Caring Behaviour

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ISMUNTANIA

NIM : 167046049
MATA KULIAH : HOLISTIC CARING

No Faktor Karatif Proses Caritas


1 Membentuk system nilai humanistic Praktik cinta-kebaikan dan ketanangan dan
altruistic konteks kesadaran caring.
2 Membangkitkan keyakinan-harapan Hadir secara tulus serta memampukan dan
mempertahankan system kepercayaan yang
dalam dan dunia kehidupan yang subjektif
tentang duru sendiri dan orang yang dirawat.
3 Menanamkan kepekaan terhadap diri Menanamkan praktik spiritual diri dan
sendiri dan orang lain transpersonal yang melampaui ego diri
sendiri
4 Mengembangkan hubungan membantu- Mengembangkan dan mempertahankan
rasa percaya menjadi mengembangkan hubungan caring yang bersifat tulus,
hubungan caring manusia yang bersifat membantu, dan percaya
membantu dengan rasa percaya
5 Meningkatkan dan menerima ungkapan Hadir dan mendukung ungkapan perasaan
perasaan positif dan negative positif da negative yang bertautan dengan
jiwa dan yang lebih dalam tentang diri
sendiri dan orang yang dirawat
6 Menggunakan metode pemecahan Menggunakan diri sendiri dan cara-cara lain
masalah secara sistematis untuk yang kreatif sebagai bagian dan proses
pengambilan keputusan menjadi caring, untuk menyertakan seni dalam
menggunakan proses caring pemecahan praktik caring-healing
masalah secara kreatif dan sistematis
7 Meningkatkan mengajar-belajar Melibatkan diri dalam pengalaman belajar-
interpersonal mengajar yang tulus untuk menyatukan
keberadaan dan makna, serta berusaha untuk
hadir dalam presfektif orang lain
8 Menyediakan lingkungan psikologis, Menciptakan lingkungan yang
fisik, sosial budaya dan spiritual yang menyembuhkan pada semua tingkat (fisik
mendukung, melindungi dan maupun nonfisik, lingkungan energy dan
memperbaiki kesadaran, dimana keutuhan, keindahan,
kenyemanan, kehormatan, dan kedamaian
dapat dioptimalkan
9 Membantu pemenuhan kebutuhan Membantu pemenuhan kebutuhan dasar,
manusia dengan kesadaran caring yang didasari niat,
memberikan esensi oerawatan manusia,
yang dapat menguatkan kesesuaian antara
jiwa tubuh dan pikiran, keutuhan dan
kesatuan dari seseorang dalam semua aspek
perawatan.
10 Mengizinkan kekuatan eksistensial- Membuka dan memasuki dimensi spiritual-
fenomenologis menjadi mengizinkan misterius dan eksistensial dari kehidupan
kekuatan eksistensial-fenomenologis- dan kematian seseorang; merawat jiwa
spritual sendiri dan orang lain yang dirawat.
Nurse Caring Behavior

A. Persepsi klien wanita ( Riemen, 1986 )

1. Berespon terhadap keunikan klien


2. Memahami dan mendukung perhatian klien
3. Hadir secara fisik
4. Memiliki sikap dan menunjukkan prilaku yang membuat klien merasa dihargai
sebagai manusia
5. Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta
6. Menunjukkan perhatian yang memberi kenyamanan dan merelaksasi klien
7. Bersuara halus dan lembut
8. Memberi perasaan nyaman

B. Persepsi klien pria ( Riemen, 1986 )

1. Hadir secara fisik sehingga klien merasa dihargai


2. Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta
3. Membuat klien merasa nyaman, relaks, dan aman
4. Hadir untuk memberi kenyamanan dan memenuhi kebutuhan klien sebelum diminta
5. Menggunakan suara dan sikap yang baik, halus, lembut dan menyenangkan

C. Persepsi klien kanker dan keluarga ( Mayer, 1986 )

1. Mengetahui bagaimana memberikan injeksi dan mengelola peralatan


2. Bersikap ceria
3. Mendorong klien untuk menghubungi perawat bila klien mempunyai masalah
4. Mengutamakan atau mendahulukan kepentingan klien
5. Mengantisipasi pengalaman pertama adalah yang terberat

D. Persepsi klien dewasa yang dirawat ( Brown, 1986 )

1. Kehadirannya menentramkan hati


2. Memberikan informasi
3. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan professional
4. Mampu menangani nyeri atau rasa sakit
5. Memberi waktu yang lebih banyak dari yang dibutuhkan
6. Mempromosikan otonomi
7. Mengenali kualitas dan kebutuhan individual
8. Selalu mengawasi klien

E. Persepsi dari keluarga

1. Jujur
2. Memberikan penjelasan dengan jelas
3. Selalu menginformasikan keluarga
4. Mencoba untuk membuat klien nyaman
5. Menunjukkan minat dalam menjawab pertanyaan
6. Memberikan perawatan emergensi bila perlu
7. Menjawab pertanyaan anggota keluarga secara jujur, terbuka dan ikhlas
8. Mengijinkan klien melakukan sesuatu untuk dirinya sebisa mungkin
9. Mengajarkan keluarga cara memelihara kondisi fisik yang lebih nyaman
Perilaku Caring dalam Praktik Keperawatan

