Menstra SAP 12 KLP 10 (Penyaji)
Menstra SAP 12 KLP 10 (Penyaji)
Menstra SAP 12 KLP 10 (Penyaji)
Materi SAP 12
“EVALUASI STRATEGI”
Dosen Pengampu : Dr. Ida Bagus Panji Sedana, S.E.,M.Si
Disusun Oleh:
KELOMPOK 10
1
Chapter Objective
REVIEW
1. Strategi Korporasi
Menggambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap perusahaan
secara umum terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lini
produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa.
2. Strategi Bisnis atau Strategi Bersaing
Biasanya dikembangkan pada level divisi dan menekankan pada perbaikan posisi
persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen
pasar yang dilayani oleh divisi tersebut.
3. Strategi Fungsional
Menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya produktivitas. Dalam batasan
perusahaan dan strategi bisnis yang berada di sekitar mereka, departemen fungsional
2
mengembangkan strategi untuk mengumpulkan bersama-sama berbagai aktivitas dan
kompetensi mereka guna memperbaiki kinerja.
i. Konsistensi
Sebuah strategi tidak boleh memiliki tujuan dan kebijakan yang tidak
konsisten. Agar konsisten, suatu strategi harus menunjukkan saling konsisten
antara tujuan, kebijaksanaan, asumsi lingkungan, dan kondisi internal. Banyak
tipe ketidak-konsistenan yang dapat terjadi serta menghambat atau
menggagalkan suatu strategi.
Misalnya, konflik yang terus berlanjut di antara bidang-bidang fungsional
mengindikasikan strategi yang tidak konsisten. Strategi organisasi yang jelas
dan konsisten harus dikembangkan dalam suasana yang saling pengertian dan
terkoordinasi. Inkonsistensi juga dapat terjadi antara strategi dengan budaya
korporasi. Budaya organisasi mempunyai peran penting atas keberhasilan
suatu strategi
ii. Kesesuaian
Kesesuaian mengacu pada kebutuhan para perencana strategi untuk mengkaji
serangkaian tren maupun masing-masing tren dalam mengevaluasi strategi.
3
Suatu strategi harus menggambarkan suatu respon penyesuaian terhadap
kondisi lingkungan eksternal dan sejumlah perubahan atau tren yang sedang
terjadi di dalam lingkungan tersebut. Perhatian kesesuaian adalah untuk
mengaitkan antara strategi dan kecenderungan yang terjadi dalam lingkungan.
iii. Keunggulan
Sebuah strategi harus mendorong penciptaan dan/atau mempertahankan
keunggulan kompetitif dibidang kegiatan tertentu. Agar strategi dapat berhasil,
maka strategi tersebut harus memberikan beberapa keunggulan kompetitif
dalam wilayah operasinya. Keunggulan berkenaan atau berhubungan dengan
perbedaan kompetitif tertentu yang dimiliki suatu perusahaan atas para
pesaingnya. Pertanyaan mendasar yang berhubungan dengan keunggulan ini
adalah: “bagaimana perusahaan mempunyai kinerja lebih baik dari pada para
pesaingnya?”. Keunggulan kompetitif biasanya dapat dievaluasi dari tiga
faktor berikut, yaitu:
Superioritas sumber daya
Superioritas skill
Superioritas posisi
iv. Kelayakan
Agar dapat diterima, suatu strategi harus layak dihubungkan dengan
keberadaan organisasi, atau cocok dengan tujuan yang hendak dicapai, skill,
dan sumber daya. Kelayakan finansial suatu strategi dapat dievaluasi dengan
menggunakan standar analisa keuangan yang meliputi berbagai analisis rasio
keuangan.
3. Alasan perlunya Evaluasi Strategi
Semakin kompleknya masalah lingkungan maka semakin sulitnya memprediksi masa
organisasi. Berkurangnya rentang waktu dimana perencanaan dapat dilakukan dengan
tingkat ketepatan tertentu.
