Soal Anatomi Fisiologi Hewan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

ANATOMI DAN FISIOLOGI HEWAN (Nilai 20)

1. Berikut ini adalah mekanisme hewan untuk mengatur suhu tubuhnya:

I. Penyesuaian sistem kardiovaskuler untuk mengatur pelepasan dan perolehan panas


II. Pengubahan produksi panas dengan meningkatkan atau menurunkan laju metabolisme
III. Eksploitasi heterogenitas suhu di lingkungan
IV. Membungkus tubuh dengan bulu atau rambut

Pernyataan yang benar menganai mekanisme pengaturan suhu tubuh pada organisme
ektoterm adalah … (Nilai 1)

A. Hanya II dan III


B. Hanya III dan IV
C. Hanya I dan III
D. Hanya II dan IV
E. Hanya I dan II

Pembahasan

Ektoterm berasal dari bahasa Yunani yaitu Ektos (luar) dan Termos (panas) merupakan suatu
organisme yang memiliki sumber panas dari proses fisiologi di dalam tubuh sangat rendah
sehingga tidak dapat mempertahankan suhu tubuhnya. Organisme ini mengandalkan pada
sumber panas dari lingkungan untuk menaikkan suhu tubuh.

Dengan sifat seperti ini maka, tubuh dari organisme ini teradaptasi untuk dapat dengan
mudah mengalirkan panas dari dan ke dalam tubuh dari lingkungan. Dalam kondisi ini maka
membungkus tubuh dengan bulu dan rambut tidak dapat dilakukan karena kedua material ini
bersifat menahan panas. Selain adaptasi pada struktur tubuh, adaptasi juga dilakukan dengan
perilaku dimana organisme ini dengan aktif mencari daerah-daerah dengan perbedaan suhu
(heterogenitas suhu) untuk mempertahankan suhu optimal tubuh selain penyesuaian sistem
kardovaskular untuk meningkatkan efisiensi pelepasan dan penerimaan panas melalui darah
yang merupakan bagian dari sistem sirkulasi.

2. Untuk dapat berkontraksi otot membutuhkan energi berupa ATP. ATP di dalam otot dapat
disediakan melalui tiga proses seperti pada gambar berikut (huruf A-C).
A

B C

Berdasarkan informasi di atas, cocokkan pertanyaan berikut ini dengan proses yang sesuai.
(Nilai 3; @1)

Pernyataan Jawaban
I. Proses yang mampu memproduksi ATP paling cepat A
II. Proses yang paling banyak memproduksi ATP pada saat berlari-lari kecil C
III. Proses yang paling banyak memproduksi ATP pada saat lari cepat (sprint) B

Pembahasan

Pernyataan I.

Pada gambar proses A merupakan proses pembentukan ATP yang dikenal dengan istilah
phosphagen system (atau sering juga disebut ATP-CP system). Proses ini merupakan proses
resintesis ATP tercepat. Pada proses ini creatine phosphate (CP) yang disimpan pada otot
rangka memberikan satu gugus fosfat kepada ADP untuk menghasilkan ATP. Tidak ada
karbohidrat atau lemak yang digunakan pada proses ini. Karena proses ini tidak
membutuhkan energi, proses ini berlangsung anaerob. Karena proses ini merupakan proses
tercepat dalam menghasilkan ATP, sistem pembentukan energi ini biasanya digunakan bila
tubuh melakukan proses kerja otot penuh selama kurang lebih 10 detik sebelum kelelahan
sebab cadangan CP dan ATP pada otot rangka terbatas jumlahnya.

Pernyataan II

Pada saat seseorang melakukan proses aerobik ringan (dalam hal ini berlari-lari kecil) energi
yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Pada kondisi ini yang dibutuhkan oleh tubuh adalah daya
tahan. Untuk mempertahankan daya tahan tersebut dibutuhkan energi (dalam bentuk ATP)
dalam jumlah besar. ATP dalam jumlah besar hanya dapat dihasilkan melalui proses aerobik.
Dengan demikian jawabah yang tepat untuk pernyataan II adalah proses C.
Pernyataan III

Pada saat melakukan sprint, umumnya dibutuhkan ATP dalam waktu lebih dari 10 detik
sehinga sistem ATP-CP tidak dapat digunakan. Pada saat sprint, darah yang mengalir ke otot
tidak dapat memenuhi kebutuhan otot terhadap oksigen dan ini menyebabkan otot melakukan
respirasi secara anaerob (produksi energi hanya melalui proses glikolisis). Glukosa
merupakan satu-satunya molekul yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan ATP pada
kondisi anaerob.

