Makalah Manajemen Operasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

PENGELOLAAN KUALITAS
Disusun Oleh:
Tri Kusmiati 201310170311293
Ririn Okatia 201310170311299
Ghaida Afra 201310170311306
Karina Ismurossa 201310170311312 J
URUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG 2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T karena atas segala rahmat dan berkatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Laporan ini merupakan laporan tertulis dari
kelompok Manajemen Operasional Jurusan Akuntansi 2013 Universitas Muhammadiyah Malang
. Makalah ini ditujukan kepada Ibu Triningsih sebagai Dosen Mata Kuliah Manajemen
Operasional. Makalah ini membahas tentang Kualitas Manajemen (Quality Management) yang
terdiri dari Kualitas dan strategi, Standar Kualitas Internasional, Total Quality Management
beserta perangkatnya, dan Perana Inspeksi Pada kesempatan ini kami selaku mahasiswa
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Triningsih selaku Dosen Mata Kuliah
Manajemen Operasional yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam menyempurnakan
makalah ini. Penyusun menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca untuk perbaikan penulis dimasa yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat
bagi semua pihak.
Malang, 7 Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................. 1
1.2. Rumusan Masalah .... 1
1.3. Tujuan Penulisan ...... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Kualitas dan Strategi........ 2
2.2. Standar Kualitas Internasional .... 4
2.3. Total Quality Management(TQM) ........................................ 9
2.4. Perangkat TQM ..................................................................... 15
2.5. Peranan Inspeksi ......................................................................... 16
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan .......... 19
3.2. Saran.. 19
DAFTAR PUSTAKA .. 20
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kualitas adalah obat ajaib bagi perbaikan operasi.Pengelolaan kualitas membantu
membangunstrategi-strategi yang sukses dalam diferensiasi biaya rendah dan respon
pelanggan.Perbaikan dalam kualitas akan membantu perusahaan meningkatkan pangsa pasar dan
menekanbiaya, dan keuadanya dapat meningkatkan profitabilitas. Peningkatan pangsa pasar
sering terjadi karena perusahaan merespon secara cepat harga jual rendah sebagai hasil dari skala
ekonomis, dan meningkatkan reputasi kualitas produk. Demikian juga, perbaikan kualitas akan
diikuti oleh penurunan biaya karena perusahaan dapat meningkatkan produktivitas
danmengurangi kerja ulang, barang sisa dan biaya garansi.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari kualitas, pengaruh kualitas dan etika manajemen kualitas
2. Mengetahui apa saja standar kualitas internasional
3. Mengetahui pengertian TQM dan perangkatnya

1.3 Manfaat
Makalah ini dibuat dengan tujuan menjelaskan secara lebih rici dan detail mengenai manajemen
kualitas dan berbagai perangkat TQM. Konsep TQM merupakan konsep yang dapat
memperbaiki kualitas suatu produk dalam perusahaan dengan berbagai cara antara lain Perbaikan
berkesinambungan, six sigma, pemberdayaan pekerja, benchmarking dan banyak lagi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kualitas dan Strategi
Definisi Kualitas
Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yang pertama kualitas berbasis pengguna
dimana kualitas tergantung kepada audiensnya. Pendekatan ini biasanya digunakan oleh orang
pemasaran dan pelanggan. Yang kedua, kualitas berbasis manufaktur yang biasanya diterapkan
oleh manajer produksi. Dalam pendekatan ini kualitas suatu barang berarti pemenuhan standar
dan membuat produk dengan benar sejak awal. Yang ketiga adalah kualitas itu berbasis produk
yang memandang bahwa kualitas sebagai variabel yang pesisi dan dapat dihitung.

Kualitas dan Strategi


Arnold Palmer Hospital menemukan bahwa kualitas merupakan obat kuat untuk
memperbaiki operasi. Mengelola kualitas membantu mambangun strategi diferensiasi, biaya
rendah, dan respon cepat sukses. Kualitas adalah faktor penentu keberhasilan bagi perusahaan-
perusahaan. Peningkatan kualitas membantu perusahaan meningkatkan penjualan dan
mengurangi biaya yang kemudian akan meningkatkan keuntungan. Peningkatan penjualan sering
terjadi saat perusahaan mempercepat respon mereka, merendahkan harga jual, dan meningkatkan
reputasi mereka dengan produk-produk yang berkualitas. Meningkatkan kualitas menurunkan
biaya turun karena perusahaan meningkatkan produktivitas dan menurunkan rework, bahan yang
terbuang, dan biaya garansi.
