123 Refisi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyampaian program kerja Desa sebagai salah satu bentuk

tanggung jawab pemerintahan Desa kepada masyarakat atas berbagai

informasi pengelolaan dan pelaksanaan pemerintahan di desa

dirasakan masih lemah, hal ini salah satunya terlihat pada tingkat

informasi yang diterima oleh masyarakat tentang berbagai

penyelenggaraan program kerja pemerintahan di Desa Cakkeware

masih rendah. Hambatan atau kendala dalam mewujudkan

akuntabilitas penyampaian program kerja pemerintahan desa yang

sempurna juga menjadi faktor penyebab lemahnya sistem

pemerintahan di Desa Cakkeware. Atasnya penelitian akan

menerapkan sistem yang dapat membantu Desa cakkeware dalam

penyampaian program kerja. Pelaksanaan atau pengelolaan anggaran

dan pembangunan telah menerapkan prinsip akuntabilitas,

permasalahannya masih sebatas pertanggungjawaban fisik.

Sistem yang digunakan penduduk Desa Cakkeware untuk

mengetahui kegiatan atau program kerja Desa adalah hanya

mengandalkan sumber informasi dari mulut kemulut atau mendatangi

langsung kantor Desa Cakkeware tanpa mengetahui secara reel

mengenai lokasi program kerja, proker yang sederupang direncanakn,

1
2

terealisasi, maupun yang telah selesai dan apa sja rincian dari program

kerja tersebut. Untuk itu penulis ingin menerapkan “Sistem Informasi

Geografis Implementasi Program Kerja Desa Cakkeware”.

Dengan rancangan sistem yang baru ini, di harapkan user dapat

mengakses informasi program kerja Desa Cakkeware secara langsung

melalui internet. Sistem ini didesain berbasiskan web dan terhubung

dengan jaringan internet. Dengan demikian datanya dapat dilihat dan

ditampikan dengan akurat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di diatas, maka dapat ditentukan rumusan

masalahnya yaitu:

1. Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi geografis

dengan mengimplementasikan program kerja Desa Cakkeware?

2. Bagaimana menampilkan hasil informasi mengenai program kerja

yang telah dilaksanakan di Desa Cakkeware?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Aplikasi Web GIS ini hanya membahas tentang informasi tempat

penting dan hasil kerja Desa Cakkeware.

2. Aplikasi dibangun dengan bahasa pemrograman WEB

menggunakan basis data MySQL.


3

3. Aplikasi Web GIS hanya sebatas web informasi letak dan kegiatan

yang ada di Desa Cakkeware

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan aplikasi lokasi

program kerja Desa Cakkeware yang dapat digunakan oleh pihak

kelembagaan Desa dan masyarakat untuk mendukung efisiensi

proses kegiatan Desa.

2. Manfaat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan memberikan

manfaat yaitu :

1. Manfaat Terhadap Pemerintah Desa Cakkeware

Dapat mempermudah masyarakat untuk mendapatkan

informasi kegiatan kerja Desa.

2. Manfaat Terhadap Penulis

Untuk menambah wawasan penulis dalam mengembangkan

ilmu pengetahuan.

3. Manfaat Terhadap Akademik

Sebagai bahan referensi dan sumber informasi bagi pelajar

dalam mengembangkan ilmu pengetahuan tentang sistem

informasi georafis.
4

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan ini terdiri dari 5 bab, yaitu:

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, manfaat dan tujuan, rumusan

masalah, batasan masalah, metodelogi penelitian serta sistematika

penulisan.

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan dibahas tentang dasar ilmu yang

mendukung pembahasan penulisan ini, seperti hal mengenai

sistem informasi geografis implementasi program kerja Desa

Cakkeware secara online berbasis website menggunakan

pendekatan berorientasi objek.

3. BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang kerangka pemikiran untuk membangun

sistem informasi ini, serta apa saja yang dibutuhkan dalam

perancangan sistem informasi ini.

4. BAB IV HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai rancangan sistem

yang akan dibangun serta bagaimana desain interface dari sistem

tersebut serta bagaimana implementasi dari sistem yang telah

dibangun sesuai dengan kebutuhan dan permasalahannya.


5

5. BAB V KESIMPULAN

Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari

implementasi sistem beserta saran untuk pengembangan

selanjutnya.
6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Sistem Informasi Geografis (SIG)

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sebuah sistem

komputer yang memiliki kemampuan untuk mengambil, menyimpan,

menganalisa, dan menampilkan informasi dengan referensi geografis

(Budianto. 2010).

Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic

Information System (GIS) adalah sebuah sistem yang didesain untuk

menangkap, menyimpan, memanipulasi, menganalisa, mengatur,

dan menampilkan seluruh jenis data geografis (Edy, 2013).

Sistem Informasi Geografis (SIG) juga dapat dikatakan

sebagai suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber fisik

dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di

permukaan bumi (Prahasta.2014).

Jadi, SIG merupakan sejenis perangkat lunak, perangkat

keras, manusia, prosedur, basis data, dan fasilitas jaringan

komunikasi yang digunakan untuk memfasilitasi proses-proses

pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran

data/informasi geografis berikut atribut-atributnya.

6
7

a) Konsep dasar sistem informasi geografis

Sistem Informasi Geografis (SIG) atau juga dikenal

sebagai Geographic Information System (GIS) pertama pada

tahun 1960 yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan

geografis.40 tahun kemudian GIS berkembang tidak hanya

bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografi saja tetapi

sudah merambah ke berbagai bidang seperti analisis penyakit

epidemik (demam berdarah) dan analisis kejahatan (kerusuhan)

termasuk analisis kepariwisataan.

b) Definisi sistem informasi geografis

Istilah geography digunakan karena SIG dibangun

berdasarkan pada geografi atau spasial.Objek ini mengarah pada

spesifikasi lkasi dalam suatu space.Geographic Information

System (GIS) merupakan sistem komputer yang berbasis pada

sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital

dan analisis terhadap permukaan geografi bumi.

Geografi adalah informasi mengenal permukaan bumi dan

semua obyek yang berada diatasnya, sedangkan sistem informasi

geografis(SIG) atau dalam bahasa inggris disebut Geographic

Information System (GIS) adalah sistem informasi khusus yang

mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi

keruangan). Sistem informasi geografis adalah bentuk sistem


8

informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan

menggunakan peta sebagai antar muka.SIG tersusun atas konsep

beberapa lapisan (layer) dan relasi.

c) Komponensistem informasi geografis

Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi

kedalam 4 komponen utama yaitu: perangkat keras

(dreamweafer, scanner, Central Procesing Unit (CPU), hard-disk,

dan lain-lain), perangkat lunak (ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS,

MapInfo, dan lain-lain), organisasi (manajemen) dan pemakai

(user). Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama

ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan

Sistem Informasi Geografis. Secara umum, Sistem Informasi

Geografis bekerja berdasarkan integrasi komponen, yaitu:

Hardware, Software, Data, Manusia, dan Metode. Kelima

komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Hardware

Sistem Informasi Geografis memerlukan spesifikasi

komponen hardware yang sedikit lebih tinggi dibanding

spesifikasi komponen sistem informasi lainnya. Hal tersebut

disebabkan karena data-data yang digunakan dalam SIG,

penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam

proses analisanya membutuhkan memory yang besar dan


9

processor yang cepat. Beberapa Hardware yang sering

digunakan dalam Sistem Informasi Geografis adalah: Personal

Computer (PC), Mouse, Digitizer, Printer, Plotter, dan Scanner.

2. Software

Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi

dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis,

dan menampilkan informasi geografis. Dengan demikian

elemen yang harus terdapat dalam komponen software SIG

adalah: Tools untuk melakukan input dan transformasi data

geografis Sistem Manajemen Basis Data. Tools yang

mendukung query geografis, analisis, dan visualisasi.

Geographical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses

pada tool geografi.

3. Data

Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG

adalah data.Secara fundamental, SIG bekerja dengan 2 tipe

model data geografis, yaitu model data vector dan model data

raster. Dalam model data vector, informasi posisi point, garis,

dan polygon disimpan dalam bentuk koordinat x,y. Bentuk

garis, seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai kumpulan

daru koordinat-koordinat point. Bentuk polygon, seperti daerah


10

penjualan disimpan sebagai pengulangan koordinat yang

tertutup.Data raster terdiri dari sekumpulan grid atau sel seperti

peta hasil scanning maupun gambar atau image.Masing-

masing grid memiliki nilai tertenti yang bergantung pada

bagaimana image tersebut digambarkan.

4. Manusia

Komponen manusia memegang peranan yang sangat

menentukan, karena tanpa manusia maka sistem tersebut tidak

dapat diaplikasikan dengan baik.Jadi manusia menjadi

komponen yang mengendalikan suatu sistem sehingga

menghasilkan suatu analisa yang dibutuhkan.

