Bab 2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 40

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Objek

Obyek rancangan yang di pilih adalah kawasan Pantai Boom Tuban yang merupakan

sebuah kawasan pantai yang berada di Utara Alun-Alun Kota Tuban. Tempatnya strategis dan

mudah dijangkau oleh kendaraan apapun. Pantai Boom adalah bekas pelabuhan kuno pada masa

kejayaan Majapahit.

2.1.1. Definisi Pariwisata

Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan sementara waktu yang diselenggarakan dari

suatu tempat ke tempat lain untuk menikmati perjalanan guna untuk bertamasya atau rekreasi,

melihat dan menyaksikan atraksi wisata di tempat lain atau untuk memenuhi keinginan yang

beraneka ragam yang mencakup keseluruhan fenomena alam maupun buatan manusia yang dapat

dimanfaatkan bagi kepentingan wisatawan dan kegiatan-kegiatan lain yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan wisata selama melakukan aktivitas perjalanan, bukan untuk mencari

nafkah. (Drs. Musanef, 1996:12)

Wisata pantai dapat diartikan sebagai wisata yang memanfaatkan potensi sumber daya

alam pantai beserta komponen pendukungnya, baik alami maupun buatan atau gabungan

keduanya itu (John 0. Simond, 1978).

Obyek wisata pantai adalah elemen fisik dari pantai yang dapat dijadikan lokasi untuk

melakukan kegiatan wisata, obyek tersebut yaitu (John 0. Simond, 1978) :

1. Pantai, merupakan daerah transisi antara daratan dan lautan. Pantai merupakan primadona

obyek wisata dengan potensi pemanfaatan, mulai dari kegiatan yang pasif sampai aktif.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 8


2. Permukaan laut, terdapatnya ombak dan angin sehingga permukaan tersebut memiliki potensi

yang berguna dan bersifat rekreatif.

3. Daratan sekitar pantai, merupakan daerah pendukung terhadap keadaan pantai, yang berfungsi

sebagai tempat rekreasi dan olah raga darat yang membuat para pengunjung akan lebih lama

menikmatinya.

John 0. Simond (1978) juga menyebutkan bahwa pantai dapat dibagi menjadi berbagai wilayah,

yaitu:

1. Beach, yaitu batas antara daratan dan lautan. Biasanya berupa pantai berpasir dan landai.

2. Dune, yaitu daerah yang lebih tinggi dari beach. Biasanya berupa hamparan pasir yang

permukaannya bergelombang atau berubah secara perlahan karena aliran laut.

3. Coastal, yaitu daerah yang secara periodik digenangi air yang merupakan gabungan antara

beach dan dune.

Dari penjelasan pantai di atas pantai boom termasuk dalam lingkup wilayah Beach dimana posisi

daratan dan lautan ada beda ketinggiannya.

2.1.2. Unsur Wisata Pantai

Wisata pantai melibatkan 3 unsur pokok, yaitu:

a. Manusia, sebagai subyek pelaku,

b. Tempat, sebagai obyek tujuan wisata,

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 9


c. Waktu yang dihabiskan dalam melakukan aktifitas wisata.

Edward Inskeep (1991) lebih jauh mengatakan bahwa suatu obyek wisata harus mempunyai 5

unsur penting, yaitu:

1. Daya tarik

Daya tarik merupakan faktor utama yang menarik wisatawan mengadakan perjalanan

mengunjungi suatu tempat, baik suatu tempat primer yang menjadi tujuan utamanya, atau tujuan

sekunder yang dikunjungi dalam suatu perjalanaan primer karena keinginannya untuk

menyaksikan, merasakan, dan menikmati daya tarik tujuan tersebut.

Sedang daya tarik sendiri dapat diklasifikan kedalam daya tarik lokasi yang merupakan daya

tarik permanen. Daya tarik suatu obyek wisata agar dikunjungi wisatawan antara lain: Keindahan

alam, seperti laut, pantai, danau, dan sebagainya; Iklim atau cuaca misalnya daerah beriklim

tropis; Kebudayaan, sejarah, etnik/ kesukuan; dan Kemudahan pencapaian obyek wisata. Atau

dapat juga gabungan dari beberapa komponen di atas.

2. Prasarana Wisata

Prasarana wisata ini dibutuhkan untuk melayani mereka (wisatawan) selama perjalanan wisata.

Fasilitas ini cenderung berorientasi pada daya tarik wisata di suatu lokasi, sehingga fasilitas ini

harus terletak dekat dengan obyek wisatanya. Prasarana wisata cenderung mendukung

kecenderungan perkembangan pada saat yang bersamaan.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 10


Prasarana wisata ini terdiri dari :

a) Prasarana akomodasi

Prasarana akomodasi ini merupakan fasilitas utama yang sangat penting dalam kegiatan wisata.

Proporsi terbesar dari pengeluaran wisatawan biasanya dipakai untuk kebutuhan menginap,

makan dan minum. Daerah wisata yang menyediakan tempat istirahat yang nyaman dan

mempunyai nilai estetika tinggi, menu yang cocok, menarik, dan asli daerah tersebut merupakan

salah satu yang menentukan sukses tidaknya pengelolaan suatu daerah wisata.

b) Prasarana pendukung

Prasarana pendukung harus terletak ditempat yang mudah dicapai oleh wisatawan. Pola gerakan

wisatawan harus diamati atau diramalkan untuk menentukan lokasi yang optimal mengingat

prasarana pendukung akan digunakan untuk melayani mereka. Jumlah dan jenis prasarana

pendukung ditentukan berdasarkan kebutuhan wisatawan.