Perusahaan dengan kualitas terbaik lima kali lebih produktif di bandingkan dengan
kualitas yang paling rendah. Kualitas yang rendah berpengaruh terhadap organisasi secara
keseluruhan. Namun dalam hal ini yang terpenting adalah membangun sebuah organisasi yang
dapat mencapai kualitas dan mempengaruhi organisasi secara keseluruhan. Suatu strategi
kualitas yang berhasil dimulai dengan lingkungan organisasi yang membantu perkembangan
kualitas yang berhasil dan diikuti oleh pemahaman prinsip kualitas; upaya untuk melibatkan para
pekerja dalam aktivitas yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan kualitas.

Pengaruh Kualitas
Kualitas merupakan elemen yang penting dalam operasi, ada tiga alasan kualitas itu penting,
yaitu:
Reputasi Perusahaan. Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan,
kebiasaan pekerjanya, dan hubungan pemasoknya.
Kehandalan Produk. Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-organisasi yang
merancang, memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaannya
mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. Contohnya: Consumer Product Safety Act.
Keterlibatan global. Kualitas adalah suatu perhatian internasional. Produk-produk perusahaan
yang akan bersaing di pasar internasional harus memenuhi ekspetasi akan kualitas, desain, dan
harganya secara global.
Biaya Kualitas Adalah biaya akibat melakukan hal yang salah, yaitu harga yang harus dibayar
karena tidak sesuai dengan standar. Ada empat kategori utama yang dikaitkan dengan biaya
kualitas, yaitu:
Biaya Pencegahan Biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan komponen atau jasa
mengalami kerusakan. Contoh: pelatihan, program peningkatan kualitas.
Biaya Penaksiran Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen, dan
jasa. Contoh: biaya pengujian, laboraturium, dan pemriksa.
Kegagalan internal Biaya yang diakibatkan oleh produksi komponen atau jasa yang rusak
sebelum diantarkan ke pelanggan. Contoh: rework, scrap, dan waktu tunggu akibat mesin rusak
Biaya eksternal Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat. Contoh:
rework, barang yang dikembalikan, kewajiban, kehilangan kepercayaan, dan biaya pada
masyarakat. Tiga biaya pertama yang disebutkan diatas dapat diperkirakan, namun untuk biaya
eksternal sangat sulit untuk dihitung. Pada kondisi keseimbangan, biaya produk yang berkualitas
hanyalah sebagian dari keuntungan. Philip Crosby dan Genichi berpendapat bahwa organisasi
yang kalah adalah organisasi yang gagal berupaya agresif di bidang kualitas.

Etika dan Manajeman Kualitas


Bagi seorang manajer operasi, memberikan produk dan jasa yang sehat, aman, dan
berkualitas kepada pelanggan adalah salah satu pekerjaan yang terpenting. Kurangnya proses
desain dan produksi, pengembangan produk-produk berkualitas rendah tidak hanya
mengakibatkan biaya produksi yeng lebih tinggi tetapi juga dapat menimbulkan kecelakaan,
tuntutan hukum, dan bertambahnya peraturan pemerintah. Jika sebuah perusahaan yakin telah
memperkenalkan sebuah produk yang layak dipertanyakan, maka tindakan tanggung jawab harus
didasari oleh perbuatan etis. Sebuah perusahaan manufaktur harus menerima tangggung jawab
untuk setiap produk berkualitas rendah atau produk-produk yang terkontaminasi yang mereka
pasarkan kepada masyarakat. Ada banyak pihak berkepentingan yang terlibat dalam produksi
dan pemasaran produk-produk berkualitas rendah, termasuk pemegang saham, para pekerja,
pelangan, pemasok, distributor dan kreditor. Dalam hal etika, setiap perusahaan harus
mengembangkan nilai inti yang menjadi panduan sehari-hari untuk semua orang. 2.2 Standar
Kualitas Internasional a. ISO 9000 Kualitas secara global sangat penting sehingga dunia bersatu
menciptakan kualitas, ISO 9000. ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen
mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di
bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International
Organization for Standardization Manajemen Operasional | 5 Technical Committee (ISO/TC)
176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu.
ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa
standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi. Sertifikasi ISO
9000 Untuk memiliki sertifikat ISO 9000, suatu organisasi harus melalui proses selama 9 hingga
18 bulan yang mencakup dokumentasi prosedur kualitas, penilaian lapangan, dan serangkaian
audit yang terus berjalan terhadap produk atau jasa yang dihasilkannya. Manfaat ISO 9000: 1.
Aspek Konsistensi Pelaksanaan dan Pengawasan 1. Memberikan pendekatan praktik yang
sistematis untuk manajemen mutu. 2. Memastikan konsistensi untuk memelihara mutu
produk/jasa. 3. Menetapkan kerangka kerja untuk proses peningkatan mutu lebih lanjut dengan
membakukan proses guna memastikan konsistensi dan mampu menelusuri serta meningkatkan
hubungan antar fungsi yang mempengaruhi mutu 4. Aspek Pengendalian Pencegahan 1.
Menentukan secara jelas tanggung jawab dan wewenang dari personel kunci yang
mempengaruhi mutu 2. Mendokumentasikan prosedur secara baik dalam menjalankan operasi
dan proses bisnis penyedia jasa atau pabrik/industri 3. Menerapkan sistem dokumentasi yang
efektif melalui mekanisme audit mutu internal dan tinjauan manajemen yang berkelanjutan 4.
Aspek Pertumbuhan dan Pengembangan 1. Sebagai sarana pemasaran 2. Dapat meningkatkan
kepercayaan dan kepuasan konsumen/pelanggan 3. Dapat meningkatkan citra dan daya saing
perusahaan 4. Dapat meningkatkan produktifitas mutu jasa/produk Manajemen Operasional | 6 5.
Dapat memberikan pelatihan yang sistematik kepada staf melalui prosedur dan instruksi yang
baik 6. Mengantisipasi tuntutan konsumen atas mutu produk dan tingkat persaingan bersama 7.
Sebagai dasar/pondasi yang mantap untuk pengembangan mutu selanjutnya menuju manajemen
mutu terpadu Prinsip Manajemen Mutu ISO 9000 Prinsip 1: Fokus Pada Pelanggan Organisasi
tergantung pada pelanggan mereka. Karena itu, manajemen organisasi harus memahami
kebutuhan pelanggan sekarang dan akan datang, harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan giat
berusaha melebihi harapan pelanggan. Prinsip 2: Kepemimpinan Pimpinan puncak organisasi
menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari organisasi. Mereka harus menciptakan dan
memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam
mencapai tujuan-tujuan organisasi. Prinsip 3: Pelibatan Orang Orang pada semua tingkat
merupakan faktor yang sangat penting dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara
penuh akan memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk manfaat organisasi. Prinsip
4: Pendekatan Proses Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila
aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses
mengubah masukan (input) terukur kedalam keluaran (output) terukur melalui sejumlah langkah
berurutan yang terorganisasi. Prinsip 5: Pendekatan Sistem Pada Manajemen
Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan dari proses-proses yang saling berkaitan
sebagai suatu sistem akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi organisasi dalam
mencapai tujuan-tujuannya. Manajemen Operasional | 7 Prinsip 6: Perbaikan Berkesinambung
Perbaikan berkesinambung dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap
dari organisasi. Perbaikan berkesinambung didefinisikan sebagai suatu proses yang berfokus
pada upaya terus-menerus meningkatkan efektivitas dan/atau efisiensi organisasi untuk
memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi itu. Perbaikan berkesinambung membutuhkan
langkah-langkah konsolidasi yang progresif, merespon perkembangan kebutuhan dan ekspektasi
pelanggan sehingga akan menjamin suatu evolusi dinamis dari sistem manajemen mutu.