5. Prosedur

yaitu tatacara dalam menjalankan aplikasi agar

memeroleh hasil sesuai yang di inginkan. (Harry cristian,

2015).

3. Program kerja

Program kerja merupakan salah satu bentuk praktek

manajemen sebagai penyumbang efektivitas organisasi, karena

kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan dalam mengatur dan


11

mengendalikan organisasi sangat berpengaruh bagi pencapaian

tujuan.

Beberepa tahap yang mendukung program kerja Desa yaitu:

Perencanaan dan penganggaran

Proses pelaksanaan

Pelaporan dan pertanggungjawaban

1) Perencanaan dan penganggaran

Perencanaan terhadap program kerja yang jelas

merupakan wujud dari kebijakan dan praktek manajemen yang

dapat mempengaruhi efektivitas organisasi. perencanaan

program kerja dapat dijadikan sebagai variabel yang

menjelaskan kebijakan dan praktek manajemen, karena melalui

suatu perencanaan program kerja yang baik dari masing-masing

bagian akan terwujud suatu kebijakan pelaksanaan pemungutan

pajak daerah dan retribusi daerah dengan menggunakan

menejemen yang baik.


12

Anggaran Desa adalah rencana oprasional tahunan

daripada program umum pemerintah dan pembangunan Desa

yang dijabarkan dan diterjemahkan dalam angaka-angaka

rupiah, di satu pihak mengandung perkiraan target penerimaan

dilain pihak mengandung perkiraan batas tertinggi pengeluaran

keuangan Desa.

Pemerintah pusat telah merealisasikan penyaluran dana

desa yang disalurkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Setelah disalurkan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi. Berdasarkan Peraturan Menteri

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan

Dana Desa, dana desa di tahun 2016 ini digunakan untuk

membiayai pelaksanaan program dan kegiatan berskala lokal

desa bidang Pembangunan Desa dan Pemberdayaan

Masyarakat Desa.

Spesifikasi pengelompokan prioritas-prioritas

program/kegiatan adalah sebagai berikut :

a. Prioritas Pertama : Program/kegiatan yang sangat mendesak

untuk dilaksanakan (darurat) karena jika tidak segera

dilaksanakan akan membawa dampak yang bersifat multiplier

(mengakibatkan kerugian langsung yang lebih besar pada


13

masyarakat setempat) ataupun jika kegiatan tersebut mampu

mengungkit / membangkitkan potensi-potensi masyarakat

sehingga lebih meningkat kesejahteraannya. Misalnya :

pembangunan saluran pematusan banjir, perkuatan tebing

penahan longsor, pemberian modal UKM dan sebagainya.

b. Prioritas Kedua : Program/kegiatan yang bersifat rehabilitasi

atau revitalisasi sehingga walaupun termasuk kegiatan

penting akan tetapi tidak secara langsung membawa dampak

pada masyarakat. Misalnya peningkatan jalan, perkerasan

saluran air dan sebagainya.

c. Prioritas Ketiga : Program/kegiatan prioritas yang membawa

dampak jangka panjang akan tetapi keberadaannya adalah

suatu keniscayaan. Misalnya pengerukan saluran air

Perkiraan anggaran yang dipergunakan untuk membiayai

program dan kegiatan pembangunan skala desa adalah

perkiraan pendapatan desa yang bersumber dari pendapatan

asli Desa dan ADD Tahun 2013. Pendapatan desa meliputi

semua penerimaan uang melalui rekening desa yang

merupakan hak desa dalam satu tahun yang tidak perlu

dibayar kembali oleh desa.

2) Proses pelaksanaan
14

Dalam pelaksanaan program yang sudah dibuat dapat

dilaksanakan secara swakelola dengan mempedomani peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Hal ini disesuaikan dengan

Peraturan Bupati (Perbup) No.73/2008 tentang Petunjuk Teknis

Pengadaan Barang/Jasa/Kegiatan Desa, dimana pengelolaan

alokasi dana Desa harus terbuka, partisipatif dan bertanggung

jawab. Kegiatan swakelola dalam pengadaan

barang/jasa/kegiatan di Desa dilaksanakan dengan

mempertimbangkan asas efisiensi, akuntabilitas dan dapat

dipertanggungjawabkan serta disesuaikan dengan kemampuan

sumber daya manusia yang ada di desa.

