Landasan Teori Struktur Organisasi, K3 Dan Job Desk
Landasan Teori Struktur Organisasi, K3 Dan Job Desk
Landasan Teori Struktur Organisasi, K3 Dan Job Desk
ENGINEERING CONSULTANT
Kawasan Industri Pulogadung, Jalan Rawa Sumur 2 Blok BB Kav. 8A - 8B,
Pulogadung, RT.5/RW.9, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, 13260
Telepon 021-7539846, Faksimile 021-7535321
E-mail: [email protected]
LANDASAN TEORI
1. Struktur Organisasi
Pembagian tugas dalam organisasi haruslah diatur sedemikian rupa
sehingga dapat menopang tercapainya tujuan bersama. Bentuk dari adanya
pembagian tugas dapat digambarkan ke dalam suatu struktur organisasi atau
bagan organisasi. Penyusunan struktur organisasi adalah langkah terencana
dalam suatu perusahaan untuk melaksanakan fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
a. Definisi Struktur Organisasi
Menurut Gitosudarmo dan Mulyono (1996), struktur organisasi adalah
suatu susunan skematis yang menunjukkan fungsi-fungsi, departemen-
departemen, atau posisi-posisi dalam organisasi, dan bagaimana mereka
saling berhubungan. Satuan-satuan tersebut biasanya ditunjukkan dari
kotak-kotak dan hubungannya ditunjukkan dengan garis-garis penghubung
satuan-satuan tersebut.
Menurut Hasibuan (2010), struktur organisasi adalah suatu gambar yang
menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan organisasi kedudukan,
dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah
dan tanggung jawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi.
Menurut Siswanto (2005), struktur organisasi menspesifikasikan
pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang
beraneka ragam yang dihubungkan sampai batas tertentu, juga
menunjukkan tingkat spesialisasi aktivitas kerja.
b. Unsur-Unsur Struktur Organisasi
Seperti halnya dalam organ tubuh manusia, dalam struktur organisasi pun
terdapat elemen yang perlu dianalisis. Stoner dan Wengkell dalam buku
Siswanto (2005), mengemukakan adanya empat elemen yang berguna untuk
menganalisis struktur organisasi sebagai berikut :
a) Nama jabatan
b) Kode jabatan
c) Departemen
d) Divisi
2) Fungsi Jabatan
Fungsi jabatan berisikan tentang tugas yang harus diketahui oleh
si pemegang jabatan dan harus mengetahui hubungan jabatan antara
jabatan yang berada diatasnya atau dibawahnya.
3) Posisi Jabatan dalam Organisasi
Menggambarkan mengenai hubungan jabatan yang berdasarkan
struktur organisasi, dan mengetahui tanggungjawab terhadap atasan
dan bawahannya.
4) Persyaratan Jabatan
Persyaratan jabatan terdiri dari:
a) Pendidikan, persyaratan jenjang pendidikan yang harus dilalui
oleh orang yang akan memegang jabatan tersebut.
b) Jenis kelamin, pria atau wanita
c) Pengalaman, pemegang jabatan telah mendalami bidangnya
sebelum jabatan yang akan ia duduki dalam perusahaan tersebut
dalam bidang yang sama, selama jangka waktu tertentu.
d) Kemampuan yang harus dimiliki, harus menguasain lebih dari
satu bahasa dan dapat mengoperasikan komputer.
5) Tugas dan tanggung jawab
Menggambarkan mengenai tugas-tugas yang diemban dalam
jabatannya dan harus mempunyai tanggung jawab dalam
menjalankan tugas yang diberikan oleh atasannya.
6) Kondisi lingkungan kerja
Mengenai lingkungan sekitar ia bekerja dalam situasi dan kondisi
yang senyaman mungkin.
didahului dengan yang namanya job analysis. Job analysis bisa dilakukan
dengan tiga kondisi, yaitu:
1) Untuk jabatan yang sama sekali baru, namun sudah ada di dalam
struktur organisasi.
2) Untuk jabatan yang ada (vacant) namun belum ada orangnya.
3) Untuk jabatan yang sudah ada posisi orangnya tapi belum
mempunyai job description.
Adanya job description juga akan membuat evaluasi kerja menjadi lebih
terarah. Evaluasi kerja tahunan dapat dilakukan sebagai penilaian apakah si
karyawan telah dapat menjalankan job description nya dengan benar.
Apakah juga ia telah mencapai tujuan yangtelah dicantumkan dalam job
description nya. Hal ini tentunya akan berpengaruh kepada kompensasi
yang diterima karyawan. Bagi pekerja baru, adanya job description akan
membuat ia dapat memiliki gambaran yang baik tentang pekerjaannya serta
memiliki alur koordinasi dan struktur pembagian wewenang yang lebih
terarah.
d. Pengembangan Job Description
Deskripsi pekerjaan dapat dikembangkan melalui analisis posisi klinis.
