Kegunaan Log Dipmeter

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizky Octadinata

NIM : 410014033
Mata Kuliah : Geo Model
Kelas : 01

Manfaat Dipmeter dalam Bidang Geologi dan

Geofisika

Dipmeter adalah jenis wireline log, dimana prinsip kerja alat ini yaitu
mengukur resistivitas mikro yang dilakukan pada 4 (lebih) titik pengukuran,
dengan spasi 90 o, secara bersamaan.
Hasil dari operasi wireline menghasilkan kurva resistivitas, yg
selanjutnya diproses dalam Central Service Unit (CSU - versi Perusahaan wireline
Schlumberger), akan menghasilkan beberapa tampilan seperti : Tad Pole, dimana
penampilannya menginformasikan besaran (magnitude) dan arah (direction) dari
kedudukan strukur bidang (umumnya adalah bidang perlapisan). Penyebaran tad
pole secara vertikal, merupakan gambaran perlapisan batuan sedimen dari sumur
yang tertembus oleh lubang bor, yang selanjutnya berdasarkan pola-pola
sebarannya dapat diinterpretasikan kondisi geologi bawah permukaannya.

Beberapa kegunaan dipmeter antara lain:

1. Untuk menghitung besar, dan arah kemiringan bidang perlapisan suatu


formasi.
2. Untuk mengetahui adanya bidang diskontinuitas (ketidak menerusan) spt
bidang ketidak selarasan, bidang sesar.
3. Untuk menganalisa hadirnya litologi batupasir, batulempung & karbonat.

4. Untuk mengetahui struktur geologi bawah permukaan, seperti adanya


perlipatan, patahan.
5. Untuk mengetahui arah transportasi, dan mekanisme pengendapan.

6. Untuk mengetahui lingkungan pengendapan.

7. Di beberapa kasus geologi, dipmeter log digunakan untuk konfirmasi


kehadiran struktur, juga konfirmasi stratigrafi dan lain-lain.
Besar & arah kemiringan perlapisan suatu formasi (dip formation) dibentuk
karena beberapa alasan antara lain:
1. Original depositional dip, yaitu arah dan kemiringan bidang perlapisan
yang terjadi pada saat proses pengendapan di suatu cekungan.
2. Compaction dip, yakni arah dan kemiringan bidang perlapisan yang
disebabkan setelah pengendapan, yaitu ketika proses litifikasi/ diagenesa.
3. Structural disturbance, yakni; arah dan kemiringan bidang perlapisan
yang mengalami perubahan, disebabkan adanya gejala-gejala struktur
geologi.

Beberapa pola yang dapat diamati antara lain: adanya perubahan pada pola
(trend), keseragaman pola keacakan, pola kemenerusan, pola peningkatan &
pengurangan, pola sebaran arah dan besar dip, ketidakberhubungan pola, dll
Berdasarkan pola sebaran tad pole, mk ada beberapa pola/ trend yang dapat
digunakan
sebagai acuan antara lain:

1. Pola yg menunjukan perubahan kecenderungan/ keseragaman arah dan


besaran tad pole, ini dpt diinterpretasikan: adanya gejala tektonik,
(lipatan, patahan), ketidakselarasan, atau beda kompaksi suatu batuan.
2. Pola yang tidak menunjukan/ tidak adanya perubahan kecenderungan/
keseragaman arah dan besaran tad pole, ini maka dapat diinterpretasikan
sebagai sebuah anomali stratigrafi, seperti: dis-conformity - channel –sand
bar –fore set beds –cross bedding, dll
3. Pola acaknya arah dan besaran tad pole, ini diinterpretasikan berhubungan
dng lipatan atau perbedaan kompaksi.
4. Pola peningkatan & pengurangan arah dan besaran tad pole ini
diinterpretasikan sebagai channel, jika terjadi dalam tubuh batupasir-
shale, dan sand bar jika terjadi di atas tubuh batupasir (drape)
1. N80oE dan N5oE

2. Rekonstruksi lipatan dari N 90oE dan N 270oE

Anda mungkin juga menyukai