Sistem Informasi Manajemen

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Bersaing dengan Menggunakan Teknologi Informasi

Dosen Pembimbing : Bowo Santoso, DRS.EC.MM

Kelas F12

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Christina Dara Famia (1512010142)


2. R. Ilham Vidian (1512010231)
3. Novia Candra Dewi (1612010055)
4. Debriana Anggita A.S. (1612010073)
5. Ferina Rizqiya Utami (1612010093)
6. Lifia Hardiyani (1612010129)
7. Ahmad Syauqi (1612010201)
8. Rezha Pratama A. (1612010301)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL JAWA TIMUR

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

2016-2017
BAB I

PENDAHULUAN

Saat ini Sistem informasi tidak hanya sebagai serangkaian teknologi yang mendukung
operasi bisnis, kelompok kerja, dan kerja sama perusahaan yang efisien atau untuk mendukung
pengambilan keputusan yang efektif.

Teknologi informasi dapat mengubah cara berbagai bisnis bersaing. Kita harus melihat
sistem informasi secara strategis, karena hal itu merupakan jaringan kompetitif yang penting,
sebagai jalan untuk pembaruan organisasi, dan sebagai investasi penting dalam teknologi yang
dapat membantu perusahaan mengadopsi proses strategis dan bisnis yang memungkinkannya
untuk merekayasa ulang atau mengubah diri agar dapat bertahan hidup serta berhasil dalam
lingkungan.

Hal ini menjadi topik penting yang harus dibahas dan dipelajari lebih dalam bagaimana
teknologi informasi dapat mengubah cara bersaing berbagai bisnis. Untuk mengetahui lebih
dalam apa keunggulan kompetitif , konsep-konsep, serta bagaimana penggunaan strategis
teknologi informasi penyusun membuat makalah ini.

Diharapkan para pembaca dan penyusun sendiri lebih memahami bagaimana bersaing
dengan menggunakan teknologi informasi. sekaligus makalah ini disusun guna memenuhi
tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen pada jurusan manajemen.

BAB II

BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI

58-60 syauqi

Peran utama aplikasi sistem informasi dalam bisnis adalah untuk memberikan
dukungan yang efektif atas strategi perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan kompetitif.
Peran strategi informasi melibatkan penggunaan teknologi informasi untuk mengembangkan
berbagai produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan perusahaan keunggulan besar
atas tekanan kompetitif dalam pasar global.
Dari contoh study kasus para eksekutif puncak GE, Dell, Intel dan perusahaan lainnya
memperjelas bahwa berinvestasi dalam teknologi informasi sangatlah penting untuk memberi
mereka kemampuan yang mereka butuhkan agar dapat berhasil bersaing dalam bisnis saat ini.
Para eksekutif tersebut menyebutkan dua poin utama lainnya. Pertama, bisnis yang sebenarnya
dan nilai kompetitif dari teknologi informasi terletak pada kemampuan software serta nilai
informasi yang didapat dan digunakan oleh bisnis tersebut, bukan pada infrastruktur dari
hardware, jaringan, dan fasilitas TI lainnya yang biasanya digunakan oleh banyak perusahaan.
Kedua, keunggulan strategis teknologi informasi hanya dapat diperoleh melalui pengguna dan
manajemen yang tepat. TI yang tidak dikelola dengan tepat dapat mengarah pada kegagalan
bisnis. TI yang dikelola dengan ahli benar-benar akan mengarah pada keunggulan kompetitif.

Nicholas Carr salah satu penulis artikel pada Harvard Business Review (Mei 2003)
yang berjudul “TI bukanlah masalah”, point utama penulisnya adalah bahwa teknologi
informasi tidaklah lebih dari sekedar infrastruktur bisnis modern, mirip dengan kecanggihan
jalur kereta api, listrik, atau teknik pembakaran internal yang menjadi terlalu umum bagi
perusahaan mana pun untuk bisa mendapatkan keunggulan strategis darinya.

61-64 mia

Model klasik Michael Porter mengenai strategi kompetitif, bisnis apa pun yang ingin
bertahanhidupdan berhasil harus mengembangkan danmengimplementasikan berbagai
strategibuntuk secara efektif mengatasi tekanan kompetitif.

