiyat Island, di dalam fasilitas Abu Dhabi Performing Art ada rumah lima teater,
musik aula, ruang konser, gedung opera, drama teater dan teater fleksibel dengan kapasitas
biologi", dengan bagian-bagian cabang dan daun yang berubah dari reka bentuk abstrak ke dalam
reka-bentuk senibina.
Bagian-bagian
cabang dan daun
sebagai analogi
biologi pada
bangunan ini.
dalam satu set geometri dasar dan kemudian ditumpangkan dengan diagram program menjadi
serangkaian siklus berulang. Komponen utama dari analogi biologis (cabang, batang, buah dan
1. konsep penataan massa secara menyeluruh akan menjadi contoh didalam penataan massa
pantai, karena dengan penataan massa secara tepat yaitu menyesuaikan dengan fungsi,
kondisi site akan dapat memperlancar sirkulasi penghawaan alami dan juga pencahayaan
alami.
2. penggunaan bahan-bahan natural karena mendukung dengan kondisi sitenya yang berada di
3. fasilitas penunjang wisata, hal ini juga menjadi gambaran dalam pemberian fasilitas pantai
pada kawasan wisata, karena dengan kelengkapan fasilitas, baik fasilitas utama maupun
4. Mempertahankan vegetasi yang ada sebagi lahan hijau pada tapak, akan tetapi juga
memperhatikan kondisi vegetasi itu sendiri terhadap bahaya akibat angin laut.