Makalah Fisika Inti
Makalah Fisika Inti
Makalah Fisika Inti
PENDAHULUAN
1
Dari beberapa penjelasan diatas, maka penulis bermaksud untuk
memaparkan materi dari salah satu jenis akselerator yakni akselerator Cockcroft-
Walton yang merupakan penemuan dari J.D. Cockcroft dan E.T.S. Walton
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah
untuk:
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
Gambar 2.2. Akselerator Cockcroft-Walton Buatan Philips
4
rendah dan mudah untuk diisolasi. Kita juga dapat memanfaatkan output dari tahap
manapun, seperti pada transformator multitapped
5
2.3. Cara Kerja Akselerator Cockcroft-Walton
2.3.1 Cara Kerja Rangkaian 2 Tahap
Untuk memahami operasi rangkaian, lihat diagram versi dua tahap dibawah
ini.
6
2.3.2 Cara Kerja Rangkaian 4 Tahap
Untuk mempelajari langkah-langkah kerja dari Cocoroft-Walton dapat
digambarkan dengan cara termudah dengan meninjau saat-saat mencapai Tegangan
Puncak (Vp), yaitu :
7
Kedua tegangan aktif dan pasif, sama besar tetapi berlawanan arah, sehingga
tegangan seimbang terjadi. Sedangkan jalan zigzag keatas tak ada yang
menghambat. Kondensator-kondensator yang lain tidak dapat diisi, karena
tegangan kedua sisinya sama. Pengisian hanya dapat terjadi, jika ada beda
tegangan.
3. Langkah kerja ketiga pada Cockroft-Walton:
Pada langkah kerja ketiga pada sistem Cockroft-Walton,gulungan sekunder
transformastor mengarah kebawah dan mencapai tegangan puncak (Vp) dan
kondensator C3 terisi jenuh mencapai 2Vp, yaitu tegangan pasif. Tegangan
aktif yang mendorong berasal dari sisi sekunder transformator ke bawah,
ditambah dengan C2. Jumlah tegangan aktif yang terjadi 3Vp. Kedua tegangan
aktif dan pasif, sama besar tetapi berlawanan arah, sehingga tegangan
seimbang terjadi. Sedangkan jalan zigzag ke atas tak ada yang menghambat.
Kondensator-kondensator yang lain tidak dapat diisi, karena tegangan kedua
sisinya sama. Pengisian hanya dapat terjadi jika ada beda tegangan.
4. Langkah kerja keempat pada Cockroft-Walton:
Pada langkah kerja keempat pada sistem Cockcroft-Walton, pada gulungan
sekunder tansformator mengarah keatas dan mencapai tegangan puncak (Vp)
dan kondensator C4 terisi jenuh mencapai 2Vp, yiatu tegangan pasif. Tegangan
aktif yang mendorong berasal dari sisi sekunder transformator keatas, ditambah
dengan C1+C3. Jumlah tegangan aktif yang terjadi 4Vp, Kedua tegangan aktif
dan pasif sama besar tetapi berlawanan arah, sehingga tegangan seimbang
terjadi. Sedangkan jalan zigzag keatas tak ada yang menghambat . Kondensator
– kondensator yang lain tidak dapat diisi, karena tegangan kedua sisinya sama.
Pengisian hanya terjadi jika ada beda tegangan.
5. Langkah kerja kelima pada Cockroft-Walton
Langkah ke lima pada sistem Cockroft-Walton, ppada gulungan sekunder
transformator mengarah kebawah dan mencapai tegangan puncak, Vp dan
kondensator C5 terisi jenuh mencapai 2 Vp, yaitu tegangan pasif. Tegangan
aktif yang terjadi 5 Vp. Kedua tegangan aktif dan pasif sama besar tetapi
berlawanan arah, sehingga tegangan seimbang terjadi. Sedangkan jalan zigzag
8
keatas taka da yang menghambat. Kondensator-kondensator yang lain tidak
dapat diisi, karena tegangan kedua sisinya sama. Pengisian hanya dapat terjadi
jika ada beda tegangan.