Caring bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan, tetapi merupakan hasil dari kebudayaan,
nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain. Sikap keperawatan yang
berhubungan dengan caring adalah kehadiran, sentuhan kasih sayang, mendengarkan,
memahami klien, caring dalam spiritual, dan perawatan keluarga.

a. Kehadiran
Kehadiran adalah suatu pertemuan antara seseorang dengan seseorang lainnya yang
merupakan sarana untuk mendekatkan diri dan menyampaikan manfaat caring. Menurut
Fredriksson (1999), kehadiran berarti ada di dan ada dengan. Ada di berarti
kehadiran tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga komunikasi dan pengertian.
Sedangkan ada dengan berarti perawata selalu bersedia dan ada untuk klien
(Pederson, 1993). Kehadiran seorang perawat membantu menenangkan rasa cemas dan
takut klien karena situasi tertekan.

b. Sentuhan
Sentuhan merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana perawat dapat
mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian dan dukungan. Ada dua
jenis sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan sentuhan non-kontak. Sentuhan kontak
merupakan sentuhan langsung kullit dengan kulit. Sedangkan sentuhan non-kontak
merupakan kontak mata. Kedua jenis sentuhan ini digambarkn dalam tiga kategori :
- Sentuhan Berorientasi-tugas
Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan sentuhan ini.
Perlakuan yang ramah dan cekatan ketika melaksanakan prosedur akan memberikan
rasa aman kepada klien. Prosedur dilakukan secara hati-hati dan atas pertimbangan
kebutuhan klien.
- Sentuhan Pelayanan (Caring)
Yang termasuk dalam sentuhan caring adalah memegang tangan klien, memijat
punggung klien, menempatkan klien dengan hati-hati, atau terlibat dalam
pembicaraan (komunikasi non-verbal). Sentuhan ini dapat mempengaruhi keamanan
dan kenyamanan klien, meningkatkan harga diri, dan memperbaiki orientasi tentang
kanyataan (Boyek dan Watson, 1994).
- Sentuhan Perlindungan
Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk melindungi
perawat dan/atau klien (fredriksson, 1999). Contoh dari sentuhan perlindungan
adalah mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara menjaga dan mengingatkan
klien agar tidak terjatuh. Sentuhan dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena
itu harus digunakan secara bijaksana.
c. Mendengarkan
Untuk lebih mengerti dan memahami kebutuhan klien, mendengarkan merupakan
kunci, sebab hal ini menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan perawat.
Mendengarkan membantu perawat dalam memahami dan mengerti maksud klien dan
membantu menolong klien mencari cara untuk mendapatkan kedamaian.
d. Memahami klien
Salah satu proses caring menurut Swanson (1991) adalah memahami klien. Memahami
klien sebagai inti suatu proses digunakan perawat dalam membuat keputusan klinis.
Memahami klien merupakan pemahaman perawat terhadap klien sebagai acuan
melakukan intervensi berikutnya (Radwin,1995). Pemahaman klien merupakan gerbang
penentu pelayanan sehingga, antara klien dan perawat terjalin suatu hubungan yang
baik dan saling memahami.
e. Caring Dalam Spiritual
Kepercayaan dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan fisik
seseorang. Spiritual menawarkan rasa keterikatan yang baik, baik melalui hubungan
intrapersonal atau hubungan dengan dirinya sendiri, interpersonal atau hubungan
dengan orang lain dan lingkungan, serta transpersonal atau hubungan dengan Tuhan
atau kekuatan tertinggi.

Hubungan caring terjalin dengan baik apabila antara perawat dan klien dapatmemahami
satu sama lain sehingga keduanya bisa menjalin hubungan yang baik dengan melakukan
hal seperti, mengerahkan harapan bagi klien dan perawat;mendapatkan pengertian
tentang gejala, penyakit, atau perasaan yang diterima klien; membantu klien dalam
menggunakan sumber daya sosial, emosional, atau spiritual; memahami bahwa
hubungan caring menghubungkan manusia dengan manusia, roh dengan roh.

f. Perawatan Keluarga
Keluarga merupakan sumber daya penting. Keberhasilan intervensi keperawatan sering
bergantung pada keinginan keluarga untuk berbagi informasi dengan perawat untuk
menyampaikan terapi yang dianjurkan. Menjamin kesehatan klien dan membantu
keluarga untuk aktif dalam proses penyembuhan klien merupakan tugas penting
anggota keluarga. Menunjukkan perawatan keluarga dan perhatian pada klien membuat
suatu keterbukaan yang kemudian dapat membentuk hubungan yang baik dengan
anggota keluarga klien.

Anda mungkin juga menyukai