Sop Pemeriksaan VT

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

PEMERIKSAAN VT

(PEMERIKSAAN DALAM)
No.Dokumen : UKP/SOP/ /2017
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 14 Januari 2017
Halaman : 1-6
drg.Dyah Arifianti
UPTD
PUSKESMAS Tanda Tangan :
PLOSOKLATEN NIP.198001042007
012004

1. 1.Pengertian VT atau vaginal to see ialah pemeriksaan dalam melalui vagina/jalan


lahir. Pada dasarnya pemeriksaan ini dilakukan untuk memantau
kehamilan dan kelainan lain pada organ reproduksi, sehingga
berbagai risiko atau dampak negatif pada kehamilan yang muncul
bisa ditangani
Hal – hal yang perlu dinilai pada saat pemeriksaan dalam yaitu:
1. Vulva Vagina
Ibu ditempatkan pada posisi yang memudahkan untuk
inspeksi dan pemeriksaan. Kekerapan pemeriksaan
vagina selama persalinan dapat meningkatkan morbiditas infeksi
khususnya pada kasus ketuban pecah
dini.
2. Konsistensi Portio/Efficement
Konsistensi portio menjadi tipis dan lunak bahkan tidak teraba
saat pembukaan lengkap.
3. Pembukaan Serviks
Dilatasi serviks ditentukan dengan memperkirakan
diameter rata-rata bukan serviks. Dilatasi serviks ditentukan
dengan pemeriksaan VT dan dinyatakan dengan diameter
serviks.
4. Air Ketuban (utuh/pecah)
Bila cairan ketuban pecahnya diragukan, masukkan
spekulum dengan hati-hati ,dan cairan dicari di
fornik posterior. Cairan diperiksa untuk mengetahui adanya warna
atau mekonium.

5. Presentasi dan posisi janin


Penurunan bagian terbawah janin
6. Ketinggian bagian terbawah janin dijalan lahir/Hoodge
Digambarkan dalam hubungannya dengan spina
ischiadika yang terletak diantara pintu atas panggul
dan pintu bawah panggul
7. Penyusupan kepala janin /molase
Bagian terbawah lain dari janin, adanya tumpukan sutura disebut
sebagai molase.
2. 2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan VT atau
pemeriksaan dalam
3. 3.Kebijakan SK nomor tentang layanan klinis
4. 4.Referensi Buku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan Depkes RI, 2013,
5. 5.Alat dan Bahan 5.1. Alat :
- Bengkok
5.2. Bahan :
- Sarung tangan steril
- Kapas
- Air DTT
6. Langkah - 6.1. Petugas melakukan identifikasi dan anamnesa pasien
langkah
6.2. Petugas menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang
akan dilakukan
6.3. Petugas Mencuci tangan dan memakai sarung tangan steril
6.4. Petugas melakukan vulva hygiene dengan cara Ibu jari dan
jari telunjuk tangan kiri membuka labia sedang tangan kanan
mengambil kapas yang direndam dengan air DTT dan
menghapus vulva dari atas ke bawah.
6.5. Petugas melakukan pemeriksaan dalam dengan cara ibu jari
dan telujuk tangan kiri membuka labia minora dan jari tengah
tangan kanan di masukkan ke dalam vagina dengan
menekankan ke arah komisura posterior kemudian diikuti jari
telunjuk.
6.6. Setelah kedua jari tangan kanan masuk, tangan kiri
dipindahkan ke atas simpisis untuk menekan bagian bawah
janin. Jangan sekali-kali mengeluarkan jari yang telah masuk
dalam vagina sebelum pemeriksaan selesai.
6.7. Petugas menilai pembukaan, presentasi (bagian terendah
janin), efficement (penipisan portio), denominator (bagian
yang terletak di bawah simpysis), utuh tidaknya cairan
ketuban (jika sudah pecah, lihat warna dan baunya), ada
tidaknya molage (penumpukan sutura), penurunan kepala
(Hodge) dan ada tidaknya bagian terkecil yang ikut
menumbung.
6.8. Petugas mengeluarkan tangan secara pelan - pelan
6.9. Petugas melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan
6.10. Petugas mencatat hasil pemeriksaan ke dalam rekam medis
7. 7.Bagan Alir
Pasien datang

Petugas melakukan identifikasi dan anamnesa pasien

Petugas menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

Petugas Mencuci tangan dan memakai sarung tangan steril

Petugas melakukan vulva hygiene dengan cara Ibu jari dan jari telunjuk
tangan kiri membuka labia sedang tangan kanan mengambil kapas yang
direndam dengan air DTT dan menghapus vulva dari atas ke bawah.

Petugas melakukan pemeriksaan dalam dengan cara ibu jari dan telujuk
tangan kiri membuka labia minora dan jari tengah tangan kanan di
masukkan ke dalam vagina dengan menekankan ke arah komisura
posterior kemudian diikuti jari telunjuk.

Setelah kedua jari tangan kanan masuk, tangan kiri


dipindahkan ke atas simpisis untuk menekan bagian bawah janin. Jangan
sekali-kali mengeluarkan jari yang telah masuk dalam vagina sebelum
pemeriksaan selesai

Petugas menilai pembukaan, presentasi (bagian terendah janin),


efficement (penipisan portio), denominator (bagian yang terletak di bawah
simpysis), utuh tidaknya cairan ketuban (jika sudah pecah, lihat warna
dan baunya), ada tidaknya molage (penumpukan sutura), penurunan
kepala (Hodge) dan ada tidaknya bagian terkecil yang ikut menumbung.

