AUTENTIKASI
AUTENTIKASI
AUTENTIKASI
Pengertian Autentikasi
Authentification adalah proses dalam rangka validasi user pada saat memasuki sistem, nama dan
password dari user di cek melalui proses yang mengecek langsung ke daftar mereka yang diberikan
hak untuk memasuki sistem tersebut. Autorisasi ini di set up oleh administrator, webmaster atau
pemilik situs (pemegang hak tertinggi atau mereka yang ditunjuk di sistem tersebut. Untuk proses ini
masing-masing user akan di cek dari data yang diberikannya seperti nama, password serta hal-hal
lainnya yang tidak tertutup kemungkinannya seperti jam penggunaan, lokasi yang diperbolehkan.
Autentikasi adalah suatu langkah untuk menentukan atau mengonfirmasi bahwa seseorang (atau
sesuatu) adalah autentik atau asli. Melakukan autentikasi terhadap sebuah objek adalah melakukan
konfirmasi terhadap kebenarannya. Sedangkan melakukan autentikasi terhadap seseorang biasanya
adalah untuk memverifikasi identitasnya. Pada suatu sistem komputer, autentikasi biasanya terjadi
pada saat login atau permintaan akses.
Selain itu authentification juga merupakan salah satu dari banyak metode yang digunakan untuk
menyediakan bukti bahwa dokumen tertentu yang diterima secara elektronik benar-benar datang
dari orang yang bersangkutan dan tak berubah caranya adalah dengan mengirimkan suatu kode
tertentu melaui e-mail dan kemudian pemilik e-mail mereplay email tersebut atau mengetikan kode
yang telah dikirimkan.
Authentication server berfungsi untuk mengenali user yang berintegrasi ke jaringan dan memuat
semua informasi dari user tersebut, dalam praktek biasanya authentification server mempunyai
backupp yang berfungsi untuk menjaga jika server itu ada masalah sehingga jaringan dan pelayanan
tidak terganggu.
Dalam aplikasi Web dibutuhkan mekanisme yang dapat melindungi data dari pengguna yang tidak
berhak mengaksesnya, misalnya sebuah situs Web yang berisikan foto-foto keluarga dan hanya dapat
diakses sesama anggota keluarga. Mekanisme ini dapat diimplementasikan dalam bentuk sebuah
proses login yang biasanya terdiri dari tiga buah tahapan yaitu : identifikasi, otentikasi dan otorisasi
Proses otentifikasi pada prinsipnya berfungsi sebagai kesempatan pengguna dan pemberi layanan
dalam proses pengaksesan resource. Pihak pengguna harus mampu memberikan informasi yang
dibutuhkan pemberi layanan untuk berhak mendapatkan resourcenya. Sedang pihak pemberi
layanan harus mampu menjamin bahwa pihak yang tidak berhak tidak akan dapat mengakses
resource ini.
Metode-Metode Autentikasi
Autentikasi bertujuan untuk membuktika siapa anda sebenarnya, apakah anda benar-benar orang
yang anda klaim sebagai dia (who you claim to be). Ada banyak cara untuk membuktikan siapa anda.
Cara ini biasanya merupakan faktor tambahan untuk membuat autentikasi menjadi lebih aman. Cara
ini mengandalkan barang yang sifatnya unik, contohnya adalah kartu magnetic/smartcard, hardware
token, USB token dan sebagainya. Cara ini berasumsi bahwa tidak ada seorangpun yang memiliki
barang tersebut kecuali anda seorang.
Ini adalah metode yang paling jarang dipakai karena faktor teknologi dan manusia juga. Cara ini
menghandalkan keunikan bagian-bagian tubuh anda yang tidak mungkin ada pada orang lain seperti
sidik jari, suara atau sidik retina. Cara ini berasumsi bahwa bagian tubuh anda seperti sidik jari dan
sidik retina, tidak mungkin sama dengan orang lain.
d. Something you do
Melibatkan bahwa setiap user dalam melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda. Contoh :
Penggunaan analisis suara (voice recognation), dan analisis tulisan tangan.
Ada beberapa metode untuk melakukan autentikasi, salah satunya dan yang paling umum adalah
menggunakan password. Metode autentikasi dengan menggunakan password statis adalah yang
paling banyak digunakan. Tetapi jika user menggunakan password yang sama (password statis)
beberapa kali untuk masuk ke dalam suatu sistem, password tersebut akan menjadi rentan terhadap
sniffer jaringan. Salah satu bentuk serangan ke sistem komputer jaringan adalah seseorang mencoba
masuk ke dalam suatu koneksi jaringan untuk mendapatkan informasi autentikasi, seperti ID login
dan password yang berbeda setiap kali user akan masuk ke sistem. Sistem autentikasi One Time
Password (OTP) dibuat untuk mengatasi serangan seperti diatas.
Untuk menghindari pencurian password dan pemakaian sistem secara illegal, akan bijaksana bila
jaringan kita dilengkapi sistem password sekali pakai. Cara penerapan sistem password sekali pakai
yaitu dengan cara:
Menggunakan sistem perangko terenkripsi. Dengan cara ini, password baru dikirimkan setelah
terlebih dulu dimodifikasi berdasarkan waktu saat itu.
Menggunakan sistem challenge-response (CR), dimana password yang kita berikan tergantung
challenge dari server. Dapat dianalogikan kita menyiapkan suatu daftar jawaban/response yang
berbeda bagi pertanyaan/challenge yang diberikan oleh server. Untuk menghafal sekian banyak
password bukanlah mudah, sehingga akan lebih mudah jika yang dihafal itu adalah aturan untuk
mengubah challenge yang diberikan menjadi response (jadi tidak random). Misalnnya aturan kita
adalah : “kapitalkan huruf kelima dan hapus huruf keempat”, maka password yang kita berikan
adalah MxyPtlk1W2 untuk challenge sistem Mxyzptlk1W2.
Faktor-Faktor Autentikasi
Tiga jenis faktor autentikasi yang umum digunakan adalah:
a. Sesuatu yang diketahui oleh pengguna Contoh: password, passphrase, dan PIN (Personal
Identification Number)
b. Sesuatu yang dimiliki oleh pengguna Contoh: ID card, kartu kredit, telepon seluler, dan perangkat
token
c. Sesuatu yang ‘ada’ pada pengguna Contoh: sidik jari, DNA, suara, pola retina,
Sedangkan, beberapa faktor autentikasi lain yang lebih jarang digunakan adalah:
a. Berbasis pengenalan (recognition) atau autentikasi cognometric, yaitu sesuatu yang dikenal oleh
pengguna Contoh: Pengguna harus mengenali dari beberapa wajah yang dirahasiakan.
b. Berbasis cybermetric, yaitu sesuai yang ada pada komputer Contoh: Membatasi akses hanya dari
komputer yang memiliki kombinasi unik hardware dan software tertentu.
c. Berbasis lokasi Contoh: Membatasi penggunaan ATM atau kartu kredit hanya pada cabang
tertentu, membatasi login root hanya dari terminal tertentu.
d. Berbasis waktu Contoh: Membatasi penggunaan sebuah account hanya pada waktu tertentu,
misalnya jam kerja.
e. Berbasis ukuran Contoh: Membatasi terjadinya transaksi hanya pada sejumlah tertentu saja.