SOP Pemasangan Alat
SOP Pemasangan Alat
SOP Pemasangan Alat
(SKIN TEST)
2 1/1
Tujuan Umum :
Membantu pasien memenuhi kebutuhan keamanan dan
kenyamanan respon sensitivitas obat
Khusus :
Memberikan bantuan kepada pasien yang mengalami :
1) Hypersensitivitas
2) Terapi antibiotika spesifik
3) Pemeriksaan penunjang : TB paru
Prosedur Persiapan :
Alat :
a. Spuit disposible 1 cc
b. Obat yang diperlukan
c. Bak injeksi
d. Kapas alkohol atau eter
e. Nierbechken
f. Pelarut obat : aquabidest
g. Marking pen
Pasien :
Memberikan penjelasan tentang prosedur pengujian
sensitivitas melalui kulit
Pelaksanaan :
1. Perawat cuci tangan
PENGUJIAN SENSITIFITAS MELALUI KULIT
(SKIN TEST)
2 1/2
2 1/1
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI M, M.Mkes
Tujuan Umum :
Membantu pasien memenuhi kebutuhan dasar eliminasi : uri
Khusus :
Memberikan bantuan kepada pasien yang mengalami :
1) Retensio urine
2) Fraktur vertebra dengan lesi nerves
3) Pasca operasi
Prosedur Persiapan :
Alat :
a. Kom steril
b. Pinset anatomis
c. Spuit 10 cc
d. Urobag
e. Aquadest
f. Kapas savlon atau betadin
g. Kateter sesuai ukuran
h. Jelly
i. Handscoen steril
j. Handscoen bersih
k. Doek lubang / linen steril
l. Nierbechken steril
m. Nierbechken bersih
n. Gunting
o. Plester
Pasien :
Memberi penjelasan tentang prosedur pemasangan douwer
kateter
2 1/2
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI M, M.Mkes
Pelaksanaan :
1. Pasang tirai
2. Perawat cuci tangan
3. Posisi pasien litotomi ( sesuai dengan keadaan umum
pasien )
4. Buka pakaian bawah pasien
5. Pakai handscoen bersih
6. Lakukan desinfeksi area genitalia dengan cara :
Pada wanita :
Buka vulva guyur dengan desinfektan kemudian
bersihkan berturut-turut dari labia minora dilanjutkan
labia mayora dan orivicium uretra menggunakan kapas
savlon hingga bersih.
Pada laki-laki :
Lakukan pembersihan genetalia berturut-turut dari
urivicium uretra, gland penis sampai pangkal penis
menggunakan kapas betadin
7. Pakai handscoen steril
8. Letakkan doek lobang atau linen steril pada sekitar
genetalia
9. Letakkan nierbechken streril
10. Buka kateter dan pada ujung kateter oleskan jelly
11. Masukkan kateter melalui orivicium uretra hingga urine
keluar ( 10 – 20 cm ) dengan cara pada laki-laki
mengarahkan gland penis kearah atas, dan pada wanita
searah posisi anatomis ( bila ada tahanan tarik keluar
kateter dan cari penyebab )
12. Sambungkan kateter dengan urobag ( jaga kesterilan
ujung konektor )
13. Lepas doek lobang atau linen
2 1/3
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI M, M.Mkes
2 1/1
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI M, M.Mkes
Tujuan Umum :
Membantu pasien memenuhi kebutuihan dasar eliminasi : uri
secara spontan
Khusus :
Memberikan bantuan kepada semua pasien memiliki kembali
kemampuan miksi spontan
Prosedur Persiapan :
Alat :
a. Spuit disposible 10 cc
b. Kapas steril
c. Pinset anatomis steril
d. Handscoen bersih
e. Nierbechken
f. Iodbensin
g. Kapas lidi
Pasien :
Memberikan penjelasan tentang prosedur melepas douwer
kateter
Pelaksanaan :
1. Pasang tirai
2. Perawat cuci tangan
3. Posisi pasien litotomi (sesuai keadaan umum pasien )
4. Pakai handscoen
5. Buka pakaian bawah pasien
6. Lepaskan fiksasi eksternal menggunakan iodbensin
2 1/2
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI M, M.Mkes
2 1/1
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI M, M.Mkes
Tujuan Umum :
Membantu pasien memenuhi kebutuhan dasar kenyamanan
dan keamanan
Khusus :
Memberikan bantuan kepada pasien yang mengalami :
a. Tidak sadar
b. Gangguan refleks Gag
c. Tindakan dekompresi lambung : hematemisis dan
melena, intoksikasi, pasca operasi laparatomi
Prosedur Persiapan :
Alat :
1. Nasogastric tube( sonde )
2. Blast spuit 50 cc atau 150 cc
3. Kokher
4. Jelly
5. Handscoen steril
6. Stetoskop i. Plester
7. Tali benang
8. Nierbechken
9. Pengalas
10. Tongue spatel
Pasien :
Memberikan penjelasan tentang prosedur pemasangan
nasogastric tube ( sonde )
Pelaksanaan :
PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE (SONDE)
2 1/2
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI M, M.Mkes
2 1/3
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI M, M.Mkes
2 1/1
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI M, M.Mkes
Tujuan Umum :
Membantu pasien memenuhi kebutuhan dasar oksigenasi
dan sirkulasi artificial
Khusus :
Memberikan bantuan kepada pasien yang mengalami gagal
nafas / dan gagal jantung