Kegiatan swakelola dapat dibagi menjadi dua bagian

yaitu, swakelola pemerintah desa dan swakelola padat karya.

Pengertiannya adalah sebagai berikut:

a. Swakelola Pemerintah Desa, adalah kegiatan pengadaan

barang, jasa dan kegiatan yang direncanakan, dikerjakan dan

diawasi sendiri oleh pemerintahan desa bersama dengan

masyarakat.

b. Swakelola penduduk desa, merupakan kegiatan produktif

yang mempekerjakan atau menyerap tenaga kerja dari desa

setempat. Swakelola ini dilaksanakan apabila pekerjaan

tersebut sejak perencanaan diusulkan oleh warga setempat


15

untuk dilaksanakan secara gotong royong dapat meliputi

pembangunan dan perbaikan gedung, jalan, jembatan,

pembangunan dan perbaikan irigasi air, jaringan listrik,

pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana publik

lainnya yang diperlukan desa.

3) Pelaporan dan pertanggungjawaban

Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No.66

tahun 2007 ayat 1 menyebutkan tentang pelaporan program

kerja Desa dilakukan secara berjenjang dan disampaikan paling

lambat 1 (satu) bulan sejak ditetapkan. Mengenai pelaporan dan

pertanggungjawaban, hal ini dilakukan secara berkala setiap 3

bulan sekali dan hasilnya disampaikan kepada BPD yang

kemudian dilanjutkan ke kecamatan untuk diverifikasi dan

dilanjutkan ketingkat kabupaten. Kemudian pada akhir tahun

dimasukan lagi ke dalam laporan tahunan ketika tutup buku.

(Prof. Drs. H. Aw. Widjaja, 2015).

4. Referensi jurnal

Dari referensi jurnal sistem informasi geografis, ada beberapa

pengembangan sistem yang yang akan diterapkan penulis dalam

aplkasi ini diantanranya:


16

a) Adam Mukharil Bachtiar Rifky Efendi, SISTEM INFORMASI

GEOGRAFIS PEMETAAN FASILITAS UMUM DI KABUPATEN

SUMEDANG BERBASIS WEB, 2015.

Gambar.II.1. antarmuka penyajian peta kabupaten sumedang

Sistem informasi geografis ini adalah antarmuka yang

menampilkan data geografis kabupaten sumedang beserta

fasilitas umum yang ada di dalamnya. Selain itu, antarmuka

rekomendasi pembangunan fasilitas umum yang harus

dibangun di kabupaten Sumedang berdasarkan aturan jarak

dan aturan jumlah minimal fasilitas umum di suatu daerah.

Namun sistem informasi geografis ini mempunyai kekurangan

yaitu, memerlukan pengembangan lebih lanjut seperti

pembuatan rekomendasi yang lebih kompleks sampai tingkat

kelurahan dan penambahan pengelolaan fasilitas umum yang

bukan bangunan, seperti jalan, saluran air dan lain-lain.


17

b) Ahmad Hasanuddin, Ilyas, SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PEMETAAN MADRASAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR,

2017.

Gambar.II.2. antarmuka penyajian peta sekolah madrasah

System ini adalah system informasi geografis yang

memberikan informasi lebih akurat dan mudah mengenai lokasi

madrasah yang ada di Kabupaten Inhil. Adapun kekurangan

dari system ini adalah pengimputan data yang kurang lengkap

terhadap administrator system dan dapat dikembangkan untuk

kasus-kasus yang lain, tidak hanya terfokus ke sekolah

madrasah saja.

c) Fitria saraswati, SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN

DESA PENGRAJIN BATIK DI KABUPATEN BANTUL

BERBASIS WEB, 2016.


18

Gambar.II.3. antarmuka penyajian peta pengrajin batik

Sistem informasi geografis ini yaitu Sistem yang akan

menampilkan lokasi desa pengrajin batik di kabupaten bantul

dan diharapkan dapat membantu para petugas dinas

kebudayaan dalam memetakan data desa pengrajin batik yang

berada di Kabupaten Bantul dan dapat memudahkan

pengguna dalam mencari produk batik yang mereka inginkan.

Namun, system ini masih mempunyai kekurangan diantaranya,

data yang ditampilkan masih relatif sedikit, maka perlu

adanya pengembangan lebih lanjut yang dapat melengkapi

kebutuhan user untuk melihat berbagai informasi terkait, serta

mempertimbangkan faktor-faktor kecepatan transmisi data,

jumlah permintaan browser client dan sumber daya web server.


