Bab 6
Bab 6
Bab 6
Sebagai contoh perhitungan arus gangguan hubung singkat dari sistem jaringan 20 kV
yang dipasok dari suatu Gardu Induk seperti uraian Gambar 6.1 berikut ini :
Catatan :
Pada bus 150 kV adalah bus yang dipasok dari pusat listrik yang di interkoneksi. Untuk
ini diperlukan arus hubung singkat di sisi 150 kV. Lain halnya jika dipasokan daya di
ambil dari PLTD untuk reaktansi subtransient ( generator dan impedansi trafo
tenaganya.
Data ini diperlukan untuk menggantikan Impedansi sumber yang terbaca dari Bus150
kV ke arah sistem secara keseluruhan, dimana Impedansi sumber tersebut dapat
dihitung balik dengan menggunakan data MVA hubung singkat tersebut.Untuk contoh
dalam perhitungan ini diambil sebuah angka MVA hubung singkat di Bus 150 kV
sebesar 1047 MVA.
Selanjutnya dengan data MVA hubung singkat ini, dihitung nilai Reaktansi dari sumber
yang ada dibelakang Bus 150 kV dengan mempergunakan rumus :
Z = (KV)²/MVASC = 20²/1047 = 0,382 Ohm, karena dengan anggapan bahwa
Impedansi sumber tersebut ebih dominan nilai Reaktansi, sementara nilai Resistansi
kecil sekali dan dianggap sama dengan nol, maka Impedansi sumber tersebut di
ekspresikan sebesar : (0 + j 0,382) Ohm.
Kapasitas 20 MVA
Impedansi Trafo 11% = 2,2 Ω
Volt Primer 150 kV
Volt Sekunder 20 kV
Belitan Delta 1 Xo = 6,6 Ω
I Nominal 20 kV 577,4 Ampere
Ratio C.T (20 kV) 600: 5
Pentanahan 40 Ω
Data Penyulang 20 kV
PENYULANG 1 R jX PENYULANG 2 R jX
Z1 / km 0.103 0.364 Z1 / km 0.103 0.364
Z0 / km 0.270 0.580 Z0 / km 0.270 0.580
Saluran Terpanjang 15 km Saluran Terpanjang 14 km
Z1 Saluran 1.545 5.46 Z1 Saluran 1.442 5.096
Z0 saluran 4.050 8.700 Z0 saluran 3.780 8.120
Kapasitansi Ce 0,03 uF Kapasitansi Ce 0,02 uF
Total panjang Total panjang
saluran 120 km *) saluran 80 km *)
X kapasitansi total 884,2 Ohm X kapasitansi total 1989 Ohm
*)termasuk percabangan *)termasuk percabangan
Data hubung singkat di bus 150 kV Gardu Induk PRIWA adalah sebesar 500 MVA,
maka:
= = 45 Ω
Perlu diingat bahwa impedansi sumber ini adalah nilai ohm pada sisi 150 kV , karena
arus gangguan hubung singkat yang akan dihitung adalah gangguan hubung singkat di
sisi 20 kV (sebagai dasar perhitungan dalam perhitungan satuan listrik pada tegangan 20
kV), maka impedansi sumber tersebut harus dikonversikan dulu ke sisi 20 kV, sehingga
perhitungan arus gangguan hubung singkatnya nanti sudah mempergunakan tegangan
20 kV (tidak lagi mempergunakan tegangan 150 kV sebagai sumber,karena semua
impedansi sudah dikonersikan ke sistem ΩkV).
Untuk mengkonversikan impedansi yang terletak di sisi 150 kV ke sisi 20 kV, dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
Nilai reaktansi transformator daya ini adalah nilai reaktansi urutan Positip, Negatip (
= ).
Jadi: = 10% x 40 Ω = 4 Ω .