Prinsip 7: Pendekatan Fakta Pada Pengambilan Keputusan Keputusan yang efektif adalah yang
berdasarkan pada analisis data dan informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah,
sehingga masalah-masalah mutu dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Keputusan
manajemen organisasi sebaiknya ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan
efektivitas implementasi sistem manajemen mutu. Prinsip 8: Hubungan Yang Saling
Menguntungkan Dengan Pemasok Suatu organisasi dan pemasoknya adalah saling tergantung,
dan suatu hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam
menciptakan nilai tambah. ISO memperbaharui standarnya pada tahun 2000 menjadi lebih
seperti sistem manajemen kualitas yang lebih terperinci dan disebut ISO 9001:2000. b. ISO
14000 Proses internasionalisasi kualitas yang terus terbukti dengan dikembangkannya ISO
14000. ISO 14000 merupakan standar manajemen lingkungan yang mengandung lima elemen
pokok: manajemen lingkungan, audit, evaluasi kinerja, pelabelan, dan penilaian siklus hidup.
Standar baru ini memiliki beberapa kelebihan: Citra publik yang positif dan ekspos yang
berkurang terhadap kewajibannya Pendekatan sistematis yang baik untuk pencegahan polusi
melalui minimalisasi dampak ekologis dari produk dan aktivitas perusahaan Ketaatan dengan
persyaratan peraturan dan peluang untuk mendapatkan keunggulan bersaing Manajemen
Operasional | 8 Berkurangnya kebutuhan untuk melakukan audit majemuk Sertifikasi ISO
14000 Agar suatu organisasi dianugerahi ISO 14000 mereka harus diaudit secara eksternal oleh
badan audit yang telah terakreditasi. Badan sertifikasi harus diakreditasi oleh ANSIASQ, Badan
Akreditasi Nasional di Amerika Serikat, atau Badan Akreditasi Nasional di Irlandia. Manfaat
ISO 14000: 1. Pengelolaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam organisasi 2. Untuk
menyediakan peralatan yang berguna dan bermanfaat dan fleksibel sehingga mencerminkan
organisasi yang baik. 3. Dapat mengidanfikasi, memperkirakan dan mengatasi resiko lingkungan
yang mungkin timbul. 4. Dapat menekan biaya produksi, dapat mengurangi kecelakan kerja,
dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak pihak yang peduli
terhadap lingkungan. 5. Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak
manajemen puncak terhadap lingkungan. 6. Dapat meningkat citra perusahaan,meningkatkan
kepercayaan konsumen dan memperbesar pangsa pasar. 7. Menunjukan ketaatan perusahaan
terhadap perundang undangan yang berkaitan dengan lingkungan. 8. Mempermudah
memperoleh izin dan akses kredit bank. 9. Dapat meningkatakan otivasi para pekerja. Prinsip
Pokok Elemen ISO 14000 Prinsip Pertama Organisasi harus menetapkan kebijakan lingkungan
dan memastikan memiliki komitmen terhadap SML Manajemen Operasional | 9 Prinsip Kedua
Organisasi harus menyusun rencana untuk menaati kebijakan lingkungan yang ditetapkan
sendiri. Prinsip Ketiga: Implementasi dan Operasi Agar terlaksana dengan efektif, organisasi
harus mengembangakan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk menaati
kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran manajemen. Prinsip keempat: pemeriksaan dan
koralasi Organisasi harus memeriksa, memantau dan mengorelasi kinerja lingkungan. Prinsip
kelima: kaji ulang manajemen Organisasi harus mengkaji ulang dan terus menerus memperbaiki
standart manajemen lingkungan dengan maksud untuk menyempurnakan kinerja lingkunga yang
telah dicapai. 2.3 TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) Total Quality Management
(TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari
pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan
arahan perusahaan yang ingin terus meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa
penting bagi pelanggan. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yaitu
Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan Kualitas mencakup
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah
(apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang
lain). Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Manfaat Program TQM
TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf organisasi.Manfaat
TQM bagi pelanggan adalah: Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau
pelayanan. Manajemen Operasional | 10 Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau
pelanggan lebih diperhatikan. Kepuasan pelanggan terjamin. Manfaat TQM bagi institusi
adalah: Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan Staf lebih termotivasi
Produktifitas meningkat Biaya turun Produk cacat berkurang Permasalahan dapat
