Jawaban Pertanyaan Pemicu 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Jawaban Pertanyaan Pemicu 2

1. Bagaimana menetapkan kemungkinan sungai tercemar oleh suatu unsur


tembaga? Logam-logam apa saja yang berpotensi ada di perairan yang terkena
limbar cair industri batik?
Pada intinya menetapkan kemungkinan sungai tercemar oleh suatu unsur
logam adalah dengan melihat kadar logam di dalam air tersebut. Logam-logam berat
yang berpotensi ada dalam limbah cair dapat dikenali dan dianalisis melalui beberapa
metode. Salah satunya adalah Analisis Pengaktifan Neutron (APN) yang memiliki
prinsip reaksi pengaktifan inti dari suatu unsur dengan neutron sehingga
memancarkan radiasi gamma dengan energi tertentu. Energi tertentu inilah yang akan
mencirikan unsur tersebut ikan. Untuk mengukur logam berat yang ada di sungai
dapat digunakan alat AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) ataupun metode
potensiometri. Pada potensiometri diukur tegangan selnya sehingga diketahui logam
berat apakah yang ada di dalam limbah tersebut, atau dalam kasus ini di sungai.

Logam berat yang paling memprihatinkan jika ditemukan di sungai dalam


kadar yang melebihi batas adalah tembaga (Cu). Cu menghambat aktivitas enzim
dalam pembelahan sel fitoplankton. Konsentrasi Cu yang terlalu tinggi di perairan
akan membunuh makhluk hidup di air seperti ikan.

Efek yang ditimbulkan dari adanya logam berat di perairan secara umum
adalah sebagai berikut. Logam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan
mengalami pengendapan, kemudian diserap oleh organisme yang hidup di perairan
tersebut. Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat bahan organik dan
mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen sehingga kadar logam berat
dalam sedimen lebih tinggi dibandingkan dalam air. Mengendapnya logam berat
bersama dengan padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar
perairan dan juga perairan sekitarnya.

Berikut adalah logam-logam yang berpotensi bisa ada di perairan yang terkena
limbah cair industri batik beserta kadar maksimumnya, termasuk logam tembaga.
Tabel 1. Kadar Maksimum Logam Berat di Air

Nama Logam Kadar Maksimum di Air (ppb)

Tembaga (Cu) 50

Seng (Zn) 100

Timbal (Pb) 50

Merkuri (Hg) 0,1

Besi (Fe) 300

Nikel (Ni) 100


Kadmium (Cd) 10

Kobalt (Co) 50

Kromium (Cr) 50

2. Laboratorium di tempat anda memiliki sebuah pH meter/volt meter, titrator,


dan sebuah elektroda standar kalomel jenuh serta elektroda indikator untuk
analisis tembaga. Karena tim ahli akan menilai proposal proyek ini, dapatkah
anda menjelaskan usulan tentang metoda analisis untuk menentukan
kandungan ion logam tembaga pada sampel yang diambil dari aliran sungai
Jenes menggunakan peralatan yang ada? Lengkapi dengan informasi yang
cukup jelas baik dari segi instrumentasi maupun prinsip dasar teoritis tentang
metoda analisis ini.

Potensiometri adalah suatu cara analisis berdasarkan pengukuran beda


potensial sel dari suatusel elektrokimia. Metode potensiometri digunakan untuk
menentukan konsentrasi suatu ion(ion selective electrode), pH suatu larutan, dan
menentukan titik akhir titrasi.Alat-alat yang diperlukan dalam metode potensiometri
adalah :1. elektrode pembanding (refference electrode)2. elektroda indikator (
indicator electrode )3. alat pengukur potensial.Komponen-komponen tersebut disusun
membentuk suatu sel potensiometri seperti gambar berikut ,Dari gambar dapat dilihat
bahwa sel potensiometri disusun dari dua setengah sel yangdihubungkan dengan
jembatan garam yang berfungsi penyeimbangkan muatan larutan padamasing-masing
setengah sel, selain itu juga berfungsi sebagai penghubung antara duasetengah sel
tersebut. Masing-masing setengah sel terdapat elektroda yang tercelup dalamlarutan
elektrolit untuk ditentukan konsentrasinya oleh potensial elektrodanya.
Pemisahanelektrode ini diperlukan untuk mencegah terjadinya reaksi redoks
spontan dari laruan-larutanelektrolit yang digunakan dalam sel
potensiometri.Potensiometri digunakan sebagai salah satu metode untuk
mengukur konsentrasi suatu larutan, dalam hal ini hubungan antara potensial sel dan
konsentrasi dapatdijelaskan melalaui persamaan Nerst
E = Eo – RT ln QnF
Dimana :
Eo : standar potensial reduksi
R : konsanta gas
T : temperatur ( K )
n : jumlah elektron yang terlibat dalam rekasi reduksi
F : konstanta faraday
Q : reaksi quosien.
Jika temperatur dalam laboratorium 298 K ,maka ln diubah ke log, maka
diperoleh persamaan berikutE = Eo – 0,05916 log QnDimana E dinyatakan dalam
satuan volt Mengingat bahwa potensial dari sel elektrokimia potensiometri adalah
Ecell = Ec – Ea

