Bab 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

Laporan Tugas Akhir

BAB II
TEORI DASAR

Pada bab ini dibahas tentang teori gerak, teknik instrumentasi, komponen
elektronika, mikrokontroler ATMega 8535, dan program AVR.

2.1 Gerak

Gerak adalah perubahan kedudukan atau posisi benda terhadap acuan


tertentu. Setiap saat terlihat benda-benda bergerak, di jalan raya banyak mobil
yang sedang bergerak, di pusat perbelanjaan banyak orang bergerak melakukan
aktivitas, di sungai dapat melihat gerakan aliran air. Bumi selalu dalam keadaan
bergerak, yaitu gerak rotasi dan revolusi. Gerak disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya, jarak dan perpindahan, serta kecepatan dan kelajuan.

2.1.1 Jarak Dan Perpindahan

Sebuah benda dikatakan bergerak jika kedudukan benda dalam selang waktu
tertentu berubah terhadap suatu titik acuan yang dianggap diam. Berdasarkan
definisi di atas titik acuan atau koordinat benda dikatakan diam terhadap
kedudukan benda tersebut jika koordinat selalu tetap meskipun ada perubahan
waktu. Gerak suatu benda berkaitan erat dengan besaran jarak dan perpindahan.
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh suatu benda yang bergerak,
sedangkan perpindahan adalah perubahan kedudukan atau posisi suatu benda
diukur dari posisi awal ke posisi akhir benda atau dengan kata lain jarak hanya
memperhitungkan panjang lintasan yang ditempuh dengan tanpa memperhatikan
arah, sedangkan perpindahan adalah perubahan posisi atau kedudukan suatu benda
dengan memperhatikan arah. Sehingga perpindahan merupakan besaran vektor
sedangkan jarak merupakan besaran skalar.

Pendefinisian Metoda Pengukuran Kecepatan Gerak Pellet Senapan Angin 4


Laporan Tugas Akhir

2.1.2 Kelajuan Dan Kecepatan

Dalam kehidupan sehari-hari, kata kecepatan dan kelajuan sering disama


artikan. Kecepatan dan kelajuan merupakan dua pegertian yang berbeda.
Kecepatan (velocity) merupakan besaran vektor, yaitu besaran yang
memperhitungkan arah geraknya. Kecepatan dapat juga didefinisikan sebagai
perbandingan perpindahan benda dengan waktu tempuh. Persamaan kecepatan
seperti yang ditunjukan pada persamaan (1).
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎
Kecepatan = ........................... (1)
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ

Kelajuan (speed) merupakan besaran skalar, yaitu besaran yang hanya


memiliki nilai tanpa memperhatikan arah gerak benda. Kelajuan dapat juga
didefinisikan jarak tempuh benda dan waktu tempuh yang dibutuhkan untuk
menempuh jarak tersebut tanpa memperhatikan arah perpindahan benda. Dimana
persamaan kelajuan ditunjukan pada persamaan (2).
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ
Kelajuan = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ ..................................... (2)

1. Kelajuan Rata-Rata Dan Kecepatan Rata-Rata

Kelajuan rata-rata diperoleh dari jarak yang ditempuh benda dibagi dengan
waktu tempuh. Secara matematis, kelajuan rata-rata dituliskan dalam persamaan
(3).
𝑠
v = ..................................................................... (3)
𝑡
Keterangan :
v = kelajuan rata–rata (ms-1).
s = jarak tempuh (meter).
t = waktu (sekon).

Berbeda dengan kelajuan rata–rata, kecepatan bergantung pada perpindahan


dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perpindahan. Secara matematis,
kecepatan rata–rata dituliskan dalam persamaan (4).

𝛥𝑥
v= ................................................................... (4)
𝛥𝑡

Pendefinisian Metoda Pengukuran Kecepatan Gerak Pellet Senapan Angin 5


Laporan Tugas Akhir

Keterangan :
v = Kecepatan rata–rata (ms-1).
𝚫x = xakhir – xawal = perpindahan (meter).
𝚫t = Selang waktu (sekon).