Tekanan Kompetitif :
(1) Persaingan dari para pesaing dalam industrinya
(2) Ancaman pemain baru dalam industry dan pasarnya
(3) Ancaman yang dihadapi karena adanya produk pengganti yang mampu mengambil pangsa
pasar
(4) Daya tawar pelanggan
(5) Daya tawar pemasok

Strategi Kompetitif :
a. Strategi Kepemimpinan dalam Biaya. Menjadi produsen produk dan jasa yang
berbiaya rendah dalam industry. Selain itu, perusahaan dapat menemukan berbagai cara
untuk membantu para pemasok atau pelanggan mengurangi biaya mereka atau
meningkatkan biaya pesaingnya.
b. Strategi Diferensiasi. Mengembangkan berbagai cara utuk melakukan
diferensiasiproduk dan jasa perusahaan dari para pesaingnya atau mengurangi
keunggulan diferensiasi para pesaingnya. Hal inidapat memungkinkan sebuah
perusahaan untuk berfokus pada produkatau jasa agar mendapatkan keunggulan dalam
segmen atau ceruk (niche) tertentu suatu pasar.
c. Strategi Inovasi. Menemukan berbagai cara baru untuk melakukan bisnis. Hal ini dapat
melibatkan pengembangan berbagai produk dan jasa yang unik, atau masuk ke dalam
pasar atau ceruk pasar yang unik. Hal ini juga dapat melibatkan pelaksanaan perubahan
yang radikal atas proses bisnis dalam memproduksi atau mendistribusikan produk dan
jasa yang begitu berbeda dari cara bisnis dulu dilakukan, hingga dapat mengubah
struktur dasar industry.
d. Strategi Pertumbuhan. Secara signifikan memperluas kemampuan perusahaan untuk
memproduksi barang dan jasa, memperluas ke pasar global, melakukan diversifikasi
produk dan jasa baru, atau berintegrasi ke dalam produk dan jasa yang berhubungan.
e. Strategi Persekutuan. Membuat hubungan dan persekutuan bisnis baru dengan para
pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan dan perusahaan-perusahaan lainnya.
Hubungan ini dapat meliputi merger, akuisisi, joint venture, membentuk “perusahaan
virtual”, atau kesepakatan pemasaran, manufaktur atau distribusi antara suatu bisnis
dengan mitra dagangnya.

Penggunaan Strategis Teknologi Informasi

Strategi Dasar Penggunaan Teknologi Informasi dalam Bisnis


Biaya Lebih Rendah
 Gunakan TI untuk mengurangi secara mendasar biaya proses bisnis
 Gunakan TI untuk menurunkan biaya pelanggan dan pemasok

Diferensiasi
 Kembangkan berbagai fitur TI baru melakukan diferensiasi produk dan jasa
 Gunakan berbagai fitur TI untuk mengurangi keunggulan diferensiasi para pesaing.
 Gunakan berbagai fitur TI untuk memfokuskan diri pada ceruk pasar yang dipilih

Inovasi
 Buat produk dan kasa baru yang memasukkanberbagai komponen TI
 Kembangkan pasar baru atau ceruk pasar yang unik dengan bantuanTI
 Buat perubahan radikal atas proses bisnis dengan TI yang secara dramatis akan
memangkas biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi atau layanan pelanggan atau
mempersingkat waktu ke pasar

Mendukung Pertumbuhan
 Gunakan TI untuk mengelola perluasan bisnis secara regional dan global
 Gunakan TI untuk mediversifikasi serta mengintegrasikan produk dan jasa lainnya
Kembangkan Perskutuan
 Gunakan TI untuk membuat organisasi virtual yang terdiri dari para mitra bisnis
 Kembangkan sistem informasi antar perusahaan yang dihubungkan oleh internet dan
ekstranet yang akan mendukung hubungan bisnis strategi dengan para pelanggan,
pemasok, subkontraktor, dan pihak-pihak lainnya.