Prosedur Persiapan :
Alat :
1. Oksigen set
2. Suction set
3. Alas keras
4. Obat emergens
5. Ambubag
6. ECG set
7. Kasa steril
8. Intubasi set
9. Defibrilator
10. Handscoen
Pelaksanaan :
1. Pakai handscoen
2. Letakkan pasien pada
alas datar dan keras
3. Orientasi kesadaran
pasien
4. Pastikan pasien gagal
nafas dengan cara merasakan aliran udara pernafasan
dan pergerakan dada dalam 3 – 5 detik
RESUSITASI JANTUNG DAN PARU (CPR)
2 1/2
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI M, M.Mkes
2 1/3
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI M, M.Mkes
2 1/4
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI M, M.Mkes
2 1/1
Tujuan Umum :
Menilai tingkat kemampuan kardiak pasien melalui sandapan
elektrik
Khusus :
Mengetahui pola kardiak pada pasien yang mengalami :
1) Gagal jantung
2) Kelainan irama
3) Infark miokard akut
4) Ganguan keseimbangan elektrolit
Prosedur Persiapan :
Alat :
a. ECG monitor
b. Elektrode ekstremitas
c. Elektrode prekordial
d. Elektrical jelly
e. Kasa lembab
f. Tissue
g. Grounding atau arde
h. Kertas rekam
Pasien :
Memberikan penjelasan tentang prosedur monitoring
elektro-cardiografi ( ECG )
Pelaksanaan :
1. Posisi pasien
terlentang anatomis
2 1/2
2 1/3
2 1/1
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI M, M.Mkes
Tujuan Umum :
Membantu pasien memenuhi kebutuhan dasar oksigenasi
melalui bersihan jalan nafas
Khusus :
Memberikan bantuan kepada pasien yang mengalami :
1) Tidak sadar
2) Penurunan Gag reflex
Prosedur Persiapan :
Alat :
a. Suction apparatus/set
b. Pinset pean dalam botol berisi larutan savlon 3 %
c. Slang suction dalam botol berisi larutan savlon 1%
d. Sudip lidah
e. Handscoen bersih
f. Oksigen apparatus
g. Kasa Steril
h. Air matang
Pasien :
Memberikan penjelasan tentang prosedur membersihkan
jalan nafas dengan suction
Pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangan
2. Alat didekatkan ketempat pasien
3. Pakai handscoen
2 1/2
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI M, M.Mkes
2 1/ 1
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI M, M.Mkes
Tujuan Umum :
Membantu pasien memenuhi kebutuhan cairan tubuh
Khusus :
Memberikan bantuan kepada pasien yang mengalami luka
bakar
Prosedur Persiapan :
Alat :
a. Memasang infus
b. Bulektomi set
c. Verbanding set
d. Obat luka bakar topikal ( sesuai advis medis
)
e. Phetidine atau morphin
f. Propilaksis : ATS
Pasien :
Memberikan penjelasantentang prosedur perawatan luka
bakar
Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Pakai handscoen
3. Lepaskan pakaian yang melekat
4. Pasang infus ( no.dok : PT-TK.A.21-
023 )
5. Hitung luas dan dalamnya luka
bakar.
2 1/ 2
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI M, M.Mkes
9%
9%
18%(2x)
1%
18 %
Dengan tusukan
Grade Klinis
jarum
I Hyperemia Hyperaesthesia
II Bulla Hypoaesthesia
III Kering Anaesthasia
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN PASIEN
LUKA BAKAR (COMBUSTIO) FASE REHIDRASI
2 1/ 3
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI M, M.Mkes
Anak- anak
Indikasi infus :
Anak- anak Grade II – III 10 %
Dewasa Grade II – III 20 %
2 1/ 4
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI M, M.Mkes
2 1/1
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI MI, M.Mkes
Pasien :
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan dilakukan prosedur
2 1/2
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI MI, M.Mkes
Pelaksanaan :
1. Menempatkan alat- alat dekat pasien
2. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah dilakukan prasat
3. Pembalut dibuka dengan pincet dan
dibuat pada tempatnya
4. Bekas plester dibersihkan dengan
bensin atau yod bensin
5. Pakai sarung tangan
6. Duke dipasang K/P kolabarasi
dengan Dokter
7. Luka dicuci dengan perhydrol , luka
dibilas dengan savlon 3% setelah itu di bilas lagi dengan
borwater/PZ ( bila ada jaringan yang necrose
necrotomy
8. Luka dicuci seperti urutan tersebut
diatas
9. Kompres luka dengan borwater/PZ
lalu ditutup dengan kasa steril
10. Pasien dirapikan dan dikembalikan
ke posisi semula
11. Alat-alat dibereskan
12. Mengamati respon pasien
2 1/1
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI M, M.Mkes
Pasien :
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan dilakukan
prosedur
3. Menjelaskan langkah prasat
4. Meminta persetujuan pasien
2 1/2
Tanggal Terbit Disahkan oleh,
STANDART Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Drg. SUYATMI M, M.Mkes