3. Pada umumnya, lemak merupakan pilihan utama untuk cadangan energi pada hewan sebab
kandungan energi/gramnya lebih tinggi daripada protein ataupun karbohidrat. Walaupun
demikian, karbohidrat mungkin dapat menjadi pilihan utama cadangan energi pada hewan …
(Nilai 1)

A. Yang sering terpapar oleh kondisi lingkungan anoxia (miskin O2)


B. Untuk sumber energi bagi aktivitas aerobik yang berdurasi lama
C. Untuk sumber energi bagi aktivitas anaerobik yang singkat
D. Jawaban A dan B benar
E. Jawaban A dan C benar

Pembahasan

Walaupun tidak memiliki kandungan energi lebih baik dari lemak hewan juga menyimpan
energi dalam bentuk karbohidrat. Karbohidrat di dalam tubuh hewan disimpan dalam bentuk
glikogen dan memiliki peran penting sebagai cadangan makanan, yaitu (1) Glikon berperan
sebagai buffer yang menjaga kadar glukosa pada darah melalui suatu proses penghancuran
glikogen yang sangat terkendali. Hal ini sangat penting sebab glukosa adalah satu-satunya
sumber energi yang digunakan oleh otak, kecuali pada kondisi kelaparan yang
berkepanjangan dan (2) Glukosa yang berasal dari glikogen dapat digunakan sebagai sumber
energi yang baik untuk aktivitas yang membutuhkan energi dalam waktu singkat. Tidak
seperti lemak, proses pembentukan energi menggunakan glikogen tidak membutuhkan
oksigen sehingga dapat digunakan untuk sumber energi bagi hewan-hewan yang sering
terpapar pada kondisi lingkungan miskin oksigen.

(Biochemistry 5th Edition. Berg JM, Tymoczko JL, Stryer L. 2002)

4. Perhatikan diagram pematangan sel B di bawah ini.


Keanekaragaman urutan DNA yang disebabkan oleh ketidaktepatan penggabungan gen
(junctional diversity) terjadi pada proses rekombinasi V-J dan V-D-J. Protein RAG-1, RAG-
2, dan TdT diketahui berperan dalam proses rekombinasi tersebut. Berilah tanda X pada
pernyataan yang tepat. (Nilai 2)

Pernyataan Jawaban
I. Junction diversity terjadi pada fase small pre-B cell X
II. Rantai ringan disintesis pada fase Large pre-B cell
III. Penyatuan V-J terjadi pada fase early pro-B cell dan late pro-B cell
IV. µ-chain sebagai bagian dari reseptor pre-sel B diekspresi di permukaan sel
X
pada fase Large pre-B cell.

Pembahasan

Junction diversity terjadi pada proses rekombinasi somatic berlangsung. Tanda bahwa
rekombinasi somatic berlangsung adalah terekspresinya gen RAG ½ dan TdT. Dari gambar
terlihat bahwa kedua enzim ini terekspresi secara bersama-sama pada fase early pro B cell
dan small pre B cell. Pda early pro B cell terjadi recombinase VDJ rantai berat sedangkan
pada small pre B cell terjadi recombinase VJ rantai ringan.

5. Pada wanita jumlah jumlah sel-sel gamet paling banyak ditemukan pada … (Nilai 1)

A. Pada masa pubertas


B. Pada usia anak-anak menjelang masa pubertas
C. Selama masa kandungan ketika usia fetus 4-5 bulan
D. Pada usia 20-25 tahun
E. Sesaat setelah lahir

Pembahasan

Tidak seperti laki-laki, perempuan tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan telur.
Pada ovarium telah terdapat telur (oocyte) yang digunakan untuk sepanjang hidup mereka.
Telur tersebut akan habis dalam waktu 30-40 tahun masa reproduktif perempuan yang
dimulai saat mereka mencapai masa puber. Saat masa pubertas jumlah telur pada perempuan
diduga adalah 300.000 yang merupakan 25% dari jumlah telur saat lahir yang berkisar antara
1 sampai 2 juta buah pada saat mereka dilahirkan. Akan tetapi jumlah ini jauh lebih sedikit
dibandingkan jumlah telur yang terdapat pada ovarium dari fetus berumur 16-20 minggu
kehamilan yaitu sebanyak 6 sampai 7 juta buah.