Elemen-elemen yang diperlukan dalam potensiometri antara lain adalah


elektroda pembanding ( acuan ),elektroda Indikator,Jembatan garam dan larutan
yang dianalisis.
3. Dapatkah anda menjelaskan tentang hal-hal penting yang perlu diperhatikan
dalam teknik pengambilan sampel perairan (untuk keperluan analisis)?

Metode pengambilan contoh ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam


pengambilan contoh air di lapangan untuk uji kualitas air. Tujuan metode ini
untuk mendapatkan contoh yang andal. Metode pengambilan contoh ini
meliputi persyaratan dan tata cara pengambilan contoh kualitas air untuk
keperluan perneriksaan kualitas air yang mencakup pemeriksaan sifat fisik,
kimia, mikrobiologi, biologi dan lain-lain.
Beberapa pengertian yang dimaksud dalam metode ini meliputi :

1. Sumber air adalah air permukaan, air tanah dan air meteorik
2. Air permukaan adalah air yang terdiri dari: air sungai, air danau, air
waduk, air saluran, mata air, air rawa dan air gua / air karst
3. Air tanah babas adalah air dari akifer yang hanya sebagian terisi air dan
terletak pada suatu dasar yang kedap air serta mempunyai permukaan
bebas
4. Air tanah tertekan adalah air dari akifer yang sepenuhnya jenuh air
dengan bagian alas dan bawahnya dibatasi oleh lapisan yang kedap air
5. Akifer adalah suatu lapisan pembawa air
6. Epilimnion adalah lapisan alas danau/waduk yang suhunya relatif sama
7. Termoklin/metalimnion adalah lapisan danau yang mengalami
penurunan suhu yang cukup besar (Iebih dari 1°C/m) ke arah dasar
danau
8. Hipolimnion adalah lapisan bawah danau yang mempunyai suhu relatif
sama dan lebih dingin dari lapisan di atasnya, biasanya lapisan ini
mengandung kadar oksigen yang rendah dan relatif stabil
9. Air meteorik adalah air meteorik dari labu ukur di stasion meteor, air
meteorik yang ditampung langsung dari hujan dan air meteorik dari bak
penampung air hujan
10. Contoh, dalam panduan ini adalah contoh uji air untuk keperluan
pemeriksaan kualitas air.
Persyaratan pengambilan contoh
Persyaratan alat pengambil contoh
Alat pengambil contoh harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh (misalnya


untuk keperluan pemeriksaan logam, alat pengambil contoh tidak terbuat
dari logam)
2. Mudah dicuci dari bekas contoh sebelumnya
3. Contoh mudah dipindahkan ke dalam botol penampungan tanpa ada sisa
bahan tersuspensi di dalammya
4. Kapasitas alat 1 - 5 L tergantung dari maksud pemeriksaan
5. Mudah dan aman dibawa.
4. Bagaimana anda menjelaskan mengapa anda baca di beberapa literatur bahwa
bila menggunaka teknik potensiometri langsung perlu dilakukan kalibrasi
elektroda indikator terlebih dahulu. Ion-selective electrode apa yang digunakan?