4. Proses Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi harus mempertanyakan harapan dan asumsi manjerial, harus memicu
tinjauan sasaran dan nilai dan harus merangsang kreativitas dalam menghasilkan
alternatif dan memformulasikan kreteria evaluasi. Evaluasi strategi harus
dilaksanakan secara berkelanjutan, bukan hanya diakhir periode waktu tertentu atau
hanya setelah terjadi masalah.
5. Mengkaji ulang Landasan strategi
Mengembangkan matrik EFAS dan IFAS yang telah direvisi. Matrik EFAS yang
sudah direvisi harus fokus pada perubahan dalam kekuatan dan kelemahan
manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi, litbang dan SIM
4
Matrik EFAS yang sudah direvisi harus menujukkan seberapa efektif strategi
perusahaan dalam merespon peluang dan ancaman utama.
6. Mengukur Kinerja Organiasi
Aktivitas ini termasuk membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang
sebenarnya, menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi
individual dan menyimak kemajuan yang dibuat ke arah pencapaian sasaran yang
dinyatakan. Sasaran jangka panjang dan sasaran tahunan biasanya dipakai dalam
proses ini. Kreteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah
dibuktikan. Evaluasi strategi didasarkan pada kreteria kuantitatif maunpun kualitatif.
Kreteria kuantitatif yang biasanya digunakan untuk mengevaluasi strategi adalah rasio
keuangan; ROI, ROE, Laba per saham, pertumbuhan asset, pangsa pasar, dan lain-
lain.
3. Margin laba
4. Pangsa pasar
6
5. Utang terhadap ekuitas
7. Pertumbuhan penjualan
8. Pertumbuhan asset
Kriteria kualitatif juga penting dalam mengevaluasi strategi. Faktor manusia seperti
tingkat kemangkiran dan perputaran karyawan (turnover) yang tinggi, tingkat kualitas
dan kuantitas produksi yang buruk, atau kepuasan karyawan yang rendah bisa menjadi
penyebab yang melandasi penurunan kinerja.
Ada 6 pertanyaan kualitatif yang dikemukakan Seymour Tiller , yakni:
1) Apakah strategi secara internal konsisten?
2) Apakah strategi konsisten dengan lingkungan?
3) Apakah strategi tepat bila dihadapkan dengan sumber daya yang tersedia?
4) Apakah strategi melibatkan tingkat risiko yang bisa diterima?
5) Apakah strategi mempunyai kerangka waktu yang benar?
6) Apakah strategi bisa dijalankan?
7
3. Manfaat Evaluasi Strategi
Secara umum, evaluasi strategi bermanfaat untuk memberikan umpan balik (feed-
back) kepada semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan strategi baik secara langsung
maupun tidak langsung. Umpan balik berperan sebagai alat untuk memberikan
peningkatan kinerja. Crocks (2001) menyimpulkan agar umpan balik dapat bermanfaat
untuk memotivasi, maka harus difokuskan pada:
a. Kualitas pekerjaan karyawan dan bukan malah membandingkannya dengan hasil
pekerjaan karyawan lain.
b. Cara-cara yang spesifik sehingga kinerja karyawan dapat ditingkatkan
c. Peningkatan kinerja karyawan yang harus dibandingkan dengan pekerjaan
sebelumnya.
Aktivitas evaluasi strategi juga dapat memperbaharui kepercayaan diri pada strategi
bisnis saat ini atau menunjuk pada perlunya langkah untuk memperbaiki kelemahan-
kelemahan tertentu, seperti terkikisnya keunggulan produk atau keunggulan teknologi.
Dalam banyak kasus, keuntungan evaluasi strategi mempunyai daya jangkau yang lebih
luas, sebab hasil akhir dari proses tersebut bisa jadi adalah strategi yang secara mendasar
baru yang akan membawa, bahkan bisnis yang sudah secara signifikan menghasilkan,
pada peningkatan laba yang substansial.