Reaktansi urutan Nol ini diperoleh dengan memperhatikan data Transformator daya itu
sendiri yaitu, gengan melihat kapasitas belitan delta yang ada dalam transformator
tersebut :
contoh perhitungan =
Untuk transformator daya dengan belitan Yyd, dimana kapasitas belitan delta (d)
biasanya sepertiganya dari kapasitas belitan Y (belitan yang dipakai untuk
menyalurkan daya, sedangkan belitan delta tetap ada didalam
transformator,tetapi tidak dikeluarkan keuali satu terminal delta untuk
ditanahkan), maka nilai = 3* ,dan dalam contoh
nilai
Impedansi penyulang yang akan dihitung tergantung dari besarnya impedansi per km
dari penyulang uang bersangkutan , dimana besar nilainya ditentukan dari konfigurasi
tiang yang akan dipergunakan untuk jaringan SUTM atau dari jenis kabel tanah untuk
jaringan SKTM.
Dengan demikian nilai impedansi penyulang untuk lokasi gangguan yang diperkirakan
terjadi pada 25%, 50%, 75%, dan 100% panjang penyulang 10 km, dapat dihitung
sebagai berikut:
Perhitungan yang akan dilakukan adalah perhitungan besarnya nilai impedansi ekivalen
urutan positip ( impedansi ekivalen urutan Negatip ( dan impedansi ekivalen
Zs Zt
Perhitungan :
= j0,8 + j4,0 +
= j4,8 +
Karena lokasi gangguan diasumsikan terjadi pada 25%,50%, 75% dan 100% panjang,
maka yang didapat adalah:
25 0,3 + j 5,375
50 0,6 + j 5,950
75 0,9+ j 6,525
100 1,2 + j 7,1
Perhitungan
= j 12 + 120 +
Karena lokasi gangguan diasumsikan terjadi pada 25%, 50%, 75% dan 100% panjang
jaringan , maka yang didapat adalah:
Dengan mempergunakan hukum ohm persamaan 5.1 dapat dihitung besarnya arus
hubung singkat 3 Fasa sebagai berikut :
I=
Sehingga arus gangguan hubung singkat 3 fasa dapat dihitung , sebagai berikut :
Amp
eperti diketahui lokasi gangguan diasumsikan terjadi 25%,50%, 75% dan 100%
panjang jaringan, maka juga didapat nilai yang sesuai dengan lokasi gangguan
25
=
50
75 =
100
Dengan mempergunakan persamaan 5.8 dapat dihitung besarnya arus gangguan hubung
singkat 2 fasa sebagai berikut :
Atau
Amp
halnya gangguan hubung singkat 3 fasa, gangguan hubung singkat 2 fasa juga
dihitung untuk lokasi yang diasumsikan gangguan terjadi 25%, 50%, 75% dan 100%
panjang jaringan , dalam hal ini nilai hasilnya , sebagai berikut :
50
75
100
Dengan menggunakan persamaan 5.10 dapat dihitung besarnya arus gangguan hubung
singkat 1 fasa ke tanah sebagai berikut :
Kembali sama halnya dengan perhitungan arus gangguan hubung singkat 3 fasa dan 2
fasa, arus dangguan hubung singkat 1 fasa juga dihitung untuk lokasi yang di asumsikan
25
50
75
100
Dengan hasil perhitungan arus gangguan hubung singkat di atas (3 fasa, 2 fasa dan 1
fasa ketanah ), dapat digunakan untuk meseting koordinasi relai proteksi arus lebih,
terutama pada relai arus lebih dari jenis inverse, manfaatnya menjadi amat terasa.
Latihan soal :
2. Dari soal no.1, jika diketahui MVA hubung singkat di Bus 150 kV adalah 500
MVA, Reaktansi sumber ( 0 + j 8) Ω.
Data Transformator sebagai berikut :
- Kapasitas : 10 MVA
- Impedansi Trafo : 10 %
- Tegangan Primer : 150 kV
- Tegangan Sekunder : 20 kV
- Belitan : Delta ; Xo = 12 Ω
- Arus nominal 20 kV : 288,765 A
- Pentanahan 20 kV : 40 Ω
Tentukan arus hubung singkat 3 fasa jika terjadi gangguan di lokasi di titik 25%
panjang saluran.
3. Dari soal no.2, Tentukan arus hubung singkat 2 fasa jika terjadi gangguan di
lokasi di titik 50% panjang saluran