3. Sarana Wisata

Sarana Wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani

kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya. Pembangunan sarana wisata di

daerah tujuan wisata maupun obyek wisata tertentu harus disesuaikan dengan kebutuhan

wisatawan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Lebih dari itu, selera pasar pun dapat

menentukan tuntutan berbagai sarana yang dimaksud. Berbagai sarana wisata yang harus

disediakan di daerah tujuan wisata antara lain biro perjalanan, alat transportasi, dan alat

komunikasi, serta sarana pendukung lainnya. Tak semua obyek wisata memerlukan sarana yang

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 11


sama atau lengkap. Pengadaan sarana wisata tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan

wisatawan.

4. Infrastruktur

Infrastruktur adalah situasi yang mendukung fungsi sarana dan prasarana wisata, baik yang

berupa sistem pengaturan maupun bangunan fisik diatas permukaan tanah dan dibawah tanah,

seperti: sistim pengairan, sumber listrik dan energi, sistem jalur angkutan dan terminal, sistem

komunikasi, serta sistem keamanan atau pengawasan. Infrastruktur yang memadai dan terlaksana

dengan baik di daerah tujuan wisata akan membantu meningkatkan fungsi sarana wisata,

sekaligus membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidupnya.

5. Masyarakat, Lingkungan, dan Budaya

Daerah dan tujuan wisata yang memiliki berbagai obyek dan daya tarik wisata akan mengundang

kehadiran wisatawan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan masyarakat,

lingkungan dan budaya adalah sebagai berikut :

a) Masyarakat

Masyarakat di sekitar obyek wisatalah yang akan menyambut kehadiran wisatawan tersebut,

sekaligus akan memberikan layanan yang diperlukan oleh para wisatawan. Layanan yang khusus

dalam penyajiannya serta mempunyai kekhasan sendiri akan memberikan kesan yang mendalam.

Untuk itu masyarakat di sekitar obyek wisata perlu mengetahui berbagai jenis dan kualitas

layanan yang dibutuhkan oleh para wisatawan.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 12


b) Lingkungan

Disamping masyarakat di sekitar obyek wisata, lingkungan alam di sekitar obyek wisata pun

perlu diperhatikan dengan seksama agar tak rusak dan tercemar. Lalu-lalang manusia yang terus

meningkat dari tahun ke tahun dapat mengakibatkan rusaknya ekosistim dari fauna dan flora di

sekitar obyek wisata. Oleh sebab itu perlu adanya upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan

melalui penegakan berbagai aturan dan persyaratan dalam pengelolaan suatu obyek wisata.

c) Budaya

Lingkungan masyarakat dalam lingkungan alam di suatu obyek wisata merupakan lingkungan

budaya yang menjadi pilar penyangga kelangsungan hidup suatu masyarakat. Oleh karena itu

lingkungan budaya ini pun kelestariannya tak boleh tercemar oleh budaya asing, tetapi harus

ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan kenangan yang mengesankan bagi setiap

wisatawan yang berkunjung. (N. Raymond Frs).

2.1.3. Jenis Pariwisata

Menururt Nyoman S. Pendit dalam bukunya, Ilmu Pariwisata (1986:133), bentuk-bentuk

pariwisata antara lain:

a. Wisata Budaya

Yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas wawasan atau ilmu

pengetahuan tentang budaya suatu wilayah dengan mengadakan kunjungan atau peninjauan

ke tempat lain atau ke luar negeri untuk mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat

istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 13


b. Wisata Kesehatan

Yaitu perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan mengganti keadaan dan lingkungan tempat

sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat untuk jasmani dan rohani mereka

dengan mengunjungi tempat peristirahatan tempat-tempat yang memiliki iklim udara yang

menyehatkan.

c. Wisata Olah raga

Yaitu suatu perjalanan yang dilakukan dengan tujuan berolah raga atau sengaja bermaksud

mengambil bagian dalam pesta olah raga di suatu tempat atau negara, seperti Asean Games

atau Olympiade, contohnya: snorkeling, berlayar, berenang, memancing, golf dan lain-lain.

d. Wisata Alam

Yaitu jenis wisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam dan tata lingkungan yang

terdapat di sekitar kawasan wisata.

e. Wisata Komersial atau Wisata Belanja

Yaitu perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat

komersial seperti pameran industri, pameran dagang, tempat penjualan barang-barang khas

atau cinderamata.

f. Wisata Industri

Yaitu perjalanan yang dilakukan pelajar atau mahasiswa atau orang-orang awam ke suatu

daerah perindustrian dengan maksud dan tujuan mengadakan penelitian (studi banding).

g. Wisata Politik

Yaitu perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian dengan aktif

dalam peristiwa kegiatan politik.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 14


h. Wisata Konvensi

Yaitu penyediaan fasilitas dengan ruang-ruang tempat bersidang bagi peserta konferensi atau

musyawarah dalam skala nasional atau internasional.

i. Wisata Sosial

Wisata ini biasanya lebih dikenal dengan wisata remaja, dimana sebuah pengorganisasian

yang melakukan suatu perjalanan yang murah serta mudah untuk memberikan kesempatan

masyarakat golongan ekonomi kebawah untuk melakukan perjalanan.

j. Wisata Pertanian

Yaitu sebuah perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, dan lain-

lainnya dengan tujuan studi maupun melihat sekeliling sambil menikmati segarnya tanaman

yang beraneka ragam.

k. Wisata Maritim

Yaitu jenis wisata yang berkaitan dengan kegiatan olah raga air. Umumnya wisata ini

dilakukan di danau, pantai, teluk atau laut, seperti memancing, berlayar, menyelam sambil

melakukan pemotretan, kompetisi, berselancar, lomba mendayung, ataupun berkeliling

melihat-lihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai

rekreasi perairan yang banyak dilakukan di daerah-daerah dan negara maritim, seperti di

Lautan Karibia, Hawaai, Tahiti, Bali, Lombok dan sebagainya.

l. Wisata Cagar Alam

Yaitu wisata yang banyak dilakukan oleh para pencinta alam ke tempat atau daerah cagar

alam.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 15


m. Wisata Buru

Yaitu biasanya telah diatur dalam lingkup safari buru ke daerah atau hutan yang telah

ditetapkan oleh pemerintah setempat.

n. Wisata Pilgrim

Yaitu jenis wisata yang berhubungan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan

umat atau kelompok dalam masyarakat.

o. Wisata Perairan atau Wisata Bahari

Yaitu wisata yang berupa kegiatan berenang, snorkeling, menyelam, berlayar, berselancar,

memancing, berjemur, rekreasi pantai, fisiografi bawah air, dan lain-lain.

