Pengertian Cahaya

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Cahaya

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat


mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang
fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang
gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah
paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat
yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme
gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian
dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna.
Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area
riset yang penting pada fisika modern.( Sumber : Wikipedia )

Cahaya yang mengenai benda akan dipantulkan sehingga kita bisa


melihat benda tersebut. Oleh sebab itu kita memerlukan cahaya untuk
dapat melihat. Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat
apabila ada cahaya yang mengenai benda tersebut, dan cahaya yang
mengenai benda tersebut dipantulkan oleh benda ke mata. Meskipun
benda terkena cahaya, jika pantulannya terhalang maka kita tidak dapat
melihat benda tersebut, misalnya suatu benda yang berada di balik tirai
atau tembok. Sebuah benda dapat dilihat oleh mata kita karena adanya
cahaya yang dipantulkan dari benda tersebut sehingga sampai ke mata.

Berdasarkan sumbernya, cahaya dibedakan menjadi dua macam, yaitu :


• Cahaya yang berasal dari benda itu sendiri, seperti matahari, senter,
lilin, dan lampu.
• Cahaya yang memancar dari benda akibat pantulan cahaya pada
permukaan benda tersebut dari sumber cahaya. Misalnya, jika kita
melihat benda berwarna biru, artinya benda tersebut memantulkan
cahaya berwarna biru.

Berdasarkan dapat dan tidaknya benda memancarkan cahaya, benda


dikelompokkan menjadi 2 yaitu benda sumber cahaya dan benda gelap.
Benda sumber cahaya dapat memancarkan cahaya. Contoh benda
sumber cahaya yaitu Matahari, lampu, dan nyala api. Sementara itu,
benda gelap tidak dapat memancarkan cahaya. Contoh benda gelap
yaitu batu, kayu, dan kertas.

Sifat-sifat Cahaya
Cahaya memiliki beberapa sifat yaitu menembus benda bening, dapat
dipantulkan, merambat lurus, dapat dibiaskan, dan dapat diuraikan. Untuk
lebih jelasnya simak pembahasan sifat-sifat cahaya berikut ini.
1. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening

Benda bening adalah benda yang dapat ditembus oleh cahaya. Contoh
benda bening antara lain kaca, mika, plastik bening, air jernih, dan botol
bening. Berdasarkan kemampuan cahaya dalam menembus benda dapat
dibedakan menjadi 3 yaitu :
• Benda bening atau transparan, yaitu benda-benda yang dapat ditembus
atau dilewati cahaya. Benda bening meneruskan semua cahaya yang
mengenainya. Contohnya kaca yang bening dan air jernih.
• Benda translusens, yaitu benda-benda yang hanya dapat meneruskan
sebagian cahaya yang diterimanya. Contohnya air keruh, kaca dop, dan
bohlam susu.
• Opaque atau benda tidak tembus cahaya, yaitu benda gelap yang tidak
dapat ditembus oleh cahaya sama sekali. Opaque hanya memantulkan
semua cahaya yang mengenainya. Contohnya buku tebal, kayu, tembok,
dan besi.

Sifat cahaya yang dapat menembus benda bening, memungkinkan


cahaya matahari dapat menembus permukaan air yang jernih, sehingga
tanaman yang hidup di dasar air dapat tetap tumbuh dengan baik. Sifat
cahaya yang dapat menembus benda bening ini dapat dimanfaatkan
orang untuk membuat berbagai peralatan misalnya kacamata, akuarium,
kaca mobil, dan termometer.

2. Cahaya Merambat Lurus

Cahaya akan merambat lurus jika melewati satu medium perantara.


Peristiwa ini dapat dibuktikan dengan nyala lampu senter yang merambat
lurus. Cahaya yang merambat lurus juga dapat kita lihat dari berkas
cahaya matahari yang menerobos masuk melalui celah genting maupun
ventilasi akan tampak berupa garis-garis lurus. Kedua hal tersebut
membuktikan bahwa cahaya merambat lurus.
Kegiatan yang dapat membuktikan bahwa cahaya merambat lurus adalah
dengan menggunakan karton yang diberi lubang seperti gambar di atas.
Ketika lobang karton disusun lurus kita dapat melihat cahaya lilin, namun
ketika salah satu lobang digeser kita tidak bisa lagi melihat cahaya
tersebut. Sifat cahaya yang selalu merambat lurus ini dimanfaatkan
manusia pada pembuatan lampu senter dan lampu kendaraan bermotor.

3. Cahaya Dapat Dipantulkan

Pemantulan (refleksi) atau pencerminan adalah proses terpancarnya


kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya. Pemantulan
cahaya dapat dibedakan menjadi dua yaitu pemantulan teratur dan
pemantulan baur (difus).

Pemantulan teratur adalah pemantulan yang berkas cahaya pantulnya


sejajar. Pemantulan teratur terjadi apabila cahaya mengenai benda yang
permukaannya rata dan mengkilap/licin. Salah satu benda yang dapat
memantulkan cahaya adalah cermin. Cermin merupakan benda yang
dapat memantulkan cahaya paling sempurna. Hal ini disebabkan cermin
memiliki permukaan yang halus dan mengkilap.

Pada benda semacam ini, cahaya dipantulkan dengan arah yang sejajar,
sehingga dapat membentuk bayangan benda dengan sangat baik.
Contoh peristiwa pemantulan cahaya adalah saat kita bercermin.
Bayangan tubuh kita akan terlihat di cermin, karena cahaya yang
dipantulkan tubuh kita, saat mengenai permukaan cermin, dipantulkan,
atau dipancarkan kembali hingga masuk ke mata kita.