65-68ilham

69-72 reza

MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI KEUNGGULAN STRATEGIS

Terdapat banyak cara perusahaan dapat memandang dan menggunakan teknologi informasi.
Contohnya, perusahaan dapat memilih untuk menggunakan sisem informasi strategis, atau
perusahaan dapat merasa puas dengan menggunakan untuk mendukung operasi rutin yang efisien.
Akan tetapi, jika perusahaan menekankan penggunaan strategis bisnis dari teknologi informasi,
manajemen perusahaan tersebut akan memandang TI sebagai faktor pembeda kompetitif yang
utama. Pihak manajemen kemudian akan membentuk berbagai strategi bisnis yang akan
menggunakan TI untuk mengembangkan berbagai produk jasa, dan kemampuan yang akan memberi
perusahaan keunggulan besar dalam pasar tempat perusahaan bersaing. Bagian ini akan memberi
berbagai contoh tentang berbagai aplikasi bisnis strategis teknologi informasi semacam ini. Bacalah
Studi Kasus mengenai Intec Engineering di halaman berikut. Kita dapat mempelajari banyak hal
mengenai keunggulan kompetitif sistem manajemen pengetahuan.

STUDI KASUS 2
INTEC ENGINEERING: NILAI STRATEGIS SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN

Sangatlah sulit untuk memberikan nilai atas sistem manajemen pengetahuan. Kemampuan mereka
untuk menghasilkan pendapatan sering kali diukur secara tidak langsung hubungan mereka dengan
penghematan biaya sering kali tampak tipis. Pengembalian atas investasi sulit untuk dikuantifikasi.
Sering kali, kegiatan untuk mengimplementasikan suatu sistem yang mendorong modal intelektual
dan keahlian, sebagian besar terletak pada intuisi.

Akan tetapi, intuisi sedikitpun tidak mencukupi untuk menjual para eksekutif Intec Engineering
Partnership Ltd (www.intecengineering.com), perusahaan yang dedikasinya untuk berhemat
dikalahkan hanya oleh ambisinya untuk berbagi pengetahuan. Intec berlokasi di Houston dan
memiliki beberapa kantor di Argentina, Cili. Bolivia, Inggris. Belanda, Malaysia, dan Australia.
Perusahaan manajemen proyek dan teknik senilai $80 juta yang dimiliki swasta tersebut, melayani
industri minyak dan gas internasional. Para karyawannya yang berjumlah lebih dari 500 orang
tersebut memiliki spesialisasi dalam jalur pipa, terminal, dan fasilitas kelautan. Para kliennya
meliputi BP PLC, ExxonMobil Corp., dan Chevron Texaco Corp.'

CIO mereka, Fran Steele, berkata bahwa budaya Intec“sangatlah” bersifat kerja sama. Budaya
perusahaan tersebut adalah berbagi informasi dalam perusahaan, ditambah dengan penolakan keras
atas birokrasi dan apa pun yang dapat menghalangi kreatifitas," katanya. Selama tahun 2002, sejalan
dengan pertumbuhan Intec melalui ekspansi dan akuisisi internasional, menjadi semakin sulit bagi
perusahaan untuk terus menelusuri dan mengakses informasi.

Awal tahun lalu, sekelompok teknisi Intec, yang kemudian disebut sebagai Tim Pembelajaran
(Learning Team), secara sukarela berusaha mengatasi masalah tersebut agar dapat secara lebih baik
menangkan berbagai hal yang telah dipelajari dan berbagi informasi di antara para teknisi Intec Tim
Pembelajaran tersebut memutuskan bahwa teknologi apa pun yang membantu proses ini harus
mengintegrasikan sumber daya pengetahuan yang ada, secara otomatis menemukan ahli,
menangkap berbagai hasil untuk dapat digunakan kembali, memfasilitasi identifikasi praktik- praktik
terbaik, serta menyediakan interface pemakai yang cepat dan mudah. Administrasi haruslah
minimal.

Tim Pembelajaran tersebut berkeliling ke berbagai tempat dan memilih software dari AskMe Corp.
sebagai produk yang tampaknya paling dapat memfasilitasi model pemecahan masalah di Intec.
AskMe setuju untuk menyesuaikan proyek awal berskala besar selama tiga bulan, bagi 250 teknisi di
Intec. Biaya aktual sistem Intec adalah informasi terbatas untuk perusahaan tersebut, tetapi Dan
Wright, wakil direktur utama operasi lapangan di AskMe, berkata bahwa sistem rata- rata
melibatkan 750 pemakai dengan biaya lebih dari $100.000. Selain itu masih ada biaya pemeliharaan
tahunan sebesar 18 persen.