Dari berbagai macam jenis pariwisata diatas, dalam pengembangan kawasan wisata Pantai

Boom Tuban termasuk dalam wisata perairan atau wisata bahari, yaitu dimana wisata ini

memiliki kegiatan yang terdapat di wisata pantai, seperti: berenang, menyelam, berlayar,

berselancar, memancing, dan rekreasi pantai seperti olahraga pantai.

2.1.4. Definisi pantai

Menurut Sandy (1996), pantai adalah bagian dari muka bumi dan muka air laut rata-rata

terendah sampai muka air laut rata-rata tertinggi. Bird (1984) mendefinisikan pantai sebagai

shore, beach dan coast. Shore adalah suatu daerah yang meluas dari titik terendah air laut pada

saat surut hingga batas tertinggi atau batas yang dicapai oleh gelombang. Beach adalah daerah

tempat akumulasi dari sedimen lepas seperti kerikil, pasir, dan lainnya yang terkadang hanya

sampai pada tepi laut. Coast adalah daerah dengan lebar bervariasi yang meliputi shore dan

perluasannya sampai pada daerah pengaruh penetrasi laut, seperti tebing pantai, estuaria, laguna

dan rawa-rawa. Sedangkan menurut Englen (1949), pantai adalah wilayah yang langsung

berhubungan antara daratan dan lautan atau juga wilayah pertemuan antara daratan dan lautan.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 16


Kesimpulannya, pantai pada dasarnya adalah wilayah yang berada diantara daratan dan

lautan. Dimana awalnya daratan tersebut terbentuk karena adanya gelombang yang timbul dari

lautan yang dihantam oleh angin dan ombak.

2.2. Tinjauan Arsitektural

2.2.1 Persyaratan Rancangan Wisata Pantai

Mengingat rancangan yang berada di kawasan bibir pantai, di mana umumnya orang

yang berkunjung bertujuan berlibur dan berekreasi, maka rancangan pantai ini menyediakan

fasilitas yang lengkap, terutama yang berhubungan dengan wisata pantai.

Desain pantai yang direncanakan berlokasi di Kota Tuban tepatnya di Desa Sendang

Harjo Tuban Jawa Timur. Wisata pantai ini mewadahi aktivitas dan mengatur area atau zona

kegiatan yang ada di kawasan sehingga tidak terjadi kesingkronan pada berbagai aktivitas yang

ada di kawasan.

2.2.2. Kriteria Bangunan Tepi Pantai

Garis Sempadan Pantai

Pada keputusan Presiden RI No. 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung,

Umumnya, garis sempadan pantai minimum 100 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat. Hal

ini dilakukan agar ketika air laut pasang dipastikan tidak akan sampai pada bangunan yang

terbangun nantinya. Pada Pantai Boom, titik pasang tertinggi memiliki kurang lebih 3 meter,

sedangkan garis pantai dan lebar pasir pada saat surut mencapai kurang lebih 5 meter.

Gambar 2.1. Garis sempadan pantai


Sumber: Kepres RI No.32 tahun 1990

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 17


Pencapaian pada Kawasan

Menurut Ditjen Cipta Karya (2000), jarak antara akses masuk utama untuk kendaraan

menuju ruang publik atau tepi pantai dari jalan raya sekunder atau tersier memiliki minimum

300 m, sedangkan lebar minimum untuk jalur pejalan kaki di sepanjang tepi pantai adalah 3

meter.

Bangunan Yang Terbangun

Menurut Ditjen Cipta Karya (2000), ada syarat-syarat untuk membangun bangunan di tepi

pantai antara lain:

Area lahan yang terbangun untuk pengembangan fasilitas umum utama dengan fasilitas umum

lainnya maksimum 2 Km

Tinggi bangunan maksimum 15 meter dari permukaan tanah rata-rata pada area terbangun

Orientasi bangunan dominan menghadap ke pantai dengan mempertimbangkan tata massa

bangunan terhadap matahari dan arah angin

Bangunan di area sempadan tepi pantai diusahakan hanya berupa tempat ibadah, bangunan

penjaga pantai, bangunan fasilitas umum (MCK), dan bangunan tanpa dinding dengan luas

maksimum 50 m2/unit.

Dilakukan pemagaran pada area terbangun jika diinginkan, dengan tinggi maksimum

pemagaran 1 meter

Jenis bahan yang digunakan pada bangunan di tepi pantai ada 3, antara lain: kayu, beton, dan baja.

Masing-masing bahan tersebut memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 18


Tabel 2.1

Keuntungan dan kerugian bahan yang digunakan pada bangunan di tepi pantai

KAYU BETON BAJA


Keuntungan Kerugian Keuntungan Kerugian Keuntungan Kerugian
1. Ringan 1. Mudah 1. Tahan lama 1. Pengujian 1. Kekuatan 1. Mudah
2. Mudah keropos 2. Tahan memerlukan tinggi berkarat
dikerjakan 2. Bentang terhadap keahlian 2. Bentang 2. Harus diberi
3. Dapat terbatas penyakit 2. Dapat patah panjang lapisan
mengapung 3. Dapat 3. Bila retak, pelindung
4. Tampilan dibentuk sulit untuk 3. Pengerjaan
menarik diatasi fabrikasi
Sumber: Triatmodjo, 2003