Petugas mengeluarkan tangan secara pelan - pelan


Petugas mengeluarkan tangan secara pelan - pelan

Petugas melepaskan sarung tangan dan Mencuci tangan

Petugas mencatat hasil pemeriksaan ke


dalam rekam medis Rekam medis

Pasien telah dilakukan


pemeriksaan VT

8. Hal – hal yang 8.1. Keadaan Perineum


perlu Pada primipara perineum utuh dan elastis. Pada multipara
diperhatikan tidak utuh, longgar dan lembek. Untuk menentukan dengan
menggerakkan jari dalam vagina ke bawah dan ke samping.
Dengan cara ini juga diketahui otot levator ani normal teraba
elastis .
8.2. Sistokel Dan Rektokel
Sistokel adalah benjolan pada dinding depan vagina yg
disebabkan oleh kelemahan dinding belakang kandung
kemih.
Rektokel adalah benjolan pada dinding belakang vagina
disebabkan oleh kelemahan dinding depan rektum.
Diakibatkan oleh persalinan yang berulang terutama ada
robekan perineum atau bersamaan dengan prolapsus
uteri.
8.3. Pengeluaran Pervaginaan
Lendir campur darah, cairan ketuban, darah berasal dari
robekan jalan lahir, plasenta previa, sol plasenta, mekoneum,
cairan putih kekuningan akibat radang serviks atau monilia
vagini, cairan hijau kekuningan karena trikhomonas.
8.4. Serviks
Perlu diperhatikan pembukaan, penipisan, robekan serviks
dan kekakuan serviks.
Pembukaan ditentukan dan diukur dg kedua jari. Kalau
pembukaan > 6 cm lebih muda diukur dari forniks lateralis
dengan cara berapa cm lebar yang masih tersisa.
Menentukan penipisan kadang sukar terutama kalau serviks
menempel di bagian bawah janin. Keadaan normal serviks
lembut dan elastis.
8.5. Ketuban
Tentukan ketuban utuh atau tidak, di ketahui bila
pemeriksaan dilakukan selagi ada his. Bagaimana keadaan
ketuban
Presentasi, titik penunjuk dan posisi
Presentasi kepala diketahui bila teraba bagian bulat dan
keras, tulang parietal, sutura sagitalis, ubun-ubun besar atau
ubun-ubun kecil. Posisi kepala yang perlu ditentukan
adalah letak ubun-ubun kecil terhadap panggul ibu.
8.6. Turunnya kepala
Untuk menentukan di mana turunnya kepala diperkirakan
dengaan pemeriksaan luar dan dipastikan dengan
pemeriksaan dalam. Untuk menentukan sampai di mana
turunnya kepala ditentukan dengan bidang Hodge
9. Unit Terkait Poli KIA

10. Dokumen 10.1. Rekam Medis


terkait 10.2. Buku KIA
10.3. Partograf
10.4. Lembar observasi
11. Rekaman
Tanggal Mulai
historis No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
perubahan
PEMERIKSAAN VT
No. Dokumen :UKP/ /2017
DAFTAR No. Revisi :00
TILIK Tanggal Terbit : 14 Januari 2017
Halaman :1-2
drg.Dyah Arifianti
UPTD
PUSKESMAS Tanda Tangan :
PLOSOKLATEN NIP.198001042007
012004
Unit : ……………………………….........…………………………….............
Nama Petugas : ……………………………….........…………………………….............
Tanggal Pelaksanaan : ………………………………….........…………………………..............

No Langkah Kegiatan Ya Tidak


1 Apakah Petugas melakukan identifikasi dan anamnesa pasien
2 Apakah Petugas menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang
akan dilakukan
3 Apakah Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
4 Apakah Petugas melakukan vulva hygiene dengan cara Ibu jari dan
jari telunjuk tangan kiri membuka labia sedang tangan kanan
mengambil kapas yang direndam dengan air DTT dan menghapus
vulva dari atas ke bawah
5 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan dalam dengan cara ibu jari
dan telujuk tangan kiri membuka labia minora dan jari tengah tangan
kanan di masukkan ke dalam vagina dengan menekankan ke arah
komisura posterior kemudian diikuti jari telunjuk
6 Apakah Setelah kedua jari tangan kanan masuk, tangan kiri
dipindahkan ke atas simpisis untuk menekan bagian bawah janin.
Jangan sekali-kali mengeluarkan jari yang telah masuk dalam vagina
sebelum pemeriksaan selesai
7 Apakah petugas menilai pembukaan, presentasi (bagian terendah
janin), efficement (penipisan portio), denominator (bagian yang
terletak di bawah simpysis), utuh tidaknya cairan ketuban (jika sudah
pecah, lihat warna dan baunya), ada tidaknya molage (penumpukan
sutura), penurunan kepala (Hodge) dan ada tidaknya bagian terkecil
yang ikut menumbung.
8 Apakah petugas mengeluarkan tangan secara pelan – pelan
9 Apakah petugas melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan
10 Apakah petugas mencatat hasil pemeriksaan ke dalam rekam medis
Jumlah
Compliance rate (CR) = Σ Ya x 100 %
Σ Ya+Tidak
Compliance rate (CR) : ………………………%

………………………………..,…………..
Pelaksana / Auditor

……………………………...................
NIP: …………………........................

Anda mungkin juga menyukai