diselesaikan dengan cepat. Manfaat TQM bagi staf Organisasi adalah: Pemberdayaan Lebih
terlatih dan berkemampuan Lebih dihargai dan diakui Manfaat lain dari implementasi TQM
yang mungkin dapat dirasakan oleh institusi di masa yang akan datang adalah: Membuat
institusi sebagai pemimpin (leader) dan bukan hanya sekedar pengikut (follower) Membantu
terciptanya tim work Membuat institusi lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan
Membuat institusi siap dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan Hubungan antara staf
departemen yang berbeda lebih mudah Tujuh konsep program TQM yang efektif yaitu perbaikan
berkesinambungan, Six Sigma, pemberdayaan pekerja, benchmarking, just-in-time (JIT), konsep
Taguchi, dan pengetahuan perangkat TQM 1. Perbaikan Berkesinambungan TQM membutuhkan
perbaikan berkesinambungan yang tidak pernah berhenti yang mencakup orang, peralatan,
pemasok, bahan, dan prosedur. Dasar filosofi ini adalah setiap Manajemen Operasional | 11
aspek dari operasi perusahaan dapat diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah kesempurnaan yang
tidak akan pernah dapat diraih, tetapi selalu diupayakan.Walter Shewhart, pelopor manajemen
kualitas, mengembangkan sebuah model lingkaran yang dikenal sebagai PDCA (plan, do, check,
act) yang menurutnya adalah suatu perbaikan berkesinambungan versinya sendiri. 2. Six Sigma
Six sigma adalah program untuk menghemat waktu, meningkatkan kualitas, dan menurunkan
biaya. Six sigma juga merupakan sebuah sistem yang menyeluruh yaitu suatu strategi karena
berfokus pada kepuasan pelanggan total, disiplin karena mengikuti six sigma improvement
model formal, dan sekumpulan perangkat (lembar perangkat, diagram sebabakibat, diagram
pareto, diagram alir, histogram, dan statistical process control/SPC) untuk memperoleh dan
mempertahankan kesuksesan dalam bisnis. Metodologi Six Sigma Untuk melakukan peningkatan
terus menerus menuju target Six Sigma dibutuhkan suatu pendekatan yang sistematis,
berdasarkan ilmu pengetahuan dan fakta (systematic, scientific and fact based)dengan
menggunakan peralatan, pelatihan dan pengukuran sehingga ekspektasi dan kebutuhan
pelanggan dapat terpenuhi (Simon, 2005). Saat ini terdapat dua pendekatan yang biasa digunakan
dalam Six Sigma, yaitu : a. DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve and Control)
Metodologi DMAIC digunakan saat sudah terdapat produk atau proses di perusahaan, namun
belum dapat mencapai spesifikasi yang ditentukan oleh pelanggan. 1. Define, menentukan tujuan
proyek dan ekspektasi pelanggan. 2. Measure, mengukur proses untuk dapat menentukan kinerja
sekarang atau sebelum mengalami perbaikan. 3. Analyze, menganalisa dan menentukan akar
permasalahan dari suatu cacat atau kegagalan. 4. Improve, memperbaiki proses menghilangkan
atau mengurangi jumlah cacat atauu kegagalan. 5. Control, mengawasi kinerja proses yang akan
datang setelah mengalamai perbaikan. Manajemen Operasional | 12 b. DMADV (Define,
Measure, Analyze, Design and Verify) Metodologi DMADV dapat digunakan pada tempat /
perusahaan yang belum terdapat produk maupun proses atau pada perusahaan yang sudah
memiliki produk maupun proses dan sudah dilakukan optimisasi (menggunakan DMAIC ataupun
metode yang lain) namun tetap saja tidak bisa mencapai level spesifikasi yang ditetapkan
berdasarkan pelanggan atau sigma level. 1. Define, menentukan tujuan proyek 2. Measure,
mengukur dan memutuskan spesifikasi dan kebutuhan pelanggan. 3. Analyze, menganalisa
beberapa proses pilihan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. 4. Design, merancang proses
secara terperinci yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. 5. Verify, menguji kemampuan dan
kekuatan hasil rancangan agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan. c. Pemberdayaan Pekerja
Pemberdayaan pekerja berarti melibatkan pekerja pada setiap langkah proses produksi. Secara
konsisten, literatur bisnis menyatakan 85% permasalahan kualitas terletak pada bahan dan
proses, bukan pada kinerja pekerja. Oleh karena itu, tugas yamg diperlukan adalah merancang
peralatan dan proses yang dapat memproduksi kualitas yang diinginkan. Saat terjadi
ketidakcocokan kualitas, kesalahannya jarang terletak pada para pekerja. Entah produknya
dirancang dengan salah atau pekerjanya tidak dilatih dengan benar. Walaupun pekerja dapat
membantu menyelesaikan masalah, jarang terjadi kasus dimana pekerja yang menyebabkan
masalah tersebut. Teknik untuk memberdayakan pekerja yaitu : 1. Membina jaringan komunikasi
yang melibatkan pekerja 2. Membentuk para penyelia yang bersikap terbuka dan mendukung 3.
Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan tsaf kepada para pekerja di bagian produksi 4.
Membangun organisasi yang memiliki moral yang tinggi Manajemen Operasional | 13 5.
Menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim-tim dan lingkaran-lingkaran kualitas d.
Benchmarking Benchmarking merupakan pemilihan standar kinerja yang mempresentasikan
kinerja terbaik dari suatu proses atau aktivitas. Benchmarking meliputi pemilihan standar
produk, jasa, biaya atau kebiasaan yang mewakili suatu kinerja terbaik dari proses atau aktivitas
serupa dengan proses atau aktivitas Anda. Langkah menetapkan benchmark antara lain: 1.
Menetapkan apa yang akan dijadikan benchmark 2. Membentuk tim benchmark 3.
Mengidentifikasi mitra-mitra benchmark 4. Mengumpulkan dan menganalisis informasi
benchmark 5. Mengambil tindakan untuk menyamai atau melebihi benchmark Ukuran-ukuran
kinerja khusus yang digunakan dalam benchmark meliputi persentase cacat, biaya per unit atau
per pesanan, waktu proses per unit, waktu respon layanan, imbal hasil investasi, tingkat kepuasan
pelanggan, dantingkat ingatan pelanggan. Benchmarking internal dilakukan saat sebuah
organisasi cukup dan memiliki bayak divisi atau unit bisnis. datanya biasanya jauh lebih mudah
diakses daripada data dari luar perusahaan luar dan terdapat suatu unit internal yang memiliki
kinerja lebih tinggi dan dapat diteladani. e. Just in Time (JIT) Konsep JIT diadakan untuk
perbaikan berkesinambungan dan penyelesaikan masalah. Dalam konsep JIT, barang diproduksi
dan diantarkan saat mereka dibutuhkan (saat ada permintaan). JIT berkaitan dengan kualitas
dalam tiga hal: 1. JIT memangkas biaya kualitas. Hal ini terjadi karena rework, scrap, investasi
persediaan dan biaya akibat barang yang rusak berkaitan langsung dengan persediaan
Manajemen Operasional | 14 yang ada. Dengan penerapan JIT berarti hanya terdapat sedikit
persediaan, biayanya juga lebih rendah. Selain itu, persediaan menyembunyikan kualitas yang
buruk. 2. JIT meningkatkan kualitas. Karena mempersingakat lead time, JIT juga menjaga bukti
kesalahan tetap baru dan membatasi jumlah sumber kesalahan yang potensial. Oleh karena itu,
JIT menciptakan sebuah sistem peringatan akan adanya permasalahan kualitas, baik dalam
perusahaan maupun dengan para penjual. 3. Kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang
lebih sedikit, serta sistem JIT yang lebih baik dan mudah digunakan. Tujuan memiliki persediaan
adalah melindungi kinerja produksi yang buruk yang disebabkan oleh kualitas yang tidak dapat
diandalkan. Jika kualitasnya konsisten, maka JIT membuat perusahaan dapat mengurangi semua
biaya yang terkait pada persediaaan. f. Konsep Taguchi Genichi Taguchi memberikan tiga
konsep yang bertujuan memperbaiki kualitas produk dan proses, yaitu ketangguhan kualitas
(quality robustness), fungsi kerugian kualitas (quality loss function-QLF) dan kualitas
berorientasi sasaran (target-oriented quality) Produk berkualitas tangguh (quality robust) adalah
produk yang dapat diproduksi secara beragam dan konsisten dalan segala kondisi manufaktur
dan lingkungan yang kurang baik dan bukan menghilangkan penyebabnya. Taguchi
menyarankan bahwa menghilangkan pengaruh biasanya lebih murah daripada menghilangkan
penyebab, dan lebih efektif dalam memproduksi produk yang tangguh. Dengan cara ini, variasi
kecil dalam bahan dan proses tidak akan mengganggu kualitas produk. Quality loss function
(QLF) mengidentifikasikan semua biaya yang berkaitan dengan kualitas rendah dan menunjukan
bagaimana biaya ini meningkat jika kualitas produk semakin jauh dengan keinginan pelanggan.
