Makalah Manusia Dan Keindahan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap manusia mempunyai sifat keindahan yang berbeda-beda dengan
sesamanya. Karena itu merupakan pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa kepada
setiap umatnya untuk merasakan apa aja yang ada di alam ini.

Ditinjau dari segi bahasa,Keindahan berasal dari kata Indah, diartikan


sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, nyaman, bagus benar atau elok.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan dalam arti estetika murni
menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala
sesuatu yang diserapnya. Keindahan dalam arti terbatas mempunyai arti yang lebih
disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan
Indera Penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.

Nilai Estetik menurut Teori The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian
keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai
ekonomi, nilai Pendidikan, dan sebagainya. Renungan berasal dari kata renung,
merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu
dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Keserasian berasal dari
kata serasi; serasi dari kata dasar Rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata
cocok, sesuai atau kena benar mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan
seimbang. Kehalusan berasal dari kata Halus artinya tidak kasar (perbuatan)
lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus,
kesopanan dan atau keadaban.

1.2 Rumusan Masalah


Berangkat dari latar belakang diatas, penulis akan membahas mengenai
Kapasitansi pada Teknologi Alat Kesehatan. Adapun rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui pengertian keindahan
2. Mengetahui makna keindahan
3. Mengetahui keserasian keindahan

1
4. Mengetahui hubungan anatar manusia dan keindahan
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
hubungan dan keterkaitan antara manusia dan keindahan. Mulai dari pengertian
masing-masing dan hubungan keduanya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keindahan

Kata keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, permai, cantik,
elokn molek, dan sebagainya. Objek keindahan ialah segala hasil seni,
pemandangan alam, manusia, rumah, suara, warna, laut, tawa, dan sebagianya.
Ruang lingkup keindahan bagi manusia sangat luas bisa berupa perkambangan
teknologi, keluarga, sekolah, kehidupan bertetangga, dan sebagainya. Karena itu
keindahan dapat dikatakan sebagai bagian dari kehidupan manusia.

Keindahan identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai yang


sama yaitu abadi dan mempunyai daya Tarik yang selalu bertambah. Yang
mempunyai nilai kebenaran makan an mempunyai nilai keindahan, sedangkan
sebaliknya, jika sesatu tidak memiliki nilai kebenaran, maka sesuatu tersebut tidak
pula memiliki nilai keindahan. Contohnya dalam tiruan lukisan Monalisa, dalam
hal ini nilai tiruan tidak memiliki nilai kebenaran. Nilai kebenaran yang tidak
dimiliki tiruan lukisan Monalisa adalah nilai kebeneran berdasarkan konsep seni.
Karena konsep seni adalah memberikan suatu makna mengenai objek secara
orisinal.

Keindahan juga memiliki sifat universal, artinya tidak terikat oleh selera
perseorangan, waktu dan tempat, selera moden kedaerahan atau lokal.

Sebenarnya sulit bagi kita untuk mengartikan keindahan. Keindahan itu


adalah suatu konsep abstrak. Keindahan itu baru jelas jika kita mengartikannya
dengan suatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru
dapat dinikmati jika dihbungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan
dapat berkomunikasi.

Menurut The Liang Gie dalam bukunya ”Garis Besar Estetika”. Menurut
asal katanya dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata
“beautifull” dalam bahasa Perancis “beau”, sedangkan dalam bahasa Italia dan
Spanyol “bello” berasal dari kata “bellu”. Akar katanya adalah bonum yang berarti

3
kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan
terkahir diperpendek seingga ditulis “bellum”.

Menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebai


suatu kualitas absrtak dan ebagai sebuah benda tertentu yang indah. Disamping itu
terdapat pula perbedaan menurut luasnnya pengertian, yakni:

a) keindahan dalam arti yang luas


b) keindahan dalam arti estetis murni
c) keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.