2.2.3 Pengolahan Tapak Pada Kawasan Pantai

Perancangan tapak pada suatu kawasan sangat penting, khususnya pada ruang terbuka

seperti kawasan pantai. Hal ini dilakukan untuk menata lingkungan Pantai Boom yang

didasarkan atas pola tata ruang kawasan tersebut dan susunan bangunan dengan memperhatikan

unsur fungsi, bentuk-bentuk kegiatan, estetika dan sebagainya. Hal tersebut dilakukan agar

proses perancangan dapat saling berkaitan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengolahan tapak adalah:

a. Faktor Alam

Faktor ini berhubungan dengan hal-hal yang alami, yaitu:

Topografi, dimana dilakukan untuk mengetahui keadaan tanah pada tapak, terutama

konturnya

Bentuk lahan, dimana dilakukan untuk mengetahui struktur lapisan tanah yang digunakan

untuk kelayakan mendirikan bangunan

Vegetasi, dimana dilakukan untuk membantu menciptakan pola vegetasi berupa area hijau

dengan banyak terdapat jenis-jenis tanaman

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 19


Tanah, dapat di klasifikasikan menurut jenis-jenis tanah dan pengolahannya

Hidrografi, dilakukan untuk mengetahui pola drainase pada tapak yang menunjang

kegiatan-kegiatan pada lahan

Iklim, dilakukan untuk mengetahui orientasi matahari, arah dan kecepatan angin,

kelembaban, dan curah hujan

b. Faktor Kultur, dapat dipengaruhi oleh:

Tata guna lahan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di daerah kawasan

Adanya keterkaitan dengan lingkungan sekitar dan pencapaian menuju kawasan

Kepadatan dan penzoningan

Utilitas kawasan

Bangunan-bangunan yang ada dapat mempengaruhi pola penataan kawasan

Pola lalulintas yang berhubungan langsung dengan tapak

c. Faktor Estetis, dapat dipengaruhi oleh:

Bentuk-bentuk alam dipertahankan sebagai view yang menarik

Pola ruang pada kawasan

Faktor visual dalam perancangan tapak

Menurut Harvey, Rubenstein (1983), terdapat 3 elemen pokok dalam perancangan visual,

yaitu:

1. Sekuen (Sequance)

Adalah sebuah suasana yang diciptakan oleh ruang-ruang yang tersusun secara berurutan,

sehingga dapat menciptakan gerakan dan membuat orang tertarik untuk bergerak serta dapat

memberi kesan-kesan khusus atau memberi arah tertentu.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 20


2. Keseimbangan (balance)

Keseimbangan yang berhubungan dengan keseimbangan simetris dan asimetris.

3. Perulangan dan Irama

Perulangan merupakan sekuen dimana terdapat bagian tertentu yang diulang secara bergantian

sehingga membentuk irama dan menjadi sebuah daya tarik tertentu.

2.2.4. Sarana dan Prasarana Pada Wisata Pantai

Pada umumnya, wisata pantai memiliki fasilitas, sarana dan prasarana yang dapat

menunjang wisata pantai itu sendiri maupun kegiatan yang ada di wisata pantai.

a. Sarana yang umumnya terdapat di wisata pantai meliputi:

a. Villa/Penginapan

Adanya villa/penginapan ini bertujuan untuk menampung pengunjung yang ingin menginap di

kawasan wisata.

b. Restoran

Restoran di kawasan wisata pantai umumnya dibangun untuk memfasilitasi pengunjung yang

datang, guna untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka sebelum dan sesudah melakukan

kegiatan di pantai. Pemilihan area untuk restoran tepi pantai ini harus strategis agar mendapatkan

view yang maksimal ke arah luar yaitu pemandangan alam ke pantai.

Dari letak restoran yang strategis, diperhatikan pula perletakkan perabot restoran terutama untuk

pelanggan yang akan menikmati makanan di restoran. Sesuai dengan view yang tampak

pemandangan pantainya, perletakkan perabot untuk pelanggan mengarah ke pantai agar selain

menikmati makanan yang disuguhkan restoran, pelanggan juga dapat sambil menikmati

pemandangan alam pantai.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 21


Gambar 2.2 Standar meja dan kursi pada restoran
(Sumber: Neufert data Architect)
c. Coffee Shop

Coffee shop disini digunakan hanya untuk sekedar bersantai di tepi pantai, maka dari itu letak

coffee shop ini seperti letak restoran tepi pantai, karena pelanggan dapat menikmati

pemandangan alam pantai bersama kerabat sambil menikmati kopi.

Gambar 2.3. Standar meja dan kursi pada coffee shop

(Sumber: Neufert data Architect)

d. Kios Toko

Pada kawasan wisata pantai terdapat Kios toko, dimana toko-toko tersebut menyuguhkan

souvenir yang berhubungan dengan kawasan pantai maupun souvenir khas daerah pantai

tersebut, seperti: handmade khas daerah, makanan khas daerah, dan lain-lain.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 22


Gambar 2.4. Standar display Rak kios toko
(Sumber: Neufert data Architect)

e. Taman Bermain

Fasilitas taman bermain di kawasan wisata pantai dirancang untuk pengunjung anak-anak, agar

mereka tidak merasa bosan. Adapun macam-macam permainan yang terdapat di area bermain

anak-anak, dan untuk mengetahui luasan area taman bermain, tiap-tiap permainan memiliki

standarisasi masing-masing.

Gambar 2.5.Macam-macam Standart besaran taman bermain


(Sumber: Neufert data Architect)

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 23


f. Fasilitas yang menunjang kegiatan olahraga pantai

Pada kawasan wisata pantai, umumnya memiliki beberapa fasilitas olahraga pantai yang

ditujukan bagi semua pengunjung, baik untuk sekedar rekreasi maupun untuk menyalurkan hobi

mereka. Olahraga tersebut antara lain:

Motorboat dan bananaboat

Motorboat di wisata pantai umumnya menggunakan mesin dan digunakan wisatawan beramai-

ramai untuk menuju berkeliling area laut yang telah dibatasi. Sedangkan permainan bananaboat,

umumnya menggunakan bantuan udara untuk menjalankannya.