19

B. Kerangka Pikir

Kerangka pemikiran merupakan konsep dasar pemikiran

seorang peneliti untuk menggambarkan keterkaitan variable-variabel

penelitian berdasarkan teori-teori yang ada. Oleh karena itulah,

berdasarkan teori-teori dan pendapat para ahli yang dikemukakan

pada tinjauan pustaka, dapat disusun kerangka pemikiran dalam

penelitian ini sebagai berikut :

Sistem yang digunakan penduduk Desa Cakkeware untuk


mengetahui informasi program kerja Desa adalah hanya
mengandalkan sumber informasi dari mulut kemulut atau
langsung mendatangi kantor Desa Cakkeware.

Untuk itu penulis ingin menerapkan “Sistem Informasi


Geografis Implementasi Program Kerja Desa Cakkeware”.

Dengan rancangan sistem yang baru ini, di harapkan user dapat


mengakses informasi program kerja Desa secara langsung dan
cepat melalui internet. Sistem ini didesain berbasiskan web dan
terhubung dengan jaringan internet.

C. Metode Pembuatan Program

Metode pembuatan program yang penulis gunakan adalah

Rapid application development (RAD).

Rapid application development (RAD) atau rapid prototyping

adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong


20

dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus

pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah

batasan yang penting untuk model ini. Rapid application development

menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan

sistem dimana working model (model bekerja) sistem dikonstruksikan

di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan

(requirement) user.
21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Mei 2017

sampai dengan minggu kedua bulan Juli 2017. Lokasi penelitian

dilakukan di Desa Cakkeware Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone.

B. Jadwal Penelitian

Grafik III.1. Jadwal Penelitian

september . . . .
Perancangan Pengujian
sistem sistem

agustus . . . . .
Analisis data Analisis data
perancangan
sistem

juli . .
Pengumpulan

. . . .
data
bulan
minggu I II III IV

1. Pengumpulan data akan dilakukan pada bulan juli minggu keempat.

Pengumpulan data ini akan dilakukan dengan cara meninjau

langsung lokasi program kerja (obserfasi) dan mewawancarai

petugas desa guna untuk mendapatkan data dan informasi yang

diinginkan.

21
22

2. Minggu pertama sampai minggu kedua bulan agustus,

menganalisis data yang diperlukan dalam informasi program kerja

seperti lokasi, anggaran, tempo program kerja, jadwal, dan lain

sebagainya.

3. Setelah menganalisis, sistem informasi mulai dirancang atau dibuat

dari minggu ke tiga bulan agustus sampai minggu kedua bulan

september.

4. Pengujian sistem dimaksudkan untuk menguji semua element–

element perangkat lunak, apakah sesuai dengan yang diharapkan

atau belum. Tahap ini dilakukan pada minggu ketiga bulan

september.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan

yaitu dengan observasi dan wawancara dengan pihak kelembagaan

Desa Cakkeware.

1. Wawancara

Dalam pengambilan data dari Desa Cakkeware tersebut

maka dilakukan wawancara kepada Staf Desa Cakkeware yang

menyangkut mengenai program kerja Desa. Pertanyaan-

pertanyaan yang akan diajukan adalah:


23

a. Bagaimana bentuk penyampaian program kerja di Desa

Cakkeware?

b. Apakah sistem yang berjalan dalam penyampaian program kerja

sudah cukup evektif?

c. Kendala apa saja yang biasa dialami dalam menyampaikan

informasi program kerja?

d. Siapa saja yang terlibat dalam sistem yang berjalan?

e. Program kerja apasaja yang direncanakan, terealisasi, dan yang

sudah selesai di tahun ini?

2. Observasi

Metode pengumpulan data dengan observasi dilakukan

dengan pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Yaitu

observasi dilakukan dengan mendatangi langsung lokasi-lokasi

yang menjadi objek penelitian.

3. Studi Literatur

Studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan

membaca buku referansi atau dokumentasi yang berhubungan

dengan penelitian tentang sistem informasi geografis. Dalam hal

ini juga dilakukan browsing untuk mencari data atau

dokumentasi yang berhubungan dengan obyek yang diteliti.