Metode dengan prinsip potensiometri ini memiliki banyak keuntungan sendiri


dalam penentuan konsentrasi suatu ion karena biaya yang dibutuhkan untuk
melakukan metode ini relatif murah. Selain itu dalam pelaksanaannya pun tidak
diperlukan proses yang rumit sehingga tidal diperluman keahlian khusus dalam
melakukannya. Metode ini juga bersifat nondestruktif terhadap sampel, di mana
penyisipan elektroda tidak mengubah komposisi larutan sehinggal dalam
pelaksanaanya pun tidak akan mengganggu kesetimbangannya.
Untuk menentukan kadar zat tembaga dalam air sungai digunakan prinsip
potensiometri dimana konsentrasi suatu ion ditentukan melalui potensial dua elektroda
yaitu elektroda acuan dan elektroda indikator. Elektroda indikator yang digunakan
untuk analisis tembaga adalah jenis elektroda indikator membran dimana pada
elektroda ini terdapat suatu membran yang menyaring ion-ion yang melewatinya
sehingga elektroda ini sering disebut sebagai ion-selective electrode (ISE). ISE ini
menggunakan membran sebagai sensor. Sensor merupakan elektroda yang digunakan
untuk analisis secara kuantitatif yang menunjukkan selektifitas terhadap aktivitas ion
yang diukur dan ditandai dengan perubahan potensial secara reversibel (Evans, 1987).
Membran yang digunakan dalam kasus ini haruslah yang bersifat inert terhadap
larutan uji, selektif terhadap ion Cu, memiliki kepekaan yang baik, memenuhi nilai
sensitivitas teoritis dan dapat dicetak sesuai dengan ukuran yang diinginkan (Pungor
and Klara, 1970).
Membran merupakan lapisan tipis bersifat semipermeabel yang memisahkan 2
fasa dengan permeabilitas yang terkontrol. Pada saat kontak dengan larutan analit,
bahan aktif membran akan mengalami disosiasi menjadi ion-ion bebas pada
antarmuka membran dengan larutan. Jika anion yang berada dalam larutan dapat
menembus batas antarmuka membran dengan larutan yang tidak saling campur, maka
akan terjadi reaksi pertukaran ion dengan ion bebas pada sisi aktif membran sampai
mencapai kesetimbangan elektrokimia.
Langkah awal yang diperlukan dalam melakukan metode potensiometri
langsung adalah kalibrasi elektroda indikator. Proses kalibrasi bertujuan menentukan
grafik pembacaan mV versus log kegiatan (atau kegiatan yang sebenarnya pada
logaritmik X-axis). Ini harus memberikan garis lurus selama rentang konsentrasi
seluruh linier. Namun, seperti disebutkan di atas, aktivitas sulit untuk menentukan
dalam solusi yang kompleks dan umumnya lebih berguna untuk unit konsentrasi plot.
Kemiringan grafik kalibrasi adalah respon mV per dekade perubahan
konsentrasi. Ini biasanya sekitar 54 mV / dekade untuk ion monovalen dan 27 untuk
ion divalen dan akan memiliki nilai negatif untuk ion negatif, yaitu konsentrasi yang
lebih tinggi berarti lebih banyak ion negatif dalam larutan dan karenanya tegangan
yang lebih rendah.
5. Dengan menggunakan teknik potensiometri langsung, anda memperoleh data
seperti pada gambar. Bagaimana anda menentukan konsentrasi tembaga dalam
sampel?

Terdapat beberapa tahapan yang diperlukan untuk menentukan konsentrasi


dari ion tembaga yang terdapat di sungai yang tercemar. Penghitungan konsentrasi ini
dilakukan dengan menggunakan metode potensiometri langsung yang diakhiri dengan
pengolahan data menggunakan kurva kalibrasi.
Kurva kalibrasi yang digunakan adalah potensial (mV) terhadap logaritma
konsentrasi ion Cu (ppm) dan harga slope dari persamaan garis kurva kalibrasi
merupakan harga faktor Nernst (2,303 RT/nF). Hasil yang didapatkan pada kurva
kalibrasi harus berupa garis linier atau garis lurus. Harga faktor Nernst memenuhi
persyaratan apabila pada suhu 250C berada dalam kisaran 54 + 5 mV atau 57,1 + 5
mV per dekade.
Untuk menentukan uji recovery, dilakukan pembuatan kurva kalibrasi standar
ion Cu dalam larutan ISA (ionic strength adjustor) amonium sulfat 0,04 M pH 3,0.
Kurva kalibrasi ini digunakan untuk menentukan kadar ion Cu dalam contoh air
limbah. Proses recovery dihitung dari selisih konsentrasi ion Cu standar hasil analisis
dan harga sesungguhnya dikalikan 100. Sedangkan presisi ditentukan dengan
menghitung simpangan baku (Sd) dari beberapa pengujian larutan, dan koefisien
variasi (CV).
Uji statistika terhadap kurva kalibrasi standar antara potensial (mV) terhadap
log konsentrasi ion Cu (ppm) dengan menghitung harga limit of detection (Lod)
dengan rumus berikut:

∑(𝑌𝑖 − 𝑌)2
𝑆𝑏 = √
𝑛−2

Simpangan baku blanko dihitung dari kurva kalibrasi standar, kemudian


ditentukan harga Y, Y = YB + 3SB, YB adalah harga ordinat kurva kalibrasi yang tidak
melalui titik nol (potensial blanko). Setelah harga Y diperoleh kemudian diplotkan ke
dalam kurva kalibrasi akan diperoleh harga X yaitu limit/batas deteksi metode.
Perhitungan standar baku ini digunakan untuk menguji kebenaran atau ketelitian dari
data pengamatan yang diperoleh.
Dari persamaan garis linier, Y = mX + C, kita bisa mengetahui bahwa C
bernilai nol pada kurva kalibrasi tersebut. Nilai y pada persamaan garis tersebut
mengindikasikan nilai potensial sel dan nilai x mengindikasikan nilai logaritma
konsentrasi tembaga.