Gambar 2.6. Standart motorboat


(Sumber: Neufert data Architect)

Kolam renang

Adanya area untuk berenang baik bagi wisatawan yang memiliki hobi berenang maupun yang

hanya ingin merefleksikan badan.

Gambar 2.7. kolam renang


(Sumber: indonesiadesign.com)

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 24


Berperahu

Adanya area untuk berolahraga perahu difungsikan bagi wisatawan untuk berkeliling area laut

yang telah dibatasi, sedangkan olahraga perahu umumnya untuk perlombaan yang ada di pantai.

Gambar 2.8 berperahu


(Sumber: indonesiadesign.com)

Memancing

Adanya area untuk memancing dapat memberikan kesenangan tersendiri bagi wisatawan yang

memiliki hobi memncing, karena mereka dapat memancing di laut yang luas.

Gambar 2.9 Memancing di pantai


(Sumber: pantai boom tuban.map)

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 25


g. Area perahu

Pada kawasan pantai umumnya terdapat area untuk pemberhentian perahu atau kapal di tepi

pantai, baik yang nelayan maupun khusus untuk persewaan bagi pengunjung. Area

pemberhentian tersebut memiliki jarak antar perahu atau kapal, dengan standar:

Gambar 2.10 Standart pemberhentian perahu


(Sumber: data architect dan pantai boom tuban.map)

Dari fasilitas dan kegiatan olahraga diatas, timbul adanya penzoningan antar olahraga agar

tidak mengganggu olahraga satu dengan yang lain. Maka dari itu, adanya pula standar yang

diaplikasikan pada rancangan tiap-tiap area, termasuk olahraga pantai ini.

Prasarana yang umumnya terdapat di wisata pantai meliputi:

a. Transportasi

Sarana transportasi untuk kawasan wisata pantai cukup diperlukan, baik untuk pelayanan pada

fasilitas maupun untuk pengunjung yang ingin berkeliling pantai.

b. Sistem telekomunikasi

c. Utilitas (penerangan, listrik, persediaan air bersih, sistem irigasi dan sumber energi)

Penyediaan air bersih

Air bersih pada wisata pantai sangat diperlukan, karena air bersih merupakan sarana yang dapat

digunakan untuk berbagai keperluan, baik bagi pengunjung maupun bagi fasilitas yang ada.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 26


Masing-masing fasilitas bangunan umumnya mempunyai tandon air bersih untuk kebutuhannya

agar tidak memerlukan penyaluran air yang terlalu panjang.

Listrik

d. Pelayanan kesehatan (apotek)

Adanya apotek di area wisata pantai difungsikan untuk para wisatawan yang tiba-tiba sakit atau

terkena penyakit.

e. Keamanan

f. Petugas yang melayani wisatawan

g. Tempat ibadah

Tempat ibadah di kawasan wisata pantai ini dirancang bagi wisatawan yang ingin

besembahyang, agar mereka senantiasa selalu mengingat Allah swt.

2.3. Tinjauan Tema

2.3.1 Tinjauan Analogi

Menurut Arthoer Koestler (The Act of Creation) analogi atau Ibaratan adalah sebuah

proses penalaran tentang penyebab-penyebab tentang alasan-alasan yang sejajar atau

berkemiripan. Berkemiripan bukan berarti sama, sebab proses penalaran ini selalu berbicara

tentang adanya dua situasi atau peristiwa yang memiliki sejumlah kesamaan tapi tidak semua.

Dari sini kita lihat bahwa ibaratan adalah proses penalaran untuk memberikan penjelasan

dan mencari kejelasan terhadap obyek tadi dengan peristiwa atau situasi yang sudah diketahui,

dikuasai dan diakrabi. Ibaratan seperti ini bisa dilihat pada bab 2 Introduction to Architecture

(Wayne O. Attoe). Ciri ibaratan/analogi :

Tidak boleh persis sama.

perumpamaan, ibaratan adalah sebuah proses.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 27


Ibaratan harus diciptakan oleh imajinasi atau intuisi.

Ibaratan sebagai proses penalaran mempunyai macam yang tidak terbatas jumlahnya. Setiap

orang boleh dan bisa mencari atau membuta ibaratannya sendiri.

Attoe: Arsitek tidak jarang menggunakan ibaratan untuk menjelaskan apakah arsitektur itu

sebagai penjelas. Analogi/ibaratan adalah alat yang digunakan oleh arsitek dalam menjelaskan

dan mempertanggungjawabkan karyanya sebagai karya arsitektur. Tidak memberikan penekanan

pada penggunaan analogi/ibaratan dalam upaya berarsitektur dari seorang arsitek. Karya ada dulu

baru dijelaskan dan dipertanggungjawabkan olehnya, alatnya adalah ibaratan.

Broadbent: Tidak diragukan, tapi mekanisme sentral dalam menerjemahkan analisa-analisa ke

dalam sintesa adalah analogi/ibaratan. Sudut tinjaunya lain:

Attoe menjelaskan, Broadbent posisi berlawanan. Disini Broadbent menggunakan ibaratan

untuk menerjemahkan analisa-analisa ke dalam sintesa. Ibaratan digunakan di dalam kegiatan

berarsitektur. Pada waktu membuat karya arsitektur ada langkah-langkah, kegiatan. Ada bagian

dari langkah-langkah itu dimana arsitek menggunakan ibaratan.