24

D. Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem informasi merupakan penguraian suatu sistem

informasi yang utuh ke dalam bagian komponen-komponennya

dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan kesempatan, hambatan-

hambatan yang terjadi, dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan

sehingga dapat diusulkan perbaikan untuk membuat sistem yang baru

Langkah pertama dalam membuat sistem baru ini adalah

mempelajari sistem yang sedang berjalan pada penyampaian

informasi program kerja beserta dengan permasalahannya.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran secara jelas tentang

bentuk permasalahan yang ada pada desa cakkeware.

Sistem yang berjalan pada Penduduk Desa Cakkeware untuk

mengetahui informasi program kerja Desa yaitu penduduk langsung

mendatangi kantor Desa untuk meminta rincian informasi program

kerja, kemudian petugas Desa mencari data-data program kerja dan

menginformasikan kepada penduduk.

Dari mulut
Memperoleh kemulut
informasi
warga
Mendatangi
kantor desa

Gambar III.1. gambaran alur sistem yang berjalan


25

1. Warga memperoleh inforamasi program kerja Desa Cakkeware

2. dengan mengandalkan proses dari mulut kemulut.

3. Atau mendatangi langsung kantor desa Cakkeware.

E. Perancangan Sistem yang Diusulkan

Sistem yang diusulkan yaitu admin mengelola data-data

program kerja Desa Cakkeware dan mengelola peta namun terlebih

dahulu harus melewati tahap log in. kemudian user tinggal mengakses

web dan melihat atau mendapat informasi mengenai program kerja

Desa Cakkeware.

1. Use Cese Diagram

Gambar III.2. gambaran alur sistem yang diusulkan


26

2. Class Diagram

Gambar III.5: Use Case Diagram

3. Sequence Diagram

a. Sequence Diagram Admin

Olah Data Olah Data


Admin Data Lokasi Komentar
Profil Web Informasi

Gambar III.6: Sequence Diagram Admin


27

b. Sequence Diagram Pengunjung

Data Profil Dat aa


Pengunjung Data Lokasi Komentear
Web Informasi

Gambar III.7: Sequence Diagram Pegawai

4. Activity Diagram

a. Activity Diagram Masuk

Mulai

Masukkan Username
Dan Password

Salah

Benar

Masuk Ke Halaman

Gambar III.8: Activity Diagram Masuk


28

b. Activity Diagram Dasar

1) Input

Mulai

Pilih HalamanYang Akan Di


Input

Masukkan Data Yang Di


Inginkan
Bata l

Upload

Posting Ke Halaman

Selesai

Gambar III.7 : Activity Diagram Upload Status / File

2) Update

Mulai

Pilih Data

Ubah Data Yang Di Inginkan

Batal

Perbaharui

Posting Ke Halaman

Selesai

Gambar III.8 : Activity Diagram Update Status / File


29

3) Delete

Mulai

Pilih Data

Batal

Ya

Selesai

Gambar III.9 : Activity Diagram Update Status / File

5. Rancangan input dan output

Dalam sebuah program atau sistem pasti ada yang

namanya input dan output karena sebuah program memang

bertugas untuk memproses sebuah inputan menjadi sebuah

output. Oleh karena itu dalam sebelum membuat sebuah sistem

dibutuhkan yang namanya perancangan model input dan output

suatu program karena hal pertama yang dilihat dari sebuah

program adalah interfacenya apakah user friendly atau tidak

dalam penggunaannya.

Sebelum merancang sebuah program kita harus tahu

fungsi dari program yang akan dibuat lalu kita rancang form
30

program sebaik mungkin dan semudah mungkin untuk

dimengerti oleh para user atau pengguna, karena keunggulan

dari sebuah program besar maupun program kecil adalah

kemudahan dalam penggunaannya karena kebanyak pengguna

awam hanya melihata dari kemudahan dalam

mengoperasikannya, oleh karena itu dalam merancang sebuah

program kita harus memperhatikan rancangannya secara detail

sebelum membuat program yang sebenarnya. Berikut

rancangan input dan output yang telah dirancang dari beberapa

form yang ada pada sistem ini.

a) Halaman Masuk Admin

Selamat Datang ADMIN

USER

PASSWORD

MASUK

Gambar III.15 : Halaman Masuk Admin


31

b) Halaman Admin

Foto Admin SELAMAT DATANG

Menu

Menu

Halaman

Gambar III.16 : Halaman Admin

c) Halaman Masuk Pengunjung

Kepala

Menu Menu Menu

Halaman
List Informasi

Gambar III.17 : Halaman Masuk Pengunjung

Anda mungkin juga menyukai