Topik Dan Tujuan Karangan
Topik Dan Tujuan Karangan
Topik Dan Tujuan Karangan
MAKALAH
Oleh:
Fernando Mangindano
Nikolas Patila
Egydion Mario
Mengarang adalah suatu proses kegiatan pikiran manusia yang hendak mengungkapkan
kandungan jiwanya kepada orang lain atau kepada diri sendiri dalam bentuk tulisan.
Mengarang juga dapat melatih orang untuk mengeluarkan pikirannya dngan baik sehingga
dapat dimengerti oleh orang lain.
Kegiatan mengarang itu merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan dengan sadar,
berarah, dan mempunyai mekanisme, serta persyaratan-persyaratan lain yang perlu
diperhatikan agar karangan berhasil baik. Mekanisme karangan meliputi kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan pada tahap perencanaan karangan dan kegiatan-kegiatan pada tahap
penulisan karangan.
Topik adalah landasan yang dapat dipergunakan oleh seorang penulis untuk
menyampaikan maksudnya . Topik juga merupakan pokok yang akan diberikan atau masalah
yang akan dikemukakan, Topik yang menarik bukan bagi penulisnya saja tetapi diperkirakan
juga menarik untuk pembaca.
Topik yang menarik akan memotivasi penulis secara terus-menerus mencari data-data
atau bahan-bahan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Penulis akan
didorong agar dapat menyelesaikan tulisan sebaik-baiknya. Sebaliknya, jika suatu topik yang
sama sekali tidak disenangi penulis akan menimbulkan kekesalan.
BAB II
PEMBAHASAN
TOPIK DAN TUJUAN KARANGAN
A. DEFINISI TOPIK
Topik atau pokok pembicaraan berasal dari kata Yunani “Topoi”. Dalam suatu karangan,
topik merupakan landasan yang dapat dipergunakan oleh seorang pengarang
untukmenyampaikan maksudnya. Topik adalah pokok pembicaraan, pokok bahasan, atau
masalah yang akan dibahas. Sebagai pokok atau pangkal bahasan, topik harus di identifikasi
terlebih dahulu sebelum kegiatan menulis dilakukan.
Topik bisa juga disebut pokok bahasan yang dapat mengantarkan seorang penulis untuk
menghasilkan sebuah tema dari penelitian yang dilakukan. Topik dapat terdiri dari satu kata
saja. Topik ini dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang harus di identifikasi agar
terkuak apa maksud dibalik topik yang dipilih. Jadi kita harus memilih salah satu agar kita
bisa membatasi topik tersebut (spesifikasi).
Topik karangan adalah hal yang menjadi bahan pembicaraan dalam sebuah tulisan. Topik
karangan harus bermanfaat, layak dibahas, menarik, dikenal baik, bahan mudah didapati,
tidak terlalu luas, dan terlalu sempit. Topik harus terbatas. Pembatasan sebuah topik
mencangkup: konsep, variabel, data, lokasi (lembaga) pengumpulan data, dan waktu
pengumpulan data.
B. UNSUR-UNSUR TOPIK
Sebuah topik yang hendak dikembangkan menjadi sebuah tulisan harus diidentifikasi
terlebih dahulu. Caranya kita dapat memperhatikan beberapa unsur-unsur sebagai berikut:
1. Pelaku topik
2. Dasar-dasar topik
3. Objek topik
4. Tujuan topik
5. Manfaat topik.
Maksud dari unsure-unsur di atas adalah sebagai panduan kita untuk menspesifikasikan
manakah tinjauan utama yang akan kita bidik sebagai sasaran guna mendapatkan tema yang
sesuai dari sebuah penelitian yang akan dilakukan.
C. SUMBER TOPIK
Sumber untuk mencari inspirasi topik penelitian: bulletin, majalah, hasil obrolan dengan
masyarakat, praktisi Issu di koran kumpulan judul dan abstrak penelitian.
Ada beberapa Sumber dari topik tersebut, diantaranya adalah bisa melalui seperti:
1. Sumber pengalaman yaitu apa-apa yang pernah dialami seseorang
2. Sumber pengamatan
3. Sumber imajinasi
4. Sumber pendapat atau hasil penalaran.
D. PEMBATASAN TOPIK
Topik adalah segala yang ingin dibahas. Ini berarti, penulis sudah memilih apa yang akan
menjadi pokok pembicaraan dalam tulisan tersebut. Menurut Sabarti Akhadiah, ada lima hal
yang perlu diperhatikan dalam memilih topik:
1. Ada manfaatnya untuk perkembangan ilmu atau profesi
2. Cukup menarik untuk dibahas
3. Dikenal dengan baik
4. Bahannya mudah diperoleh
5. Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.