8
4. Out Come Evaluasi Strategi
Evaluasi outcome tergolong sebagai salah satu teknik yang digunakan dalam
melakukan evaluasi. Dari perspektif konseptual, evaluasi outcome adalah evaluasi
sumatif, karena dilakukan setelah suatu program selesai dilaksanakan (ex-post). Karena
sifatnya hanya dapat dilakukan ketika program telah selesai dilaksanakan, maka dari
perspektif manajemen, hasil dari evaluasi outcome dapat digunakan sebagai bahan
penyempurnaan program mendatang, namun sebatas pada tingkat program yang
dievaluasi.
Sebagai evaluasi yang meletakkan outcome sebagai unit analisisnya, maka evaluasi
outcome dapat digolongkan sebagai evaluasi kinerja. Lebih lanjut, karena merupakan
evaluasi kinerja, maka teknik evaluasi yang digunakan dalam metode evaluasi outcome
dapat menerapkan pendekatan pragmatis, artinya setiap program yang berbeda boleh jadi
mempunyai teknik evaluasi outcome yang berbeda satu sama lain.
Evaluasi dengan demikian, dapat meminjam pendekatan dalam penelitian ilmiah.
Apakah evaluasi menggunakan metode ilmiah, maka salah satu pendekatan penelitian
yang dapat dipakai adalah pendekatan kuantitatif yang mampu memberikan akurasi tinggi
dalam pengukuran hubungan sebab akibat antar variabel yang dipergunakan dalam
analisis. Akurasi tinggi dapat dilakukan dengan memanfaatkan data diskrit sebagai unit
analisisnya.
Meskipun pada akhirnya setiap program dapat mempunyai teknik outcome yang
berbeda, namun pada dasarnya mempunyai prosedur dasar yang sama. Prosedur dasar
dapat diberlakukan ketika dalam evaluasi outcome yang sedang dilakukan mengandung
obyek analisis dengan jumlah unit analisis yang sangat besar. Prosedur yang dapat
digunakan dalam metode evaluasi outcome adalah sebagai berikut:
10
Penafsiran dilakukan sebagai cara untuk memberikan grading status. Misalnya dalam
tingkatan status seperti (a) sangat baik, (b) baik, (c) sedang, (d) kurang, (e) sangat
kurang. Proses menuju pemberian grading status pada suatu kegiatan harus dapat
ditelusuri secara meyakinkan hingga ke proses penghitungan hulunya dan yang utama
adalah scoring atas unit analisis terkecil yang digunakan.
KESIMPULAN
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat
perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti
usaha untuk memperoleh informasi. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena
faktor-faktor eksternal dan internal selalu berubah. Sebagaimana diketahui bersama, bahwa
perubahan itu cepat atau lambat akan dialami perusahaan. Suatu perusahaan yang tidak
pernah melakukan perubahan (evaluasi), sedangkan perubahan lingkungan berjalan dengan
cepat, maka perusahaan tersebut akan mengalami kemunduran.
Dengan mengikuti proses evaluasi strategi yang telah dijelaskan diatas, akan
membantu perusahaan melihat kelemahan – kelemahan perusahaan atas perubahan faktor
internal maupun eksternal perusahaan. Jika perusahaan juga melakukan dengan rutin evaluasi
strateginya, maka perusahaan akan lebih cepat melihat kelemahannya, dan lebih cepat juga
melakukan tindakan korektif.
11
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. 2010. Strategic Management Manajemen Strategis Konsep Buku 1 Edisi 12.
Jakarta: Salemba Empat.
David, Fred R. 2010. Strategic Management Manajemen Strategis Konsep Buku 1 Edisi 15.
Jakarta: Salemba Empat.
Kertiyasa, Ni Nyoman. 2016. Manajemen Strategik. Denpasar: Udayana University Press.
12