Biaya ini tidak hanya meliputi ketidakpuasan pelanggan, tetapi juga biaya garansi dan jasa, biaya
pemeriksaan internal, perbaikan, scrap, dan biayabiaya yang dianggap sebagai biaya bagi
masyarakat. Kualitas berorientasi sasaran (targetoriented quality) merupakan sebuah filosofi
perbaikan terus menerus untuk membuat kualitas produk tepat sesuai dengan sasaran.
Manajemen Operasional | 15 2.4 Perangkat TQM 1. Lembar periksa, adalah suatu formulir yang
dirancang untuk mencatat data. Karakteristik Data dapat dicatat dengan mudah Data dapat
dipahami dengan mudah Mencegah terjadinya data hilang (missing data) Dapat menentukan
sumber persoalan Memungkinkan pemecahan persoalan dengan cepat Dipakai untuk
memeriksa beberapa item secara bersamaan Memungkinkan pengklasifikasian/penstrataan data
1. Diagram sebar, menunjukkan hubungan antara dua pengukuran. Langkah-langkah pembuatan
Diagram Tebar 1. Langkah 1: Kumpulkan data dan masukkan dalam table 2. Langkah 2:
Gambarkan sumbu tegak dan sumbu datar beserta skala dan keterangannya 3. Langkah 3:
Gambarkan titik-titik koordinat data tersebut 1. Diagram sebab-akibat (diagram
Ishikawa/diagram tulang ikan), adalah sebuah teknik skematik yang digunakan untuk mengetahu
letak-letak masalah kualitas yang mungkin. Manfaat: 1. Mengorganisasikan dan menghubungkan
faktor-faktor 2. Sebagai sarana untuk urun pendapat (brainstorming) 3. Melibatkan setiap orang
yang terkait Kekurangan: 1. sangat kompleks 2. Memerlukan dedikasi dan kesabaran 3. Bisa jadi
sulit dalam memfasilitasinya Manajemen Operasional | 16 4. Diagram pareto, adalah sebuah
metode untuk metode untuk mengelola kesalahan, masalah, atau cacat guna membantu
memusatkan perhatian untuk upaya penyelesaian masalahnya. Prosedur: Tetapkan klasifikasi
data Tentukan kerangka waktu Kumpulkan data Rangking penyebab-penyebab (causes)
Bangun Tabel Gambarkan Histogram 1. Diagram alir (flow chart), diagram kotak yang secara
grafis menggambarkan sebuah proses atau sistem. Manfaat: Untuk memahami proses
Mengidentifikasi perbaikan yang mungkin dapat dilakukan Membantu pekerja untuk
mengetahui, dimana posisi mereka di dalam proses Membangkitkan dukungan melalui
partisipasi. 1. Histogram Histogram merupakan alat yang menggambarkan penyebaran distribusi
frekuensi, yaitu pengaturan data berdasarkan magnitude, berupa grafik balok. Balok-balok yang
terdapat dalam histogram dihasilkan dari persamaan sturge yang memberikan jumlah kelas-kelas
data yang terdapat dalam grafik histogram setelah kita mendapatkan perkiraan jumlah kelas,
dapat diperoleh interval kelas dengan membagi range data dengan jumlah kelas yang diperoleh.