6. Apabila implantasi embrio kera terjadi di daerah oviduk, maka kehamilan tidak dapat
dipertahankan lama sebab … (Nilai 1)

A. Fetus kera akan kekurangan nutrisi


B. Kera tersebut akan mengalami keguguran
C. Tidak akan terbentuk plasenta
D. Lapisan otot di oviduk tidak cukup tebal
E. Tidak ada kelenjar uterus di oviduk

Pembahasan

Implantasi embrio pada hewan-hewan mamalia dengan uterus pada kondisi tertentu kadang
terjadi pada daerah oviduk yang dikenal dengan istilah ectopic pregnancy. Kondisi kehamilan
ini tergolong berbahaya karena dapat menyebabkan pendarahan di dalam tubuh akibat
pecahnya oviduk sebab tipisnya lapisan otot pada daerah ini. Kehamilan ini sendiri tidak akan
menghasilkan fetus sebab embrio tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dan akan digugurkan
melalui mekanisme intratubal bleeding hematosalpinx. Keseluruhan hal tersebut karena
plasenta tidak mungkin terbentuk di dalam oviduk.

7. Berikut ini diagram perubahan volume alveolus pada proses pernafasan.


D

Volume tidal, residu, cadangan inspirasi, dan cadangan ekspirasi berturut-turut ditunjukan
oleh … (Nilai 1)

A. A, B, C, D
B. B, D, A, C
C. D, C, B, A
D. A, C, B, D
E. C, B, A, D

Pembahasan

Pada pernapasan di manusia, volume alveolus berubah sesuai dengan pola pernapasan yang
dilakukan. Berikut adalah volume-volume tersebut

 Total Lung Capacity (Volume Total Paru-Paru, TLC) adalah volume total paru-paru
pada saat mengembang penuh. Nilai volume ini didapat dari penjumlahan Residual
Volume (RV) dan Vital Capacity (VC).
 Tidal Capacity (Volume Tidal, TV) adalah volume udara yang keluar dan masuk ke
dalam paru-paru pada pernapasan normal.
 Residual Capacity (Volume Residu, RV) adalah volume udara yang tersisa di dalam
paru-paru setelah proses pengeluaran udara paling maksimal.
 Expiratory Reserve Volume (Volume Cadangan Ekspirasi, ERV) adalah volume
maksimum udara yang dapat dikeluarkan setelah proses pengeluaran udara normal
dilakukan.
 Inspiratory Reserve Volume (Volume Cadangan Inspirasi, IRV) adalah volume
maksimal udara yang dapat dihisap dari kondisi pengeluaran maksimal.
 Inspiratory Capacity (Volume Inspirasi, IV) merupakan hasil penjumlahan dari TV
dan IRV.
Berdasarkan informasi ini dan sifat dari alveolus yang akan mengembang saat mendapatkan
udara dan mengempis saat mengeluarkan udara maka dapat dinyatakan bahwa pada saat
alveolus pada posisi A mereka mendapatkan jumlah udara maksimal yang berarti nilai dari
ERV, posisi B adalah keadaan alveolus saat pernapasan normal, posisi C adalah titik dimana
volume IRV, dan posisi D adalah nilai kandungan minimal udara paru yang merupakan titik
ukuran terkecil dari paru-paru sehingga merupakan nilai dari TV.

8. Penelitian terhadap proses yang terjadi di daerah sinaps tidak lepas dari penemuan berbagai
senyawa yang menstimulasi atau menghambat proses-proses yang terjadi di area tersebut.
Berikut ini adalah berbagai senyawa yang dapat mempengaruhi proses-proses yang
berlangsung di sinaptik neuro-muskular (hubungan saraf dengan otot).