6. Langkah kerja kelima pada Cockroft-Walton
Langkah kerja ke enam pada system cockroft Walton, pada gulungan sekunder
transformator mengarah keatas dan mencapai tegangan puncak Vp dan
kondensator C5 terisi jenuh mencapai 2Vp, yaitu tegangan pasif. Tegangan
aktif yang mendorong berasal dari sisi sekunder transformator keatas ditambah
dengan C1+C3+C5. Jumlah tegangan aktif yang terjadi 6Vp. Kedua tegangan
aktif dan pasif, sama besar tetapi berlawanan arah. Sehingga tegangan
seimbang terjadi. Sedangkan jalan zigzag keatas tak ada yang menghmabat.
Kondensator-kondensator yang lain tidak tidak dapat diisi karena tegangan
kedua sisinya sama. Pengisian hanya dapat terjadi, jika ada beda tegangan.
Sirkuit ini bisa diperluas ke sejumlah tahap. Tegangan output dua kali
tegangan masukan puncak dikalikan dengan jumlah tahap N atau ekuivalen voltase
tegangan puncak ke puncak ( V pp ) kali jumlah tahapan.
Jumlah tahapan sama dengan jumlah kapasitor secara seri antara output dan ground.
Salah satu cara untuk melihat rangkaian adalah berfungsi sebagai "pompa" muatan,
memompa muatan listrik ke satu arah, menaiki tumpukan kapasitor. Rangkaian
CW, bersama dengan sirkuit kapasitor sejenis lainnya, sering disebut pompa
muatan . Untuk muatan substansial, muatan pada kapasitor sebagian habis, dan
voltase keluaran turun sesuai arus keluaran yang dibagi oleh kapasitansi.
9
Gambar 2.5. Pengganda CW Gelombang 3 Tahap Penuh
10
Gambar 2.6. Diagram Akselerator Cockroft Walton
Keterangan :
1. Sirkuit Cockcroft-Walton terdiri dari dua susunan kapasitor secara seri yaitu
C1,C3,C5 dan C2,C4,C6 dan satu set penyearah R1,R2,R3 terkoneksi pada
dua susunan kondensator.
2. Tegangan puncak ,V di kumparan sekunder dari trafo, kapasitor C1 diisi ke
potensial V melalui R1.
3. Tegangan yg meyilang R1 bervariasi daro 0 – 2V.
4. Lalu tegangan ini diaplikasikan ke sirkuit R2C2 menghasilkan pengisian
kapasitor C2 ke tegangan 2V
𝐹 = 𝑞 (𝐸 + 𝑣 𝑥 𝐵) (1)
11
F gaya Lorentz, q muatan partikel, v kecepatan partikel, c kecepatan cahaya, E
medan listrik, dan B medan magnet. Kedua komponen gaya ini banyak digunakan
dalam akselerator. Gaya dikarenakan medan listrik F = qE digunakan untuk
mempercepat partikel sedangkan gaya dikarenakan medan magnet F = v × B
digunakan untuk pembelokan atau pemfokusan partikel. Pada akselerator energi
rendah gaya listrik juga dapat digunakan untuk pembelokan atau pemfokusan
partikel.
