2414 - Laporan BEI BPB Jaya Rev 1
2414 - Laporan BEI BPB Jaya Rev 1
2414 - Laporan BEI BPB Jaya Rev 1
i
PENDAHULUAN
Keselamatan sebagai salah satu aspek keandalan dalam persyaratan teknis
bangunan gedung harus dipenuhi untuk menghindari resiko dari kegagalan
bangunan gedung. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang bangunan
gedung menyatakan bahwa persyaratan keselamatan bangunan gedung meliputi
persyaratan kemampuan bangunan gedung untuk mendukung beban muatan, serta
kemampuan bangunan gedung dalam mencegah dan menanggulangi bahaya
kebakaran dan bahaya petir.
Sebagai pengaturan yang bersifat pedoman dan operasional Indonesia telah
memiliki Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29 Tahun 2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung yang merupakan Building Code
Indonesia.
Namun kejadian kegagalan bangunan masih kerap terjadi di Indonesia. Robohnya
struktur selasar pada lantai 1 (satu) di gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 pada
tanggal 15 Januari 2018 menunjukan bahwa amanat Undang – Undang tentang
Bangunan Gedung belum terwujud seperti yang diharapkan.
Tim melaksanakan observasi selama tiga jam di sekitar lokasi bangunan gedung, akan
tetapi belum mendapatkan izin ke tempat kejadian dimana selasar mengalami
kegagalan bangunan gedung. Selain melakukan observasi, tim juga melakukan
wawancara dengan Pengelola Gedung Bursa Efek Indonesia (Bapak Hasan), diskusi
dengan narasumber yang mengaku sebagai anggota Real Estate Indonesia (REI), serta
bertemu dengan AKBP Maruli (Polres Jakarta Selatan).
1. Pengelola:
a. Bangunan tiba-tiba runtuh terdengar suara dentuman yang berasal dari jatuhnya
lantai mezanin.
b. Pemeliharaan mezanin hanya berupa ME dan kebersihan, tidak ada pemeliharaan
struktur.
c. Mezanin bukan merupakan bangunan tambahan, melainkan sudah termasuk dari
awal gambar perencanaan.
Gambar 1 Gambar 2
Kondisi sebelum kegagalan bangunan (Pukul 11:56:36 WIB) Kondisi saat kegagalan bangunan (Pukul 11:56:42 WIB)
Sekelompok orang terkonsentrasi pada satu titik selasar Sling terlepas/putus dari suspended bagian atas
Dugaan sementara:
1. Konsentrasi beban terkumpul pada salah satu titik selasar mengakibatkan salah
satu penggantung terlepas dari kedudukannya di atas dan memicu penggantung
lainnya turut lepas
2. Beban momen yang terjadi tidak mampu dipikul oleh tumpuan pada dinding
vertikal dan memicu kegagalan bangunan
LAPORAN KAJIAN TEKNIS PENDAHULUAN 11
KEGAGALAN BANGUNAN GEDUNG TOWER II GEDUNG BURSA EFEK INDONESIA
KESIMPULAN SEMENTARA
Dugaan kegagalan bangunan gedung pada selasar Lobi Gedung BEI, dapat terjadi
karena:
a. Sling putus
b. Penjepit sling terlepas
c. Baut tidak kencang
d. Baut patah
e. Penurunan kekuatan sling, baut, atau penjepit akibat korosi
f. Robeknya pertemuan baja dengan beton kolom dan/atau balok
TINDAK LANJUT
1. Perlu dilakukan pengamatan lebih dekat, terutama pada area yang diperkirakan
sebagai titik pemicu kegagalan bangunan.
2. Perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut terhadap dokumen pembangunan gedung.
3. Perlu dilakukan simulasi rekonstruksi pembebanan untuk menilai kemampuan
struktur dalam memikul beban yang terjadi dikomparasi terhadap beban rencana.