No Senyawa Fungsi
1 Tuokurarin Senyawa kompetitor dari asetil kolin
2 Bunguratoksin Berikatan secara irreversible dengan reseptor asetil kolin
3 Eserin Menghambat kerja dari kolineterase
4. Hemicolinum Menghambat penyerapan kolin oleh membran presinaptik
5. Botulinum Menghambat pelepasan asetilkolin dari sel presinaptik

Jawablah pertanyaan berikut menggunakan angka dari pilihan yang tepat! (Nilai 2; @1)

a) Jika anda sedang berburu, senyawa manakah yang akan anda pilih untuk membunuh
buruan anda dengan cepat? (5)
b) Jika anda ingin mengetahui jumlah neurotransmiter yang dilepaskan oleh sel saraf untuk
setiap rangsang yang diberikan, senyawa manakah yang anda pilih? (3)

Pembahasan

Proses kontraksi otot memiliki hubungan dengan kerja neurotransmitter acetylcholine pada
daerah synaps. Proses kerja dari acetylcholine melibatkan proses pembentukan dan
penguraian dari acetylcholine sebagaimana tergambar pada diagram di bawah ini.
Berdasarkan soal, anda diberikan beberapa macam senyawa yang memiliki kemampuan
untuk merubah proses pembentukan dan penguraian dari acetylcholine. Berikut adalah efek
dari masing-masing senyawa bila diberikan pada makhluk hidup yang menggunakan
acetylcholine untuk memicu proses kontraksi otot (lihat soal nomor 12)

1. Tuokurrarin merupakan senyawa kompetitor dari acetylcholine. Senyawa ini dapat


menghambat proses kontraksi otot karena bersaing dalam berikatan cholinergic receptor
untuk memicu terbentuknya potensial aksi. Walaupun demikian, proses kontraksi masih
dapat berlangsung sebab kemungkinan besar masih ada acetylcholine yang berikatan
dengan cholinergic receptor sehingga kontraksi otot masih ada. Kematian dapat
disebabkan karena penurunan kontraksi otot yang mengganggu proses homeostasis dari
tubuh.
2. Bunguratoksin merupakan suatu senyawa yang berikatan secara irreversible dengan
reseptor acetylcholine. Kondisi ini dapat menyebabkan perubahan kimia pada reseptor
sehingga acetylcholine tidak dapat berikatan dan potensial aksi tidak terbentuk sehingga
tidak terbentuk kontraksi otot. Walaupun demikian, dibutuhkan senyawa dalam jumlah
relatif besar untuk menyebabkan perubahan pada seluruh reseptor yang ada pada synaps.
Kematian dapat disebabkan karena penurunan kontraksi otot yang mengganggu proses
homeostasis dari tubuh.
3. Eserin dapat menghambat kerja dari kolinesterase. Kolinesterase adalah senyawa yang
dihasilkan untuk memecah acetylcholine menjadi cholin dan acetate. Senyawa ini hanya
bekerja setelah proses kontraksi otot terjadi. Kondisi ini dapat menyebabkan kelebihan
acetylcholine pada celah synaps sehingga terjadi kontraksi otot berlebihan. Kematian
umumnya dapat disebabkan oleh paralisis.
4. Hemicolinum menghambat penyerapan cholin oleh membran presinaptik. Kondisi ini
dapat menyebabkan masalah dalam pembentukan acetylcholine sebab cholin yang
berasal dari proses daur ulang acetylcholine merupakan bahan utama pembentukan
acetylcholine. Kematian dapat disebabkan oleh penurunan kontraksi lanjutan dan relatif
membutuhkan waktu.
5. Botulinum menghambat pelepasan acetylcholine dari sel presinaptik merupakan senyawa
yang paling berbahaya karena hilangnya acetylcholine pada daerah synaps menyebabkan
kontraksi otot tidak akan terjadi. Hal ini akan sangat fatal terutama pada otot-otot penting
seperti otot jantung.

Berdasarkan ini maka dapat dinyatakan bahwa Botulinum adalah senyawa paling cepat
untuk membunuh hewan buruan dan Eserin dapat digunakan untuk menghitung jumlah
neurotransmiter yang dilepaskan setiap rangsang (terutama acetylcholine) sebab
menghambat proses degradasi dari neurotransmiter tersebut.

