Saklar Tukar Fix PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK

PRAKTIKUM SAKLAR TUKAR


I. Tujuan
1.1 Tujuan Instruksional Khusus
1. Mahasiswa mampu dapat merencanakan, memasang, memperbaiki
dan mengetes rangkaian instalasi penerangan saklar tukar
2. Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur instalasi listrik sesuai
dengan standar Keselamatan kerja.

II. Dasar Teori


2.1 MCB 1 FASA
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah komponen dalam instalasi listrik
rumah yang mempunyai peran sangat penting. Miniature Circuit Breaker (MCB)
berfungsi sebagai peralatan pengaman terhadap gangguan hubung singkat dan
beban lebih yang mana akan memutuskan secara otomatis apabila melebihi dari
arus nominalnya
Dasar pemilihan rating arus MCB yang ingin dipakai di perumahan tentu
disesuaikan dengan besarnya langganan daya listrik PLN yang terpasang. Karena
PLN sendiri menetapkan besar langganan listrik perumahan sesuai rating arus dari
MCB yang diproduksi untuk pasar dalam negeri.
Tabelnya seperti ini:
Rating Arus Miniature Circuit Breaker Daya Listrik PLN
2A
450VA
4A 900VA 6A
1300VA
10A 2200VA 16A
3300VA
Ada dua type MCB yaitu yang 1 Phase ,2 phase dan 3 Phase. Merek-merek
yang beredar ada Meril Gerin,ABB dan lain lain. Elemen penting MCB yaitu :
1. Terminal trip (Bimetal)
2. Elektromagnetik trip (coil)
3. Pemadam busur api

TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA– 4B TAHUN 2017


PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK
4. Mekanisme pemutusan
Sifat dari MCB adalah :
a) Arus beban dapat diputuskan bila panas yang ditimbulkan melebihi dari
panas yang di izinkan
b) Arus hubung singkat dapat diputuskan tanpa adanya perlambatan
c) Setelah dilakukan perbaikan , maka MCB dapat digunakan kembali
Beberapa kegunaan MCB :
a) Membatasi Penggunaan Listrik
b) Mematikan listrik apabila terjadi hubungan singkat ( Korslet )
c) Mengamankan Instalasi Listrik
d) Membagi rumah menjadi beberapa bagian listrik, sehingga lebih mudah untuk
mendeteksi kerusakan instalasi listrik
2.2 Sekering
Fuse atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah komponen
yang berfungsi sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika maupun
perangkat listrik. Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus
pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang
berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam sebuah
peralatan listrik / Elektronika. Dengan putusnya Fuse (sekering) tersebut, Arus
listrik yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam Rangkaian
Elektronika sehingga tidak merusak komponen-komponen yang terdapat dalam
rangkaian Elektronika yang bersangkutan.
Fuse (Sekering) terdiri dari 2 Terminal dan biasanya dipasang secara Seri
dengan Rangkaian Elektronika / Listrik yang akan dilindunginya sehingga apabila
Fuse (Sekering) tersebut terputus maka akan terjadi “Open Circuit” yang
memutuskan hubungan aliran listrik agar arus listrik tidak dapat mengalir masuk
ke dalam Rangkaian yang dilindunginya.
Berikut ini adalah Simbol Fuse (Sekring) dan posisi pemasangan Fuse secara
umum:

TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA– 4B TAHUN 2017


PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK

Gambar 2.1 Gambar simbol fuse


Bentuk Fuse (Sekering) yang paling sering ditemukan adalah berbentuk
tabung (silinder) dan Pisau (Blade Type). Fuse yang berbentuk tabung atau
silinder sering ditemukan di peralatan listrik Rumah Tangga sedangkan Fuse yang
berbentuk Pisau (blade) lebih sering digunakan di bidang Otomotif (kendaraan
bermotor).
Nilai Fuse biasanya tertera pada badan Fuse itu sendiri ataupun diukir pada
Terminal Fuse, nilai Fuse diantaranya terdiri dari Arus Listrik (dalam satuan
Ampere (A) ataupun miliAmpere (mA) dan Tegangan (dalam satuan Volt (V)
ataupun miliVolt (mV). Dalam Rangkaian Eletronika maupun Listrik, Fuse atau
Sekering ini sering dilambangkan dengan huruf “F”.
2.3 Saklar
Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan alat yang berfungsi untuk
menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber tegangan menuju
beban. Saklar sangat banyak macam dan jenisnya misalnya: untuk keperluan
instalasi penerangan, untuk tegangan tinggi, instalasi tenaga dan banyak lagi
jenisnya. Sebagai pengetahuan dasar cukup mengenai beberapa macam yang
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari: di rumah, sekolah dan tempat-tempat
umum lainnya.
Saklar ada yang dipasang di luar tembok dan ada pula yang dipasang did
alam. Saklar yang dipasang di dalam tembok harganya lebih mahal, tetapi lebih
banyak yang menyukai sebab tampak lebih bersih dindingnya karena pipanya
tidak tampak, sehingga tidak mengganggu pemandangan.

TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA– 4B TAHUN 2017


PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK

Gambar 2.2 Macam-macam saklar


Saklar yang digunakan :
1) Saklar tunggal (lihat gambar 1). Saklar ini tidak lagi memerlukan penjelasan.
Ini suatu cara yang termudah untuk menghubungkan/memutuskan suatu hantaran.
2) Saklar seri/deret (lihat gambar 2). Saklar seri ini gunanya untuk memutuskan
dan menghubungkan dua buah kelompok lampu secara bergantian. Misalnya:
Lampu yang terdapat pada ruangan tamu dan lampu yang terdapat pada taman
dapat hidup sendiri-sendiri atau seluruhnya dihidupkan pada waktu bersamaan.
3) Saklar tukar/hotel (lihat gambar 3). Saklar tukar atau saklar dua arah
mempunyai 3 kutub yaitu kutub input dan dua kutub output. Adapun sistem
pengaturan saklar dua arah dengan buah lampu ini bertujuan untuk
mengoperasikan dua buah lampu secara bergantian. Saklar tukar/hotel ini
digunkaan apabila kita menghendaki melayani satu lampu dari dua tempat atau
lampu menyala secara berurutan. Misalnya: Pada lorong-lorong dalam kamar yang
dua pintu dan tangga pada rumah bertingkat, maka kita pakai dua buah saklar
tukar.
Aturan pemasangan saklar :
1. Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai.
2. Dekat dengan pintu dan mudah dicapai tangan/sesuai kondisi tempat.
3. Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam bila pemasangan lebih dari satu.
2.4 Stop Kontak
Stop kontak merupakan material instalasi listrik yang berfungsi sebagai muara
penghubung antara arus listrik dengan peralatan listrik. Di bawah ini adalah

TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA– 4B TAHUN 2017


PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK
gambar stop kontak out bow yang dipasang di luar tebok (tidak ditanam di dalam
tembok) dan memiliki beberapa colokan sehingga sering disebut terminal.
Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen listrik yang
berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat
listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau
colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.
Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
- Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang
berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui
steker yang juga berjenis kecil.
- Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang
dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang
berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang
lebih besar.
Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya. Dikenal dua jenis stop
kontak, yaitu:
- Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.
- Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan
dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.
Fungsi kotak kontak (stop kontak) dalam instalasi listrik sebagai alat
penghubung beban dengan sumber listrik. serta berfungsi untuk menyediakan
sumber tegangan listrik pada beban yang tidak tetap atau beban yang dapat
dipindah-pindah.
Aturan pemasangan stop kontak :
1. Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm
harus dilengkapi tutup.
2. Mudah dicapai tangan
3. Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya berada
disebelah kanan atau di sebelah bawah.

TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA– 4B TAHUN 2017


PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK
2.1 Latihan Soal
1 Peraturan-peraturan apa yang harus diperhatikan untuk pemasangan stop
kontak berdasar standar ? (sebutkan standar yg digunakan)
2. Persyaratan pemasangan grounding sesuai standar ! sebutkan dasar
persyaratan yang digunakan
3. Sebutkan jenis-jenis saklar kotak yang anda ketahui ? sebutkan keluarannya
4. Sebutkan syarat pemasangan saklar dan stop kontak pada kamar mandi ?
5. Ketentuan-ketentuan umum apa yang berlaku mengenai pemasangan kotak-
kontak dinding ?
6. Gambar perencanaan layout rumah sederhana dengan instalasi 1 saklar
tunggal +stopkontak., 1 saklar seri+ stopkontak1 dan 1 saklar tukar+ stop
kontak?
Jawaban :
1. - Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm
harus dilengkapi tutup.
- Mudah dicapai tangan
- Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya berada
disebelah kanan atau di sebelah bawah.
2. Grounding diukur nilainya dengan Ohm. Alat pengukurannya mengguankan
Earth Ground Tester. Nilai standar mengacu pada Persyaratan Umum
Instalasi Listrik atau PUIL 2000 yaitu kurang dari atau sama dengan 5 ohm.
Untuk membuat instalasi pembumian dengan nilai resistan pembumian yang
sesuai peraturan, bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik yaitu,
memparalel, menambah kedalaman, atau memperbesar luas penampang
hantaran.
3. 1) Saklar tunggal, saklar ini tidak lagi memerlukan penjelasan. Ini suatu cara
yang termudah untuk menghubungkan/memutuskan suatu hantaran.
2) Saklar seri/deret, saklar seri ini gunanya untuk memutuskan dan
menghubungkan dua buah kelompok lampu secara bergantian. Misalnya:
Lampu yang terdapat pada ruangan tamu dan lampu yang terdapat pada taman
dapat hidup sendiri-sendiri atau seluruhnya dihidupkan pada waktu bersamaan.

TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA– 4B TAHUN 2017


PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK
3) Saklar tukar/hotel, saklar tukar atau saklar dua arah mempunyai 3 kutub
yaitu kutub input dan dua kutub output.
4. a. Menyesuaikan kebutuhan daya dengan ketersediaan total daya listrik
b. Menentukan ukuran dan jenis kabel yang digunakan
c. Menggunakan stop kontak yang memiliki arde , sehingga dapat mencegah
efek negatif dari kebocoran arus listrik pada peralatan
d. Tempatkan saklar di luar kamar mandi, agar mencegah dari percikan air
e. Memilih stop kontak yang berpenutup sehingga lubang kontak terlindung
dari percikan air.
5. Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm
harus dilengkapi tutup.
- Mudah dicapai tangan
- Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya berada
disebelah kanan atau di sebelah bawah.

III. METODOLOGI PRAKTIKUM


3.1 Lembar Kerja
3.1.1 Pengukuran Tanpa Tegangan

No. Hubungan Instalasi Hasil Pengukuran

Semua sakelar OFF

1. L1 terhadap N 0
2. L1 terhadap PE 0
3. N terhadap PE 0

Semua Sakelar ON S1(on)S2(off) S2(on)S1(off)


4. L1 tehadap N 0 1
5. L1 terhadap PE 0 0
6. N terhadap PE 0 0
7. L1 terhadap sakelar 1 0
8. Sakelar terhadap lampu 1 1
9. Lampu terhadap N 1 1

TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA– 4B TAHUN 2017


PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK

Catatan : 0 = tidak ada hubungan


1 = ada hubungan
3.1.2 Pengukuran dengan Tegangan

No. Hubungan Instalasi Hasil Pengukuran (V)


1. L1 tehadap N 222,6

2. L1 terhadap PE 121,6

3. N terhadap PE 89,7

4. Kotak-kontak 1 223,0

5. Kotak-kontak 2 223,0

3.2 Alat dan Bahan


Jumlah
Angka Huruf Satuan
N1 Na
KWH meter Spesifikasi
220V/50Hz/450V 1 Satu Buah K
o2. MCB ma 1A phasa 6 A 1 Satu Buah et
3. Saklar tukar MK, setara 1 Satu BUah .
4. Kotak-kontak 220V / 6 A 2 D Buah
5. Lampu pijar 25 W / TL 1x20 2 ua
D Buah
6. Kotak W
MK, setara 2 ua
D Buah
7. penghubung
Kotak saklar / MK, setara 3 ua
Tiga Buah
.
8 kotak-kontak
Pipa PVC 3/4", maspion 2 D Lonjor
.9 Klem pipa PVC 3/4", maspion 2 Duaua Buah
. 8 puluh
1 Sekrup 5/8" 2 delapa
Dua Buah
0 8 n
puluh
1. Tool set 1 delapa
Satu Box
1 AVO meter Sanwa, setara 1 n Satu Buah
2.1 Kabel NYA,NYM
.3

TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA– 4B TAHUN 2017


PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK

3.3 Prosedur Keselamatan


1. Perhatikan setiap langkah kerja yang akan saudara kerjakan semua
harus sesuai dengan SOP (standart operasi prosedur)
2. Sebelum merangkai pastikan power dalam keadaan off atau mati
3. Periksa semua peralatan dan komponen dalam keadaan aman digunakan.
4. Dalam melakukan pekerjaan rangkaian dilarang bercanda dan bercakap
yang tidak ada hubungannya dengan modul praktikum.
5. Sebelum mencoba pastikan dicek terlebih dahulu dengan
menghubungi instruktur bengkel/ laboratoriun.

3.4 Langkah Kerja


1. Rangkailah peralatan yang tersedia seperti pada gambar diagram garis
ganda dan power supply dalam keadaan terbuka.
2. Cek kembali hubungan terminal masing-masing peralatan dan sambungan
apakah sudah baik dengan peralatan ukur AVO meter.
3. Sebelum power supply di on - kan, yakinkan bahwa rangkaian sudah benar
dengan menanyakan pada instruktur.

TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA– 4B TAHUN 2017


PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK
3.5 Gambar Kerja

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN


4.1 Analisa
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan,pengukurang yang dilakukan tanpa
menggunakan tegangan, pada saat semua skalr dalam keadaan mati, hubungan antara L dan

TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA– 4B TAHUN 2017


PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK
N, N dan PE, serta L dan PE (tanah) tidak terdeteksi atau tidak ada arus. Sedangkan
hubungan pada saat saklar 1 on saklar 2 off, atau sebaliknya, dapat dilihat pada tabel hasil
percobaan.
Setelah mngetahui hubungan pada saat tanpa tegangan, selanjutnya mengukur tegangan
yang ada pada instalasi yaitu pada L terhadap N, l terhadap PE, N terhadap PE, dan masing-
masing stopkontak.
4.2 Pembahasan
Pada praktikum saklar tukar ini, kami merangkai instalasi listrik yang menggunakan 2
saklar, 2 buah lampu doff, dan 1 stopkontak yang dirangakai sesuai dengan gamar diagram
yang ada.
Cara kerja rangkaian tersebut adalah pada saat saklar 1 dan saklar 2 sama-sama on
atau sama off, maka kedua lampu menyala Namun, pada saat salah satu saklar
dalam keadaan on, dan yang lain off, atau sebaliknya, maka lampu dalam
keadaan mati.
Saklar tukar dalam instalasi penerangan pada umumnya digunakan
minimal sebanyak dua buah untuk mengoperasikan satu buah atau beberapa
lampu secara bersamaan, baik lampu pijar maupun lampu tabung dari dua
tempat.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada saat dilakukan pengukuran tanpa tegangan, saat semua saklar mati ,tidak
ada hubungan antara L1 terhadap N, L1 terhadap PE dan N terhadap PE.
2. Instalasi L1 tehadap N, kontak-kontak 1, dan kontak-kontak 2 memiliki
tegangan yang sama. Sedangkan besar tegangan hubungan instalasi L1
terhadap PE dan N terhadap PE tidak sama.
3. Perbedaan tegangan pada instalasi L1 terhadap PE dan N terhadap PE karena
pengaruh adanya induksi tegangan oleh L1 terhadap PE dan N.

TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA– 4B TAHUN 2017


PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK
DAFTAR PUSTAKA

Antonius Lipsmeir, Adolf Teml, Friedrich Tabellenbuch. Electrotechnic


Electronic.1989. Bronner and Daentler K G. Germany
Horst Dieter, Tolle Erhard Vop. Technical Drawing for Electrical
Engineering. GTZ GmbH. German
Michael Neidle, Ir. Sahat Pakpahan. Teknologi Instalasi Listrik.
Lembaga Penerbangan dan Amerika Serikat (LAPAN).1989. Erlangga. Jakarta
P. Van Harten, E setiawan. Instalasi Listrik Arus Kuat 2.1985. Bina Cipta.
Bandung.
PUIL 2000. Persyaraan Umum Instalasi Listrik Indonesia. 1987. LIPI. Jakarta

TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA– 4B TAHUN 2017


PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK

LAMPIRAN

TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA– 4B TAHUN 2017

Anda mungkin juga menyukai