Bangsa Yunani mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya


‘symmetria’ untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk
keindahan berdasarakn pendengaran. Aristoteles merumuskan keindahan sebagai
sesuatu yang lain selain baik dan juga menyenangkan. Plato merumuskan
keindahan sebagai watak atau hukum yang indah. Jadi pengertian keindahan
meliputi:

a) keindahan seni
b) keindahan alam
c) keindahan moral
d) keindahan intelektual

Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari


seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dialaminya. Sedang
keindahan dalam arti terbatas adalah pengalaman estetis dari seseorang berdasar
tanggapan dari apa yang dilihatnya, yakni berupa bentuk dan warna.

Pernyataan diatas masih belum jelas tentang sesungguhnya apa itu


keindahan. Persoalan filsafati memang mengungkapkan jawaban yang beraneka
ragam. Mencari ciri dari semua benda yang indah dan kemudian menyamakan ciri-
ciri dengan pengertian keindahan itu merupakan salah satu dari persoalan filsafati.
Jadi, keindahan pada dasarnya adalah sejumlah ciri pada pokok tertentu yang
terdapat pada suatu hal, dan yang paling sering disebut adalah kesatuan,
keselarasan, kesetangkupa, keseimbangan dan perlawanan. Pandangan tersebut

4
merumuskan keindahan sebagai kesatuan hubungan yang terdapat pada tanggapan
dari indra manusia.

Ternyata banyak untuk menjawab pengertian tentang keindahan. Karena itu


dalam estetika modern orang lebih suka berbicara tentang seni dan pengalaman
estetik, karena ini bukan pengalaman abstrak melainkan gejala konkret yang daoat
ditelaah dengan pengamatan secara empiric dan penguraian yang sistematik.

2.2 Makna Keindahan


Ada banyak batasan yang diberikan pada kita, yang sampai sekarang belum
ada kata sepakat tentang definisi keindahan yang obyektif. Mengenai batasan
keindahan pada umumnya dapat digolongkan pada 2 kelompok, yaitu:
a) definisi-definisi yang bertumpu pada obyek (keindahan yang obyektif )
b) definisi-definisi yang bertumpu pada subyek (keindahan yang subyektif)
Atas dasar kedua pokok penilaian itu, keindahan dapat ditinjau dan makna
yang obyektif dan juga dan segi yang subyektif.
Yang disebut keindahan obyektif ialah keindahan yang memang ada pada
obyeknya, yang diharuskan menerima sebagaimana mestinya. Sedangkan yang
disebut keindahan subyektif, adalah keindahan yang biasanya ditinjau dan segi
subyek yang diharuskan menghayatinya. Dalam hal ini keindahan adalah segala
sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang pada diri si penghayat tanpa diiringi
keinginan-keinginan terhadap segala sesuatu yang praktis untuk kebutuhan-
kebutuhan pribadi.
Menurut Hebert Read: Jadi keindahan itu adalah sesuatu kesatuan
hubungan-hubungan yang formal daripada pcngamatan yang dapat menimbulkan
rasa senang (Beauty is unity of format relation among our sense perceptions). Atau
keindahan itu merangsang timbulnya rasa senang tanpa pamrih pada subyck yang
melihatnya, dan bertumpu kepada ciri-ciri yang terdapat pada obyek yang sesuai
dengan rasa senang itu.
Batasan keindahan yang dikemukakan oleh Hebert Read tersebut di atas,
dikatakan yang paling mendekati kebenaran. Tetapi apabila kita telah lebih dalam,
batasan Hebert Read itu terlalu ditentukan oleh subjek dan dianggap sebagai