AskMe mengintegrasikan softare berbasis Web dan mesin pencarinya dengan gudang informasi
Intec yang meliputi 75.000 dokumen teknis, database keahlian dan sertifikasi, seta berbagai file
nama, jabatan, lokasi, alamat e-mail, dan foto setiap orang. Tim tersebut sepakat bahwa manajemen
pengetahuan secara kualitatif adalah meliputi berbagi pengetahuan. tetapi secara kuantitatif, intinya
adalah untuk penghematan waktu. Jadi, ROIakan dihitung melalui penghematan waktu dan
memberikan nilai atas penghematan tersebut. Proyek awal tersebut, yang diberi namaAsk Intec,
dimulai pada bulan Mei 2002. Tiga bulan kemudian proyek tersebut telah melebihi semua ukuran
kinerja dan pemakai, sedangkan perhitungan ROI memproyeksikan pengembalian sebesar 133
Persen per tahun.
Penghematan yang sesungguhnya lebih besar daripada yang ditunjukkan oleh angka ROI, tambah
Steele. Bagi sebuah jawaban yang terjawab, contohnya, sering kali ternyata bernilai lebih daripada
perkiraan penghematan waktu 30 menit yang diperkirakan tim pembelajaran. seperti yang
ditunjukkan oleh teknisi proyek senior David Raby ketika bekerja di Perth, Australia. Raby memiliki
pertanyaan yang sulit dijawab mengenai jalur pipa di perairan dalam. Sebelum adanya Asklntec,
untuk mendapatkan jawaban akan membuat seseorang perlu mengakses perpustakaan di Houston,
memesan bahan baku serta mengirimnya melalui surat. "Saya bisa saja mendapatkan barang yang
salah atau membutuhkan barang tambahan, dan barang tersebut akan pulang pergi dengan
memakan waktu beberapa minggu," katanya. "Dan, bukan berarti saya memiliki informasi yang saya
cari." Dengan menggunakan Asklntec, dia mendapatkan 10 jawaban dalam sehari, menghemat
sekitar tiga minggu kerja keras, katanya.

“Beberapa dari pengembalian informasi tidak dikuantifikasi hanya dengan seberapa cepat Anda
dapat melakukan sesuatu, tetapi berdasarkan fakta bahwa Anda akhirnya dapat mengerjakannya,"
terang Steele. Contohnya, selama perjanjian kerja tahun lalu di Beijing, manajer proyek senior Julio
Daneri menemukan bahwa kode-kode pipa orang Cina menspesifikasikan parameter desain tertentu
yang tidak ingin digunakan oleh kliennya. Daneri menggunakan Asklntec untuk bertanya pada
beberapa mitra mengenai kasus di mana perusahaan berhasil mengakali spesifikasi nasional suatu
negara. Jawaban yang cepat dari para teknisi dari tiga benua memungkinkan dirinya untuk
membangun kasus dengan menggunakan spesifikasi yang berbeda, yang tanpanya, klien tersebut
tidak akan dapat bersaing untuk proyek tersebut.

Sistem tersebut juga meningkatkan proses penjualan Intec. Timmermans menghitung kembali
bahwa calon pelanggan di Australia skeptis tentang kemampuan kantor lokal untuk menarik para
ahli Intec dari seluruh dunia. Intec mengundang investor tersebut untuk berpura-pura menghadapi
sebuah pertanyaan yang sulit yang dimasukkan para teknisi Intec ke dalam sistem tersebut. "Pagi
berikutnya mereka memiliki empat jawaban yang sangat relevan," kenang Timmermans. "Kami
membuat klien kami terkesan.”

Pada akhirnya, para pelanggan mendapatkan keuntungan dari sistem manajemen pengetahuan milik
Intec, kata Steele, menjelaskan bahwa fasilitas minyak biasa dapat menghasilkan jutaan dolar per
hari sebagai labanya. "Jika kita dapat memangkas beberapa minggu dari proyek dan membantu para
pelanggan mendapatkan fasilitas mereka siap lebih cepat, mereka bisa mendapatkan pasar lebih
cepat dan mendapatkan laba lebih awal," katanya. "Itulah nilai terbesarnya.”