F. TUJUAN KARANGAN
Tujuan utama menulis atau mengarang adalah sebagai sarana komunikasi tidak langsung.
Tujuan menulis banyak sekali ragamnya. Tujuan menulis secara umum adalah memberikan
arahan, menjelaskan sesuatu, menceritakan kejadian, meringkaskan, dan menyakinkan.
Menurut Syafie’ie, tujuan penulisan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Mengubah keyakinan pembaca
2. Menanamkan pemahaman sesuatu terhadap pembaca
3. Merangsang proses berpikir pembaca
4. Menyenangkan atau menghibur pembaca
5. Memberitahu pembaca
6. Memotivasi pembaca.
Selain itu, Hugo Harting mengkalasifikasikan tujuan penulisan, antara lain tujuan
penugasan (assingnment purpose), tujuan altruistik (altruistic purpose), tujuan persuasi
(persuasive purpose), tujuan penerangan (informational purpose), tujuan penyataan (self-
expressive purpose), tujuan kreatif (creative purpose), dan tujuan pemecahan masalah
(problem-solving purpose).
Tujuan-tujuan penulisan tersebut kadang-kadang berdiri sendiri secara terpisah, tetapi
sering pula tujuan ini tidak berdiri sendiri melainkan merupakan gabungan dari dua atau lebih
tujuan yang menyatu dalam suatu tulisan.
Oleh karena itu, tugas seorang penulis tidak hanya memilih topik pembicaraan yang
sesuai atau serasi, tetapi juga harus menentukan tujuan yang jelas. Penentuan tujuan menulis
sangat erat hubungannya dengan bentuk atau jenis-jenis tulisan atau karangan.
G. JENIS-JENIS KARANGAN
Mengarang merupakan kegiatan mengemukakan gagasan secara tertulis.
Menurut Syafie’ie, tulisan pada hakikatnya adalah representasi bunyi-bunyi bahasa dalam
bentuk visual menurut sistem ortografi tertentu. Banyak aspek bahasa lisan seperti nada,
tekanan irama serta beberapa aspek lainya tidak dapat direpresentasikan dalam tulisan.
Begitu juga halnya dengan aspek fisik, seperti gerak tangan, tubuh, kepala, wajah, yang
mengiringi bahasa lisan tidak dapat diwujudkan dalam bahasa tulis. Oleh karena itu, dalam
mengemukakan gagasan secara tertulis, penulis perlu menggunakan bentuk tertentu.
Betuk-bentuk tersebut, seperti dikemukakan oleh Semi, bahwa secara umum karangan
dapat dikembangkan dalam empat bentuk yaitu: narasi, ekposisisi, deskripsi, dan
argumentasi.
H. KERANGKA KARANGAN
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusun gagasan.
Fungsi utama kerangka karangan adalah mengatur hubungan di antara gagasan-gagasan yang
ada. Kerangka mengandung rencana kerja bagaimana menyusun karangan.
Kerangka akan membantu penulis menggarap karangan menjadi logis dan teratur serta
memungkinkan penulis membedakan ide-ide utama dari ide-ide tambahan. Kerangka
karangan dapat mengalami perubahan terus menerus untuk mencapai suatu bentuk yang lebih
sempurna. Kerangka karangan karangan dapat berbentuk cacatan sederhana, tetapi dapat juga
mendetail.
Kerangka yang belum final disebut outline sementara kerangka yang sudah tersusun rapi
dan lengkapdisebut outline final. Kerangka karangan dapat membantu pengarang/penulis
dalam hal-hal sebagai berikut:
1. Mempermudah pengarang menuliskan karangannya.
2. Mencegah pengarang menuliskan karanganya.
3. Memberi fokus atau arah sehingga pengarang tidak ke luar dari sasaran yang telah
ditetapkan.
4. Membantu pengarang mengatur atau menetapkan klimaks yang berbeda-beda di dalam
karangannya, juga menata detail karangan.
5. Sebagai miniatur dari keseleruhuhan karangan, melalui kerangka karangan, pembaca dapat
melihat intisari ide serta struktur suatu karangan.
BAB III
KESIMPULAN
Rahardi, Kunjara. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Erlangga, 2009.
Sudjana, Nana. Tuntunan Penyusun Karya Ilimiah. Bandung : Sinar Baru Algensido, 1995.