Solusi Tugas 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

SOLUSI TUGAS

TEORI BILANGAN

DOSEN PEMBINA : Drs. Yusmet Rizal, M.Si

OLEH

NAMA : 1. Deny Yulvawita (14029057)


2. Limutia Dilla (14029058)
3. Neza Zakiya Arili (14029048)
4. Nur Habiba (14029061)
5. Venita Eriswandi (14029054)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2015
RANCANGAN TUGAS 1

Bahan Kajian : Sifat Dasar Bilangan Bulat SKS : 3


Program Studi : Pendidikan Matematika Kode : MAT002
Fakultas : MIPA Minggu ke : 1

1. Diberikan a dan b, hanya berlaku salah satu dari:


a = b, a < b, b < a.
Bukti untuk a = b :
ambil a, b, dan c di Z
1). (a + c) (a + c) ∈ Z sifat tertutup
2). a + c = b + c diberikan
3). – c ∈ Z Invers tambahan
4). (a+c) + (-c) = b + (c + (-c))
5). a + (c + (-c)) = b + (c + (-c))
6). c + (-c) = 0
7). a + 0 = b + 0
8). a+0=a dan b+0=b
9). a = b
Teorema diatas biasanya dikenal dengan sifat penghapusan dari penjumlahan

Bukti untuk a < b:


a < b berarti ada bilangan bulat positif k sedemikian hingga
a + k = b definisi "lebih kecil dari"
(a + k) + c = b + c sifat penjumlahan pada kesamaan
a + (k + c) = b + c sifat asosiatif penjumlahan
a + (c + k) = b + c sifat komutatif penjumlahan
(a + c) + k = b + c sifat asosiatif penjumlahan

Dibuktikan, jika a + c < b + c maka a < b.


Ambil bilangan bulat a, b dan c.
a + c < b + c berarti ada bilangan bulat positif p sedemikian hingga
(a + c) + p = b + c definisi "lebih kecil dari"
a + (c + p) = b + c sifat asosiatif penjumlahan
a + (p + c) = b + c sifat komutatif penjumlahan
(a + p) + c = b + c sifat asosiatif penjumlahan
{(a + p) + c} + (-c) = (b + c) + (-c) sifat penjumlahan pada kesamaan
(a + p) + (c + (-c)) = b + (c + (-c)) sifat asosiatif
(a + p) + 0 = b+ 0 invers penjumlahan
a + p = b.
a < b definisi "lebih kecil dari"
Terbuktilah bahwa a< b jika dan hanya jika a + c < b + c
Bukti untuk a > b:
Jika a + c > b + c maka a > b.
Ambil bilangan bulat a, b dan c.
a + c > b + c berarti ada bilangan bulat positif p sedemikian hingga
(a + c) + p = b + c definisi "lebih besar dari"
a + (c + p) = b + c sifat asosiatif penjumlahan
a + (p + c) = b + c sifat komutatif penjumlahan
(a + p) + c = b + c sifat asosiatif penjumlahan
{(a + p) + c} + (-c) = (b + c) + (-c) sifat penjumlahan pada kesamaan
(a + p) + (c + (-c)) = b + (c + (-c)) sifat asosiatif
(a + p) + 0 = b+ 0 invers penjumlahan
a + p = b.
a > b definisi "lebih besar dari"
Terbuktilah bahwa a > b jika dan hanya jika a + c > b + c
Dengan sifat trikotomi dalam definisi, maka tepat salah satu dari yang berikut
mungkin terjadi ; a – b > 0, atau a – b = 0 atau –(a – b) = 0 sehingga a > b atau a = b
atau a < b.

2. Buktikan sifat-sifat berikut


(a) Jika a < b, maka –b < a.
Jawab
a<b → –b <  a
a+b < b+b → –b <  a
b < 2b - a → –b <  a
b – 2b <  a → –b <  a
–b <  a → –b <  a (Terbukti)
(b) Jika a < 0 dan b < 0, maka ab > 0.
Jawab
a < 0, misal a= -a dan b < 0, misal b= -b
Maka untuk;
(-a)(-b) > 0 → ab > 0
Karena setiap bilangan negative bila dikalikan dengan negative maka
hasil perkaliannya positif (Terbukti)

(c) Jika a < 0 dan b > 0, maka ab < 0.


Jawab
a < 0, misal a= -a dan b > 0, misal b= b
Maka untuk;
(-a)(b) < 0 → ab < 0
Karena setiap bilangan negative bila dikalikan dengan positive maka
hasil perkaliannya negatif (Terbukti)

(d) Jika a < b dan b < c, maka a < c.


