Karya Ilmiah Bahaya Rokok Bagi Pelajar
Karya Ilmiah Bahaya Rokok Bagi Pelajar
Karya Ilmiah Bahaya Rokok Bagi Pelajar
PENDAHULUAN
v
Kebiasaan merokok di Indonesia sangat memprihatinkan. Setiap saat kita
dapat menjumpai anggota masyarakat dari berbagai usia, termasuk pelajar merokok di
tempat-tempat umum. Padahal, berbagai penelitian dan kajian yang telah dilakukan
menujukkan bahwa rokok sangat membahayakan kesehatan. Bukan hanya
membahayakan para perokok, asap rokok juga sangat berbahaya apabila dihirup oleh
orang-orang yang berada di sekitarnya (perokok pasif). Bahkan sebagian penelitian
menunjukkan bahwa para perokok pasif memiliki resiko kesehatan yang lebih tinggi
daripada para perokok itu sendiri. Penyakit-penyakit mulai dari menderita batuk
hingga kanker paru mengancam para perokok, baik perokok aktif maupun pasif.
Kami menyadari bahwa informasi tentang bahaya rokok bagi kesehatan sangat
penting untuk diketahui oleh masyarakat luas, khususnya para pelajar. Hal inilah yang
mendorong kami untuk menyusun karya ilmiah tentang rokok ini. Kami berharap,
dengan mengetahui informasi ini para pelajar dapat mengurungkan niatnya untuk
mengkonsumsi rokok, atau bahkan berhenti merokok.
v
1.4 Manfaat Penulisan
1. Memperkenalkan manfaat bagi para remaja Indonesia akan pentingnya
kesehatan.
2. Memperkenalkan informasi bagaimana pentingnya suatu perubahan yang
lebih maju bagi bangsa jika para pemudanya mau berpartisipasi dengan cara
menjaga kesehatan dan menjauhi rokok.
3. Memperkenalkan bagaimana karakter yang baik dan dapat diteladani oleh
generasi berikutnya jika para remaja sekarang mampu menaati aturan-aturan
dan tidak merusak reputasi bangsa dengan rokok.
v
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
v
b. Rokok berdasarkan bahan baku atau isi :
1. Rokok putih : rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang
diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
2. Rokok kretek : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan
cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa
lebih jantan. Bahaya rokok yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang
di sekitar perokok yang bukan perokok.
1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya
beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa
zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.
2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu
kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan
pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap
melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat
yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok
bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok
berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya
terbatas.
4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin,
sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk
membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan
rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan
perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara.
Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu
meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup
para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif dan
mendatangkan devisa.
5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok
untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu
terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang
v
secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan
dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.
6. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat
dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi
sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki
persepsi yang berbeda dalam hal ini.
v
Pada awalnya rokok pertama kali dikenal di negara Amerika untuk upacara-
upacara namun kedatangan para pedagang-pedagang Eropa ke Amerika dan kembali
membawa pulang tembakau mengakibatkan semakin banyaknya produksi rokok yang
kian menyebar luas. Lalu menyebar ke Afrika hingga sampai ke Asia. Persentase
rokok dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes,
Tjadra Yoga Aditama mengatakan, saat ini Indonesia masih menjadi negara ketiga
dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia 61,4 juta perokok setelah Cina dan
India sekitar 60 persen pria dan 4,5 persen wanita di Indonesia adalah perokok.
Sementara itu, perokok pada anak dan remaja juga terus meningkat 43 juta dari 97 juta
warga Indonesia adalah perokok pasif. Tingginya jumlah perokok aktif tersebut
berbanding lurus dengan jumlah non-smoker yang terpapar asap rokok orang lain
(perokok pasif) sebanyak 97 juta penduduk Indonesia sebanyak 43 juta anak-anak,
diantaranya 11,4 juta diantaranya berusia 0-4 tahun.
Daftar 10 negara perokok terbesar di dunia:
1. China = 390 juta perokok atau 29% per penduduk
2. India = 144 juta perokok atau 12.5% per penduduk
3. Indonesia = 65 juta perokok atau 28 % per penduduk (~225 miliar batang per
tahun)
4. Rusia = 61 juta perokok atau 43% per penduduk
5. Amerika Serikat =58 juta perokok atau 19 % per penduduk
6. Jepang = 49 juta perokok atau 38% per penduduk
7. Brazil = 24 juta perokok atau 12.5% per penduduk
8. Bangladesh =23.3 juta perokok atau 23.5% per penduduk
9. Jerman = 22.3 juta perokok atau 27%
10. Turki = 21.5 juta perokok atau 30.5%
Tidak bisa dipungkiri bahwa suatu negara yang memiliki penduduk yang
banyak juga memiliki para perokok aktif yang melimpah juga. Telah diketahui bahwa
Indonesia menempati urutan ke 3 dengan jumlah perokok terbanyak setelah China dan
India.
v
BAB III
METODE PENELITIAN
v
Tema Wawancara : Penanggulangan Bahaya Merokok di Kalangan Remaja
Tempat : Sekitaran wilayah kecamatan Depok
Hari/Tanggal : 4 November 2017
Narasumber : Atmo, Budi, Ivan, Rizky, Jeki, Taufik, Iman, Yofi, Tono,
Toni, Mulsimin, Daru, Mustakim, Kadir, Dan Gandi
Pewawancara : Audy Lie
v
13. Jika belum, mengapa demikian?
Jawab :
14. Adakah manfaat yang dapat ambil dari razia tersebut?
Jawab
15. Setujukah kamu bila produksi rokok dihentikan ?
Jawab :
v
BAB IV
PEMBAHASAN
v
13. Pertanyaan ke 13, sebagian besar menjawab karena kami dapat merokok diluar
jam sekolah atau rokok dapat kami sembunyikan di luar sekolah.
14. Pertanyaan ke 14, 5 orang menjawab tidak ada manfaatnya, toh kami juga masih
bisa merokok, 10 orang menjawab bermanfaat agar pelajar tidak merokok.
15. Pertanyaan ke 15, 7 orang menjawab tidak setuju, 4 orang menjawab setuju dan 4
orang menjawab entah/tidak tahu.
Dari beberapa pertanyaan yang di berikan ternyata sebagian besar pelajar masih
belum memahami kandungan dalam rokok dan bahayanya bagi kesehatan.
Berdasarkan hasil wawancara di atas, pengetahuan dan pemahaman dari orang tua
maupun guru disekolah masih sangat kurang sehingga pelajar cenderung lebih senang
mencoba rokok. Mengintimidasi bahkan memarahi murid/pelajar merupakan hal yang
sering dilakukan ketimbang memberi mereka pengertian dan pemahaman tentang
rokok. Sehingga pelajar seringkali merokok secara sembunyi-sembunyi dan tidak
terkontrol. Padahal kita ketahui bahwa di masa modern ini, merokok merupakan suatu
pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat
memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan
dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang – orang disekitarnya. Berbagai
kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh
penghisapnya. Beberapa motivasi yang melatarbelakangi seseorang merokok adalah
untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk menghilangkan kekecewaan (
reliefing beliefs), dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma (
permissive beliefs/ fasilitative). Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang
dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan orang lain, terutama dilakukan
di depan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok sebayanya atau
dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
v
memilih jalan yang mana. Namun sebagai orang tua maupun pendidik wajib untuk
mengingatkan dan memberikan pembelajaran yang baik agar anak dapat memilih
dengan tepat demi masa depannya.
1. Pengaruh Orangtua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang
berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu
memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah
untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan
rumah tangga yang bahagia.
2. Pengaruh teman.
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka
semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian
sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi
terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan temanteman remaja tersebut
dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok.
Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang- kurangnya satu atau
lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok.
3. Faktor Kepribadian.
v
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan
diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat
kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah
konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas
sosial lebih mudah menjadi penggunadibandingkan dengan mereka yang memiliki
skor yang rendah.
4. Pengaruh Iklan.
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa
perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu
untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut.
v
Adapun Pihak sekolah dan keluarga juga dapat meminimalisir pengaruh rokok
terhadap anak / remaja yaitu dengan cara antara lain :
1. Bebaskan Sekolah dari Rokok
Sekolah sekarang ini sudah menjadi lingkungan kedua bagi anak setelah
rumah. Memang hal tersebut adalah benar apa adanya karena dalam kehidupan sehari-
hari lebih dari 8 jam seorang anak menghabiskan waktunya berada di lingkungan
sekolah. Jadi sangat wajar jika ada antisipasi dari lingkungan kedua ini.
Sekolah harus terbebas dari asap rokok. Setiap guru, orang tua, maupun orang lain
yang berkunjung ke sekolah harus dilarang merokok seperti halnya di sebuah rumah
sakit. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan efek yang baik kepada murid dan
tentunya juga kepada pihak lain yang ikut berpartisipasi dalam dunia pendidikan itu.
Pemberian contoh secara langsung adalah hal yang paling efektif dalam mendidik
anak, maka sudah sewajarnya jika ingin mendidik anak untuk tidak merokok haruslah
diberikan contoh yang baik. Salah satu caranya adalah melarang siapa saja yang berada
di ruang lingkup sekolah untuk melakukan kegiatan merokok.
Adanya pelarangan ini juga akan memberikan kesan kepada anak akan
buruknya tindakan merokok. Selain itu juga akan memberikan suasana dan lingkungan
yang sehat bagi murid serta tenaga pendidik dalam proses belajar mengajar. Hal yang
paling sering diberikan contoh buruk kepada siswa atau pelajar dalam hal merokok
adalah oleh mereka yang tidak bertanggun jawab. Sebut saja seperti security atau
bahkan tenaga pendidik itu sendiri yang terkadang bebas melakukan kegiatan
merokok. Tentu saja hal tersebut akan memberikan angin segar bahwa kegiatan
merokok merupakan hal yang sangat wajar untuk dilakukan. Bagaimana tidak? Para
tenaga pendidiknya telah memberikan contoh bahwa merokok itu boleh dilakukan.
Oleh karena itu, peringatan dan penegasan aturan yang keras dan tegas sangat
diperlukan agar generasi muda tidak kehilangan masa depannya.
2. Hindari Iklan Rokok
Setiap ada event atau kegiatan yang melibatkan anak-anak pelajar dilarang
menggunakan sponsor dari perusahaan rokok. Tentu saja tujuannya agar anak terhindar
dan terjauhkan dari iming-iming untuk melakukan kegiatan merokok.
Kebanyakan dalam setiap event atau kegiatan yang dilakukan oleh instansi pendidikan
yang berada di sekolah selalu menggunakan iklan rokok dalam kegiatannya tersebut.
v
Padahal hal tersebut memberikan dampak yang cukup kuat kepada anak ketika seorang
disuruh untuk menjauhkan diri dari apa yang hendak dilakukannya. Menghindari
pemakaian iklan rokok dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh pelajar atau siswa
adalah seperti memalingkan seorang anak terhadap permen pada contoh tersebut. Jika
ingin pelajar bebas dari rokok maka tindakan memalingkan pelajar dari rokok dengan
tidak memakai iklan rokok adalah suatu hal yang baik.
3. Jangan Merokok di Rumah
Memberikan contoh merupakan cara yang terbaik dalam memberikan suatu
pelajaran kepada anak. Salah satu penyebab biasanya anak merokok karena orang tua
yang berada di rumah juga merokok. Meskipun demikian ada juga yang orang tuanya
merokok tetapi anaknya tidak merokok. Ketika anak berada di rumah, orang tua
dilarang memperlihatkan dirinya merokok. Ini khusus bagi orang tua yang belum
berhenti merokok. Namun alangkah lebih baiknya lagi jika orang tuanya juga berhenti
merokok, karena biasanya apa yang dicontohkan orang tua akan diikuti si anak. Hal
yang paling sulit dilakukan oleh para orang tua adalah hanya bisa ngomong tetapi tidak
bisa dilakukan sendiri. Kebanyakan orang tua yang sudah merokok selalu melarang
anaknya untuk tidak merokok. Alasan yang diberikan oleh orang tua pun bermacam-
maca. Ada yang beralasan belum dewasa namun ada juga yang memberikan alas an
merusak kesehatan tetapi pada kenyataannya mereka sendiri merokok.
4. Berikan Kegiatan Positif
Setiap orang tua diharapkan mengikusertakan anak-anaknya ke dalam
kegiatan-kegiatan positif sepulangnya dari sekolah, seperti: kursus, olahraga, dan lain
sebagainya. Memberikan kegiatan positif merupakan salah satu dan beberapa cara
yang terbaik yang bisa dilakukan oleh orang tua. Selain akan bermanfaat di masa depan
juga akan mampu menjauhkan anak dari kegiatan yang tiada gunanya semacam
merokok. Tentunya kegiatan positif tersebut dibarengi dengan lingkungan yang positif
pula.
Jangan sampai kegiatannya positif tetapi dalam kegiatan positif tersebut terdapat teman
yang juga memiliki kebiasaan buruk merokok. Oleh karena itu harus ada
keseimbangan antara kegiatan positif dengan lingkungan yang positif pula.
v
Mulai sekarang mari kita budayakan hidup sehat dan mulai meninggalkan rokok, agar
orang-orang yang kita cintai terhindar dari penyakit berbahaya. Ingat! Kesehatan lebih
penting dari segalanya
v
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Merokok pada umumnya sangat berbahaya pada diri kita maupun diri orang lain
disekitar kita. Dalam rokok banyak mengandung Nikotin yang dapat merusak organ
tubuh manusia, daintaranya yaitu Kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan
kehamilan dan janin. Setiap orang tua dan pendidik diharapkan mengikusertakan anak-
anak ke dalam kegiatan-kegiatan positif baik saat disekolah maupun sepulangnya dari
sekolah, seperti: kursus, olahraga, dan lain sebagainya.
Jangan sampai kegiatannya positif tetapi dalam kegiatan positif tersebut terdapat
teman yang juga memiliki kebiasaan buruk merokok. Oleh karena itu harus ada
keseimbangan antara kegiatan positif dengan lingkungan yang positif pula. Mulai
sekarang mari kita budayakan hidup sehat dan mulai meninggalkan rokok, agar orang-
orang yang kita cintai terhindar dari penyakit berbahaya. Ingat! Kesehatan lebih
penting dari segalanya
5.2 Saran
Tegaslah untuk mengatakan tidak pada “Rokok”
Sebisa mungkin hindarilah teman-teman perokok dan pehamilah bahaya
rokok bagi kesehatan tubuh kita
Jadikanlah sekolah dan rumah sebagai area bebas rokok sehingga remaja
dapat melihat dengan contoh nyata bukan omongan belaka.
v
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok
http://nasional.sindonews.com/read/2013/05/31/15/744854/61-4-juta-penduduk-
indonesia-perokok-aktif
v
HALAMAN PENGESAHAN
Diketahui Oleh,
Wali Kelas IX Sentani
v
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
1. Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat sehat jasmani dan
rohani hingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan;
2. Kedua orang tua kami yang selalu mendukung dan mengarahkan yang terbaik
untuk kami;
3. Bapak Fransiskus Xaverius Berti Kurniawan, S.Pd selaku guru bidang studi
Bahasa Indonesia yang selalu membimbing dalam penyusunan karya ilmiah
ini;
4. Ibu Agustina Reni Suwandari, S.Pd M.Hum selaku wali kelas IX Sentani yang
turut membantu dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
5. Kepada seluruh pengajar di SMP Stella Duce I Yoyakarta yang sudah
mengamalkan ilmu – ilmunya kepada kami;
6. Teman – teman yang selalu bersama dalam menimba ilmu di sekolah tercinta
SMP Stella Duce I Yoyakarta.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Proses pembuatan karya tulis ini mengambil judul “Pengaruh Rokok di
Kalangan Remaja”. Karya ilmiah ini di buat dan disusun untuk menyelesaikan Tugas
Bahasa Indonesia. Dalam penulisan karya ilmiah ini tak lupa penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Suster Dra. A. Dewi Kunti Reknowati, S.Pd Selaku Kepala Sekolah SMP Stella
Duce I Yoyakarta.
2. Ibu Agustina Reni Suwandari, S.Pd M.Hum Selaku Wali Kelas IX Sentani.
3. Bapak Fransiskus Xaverius Berti Kurniawan, S.Pd selaku pembimbing
sekaligus Guru Bahasa Indonesia.
4. Orang tua yang telah memberiakan dukungan, baik moral maupun material.
5. Siswa-siswi SD, SMP dam SMA di wilayah Kecamatan Depok yang telah
berkenan melakukan wawancara (Tanya jawab).
6. Rekan-rekan yang memberikan motivasi dan inspirasi.
Penulis menyadari karya tulis ini masih memiliki kekurangan, maka dari itu
penulis mohon kritik dan saran yang membangun agar lebih baik lagi kedepannya.
Audy Lie
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Persembahan ……………………………………………………..
Halaman Pengesahan ………………………………………………………..
Kata Pengantar ……………………………………………………………… ii
Abstrak ………………………………………………………………………..
Daftar Isi ……………………………………………………………………… iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang …………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………….. 2
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………… 2
1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………….. 3
BAB II Kajian Pustaka
2.1 Deskripsi Teori ………………………………………………… 4
2.2 Bahan Kimia yang Terkandung Dalam Rokok…………..…….. 6
BAB III Metode Penelitian
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………… 8
3.2 Subjek Penelitian ………………………….………………….. 8
3.3 Metode Penelitian …………………………………………….. 8
3.4 Teknik Pengumpulan Data …………………………………… 8
BAB IV Pembahasan
4.1 Hasil Penelitian ……………………………………………… 10
4.2 Penyebab Remaja Merokok …………………………………. 12
4.3 Tips Mencegah Pengaruh Rokok dikalangan Pelajar ……….. 13
BAB V Penutup
5.1 Kesimpulan…………………………………………………… 17
5.2 Saran ………………………………………………………….. 17
Daftar Pustaka ……………………………………………………………… 18
v
ABSTRAK
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah.
Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Masa remaja adalah suatu fase para remaja menemukan jati diri. Banyak hal-hal
baru dan pengalaman baru yang dilakukan oleh para remaja untuk menunjukkan
eksistensinya. Rokok di kalangan para pelajar merupakan salah satu cara bagi mereka
untuk menunjukkan tingkat kedewasaan mereka serta agar mendapat pengakuan di
dalam pergaulan.
Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap 15 orang responden yang
terdiri dari 5 orang remaja SD (kelas 6), 5 remaja SMP dan 5 pelajar SMA
menunjukkan bahwa rokok dikalangan remaja telah dikenal bahkan sejak mereka
masih duduk di bangku SD. Kebanyakan dari mereka adalah karena ingin sekedar
coba-coba, ikutan teman atau untuk pergaulan.
Pemahaman tentang bahaya rokok yang belum mereka pahami membuat mereka
dengan bebas melakukan tindakan merokok. Tips untuk menghindari ataupun
mencegah remaja merokok adalah : mengikusertakan anak-anak ke dalam kegiatan-
kegiatan positif baik saat disekolah maupun sepulangnya dari sekolah, seperti: kursus,
olahraga, dan kegiatan bermanfaat lainnya.