Pengukuran Dan Membuat Titik Duga
Pengukuran Dan Membuat Titik Duga
Pengukuran Dan Membuat Titik Duga
Pekerjaan pengukuran dan leveling lapangan (Uitzet) merupakan jenis pekerjaan yang
digunakan untuk mewujudkan denah bentuk bangunan menjadi suatu bangunan pada tanah
lokasi yang telah disediakan. Pekerjaan tersebut berupa pengukuran di lokasi bangunan sesuai
dengan gambar rencana bangunan. Hasil dari pengukuran tersebut berupa garis-garis lurus
yang menunjukkan sumbu dinding tembok bangunan yang diperoleh dengan menghubungakan
titik-titik hasil pengukuran. Pekerjaan pengukuran dan leveling merupakan pekerjaan
yangsangat penting karena hasil dari pekerjaan ini dapat mempengaruhi dan menentukan baik
buruknya ukuran dan bentuk bangunan. Jenis pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan penuh
ketelitian, setiap langkah pekerjaan harus dilakukan pengontrolan kembali.
1. Membuat Bidang Datar
Untuk membaut bidang datar ("waterpas") pada pekerjaan pengukuran dan leveling
lapangan yang berukuran besar dan luas dapat digunakan pesawat waterpassen,
sedang untuk bangunan yang berukuran kecil seperti rumah tinggal, cukup
menggunakan alat bantu sederhana berupa selang plastik yang diisi dengan air
hingga dua permukaan air dalam selang plastik membentuk bidang datar.
Pengarahan dan K3
Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya yang
berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat
kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga
kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya. Keselamatan
kerja juga meliputi penyediaan APD, perawatan mesin dan pengaturan jam kerja yang
manusiawi.
Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang penerapannya
untuk meningkatkan kulitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan kesehatan, pencegahan
Penyakit Akibat Kerja meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemberian makan dan
minum bergizi.
Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat
kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi
dan atau bebas dari kecelakaan dan PAK yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan
produktifitas kerja.Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan
kerja meliputi beberapa hal sebagai berikut :
HAZARD (Sumber Bahaya), Suatu keadaan yang memungkinkan / dapat menimbulkan
kecelakaan, penyakit, kerusakan atau menghambat kemampuan pekerja yang ada
DANGER (Tingkat Bahaya), Peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah ada
tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan prventif.
RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu
INCIDENT, Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan, yang
dapat/telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas
badan/struktur
ACCIDENT, Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau kerugian
(manusia/benda
Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu :
1. Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehtan kerja
2. Di terapkan untuk melindungi tenaga kerja
3. Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Sasaran dari K3 adalah :
1. Menjamin keselamatan operator dan orang lain
2. Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan
3. menjamin proses produksi aman dan lancar
Contoh aturan dan kebijakan yang dilakukan oleh K3 :
Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan
perlengkapan keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu,
papan promosi keselamatan, dan lain-lain.
Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam
pelaksanaan pekerjaan dari segala kemungkinan yang terjadi
dengan memenuhi aturan dan ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja
yang berlaku (Jamsostek).
Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan,
untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dari
pekerja lapangan.
Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di
lokasi harus disediakan Alat Pelindung Diri (APO).
Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi
semua petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di
lapangan pekerjaan untuk para pekerja tidak diperkenankan,
kecuali atas ijin PPK.
Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada
Konsultan dan mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban
korban kecelakaan itu.
Galian Tanah
Pengertian perkerjaan galian tanah adalah pekerjaan yang dilaksanakan dengan
membuat lubang di tanah membentuk pola tertentu untuk keperluan pondasi bangunan. Galian
tanah yang dibuat harus dilakukan sesuai perencanaan dan mencapai lapisan tanah yang keras.
Jika dibutuhkan, tanah tersebut juga perlu dipadatkan agar kondisinya lebih kokoh serta mampu
menahan beban bangunan dengan baik. Sebelum mengerjakan penggalian tanah, ada faktor-
faktor yang wajib Anda perhatikan demi mendukung keselamatan dan kesehatan kerja tersebut,
antara lain :
1. Perhatikan aspek keamanan di sekitar lokasi proyek dengan membuat pagar
pelindung.
2. Para pekerja harus melakukan pekerjaan sesuai dengan tanggungjawabnya masing-
masing.
3. Pemeriksaan terhadap batas tanah wajib dilakukan secara tepat dan akurat.
4. Perhatikan lokasi pembuangan tanah galian terutama di lokasi yang berukuran
sempit.
5. Pemeriksaan terhadap dimensi dan elevasi kedalaman galian.
6. Pengaturan metode penggalian, pembuangan, dan penumpukan tanah.
7. Penyediaan tangga sementara untuk galian tanah yang memiliki kedalaman lebih
dari 1 meter.
8. Penyesuaian tipe galian tanah dengan kondisi tanah yang aktual.
9. Pembuatan galian sisi miring dan pelebaran lubang untuk jenis tanah yang
berlumpur.
10. Pemasangan struktur penahan tanah sesegera mungkin pada jenis tanah runtuhan.
11. Penyediaan mesin pompa air untuk tanah yang mengandung sumber mata air.
12. Pengecekan kembali ketepatan ukuran dan elevasi kedalaman galian tanah.
3. Cut Off
Prinsip metode cut off adalah memotong aliran bidang air tanah melalui cara
mengurung daerah galian dengan dinding. Metode ini perlu memperhitungkan dalamnya D
tertentu agar tidak terjadi rembesan air masuk ke dalam daerah galian.
Dinding cut off dapat menggunakan :
Stell sheet pile (tidak dipakai sebagai struktur dinding permanen)
Concrete diaphragma wall (sebagai struktur dinding permanen)
Concrete secant pile (dapat dipakai sebagai dinding permanen)
Metode cut off dipilih, bila :
Kondisi sama dengan pemilihan predrainage
Dinding cut off difungsikan juga sebagai penahan tanah atau sebagai dinding basement
Penurunan MAT akan mengganggu / merugikan lingkungan sekitarnya
Pemasangan Pipa Galvanis
Material Pipa yang akan dipasang sudah disetujui oleh direksi, dan setelah request
untuk memulai pelaksanaan telah ditanda tangani oleh direksi maka mulai diturunkan pipa
kedalam parit galian dengan bantuan alat alat khusus yang telah disediakan. Semua pipa,
assesories dan perlengkapan lainnya harus dengan hati hati diturunkan kedalam parit galian
sat per satu dengan Derek tali tali dan peralatan yang sesuai agar terhindar dari kerusakan.
Setiap pipa yang telah dimasukkan kedalam parit harus langsung dipasang dan distel
sambungannya kemudian diurug dengan pasir urug yang telah mendapatkan persetujuan
direksi. Semua ujung pipa yang terakhir harus ditutup sehingga kotoran tidak masuk kedalam
pipa.
Perubahan arah perletakan pipa harus dilaksanakan dengan penyambungan assesories
begitu juga untuk percabangan harus dengan assesories sesuai gambar dan instruksi Direksi.
Dan pada waktu perletakan pipa semua parit galian harus kering dan bersih. Semua pipa dan
perlengkapan yang akan dipasang serta alat alat Bantu untuk pemasangan pipa tersebut harus
diperiksa dengan cermat dan hati hati sesaat sebelum pipa pipa / perlengkapan pipa tersebut
diturunkan pada lokasi yang akan dipasang. Semua ujung pipa harus dipastikan lurus/ tidak
bengkok. Jika terdapat ujung pipa yang bengkok maka harus dipotong sesuai petunjuk teknis
dari direksi. Dan terakhir akan diperiksakan lagi pada direksi sebelum pemasangan.
Pipa diturunkan setelah kedalaman galian mendapatkan persetujuan dari direksi.
Material pipa dan asscesoriesnya diperiksa kembali sebelum menurunkan. Penurunan pipa
kedalam lobang galian dilakukan dengan cara hati hati, dilakukan dengan cara menurunkan
satu persatu dengan batasan diameter memakai crane, Derek dan tali. Bagian Luar dan dalam
ujung pipa harus dinersihkan dengan kain kering dan bersih, dikeringkan dan bebas dari
minyak dan lemak sebelum pipa dipasang / disambungkan. Tidakan pencegahan akan kami
lakukan untuk menghindari benda asing masuk kedalam pipa pada saat pipa diletakkan pada
jalur pipa. Dan semua ujung pipa sewaktu meninggalkan pekerjaan harus ditutup rapat dengan
plastic dan diikat erat dengan karet / benen.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap pipa harus dipasang berhadapan dengan
pipa sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa
dimantapkan ditempat dengan bahan urugan yang telah disetujui oleh direksi dan dipadatkan
dengan ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Sementara pemotongan pipa untuk
menyisipkan Tee, Bend, atau Valve atau tujuan lain, harus dilakukan dengan mesin
potong yang sesuai dengan cara yang rapi dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa
maupun lapisan pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus sudut tepat terhadap
sumbu pipa.