Statistical Process Control (SPC) atau Pengendalian Proses Statistikal adalah seperangkat alat
pemecahan masalah yang baik, berguna dalam mencapai stabilitas proses dan memperbaiki
kapabilitas melalui pengurangan variabilitas. 2.5 Peranan Inspeksi Sebuah sistem operasi yang
baik mempunyai suatu pengendalian atas proses yang dilakukan. Tugas manajemen operasi
bukan hanya membuat sistem-sistem, namun juga Manajemen Operasional | 17 memastikan
sistem tersebut memenuhi standar dengan inspeksi. Inspeksi ialah suatu cara memastikan operasi
telah mencapai kualitas yang diharapkan. Inspeksi meliputi pengukuran, perasaan, perabaan,
penimbangan, atau pemeriksaan produk dengan tujuan menemukan proses yang buruk sesegera
mungkn. Perlu diingat, inspeksi tidak memperbaiki kekurangan dalam sistem atau atau cacat
pada produk atau mengubah suatu produk dan meningkatkan nlainya. Inspeksi hanya berfungsi
menemukan kekurangan atau cacat. Inspeksi utamanya berfokus pada dua masalah besar, yaitu
(1) Kapan inspeksi dilakukan dan (2) Dimana inspeksi dilakukan. Memutuskan kapan dan
dimana inspeksi dilakukan bergantung pada jenis proses dan nilai tambah pada setiap tahap.
Inspeksi dapat dilakukan pada salah satu tuitik berikut: 1. Di pabrik pemasok saat pemasok
melakukan proses produksi 2. Saat menerima produk dari pemasok (supplier) 3. Sebelum
melakukan proses yang mahal dan tidak dapat dikembalikan 4. Selama tahap-tahap proses
produksi 5. Saat produk selesai dibuat 6. Sebelum pengantaran ke konsumen 7. Pada titik kontak
dengan pelanggan Meski begitu, inspeksi bukanlah solusi sempurna yang tidak memiliki
kekurangan. Pada suatu percobaan, 110 produk cacat digabungkan dengan lot produk yang
sempurna kemudian dilakukan inspeksi. Hasilnya, pada inspeksi pertama, pengawas hanya
menemukan 68 barang cacat, tiga kali tahap inspeksi untuk menemukan 30 barang cacat
berikutnya, dan 2 barang cacat tidak pernah ditemukan. Karena itu, proses yang baik dan
pemberdayaan pekerja merupakan solusi yang lebih baik daripada melakukan inspeksi. Inspeksi
terbaik adalah inspeksi yang dilakukan pada sumber produksi. Hal ini disebut inspeksi sumber.
Idenya adalah setiap pemasok, proses, dan pekerja memperlakukan langkah berikutnya dalam
proses sebagai pelanggan sehingga memastikan produknya tiba dengan sempurna di pelanggan
sebenarnya. Manajemen Operasional | 18 Inspeksi dapat dibantu dengan dengan penggunaan
daftar periksa dan pengendalian seperti perangkat yang aman dari kesalahan yanag disebut poka-
yoke. Poka-yoke adalah alat atau teknik bebas kesalahan yang memastikan produksi produk yang
baik setiap saat. Contohnya mulut selang pompa bensin, ukuran standar kartos kentang gorang di
McDonalds, dan perlatan paket operasi di rumah sakit. Pada organisasi berorientasi jasa, titik
inspeksi ditetapkan pada lokasi yang luas. Inspeksi terbagi dua berdasarkan karakteristik
kualitas. Inspeksi atribut adalah inspeksi yang menggolongkan barang cacat atau baik tanpa
mencantumkan keterangan derajat kecatatan. Inspeksi variabel adalah inspeksi yang
menggolongkan barang ke dalam suatu kontinum seperti dimensi, ukuran, berat, kecepatan, dan
kekuatan. Manajemen Operasional | 19 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Dari pembuatan
makalah ini kami dapat mengambil kesimpulan antara lain: Kualitas merupakan kemampuan
suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Total Quality Management
(TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari
pemasok hingga pelanggan. Tujuh konsep program TQM yang efektif yaitu perbaikan
berkesinambungan, Six Sigma, pemberdayaan pekerja, benchmarking, just-in-time (JIT), konsep
Taguchi, dan pengetahuan perangkat TQM 3.2 SARAN Adapun saran yang bisa kami berikan
antara lain : 1. Dalam membuat makalah sebaiknya menggunakan berbagai referensi dari
berbagai sumber untuk menambah informasi tentang Quality Management 2. Dalam membuat
makalah sebaiknya menggunakan bahasa yang baku sesuai dengan EYD

Anda mungkin juga menyukai