2.3.2. Tinjauan Gerak Air Laut Sebagai Analogi

Gelombang/ombak yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam

tergantung kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit gelombang laut dapat disebabkan oleh:

angin (gelombang angin), gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari (gelombang pasang-surut),

gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut (gelombang tsunami), ataupun gelombang yang

disebabkan oleh gerakan kapal. Gelombang yang sehari-hari terjadi dan diperhitungkan dalam

bidang teknik pantai adalah gelombang angin dan pasang-surut (pasut). Gelombang dapat

membentuk dan merusak pantai dan berpengaruh pada bangunan-bangunan pantai. Energi

gelombang akan membangkitkan arus dan mempengaruhi pergerakan sedimen dalam arah tegak

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 28


lurus pantai (cross-shore) dan sejajar pantai (longshore). Pada perencanaan teknis bidang teknik

pantai, gelombang merupakan faktor utama yang diperhitungkan karena akan menyebabkan

gaya-gaya yang bekerja pada bangunan pantai.

Sebuah bangunan tidak seharusnya memiliki komposisi alami dari lingkungan alaminya

baik dengan komposisinya yang seringkali justru dipaksakan demi alasan simbolik atau

formalitas saja, akan tetapi juga harus dapat memberikan konstribusi yang seimbang terhadap

sifat naturalistik lingkunganya. Oleh karena itu maka tema yang diambil dari perancangan ini

adalah analogy pergerakan air laut, dengan penerapannya pada bangunan melalui pendekatan

lingkungan sekitar.

Gambar 2.11 karakteristik Gerak air laut


(Sumber: Wikipedia gelombang.com)

Ada tiga macam gerak air laut, yaitu :

1. Arus laut

Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara

vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping). Contoh-contoh gerakan

itu seperti gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi.

Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mangarah ke kiri di belahan

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 29


bumi selatan. Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah jarum jam (ke

kanan) pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan.

Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan spiral ekman.

Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas (arus yang bergerak di permukaan

laut) dan arus bawah (arus yang bergerak di bawah permukaan laut).

Gambar 2.12 Arus air laut


(Sumber: Wikipedia gelombang.com)

2. Gelombang air laut

Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang paling umum dan mudah kita

amati. Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang laut sebagai berikut : Jika

ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka

pada bidang gerakannya akan terbentuk gelombang . Gelombang terjadi karena beberapa sebab,

antara lain:

a. Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan, sehingga arah

gelombang sesuai dengan arah angin.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 30


b. Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan terhempa dan pecah. Air

yang pecah itu akan menjadi arus balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu arahnya akan

berlawanan dengan arah datangnya gelombang

c. Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi karena adanya gempa di dasar laut. Gempa

terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/pergeseran kulit bumi di

dasar laut. Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar dan disebut dengan gelombang

tsunami.

Gambar 2.13 Gelombang air laut


(Sumber: Wikipedia gelombang.com)

3. Pasang surut air laut

Pasang naik dan pasang surut merupakan bentuk gerakan air laut yang terjadi karena

pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Hal ini didasarkan pada hukum Newton

yang berbunyi : Dua benda akan terjadi saling tarik menarik dengan kekuatan yeng berbanding

terbalik dengan pangkat dua jaraknya. Berdasarkan hukum tersebut berarti makin jauh jaraknya

makin kecil daya tariknya, karena jarak dari bumi ke matahari lebih jauh dari pada jarak ke

bulan, maka pasang surut permukaan air laut lebih banyak dipengaruhi oleh bulan.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 31


2.4 Tinjauan Kajian Keislaman

2.4.1 Tinjauan Objek Dalam Perspektif Islam

Pantai Boom merupakan pantai bersejarah yang pada zaman kejayaan Majapahit (abad ke

XII) merupakan dermaga terbesar. Terletak di sebelah utara alun-alun Tuban hanya 100 Meter

dan merupakan daratan yang memanjang ke laut sepanjang 800 Meter. Disini sering

dimanfaatkan juga sebagai arena memancing bagi warga sekitar pantai.

Adapun nilai-nilai Islam yang terkandung dalam Al-Quran, Allah berfirman dalam surat

Luqman ayat 31 :

Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan

nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-

Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua

orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur. (QS. Luqman: 31).

Maksud dari ayat di atas Intinya adalah laut bisa dijadikan bahan itibar atau mengambil

pelajaran. Allah-lah yang menundukkan semuanya yang berada di lautan sehingga bisa

mengapung berbagai tumpukan kayu dan besi. Itulah nikmat Allah supaya kita menjadi hamba

yang bersabar dan besyukur, yaitu sabar ketika menghadapi kesusahan, bersyukur ketika

mendapatkan kebahagiaan, juga bersabar dalam ketaatan dan menjauhi maksiat.

2.4.2 Tinjauan Tema Dalam Perspektif Islam

Dalam perancangan kawasan wisata Pantai Boom ini, tema yang diambil adalah Analogi.

Salah satu contoh perumpamaan atau analogi arsitektur terdapat pada surat At-Taubah ayat 109,

yang artinya:

Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar taqwa kepada

Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 32


di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam

neraka Jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS.

at-Taubah [9]:109)

Dalam ayat di atas, Allah swt. membuat perumpamaan tentang keadaan orang-orang yang

zalim dengan orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh.

Perumpamaan ini membawa orang yang membacanya untuk membayangkan secara langsung,

betapa sia-sia perbuatan mendirikan bangunan di tepi jurang dan betapa perbuatan itu sebenarnya

membahayakan dirinya sendiri.

2.5 Gambaran Umum Kawasan Studi

Lokasi perancangan berada di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Tepatnya di Pantai Boom

Tuban. Pantai Boom berada di pusat kota Tuban tepatnya sebelah utara alun-alun kota Tuban.