2. Kelajuan Sesaat Dan Kecepatan Sesaat

Kelajuan sesaat adalah kelajuan pada suatu waktu tertentu atau kelajuan
pada suatu titik dari lintasannya. Jika selang waktu 𝚫t diperkecil terus menerus
𝛥𝑠
sehingga titik B mendekati titik A, mendekati suatu nilai tertentu. Pada saat
𝛥𝑡
𝛥𝑠
selang waktu Dt mendekati nol, harga disebut kelajuan sesaat (v) di titik A.
𝛥𝑡

Besar kelajuan sesaat dapat ditulis berdasarkan persamaan (5).


𝛥𝑠
v= , untuk mendekati 𝚫t = 0 ...................................... (5)
𝛥𝑡

Persamaan yang sama juga digunakan untuk menentukan kecepatan sesaat.


Perbedaannya kecepatan sesaat harus disertai dengan arah gerak benda. Grafik
kedudukan Vs waktu dapat dilihat pada gambar 2.1.
.

S
B

𝚫s
A
Kedudukan

𝚫t

Waktu t

Gambar 2.1 Grafik Kedudukan Vs Waktu

2.2 Teknik Instrumentasi

Teknik instrumentasi adalah peralatan yang digunakan untuk pengukuran


dan pengendalian suatu sistem. Sistem instrumentasi merupakan gabungan dari

Pendefinisian Metoda Pengukuran Kecepatan Gerak Pellet Senapan Angin 6


Laporan Tugas Akhir

beberapa peralatan. Secara umum, sistem instrumentasi terdiri dari empat elemen
dasar, yaitu peralatan masukan (input), pengkondisi sinyal (sinyal conditioning),
sistem pengolah, dan peralatan pencatat.
Peralatan masukan (input) merupakan peralatan pertama yang menerima
besaran yang akan diukur. Output yang dihasilkan dari peralatan masukan berupa
sinyal-sinyal listrik. Peralatan masukan (input) terdiri dari dua komponen, yaitu
sensor dan transducer. Sensor merupakan bagian perangkat yang mendeteksi
variabel fisik suatu media yang sedang diukur. Transducer merupakan bagian
perangkat pengukur yang mengubah variabel yang terukur menjadi variabel dalam
bentuk lain misalnya tegangan. Sensor dan transducer harus memiliki
karakteristik sebagai berikut :

1. Ketelitian yang tinggi.


2. Ketepatan yang tinggi.
3. Jangkauan pengukuran yang lebar.
4. Kecepatan respons yang tinggi.
5. Mudah untuk dikalibrasi.
6. Keandalan tinggi.

Pengkondisi sinyal merupakan peralatan yang berfungsi untuk menerima


sinyal yang dihasilkan dari peralatan masukan (input) dimana sinyal tersebut akan
diperkuat. Sistem pengolah adalah peralatan yang berfungsi mengolah hasil
penguatan sinyal oleh pengkondisi sinyal. Peralatan pencatat merupakan peralatan
yang berfungsi mencatat dan menampilkan hasil pengolahan dari sistem pengolah
agar dapat diamati oleh pengamat. Peralatan pencatat terdiri dari pencatat dengan
gerak relatif dan pencatat dengan hasil digital. Skema sistem instrumentasi dapat
dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Skema Sistem Instrumentasi

Pendefinisian Metoda Pengukuran Kecepatan Gerak Pellet Senapan Angin 7


Laporan Tugas Akhir

2.3 Komponen Elektronika

Komponen elektronika yang dipakai dalam tugas akhir ini adalah LED
(Light Emitting Diode) dan IR LED (Infra Red Light Emitting Diode),
Phototransistor, Resistor, Multiturn, IC LM 324N, LCD (Liquid Crystal Display),
dan Mikrokontroller ATMega8535.

2.3.1 LED (Light Emitting Diode) Dan IR LED (Infra Red Light Emitting
Diode)

Light Emitting Dioda (LED) merupakan komponen elektronik yang dapat


memancarkan cahaya ketika dilalui arus listrik pada kedua kutubnya. Arus listrik
mengalir dari kutub positif (anoda) menuju kutub negatif (katoda). LED
merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan
dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang mengalir ke sambungan
P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya. LED dibuat
agar lebih efisien jika mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkan emisi cahaya
pada Semi konduktor. Skematik LED dapat dilihat pada gambar 2.3.

+ -

Gambar 2.3 Bentuk LED Dan Skematik

IR LED (Infra Red Light Emitting Diode) merupakan salah satu jenis LED
yang dapat memancarkan sinar frekwensi lebih rendah dari sinar merah. Cahaya
yang dihasilkan IR LED ini sebanding dengan arus forward bias, cahaya yang
dipancarkan termasuk infra merah. Cahaya infra merah tidak dapat menembus
materi yang tidak tembus pandang. Cahaya yang dipancarkan oleh IR LED tidak

Pendefinisian Metoda Pengukuran Kecepatan Gerak Pellet Senapan Angin 8


Laporan Tugas Akhir

dapat dilihat oleh mata manusia sehingga diperlukan phototransistor untuk


mendeteksinya.
IR LED yang digunakan harus disambungkan dengan resistor secara serial
untuk membatasi arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir terlalu besar maka
mengakibatkan IR LED terbakar. Bentuk dan simbol IR LED dapat dilihat pada
gambar 2.4.

Gambar 2.4 Bentuk IR LED dan Skematik

IR LED memiliki dua kaki yaitu anoda dan katoda. Kaki anoda pada IR
LED memiliki ukuran kaki lebih panjang dibandingkan kaki katoda. IR LED akan
berfungsi dengan baik jika kaki-kaki IR LED dipasang dengan benar. Kaki anoda
dipasang pada bagian positif (+) dan kaki katoda dipasang pada bagian negatif (-).

2.3.2 Phototransistor

Phototransistor merupakan komponen elektronik sejenis transistor yang


tidak mempunyai kaki basis. Kaki basis pada phototransistor diganti dengan
material yang dapat menerima dan mengubah energi cahaya menjadi energi listrik.
Jika phototransistor menerima cahaya, maka energi cahaya diterima kaki basis
akan diubah menjadi energi potensial. Jika kaki emittor dihubungkan dengan
ground maka akan mengalir dari kaki basis ke kaki emittor, akibatnya kaki
kolektor dan kaki emittor terhubung. Bentuk dan simbol phototransistor dapat
dilihat pada gambar 2.5.

Pendefinisian Metoda Pengukuran Kecepatan Gerak Pellet Senapan Angin 9


Laporan Tugas Akhir

Gambar 2.5 Bentuk Phototransistor Dan Skematik

2.3.3 Resistor

Resistor adalah komponen elektronik yang digunakan untuk membatasi


aliran arus listrik. Besarnya nilai tahanan dinyatakan dengan satuan ohm
dilambangkan dengan Ω. Nilai tahanan resistor dilambangkan dengan rangkaian
warna yang terdapat pada badan resistor. Skematik resistor dapat dilihat pada
gambar 2.6.

Gambar 2.6 Resistor Dan Skematik

2.3.4 Multiturn

Multiturn adalah resistor yang nilai resistansinya dapat dibuah secara


langsung baik dengan tuas yang telah tersedia atau menggunakan obeng. Ada dua
jenis resistor variabel, yaitu trimpot (trimer potensio) dan potensiometer.
Trimpot (trimer potensio) merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat
diubah dengan memutar porosnya menggunakan obeng. Nilai resistansi dari
trimpot tertulis pada badan trimpot tersebut menggunakan kode angka. Nilai yang
tertulis pada badan trimpot merupakan nilai maksimum dari resistansi trimpot
tersebut. Misal trimpot dengan nilai 10 KOhm maka trimpot tersebut dapat diubah

Pendefinisian Metoda Pengukuran Kecepatan Gerak Pellet Senapan Angin 10


Laporan Tugas Akhir

nilai resistansinya dari 0 Ohm sampai 10 KOhm. Aplikasi dari trimpot dapat kita
temui pada rangkaian elektronika seperti receiver atau multivibrator variabel.
Jenis-jenis mulititurn trimport dapat dilihat pada gambar 2.7.

Gambar 2.7 Trimpot

Potensiometer merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-


ubah dengan cara memutar porosnya melalui tuas yang telah tersedia. Nilai
resistansi potensiometer tertulis pada badan potensio menggunakan kode angka.
Nilai resistansi potensiometer yang ada dipasaran ada dua macam, yaitu nilai
resistansi yang dapat diubah secara logaritmis dan nilai resistansi yang dapat
diubah secara linier. Nilai resistansi yang tertulis di badan potensiometer
bermakna sama dengan nilai resistansi trimpot, yaitu nilai yang tertulis dibadan
potensiometer merupakan nilai maksimal resistansi yang dapat diatur oleh
potensiometer. Aplikasi potensiometer digunakan pada perangkat audio, seperti
pada pengatur nada bass, trebel dan volume. Bentuk fisik potensiometer dapat
dilihata pada gambar 2.6.

Gambar 2.8 Potensiometer

Pendefinisian Metoda Pengukuran Kecepatan Gerak Pellet Senapan Angin 11


Laporan Tugas Akhir

2.3.5 IC LM324N

IC LM324N merupakan komponen elektronika yang dapat digunakan


sebagai penguat tegangan atau penguat sinyal atau sebagai amplifier. IC LM324N
umumnya dikenal dengan Op Amp (Operational Amplifier). Op Amp mempunyai
dua kaki input yaitu inverting input (simbol negatif) dan non-inverting input
(simbol positif). Sinyal dari kedua kaki input Op Amp ini dapat diolah menjadi
data output yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi Op Amp yang dijalankan.
Salah satu fungsi Op Amp adalah sebagai komparator. Komparator berfungsi
untuk membandingkan tegangan yang masuk pada kedua kaki input Op Amp.
Bentuk fisik dan simbol IC LM324N dapat dilihat pada gambar 2.9.

Gambar 2.9 IC LM324N

Untuk membandingkan kedua kaki input pada Op Amp, salah satu kaki
input diberi tegangan referensi dan kaki lainnya diberi tegangan pembanding.
Salah satu keunggulan LM324N adalah dapat beroperasi pada voltase 3.0 V
sampai 32.0 V. Skematik Op Amp sebagai komparator dapat dilihat pada gambar
2.10.

Gambar 2.10 Op Amp Sebagai Komparator

Pendefinisian Metoda Pengukuran Kecepatan Gerak Pellet Senapan Angin 12


Laporan Tugas Akhir

Salah satu fungsi Op Amp lainnya adalah sebagai diferensial amplifier.


Diferensial amplifier berfungsi sebagai penguat perbedaan tegangan yang masuk
pada kedua kaki input Op Amp. Skematik Op Amp sebagai diferensial amplifier
dapat dilihat pada gambar 2.11.

Gambar 2.11 Op Amp Sebagai Diferensial Amplifier

Nilai tegangan output pada Op Amp sebagai deferensial amplifier dapat


diketahui dengan menggunakan persamaan:
𝑅
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑅2 (𝑉𝑟𝑒𝑓 − 𝑉𝑖𝑛 ) .................. (6)
1

Keterangan :
Vout = Tegangan output (Volt).
Vref = Tegangan referensi (Volt).
Vin = Tegangan input (Volt).
R1 = R2 = Tahanan (Ohm).

2.3.6 LCD (Liquid Crystal Display)

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan
diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator,
ataupun layar komputer. LCD yang digunakan dalam prinsip awal pengukuran
gerak pellet senapan angin ini adalah tipe LCD dot matrik dengan jumlah karakter
16*2. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan
untuk menampilkan status kerja alat. Bentuk LCD 16*2 dapat dilihat pada gambar
2.12. Untuk susunan kaki LCD 16*2 dapat dilihat pada tabel 2.1.

Pendefinisian Metoda Pengukuran Kecepatan Gerak Pellet Senapan Angin 13


Laporan Tugas Akhir

Tabel 2.1
Susunan kaki LCD 16*2

PIN Nama I/O Keterangan Hubungan Port


Pin Mikrokontroler
1 VSS Power 0V Ground
2 VDD Power +5V Tegangan 5V
3 VO Power Tegangan kontras Keluaran trimpot
LCD
4 Rs Input Register select, 0 = PA0
Register perintah, 1=
Register data
5 R/W Input Sebagai input, R =1,
W = 0, diaktifkan low
6 E Input Enable clock LCD, PA1
logika 1 setiap kali
pengiriman atau
pembacaan data
7 Db0 I/O Data bus 0
8 Db1 I/O Data bus 1
9 Db2 I/O Data bus 2
10 Db3 I/O Data bus 3
11 Db4 I/O Data bus 4 PA2
12 Db5 I/O Data bus 5 PA3
13 Db6 I/O Data bus 6 PA4
14 DB7 I/O Data bus 7 PA5
15 Anoda Power Tegangan positif
16 Katoda Power Tegangan negatif

Gambar 2.12 LCD 16*2

2.3.7 Mikrokontroller ATMega 8535

Mikrokontroller merupakan perangkat elektronika yang didalamnya terdapat


rangkaian kontrol, mikroprosesor, memori, dan input/output. Mikrokontroller
dapat diprogram menggunakan berbagai macam bahasa program. Bahasa program
yang biasa digunakan untuk program mikrokontroler diantaranya bahasa
assembler, bahasa C, bahasa basic dan lain-lain.

Pendefinisian Metoda Pengukuran Kecepatan Gerak Pellet Senapan Angin 14


Laporan Tugas Akhir

Mikrokontroller biasanya digunakan untuk mengendalikan suatu proses


secara otomatis seperti sistem kontrol mesin, remot kontrol, kontrol alat berat dan
lain-lain. Dengan menggunakan mikrokontroller sistem kontrol akan menjadi
lebih ringkas, lebih mudah dan lebih ekonomis.
Salah satu jenis mikrokontroller yang banyak digunakan untuk aplikasi
kontrol adalah ATMega8535. ATMega8535 merupakan salah satu
mikrokontroller keluaran Atmel. Atmel adalah salah satu vendor yang bergerak
dibidang mikroelektronika. Bentuk dan skema mikrokontroller ATMega8535
dapat dilihat pada gambar 2.13.
ATMega8535 memiliki beberapa fitur yang dapat digunakan untuk aplikasi
kontrol. fitur yang dapat digunakan adalah fitur interupsi eksternal dan timer.
interupsi eksternal adalah mengalihkan alur eksekusi program dari program utama
ke fungsi atau prosedur tertentu yang berkaitan dengan kejadian tersebut. Timer
berfungsi untuk megukur selang waktu antara dua kejadian yang tidak bersamaan.
Timer dianalogikan sebagai suatu penampung yang diisi dengan suatu pulsa
dengan kecepatan pengisian pulsa (frekwensi pengisian pulsa) tertentu.

Gambar 2.13 Bentuk IC ATMega8535

2.4 CodeVisionAVR

AVRSTUDIO merupakan software khusus untuk bahasa assembly yang


mempunyai fungsi sangat lengkap. Software AVRSTUDIO digunakan untuk
menulis program, kompilasi, simulasi dan download program ke IC
mikrokontroller AVR.

Pendefinisian Metoda Pengukuran Kecepatan Gerak Pellet Senapan Angin 15


Laporan Tugas Akhir

CodeVisionAVR merupakan software C-cros compiler. Software


CodevisionAVR dapat ditulis dalam bahasa C. CodeVisionAVR memiliki IDE
(Integrated Development Environtment) yang lengkap. CodeVisionAVR
digunakan untuk penulisan program, compile, link, dan pembuatan kode bahasa
mesin (assembler).
Proses download program ke IC mikrokontroler AVR dapat dilakukan
dengan menggunakan system download secara ISP (In-System Programing). ISP
mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan
hubungan serial SPI.
Langkah-langkah untuk menjalankan program CodeVisionAVR adalah
sebagai berikut :

1. Membuka CodeVisionAVR
Langkah untuk membuka CodeVisionAVR dilakukan dengan memilih
menu Start Menu → All Program CodeVisionAVR → CodeVisionAVR
Compiler. Setelah langkah tersebut dilakukan pada monitor akan tampil
tampilan seperti gambar 2.14.

Gambar 2.14 Tampilan Awal CodeVisionAVR

2. Membuat project baru


Langkah untuk membuat projaect baru dilakukan dengan memilih menu
File → New, kemudian memilih Project → OK. Setelah langkah tersebut
dilakukan pada monitor akan tampil dialog Create New File seperti pada
gambar 2.15.

Pendefinisian Metoda Pengukuran Kecepatan Gerak Pellet Senapan Angin 16


Laporan Tugas Akhir

Gambar 2.15 Konfirmasi Membuat Project atau File

Jika tombol OK dipilih maka akan muncul kotak dialog Confirm. Kotak
dialog ini menanyakan apakah CodeWizardAVR akan digunakan atau tidak.
Jika Codewizard akan digunakan maka tekan tombol YES. Kotak dialog
confirm dapat dilihat pada gambar 2.16

Gambar 2.16 Konfirmasi Penggunaan CodeWizardAVR


3. Melakukan konfigurasi project
Langkah untuk menkonfigurasi project dilakukan dengan memilih tab-tab
yang ada pada kotak dialog CodeWizardAVR. Tab-tab yang ada pada kotak
dialog CodeWizard terdiri dari tab USART, tab Analog Comperator, tab
ADC, tab SPI, tab l2C, tab 1 Wire, tab 2Wire (l2C), tab LCD, tab Bit-
Banged, tab Project Information, tab Chip, tab Port, tab External IRQ,dan
tab Timer. Sebagian tab-tab dapat pada kotak dialog CodeWizardAVR
dilihat pada gambar 2.17.

Pendefinisian Metoda Pengukuran Kecepatan Gerak Pellet Senapan Angin 17


Laporan Tugas Akhir

Gambar 2.17 Konfigurasi Program Melalui CodeWizardAVR

4. Membuat kode program


Langkah untuk membuat kode program dilakukan dengan membuat file dan
menamainya terlebihdahulu, kemudian menyimpannya pada folder yang
telah ditentukan. Langkah-langkah pembuatan file dilakukan dengan
memilih menu File, Generate, save and Exit, kemudian file source (*.c),
file project (*.prj) dan file project codewizard (*.cwp), diberi nama dan
disimpan pada folder yang telah ditentukan. Setelah langkah tersebut, pada
monitor akan tampil program yang siap diisi oleh program yang dibuat.
Form program dapat dilihat pada gambar 2.18.

Pendefinisian Metoda Pengukuran Kecepatan Gerak Pellet Senapan Angin 18


Laporan Tugas Akhir

Gambar 2.18 Form Program

5. Meng-configure program
Langkah untuk meng-convigurasi program dilakukan dengan memilih menu
Project → Configure → AfterBuild → program the Chip → Ok.

6. Meng-compile program
Langkah untuk meng-compile program dilakukan dengan memilih menu
Projact | compile atau dengan memilih icon → Program. Jika
penulisan kode program benar, maka akan tampil kotak dialog
information. Kotak dialog informatioan dapat dilihat pada gambar 2.19.

Gambar 2.19 Kotak Dialog Information Configure

Pendefinisian Metoda Pengukuran Kecepatan Gerak Pellet Senapan Angin 19


Laporan Tugas Akhir

2.4.1 Interupsi (Interrupt)

Interupsi adalah fasilitas pada mikrokontroller untuk mengalihkan suatu


program utama yang sedang berjalan dengan memprioritaskan program yang
diutamakan (program interupsi). Pada saat program utama sedang dikerjakan oleh
CPU, program dapat berhenti secara tiba-tiba untuk sementara waktu karena ada
perintah lain (interrupt) yang harus dikerjakan terlebih dahulu oleh CPU. Setelah
interupsi selesai dikerjakan, program utama akan dilanjutkan. ATMega8535
memiliki 21 sumber interupsi. Sumber interupsi tersebut dapat dilihat pada tabel
2.2.

Tabel 2.2
Interrupt Vektor Pada ATMega8535

No Alamat Sumber Keterangan


Vektor Program Interrupt
External Pin, Power-on reset,
1 $000(1) RESET Watchdog Reset, and JTAG AVR
Reset
External Interrupt
2 $002 INT0
Request 0
External Interrupt
3 $004 INT1
Request 1
TIMER2 Timer/Counter2
4 $006
COMP Compare Match
Timer/Counter2
5 $008 TIMER 2 OVF
Overflow
TIMER1
6 $00A Timer Counter2 Capture Event
CAPT
TIMER1
7 $00C Timer/Counter2 Comparev Match A
COMPA
TIMER1
8 $00E Timer/Counter2 Compare Match B
COMPB
9 $010 Timer1 ovf Timer/counter1 overflow

10 $012 TIMER0 OVF Timer/Counter0 Overflow

11 $014 SPI,STC Serial Transper Complete

12 $016 USART,RXC Usart, Rx Complate


USART,
13 $18 USART Data Register Empty
UDRE
14 $01A USART,TXC USART,Tx Complete

15 $010C ADC ADC Conversion Complete

Pendefinisian Metoda Pengukuran Kecepatan Gerak Pellet Senapan Angin 20


Laporan Tugas Akhir

No Alamat Sumber Keterangan


Vektor Program Interrupt
16 $01E EE_RDY EEPROM Ready

17 $020 AN_COMP Analog Comparator

18 $022 TWI Two-Wire Serial Interface

19 $024 INT2 External interrupt request 2


TIMER0
20 $206 Timer/Counter 0 Compare Match
COMP
21 $028 SPM_RDY Store Program Memory Ready

2.4.2 Timer

Timer merupakan fasilitas pada mikrokontroller yang digunakan untuk


mengukur selang waktu antara dua kejadian yang tidak sama. Timer dianalogikan
sebagai penampung yang diisi oleh pulsa dengan kecepatan pengisian pulsa
(frekwensi pengisian pulsa) tertentu. Ketika penampung tersebut penuh,
penampung akan dikosongkan kembali dan mikrokontroller akan mengeksekusi
suatu fungsi yang terkait dengan timer.
Waktu pengisian suatu timer ditentukan oleh kapasitas timer dan frekwensi
pengisian pulsa pada timer. Semakin besar kapasitas timer, semakin lama waktu
yang diperlukan untuk mengisi timer dari kondisi kosong sampai kondisi penuh.
Semakin besar nilai frekwensi pengisian pulsa pada timer, semakin cepat waktu
yang diperlukan untuk mengisi timeer dari kondisi kosong sampai kondisi penuh.
ATMega8535 memiliki fasilitas tiga buah timer, yaitu timer0 (8 bit), timer1
(16 bit), dan timer2 (8 bit). Kapasitas timer (8 bit dan 16 bit) menyatakan jumlah
data yang bisa ditampung pada register penampung timer.

Pendefinisian Metoda Pengukuran Kecepatan Gerak Pellet Senapan Angin 21

Anda mungkin juga menyukai