LANGKAH KERJA
Persiapan
a. Meninjau keadaan dan kondisi lapangan.
b. Memastikan jenis tanah yang akan dipakai untuk urugan, dengan melihat spesifikasi
tanah existing.
c. Memprediksi volume urugan, dengan memperhitungkan luas, volume urugan tidak
dapat diprediksi sama dengan 100 % volume di gambar, karena memperhatikan faktor
susut setelah tanah dipadatkan. Kebutuhan volume urugan = 130 % volume gambar
(faktor susut = 30 %).
d. Menentukan kriteria subkontraktor urugan dengan melihat bonafiditas dan referensi
yang ada.
e. Dipastikan sejak awal volume urugan adalah volume pada gambar dan bukan volume
ritase dump truck, agar tidak terjadi kesalahpahaman.
f. Apabila lokasi luas dan volume urugan sangat besar, ada kemungkinan menggunakan
2 buah excavator, dozer dll dengan sistem estafet agar waktu tunggu dump truck tidak
terlalu lama.
g. Perlu dianalisa, apabila tanah urugan didatangkan dari luar lokasi, berapa lama waktu
yang dibutuhkan oleh 1 buah dump truck membawa tanah dari lokasi pengambilan ke
lokasi yang akan diurug, sehingga setelah diperoleh data, maka dapat diperhitungkan
antara schedule dengan jumlah dozer, dump truck, dan excavator yang dibutuhkan.
h. Tipe-tipe urugan:
Urugan lapangan luas tanpa hambatan. Gerak kerja dari alat berat lebih bebas
dan tampak lebih mudah sehingga jumlah armada dump truck dan alat berat
sangat menentukan sekali terhadap schedule pelaksanaan.
Urugan tepi-tepi struktur atau diantara struktur. Relatif lebih sulit dan durasi
pekerjaan lebih lama, terkadang area tepi pemadatan tidak dapat menggunakan
alat berat, cukup dengan stamper, baby roller, dll.
Turap
a. Untuk urugan yang besar dan dalam serta berbatasan dengan bangunan lain perlu
disiapkan turap untuk dapat menahan tanah disekelilingnya dan mencegah terjadinya
kelongsoran seperti Sheet Pile, Continous Pile, H pile dan lain-lain.
b. Langkah-langkah penjangkaran, secara bertahap mengikuti tahapan urugan seperti
Ground Anchor, Soil Nailing dan seterusnya.
c. Turap dengan tiang tegak dan papan turap untuk urugan tidak beresiko tinggi.
d. Pembuatan Caping Beam untuk turap-turap tersebut diatas.
Gangguan Air
a. Mengontrol dan mengendalikan muka air tanah dengan pompa-pompa Submersible
atau Dewatering System.
b. Lokasi/ area untuk galian harus selalu kering.
c. Melindungi lereng-lereng dan tepi atas penggalian terhadap aliran air.
Perbaikan Pekerjaan
a. Jika terjadi pergerakan tanah atau kelongsoran segera hentikan pekerjaan.
b. Melakukan pencegahan kelongsoran selanjutnya dengan perbaikan turap yang ada
ataupun penambahan turap yang baru.
c. Jika karena gangguan air, maka air harus segera dikeringkan/ disalurkan.
d. Memeriksa keadaan Bench Mark, bangunan sekitar, jalan yang ada, agar tidak
terganggu.
e. Jangan membebani tepi galian dengan penumpukan tanah galian maupun material
lainnya.
PEMERIKSAAN / PENGETESAN
Persiapan
Batas Urugan
Kemiringan tanah urugan
Pemadatan
Jenis tanah urugan
Elevasi
Proteksi (Jenis Sistem)
Dewatering
REKAMAN
Pemeriksaan Pekerjaan Urugan Tanah
Pemasangan Paving
Dalam memasang paving block, kita harus benar-benar memperhatikan tingkat ketepatannya
dan ksesuaiannya dengan prosedur. Tujuannya ialah agar struktur pasangan yang dihasilkan
memiliki kualitas yang baik, rapi, dan awet. Menurut SNI 03-2403-1991 tentang Tata Cara
Pemasangan Blok Beton Terkunci untuk Permukaan Jalan, pekerjaan-pekerjaan yang
berhubungan dengan paving block antara lain pemasangan paving block baru, pembongkaran
pasangan paving block lama, perataan (leveling) tanah dasar di bawah lapisan pasir, pengadaan
alat bantu kerja, dan uji laboratorium untuk mengetahui mutu kuat tekan jalan paving tersebut.
Di bawah ini langkah-langkah kerja dalam memasang paving block :
Bahan-bahan yang diperlukan :
Paving block yang memiliki spesifikasi sesuai dengan kebutuhan. Apakah paving block
yang berbentuk persegi atau segi banyak? Apakah paving block yang mempunyai
ketebalan 60 mm, 80 mm, atau 100 mm? Apakah paving block yang bermutu fc 37,35
Mpa atau fc 27,00 Mpa? Apakah paving block yang berwarna abu-abu, hitam, atau
merah
Pasir yang memiliki ukuran butir yang tajam sekitar 2,4 mm dan telah diayak.
Kandungan air di dalam pasir tersebut juga sebaiknya tidak boleh lebih dari 5 persen
dengan kandungan lumpur maksimal 10 persen. Spesifikasi pasir seperti ini
memungkinkan air yang mengalir di atasnya dapat meresap ke dalam pori-pori tanah
dengan lancar.