Jawab
a<b<c → a<c
a-b < b-b < c-b → a < c (ruas bagian kiri sama-sama dikurangi b)
a-b < c-b → a<c
a-b+b < c → a<c
a<c → a < c (Terbukti)

(e) Jika a < b dan c < d, maka a + c < b + d.


Jawab
(a < b) + (c < d) → a+c<b+d
(a+c < b+c) + (c+c < d+c) → a + c < b + d(ditambahkan dengan c)
(a+c+c+c < b+c+d+c) → a+c<b+d
(a+3c < b+d+2c) → a+c<b+d
a+3c – 2c < b+d → a+c<b+d
a+c<b+d → a + c < b + d (Terbukti)
(f) Jika 0 < a < b dan 0 < c < d, maka ac < bd.
Jawab
Misal a < b
a<b
a . a < b . a (sama-sama dikali dengan a)
a . b < b . b (sama-sama dikali dengan b)
maka a . a < b . a < b . b
Sehingga a < b
a.c<b.c
a . d < b . d dan c < d
sehingga a . c < b . d (Terbukti)

(g) Jika a > 1, maka a 2 > a.


Jawab
a > 1 (diketahui)
a + 1 > 1 + 1 (kedua ruas ditambahkan 1)
(a + 1)a > (1 + 1)a (kedua ruas dikali dengan a)
a 2 + a > 2a
a 2 > 2a – a
a 2 > a (Terbukti)

(h) Jika 0 < a < 1, maka a 2 <a.


Jawab
a<1
a + 1 < 1 + 1 (kedua ruas ditambahkan 1)
(a + 1)a <(1 + 1)a (kedua ruas dikali dengan a)
a 2 + a < 2a
a 2 < 2a – a
a 2 < a (Terbukti)

3. Buktikan untuk setiap a di ℤ berlaku a 2 ≥ 0. Selanjutnya, a 2 = 0 jika dan


hanya jika a = 0.
Jawab
Bukti:
Pandang: a 2 < 0 sehingga a 2 bertanda negatif (- a 2 )
Maka: untuk mendapatkan nilai a, maka diakarkan:
√−(𝑎)2 menghasilkan bilangan irasional. Sedangkan bilangan
bulat adalah bilangan rasional bukan bilangan irasional. Terjadi
kontrasiksi pada permisalan. Artinya permisalan gagal.
Jadi, untuk setiap a € ℤ haruslah berlaku a 2 ≥ 0.
.: terbukti
a 2 = 0 jika dan hanya jika a = 0.
Bukti:
a2 = 0
a=0
jika a = 0 maka 0. a = 0 dan a.0 = 0
Jadi, a 2 = 0 jika dan hanya jika a = 0
.: terbukti

4. Buktikan bahwa 2 n > 6n untuk n  5.


Jawab
Bukti:
Misalkan 𝑝(𝑛) adalah 2 n > 6n
1) 𝑝(5) adalah 2 5 > 6.5
32 > 30
Maka: 𝑝(5) benar.
2) Misalkan 𝑝(𝑘) benar untuk suatu bilangan asli 𝑘 ≥ 5
Yaitu, 2 k > 6k, dan harus ditunjukkan bahwa p (k+1)benar,
Yaitu:
2 (k+1) > 6(k+1)
Hal ini ditunjukkan sebagai berikut:
2 k. 2 > 6k+6
Jadi, p(k+1) benar,
.: Berdasarkan langkah 1) dan 2) dapat disimpulkan bahwa 2 n > 6n untuk
setiap bilangan asli n  5

𝑛(𝑛+1)
5. Buktikan bahwa 1 + 2 + + n = untuk setiap bilangan bulat positif n.
2
Jawab
Bukti:
𝑛(𝑛+1)
Misalkan: 𝑝(𝑛)= 1 + 2 + + n = 2

1). 𝑝(1) adalah:


1(1+1)
1= 2
1(2)
1= 2

1= 1
Jadi, 𝑝(1) benar.
2). Diasumsikan bahwa 𝑝(𝑘) benar untuk suatu bilangan asli 𝑘
Yaitu,
𝑘(𝑘+1)
𝑝(𝑘)= 1 + 2 + + k = dan harus ditunjukkan bahwa p (k+1)benar,
2

Yaitu ditunjukkan sebagai berikut:


𝑘(𝑘+1)
𝑝(𝑘 + 1)= 1 + 2 + + k+1 = +(k+1)
2
𝑘(𝑘+1) + 2 (𝑘+1)
1 + 2 + + k+1 = 2
(𝑘+1) (𝑘+2)
1 + 2 + + k+1 = 2
(𝑘+1) ((𝑘+1)+1)
1 + 2 + + k+1 = 2
(𝑘+1) ((𝑘+1)+1)
.: Jadi, 1 + 2 + + k+1 = , berarti 𝑝(𝑘 + 1) sehingga
2

𝑝(𝑛) benar untuk setiap bilangan asli 𝑛

6. Buktikan bahwa jika 0 < a < b maka 0 < a n < b n untuk setiap n  ℕ .
an bn
P(n): Jika 0 < a < b maka 0 < <
n ℕ . Dimana ℕ={1, 2, 3, 4,........, n}
Pertama akan ditunjukkan bahwa P(n) benar. Untuk n = 1, dan a=1, dan
b=2
0<1<2
Maka:
0 < 11 = 1 < 2 = 21
Jadi, P(n) terbukti benar
Andaikan n berlaku untuk 1 < 𝑛 ≤ 𝑘, dimana P(n) benar pada saat n = k.
maka akan ditunjukkan bahwa P(n) benar pada n = k + 1.
Jika:
0<1<2
Maka:
1𝑘+1 = 1𝑘 . 1 < 2𝑘 . 2 = 2𝑘+1
Jadi, karena 𝑎𝑘 < 𝑏 𝑘 adalah benar maka, dengan demikian terbukti bahwa
P(n) juga berlaku pada n = k + 1
7. Buktikan bahwa n! < n n untuk n 2.
Akan dibuktikan sifat ini dengan menggunakan induksi matematika.
Misalkan:
P(n): Jika n! < n n maka n 2
Pertama akan dibuktikan bahwa P(2) benar, untuk n = 2, maka
2! = 2 < 4 = 22
Jadi, untuk n=2, pernyataan n! < n n adalah benar, bagaimana kalau diuji
kebenaran pernyataan ini dengan n = 1,
1! = 1 < 1 = 11
Ternyata, untuk n = 1, P(n) tidak berlaku.

Untuk melengkapi pembuktian dengan induksi, andaikan P(n) berlaku


untuk 2 < 𝑛 ≤ 𝑘. Dimana kita misalkan n = k, maka P(n) = P(k) adalah
benar.
Akan ditunjukkan bahwa P(n) benar untuk n = k + 1. Artinya,
diamsusikan bahwa
k! <k k
karena itu
(k + 1)! <(k + 1) k+1
(k + 1)(k) <(k + 1) k (k + 1)
𝑘 < (𝑘 + 1)𝑘
Dengan demikian, terlihat bahwa P(n) juga benar ketika n = k + 1.

8. Buktikan bahwa n! < n n untuk n 2.


Jawab :
𝑝(2) benar maka 2! < 22 sehingga 2 < 4
Misalkan 𝑝(𝑘) benar
Akan ditunjuk 𝑝(𝑘 + 1) benar
𝑘. 1 < 𝑘 𝑘
𝑎<𝑏
(𝑘 + 1)! = (𝑘 + 1)𝑘!
Perhatikan (𝑘 + 1)𝑘! karena 𝑘! < 𝑘 𝑘
Maka
(𝑘 + 1)𝑘! < (𝑘 + 1)𝑘 𝑘
𝑐. 𝑎 = 𝑐. 𝑏
𝑘 < (𝑘 + 1)
𝑘
Sehingga𝑘 < (𝑘 + 1)𝑘
Perhatikan (𝑘 + 1)𝑘! karena 𝑘 𝑘 < (𝑘 + 1)𝑘
Maka (𝑘 + 1)𝑘 𝑘 < (𝑘 + 1)(𝑘 + 1)𝑘
Oleh sebab itu :
(𝑘 + 1)𝑘! < (𝑘 + 1)𝑘 𝑘 < (𝑘 + 1)(𝑘 + 1)𝑘
(𝑘 + 1)! < (𝑘 + 1)𝑘 𝑘 < (𝑘 + 1)𝑘+1
𝑛
Jadi, 𝑛! < 𝑛

9. Buktikan bahwa jika a, r  ℝ dan r  1, maka untuk n 1 berlaku


𝑎(𝑟 𝑛+1 −1)
a + ar + ar2 +    + arn = 𝑟−1
.

𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏:

10. Buktikan bahwa jika r  ℝ dan r  1, maka untuk n 1 berlaku


rn+1  1 = (r  1)(1 + r + r2 +    + rn).