9. Untuk menguji fungsi ginjal seorang dokter menyuntikan larutan inulin ke dalam darah
seorang pasien. Setelah beberapa jam dilakukan dilakukan pengambilan sample darah untuk
mengetahui kadar inulin dalam darah. Selain itu dilakukan juga pengumpulan urin. Hasil
penelitian pengamatan menunjukan kadar inulin di dalam darah adalah 0,1 mg/ml darah, laju
filtrasi ginjal 120 ml/menit, dan konsentrasi inulin dalam urin adalah 12 mg/ml urin. Jika
diketahui bahwa volume darah yang masuk ke arteri renalis adalah 600 ml/menit, tentukanlah
volume darah yang masuk ke vena renalis selama 1 menit! (Nilai 2)

Jawab: 599 ml

Pembahasan

Dari soal didapatkan bahwa jumlah inulin pada urin hasil proses penyaringan darah adalah
10% dari total darah. Berdasarkan pengetahuan ini diduga jumlah inulin yang ada di darah
adalah 10% dari total darah yang tidak kembali ke sistem peredaran darah balik melalui vena
renalis.

Dengan data bahwa terdapat 0,1 mg inulin/ml darah maka dapat dihitung bahwa total darah
yang tidak kembali adalah 0,1 x 10 = 1 mL. Berarti total darah yang kembali ke vena renalis
dari arteri renalis adalah 600 – 1 mL = 599 mL.

10. Gambar berikut ini menunjukkan perubahan konsentrasi hormon di dalam plasma darah
terhadap waktu. Dari gambar tersebut kapankah ovulasi terjadi? (Nilai 1)
A. A
B. B
C. C
D. D
E. E

Pembahasan

Proses ovulasi dimulai dengan peningkatan kandungan LH secara signifikan pada darah.
Peningkatan ini menyebabkan terjadinya pematangan folikel pada ovarium. Pada kondisi
matang, folikel akan berukuran sangat besar dan menghasilkan tonjolan di dekat jalan keluar
dari ovarium. Pada saat folikel ini keluar dari ovarium, dan membentuk corpus luteum.
Pembentukan corpus luteum menurunkan kandungan LH pada darah.

11. Nefron yang lengkap terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal, lengkung Henle, dan tubulus
distal. Pada vertebrata terdapat variasi pada komponen-komponen tersebut, misalnya seperti
ditunjukkan pada tabel berikut:

Tubulus
Ginjal Glomerulus Lengkung henle Tubulus Distal
Proksimal
I - + - +
II + + - +
III + + + +

Cocokanlah jenis ginjal dengan karakter yang dimiliki oleh vertebrata berikut: (Nilai 3; @1)

Verterbata Ciri-Ciri Jenis Ginjal


Hidup pada lingkungan perairan dengan osmolaritas air
X lebih tinggi daripada osmolaritas cairan tubuh. Seluruh I
komponen urine diproduksi melalui sekret tubulus
Hidup di lingkungan perairan dengan osmolaritas air
Y lebih rendah daripada cairan tubuh. Tidak mampu II
memproduksi urine yang pekat

Hidup di lingkungan darat. Mampu memproduksi urine


Z III
yang pekat.
Pembahasan

Nefron merupakan unit fungsional dari ginjal yang terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal,
lengkung Henle, dan tubulus distal. Setiap bagian ini memiliki fungsi spesifik masing-
masing, yaitu

- Glomerulus berfungsi untuk menyaring darah untuk mendapatkan kembali garam-garam


mineral
- Tubulus proksimal berfungsi untuk menjaga homeostasis tubuh dengan melakukan
penyerapan kembali air yang terdapat pada filtrat hasil penyaringan oleh glomerulus
- Lengkung Henle berperan dalam proses penyerapan lebih lanjut air, garam mineral dan
beberapa senyawa penting bagi tubuh. Pada daerah ini filtrat akan menjadi lebih kental
- Tubulus distal merupakan saluran yang mengalirkan filtrat dari lengkung Henle ke
saluran penyimpan urine.