Pertanyaan Studi Kasus

1. Apakah potensi nilai dari keunggulan kompetitif yang bisa didapatkan sebuah bisnis dari
sistem manajemen pengetahuan (knowledge management system-KMS)? Mengapa nilai ini
sulit diukur?
2. Apakah Anda setuju dengan bagaimana cara Intec Engineering mengukur nilai dari KMS
mereka? Mengapa atau mengapa tidak? Bagaimana cara lain mengukur nilai KMS mereka?
3. Apakah sistem manajemen pengetahuan milik Intec memberi mereka keunggulan kompetitif
Berikan beberapa contoh dari Studi Kasus tersebut untuk mendukung jawaban Anda.

Intec Engineering memiliki budaya kerja sama dan berbagi informasi, teta menemukan bahwa
sejalan dengan tumbuhnya perusahaan menjadi semakin sulit untuk menelusuri dan mengakses
informasi. Jadi, perusahaan tersebut membeli software manajemen pengetahuan dan
mengintegrasikannya dengan gudang informasi mereka untuk membuat sistem manajemen berbasis
Web yang digunakan oleh para teknisi dalam berbagai pekerjaan di seluruh dunia. Sistem baru
tersebut telah menunjukkan penghematan besar dalam hal waktu yang dibutuhkan oleh para teknisi
untuk meneliti dan mengakses informasi dari para teknisi Intec di seluruh dunia untuk mendukung
kondisi penjualan dengan informasi yang dibutuhkan oleh para calon klien. Jadi, sistem manajemen
pengetahuan baru tersebut telah meningkatkan secara signifikan posisi bersaing Intec dalam hal
memuaskan mereka saat ini dan dalam mendapatkan pelanggan baru.

Tekanan penggerak di belakang pertumbuhan dunia ekonomi telah berubah dari memproduksi
jumlah ke meningkatkan nilai bagi pelanggan Akibatnya, faktor keberhasilan utama untuk banyak
perusahaan adalah memaksimalkan nilai bagi pelanggan [5].

Bagi banyak perusahaan, nilai bisnis utama mereka untuk menjadi bisnis yang berfokus pada
pelanggan terletak pada kemampuan mereka untuk mempertahankan pelanggan agar tetap loyal,
mengantisipasi kebutuhan di masa mendatang, merespons kekhawatiran pelanggan, dan
menyediakan layanan pelanggan berkualitas tinggi. Fokus strategis atas nilai bagi pelanggan ini
mengakui bahwa kualitas, bukan harga, telah menjadi determinan utama dalam persepsi pelanggan
atas nilai Dari sudut pandang pelanggan, perusahaan-perusahaan yang secara konsisten
menawarkan nilai terbaik mampu menelusuri preferensi setiap pelanggannya, mengikuti tren pasar
pasokan produk, layanan dan informasi, kapan saja, di mana saja, dan memberi layanan pelanggan
yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap pelanggan (5). Selain itu, teknologi Internet telah
menciptakan peluang strategis bagi perusahaan, besar dan kecil, untuk menawarkan layanan dan
produk yang cepat, responsif, serta berkualitas tinggi yang disesuaikan dengan preferensi setiap
pelanggan.

Teknologi Internet dapat membuat pelanggan menjadi titik pusat manajemen hubungan pelanggan
(customer relation management- CRM) dan aplikasi e-business lainnya. Situs Web sistem CRM dan
Internet, intranet, dan ekstranet menciptakan saluran saluran baru untuk komunikasi yang interaktif
dalam suatu perusahaan dengan para pelanggan, dan dengan para pemasok, mitra bisnis, serta
pihak lainnya lingkungan eksternal. Hal ini memungkinkan interaksi terus-menerus dengan para
pelanggan kesebagian besar fungsi bisnis dan mendorong kerja sama lintas fungsi dengan para
pelanggan dalam hal pengembangan produk, pemasaran, pengiriman layanan, dan dukungan teknis
(5). Sistem CRM akan dibahas di Bab 7.