11. Buktikan bahwa 1 + 2 + 2 2 +    + 2 n = 2 n+1  1 untuk n  1.


𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏:
(i) Basis induksi. Untuk n = 0 (bilangan bulat tidak negatif pertama), kita peroleh: 20
= 20+1 – 1.
Ini jelas benar, sebab 20 = 1 = 20+1 – 1
= 21 – 1
=2–1
=1

(ii) Langkah induksi. Andaikan bahwa p(n) benar, yaitu

20 + 21 + 22 + … + 2n = 2n+1 - 1

adalah benar (hipotesis induksi). Kita harus menunjukkan bahwa p(n +1) juga benar,
yaitu :

20 + 21 + 22 + … + 2n + 2n+1 = 2(n+1) + 1 - 1

juga benar. Ini kita tunjukkan sebagai berikut:


20 + 21 + 22 + … + 2n + 2n+1 = (20 + 21 + 22 + … + 2n) + 2n+1

= (2n+1 – 1) + 2n+1 (hipotesis induksi)

= (2n+1 + 2n+1) – 1

= (2 . 2n+1) – 1

= 2n+2 - 1

= 2(n+1) + 1 – 1

Karena langkah 1 dan 2 keduanya telah diperlihatkan benar, maka untuk semua
bilangan bulat tidak-negatif n, terbukti bahwa 20 + 21 + 22 + … + 2n = 2n+1 – 1

10𝑛 −1
12. Buktikan bahwa 111. . .1 =
⏟ untuk n  1.
9
𝑛 𝑘𝑎𝑙𝑖

Jawab :
Bukti :
10−1
 Ambil 𝑛0 = 1, diperoleh 𝑝(1) = = 1 (benar)
9
 Andaikan 𝑝(𝑘) benar
10𝑘 − 1
𝑝(𝑘) = ⏟
111 … 1 =
𝑘 𝑘𝑎𝑙𝑖
9
Akan ditunjukkan untuk (𝑘 + 1) benar
𝑝(𝑘 + 1) = ⏟111 … 1 = 10𝑘 + 111 … 1 = 10𝑘 + 𝑝(𝑘)
(𝑘+1) 𝑘𝑎𝑙𝑖
Diperoleh untuk
10𝑘+1 − 1 10𝑘 − 1 9.10𝑘 10𝑘 − 1
𝑝(𝑘 + 1) = ⏟
111 … 1 = = 10𝑘 + = +
(𝑘+1) 𝑘𝑎𝑙𝑖
9 9 9 9
10𝑘 − 1
=
9
Sehingga
10𝑘+1 −1
𝑝(𝑘 + 1) = 9
benar
10𝑘 −1
Jadi, ⏟
111 … 1 = 9
𝑘 𝑘𝑎𝑙𝑖

𝑛(𝑛+1)(2𝑛+1)
13. Buktikan bahwa 1 2 +2 2 +3 2 +   +n 2 = untuk n  1.
6

Jawab:
𝑛(𝑛+1)(2𝑛+1)
Misalkan P(n)= 1 2 +2 2 +3 2 + +n 2 - 6

 Untuk n = 1
1(1+1)(2 ∙1+1)
Maka, P(1)= 6
6
1= 6

1=1
Jadi,P(1) adalah benar
 Misalkan P(k) ≥1 juga benar
𝑘(𝑘+1)(2𝑘+1)
Artinya, 1 2 +2 2 +3 2 + 2 = benar
6

Akan dibuktikan untuk (k+1)


Pandang:
𝑘(𝑘+1)(2𝑘+1)
1 2 +2 2 +3 2 + 2 = 6

Sehingga:
𝑘(𝑘+1)(2𝑘+1)
1 2 +2 2 +3 2 + 2 + (k + 1) 2 = + (k + 1) 2
6
2𝑘 3 + 3𝑘 2 +𝑘
= + k 2 + 2k + 1
6
2𝑘 3 + 3𝑘 2 +𝑘+ 6𝑘 2 +12𝑘+6
= 6
2𝑘 3 + 9𝑘 2 +𝑘+ 13𝑘+6
= 6
(𝑘+1)(𝑘+2)(2𝑘+3)
= 6
(𝑘+1)(𝑘+2)(2𝑘+3)
Jadi, memenuhi untuk P(k+1) = 1 2 +2 2 +3 2 + 2 + (k + 1) 2 = 6

Jadi, P(k+1) juga benar, jadi P(n) benar untuk n ≥1 yaitu


𝑛(𝑛+1)(2𝑛+1)
1 2 +2 2 +3 2 + +n 2 = 6

Anda mungkin juga menyukai