Ada enam langkah pengembangan yaitu :
1) Identifikasi posisi.
2) Analisis pekerjaan.
3) Analisis kegiatan setiap pekerjaan.
4) Evaluasi fungsi melalui analisis kinerja mereka menggunakan
penilaian kinerja untuk setiap posisi.
5) Analisis indikator kinerja untuk setiap kompetensi.
6) Metoda penilaian kinerja.
Untuk mengembangkan deskripsi pekerjaan haruslah
mempertimbangkan standar dan peraturan yang digunakan organisasi. Pada
deskripsi pekerjaan, kewenangan dan responsibilitas pada masing-masing
posisi klinis harus jelas bagi perawat dan bidan dalam memberi asuhan
langsung kepada pasien. Ada beberapa kriteria tertentu untuk
mengembangkan deskripsi pekerjaan sebagai berikut:
1) Deskripsi pekerjaan harus terkini dan akurat untuk mensyaratkan
fungsi dan tugas yang diperlukan.
2) Posisi/jabatan klinis harus jelas berdasarkan ketentuan dan jenjang
karier yang ditetapkan oleh organisasi.
3) Deskripsi pekerjaan menunjukkan jenis dan spesifikasi pekerjaan,
bagaimana dan untuk apa pekerjaan tersebut berbeda satu dengan
lainnya.
4) Deskripsi pekerjaan harus lengkap dan tidak mendetail, sehingga
dapat mengembangkan fungsi dan tugas yang lebih luas.
5) Rancang standar untuk digunakan pada semua pekerjaan bagi masing-
masing kategori.
6) Deskripsi pekerjaan harus realistis untuk aspek teknis dan sumber
daya manusia yang memungkinkan.
e. Sifat Unit Organisasi
Dalam organisasi ada beberapa aktivitas yang harus dilakukan secara
berbeda, yaitu:
1) Unit pimpinan yang melakukan aktivitas penetapan kebijaksanaan
umum bagi seluruh perusahaan.
2) Unit pimpinan yang melakukan aktivitas penerapan kebijaksanaa
umum sebagai kegiatan perusahaan
3) Unit operator yang melakukan aktivitas-aktivitas yang pokok
diperusahaan.
4) Unit penunjang yang melakukan aktivitas dan membantu untuk
kelancaran unit operasi dalam melakukan kegiatannya.
5) Unit pengawasan yang melakukan aktivitas pemeriksaan dan
pengawasan kegiatan unit-unit operasi.
Yaitu tenaga kerja yang bekerja langsung dalam suatu proses produksi.
Contoh : operator.
2) Tenaga kerja tidak langsung
Yaitu tenaga kerja yang tidak bekerja langsung dalam suatu proses
produksi, tetapi hanya bekerja dalam kegiatan produktivitas perusahaan.
kerja agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
(Mangkunegara, 2002).
d. Alat Pelindung Diri (APD)
Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai
kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi
sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja (Suma’mur,
1981). APD memiliki jenis dan fungsi. Alat pelindung kepala, yaitu
berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau
terpukul benda tajam atau benda keras yang melayang atau meluncur di
udara, terpapar oleh radiasi panas, api, percikan bahan kimia, dan suhu yang
ekstrim. Jenis alat pelindung kepala adalah helm pengaman (safety helmet),
topi atau tudung kepala, penutup atau pengaman rambut, dan lain-lain. Alat
pelindung mata dan muka, yaitu berfungsi untuk melindungi muka dari
paparan bahan kimia berbahaya, percikan benda-benda kecil, panas,
pancaran cahaya dan pukulan benda keras atau benda tajam. Jenis alat
pelindung mata dan muka yaitu kacamata pengaman (spectacles), tameng
muka (face shield), masker selam, dan full face masker. Alat pelindung
telinga, yaitu berfungsi untuk melindungi alat pendengaran terhadap
kebisingan dan tekanan. Jenis alat pelindung telinga terdiri dari sumbat
telinga (ear plug) dan penutup telinga (ear muff) (Suma’mur, 1981).
e. Bahan Berbahaya dan Beracun
Bahan Berbahaya dan Beracun menurut OSHA (Occupational
Safety and Health of the United State Government) adalah bahan yang
karena sifat kimia maupun kondisi fisiknya berpotensi menyebabkan
gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan properti dan atau lingkungan.
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, B3 didefinisikan
sebagai bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
DAFTAR PUSTAKA