73- 76 debri (74-77)

Dengan menggunakan internet dan intranet perusahaan, para ahli dalam berbagai fungsi
bisnis di semua perusahaan dapat memberi kontribusi berupa respons yang efektif. Bahkan
jalur internet dan intranet ke para pemasok dan mitra bisnis dapat digunakan untuk mendaftar
mereka masuk dengan cara tertentu agar dapat memastikan kiriman tepat waktu atas berbagai
komponen dan jasa yang beekualitas untuk memenuhi komitmen perusahaan pada para
pelanggannya.
Intranet, ekstranet, situs Web e-commerce, dan proses internal bisnis yang dijalankan
melalui Web, membentuk platform TI tidak tampak yang mendukung model e-business ini.
Hal ini memungkinkan bisnis untuk berfokus pada pentargetan jenis pelanggan yang
sesungguhnya mereka inginkan. Bisnis yang berfokus pada pelanggan membantu para
pelanggan e-commerce mereka untuk membantu diri mereka sendiri, dengan tetap membantu
para pelanggan melakukan pekerjaan mereka. Dan juga, bisnis yang berhasil memelihara
komunitas online pelanggan karyawan, dan para mitra bisnis, dapat membangun loyalitas
pelanggan yang lebih besar, dengan tetap membantu perkembangan kerja sama untuk memberi
pengalaman mengesankan bagi pelanggan.

Salah satu implementasi paling penting dari strategi kompetitif adalah perekayasaan
proses bisnis (business process reengineering-BPR) atau biasa disebut perekayasaan ulang.
Perekayasaan ulang adalah pemikiran kembali yang mendasar dan pendesainan ulang yang
radikal atas proses bisnis untuk mencapai perbaikan yang dramatis dalam biaya, kualitas,
kecepatan, dan layanan jasa. Jadi, BPR itu menggabungkan strategi untuk mempromosikan
inovasi bisnis dengan strategi untuk melakukan perbaikan besar atas proses bisnis agar
prrusahaan dapat menjadi jauh lebih kuat serta menjadi pesaing yang lebih berhasil dalam
pasar.

Teknologi informasi memainkan peranan penting dalam perekayasaan ulang sebagian


besar proses bisnis. Kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi, dan konektivitas komputer
serta teknologi internet dapat secara mendasar meningkatkan efisiensi proses bisnis seperti
meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar orang-orang yang bertanggung jawab atas
operasi dan manajemennya.

77- 80 ferina

MENJADI PERUSAHAAN YANG LINCAH

Kelincahan dalam kinerja bisnis adalah kemampuan perusahaan untuk sejahtera dalam pasar
global yang berubah cepat dan terus terfragmen untuk produk dan jasa berkualitas tinggi,
bekinerja baik, dan disesuaikan dengan pelanggan Perusahaan yang lincah dapat membuat
laba dalam pasar dengan pilhan produk yang luas dan bermasa hidup pendek.
Ada 4 strategidasar yang harus diimplementasikan untuk menjadi perusahaan yang lincah

1. Pelanggan dari prusahaan yang lincah menganggap produk atas jasa sebagai solusi
terhadap individual mereka

2. Perusahaan yang lincah bekerja sama dengan pelnggan ,pemasok,dan perusahaan


lain,bahkan dengan pesaing

3. Perusahaan yang lincah dapat bertahan ketika terjadi perubahan dan ketidakpastian
perusahaan menggunakan struktur organisasi fleksibel.

4. Perusahaan yang lincah dapat meningkatkan dampak sumberdaya manusia dan


pengetahuan yang mereka miliki dengan semangat wirausaha.

81-84 lifia

Perusahaan Virtual adalah organisasi yang menggunakan teknologi informasi untuk


menghubungkan banyak orang, aktiva, dan ide. Dalam praktek nya perusahaan virtual
menciptakan aliansi dan kelompok kerja virtual yang fleksibel dan dapat beradaptasi untuk
mengeksploitasi peluang bisnis yang berubah dengan cepat serta dapat memberikan solusi
terbaik bagi pelanggan dan manangkappeluang pasar. Hal ini didukung dengan adanya internet,
intranet, ekstranet, dan berbagai teknologi internet lainnya yang merupakan komponen vital
dalam membuat solusi tersebut berhasil.