Diketahui : y = 30.20x
y = +252.4 mV
Ditanya : Berapa konsentrasi tembaga?
Jawaban
30.20x = 252.4mV  x = 8.36
x menandakan konsentrasi logam Cu, maka
Log[Cu2+] = 8.36
[Cu2+] = 4.365 × 10-9 M

Jadi, nilai konsentrasi logam Cu yang terdapat pada sungai dengan pengolahan
data menggunakan potensiometri langsung dan kurva kalibrasi adalah 4.365 × 10-9 M

6. Dalam analisis seringkali dikaitkan dengan istilah larutan baku/standard an


kurva kalibrasi, apa yang anda ketahui tentang keduanya dan mengapa
diperlukan dalam kegiatan ini ?
Larutan baku (standar) adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya
secara teliti, dan konsentrasinya biasa dinyatakan dalam satuan N (normalitas) atau M
(molaritas). Senyawa yang digunakan untuk membuat larutan baku dinamakan
senyawa baku.
Dalam melakukan percobaan dengan metode potensiometri diperlukan larutan
standar untuk menentukan konsentrasi larutan uji dengan membandingkan potensial
larutan uji dan larutan standar. Larutan standar juga digunakan dalam metode adisi
standar pada metode potensiometri.
Dalam metode potensiometri, kurva kalibrasi digunakan untuk mencari
konsentrasi analit yang kita ukur, dapat menggunakan persamaan regresi yang
didapatkan dari kurva kalibrasi tersebut. Kurva kalibrasi juga digunakan untuk
mengetahui kondisi alat, layak digunakan untuk analisa atau tidak.

7. Untuk mendapatkan hasil analisis yang akurat, hal hal apa sajakan yang harus
dipehitungkan /dipertimbangkan?
Agar hasil analisis yang didapatkan akurat, maka harus melakukan tahapan
analisis dengan baik dan benar. Tahap analisis terbagi atas tahap sampling, preparasi
sampel, tahap uji, dan pengolahan data. Pada tahap sampling, contoh uji harus di
sampling sesuai SOP yang berlaku, dan hasil sampling harus mewakili keseluruhan
dari contoh uji. Pada tahap preparasi sampel, sampel harus diperlakukan sedemikian
rupa sesuai dengan metode uji yang akan digunakan. Pada tahap pengujian, pengujian
harus dilakukan teliti, dengan metode yang telah divalidasi dan alat alat yang
terkalibrasi dan terverifikasi. Pengolahan data analisis haruslah sesuai degan metode
yang digunakan, Perhitungan dilakukan dengan teliti dan sesuai aturan yang
digunakan.
Daftar Pustaka

Lifepatch.org. (2017). Metode Pengambilan Sampel Air - Lifepatch - citizen initiative in art,
science and technology. [online] Available at:
http://lifepatch.org/Metode_Pengambilan_Sampel_Air [Accessed 27 Sep. 2017].

Generasi Biologi. (2017). Spektrofotometri. [online] Available at:


http://www.generasibiologi.com/2012/08/spektrofotometri.html [Accessed 27 Sep. 2017].

Napitulu, Monang. 2008. ANALISIS LOGAM BERAT SENG, KADMIUM DAN


TEMBAGA PADA BERBAGAI TINGKAT KEMIRINGAN TANAH HUTAN TANAMAN
INDUSTRI PT. TOBA PULP LESTARI DENGAN METODE SPEKTROMETRI
SERAPAN ATOM (SSA). Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Purwanto. A, dkk, (2017). Metoda Elektroda Selektif Ion Nitrat Untuk Pengujian
Nitratdalam Air. [online] Available at: http://digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/BP-7_[_123-
129_].pdf [Accessed 1 Oct. 2017].

Anon, (2016). Pengantar Kimia Analisis. [online] Available at:


http://diploma.chemistry.uii.ac.id/kuliah%20online/KA%201.pdf [Accessed 2 Oct. 2017].

Permanasari. A, (2016). Titrasi Potensiometri. [online] Available at:


http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PEKI4420-M1.pdf [Accessed 1
Oct. 2017].

Christina P, Maria.2006.Petunjuk Praktikum Instrumentasi Kimia “Analisis Kesalahan


Dalam Spektrometri Serapan Atom”. Yogyakarta : STTN-BATAN

Ekojuli, 2009, Mengatasi Zat Besi (Cu) Tinggi dalam Air,


http:/kandunga%20fe%20dalam%20air%20_%20AIR%20MINUM.htm, diakses
pada tanggal 25 September 2015

Team, 2015. Modul Praktikum 2015 Teknik Pengendalian Pencemaran Air. Magister of
Engineering Environmental Pollution Control. Instrumental Analysis Laboratory.
Chemical Engineering Department. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Oktaviananda, Cyrilla.2015. Pengujian Kadar Tembaga (Cu) Dalam Air Metode Adisi
Standar. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Deepak, Bhanot. 2014, Atomic Absorption Spectrophotometry, http://lab-


training.com/2014/11/28/launch-certificate-program-atomic-absorption-
spectroscopy/, diakses tanggal 25 September 2015
D.A.Skoog, et.al.,Fundamentals of analytical Chemistry, 9th. Ed.,Saunders College
Publishing, 2010.
Fitriyah, A., Utomo, Y. And Kusumaningrum, I. (n.d). Analisis Kandungan Tembaga
(Cu) Dalam Air Dan Sedimen Di Sungai Surabaya. [Online] Available At: Http://Jurnal-
Online.Um.Ac.Id/Data/Artikel/Artikel532103f06b3fd068e81050f2c917dd70.Pdf [Accessed
24 Sep. 2017].
Hutagalung, H. (1984). Logam Berat Dalam Lingkungan Laut. Oseana, [Online]
Ix(1), Pp.11-20. Available At:
Http://Www.Oseanografi.Lipi.Go.Id/Dokumen/Oseana_Ix(1)11-20.Pdf [Accessed 24 Sep.
2017].
Putra, D., Astuti, F. And Suharyadi, E. (2014). Studi Penurunan Kadar Logam Besi
(Fe) Pada Limbah Batik Dengan Sistem Purifikasi Menggunakan Absorben Nanopartikel
Magnetit. Prosiding Pertemuan Ilmiah Xxviii Hfi Jateng & Diy. [Online] Available At:
Http://Hfi-Diyjateng.Or.Id/Sites/Default/Files/1/Full-
Studi%20penurunan%20kadar%20logam%20besi%20(Fe)%20pada%20limbah%20batik%20
dengan%20sistem%20purifikasi%20menggunakan%20absorben%20nanopartikel%20magnet
ic%20(Fe3o4).Pdf [Accessed 24 Sep. 2017].
Rachmadianti, M. (2013). Analisis Kandungan Logam Berat Seng (Zn) Dan Tembaga
(Cu) Pada Ikan Nila Dan Perairan Waduk Cirata Purwakarta, Jawa Barat. Undergraduate.
Institut Pertanian Bogor.
Rahmawati, A. And Azizah, R. (2005). Perbedaan Kadar Bod, Cod, Tss, Dan Mpn
Coliform Pada Air Limbah, Sebelum Dan Sesudah Pengolahan Di Rsud Nganjuk. Jurnal
Kesehatan Lingkungan, [Online] 2(1), Pp.97-110. Available At:
Http://Www.Journal.Unair.Ac.Id/Filerpdf/Kesling-2-1-10.Pdf [Accessed 24 Sep. 2017].
Sasongko, D. and Tresna, W. (2010). Identifikasi Unsur dan Kadar Logam Berat pada
Limbah Pewarna Batik dengan Metode Analisis Pengaktifan Neutron. Jurnal Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi TELAAH, [online] 27. Available at:
http://fisika.lipi.go.id/en/sites/default/files/makalah_04272010.pdf [Accessed 24 Sep. 2017].
Underwood, A.L, dan Day, R.A. (2002). Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi 6. Jakarta:
Erlangga.
The Indonesian Public Health Portal. (2015). Biological Oxygen Demand (Bod),
Chemical Oxygen Demand (Cod), And Total Suspended Solid (Tss) Sebagai Indikator
Limbah Cair. [Online] Available At: Http://Www.Indonesian-Publichealth.Com/Pengertian-
Bod-Cod-Tss-Pada-Air-Limbah/ [Accessed 24 Sep. 2017].

Anda mungkin juga menyukai