∆𝑝 = ∫ 𝐹𝑑𝑡 (2)
Jika persamaan (2) dan (3) dibandingkan dengan mengingat 𝑑𝑠 = 𝑣𝑑𝑡, 𝛽 = 𝑣/𝑐
maka relasi difrensial momentum dan energi kinetik
𝑐 = 𝛽 𝑑𝑝 = ∆𝐸𝑘 (4)
Jika gaya Lorentz pada persamaan (1) dimasukkan ke persamaan (3) dan mengganti
𝑑𝑠 = 𝑣𝑑𝑡 maka diperoleh
Dari persamaan (5) terlihat jelas bahwa energi kinetic partikel akan membesar jika
medan listrik membesar dan percepatan terjadi pada arah medan listrik. Percepatan
ini tidak tergantung pada kecepatan awal partikel, pada kecepatan awal nol pun
terjadi percepatan. Gaya Lorentz pada komponen kedua persamaan (5) tergantung
kecepatan partikel. Arah gaya ini tegak lurus arah rambat partikel dan medan
magnet. Dari persamaan (5) besarnya energi kinetik tidak tergantung pada medan
magnet karena perkalian saklar (𝑣 𝑥 𝐵)𝑣 = 0. Jadi keberadaan medan magnet
hanya menyebabkan pembelokan arah gerak partikel.
12
Untuk partikel dengan massa diam m yang bergerak dengan laju momentum
p secara relavistik (𝑣 ≈ 𝑐), 𝑝 = 𝛾 𝑚𝑣 maka gaya pemercepat partikel sama
dengan gaya listrik yang diberikan oleh
𝑑𝑝 𝑑𝛾 𝑚𝑣
𝐹= = = 𝑞𝐸, 𝛾 = (1 − 𝛽 2 ) (6)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Selama pemercepatan, kecepatan dan faktor relavistik 𝛾 keduanya merupakan
fungsi waktu, sehingga
𝑑𝑝 𝑑𝑣
= 𝑚𝛾 + 𝑚𝑣𝑑𝛾/𝑑𝑡
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑝 𝑑 𝛽
= ( ) ((1 − 𝛽 2 )(𝑑𝛽)/𝑑𝑡 = 𝛾 3 ( ) 𝑑𝑣/𝑑𝑡
𝑑𝑡 𝑑𝛽 𝑐
𝑑𝛾 𝛽 𝑑𝑣 𝑚𝛾 3 𝑑𝑣
= 𝑚𝛾 [1+ 𝛾 2 ( ) 𝑣 = (7)
𝑑𝑡 𝑐 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑣
Sedang untuk gaya yang tegak lurus kecepatan, = 0, sehingga
𝑑𝑡
𝑑𝑝 𝑑𝑣
= 𝑚𝛾 (8)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
13
2.5 Pengaplikasian Akselerator Cockcroft-Walton
Cockcroft dan Walton menggunakan rangkaian pengali tegangan ini untuk
sebagian besar penelitian mereka, yang pada tahun 1951 memenangkan Hadiah
Nobel Fisika untuk "Transmutasi inti atom dengan partikel atom yang dipercepat
secara artifisial". Kurang dikenal adalah kenyataan bahwa rangkaian itu ditemukan
jauh lebih awal, pada tahun 1919, oleh Heinrich Greinacher , seorang fisikawan
Swiss. Untuk alasan ini, kaskade doubler ini terkadang juga disebut sebagai
pengganda Greinacher. Sirkuit Cockcroft-Walton masih digunakan dalam
akselerator partikel. Pengganda CW juga ditemukan, dengan jumlah tahap yang
lebih tinggi, sistem laser , suplai daya tegangan tinggi, sistem sinar-X , lampu latar
LCD, amplifier gelombang perjalanan, pompa ion , sistem elektrostatik, ionisator
udara, akselerator partikel, salinan Mesin, instrumentasi ilmiah, osiloskop, pesawat
televisi dan tabung sinar katoda, senjata sarat bunyi, zappers bug, oven microwave
dan mesin fotocopy.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai
berikut.
15
3.2. Saran
Diharapkan agar makalah mengenai akselerator Cockcroft-Walton ini dapat
menjadi salah satu referensi bagi para pembaca khususnya mahasiswa fisika agar
dapat mengenaal dan mengetahui jenis-jenis dari akselerator. Kritik serta saran
yang membangun sangat diperlukan bagi penulis sehingga makalah ini dapat
menjadi sumber bacaan yang lebih baik demi kepentingan belajar kita semua.
16
DAFTAR PUSTAKA
17