Laporan Sintesis Tawas Dari Limbah Aluminium Foil
Laporan Sintesis Tawas Dari Limbah Aluminium Foil
Laporan Sintesis Tawas Dari Limbah Aluminium Foil
Oleh
Kelompok 2
2018
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa mampu melakukan
pembuatan tawas dari aluminium foil.
2. Mempelajari reaksi proses yang terjadi.
3. Menghitung yield atau perolehan produk tawas dan menganalisa dengan
menentukan titik leleh tawas.
No Komponen Satuan
1 Berat KOH 10 Gram
2 Berat Al 3 Gram
3 Volume H2SO4 50 mL
4 Volume aquades 10 mL
5 Volume alkohol 10 Gram
6 Berat Kertas Saring 0,638 Gram
7 Berat tawas + kertas 30,10 Gram
8 Berat tawas 29,5 Gram
No Aktivitas Pengamatan
1 Melarutkan Al dalam KOH Beruap, larutan berbusa, larutan berubah warna
menjadi hitam
2 Aluminat + H2SO4 Larutan berwarna putih susu, larutan mengental,
pH larutan 1-2
3 Penyaringan Filtrat tidak berwarna dan residu berwarna hitam
4 Pendinginan Ada endapan dibawah reactor dan suhu turun
5 Membilas tawas dengan Filtrat berwarna putih keruh dan Kristal
alkohol dan aquades berwarna putih bersih
IV. PEMBAHASAN
Oleh : Annisaa Azhaar Arifin (171411069)
Pada pratikum ini melakukan sintesis tawas dari alumunium foil yang direaksikan
dengan larutan KOH. Pertama membuat larutan KOH kemudian dipanaskan di atas
hotplate pada suhu 60-70˚C. Memasukkan alumunium foil yang dipotong kecil-kecil
(mempercepat reaksi) sebanyak 3 gram ke dalam larutan KOH yang dimasukkan juga
magnet stirrer untuk mempercepat alumunium larut. Alumunium dimasukkan sedikit
demi sedikit, perlahan larutan menjadi berwarna abu dan ada gelembung dalam
larutan. Hal ini menunjukan sudah terjadi reaksi antara alumunium dan KOH,
gelembung tersebut berupa gas H2. Seperti dalam persamaan reaksi berikut :
2 AL + 2 KOH + 2 H2O 2KALO2 + 3 H2
Setelah semua alumunium larut larutan menjadi berwarna hitam pekat dan
gelembung pun menjadi hilang, kemudian larutan didinginkan ( direndam dalam bak
air ). Setelah dingin larutan disaring dan filtratnya ditampung dalam erlenmeyer.
Larutan yang didapat berupa larutan aluminat yang terlebih dahulu dinetralkan
dengan asam sulfat. Larutan ditetesi dengan asam sulfat, mulamula larutan berwarna
putih dan semakin banyak penambahan asam sulfat endapan putih yang terbentuk
semakin banyak. Penambahan asam sulfat dihentikan jika pH larutan sudah 1-2.
Didapat volume asam sulfat yang digunakan adalah 20 ml. Kemudian larutan
dipanaskan di atas hotplate pada suhu 60-80˚ C selama 10 menit, untuk menguapkan
airnya. Dan suhu tidak boleh lebih dari 80˚C karena tawas akan larut dalam air
mendidih. Kemudian larutan didiamkan sambil didinginkan beberapa waktu (±3 hari)
hingga terbentuk endapan padatan kristal tawas.( KAl(SO4)2.12H2O). Lalu disaring
menggunakan kertas saring yang ditimbang dahulu beratnya yaitu 0,638 gram. Residu
pada kertas saring dibersihkan dengan alkohol-air.
kemudian dikeringkan dalam desikator. Persamaan reaksi terbentuknya tawas
secara keseluruhan yaitu sebagai berikut :
2AL(p) + 2KOH(l) + 10H2O(l) + 4H2SO4(l) 2KAL(SO4)2.12H2O(p) +
3H2(g)
Setelah kering kristal tawas ditimbang, berat tawas yang diperoleh adalah 29,5
gram. Berdasarkan perhitungan teoritis massa tawas 52,14 gram, didapat persen hasil
tawas atau persen yield yaitu sebesar 56,58 %. Dan menentukan titik leleh tawas yang
diperoleh yaitu 94,5˚C, sedangkan berdasarkan literatur titik leleh tawas yaitu 92-
93˚C. Hasil yang didapat tidak 100% karena ada beberapa faktor seperti pengaruh
suhu lingkungan, ada beberapa aluminium yang tidak larut sehingga mengurangi
jumlah tawas yang dihasilkan, adanya tawas yang terbuang pada saat penyaringan.
Suminar Achmadi, PhD (Perruci,Ralph ).(1987). Kimia Dasar Prinsip dan Terapan
Modern jilid 3 Jakarta : Penerbit Erlangga.
VII. LAMPIRAN
Gambar 7.1 filtrat hasil penyaringan larutan KOH dan aluminium yang di panaskan
lalu didinginkan