5
perpaduan unsur-unsur pengamatan. Jadi batasan Hebert Read itu sifatnya terlalu
sensual (jasmaniah), kurang ditinjau dan segi obyek yang diamati yang memiliki
keindahan itu. Keindahan itu tidak hanya merupakan perpaduan dan pengamatan
panca indera semata-mata, tetapi lebih daripada visual melulu, lebih dalam lagi,
juga merupakan pcrpaduan pengamatan batiniah. Pengertian keindahan tidak hanya
terbatas pada kenikmatan penglihatan saja, tetapi juga termasuk kenikmatan
spiritual.
Keindahan adalah dimana seseorang yang melihat suatu objek akan merasa
senang, tentram, dan nyaman. Contohnya adalah suasana di pantai, siapa yang tidak
suka dengan pemandangan di pantai. Tempat yang sangat dekat dengan alam,
dimana lautan dan daratan dipertemukan. Angin yang bertiup merdu dari kejauhan
laut lepas. Suasana itulah yang membuat orang – orang akan merasa nyaman dan
senang dengan melihat keindahan pantai.
Selain suasana pemandangan seperti pantai, hal-hal kecil juga dapat
dikatakan sebagai keindahan selagi objek yang dililhat bisa membuat ketenangan
dan kesenangan. Hal kecil yang termasuk keindahan adalah seperti seorang yang
melihat minuman segar pada saat lelah. Panas matahari yang membuat tenggorokan
kering ditambah lagi dengan berkurangnya ion tubuh yang membuat tubuh menjadi
lemas akan membuat seseorang sangat membutuhkan minum. Dengan melihat
segelas minuman yang segar, secara tidak langsung dan tanpa disadari orang itu
akan tersenyum dan senang karena merasa hausnya akan hilang setelah meminum
minuman segar tersebut.
2.3 Keserasian Keindahan
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok, kena
benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur
perpaduan, pertentangan, ukuran, dan seimbang
Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang berpakaian harus dipadukan
warnanya bagian atas dengan bagian bawah. Atau disesuaikan dengan kulitnya.
Apabila cara memadu itu kurang cocok, maka akan merusak pemandangan.
Sebaliknya, bila serasi benar akan membuat orang puas karenanya. Orang yang

6
berkulit gelap kurang cocok dengan warna hijau karena warna tersebut dapat
mengelapkan kulitnya.
Pertentangan juga menghasilkan keserasian. Misalnya dalam dunia musik,
pada hakikatnya irama yang terbentuk dihasilkan dari nada tinggi dengan nada
rendah, panjak pendeknya nada, dan keras lembutnya nada.
Karena itu dalam keindahan ini, sebagian ahli pikir menjelaskan bahwa
keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas/ pokok tertentu yang terdapat
pada sesuatu hal. Kualitas yang paling sering disebut adalah kesatuan, keselarasan,
kesetangkupan, keseimbangan, dan keterbalikan. Selanjutnya dalam hal keindahan
itu dikatakan tersusun dari berbahai keselarasan dan keterbalikan dari garis, warna,
bentuk, nada, dan kata-kata. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa keindahan
adalah suatu kumpulan hubungan yang serasi dalam suatu benda dan diantara benda
itu dengan si pengamat.
2.4 Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu
melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk
kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat
menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-
mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas,
seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban
teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa
keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati
keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan
kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi,
dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung
kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak
indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran
ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha
memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.

7
Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman
keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar
(auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan.
Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu
sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan
behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri.
Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak
ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai
konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam
menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi
merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek
imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang
beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan
perbuatan serta orang–orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling
indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik
hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan
Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu
dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau
kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral,
mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan,
dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan
manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.
Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu
sebagai berikut:
a) Tata nilai yang telah usang
b) Kemerosotan Zaman
c) Penderitaan Manusia
d) Keagungan Tuhan

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan makalah ini adalah sebagai berikut:
a) Keindahan berasal dari kata Indah, Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang
memberi kita rasa senang bila melihatnya, keadaan yang enak dipandang,
cantik, bagus benar atau elok.
b) Merenung artinya secara diam-diam memikirkan sesuatu hal kejadian
dengan mendalam. Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri atau
pembicaraan dalam hati kita tentang suatu hal.
c) Keserasian berasal dari kata serasi; serasi dari kata dasar Rasi artinya cocok,
sesuai, atau kena benar . Kata cocok, sesuai atau kena benar mengandung
unsur pengertian per paduan, ukur an dan seimbang.
d) Kehalusan berasal dari kata Halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut,
sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus,
kesopanan dan atau keadaban.
3.2 Saran
Saran dari penyusun adalah sebaiknya makalah ini dipelajari dan dipahami
maksud isi dan bahasanya sehingga kita semua lebih mengerti tentang manusia dan
keindahan serta mampu menerapkanya didalam kehidupan kita sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai