10 Sistem Organ Manusia Dan Fungsinya
10 Sistem Organ Manusia Dan Fungsinya
10 Sistem Organ Manusia Dan Fungsinya
Dalam biologi, sistem organ adalah sekelompok organ yang bekerja sama untuk satu tujuan.
Ketergantungan mereka pada satu sama lain sangat penting untuk fungsi kehidupan normal,
dan jika salah satu mengalami kegagalan, maka organ lain akan mengalami tekanan, yang
mungkin menyebabkan seluruh kelompok akan menutup atau berhenti, dengan hasil yang
fatal. Beberapa organ dapat menjadi bagian dari lebih dari satu sistem: misalnya, pankreas
merupakan bagian dari sistem pencernaan dan endokrin pada mamalia. Kelompok organ yang
terkait ada di sebagian besar anggota kerajaan hewan. Meskipun rincian dapat bervariasi,
semua mamalia, termasuk manusia, memiliki sepuluh sistem organ yang sama dalam hal
fungsi: pencernaan, pernapasan, peredaran darah, urin, saraf, otot, tulang, reproduksi,
endokrin dan integumen.
Pencernaan
Advertisements
Fungsi dari sistem organ ini adalah untuk mengubah nutrisi penting dalam makanan menjadi
bentuk yang dapat diserap oleh tubuh. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan,
lambung, pankreas, hati dan usus. Setelah makanan telah dikunyah, itu masuk ke dalam perut,
di mana proteinuria mencerna dengan enzim yang dilepaskan, kemudian ke usus, di mana
nutrisi akan diserap. Penyerapan dibantu oleh cairan yang dikeluarkan oleh pankreas dan hati,
yang membantu dalam pemecahan karbohidrat dan lemak.
Pernapasan
Sistem ini memungkinkan tubuh untuk menyerap oksigen – yang diperlukan untuk
mengekstrak energi dari makanan – dan untuk mengusir karbon dioksida, yang merupakan
produk sampingan dari proses ini yang seharusnya tidak mencapai tingkat beracun. Sistem
pernapasan terdiri dari paru-paru dan saluran udara. Saluran udara dibagi lagi berkali-kali
dalam setiap paru-paru, berakhir di alveoli – rongga kecil dari yang oksigen diserap oleh sel-
sel darah merah, dan ke mana arus karbon dioksida, yang akan dikeluarkan ketika binatang
bernafas keluar.
http://budisma.net/2014/12/10-sistem-organ-manusia-dan-fungsinya.html
Ekskresi
(Selengkapnya baca artikel tentang Sistem Ekskresi Pada Manusia)
Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat sisa
zat sisa itu berupa urine(ginjal), keringat(kulit), empedu(hati), dan CO2(paru-paru). Zat-zat ini harus
dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan mengganggu bahkan meracuni tubuh.
Selain ekskresi, ada juga defekasi dan sekresi. Defekasi adalah pengeluaran zat sisa hasil proses
pencernaan berupa feses(tinja) melalui anus. Sedangkan sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan
kelenjar yang berupa getah dan masih digunakan oleh tubuh untuk proses lainnya seperti enzim dan
hormon.
Ginjal
Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk urin.
Mempertahankan dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh.
Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara mengeluarkan kelebihan
asam atau basa melalui urin.
Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia melalui urine.
Bagian-bagian ginjal:
1. Korteks(kulit ginjal), terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan
malphigi tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan tubulus(saluran)
yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus
kolektivus.
2. Medula(sumsum ginjal), terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut(piramida). Di sini
terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus
kontortus distal.
3. Rongga ginjal(pelvis), merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan
urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan
dari tubuh melalui uretra.
4. Diabetes melitus terdapat glukosa dalam urine. Terjadi karena menurunnya hormon
insulin yang dihasilkan pankreas.
7. Gagal ginjal ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga harus
dibantu dengan cuci darah atau cangkok ginjal.
Kulit
Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar
melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral.
Fungsi kulit:
Bagian-bagian kulit:
Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
Mudah terkelupas.
Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak
mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas.
b. Lapisan malpighi
1. Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh anak
remaja.
2. Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies).
3. Pruvitus kutanea merupakan penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal yang dipicu oleh
iritasi saraf sensorik perifer.
4. Eksim atau alergi merupakan penyakit kulit karena infeksi atau iritasi bahan luar yang
termakan atau menyentuh kulit.
5. Gangren adalah kelainan pada kulit yang disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan tubuh. Ini
disebabkan oleh suplai darah yang buruk di bagian tertentu salah satunya akibat penekanan
pada pembuluh darah tertentu(seperti balutan yang terlalu ketat).
Paru-Paru
(Selengkapnya baca artikel tentang Sistem Pernapasan Pada Manusia dan Paru-Paru)
Paru-paru
juga merupakan salah satu alat ekskresi. Karena paru-paru mengeluarkan gas CO2 dan uap air.
Fungsi paru-paru:
(Selengkapnya baca artikel tentang 10 Fungsi Paru-Paru)
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh.
Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh.
bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak
karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.
Gangguan pada paru-paru:
Asma atau sesak nafas. Disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk hidung.
Kanker paru-paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak menghirup debu
asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi yang memengaruhi pertukaran das
di paru-paru.
Emfisema adalah penyakit pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran pernafasan
menyempit.
Hati
1. Penyakit wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh
yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.
2. Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati.
3. Sirosis merupakan penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada hati sehingga
hati menjadi tidak berfungsi.
Sistem Ekskresi pada Hewan terbagi dua yakni Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata dan
Sistem Ekskresi Hewan Avertebrata, Di dalam tubuh semua jenis hewan terjadi berbagai
proses metabolisme yang menghasilkan zat sisa. Zat-zat sisa metabolisme dikeluarkan
melalui alat ekskresi. Seperti halnya pada manusia, alat ekskresi utama pada vertebrata terdiri
dan ginjal, paru-paru, hati, dan kulit. Jenis vertebrata Iainnya memiliki alat pengeluaran
berupa ginjal dan paru-paru, kecuali kelompok ikan. Proses pengeluaran karbon dioksida dan
uap air pada ikan terjadi melalui insang. Hewan tak bertulang belakang atau avertebrata
memiliki alat-alat pengeluaran dengan struktur yang lebih sederhana dibandingkan dengan
alat-alat pengeluaran hewan vertebrata.
Burung tidak memiliki kelenjar keringat, tetapi memiliki kelenjar minyak di bagian
tungging. Kelenjar ini menghasilkan minyak yang berfungsi melumasi bulu-bulunya agar
tetap licin. Zat sisa metabolisme burung umumnya berupa limbah nitrogen yang dikeluarkan
dan tubuh dalam
bentuk asam urat. Asam urat dikeluarkan dan kloaka dalam bentuk semisolid atau setengah
padat bersama-sama dengan kotoran. Asam urat menyebabkan warna putih pada kotoran
burung.
Paru-paru burung berfungsi sama dengan paru-paru pada hewan bertulang belakang yang
lain. Pada proses pernapasan, paru-paru berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan karbon
dioksida dan uap air yang nerupakan hasil oksidasi da1am tubuh burung.
2. Sistem Ekskresi pada Reptilia
Alat-alat pengeluaran reptilia terdiri atas ginjal. paru-paru, dan kulit. Bentuk ginjal reptilia
menyesuaikan bentuk tubuhnya. Misalnya, ginjal pada ular memanjang, sedangkan ginjal
pada kura-kura lebih melebar. Saluran ginjal pada kura-kura dan buaya sangat pendek. Ular
dan buaya tidak mempunyai kantong kemih, sedangkan kadal mempunyai kantong kemih
tipis yang langsung bermuara di kloaka.
Reptilia yang hidup di daerah kering mengubah zat-zat sisa metabolisme yang mengandung
nitrogen dalam bentuk asam urat sebelum dikeluarkan dari tubuh. Asam urat dikeluarkan
bersama-sama kotoran melalui kloaka, sedangkan aimya diserap kembali agar tubuh tidak
kehilangan air terlalu banyak. Pada kotoran reptilia yang berwarna cokelat terdapat bercak-
bercak asam urat berwarna putih. Beberapajenis reptilia, misalnya kura-kura, buaya, dan ular
memiliki kelenjar di permukaan kulit yang mengeluarkan getah berbau untuk mengusir
musuhnya.
Amfibi artinya dapat hidup di dua alam, yaitu darat dan air. Contoh hewan amfibi adalah
katak. Alat ekskresi utama pada katak adalah ginjal. Ginjal katak memiliki saluran yang
bermuara pada kloaka. Pada katak jantan, saluran yang berasal dari ginjal bersatu dengan
saluran dan kelenjar kelamin, sedangkan pada katak betina kedua saluran tersebut terpisah.
Ginjal katak terutama berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebihan dalam tububnya.
Kantong kemih yang menampung filtrat dan ginjal digunakan pula untuk mengatur air.
Ketika katak berada dalam air, kantong kemihnya penuh berisi urine encer. Namun, ketika
berada di darat, air dalam kantong kemih diserap kembali ‘untuk rnengganti kehilangan air
akibat proses penguapan melalui kulit.
Kulit katak dapat mengeluarkan lendir berfungsi untuk menjaga agar permukaan kulit tetap
lembap atau basah. Permukaan kulit yang lembap akan meningkatkan pertukaran gas dalam
proses pernapasan katak melalui kulit. Selain ginjal dan kulit, alat ekskresi katak yang lain
adalah paru-paru. Paru-paru katak berbentuk dua buah kantong berdinding tipis yang
berfungsi mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.
Ginjal,
Insang
Kulit.
Ikan memiliki dua buah ginjal dengan bentuk memanjang. Pada ikan mas, saluran yang
berasal dan ginj al bersatu dengan saluran dan kelenjar kelamin dan bermuara pada lubang
yang sama, yaitu lubang urogenitalia di belakang anus.
Kesimpulan :
Sistem Ekskresi Pada Vertebrata ialah sebagai berikut :
• mamalia: ginjal, paru-paru, hati, dan kulit
• burung . ginjal dan paru-paru
• reptilia : ginjal dan paru-paru
• amfibi : ginjaldan paru-paru
• ikan : ginjal dan insang
a. Serangga
Salah satu contohnya serangga ialah belakang. Hewan ini memiliki alat pengualaran berupa
buluh-buluh Malpighi. Bulu Malpighi terletak di dekat usus bagian belakang dan berwarna
kekuning-kuningan. Fungsi buluh Malpighi adalah menyerap zat-zat sisa dari proses
metabolisme yang terdapat di dalam daerah untuk dikeluarkan melalui usus yang terletak
dibelakang lambung
Belalang dan serangga lain menggunakan zat-zat sisa yang mengandung nitrogen untuk
membentuk kitin sebagai bahan kerangka luar. Kitin dapat mengeras apabila bersenyawa
dengan zat kapur atau kalsium.
b. Cacing
Cacing Tanah
Cacing tanah mempunyai alat pengeluaran yang disebut nefridia (tunggal: nefridium). Pada
setiap segmen atau ruas tubuh terdapat sepasang nefridia halus yang dinamakan
metanefridu, kecuali tiga segmen pertama dari arah depan dan segmen terakhir tubuhnya.
Ujung dalam dan nefridia terbuka dan berbentuk corong bersilia yang disebut netrostoma.
Bagian belakang nefrostoma berupa saluran berliku-liku dan banyak mengandung pembuluh
kapiler darah. Bagian belakang nefridium berhubungan dengan kantong kemih, selanjutnya
bermuara pada lubang pengeluaran yang disebut nefridiofor.
c. Protozoa
Proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme berlangsung secara difusi melalui permukaan
sel. Apabila sel tubuh kelebihan air, vakuola kontraktil (rongga berdenyut) akan memompa
air yang berlebihan keluar dari sel
http://www.artikelsiana.com/2014/10/Sistem-Ekskresi-Hewan-Vertebrata-Avertebrata.html#
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2012/07/sistem-ekskresi-pada-manusia-rangkuman.html
Sistem pencernaan juga disebut perut, saluran alimentari atau jalur gastrointestinal. Sistem
pencernaan terentang dari bagian bawah kepala menelusuri seluruh badan (torso).
Pada dasarnya, sistem ini melakukan lima tugas terpisah yang berurusan dengan pemprosesan
dan penyebaran nutrisi. Pertama, ia mengatur asupan, atau pengambilan makanan. Kedua, ia
mengirim makanan ke organ-organ untuk penyimpanan sementara. Ketiga, ia mengendalikan
mekanisme pemecahan makanan dan pencernaan kimianya. Keempat, ia bertanggung jawab
untuk penyerapan molekul nutrisi. Kelima, ia memberikan penyimpanan sementara dan
penghancuran produk limbah.
Gambar 1. Sistem pencernaan manusia
Pencernaan dimulai di mulut. Gigi menggilas makanan sementara tiga pasang kelenjar ludah
menuangkan ludah (saliva) ke mulut. Saliva mengandung enzim amilase ludah (ptialin) yang
mulai mencerna pati. Makanan yang lembab dan telah dikunyah kemudian di telan dan
bergerak melalui tenggorokan menuju tabung makanan, atau esofagus. Esofagus tidak
memiliki fungsi pencernaan namun menggerakkan makanan ke perut dengan gelombang
kontraksi otot yang disebut peristaltik.
Pencernaan kimia dikenal juga sebagai hidrolisis. Seperti dari namanya, hidrolisis berarti
membelah molekul besar yang tak larut menjadi molekul kecil yang mampu larut di dalam
air. Di sistem pencernaan, hidrolisis diatur oleh enzim pencernaan, sebagai contoh:
Lemak ditambah air dibantu oleh lipase menjadi 3 asam lemak dan 1 gliserol
Antara lambung dan usus halus terletak sebuah cincin otot yang disebut sphincter pilorik
yang menutupi lambung dari duodenum, bagian atas usus kecil. Akibatnya, otot sphincter
mengatur aliran chyme dari lambung ke usus halus.
Pekerjaan utama pencernaan terjadi di usus halus. Di luar saluran alimentari ada dua kelenjar
penting yang perlu untuk banyak proses pencernaan. Yang terbesar adalah hati. Ia
mensintesis empedu dan menyimpannya di sebuah kantung yang disebut kantung empedu.
Lewat saluran empedu, empedu dilepaskan ke usus kecil dimana ia menjadi pengemulsi
lemak, memungkinkannya bertindak lewat enzim pencerna lemak, lipase. Kelenjar aksesori
lainnya adalah pankreas, sebuah kelenjar ganda yang mensintesis hormon dan enzim.
Pankreas melepaskan cairan pankreas ke usus halus. Cairan pankreas adalah kombinasi dari
air dan beberapa enzim pencernaan, masing-masing dengan tugas khusus untuk pencernaan
lemak, karbohidrat atau protein.
Di dinding usus kecil terdapat kelenjar-kelenjar usus yang membuat dan mensekresikan
cairan usus, sebuah kombinasi enzim yang mencerna pati, gula dan protein. Hasil dari semua
pencernaan ini adalah molekul nutrisi yang tereduksi menjadi bentuk yang dapat larut
sehingga dapat melintasi selaput sel. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa atau fruktosa.
Protein dipecah menjadi asam amino. Lemak dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol.
Nutrisi-nutrisi ini diserap oleh villi (yang mirip jari) yang merupakan bentuk adaptasi di usus
untuk meningkatkan luas permukaan serapan (gambar 2).
Makanan yang dicerna berdifusi menuju kapiler-kapiler vili. Darah kemudian membawa
molekul makanan ke hati lewat pembuluh portal. Di hati, gula dipisahkan dari darah dan
disimpan sebagai glikogen. Molekul lemak yang dicerna diserap oleh lakteal (saluran limpa)
dan kemudian masuk ke aliran darah lewat saluran torakik, yang berada di rongga dada.
Gambar 2. Villi
Makanan yang tidak dicerna lewat menuju usus besar, yang disebut juga colon. Usus besar
menyerap sejumlah besar air dan mineral terlarut. Makanan yang tidak dicerna, yang disebut
feces, di dorong menuju rektum, dimana ia disimpan untuk sementara hingga dibuang lewat
anus.
Gangguan Deskripsi
Maag Gangguan di dinding saluran alimentari yang disebabkan tindakan pencernaan
oleh asam lambung
Wasir Sulitnya keluar kotoran dari usus besar karena penyerapan air yang berlebih
Diare Kotoran cair terlalu sering keluar, karena kurangnya penyerapan air dan dapat
menyebabkan dehidrasi
Appendisitis Pendarahan akut di usus buntu
Divertikulosis Penggelembungan mirip anggur di dinding usus besar yang terinfeksi dan
membuat buncit
Batu empedu Pengumpulan garam empedu, kolesterol dan kalsium di kantung empedu
http://www.faktailmiah.com/2010/09/07/sistem-pencernaan.html
Sistem Sirkulasi adalah bagian dari sistem peredaran darah. Sistem sirkulasi terdiri dari
aliran oksigen darah dari jantung ke tubuh dan kemudian aliran darah terdeoksigenasi dari
semua bagian tubuh ke jantung. Mari kita bahas informasi yang lebih rinci tentang sistem
ini.
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Anda memiliki begitu banyak pembuluh darah
dalam tubuh Anda, bagaimana oksigen mencapai setiap organ atau bagaimana hati Anda
membantu dalam fungsi tubuh Anda? Mungkin tidak lebih awal tetapi pada saat saya
berakhir dengan pertanyaan saya, Anda akan mulai berpikir tentang mereka pasti. Ya,
jawaban untuk semua pertanyaan di atas dapat dijelaskan oleh sistem sirkulasi. Sirkulasi ini
terkait dengan aliran darah dalam tubuh dan merupakan bagian dari sistem peredaran darah
atau sistem kardiovaskular. Ini adalah proses yang sangat penting yang membantu tubuh
kita untuk berfungsi dengan baik. Paragraf berikut akan membantu Anda untuk memahami
fungsi dan pentingnya dalam mempertahankan hidup.
Sistem Sirkulasi darah merupakan bagian dari sistem kardiovaskular atau sistem peredaran
darah. Sistem sirkulasi dibagi dalam dua bagian: sistem sirkulasi dan sirkulasi paru-paru.
Dalam kasus yang pertama, darah dimurnikan dari hati dikumpulkan dengan bantuan arteri
dan dipasok ke berbagai bagian tubuh. Kemudian darah kotor dari bagian tubuh yang
berbeda dibawa ke jantung dengan bantuan pembuluh darah. Kemudian datang peran
sirkulasi paru-paru yang terdiri dari pemurnian darah yang dilakukan di paru-paru. Jantung
menyediakan darah ke paru-paru di mana karbon dioksida akan dihapus dari sel-sel darah
dan diganti dengan oksigen. Kemudian darah teroksigen ini ditransfer ke jantung untuk
proses lebih lanjut.
Darah teroksigen
Proses ini dimulai ketika darah beroksigen dikirim ke hati manusia dari paru-paru. Darah
datang ke atrium kiri dan kemudian jantung memompa keluar darah beroksigen ke ventrikel
kiri. Dari ventrikel kiri darah dipompa ke arteri utama yang dikenal sebagai aorta. Aorta
selanjutnya membagi menjadi dua arteri utama. Satu arteri naik ke bahu dan kepala dan
yang lainnya turun ke kaki, perut dan bagian lain yang lebih rendah dari tubuh. Arteri naik
terbagi menjadi arteri subklavia yang pergi ke bahu dan arteri karotid yang memasok darah
ke kepala dan daerah leher.
Arteri akan ke bawah terbagi ke dalam arteri hepatika yang masuk ke hati, arteri ginjal yang
pergi ke ginjal, arteri mesenterika yang memasok darah ke perut dan usus dan akhirnya
arteri iliaka yang pergi ke alat kelamin dan kaki. Arteri dibagi lagi menjadi arteriol dan
kemudian ke kapiler. Ini kapiler banyak jumlahnya dan mereka bergabung bersama-sama
dan membentuk venula yang selanjutnya bergabung dan membentuk pembuluh darah.
Darah terdeoksigenasi
Sekarang segera setelah darah beroksigen mencapai semua bagian tubuh, bagian kedua
dari jalur sistem sirkulasi darah dimulai. Ini adalah proses mengambil darah terdeoksigenasi
dari berbagai bagian tubuh ke jantung untuk pemurnian lebih lanjut dan oksigenasi. The
terdeoksigenasi darah dari kepala dan daerah leher dibawa oleh vena jugularis. Dari daerah
bahu, subklavia vena membawa darah. Kedua vena ini lebih lanjut bergabung dan
membentuk vena besar yang dikenal sebagai vena kava superior.
Dari bagian bawah tubuh, vena renalis membawa bentuk darah ginjal, vena hepatik dari hati
dan vena iliaka dari alat kelamin dan kaki. Vena lanjut bergabung bersama untuk
membentuk inferior vena cava. Vena kava mengambil darah terdeoksigenasi ke daun telinga
kanan jantung yang selanjutnya dikirim ke paru-paru untuk pemurnian. Proses ini diulang
dan sirkulasi darah normal dipertahankan dalam semua bagian tubuh.
Sepanjang jalur sirkulasi, darah mengambil makanan diserap dari dinding usus dan
mendistribusikan oksigen dan nutrisi ke setiap sel dan ketika darah melewati ginjal semua
limbah nitrogen yang dikeluarkan dari darah. Hal ini terus memurnikan darah selain
oxygenating. Tubuh kita benar-benar tergantung pada sistem peredaran darah untuk nutrisi,
energi dan oksigen dan sistem sirkulasi adalah salah satu bagian yang paling penting dari
sistem ini.
http://www.biologi-sel.com/2013/05/sistem-sirkulasi.html