Tempatnya strategis dan mudah dijangkau oleh kendaraan apapun karena berada di jalur utama

Pantai Utara yang menjadai arteri primer. Pantai Boom adalah bekas pelabuhan kuno pada masa

kejayaan Majapahit. Di pantai Boom ini terdapat jalan yang memanjang ke laut, sehingga kita

dapat melihat indahnya pemandangan laut di Pantai Boom dari sisi kanan dan kiri.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 33


Gambar 2.14 Peta Jawa Timur
(Sumber: http://4.bp.blogspot.com/)

Gambar 2.15 Peta Kabupaten Tuban


(Sumber: Bappeda Tuban, 2013)

Gambar 2.16 Tapak Pantai Boom Tuban


(Sumber: Google Earth, 2013)

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 34


2.5.1 Bentuk dan Ukuran Tapak

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 35


2.5.2 Kondisi Eksisting Pantai Boom Tuban

Gambar 2.17 Gambar 2.18 Gambar 2.19


Kondisi pintu masuk menuju Kondisi lahan pantai Boom yang msih Badan pantai yang digunakan
kearea Pantai Boom belum terolah, sedangkan potensi memancing
(Sumber: Survey lapangan, pemandangan pantai sangat bagus. (Sumber: Survey lapangan, 2013)
2013) (Sumber: Survey lapangan, 2013)

Gambar 2.20 Gambar 2.21


Vegetasi di Pantai Boom Pantai Boom yang sering Gambar 2.22
yang tidak terawat difungsikan untuk meletakkan Kondisi lahan yang belum terolah
(Sumber: Survey lapangan, peralatan dari para nelayan sekitar. (Sumber: Survey lapangan 2013)
2013) (Sumber: Survey lapangan, 2013)

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 36


2.5. Tinjauan Studi Banding Obyek

A. Wisata Bahari Lamongan

Nama Proyek : Wisata Bahari Lamongan

Lokasi : Paciran Lamongan

Wisata Bahari Lamongan merupakan salah satu obyek wisata di utara Jawa yang

mengandalkan keindahan alam pantai, dimana wisata tersebut juga memiliki fasilitas yang

mendukung kawasan pantai. Wisata Bahari Lamongan dibangun dengan mengangkat segala

aspek-aspek alam, budaya dan arsitektur yang bernuansa global dengan tetap mempertahankan

ciri khas lokal Jawa Timur. Selain itu, wisata ini lebih menekankan pada nuansa Jawa Timur

pesisir utara Jawa karena letak WBL sendiri berada di tepian pantai utara, sehingga sesuai untuk

wisata hiburan yang berorientasi ke laut. Kawasan WBL sendiri memiliki luas 18 Ha, dan

kawasan seluas itu telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang menunjang obyek wisata

tersebut.

1. Lokasi Wisata Bahari Lamongan

Wisata Bahari Lamongan (WBL) terletak di pesisir bagian utara Pulau Jawa tepatnya

di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Letak wisata ini tergolong strategis

karena selain sebagai penyeimbang, Wisata Bahari Lamongan juga menghubungkan dua wisata

yang telah ada sebelumnya di Kabupaten Lamongan yaitu Tanjung Kodok dan Goa Maharani.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 37


2. Tapak

Pada kawasan WBL ini memiliki hembusan angin yang cukup kencang karena letaknya

yang berada di tepi pantai. Hal tersebut dapat dihindari dengan adanya vegetasi pada bagian yang

dekat dengan tepi pantai, agar dapat meminimalisir angin yang masuk pada kawasan.

Vegetasi sebagai peredam


bising dan peneduh

Gambar 2.23 tapak kawasan WBL


(Sumber: Indonesia design,2006)

Adanya hall setelah area parkir dapat mengurangi polusi suara dan polusi udara pada

kawasan, sehingga pengunjung dapat menikmati fasilitas yang ada di kawasan.

Hall pintu
utama

Gambar 2.24 hall kawasan WBL


(Sumber: Indonesia design,2006)

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 38


3. Fungsi dan Pengguna

Dalam Wisata Bahari Lamongan ini, ada beberapa fungsi yang dapat dianalisa sesuai dengan

tujuan dirancangnya wisata pantai, antara lain:

a. Fungsi Primer:

1) Tempat olahraga pantai (berenang, menyelam, selancar angin, volly pantai dan lain-lain)

2) Tempat rekreasi pantai (memancing, berlayar, menikmati pemandangan laut, dan wahana

bermain)

b. Fungsi sekunder:

1) Menginap

2) Restoran/kafe

c. Fungsi Penunjang:

1) Pengelola

2) Akomodasi

3) Kios oleh-oleh khas Lamongan

Sedangkan pengguna pada Wisata Bahari Lamongan ini adalah dari semua kalangan

umur, yaitu dari anak-anak sampai lanjut usia pun dapat menikmati apa yang disuguhkan.

Dimana spesifikasi pengguna sebagai berikut:

a. Pengunjung:

1) Pengunjung yang berolahraga pantai

2) Pengunjung penikmat pantai

3) Pengunjung penikmat wahana bermain

4) Pengunjung menginap

b. Pengelola:

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 39


1) Pengelola Pantai (kepala pantai, sekretaris, bendahara, pemasaran, administrasi dan lain-

lain)

2) Pengelola Hotel (direktur, manager, kepala devisi, petugas hotel, dan lain-lain)

c. Penjual di kios-kios:

1) Penjual di restoran

2) Penjual benda khas Wisata Bahari Lamongan

4. Aktifitas dan Fasilitas

a. Aktifitas

Wisata Bahari Lamongan memiliki sarana dan prasarana yang terdapat pada prinsip

wisata pantai, yaitu adanya area wisata air pada tepi pantai yang mewadahi aktivitas dan kegiatan

yang dilakukan di pantai, antara lain:

1) Adanya tempat untuk berolahraga pantai, seperti: berenang, menyelam, selancar angin,

volly pantai dan lain-lain

2) Adanya tempat rekreasi pantai, seperti: memancing, berlayar, menikmati pemandangan

laut, dan lain-lain

Gambar 2.25 Gambar kawasan WBL


(Sumber: Wikipedia wbl.com)

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 40


b. Fasilitas

Fasilitas sudah mencukupi dalam suatu wisata pantai. Fasilitas-fasilitas tersebut meliputi:

- Pada area entrance kawasan menuju ke area wahana memiliki hall, dimana hall

tersebut dikelilingi oleh souvenir shop, food court, fish shop, ruang informasi,

penjualan tiket, dan ruang kesehatan

Gambar 2.26 Fasilitas di area entrance WBL


(Sumber: Indonesia Design, 2006)

- Adanya area bermain untuk anak-anak, agar mereka tidak merasa bosan.