Strategi perusahaan-perusahaan virtual :

1. saling berbagi informasi dan resiko dengan aliansi

2. menghubungkan kompetensi inti yang saling melengkapi

3. mengurangi waktu konsep-ke-kas (concept-to-cash time) melalui saling berbagi

4. meningkatkan fasilitas dan cakupan pasar

5. mendapatkan akses ke pasar yang baru dan saling berbagi pasar atau loyalitas pelanggan

6. bermigrasi dari menjual produk ke menjual solusi


Saat ini banyak perusahaan yang beranggapan bahwa keunggulan kompetitif hanya
dimiliki oleh perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan atau organisasi yang belajar.
Hal ini berarti mereka konsisten dalam menciptakan pengetahuan bisnis baru, menyebarkannya
secara luas ke seluruh perusahaan dan dengan cepat membangun pengetahuan baru ke dalam
produk dan jasa mereka.

Ada dua jenis pengetahuan yang dapat digunakan perusahaan untuk menghasilkan
pengetahuan. Pertama adalah pengetahuan eksplisit yaitu data, dokumen, segala sesuatu yang
tertulis atau disimpan dalam komputer. Kedua adalah pengetahuan implisit, yaitu pengetahuan
"bagaimana cara melakukan sesuatu" yang ada di dalam diri para pekerja.

Manajemen pengetahuan yang berhasil akan menciptakan berbagai teknik, teknologi,


sistem, dan penghargaan untuk membuat para karyawan berbagi apa yang mereka ketahui dan
untuk membuat akumulasi pengetahuan yang lebih baik di tempat kerja dan perusahaan.
Dengan cara ini, para pekerja dapat meningkatkan pengetahuan ketika mereka melakukan
pekerjaan mereka.

Manajemen pengetahuan telah menjadi salah satu penggunaan strategis utama atas
teknologi informasi. Banyak perusahaan membangun sistem manajemen pengetahuan untuk
mengelola pembelajaran organisasional dan cara melakukan bisnis. Tujuan dari sistem
semacam ini adalah untuk membantu para pekerja menciptakan, mengatur, dan
memungkinkan tersedianya pengetahuan bisnis yang penting, dimana pun dan kapan pun hal
tersebut dibutuhkan dalam organisasi.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Teknologi informasi dapat mendukung banyak strategi kompetitif salah satunya


membantu bisnis memangkas biaya, melakukan diferensiasi dan inovasi, mendorong
pertumbuhan, mengembangkan persekutuan, meningkatkan investasinya dalam sumber daya
teknologi informasi. jadi, teknologi informasi membantu suatu bisnis untuk mendaatkan
keunggulan kompetitif dalam hubungannya dengan pelanggan, pemasok, pesaing, dan
produsen produk pengganti.

Fungsi utama Teknologi informasi adalah membangun nilai dengan pelanggan sebagai
focus strategisnya dengan menggunakan situs web serta jasa e-commerce untuk menelusuri
preferensi pelanggannya.

Teknologi informasi merupakan bahan utama dalam merakayasa ulang proses bisnis
dengan memungkinkan perubahan radikal untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya.

Teknologi informasi dapat menjadikan perusahaan menjadi lebih lincah untuk


membantunya lebih responsif pada pelanggannya dengan solusi yang disesuaikan dengan
kebutuhan pelanggan maupun dengan pemasok untuk melempar produk ke pasar secepat
mungkin.

Teknologi informasi berguna untuk menciptakan perusahaan virtual dalam pasar global
dengan internet untuk membantu mengelola sumber daya orang, pengetahuan, keuangan dan
fisik yang disediakan oleh banyak mitra bisnis lain untuk secara cepat memanfaatkan peluang
bisnis.

Manfaat lain dari teknologi informasi bagi perusahaan adalah membangun perusahaan
yang dapat menghasilkan pengetahuan untuk mendukung pembuatan dan penyebaran
pengetahuan bisnis dan integrasinya ke dalam produk, jasa, serta proses bisnis baru.

DAFTAR PUSTAKA

James A , O’Brien, Pengantar Sistem Informasi, edisi 12, Jakarta, Salemba Empat, 2014

Anda mungkin juga menyukai