Sedangkan pemantulan baur terjadi karena cahaya mengenai benda


yang permukaannya tidak rata. Contoh pemantulan baur yaitu pada tanah
yang tidak rata atau pada air yang bergelombang. Adanya pemantulan
baur, tempat-tempat yang tidak ikut terkena cahaya secara langsung
akan ikut menjadi terang. Inilah keuntungan adanya pemantulan baur.
Berdasarkan sifat cahaya ini Snellius mengemukakan hukum
pemantulan cahaya yang diuraikan sebagai berikut.
a. sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang
datar.
b. sudut datang sama dengan sudut pantul.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, cermin merupakan salah satu


benda yang dapat memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuk
permukaannya, cermin dibedakan menjadi 3 yaitu cermin datar, cermin
cembung dan cermin cekung.
a. Cermin Datar
Cermin datar yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya datar dan
tidak melengkung. Cermin datar adalah cermin yang biasa kita gunakan
untuk berkaca. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar yaitu:
• Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
• Bayangan yang terbentuk mirip dengan aslinya namun berkebalikan
posisi kanan kirinya.Misalnya tangan kiri akan menjadi tangan kanan
pada bayangan kita.
• Bayangan tegak seperti bendanya.
• Bayangan bersifat maya atau semu. Artinya, bayangan dapat dilihat
dalam cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar.

b. Cermin Cembung (positif)


Cermin cembung yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya
melengkung ke arah luar (konveks). Cermin cembung bersifat
menyebarkan cahaya (divergen). Cermin cembung dapat kita jumpai
pada kaca spion kendaraan bermotor dan bagian belakang sendok
logam. Bayangan pada cermin cembung bersifat maya, tegak, dan
diperkecil daripada benda sesungguhnya.

c. Cermin Cekung (negatif)


Cermin cekung yaitu cermin yang bidang pantulnya melengkung ke arah
dalam (konkaf). Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya
(konvergen). Sifat bayangan benda yang dibentuk oleh cermin cekung
sangat bergantung pada letak benda terhadap cermin. Jika benda dekat
dengan cermin cekung, maka bayangan yang terbentuk maya, tegak, dan
diperbesar. Jika benda jauh dari cermin cekung, maka bayangan benda
yang terbentuk nyata (sejati) dan terbalik. Cermin cekung biasanya
digunakan sebagai reflektor pada lampu mobil dan lampu senter.
4. Cahaya Dapat Dibiaskan

Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya saat melewati dua


medium yang berbeda kerapatannya. Pembiasan cahaya dimanfaatkan
manusia dalam pembuatan berbagai alat optik. Pembiasan cahaya
menyebabkan terjadinya beberapa peristiwa dalam kehidupn sehari-hari
yang diuraikan sebagai berikut.
a. Dasar air yang jernih kelihatan lebih dangkal dari yang sebenarnya.
b. Pensil atau benda lurus lainnya yang diletakkan pada gelas yang berisi
air akan terlihat patah atau bengkok.
c. Peristiwa fatamorgana yang terjadi karena berkas cahaya yang
berjalan dari udara dingin ke udara panas terbiaskan ke arah horizontal,
sehingga suatu benda tampak muncul di atas posisi yang sebenarnya.
d. Uang logam di dalam air jernih kelihatan lebih dekat ke permukaan.
e. Ikan di akuarium kelihatan lebih besar.

Seperti pada pemantulan cahaya, pada pembiasan cahaya juga


berlaku hukum pembiasan cahaya yang diuraikan sebagai berikut.
a. Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih
rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya
merambat dari udara ke air.
b. Apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang
rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Misalnya cahaya
merambat dari air ke udara.

5. Cahaya Dapat Diuraikan


Istilah lain dari penguraian cahaya ialah dispersi cahaya. Contoh
peristiwa dispersi cahaya yang terjadi secara alami adalah peristiwa
terbentuknya pelangi. Pelangi biasanya muncul setelah hujan turun.
Pelangi terdiri dari beberapa warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau,
biru, nila, dan ungu.

Sebenarnya warna-warna tersebut berasal dari satu warna saja yaitu


warna putih dari cahaya matahari. Namun karena cahaya matahari
tersebut dibiaskan oleh titik air hujan, akibatnya cahaya putih diuraikan
menjadi beberapa macam warna, sehingga terjadilah warna-warna indah
pelangi. Peristiwa penguraian cahaya putih menjadi berbagai warna
disebut dispersi cahaya.

Cahaya putih dapat diuraikan menjadi berbagai macam warna sehingga


cahaya putih disebut sinar polikromatik. Cahaya putih seperti cahaya
matahari termasuk jenis cahaya polikromatik. Cahaya polikromatik adalah
cahaya yang tersusun atas beberapa komponen warna. Cahaya putih
tersusun atas spektrum-spektrum cahaya yang berwarna merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Sedangkan peristiwa perpaduan berbagai warna cahaya menjadi warna


putih disebut spektrum cahaya. Spektrum warna yang tidak dapat
diuraikan lagi disebut cahaya monokromatik. Contoh lain dari peristiwa
penguraian cahaya yaitu terjadinya halo yang mengelilingi bulan atau
matahari dan gelembung air sabun yang terkena cahaya matahari
tampak memiliki beragam warna.

Demikianlah Pengertian Cahaya, Sifat-sifat Cahaya dan


Contohnya yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai