Ejaan Bahasa Madura Yang Disempurnakan (2008)
Ejaan Bahasa Madura Yang Disempurnakan (2008)
Ejaan Bahasa Madura Yang Disempurnakan (2008)
JSAT BAHASA
BALAI BAHASA SURABAYA
[2
PEDOMAN UMUM
YANG DISEMPURNAKAN
00006080
PUSAT BAHASA
Buku Pedoman Umum Ejaan Baham Madura yang Disempurnakan terbit pertama
tahun 2003 oleh Balai Bahasa Surabaya setelah melalui proses panjang sejak tahun
1973 . Pada tahun 2008 ini dicetak ulang kedua, tanpa revisi karena sebagian besar
masyarakat Madura menyarankan agar revisi ejaan ini dilakukan setelah Kongres
Bahasa Madura Tahun 2008, sambi I menunggu saran yang lebih banyak dari
masyarakat. Rentang waktu lima tahun, sejak terbitan pertama, buku ini memiliki
catatan penting yang bertalian dengan kritik dan saran dari masyarakat. Tidak sedikit
pula orang yang tidak setuju dengan hadimya buku ejaan ini karena isinya elianggap
kurang sesuai dengan penulisan huruf atau kata bahasa Madura. Walaupun demikian,
buku ejaan ini tetap dipakai acuan pengajaran bahasa Madura eli sekolah dan juga oleh
para penulis.
Banyak usulan dari masyarakat Madura agar buku ejaan ini segera diresmikan oleh
pemerintah, khususnya oleh Menteri Pendidikan Nasional melalui Pusat bahasa,
seperti ejaan bahasa Jawa, bahasa Bali, dan bahasa Sunda. Ketiga buku ejaan itu telah
memeroleh pengesahan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI Nomor 0701U11974. Mudah-mudahan semua elemen masyarakat
Madura menyepakati isi buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Madura yang
Disempumakan ini agar segera diresmikan oleh pemerintah. Cukup sekian.
i
KATAPENG~~TARCETAKANPERTAMA
Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Madura yang Disempurnakan ini berisi
kaidah-kaidah umum ejaan bahasa Madura yang diselaraskan dengan eja:m bahasa
Indonesia yang disempurnakan dengan mempertimbangkan kekhasan yang terdapat
di dalam bahasa Madura. Pedoman Umum ini dimaksudkan sebagai sarana
penunjang kegiatan pembinaan dan pengembangan bahasa Madura. Dengan
terbitnya pedoman ini diharapkan masyarakat pemakai bahasa Madura
menggunakannya dan memasyarakatkan penggunaannya sehingga tidak terjadi
kesalahan ejaan, baik di dalam buku pelajaran bahasa Madura maupun di dalam
media massa cetak bahasa Madura
Penerbitan Pedoman Umum ini merupakan tindak lanjuthasil Lokakarya Ej aan
Bahasa Madura yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Surabaya pada tanggal 2
dan 31 Desember 2002 serta dalam pertemuan-pertemuan sebelwnnya. Pada tanggal
2 Desember 2002 dilakukan lokakarya yang membahas penyelarasan empat
makalah susunan R.P. Abdul Sukur Notoasmoro, Azis Sukardi, Abdul Rachem, dan
Soegianto berdasarkan konsep "Pedoman Ejaan Bahasa Madura dengan Huruf
iii
Latin" hasil Sarasehan di Pamekasan, tanggal 28-29 Mei 1973 dengtm sistematika Soegianto. el.al. 1986. Sintalc.sls Bahasa Madura. Jakarta: Pusat Pembina
yang disesuaikan dengan Pedoman Umum £jaan Bahasa Jawa yang Pengembangan Bahasa DepBrtemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Disempurna/can (1991). Pada lokakarya tanggal 31 Desember 2002 dilakukan
pemantapan ejaan bahasa Madura hasillokakarya tanggal 2 Desember 2002 tersebut Soegianto. 1977. Unda~Usuk Bahasa Madura. Jakarta: Pusat Pembina.
dengan melibatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Biro Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Kesejahteraan Rakyat Prov ins i Jawa Timur, Dinas Pendidikan KabupatenIKota Sofyan, Akhmad. 1994. "Analisis Kesalahan Fonologis terhadap Buku-buk
yang wilayah kerjanya mempunyai masyarakat pemakai bahasa Madura, Yayasan Penelitian Bahasa Madura" (Laporan PeneHtian). Jember: Lc
Pakem Madu, beberapa perguruan tinggi, dan pemerhati bahasa Madura. Dalam Penelitian Universitas Jember.
lokakarya tanggal 31 Desember 2002 itu disepakati pembentukan tim lima yang
terdiri atas M. Drajid (Yayasan Pakem Madu), Muhammad Saleh (Dinas - - - . 6002. "Distribusi Preflks {N-} dan Prefiks {a-} yang Berfungsi :
Pendidikan Kabupaten Bondowoso), Sri Ratnawati (Universitas Airlangga), Pembentuk Verba Aktif dalam Bahasa Madura" dalam Jurnal Semioti,
Achmad Soi)'an (Universitas Negeri Jember), dan Slamet Riyad i (Balai Bahasa ITIINa. 11Januari-Juni 2002. Jember: Fakultas Sastra Universitas Jemb
Surabaya) untuk merumuskan kembali konsep "Ejaan Bahasa Madura" hasil
sarasehan tahun 1973. Berdasarkan rumusan tim lima yang-telah disepakati itu, pada ----. 2002. "Tipe-tipe Perubahan Bunyi dalam' Bahasa Madura" dalam
tahun 2003 Balai Bahasa Surabaya menugasi Achmad Sofyan dan Sri Ratnawati JIBS Vol. IlINo. 1/ Januari-Juni 2002. Jember: Jurusan Sastra
untuk melakukan penyelarasan, hasilnya berupa Pedoman Umum ini. Fakultas Sastra Universitas Jember.
Dengan diterbitkannya Pedoman Umum Ejaan Bahasa Madura yang
----------. 2003a. "Distribusi dan Fungsi Prefiks {N-} dalam Bahasa Madura'
Disempumakan ini, ucapan terima kasih disampaikan kepada tim perumus konsep
Jumal Semiotika VoI.IVlNa.l/Januari-Juni 2003. Jember: Fakultas
"Ejaan Bahasa Madura dengan Huruf Latin" hasil lokakarya tahun 1973, tim
Universitas Jember.
perurnus "Ejaan Bahasa Madura" tanggal 13-14 Januari 1992, penyaj i makalah
pada lokakarya tanggal 2 Desernber 2002, tim lima pad a lokakarya tanggal 31 ---- -. ",003 b. "Perbandingan antara Prefiks {N-} dalam Bahasa Madura
Desember 2002, Achmad Sofyan dan Sri Ratnawati selaku penyelaras terakhir Prefiks {meN-} dala.l11 Bahasa Indonesia" dalam Majalah Argopuro
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Madura yang Disempurnakan, dan Yulitin No.2, September 2003. Jem~er: Badan Penerbit Universitas Jember.
Sungkowati yang telah bekerja keras selarna proses pembahasan dalam lokakarya
hingga penyusunan naskah akhir. Tidak lupa pula, ucapan terima kasih disampaikan Zainudin, S. el.al. 1978. Bahasa Madura. Jakarta: Pusat Pembinas
kepada berbagai pihak yang telah memberikan sumbang saran serta ikut berperan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
serta dalarn pembahasan dan penyusunan Pedoman Umum ini.
Slamet Riyadi
Kepala Balai Bahasa Surabaya
iv
I. PEMAKAJAN HURUF
DAFTAR PUSTAKA
A. Huruf Abjad
ilabib, M . et. al. 1979. Morfologi dan Sintaksis Bahasa Madura. Jakarta: Huruf Abjad Latin yang digunakan dalam ejaan bahasa Madura sebagai
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan berikut. Nama tiap huruf disertakan di sebelahnya.
Kebudayaan.
no, Anton M. (ed.). 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama
Balai Pustaka. A a a J J je S s es
B b be K k ka T t te
ga, P. dan H. Hendriks. L942. Madurese in een Maand Practische C c ce L 1 el U u u
Hcoulleiding voor hel Aanleren van de Madurese Taal. Semarang: GT e. van 0 d de M m em V v ve
Dorp & Co. N .V. E e e N n en W w we
F f ef 0 0 0 X x eks
M.H. et.al. 1984. Sistem Peru/angan Bahasa l'vfadura. Jakarta: Pusat G g ge P p pe Y y ye
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan H h ha Q q qi Z z zet
Kebudayaan. I i i R r er
1
B. HurufVokaI nt menjadi -n
2
ajektiva Belanda) yang identik dengan -ic (ajektiva Inggris) menjadi -ik: yang C. Huruf Konsonan
ik dengan -ical (Inggris) rnenjadi -is.
Huruf - Contoh Pemak.aian di dalarn Kata
electronisch, elektronic elektronik Konsonan
mechanisch, mechanic pada awal di tengah pada akhir
mekanik
b Mra 'bengkak' lobar ' usa} ' sabab ' sebab'
practisch, practical praktis
logisch, logical logis
c cangkern 'dagu' moncar 'terbit' -
d darn 'darah' budu mored'murid' I
3
D. Gabungan-Huruf Konsonan archy menjadi -arid
Dalam bahasa Madura terdapat 4 gabungan huruf yang melambangkan anarchy anarki
konsonan, yaitu: kh, ng, ny, dan sy; serta 5 konsonan beraspirasi. Dalam bahasa monarchy monarki.
Madura antara konsonan beraspirasi dan konsonan yang tidak beraspirasi
merupakan fonem yang berbeda sehingga perlu diberi simbol yang berbeda juga. ary menjadi-er
Misalnya, bara 'bengkak' dan bMra 'paru-paru'; dQra 'darah' dan dMra 'burung
dara', serta Mja 'saat', 'waktu' dan bajM 'baja'. primary primer
military mil iter
Huruf Contoh Pernakaian di dalarn Kata
Konsonan (a)tion menjadi -rui, -si
y_ada awal di ten~ah pada akhir
kh khoso' 'khusuk' ekhlas 'ikhlas' -
ng ngoda'rnudah' sarong 'sarong' publication publikasi
bangal 'berani'
ny nyarnan 'enak' bannnya" banyak' - combination kombinasi ·
sy syarat 'syarat' masyarakat 'masyarakat' - communication komunikasi
bh bhara 'paru-paru' cabbhi'lombok' -
dh dh§.r§. 'merpati' bhudhu 'bodoh' - or (Inggris) yang identik dengan -eur (Belanda) menjadi-UT
dhadha 'teledor' addhang 'hadang' I
4
da akhir kata menjadi ks
text teks
context konteks
g dilafalkan i menjadi i
psychology psikologi
system sistem
type tipe
zenith
zenit
zero
zero
zigzag
zigzag A. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut:
zone
zone
1. Jika di tengah kata ada dua huruf vokal yang berurutan, pemenggalan
dilakukan di antara kedua huruf vokal itu.
Di sarnping pegangan untuk menyesuaikan huruf atau bunyi asing, berikut ini
Contoh: ka-en 'kain'
tar juga akhiran-akhiran asing dan beberapa huruf yang mengakhiri kata-kata
ta-on 'tahun'
tum dalam daftar ini diserap sebagai bagian- yang utuh. Kata seperti
ortasi, eksportir, efektif, diserap secara utuh di sarnping transpor, ekspor, dan
2. Jika di tengah kata ada huruf konsonan di antara dua bum huruf vokal,
pemenggalan dilakukan sebetum huruf konsonan itu.
Contoh: ta-les 'tales'
.enjadi ase pa-ko 'paku'
ta-moy 'tamu'
etalage etalase
percentage 3. Jika di tepgah kata ada gabungan-huruf konsonan yang melambangkan
persentase
sebuah fonem konsonan, gabungan-huruf konsonan itu tidak dipisahkan
enjadi -an sehingga pemenggalan dilakukan sebelum atau sesudah gabungan-huruf
konsonan tersebut.
accountant Contob: bha-thok 'tempurung'
akuntan
informant beng-ko 'rumah'
informan
bha-nyak 'angsa'
5
4. Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan dan bukan th menjadi t
gugus huruf konsonan, pemenggalan dilakukan di antara dua huruf
konsonan itu. therapy terapi
Contoh: an-dha 'tangga' theory teori
sam-per 'kain panjang'
thermos termos
smong-ghi 'semanggi'
ua tetap ua
5. Jika di tengah · kata ada tiga huruf konsonan atau lebih dan bukan
merupakan gugus konsonan, pemenggalannya dilakukan di antara huruf aquarium akuarium
konsonan yang pertama dan kedua. quality kualitas
Contoh: san-Ire 'santri'
jim-brit 'anak udang'
v tetap v
sob-bluk 'kukusan'
xc di de pan e menjadi ks
B. Imbuhan (awalan, sisipan, dan akhiran) yan~ mengalami perubahan bentuk
dalam penyukuan kata dipenggal sebagai satu kesatuan, kecuali awalan nasal excess
ekses
dan akhiran -an yang berasimilasi dengan vokal kata dasamya. exceptie
eksepsi
Contoh: Iea-ret-tek 'kata hati'
ghu-man-tong 'bergantung (pada)'
bd-bel-lin 'pembelian'
xc di depan a, U, dan I menjadi ksk
ta-teng-kan 'perbuatan', 'kewajiban sosial'
nya-re 'mencari'
excavation ekskavasi
mo-jhi 'memuji'
excursive ekskursif
exclusive eksklusif
6
mg dilafalkan u menjadi u
coupon
kupon
souvemr
suvenir
group grup
enjadij
f
pharmacy farmasi
photocopy fotokopi
paragraph paragraf
m. PEMAKAIAN HURUF KAPITAL, HURUF MIRING,
njadi k DAN HURUF TEBAL
aquanum akuarium
frequency frekuensi
equator ekuator A. Pemakaian Huruf Kapital
njadi r 1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertarna kata pada
awal kalimat.
rhytim ritme Contoh: Bengkona b,l'na e dimma? 'Rumahmu di mana?'
rheurnatiek rematik Areya tang saba 'Ini sawah saya.'
rhetoric retorik Eppa' abinea oreng 1Mba. 'Ayah akan beristri orang lawa.'
7
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehonnatan, eau menjadi 0
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama un sur nama jabatan dan fatauffmenjadif
. pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama
orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. final fmal
Contoh: Bekkel1Jitroyudho 'Camat Tjitroyudho' buffet bufet
Badhana Kangean 'Wedana Kangean'
6. Huruf kapital tidak dipakai sebagaJ huruf pertarna nama jabatan dan commissie komisi
pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansl, atau nama tempat . . koerier kurir
Contoh: Sapa se dhaddhi papateh? 'Siapa yangjadi patih?'
Dhaddhi walikota otaba bupati ta' ghampang.
'Jadi walikota atau bupati tidak mudah.' ie yang dilafalkan ie tetap ie
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang. patient
pasien
Contoh: WiIjoasmoro
efficient
efisien
Achmad Djamil
00 (Belanda) menjadi 0
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan
bahasa. kantoor
kantor
Contoh: bhangsa Blanda 'bangsa Belanda'
spioon splon
suku Bugis 'suku Bugis'
9. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan cartoon kartun
nama bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan. proof pruf
Contoh: emadhurnaghi 'dimadurakan'
ba-majhab~ 'kejawa-jawaan'
00 (vokal ganda) tetap 00
ebh~habaaghi 'dibahasajawakan'
coordination koordinasi
zoology zoologi
8
depan 0, u, dan / menjadi k 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari
raya, dan peristiwa sejarah.
accomodation akomodasi Contoh: taon Alip 'tahun Alip'
accu aId bulan Sora 'bulan Sura'
depan e dan i menjadi ks 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama Geografi.
Contoh: Kangean Bara' 'Kangean Barat'
accen
aksen Kawah .!jen 'Kawah Ijen'
accessory
akseson Alas Purwo 'Alas Purwo'
vaccine
vaksin Pamekasan 'Pamekasan'
tau ch di depan a, 0, dan konsonan menjadi k 12. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama Geografi yang
dipakai sebagai namajenis.
sac har in
sakarin Contoh: rojhak madhura 'rujak madura'
mechanic
mekanik dhurin bhangko' 'durian bangkok'
cholera
kolera soto bhangkalan 'soto bangkalan'
technique
teknik
chrome
krom 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara,
lembaga pemerintah, ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali
g dilafalkan c menjadi c kata tugasnya (kalau ada).
Contoh: Balai Bahasa e Sorbhaja 'Balai Bahasa di Surabaya'
charter carter
14. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama
g dilafalkan s atau sy menjadi s resmi negara, lembaga pemerintah, ketatanegaraan, badan, serti nama
dokumen resmi.
chimpanzee
simpanse Contoh: Bhangsa Indonesia la andi' undang-undang dhasar.
echelon
eselon 'Bangsa Indonesia sudah punya undang-undang dasar'
machine
mesin Timor Timur la dhaddhi nagMra republik.
enjadi k
ticket tiket
picket piket
truck truk
9
15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang B. Pedoman Penulisan Unsur Serapan
sempuma yang terdapat pada nama bad an, lembaga pemerintah,
Pad a prinsipnya pedoman penulisan unsur serapan ini mengikuti kaidaJ
ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
yang berlaku bagi penulisan unsur serapan bahasa Indonesia.
Contoh: Perserikatan Bhangsa-Bhangsa
Undang-Undang Dasar 1945
aa, ee, dan uu masing-masing dalam satu suku kata menjadi a, e, dan i.
16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (tennasuk unsur
kata ulang sempuma) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul baal bal
17. Huruf kapital dipakai sebagai huruf.pertama unsur nama singkatan gelar, aerolit aerolit
pangkat, dan sapaan. maestro maestro
Contoh: Prof (Profesor)
Tn. (Tuan) ae yang bervariasi dengan e menjadi e
Letjen. (Letnan Jenderal)
R.P. (Raden Panji) anaemia
anemia
Ny. (Nyonya) haemoglobin
hemoglobin
Sdr. (Saudara)
S.E. (Sarjana Ekonomi) c di depan a, 0, u, t, dan r menjadi Ie
M.A. (Master of Arts)
cabine kabin
18. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan comma
koma
kekerabatan, seperti,jai 'kakek', emma' 'ibu', kaka' 'kakak', e//i' 'paman'
cubik
kubik
yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
classic
klasik
Contoh: Tore Le', lengghi ka'iya! 'Mari Dik, duduk di s.ini!'
critik
kritik
Maju Ka' sengko' ateraghi! 'Mari Kak, saya antarkan!'
c di de pan e, i, dan y menjadi s
19. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan dan penyapaan. central sentral
Contoh: Kana' rowa eppa' ban emma'na la pada mate. circulation sirku las i
'Anak itu ayah dan ibunya sudah meninggal.'
cylinder sHinder
Bengkonajaina katonon malemma.
10
20. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar atau jabatan yang
didahului oleh kata ganti atau sapaan.
Contoh: Bapak Direktur
lbu Bupati
21 . Huruf kapital dipakai dalam singkatan yang terdiri atas huruf-huruf awal
kata nama badan, lembaga pemerintahan, ketatanegaraan, lembaga nasional
dan internasional, serta nama dokumen resmi.
Contoh: SMU (Sekolah Menengah Umum)
DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah)
o ·
PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
22. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama akronim nama badan, lembaga
pemerintahan, ketatanegaraan, serta peristi\Va penting yang berhubungan
. dengan pemerintah dan ketatanegaraan.
Contoh: Pangestu (paguyuban Ngesti Tunggal)
VI. PENULISAN UNSUR SERAPAN Depdiknas (Departemen Pendidikan Nasional)
Pemilu (Pemilihan Umum)
nsur asing yang pengucapan dan penulisannya sudah disesuaikan dengan 2. menegaskan dan mengkhususkan huruf; bagian kata, kata, atau kelompok
lidah bahasa Madura, misalnya riset, tisu, fume, aki, persen, dan amatir. kata;
nsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalarn bahasa Madura, misalnya Contoh: Aksara da-ada' oca' bhdghus iya areya bh.
ake up, handphone, dan stereo. Unsur-unsur itu digunakan dalarn konteks 'Hurufpertama kata bhaghus ialah bh.'
lhasa Madura, tetapi pengucapan dan penulisannya masih dekat dengan lafal Kana' reya banne nepo tape etepo.
ill ejaan asingnya. Pada umumnya golongan ini berkaitan dengan bidang ilmu
'Anak ini bukan menipu tetapi ditipu.'
ill teknologi; jadi dalam konteks kebudayaan modem.
Se ekaterroe sengko' bc'inne jareya.
'Yang saya inginkan bukan itu.'
11
Apa maksoddba ~Ca' nyorot-nyandher e dalem okara reya? 2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit terjemahan, penjelasan
'Apa maksud kata nyorot-nyandher di dalam kalimat ini?' dan ungkapan Indonesia atau asing.
Contoh: Manossa reya andi' 'bahan organik'.
3. menuliskan istilah i1miah atau ungkapan asing, kecuali yang telah 'Manusia ini punya 'unsur daya hidup'.'
disesuaikan ejaannya;
Contoh: Linguis iya areya nyama ilmiah tomojju da' orlmg ahli bhasa. O. Tanda Garis,Miring (I)
'Linguis adalah nama ilmiah tertujukan kepada orang ahli 1. Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat, alarna
bahasa.' penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Oca' coup d'etat esalen ka oca' Indonesia kudeta. Contoh: No. 357IPKlI973
'Kata coup d'etat disalin ke bahasa Indonesia kudeta.' Jalan Kramat 1lII10
Tahun anggaran 198511986
C. Pemakaian Hurnf Tebal 2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau dan perltiap
Huruftebal dipakai untuk: Contoh: Bfuirangnga ekerem [eMt dhara'lsagJuira.
12
2. Tanda petik rangkap dipakai untuk mengapit judul syair, karangan, dan bab
buku yang menjadi bagian kalimat.
Contoh: Cart!tana "Pangeran Trunojoyo" bada e buku Bhdbhdd
Madhurd bab X, kaca 123.
halaman 123.'
3. Tanda petik rangkap mengapit istilah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.
Contoh: Akanca "kana 'rowa" senga ' bi' ngastete!
'Berteman "anak itu" harus hati-hati!'
Sengko ' gi ta ' qndi ' se ekoca ' calana "cutbrai ".
IV. PENULISAN KATA
'Saya masih belum punya yang disebut celana "cutbrai".'
tedung 'tidur'
5. Tanda baca penutup kalirnat atau bagian kalirnat diternpatkan di belakang bdnne 'bukan'
tanda petik rangkap yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai eel/eng 'hitarn'
sossa 'susah'
13
bheddha 'robek'
ini: (I) masalah penulisan' huruf, (2) masalah penulisan kata,
gMgghar 'jatuh'
(3) masalah penulisan tanda baca, dan (4) masalah penulisan
unsur serapan.'
3. bunyi harnzah atau glotal stop ([?]) dilambangkan dengan tanda apostroj Se lraghulong bJuingsana palappa iyci areya (a) bhcibcing,
( ..' .. ). (b) kencor, (c) Iwnce, (d) konye', ban (e) sa'ang.
Contoh: paka' [paka?] 'masam, sepet'
'Yang termasuk kelompok bumbu ialah (a) bawang, (b) kc
pa 'a' [pa?a?] 'tatah', 'untuk melubangi kayu'.
(c) kunci, (d) kunyit, dan (e) lada.'
senga' 'awas'
Ie 'er 'Ieher'
K. Tanda Kurung Besar ({...})
. Tanda kurung besar dipakai di dalam penulisan angka dalam bentuk matri~
4. bunyf y dan w yang terdapat di antara dua vokal pada suatu kata dasar,
Contob: { 20 + (24:6)} =
dituliskan.
Contoh: jareya 'itu' L. Tanda Kurung Siku ([ ...])
sadiya 'sedia'
arowa 'itu'
1. Tanda kurung siku dip<lkai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompo~
buwi1 'buab'
sebagai koreksi atau tam bah an pada kalimat atau bag ian kalimat
kowa 'kuah, sayur'
ditulis sebelurnnya. Tanda ini menyatakan bahwa kesalahan
kekurangan itu memang terdapat di dalam naskab asli
Contoh: Epa' rna [le} alowar sape. 'bapak mengeluarkan sapi'
B. Kata Turunan Ghuruna ce sabb[h}arrci. 'guiunya sangat sabar'
1. Irnbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarny£ 2. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalirnat
Contoh: rnegha' 'menangkap'
penjelas yang sudah bertanda kurung.
eporop 'ditukar'
Contoh: (Bhidhcina antara durnacem kadJuiddhiycin reya [pareksa Ira,
penareng 'dikabulkan'
J5-38) ta'perlo erernbcikpole).
kobburcin 'kuburan'
'(Bedanya antara dua maeam kejadian ini [Iihat halaman 3
2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan' atau akhiran ditulis
M. Tanda Petik Raugkap ("...")
serangkai dengan kata yang langsung mengikutinya atau rnendahuluinya,
sedangkan gabungan kata itu ditulis terpisah. 1. Tanda petik rangkap dipakai untuk mengapit petikan langsung yang
Contoh: atengka pola 'bertingkah laku' dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
tengka polana 'tingkah polahnya' Contoh: "Arnpon lastare sadJuijci", ca 'epon pottrana.
noro' oca"patuh' '''Sudab selesai semua". kata anaknya.'
Ramaepon ngandhilca, "Iya bagus. "
'Bapaknya mengatakan. "Ya bagus."'
14
2. Tanda tanya dipakai di antara tanda kurung untuk menyatakan bagian 3. Jika bentuk dasamya berupa gabungan kata mendapatkan awalan dan
kalimat yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya. akhiran sekaligus. unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Contoh: Bd'na laer taon 1939 (?) 'Kamu lahir tahun 1939 (1)' Contoh: satengkapolana 'setiap tingkah lakunya'
Pessenabd'na10juta(?) 'Uangmu lOjuta(1)' partangghungjawabhdn ' pertanggungjawaban'
Apa iya mon dhibi 'na dokter (?) 'Apa ya kalau dia dokter (7), eparaj akene' e 'di besarkee ilkan'
nda Seru (!) 4. Bunyi pelancar y, w atau bunyi hamzah yang timbul karena proses
pengimbuhan atau afiksasi tidak dituliskan.
mda seru dipakai sesudah ungkapan yang menyatakan seruan atau perintah,
akopean 'berbotol-botol'
erampee 'dirangkapi'
I. Tanda kurung keeil mengapit keterangan atau penjelasan yang ditambahkan eokor 'diukur'
paneka: (1) bhdb panolesanna ahara, (2) bhdb panoiesanna po'loddhci 'pensilnya'
oca', (3) bhdb pano/esanna tandhd Mea 'an, sareng (4) bhdb sabibbhd 'sebabnya'
panolesanna serrabhdn.
'Yang perlu dibahas dalam Lokakarya Bahasa Madura sekarang
15
7. Kata-kata yang bersuku akhir vokal dan bunyi hamzah ( ..'..) bila mendapat 2. Tanda pisah menegaskan adanya aposisi atau keterangan yang lain sehi
akhiran -na, akhiran -na terse but tidak berubah. kalimat menjadi lebih jelas.
Contoh: bengkona 'rumahnya' Contoh: Polo Madhura kakennal da 'sadhunnya-margha hasel bujana
pessena 'uangnya' 'Pulau Madura terkenal ke seluruh dunia-karena hasil gar
sake'na 'sakitnya' Pottrana Pak Karto-se kuliah neng IKIP-samangken ampon
odi'na 'hidupnya' dhaddhi ghuru.
'Anak Pak Karte-yang kuliah di IKIP-sekarang sudah jadi gu
C. Kata Ulaog
1. Kata ulang penuh ditulis seeara lengakap dengan menggunakan tanda 3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang b
hubung (-). 'sampai dengan' atau di antara dua nama kota yang berarti Ike'
Contoh: mogha-moghd 'mudah-mudahan' 'sampai' .
Contoh: 1947-1978
asompa-sompa 'bersumpah-sumpah'
tangghal 28-29 Mei 1973
2. Kata ulang pada suku awal ditulisserangkai dengan bentuk dasarnya, tanpa Sumenep-Pamekasan
menggunakan tanda hubung (-)
Contoh: ddddunan 'daun-daunan', 'dedaunan' G. Tanda Elipsis ( ...)
totombudn 'tumbuh-tumbuhan', 'tetumbuhan' 1. Tanda elipsis menggambarkan kalimat yang terputus-putus ..
Contoh: Manabi sapaneka '" engghi ampon, tore dd' BMngkalan sao.
3. Kata ulang pada suku akhir ditulis dengan menggunakan tanda hunbung (-), 'Kalau begitu ... ya sudah, marl ke Bangkalan saja.'
seperti berikut. Otoda ngabidhi samangken ... ampon elalcsanaaghi.
Contoh: ko-bengko 'rumah-rumah' 'Otoda mulai sekarang ... sudah dilaksanakan.'
dung-tedungan 'bertidur-tiduran'
na'-kana' 'anak-anak' 2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagian
dihilangkan.
D. Gabuogao Kata Contoh: SaMb-mosaMbbha... Jdreya bhdkaleoros.
1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, tennasuk istilah khusus, 'Sebab-musababnya ... .itu akan diurus.'
unsur-unsurnya ditulis terpisah. Sapa se ngalakone.... ta 'osa epeWre, se penteng bhandhana.
Contoh: meja toles 'meja tulis' 'Siapa yang berbuat...tidak usah dipikir, yang penting modaln
roma sake' 'rumah sakit'
kene' ate 'keeil hati'
H. Tanda Tanya (?)
2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan 1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan Contoh: Ponapa poffrana ampon asakola?
16
'aoda Hubuog (-) E. Kata Depan
1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh Kata depan e,lea, bi' dan lain-lain ditulis terpisah dari kata yang
lu itu'
Na'-kana' 'anak-anak'
.. Kata sandang se, sang, dan lain-lain ditulis terpisah dari kata yang
Ter-penter 'pandai-pandai'
mengikutinya.
Contoh: Sengko' aberri' ka se todusan. 'Saya memberi kepada yang
3. Tanda hubung menyambung hui-uf pada kata yang dieja satu-satu dan pemalu.'
bagian-bagian tanggal. Sang Rato meyos ka Songenep. 'Sang Raja pergi ke Sumenep.)
Contoh: n-a-g-ci-r-ci
17-8-1945 G. Angka dan Lambaog Bilangao
4. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) sa- dengan kata berikutnya 1. Angka dipakai 'untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Oi dalam
yang dimulai dengan huruf kapital, (b) angka dengan-an. tulisan lazirn digunakan angka Arab dan Romawi.
Contoh: Ra 'yat sa-Indonesia. 'Rakyat se-Indon-e sia' Angka Arab: 0, 1,2,3,4,5,6, 7, 8,9, 10
Laerra taon 50-an. 'Lahirnya tahun 50-an' Angka Romawi: I, II, ill, IV, V, VI, VII, vrn, IX, X
5. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Madura dengan 2. Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran, (b) satuan, dan (c) nilai.
unsur bahasa asing. Contoh: a. 10 liter
Contoh: e-rontgen 'dironsen' 4 meter
e-refonnasi 'direfonnasi'
5 gram
a-check up , berperiksa'
17
3. Angka lazim dipakai untuk menandai nomor, rumah, apartemen, atau kamar 2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukru
pada alamat. pemenan.
Contoh: lalan Sentot Prawirodirdjo 38 Contoh: a. Katoa : ~ad Wijaya
Hotel Madura, Kamar 14 Sekretaris : S. Handayani
Bendahara : B. Hartawan
4. Angka digunakan juga untuk menomori bagian-bagian karangan dan ayat b. Engghun : RuangAIB
kitab suci. Panata Acara : Bambang S
Contoh: Bab XI, pasal 8, kaca 22
• Are : Senin
Sorat Yasin: 8 Tangghal : 4 November 2002
.#
5. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.
a. Bilangan utuh 3. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di
Misalnya: sabellas 11 antara bab dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antarajudul dan anakjuduI
saghame' 25 suatu karangan.
duratos dubellas 212 Contoh: Madura Pos XXIV (1973), 14:5
Surat Yasin 36:83
b. Bilangan pecahan Mardjoeki, Wirjawijata. Elmo Bhcisa Madhurd: Paramasastra.
Misalnya: saperempa' V4
tello parapat % 4. Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yan
duwil.' satengnga 21/z menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh: Ebu : "Ale 'na bJuirengnge, Bhing!"
6. Penul isan kata bilangan yang mendapat akhiran -an mengikuti cara berikut. 'Ibu : "Adiknya temani, Nak!"
Contoh: taon 50-an atau taon saeketan Sifti : "Engghi, Bhu".
'tal1Un 50-an atau tahun limapuluhan' 'Sitti : "Iya, Bu"
pesse 5000-an atau pesse lemaebuQn
'uang 5000-an atau uang Iimaribuan' 5. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupaka
pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
7. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau d ua kata ditulis Contoh: Kauld abhutoaghi: korse, mejd, sareng lemari.
dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara 'Saya membutuhkan: kursi, meja, dan lemari.'
berurutan, seperti dalam hal perine ian dan pemaparan. ,. Para peserta lokakarya: dari Songenep, Pamekasan, sare
Contoh: Sengko' aberri' pesse telo kale. Jember.
'Saya memberi uang tiga kali' 'Para peserta lokakarya: dari Sumenep, Pamekasan, dan lember.'
Embu' melle tellor dupolo megghi'.
18
12. Tanda koma tidalc dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian 8. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
lain dalam kalimat apabila petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya Contoh: Tello polo are abiddha se alako saba.
(?) atau tanda seru 0), dan mendahului bagian lain dalam kalimat itu. 'Tiga puluh hari lamanya yang bekerja sawah.'
~anda Titik Koma (;) 10. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka atau huruf sekaligus, kecuali di
• dalam dokumen resmi, seperti akta dan kuitansi.
1. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang
Contoh: Arip alajara tello are. 'Arip akan berlayar tiga had'
sejenis dan setara.
Bukan:
Contoh: Bd/ctona sajdn malem; lraIaIcoan ghi' ta' mare.
o
gharisan, sareng settep. .
'Kebutuhan bersekolah: buku, .,ensil, balpoin, penggans,
19
8. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalil
susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh: Mardjoki, Wirjawiyata. 1919. Elmo Bhasa Madhura. Batawi
Kanjeng Goepermen.
Asmoro, M. Wirjo. 1952. BMsa MaJihUra Umum I-Ii
Jokjakarta:U.P.Indonesia N.V.
~ Patmodiwirjo, Ratnawati. 19n. Lanear Maca. Surabaya
Bintang.
9. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yan,
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama keluarga atal
marga.
Contoh: H~afi, S.H.
V. TANDABACA R. Saleh, S.A.
Ny. Halimah Sm., S.E.
N. Darmini Ch., M.A.
10. Tanda koma dipakai di depan angka persepuluhan (desimal) dan di antar,
rupiah dan sen yang dinyatakan dengan bilangan.
Contoh: 12,45 km
A. Tanda Titik (.)
15,5 kg
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Rp 12,50
2. Tanda titik dipakai di belakang singkatan nama orang. 11. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatn
Contoh: Moh. Sale Anwar Ns. (Mohamad Sale Anwar Ns.) tidak membatasi.
Ch. Lambreta (Chairil Lambreta) Contoh: Edhisa, ompamana, ghi' bannya' na '-kana' fa' asaJcola.
'Di desa, misalnya, masih banyak anak-anak tidak bersekolah'
3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. Tang ghuru, hila molang. ce' sabbhdrr.a.
Bp. (Bapa)
20
Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
4. Tanda titik dipakai pada singkatan atau ungkapan yang sudah umum.
antarkalimat yang terdapat pada awal kaHmat seperti: marghd jareya
Contoh: Ass. w.w. (Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh)
' kareDa itu', mo/ana 'mulanya" mangkana 'makanya', bdnpole 'Iagi pula.,
Swt. (Subhanahu wataala)
dJuiddhi 'jadi" sanajjdn bdriyd 'meskipun begitu', anangeng 'akan telapi',
bsl. (ban salaenna) 'dan lain-lain'
rokkoran 'syukurlah'.
bst. (ban saterossa) 'dan seterusnya'
Contoh: MQI'ghdjanya, Bd'IIa Icodhu llgastete!
' Karena itu, kamu harus berhati-hati' 5. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
Manglctmajhd' IIakon ikhtisar, dan daftar.
'Makanya, jangan nakall ' Contoh: (a) III. Pondhuk Pasantren ' Pondok Pesantren'
Dhdddhi. lokaJ:aryaJdriya tolos. A. Pasantren Y 'Pesantren Y'
'1adi, lokakarya itujadi' B. Pondhuk R ' Pondok R'
(b) 2. OndhdgMnna Bhdsa 'Tingkatan Bahasa'
Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seru seperti 0 , e, wah, adu, ajaib, 2.1 Enjd'iya (ngoko)
te-aJe. neSe"a. iyd. /reran, s,yal yang terclapat pada awal kalimat. 2.2 Engghi enten (tengahan)
Contoh: O. bdriya? '0, begitu?' 2.3 Engghi bhunten (bahasa tinggi)
E. ma ' bdriyd!? ' Lho, koklmengapa begitu!?'
randa koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian 8. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya
alamat, (iii) tempat dan tanggaJ, dan (iv) nEl:nla tempat dan wilayah atau yang menunjukkanjumlah.
negeri yang ditulis berturutan. Contoh: Pendudu' Indonesia 215.896.520 jiwa (duratos lema bellas juta
~)
Contoh: Balai Bahasa, Jalan Siwalan Panji, Buduran, Sidcarjo ballung ngatos sangang polo ennem ebu lema ratos dupolo).
Sidoarjo, 1 November 2002 'Penduduk Indonesia 215.896.520 jiwa'
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
11
9. Tanda titik dipakai sebagai elipsis untuk daftar blangko isian.
14. Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) nama dan alamat pengirim
Contoh: Hasel kapotosan dari lokakarya:
tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat.
l. Contoh: Sorbhftja, 4 November 2002
2.... Kaator dft' taretan Ragit
bst. Jember
22
fanda titik dipakai sebagai elipsis untuk daftar blangko isian. 14. Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) nama dan alamat pengirim serta
:ontoh: Hast!! kapotosan diiri lokakarya: tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat.
l. Contoh: Sorbbaja, 4 November 2002
2 . .. .
Kaator dfr' taretan Ragit
3... .
JhaJan Bungur 7/23
bst. Jember
'Hasil keputusan dari lokakarya':
B. Tanda Koma (,)
randa titik tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan
I . Tanda koma dipakai di antara unsUT-unsUT dalam suatu pemerincian atau
:eterusnya yang tidak menunjukkan jumlah.
pembilangan.
:ontoh: Ali laer taon 1956. ' Ali lahir tahun 1956.'
Contoh: . Kaula ngobange kalambhi, sarong, sareng songko '.
essena buh reya 3214 kaca. 'isi buku ini 3214 halaman.' 'Saya membeli baju, sarung, dan kopiah.'
Nomer tang telpon 424822. 'Nomor telepon saya 424822.' Settong, duwa', tello', empa', ... lema '.
'Sam, dua, tiga, empat, .. .lima'
'anda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri atas huruf-huruf awal
:ata atau suku kata, atau gabungan keduanya, yang terdapat dalam nama 2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
,adan pemerintah, lembaga-Iembaga nasional, atau di dalam akronim yang kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti: nangeng,
udah diterima oleh masyarakat. marghii, sebbab, kalamon.
:ontoh: MPR (MajeJis Permusyawaratan Rakyat) Contoh: Ale' ampon neddhii, nangeng kaulci ghi ' bellun.
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) 'Adik sudah makan, tetapi saya belum'
SMU (Sekolah Menengah Umum) Angghulai maddhu, lalakon se ta ' paghuna.
'Menggulai madu, pekerjaan yang tak berguna'
'anda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepaJa karangan
Cu (Kuprum)
b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
TNT (Trinitrotuleune)
kalimat apabila anak kalimat tersebut mengikuti induk kalimat.
10 m (10 meter)
Contoh: Kaula ta ' datengnga manabi ojhan.
50 I (50 liter)
'Saya tak akan datang kalau hujan.'
100 kg (lOO kilogram)
Loppa da 'jluinjhina marghd repot.
Rp 500,00 (500 ropeya)
23
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung 4. Tanda titik dipakai pada singkatan atau ungkapan yang sudah umum.
antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat seperti: marghd jdreya Contoh: Ass. w.w. (Assalamualaikum warohrnatullohi wabarokatuh)
' karena itu" molana ' mulanya" mangkana 'makanya', bdnpole 'Iagi pula' , Swt. (Subhanahu wataala)
dhtiddhi 'jadi" sanajjan bdriyd 'meskipun begitu', anangeng 'akan tetapi" bsl. (ban salaenna) ' dan lain-lain'
solr:koran 'syukurlah' . bst. (ban saterossa) 'dan seterusnya'
Contoh: Marghdjdriya, Bd 'na kodhu llgaslelel
' Karena itu, kamu harus berhati-hati' 5. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu baglll
)
Mang/canQjhd ' IIaktllt ikhtisar, dan daftar.
Wah, naJca/la la'tajak! 'Wah, nakalnya bukan main!' 6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
Contoh: Sateya pokol 01.35.20 (polco/ settong lebat tello polo lema'
6. Tanda kama dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain menet dupolo detik)
dalam suatu kalimat 'Sekarang pukul 1 lewat 35 menit 20 detik'
Contoh: Roma llgandJriko, "sengko ' ce kombhlrdna."
' Bapak berkata,"Saya amat gembira.'" 7. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yar
"Sengko' ce ' Icombhirdna", ngamihlkana rama. menunjukkan jangka waktu.
"'Saya amat gembira", kata bapak' Contoh: Se ajhalan sampe' 1.35 .20 jham (settong lebat tello polo lern;
Dhdbuna para st!ppo. ....4lalakon pangastete. " menet dup% deti ')
' Kata para sepuh. "Kalau bekerja hati-hati.'" 'Yang berjalan sampai 1 jam 35 menit 20 detik:
7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian 8. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaa.n, dan seterusn:
alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau yang menunjukkan jurnlah.
negen yang ditulis berturutan. Contoh: Pendudu' Indonesia 215.896.520 jiwa (duratas lema bellas ju
Contoh: Balai Bahasa. Jalan Siwalan Panji, Buduran, Sidcarjo '~
ballung ngatos sangang polo ennem ebu lema ratos dupoJo).
Sidoarjo, 1 November 2002 'Penduduk Indonesia 215.896.520 jiwa'
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
24
8. Tanda koma dipakai untuk mernisahkan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh: Mardjoki, Wirjawiyata. 1919. Elmo BhQsa Madhurd. Batawi:
Kanjeng Goepermen.
Asmoro, M. Wirjo. 1952. BhQsa MadhUrd Umum I-II.
Jokjakarta:U.P.Indonesia N.V.
,~\ Patmodiwirjo, Ratnawati. 1977. Lancar Maca. Surabaya:
Bintang.
It
9. Tanda korna dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang
rnengikutinya untuk rnernbedakannya dari singkatan nama keluarga atau
marga.
Contoh: Hanafi, S.H.
V. TANDA BACA
R. Saleh, S.A.
10. Tanda korna dipakai di depan angka persepuluhan (desimal) dan di antara
rupiah dan sen yang dinyatakan dengan bilangan.
Contoh: 12,45 km
nda Titik (.)
15,5 kg
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalirnat yang bukan pertanyaan atau seruan. Rp 12,50
2. Tanda titik dipakai di belakang singkatan nama orang. 11. Tanda korna dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya
Contoh: Moh. Sale Anwar Ns. (Mohamad Sale Anwar Ns.)
tidak membatasi.
Ch. Lambreta (Chairil Lambreta)
Contoh: Edhisa. ompamana, ghi' bannya' na '-kana' fa' asakola.
'Di desa, misalnya, masih banyak anak-anak tidak bersekolah'
3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar,jabatan, pangkat, dan sapaan. Tang ghuru, bi/a molang, ce' sabb1uirr.d.
Contoh: Dr. (Doktor) 'Guru saya, kalau mengajar, amat sabar'
H. (Haji)
Red-mored. lake' bini " kabbhi noro •opacara.
Prof. (Profesor)
'Para murid, laki perempuan, semua ikut upacara'
Ny. (NyonyaINyae)
R. (Radin)
Bp. (Bapa)
25
12. Tanda koma tidalc dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian 8. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
lain dalam kalimat apabila petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya Contoh: Tello polo are abiddM se alako saba.
(7) atau tanda seru (!), dan mendahului bagian lain dalam kalimat itu. 'Tiga puluh hari lamanya yang bekerja sawah.'
dan penghapus' .
26
ngka lazim dipakai untuk menandai nomor, rumah, apartemen, atau kamar 2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
ada alamat. pemenan.
'ontoh: Jalan Sentot Prawirodirdjo 38 Contoh: a Katoa : Ahmad Wijaya
Hotel Madura, Kamar 14 Sekretaris : S. Handayani
Bendahara : B. Hartawan
ngka digunakan juga untuk menomori bagian-bagian karangan dan ayat b. Engghun : Ruang AlB
itab suci. Panata Acara : Bambang S
'ontoh: Bab XI, pasal 8, kaca 22 Are : Senin
Sorat Yasin: 8 Tangghal : 4 November 2002
Bllio/pokol : 08.30 WIB.
enulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.
. Bilangan utuh 3. Tanda titik dua dipakai (i) di antarajilid atau nomor dan halaman, (ii) di
Misalnya: sabellas 11 antara bab dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antarajudul dan anakjudul
saghame' 25 suatu karangan.
duratos dubellas 212 Contoh : Madura Pos XXIV (1973),14:5
Surat Yasin 36:83
Misalnya: saperempa' Vi
tello parapat % 4. Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang
duwa' satengnga 2~ menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh: Ebu : "Ale 'na bhcirengnge, BhingJ"
enulisan kata bi!angan yang mendapat akhiran -an mengikuti cara berikut. 'Ibu : "Adiknya temani, Nak!"
27
E. Tanda Hubung (-) E. Kata Depan
1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh Kata depan e,
ka, bi' dan lain-lain ditulis terpisah dari kata
'Malam Senin yang la ebelli bi' sengko' 'kubeli; dibeli oleh saya'
lu itu'
Na '-kana' 'anak-anak'
Kata san-dang se, sang, dan lain-lain ditulis terpisah dari kata
Ter-penter 'pandai-pandai'
mengikutinya.
Contoh: Sengko' aberri' ka se todusan. 'Saya memberi kepada yang
3. Tanda hubung menyambung huiuf pada kata yang dieja satu-satu dan pemalu.'
bagian-bagian tanggal. Sang Rato meyos ka Songenep. 'Sang Raja pergi ke Sumenep.'
Contoh: n-a-g-a-r-a
17-8-1945 G. Angka dan Lambang Bilangan
4. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) sa- dengan kata berikutnya 1. Angka dipakai ·untuk menyatakan lambang bilangan atau no mOL Oi d
yang dimulai dengan huruf kapital, (b) angka dengan -an. tulisan lazim digunakan angka Arab dan Romawi.
Contoh: Ra 'yat sa-Indonesia. 'Rakyat se-Indonesia' An~a Arab: 0, 1,2,3,4,5,6, 7,8,9, 10
Laerra taon 50-an. 'Lahirnya tahun 50-an' Angka Romawi: I, IT, ill, IV, V, VI, vn, vm, IX, X
5. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Madura dengan 2. Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran, (b) satuan, dan (c) nil.
unsur bahasa asing. Contoh: a. 10 liter .
e-reformasi 'direfonnasi'
5 gram
a-checkup 'berperiksa'
17 Agustus 1945
1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata, kelompok kata, atau anak kalirnat
yang memberi penjelasan khusus di luar bangun kalimat. c. 2.000 rupiya
Contoh: Sadhdjd bharangnga-sape, saM, ban essima compo 'na-ejhuwdl. 100 yen
28
7. Kata-kata yang bersuku akhir vokal dan bunyi harnzah C•.' •• ) bila mendapat 2. Tanda pisah menegaskan adanya aposisi atau keterangan yang lain sehingga
akhiran -na, akhiran -na terse but tidak berubah. kalimat menjadi lebih jelas.
Contoh: bengkona 'rumahnya' Contoh: Polo Madhurti kakennal da 'sadhunnya-margha hasel bujana.
pessena 'uangnya' 'Pulau Madura terkenal ke seluruh dunia-karena hasil garamnya'
sake'na 'sakitnya' Pottrana Pak Kartf>-Se kuliah neng IKIP-samangken ampon
odi'na 'hidupnya' dhaddhi ghuru.
'Anak Pak Karto-yang kuliah di IKIP-sekarang sudah jadi guru.'
lta Ulang <I
3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti
!. Kata ulang penuh ditulis secara lengakap dengan menggunakan tanda
hubung C-). 'sampai dengan' atau di antara dua nama kota yang berarti 'ke' atau
Contoh: moghti-mogha 'mudah-mudahan' 'sampai'.
Contoh: 1947-1978
asompa-sompa 'bersumpah-sumpah'
tangghdl 28-29 Mei 1973
Sumene~Pamekasan
, Kata ulang pada suku awal ditulis 'serangkai dengan bentuk dasarnya, tanpa
menggunakan tanda hubung C-)
Contoh: dtidtiunan 'daun-daunan',' dedaunan' G. Tanda Elipsis ( ...)
totombucin 'tumbuh-tumbuhan', 'tetumbuhan' 1. Tanda elipsis menggambarkan kalimat yang terputus-putus.
Contoh: Manabi sapaneka ... engghi ampon, tore da' BhCingkalan saos.
'. Kata ulang pada suku akhir ditu1is dengan menggunakan tanda hunbung C-), 'Kalau begitu ... ya sudah, marl ke Bangkalan saja.'
seperti berikut. Otoda ngabidhi samanglcen ...ampon elaksanaaghi.
Contoh: ko-bengko 'rumah-rumah' 'Otoda mulai sekarang ... sudah dilaksanakan.'
dung-tedungan 'bertidur-tiduran'
na '-kana , 'anak-anak' 2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang
dihilangkan.
Ibungan Kata Contoh: Sabab-mosababbhCi... Jareya bhakaleoros.
Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, tennasuk istilah khusus, 'Sebab-musababnya....itu akan diurus.'
unsur-unsumya ditulis terpisah. Sapa se ngalakone....la 'osa epekkere, se penteng bhandhema.
Contoh: meja toles 'meja tulis' 'Siapa yang berbuat. ..tidak usah dipikir, yang penting modalnya.'
roma sake' 'rurnah sakit'
kc:me' ate 'keeil bati'
H. Tanda Tanya (?)
, Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan 1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung UDtuk menegaskan Contoh: Ponapa pottrana ampon asakola?
pertalian unsur yang bersangkutan. ,Apakah anaknya sudab bersekolah?'
Contoh: ana '-binena 'anak-istrinya'
eppa '-ebhuna 'bapak-ibunya'
19
2. Tanda tanya dipakai di ·antaea tanda kurung untuk menyatakan bagian 3. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata mendapatkan awalan dru
kalimat yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya. akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Contoh: Ba 'na Zaer taon 1939 (?) 'Kamu lahir tahun 1939 (7)' Contoh: satengkapolana 'setiap tingkah lakunya'
Pessena ba 'na 10juta (?) 'Uangmu 10 juta (7)' partangghungjawabhan 'pertanggungjawaban'
Apa iya mon dhibi 'na dokter (?) 'Apa ya kalau dia dokter (7)' eparajak€me'e 'dibesarkecilkan'
L T anda Seru (!) 4. Bunyi pelanear y, w atau bunyi hamzah yang timbul karena prose
pengimbuhan atau afiksasi tidak dituliskan.
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan yang menyatakan seruan atau perintah,
akopean 'berbotol-botol'
epadhaddhiaghi 'dijadikan'
erampee 'dirangkapi'
1. Tanda kurung keeil mengapit keterangan atau penjelasan yang ditambahkan eokor 'diukur'
paneka: (1) bhdb panolesanna aksara, (2) bhdb pano/esanna po'loddha 'pensilnya'
oca " (3) bhdb pano/esanna tandM Mea 'an, sareng (4) bhdb sababbhd 'sebabnya'
pano/esanna serrabhdn.
'Yang perlu dibahas dalam Lokakarya Bahasa Madura sekarang
30
bheddha 'robek'
ini: (I) masalah penulisan' huruf, (2) masalah penulisan kata,
ghagghiir 'jatuh'
(3) masalah penulisan tanda baca, dan (4) masalah penulisan
unsur serapan.'
bunyi hamzah atau glotal stop ([?]) dilambangkan dengan tanda apostro! Se kaghulong bhdngsana palappa iyd areya (a) bhdbdng,
( ..' .. ). (b) kencor, (c) konce, (d) konye', ban (e) sa 'ang.
Contoh: paka' [paka?] 'masam, sepet'
'Yang termasuk kelompok bumbu ialah (a) bawang, (b) kencur,
pa 'a ' [pa?a?] 'tatah', 'untuk melubangi kayu'.
(c) kunci, (d) kunyit, dan (e) lada.'
senga' 'awas'
Ie 'er 'Ieher'
K. Tanda Kurung Besar ({...})
. Tanda kurung besar dipakai di dalam penulisan angka dalam bentuk matrik.
4. bunyI y dan w yang terdapat di antara dua yokal pada suatu kata dasar,
Contoh: { 20 + (24:6)} =
dituliskan.
Contoh: jareya 'itu' L. Tanda Kurung Siku ([ ... J)
sadiya 'sedia'
arowa 'itu'
1. Tanda kurung siku dip~ai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata
buwa 'buah'
sebagai koreksi atau tambahan pad a kalimat atau bagian kalimat yang
kowa 'kuah, sayur'
ditulis sebelumnya. Tanda ini menyatakan bahwa kesalahan atau
kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli
Contoh: Epa' rna [Ie] alowar sape. 'bapak mengeluarkan sapi'
ta Turunan Ghuruna ce sabb[h]drrd. 'gwimya sangat sabar'
I. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasamy£
2. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalirnat
Contoh: rnegha' 'menangkap'
penjelas yang sudah bertanda irurung.
eporop 'ditukar'
Contoh: (Bhidhdna antara durnacem kadJuiddhiyan reya [pareksa kaca
penareng 'dikabulkan'
J5-38] ta' perlo erembdk pole).
kobhurdn 'kuburan'
'(Bedanya antara dua macam kejadian ini [Iihat halaman 35-38]
2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan" atau akhiran ditulis
M. Tanda Petik Rangkap (" ...")
serangkai dengan kata yang langsung mengikutinya atau mendahuluinya,
sedangkan gabungan kata itu ditulis terpisah. 1. Tanda petik rangkap dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal
Contoh: atengka pola 'bertingkah laku' dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
tengka po1ana 'tingkah polahnya'
Contoh: "Ampon lastare sadJuija", ca 'epon pottrana.
noro' oca"patuh'
'''Sudah selesai semua", kata anaknya.'
Ramaepon ngandhika, "/yo bogus. "
'Bapaknya mengatakan, "Va bagus.'"
31
2. Tanda petik rangkap dipakai untuk mengapitjudul syair, karangan, dan bab
buku yang menjadi bagian kalimat.
Contoh: Caretana "Pangeran Trunojoyo" bada e buku Bhdbhad
Madhw-d bab X, kaca 123.
halaman 123.'
3. Tanda petik rangkap mengapit istilah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.
Contoh: Akanca "kana 'rowa" senga' bi' ngastete!
'Berteman "anak itu" harus hati-hati!'
tMung 'tidur'
5. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang bdnne 'bukan'
tanda petik rangkap yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai celleng 'hitam'
Contoh: Ebhu atanya, "Bd 'na ngeding monye 'kring-kring' ghe/Id? '" banne 'bukan'
sossa 'susah'
32
Apa maksoddba oca' 11)KJrot-nyandher e dalem okara reya? 2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit terjemahan, penjelasan kata,
'Apa maksud kata nyorot-nyandher di dalam kalimat ini?' dan ungkapan Indonesia atau asing.
Contoh: Manossa reya andi' 'bahan organik '.
3. menuliskan istilah ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang telah 'Manusia ini punya 'unsur daya hidup'.'
disesuaikan ejaannya;
Contoh: Linguis iya areya nyama ilmiah tomojju da' oreng ahli bhasa. o. Tanda Garis,Miring (f)
'Linguis adalah nama ilmiah tertujukan kepada orang ahli
1, Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat, alamat, dan
bahasa.'
penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Oca' coup d'etat esalen ka oca' Indonesia kudeta.
Contoh: No. 357IPKll973
'Kata coup d'etat disalin ke bahasa Indonesia kudeta.'
Jalan Kramat IIIII0
emakaian HurufTebal
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau danper/tiap
uruftebal dipakai untuk: Contoh: Bhtirtingnga ekerem lebat dhdrd '/sagJuird.
33
20. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertarna nama gelar atau jabatan
didahului oleh kata ganti atau sapaan.
Contoh: Bapak Direktur
lbu Bupati
21. Huruf kapital dipakai dalam singkatan yang terdiri atas huruf-huruf
kata nama badan, lembaga pemerintahan, ketatanegaraan, lembaga nas
dan intemasional, serta nama dokumen resmi.
Contoh: SMU (Sekolah Menengah Umum)
DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah)
22. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertarna akronim nama badan, Ie
. pemerintahan, ketatanegaraan, serta peristiwa penting yang berhub·
dengan pemerintah dan ketatanegaraan.
Contoh: Pangestu (Paguyuban Ngesti Tunggal)
VI. PENULISAN UNSUR SERAPAN Depdiknas (Departemen Pendidikan Nasional)
Pemilu (Pemilihan Umum)
34
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang B. Pedoman Penulisan Unsur Serapan
sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah, Pada prinsipnya pedoman penulisan unsur serapan ini mengikuti kaidah ejaan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi yang berlaku bagi penulisan unsur serapan bahasa Indonesia.
Contoh: Perserikatan Bhangsa-Bhangsa
Undang- Undang Dasar 1945
aa, ee, dan uu masing-masing dalam satu suku kata menjadi a, e, dan i.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk unsur
kata ulang sempuma) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul
baal bal
uruf kapital dipakai sebagai huruf .pertama unsur nama singkatan gelar, aero lit aerolit
Ny. (Nyonya)
haemoglobin hemoglobin
Sdr. (Saudara)
:ontoh: Kana' rowa eppa' ban emma'na la pada mate. circulation sirkulasi
N
SA
35
cC'di depan 0, u, dan 1 menjadi k 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, h
raya, dan peristiwa sejarah.
accomodation akomodasi Contoh: taon Alip 'tahun Alip'
accu aki bulan Sora 'bulan Sura'
cc di depan e dan i menjadi ks 11. Hurufkapital dipakai sebagai hurufpertama nama Geografi.
Contoh: Kangean Barn' 'Kangean Barat'
ech atau ch di depan a, 0, dan konsonan menjadi k 12. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama Geografi yan
dipakai sebagai namajenis.
sacharin sakarin Contoh: rojhak madhura 'rujak madura'
mechanic mekanik dhurin bhangko' 'durian bangkok'
cholera kolera soto bhangkalan 'soto bangkalan'
technique teknik
chrome krom 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negar
lembaga pemerintah, ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecua
ch yang dilafatkan c menjadi c kata tugasnya (kalau ada).
Contoh: Balai Bahasa e Sorbhaja 'Balai Bahasa di Surabaya'
charter carter
14. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nam
ch yang dilafalkan s atau sy menjadi s resmi negara, lembaga pemerintah, ketatanegaraan, badan, serta nam
dokumen resmi.
chimpanzee
simpanse Contoh: Bhangsa Indonesia la andi' undang-undang dhasar.
echelon
eselon 'Bangsa Indonesia sudah punya undang-undang dasar'
machine
mesin Timor Timur la dhaddhi naghara republik.
ckmenjadi k
ticket tiket
picket piket
truck truk
36
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehonnatan,
eau menjadi 0
<eturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
beureau biro
:ontoh: Bhindhara Saod
Tjokroadiningrat vm
plateau plato
Kyai Onggotjitro
1uruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan fatauffmenjadif
langkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama
lrang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. final final
:ontoh: BekkelTjitroyudho 'Camat Tjitroyudho' ., buffet bufet
Badhana Kangean 'Wedana Kangean'
-Juruf kapital tidak dipakai sebagaJ huruf pertama nama jabatan dan commissie komisi
angkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansl, atau nama tempat. koerier kurir
:ontoh: Sapa se dhaddhi papateh? 'Siapa yangjadi patih?'
Dhaddhi walikota otaba bupati ta' ghampang.
luruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang. patient
pasien
:ontoh: Wirjoasmoro efficient
efIsien
Achmad Djamil
00 (Belanda) rnenjadi 0
luruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan
ahasa.
kantoor kantor
:ontoh: bhangsa Blanda 'bangsa Belanda'
spioon spion
suku Bugis 'suku Bugis'
luruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan cartoon kartun
ama bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan. proof pruf
:ontoh: emadhur8aghi 'dimadurakan'
ba-m~ab~ 'kejawa-jawaan'
00 (vokal ganda) tetap 00
ebhas;;habaaghi 'dibahasajawakan'
coordination koordinasi
zoology zoologi
37
ou yang dilafalkan u menjadi u
coupon kupon
souvenir suvenir
group grup
ph menjadij
,
pharmacy fannasi
photocopy fotokopi
paragraph paragraf
ffi. PEMAKAIAN HURUF KAPITAL, HURUF MIRING,
q menjadi k DAN HURUF TEBAL
aquarium akuarium
frequency frekuensi
equator ekuator A. Pemakaian Hurur Kapital
rh menjadi r 1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata
awal kaIimat.
rhytim ritme Contoh: Bengkona ba'na e dimma? 'Rumahmu di mana?'
rheumatiek rematik Areya tang saba. 'Ini sawah saya.'
rhetoric retorik Eppa' abinea oreng Jbaba. 'Ayah akan beristri orang J awa. '
38
4. Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan dan bukan th menjadi t
gugus huruf konsonan, pemenggalan dilakukan di antara dua huruf
konsonan itu. therapy terapi
Contoh: an-dha 'tangga' theory teori
sam-per 'kain panjang'
thermos termos
smong-ghi 'semanggi'
ua tetap ua
5. Jika di tengah · kata ada tiga huruf konsonan atau lebih dan bukan
merupakan gugus konsonan, pemenggalannya dilakukan di antara huruf aquarium akuarium
konsonan yang pertama dan kedua. quality kualitas
Contoh: san-tre 'santri'
jim-brit 'anak udang'
v tetap v
sob-bluk 'kukusan'
xc di depan e menjadi ks
[mbuhan (awalan, sisipan, dan akhiian) yan~ mengalami perubahan bentuk
:ialam penyukuan kata dipenggal sebagai satu kesatuan, keeuali awalan nasal excess
ekses
:ian akhiran -an yang berasimilasi dengan vokal kata dasarnya. exceptie
eksepsi
Contoh: ka-ret-tek 'kata hati'
ghu-man-tong 'bergantung (pada)'
M-bel-lin 'pembelian'
xc di depan a, u, dan / menjadi ksk
ta-teng-kan 'perbuatan' , 'kewajiban sosial'
nya-re 'meneari'
excavation ekskavasi
mo-jhi 'memuji'
excursive ekskursif
e~lusive eksklusif
39
xt pada akhir kata menjadi ks
text teks
context konteks
psychology psikologi
system sistem
type tipe
zenith zenit
zero zero
zigzag zigzag A. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut:
zone zone
I. Jika di tengah kata ada dua huruf vokal yang berurutan, pemengl
dilakukan di antara kedua huruf vokal itu.
Di samping pegangan untuk menyesuaikan huruf atau bunyi asing, berikut ini
Contoh: ka-en 'kain'
didaftar juga akhiran-akhiran asing dan beberapa huruf yang mengakhiri kata-kata
ta-on 'tahun'
asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Madura. Akhitan-akhiran seperti yang
bhd-i 'saja'
tercantum dalam daftar ini diserap sebagai bagian· yang utuh. Kata seperti
transportasi, eksportir, efektif, diserap secara utuh di samping transpor, ekspor, dan
2. Jika di tengah kata ada huruf konsonan di antara dua buab: huruf v
efek.
pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan itu.
Contoh: ta-les 'tales'
pa-ko 'paku'
age menjadi ase
ta-moy 'tamu'
40
:;abungan-Huruf Konsonan archy menjadi -arki
Oalam bahasa Madura terdapat 4 gabungan huruf yang melambangkan anarchy anarki
onan, yaitu: kh, ng, ny, dan sy; serta 5 konsonan beraspirasi. Oalam bahasa monarchy monarki
ura antara konsonan beraspirasi dan konsonan yang tidak beraspirasi
pakan fonem yang berbeda sehingga perlu diberi simbol yang berbeda juga. ary menjadi -er
alnya, bard 'bengkak ' dan bhard ' paru·paru'; ddrd 'darah' dan dhdrd 'burung
l' , serta bajd 'saat ' , 'waktu' dan bdjhd ' baja ' . pnmary
pruner
military
militer
Huruf Contoh Pemakaian di dalam Kata
msonan (a)tion menjadi -asi, -si
41
isch (ajektiva Belanda) yang identik dengan -ic (ajektiva Inggris) menjadi -ik: yang C. Huruf Konsonan
identik dengan -ieal (Inggris) menjadi -is.
Huruf Contoh Pemakaian di dalam Kata
electronisch, elektronie elektronik Konsonan
mechanisch, mechanic mekanik pada awal di tengah pada akhir
practisch, practical praktis b bara 'bengkak' lobar ' usal' sabab 'sebab'
logisch, logical logis c cangkem 'dagu' moncar 'terbit' -
d dan1 'darah' budu mored'murid'
'busuk (untuk ikan),
ism menjadi -isme f fiker 'fakir' wakaf 'wakaf
kaftn 'kafan'
C1
0
gfunbus 'orkes' angga' -
capitalism kapitalisme 'sombong,angkuh'
communism komunisme h halal 'halal' aher 'akhir' -
j jadiya 'sana' paju 'Iaku' -
ist menjadi -is k korang 'kurang' sake ' 'sakit' otek 'otak'
I /arang 'mahal' malo 'maIu' kapal 'kapal'
egoist egois m mare 'sudah' ambu 'berhenti' dalem 'daJarn'
capitalist n neser 'kasihan' penang 'pinang' papan 'papan'
kapitalis
p pereng 'piring' nornpa ' tumpa' kelap 'petir'
perreng 'barnbu'
ive menjadi -if q Quran 'Quran' furqan 'furqan'
r ramme 'ramai' sare 'carl' kasor ' kasur'
primitive primitif s seyang 'siang' moso 'musuh' bherras 'beras'
sensitive sensitif t tekos 'tikus' matta 'mentah' seset 'capung'
v vitamin 'vitamin' revolusi ' revolusi' -
logue (lnggris) dan loog (Belanda) menjadi -log w wajib 'wajib towa 'tua' -
Y yakin 'yakin' reya 'ini' -
catalogue katalog z zakat 'zakat' mu'jizat 'mukjizat' -
monologue monolog
Catatan:
logy menjadi -log; I. Konsonanf, q, v, x, dan z dipakai dalam bahasa Madura untuk penulisan
yang merupakan unsur serapan.
technology teknologi 2. Untuk kepentingan praktis, bunyi harnzah atau glolal stop ([?]) ditamb
etiology etiologi dengan tanda apostrof(..' ..). Digunakannya lambang tersebut karena ant
etymology etimologi velar ([k)) dengan /kJ glotaI ([?]) dalam bahasa Madura merupakan fone
berbeda. Di sarnping itu, bunyi glotal stop dalanl bahasa Madura bany
berposisi di tengah kata. Contoh: paka' [paka?] 'masam', 'sepet' dan
[pa?a?] 'tatah', 'untuk melubangi kayu'.
42
urufVokal nt menjadi -n
43
I. PEMAKAJAN HURUF
DAFTAR PUSTAKA
A. Huruf Abjad
Moehnilabib, M. et.al. 1979. Morfologi dan Sintaksis Bahasa Madura. Jakarta: Huruf Abjad Latin yang digunakan dalam ejaan bahasa Madura s
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan berikut. Nama tiap huruf disertakan di sebelahnya.
Kebudayaan.
Moeliono. Anton M. (ed.). 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Huruf Nama Huruf Nama Huruf Na
Balai Pustaka. A a a J je S s e
J
B b be K k ka T t tl
Penninga, P. dan H. Hendriks. 1942. Madurese in een Maand Practische C c ce L I el U u l
Handleiding voor her Aanleren van de Madurese Taal. Semarang: G.T.C. van 0 d de M m em V v v
Dorp & Co. N.V. E e e N n en W w
F f ef 0 0 0 X x '"
d
Pratista, M.H. et. al. 1984. Sistem Perulangan Bahasa Madura. Jakarta: Pusat G g ge P p pe Y y Y
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan H h ha Q q qi Z z Zf
Kebudayaan. I 1 i R r er I
44
1" hasil Sarasehan di Pamekasan, tangga128-29 Mei 1973 deDpD sistematika Soegianto. el.ai. 1986. SintalrJls Bahasa Madura. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
; disesuaikan dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Jawa yang Pengembangan Bahasa Dep~men Pendidikan dan Kebudayaan.
mpurnaJcan (1 991). Pada lokakarya tanggal 31 Desember 2002 dilakukan
mtapan ejaan bahasa Madura hasillokakarya tanggal 2 Desember 2002 tersebut Soegianto. 1977. Unda- Usuk Bahasa Madura. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
;an melibatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Biro Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
~ahteraan Rakyat Provinsi Jawa Timur, Dinas Pendidiken Kabupaten/Kota Sofyan, Akhmad. 1994. ccAnalisis Kesalahan Fonologis terhadap Buku-buku HasH
wilayab kerjanya mempunyai masyarakat pemakai bahasa Madura, Yayasan Penelitian Bahasa Madura" (Laporan Penelitian). Jember: Lembaga
m Madu, beberapa perguruan tinggi, dan pemerhati bahasa Madura. Dalam Penelitian Universitas Jember.
carya tanggal 31 Desember 2002 itu disepakati pembentukan tim lima yang
ri atas M. Drajid (Yayasan Pakem Madu), Muhammad Saleh (Dinas - - -.. 2002. "Distribusi Prefiks {N-} dan Prefiks {a-} yang Berfungsi sebagai
idikan Kabupaten Bondowoso), Sri Ratnawati (Universitas Airl angga), Pembentuk Verba Aktif dalam Bahasa Madura" dalam Jurnal Semiotika Vol.
nad Sofyan (Universitas Negeri Jember), dan Slamet Riyadi (BalBi Bahasa TIIINo. 11 Januari·Juni 2002. lember: Fakultas Sastra Universitas Jember.
baya) untuk merumuskan kembali konsep "Ejaan Bahasa Madura" hasil
ehan tahun 1973. Berdasarkan rumusan tim lima yangtelah disepakati itu, pada ----.---- . 2002. "Tipe-tipe Perubahan Bunyi dalam 'Bahasa Madura" dalam Jurnal
1 2003 Balai Bahasa Surabaya menugasi Achmad' Sofyan dan Sri Ratnawati JIBS Vol. ll/No. 11 Januari-Juni 2002. Jember: Jurusan Sastra Inggris
( melakukan penyelarasan, hasilnya berupa Pedoman Umum ini. Fakultas Sastra Universitas Jember.
Dengan diterbitkannya Pedoman Umum Ejaan Bahasa Madura yang
- ---- . 2003a. "Distribusi dan Fungsi Prefiks {N-} dalam Bahasa Madura tt dalam
rnp umakan ini, ucapan terima kasih disampaikan kepada tim perumus konsep
in Bahasa Madura dengan Huruf Latin" hasil lokakarya tahun 1973, tim
Jurna! Semiolika Vol.IVlNo.111anuari-luni 2003. lember: Fakultas Sastra
Universitas Jember.
nus "Ejaan Bahasa Madura" tanggal 13-14 Januari 1992, penyaj i makalah
lokakarya tanggal 2 Desember 2002, tim lima pads lokakarya tanggal 31 '- -. 2003b. "Perbandingan antara Prefiks {N-} dalam Bahasa Madura dengan
mber 2002, Achmad Sofyan dan Sri Ratnawati selaku penyelaras terakhir Prefi ks {meN-} dalam Bahasa Indonesia" dalam MajaJah Argopuro Vol 23
man Umum Ejaan Bahasa Aladura yang Disempurnakan, dan Yulitin No.2, September 2003. Jember: Badan Penerbit Universitas Jember.
;kowati yang telah bekerja keras selama proses pembahssan dalam lokakarya
~a penyusunan naskah akhir. Tidak lupa pula, ucapan terima kasih disampaikan Zainudin, S. et.a/. 1978. Bahasa Madura. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
da berbagai pihak yang telah memberikan sumbang saran serta ikut berperan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
dalam pembahasan dan penyusunan Pedoman Umum ini.
S1amet Riyadi
Kepala Balai Bahasa Surabaya
4~
~ .
KATA PENGANTAR CETAKAN PERTAMA
YANG DISEMPURNAKAN
00006080
PUSAT BAHASA
BALAIBAHASASURABAYA
P
499.2.
PI