Ginjal I tidak memiliki glomerulus dan lengkung Henle yang berarti organisme ini hidup di
dalam air sebab mereka dapat hidup dengan unit fungsional ginjal yang kurang memiliki
kemampuan untuk melakukan penyerapan air dari darah. Lebih lanjut lagi, kedua organ ini
berperan dalam penyerapan garam mineral, ginjal yang tidak memiliki kedua organ ini
menandakan bahwa hewan tersebut meminimasi proses penyerapan garam mineral. Dengan
fakta ini maka dapat disimpulkan bahwa hewan ini hidup pada air laut yang memiliki nilai
osmolaritas lebih tinggi dibandingkan cairan tubuh. Oleh karena itu ginjal ini kemungkinan
besar merupakan ginjal dari vertebrata X.

Ginjal II memiliki karakteristik tidak memiliki lengkung Henle yang berperan dalam
penyerapan air lebih lanjut dari filtrat. Fakta ini menunjukkan kemungkinan bahwa
kebutuhan garam dapat dipenuhi oleh proses filtrasi oleh glomerulus dan kebutuhan air dapat
dipenuhi melalui proses reabsorbsi oleh tubulus proksimal sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa hewan ini hidup di daerah perairan air tawar sebab tidak memerlukan fungsi lengkung
Henle yang merupakan mekanisme terakhir untuk penyerapan air. Oleh karena itu ginjal ini
kemungkinan besar merupakan ginjal dari vertebrata Y.

Ginjal III memiliki keseluruhan komponen, berarti hewan ini memerlukan sistem yang dapat
menyerap air dan garam mineral sebanyak dan seefisien mungkin. Hewan yang
membutuhkan ini adalah hewan-hewan yang hidup di daratan. Dengan unit fungsional ginjal
yang lengkap maka hewan ini dapat menghasilkan urine yang kental atau encer tergantung
pada kebutuhan air pada saat urine dihasilkan.

12. Seekor tikus direkayasa secara genetis agar tidak dapat memproduksi myosin. Peristiwa
apakah yang akan terjadi pada otot tikus tersebut? (Nilai 1)

A. Aktinmiosin tidak dapat terlepas ketika telah terbentuk


B. Konsentrasi Ca2+ di dalam sel tidak pernah meningkat
C. Perubahan konsentrasi Ca2+ tidak mengakibatkan kontraksi
D. Otot akan berkontraksi sangat cepat tanpa adanya kontrol
E. Kontraksi otot tetap normal

Pembahasan
Myosin adalah suatu protein motor yang memungkinkan otot untuk melakukan kontraksi dan
rileksasi. Mekanisme kontraksi otot melibatkan kerja dari aktin dan myosin sebagaimana
digambarkan pada proses kontraksi otot di bawah ini

Berdasarkan diagram tersebut, kontraksi otot dimulai saat Ca2+ dilepaskan retikulum
sarkoplasma yang memicu perubahan pada struktur aktin sehingga myosin dapat berikatan
dengan aktin dan proses kontraksi otot terjadi. Saat myosin tidak ada, maka pelepasan Ca2+
tidak akan menyebabkan kontraksi otot.

(Campbell)

13. Perubahan kondisi tubuh dari istirahat ke kondisi beraktivitas menuntut adanya perubahan
pola sirkulasi darah di dalam tubuh. Dari organ-organ berikut, berilah tanda + jika terjadi
peningkatan aliran darah akibat aktivitas, – jika yang terjadi adalah penurunan, dan = jika
tidak terjadi perubahan. (Nilai 2; @0,5)

Organ Aliran darah (+/-/=)


Otak =
Ginjal -
Saluran pencernaan -
Otot +

Pembahasan

Pola sirkulasi di dalam tubuh sangat ditentukan oleh kerja yang dilakukan oleh organ-organ
yang terkait dengan aktivitas tersebut kecuali pada organ-organ tertentu yang selalu
beraktivitas (seperti otak, paru-paru, dan jantung). Bila seseorang mengalami perubahan
kondisi tubuh dari istirahat ke beraktivitas maka darah akan dialirkan ke otot untuk
memberikan sumber energi bagi pergerakan sementara aliran darah ke sistem lain yang tidak
berkaitan langsung dengan pergerakan akan mengalami pengurangan.

Anda mungkin juga menyukai