Gambar 2.27 Area Playground


(Sumber: Indonesia Design, 2006)

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 41


- Adanya area parkir untuk perahu dan motorboat, agar tidak mengganggu aktivitas

pejalan kaki di tepi pantai.

Gambar 2.28 Area Parkir Motorboat


(Sumber: Indonesia Design, 2006)

5. Penzoningan

Penzoningan pada suatu kawasan sangat penting, dilakukan karena dapat memberikan

kenyamanan dan menghindari kebingungan pada tiap penggunanya. Penzoningan pada kawasan

WBL ini digambarkan sebagai berikut:

- Wahana
Resort/cottage
- Tepi pantai

Kantor pengelola

Parkir

Gambar 2.29 Penzoningan wisata pantai


(Sumber: Indonesia Design, 2006)

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 42


6. Sirkulasi

Kendaraan

- Parkir area wisata pantai

Area parkir di Wisata Bahari Lamongan ini cukup memenuhi kriteria pada prinsip

perancangan bangunan tepi pantai. Dalam prinsip perancangan bangunan tepi pantai, area

parkir sebaiknya ditempatkan dekat dengan kawasan tepi pantai dan berada di belakang garis

sempadan tepi pantai, tetapi di Wisata Bahari Lamongan ada beberapa sarana tepi pantai yang

dekat dengan area parkir.

Area parkir yang


dekat dengan
fasilitas wisata
pantai

Parkir

Gambar 2.30 Sirkulasi kendaraan kawasan wisata pantai


(Sumber: Indonesia Design, 2006)

Area parkir untuk bus, memakai tipe parkir satu arah dan dua arah. Sedangkan parkir mobil

dua arah.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 43


Parkir bus dua arah

Parkir bus satu arah


Parkir mobil dua arah

Gambar 2.31 Sirkulasi parkir kendaraan kawasan wisata pantai


(Sumber: Indonesia Design, 2006)

- Parkir area penginapan

Penginapan merupakan salah satu fasilitas wisata pantai yang diperuntukkan bagi wisatawan

yang ingin menginap. Area penginapan di kawasan WBL ini terdapat tepat di samping area

wisata sekaligus parkir untuk penginapan, hal tersebut dilakukan agar tidak mengganggu

aktivitas antar pengunjung yang menginap dengan tidak.

Gambar 2.32 Sirkulasi kendaraan penginapan kawasan wisata pantai


(Sumber: Indonesia Design, 2006)

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 44


Pejalan kaki

Sirkulasi untuk pejalan kaki pada kawasan WBL mengarah pada tiap-tiap fasilitas yang ada.

Dari parkir menuju ke entrance bangunan, pejalan kaki berjalan melewati hall dimana hall

tersebut sebelum memasuki fasilitas inti kawasan WBL, yaitu berbagai wahana dan pantai.

Dari hall, pengunjung juga dapat langsung berjalan menuju pantai, bila ingin langsung

menikmati suasana pantai.

Area tepi pantai

Area tepi pantai

Gambar 2.33 Sirkulasi pejalan kaki kawasan wisata pantai


(Sumber: Indonesia Design, 2006)

2.7 Tinjauan Study Banding Tema

Abu Dhabi Performing Art

Abu Dhabi Performing Art merupakan bangunan salah satu dari lima lembaga budaya utama

terletak di Saadiyat Island, di dalam fasilitas Abu Dhabi Performing Art ada rumah lima teater,

musik aula, ruang konser, gedung opera, drama teater dan teater fleksibel dengan kapasitas

tempat duduk gabungan untuk 6.300 orang.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 45


Gambar 2.34 Gambar site plan abu dhabi performing art
(Sumber: zaha-hadid.com)
Zaha hadid selaku arsitek bangunan ini menjelaskan struktur bangunan ini sebagai "analogi

biologi", dengan bagian-bagian cabang dan daun yang berubah dari reka bentuk abstrak ke dalam

reka-bentuk senibina.

Bagian-bagian
cabang dan daun
sebagai analogi
biologi pada
bangunan ini.

Gambar 2.35 Gambar kawasan abu dhabi performing art


(Sumber: chilloutpoint.com)
Pertumbuhan simulasi proses telah digunakan untuk mengembangkan representasi spasial ke

dalam satu set geometri dasar dan kemudian ditumpangkan dengan diagram program menjadi

serangkaian siklus berulang. Komponen utama dari analogi biologis (cabang, batang, buah dan

daun) kemudian berubah dari abstrak ke dalam desain arsitektonis.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 46


Gambar 2.36 Gambar exterior abu dhabi performing art
(Sumber: chilloutpoint.com)

Yang di ambil dari study banding ini adalah:

1. konsep penataan massa secara menyeluruh akan menjadi contoh didalam penataan massa

pantai, karena dengan penataan massa secara tepat yaitu menyesuaikan dengan fungsi,

kondisi site akan dapat memperlancar sirkulasi penghawaan alami dan juga pencahayaan

alami.

2. penggunaan bahan-bahan natural karena mendukung dengan kondisi sitenya yang berada di

kawasan pantai dengan menerapkan tema analogi pergerakan air laut.

3. fasilitas penunjang wisata, hal ini juga menjadi gambaran dalam pemberian fasilitas pantai

pada kawasan wisata, karena dengan kelengkapan fasilitas, baik fasilitas utama maupun

pendukung akan menjadi daya tarik sendiri bagi pengunjung wisata.

4. Mempertahankan vegetasi yang ada sebagi lahan hijau pada tapak, akan tetapi juga

memperhatikan kondisi vegetasi itu sendiri terhadap bahaya akibat angin laut.

Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban 47

Anda mungkin juga menyukai