4p Dalam Persalinan
4p Dalam Persalinan
4p Dalam Persalinan
html
http://dianalmira.blogspot.co.id/2014/12/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
Dian Al Mira
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
1.4 Manfaat
1.4.1 Agar Mahasiswa tahu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
2.1.1 Power
Power adalah kekuatan atau tenaga yang mendorong janin keluar. Kekuatan tersebut meliputi
:
a. His ( kontraksi uterus )
Adalah kekuatan kontraksi uterus karena otot otot polos rahim bekeraj debgan baik dan
sempurna .Sifat his yang baik dalah kontraksi simetris ,fundus dominan ,terkoordinasi,dan
relaksasi.Walaupun his itu kontraksi yang fisiologis akan tetapi bertentangan dengan
kontraksi fisologis lainnya ,bersifat nyeri.Tiap his di mulai sebagai gelombang dari salah
satu sudut di mana tuba masuk ke dalam dinding uterus .Di tempat tersebut ada suatu pace
maker darai mana gelombang tersebut berasal.
Kontraksi ini bersifat involunter karean berada di bawah pengaruh saraf intrinsik.Iini berarti
wanita tidak memiliki kendali fisiologis terhadap frekuensi dan durasi kontraksi .Kontraksi
uterus juga bersifat intermiten sehingga ada periode relaksai uterus di anatraa kontraksi
,fungsi penting relaksasi ,yaitu :mengistirahatkan otot uterus , memberi kesempatan istirahat
bagi ibu ,mempertahankan kesejahteraa bayi karena uterus menyebabkan kontriksi
pembuluh darah plasenta.
1. Pembagian his dan sifatnya :
a. His pendahuluan : his tidak kuat ,datangnya tidak teratur ,menyebabkan keluarnya lendir
darah atau bloody show
b. His pembukaan (kala 1):menyebabkan pembukaan serviks ,semakin kuat ,teratur dan
sakit
c. His pengeluaran (kala 2): untuk mengeluarkan janin ,sangat kuat, teratur, simetris
,terkoordinasi .
d. His pelepasan plasenta (kala 3):kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirka
plasenta
e. His pengiring (kala 4):kontraksi lemah ,masih sedikit nyeri ,terjadi pengecilan dalam
beberapa jam atau hari
2. Hal hal yang harus di perhatikan pada his saat melekukan obeservasi :
a. Frekunsi his :jumlah his dalam waktu tertentu ,biasanya per menit per 10 menit
b. Intensitas his :kekuatan his (adekuat atau lemah)
c. Durasi (lama his ):lamanya setiap his berlangsung dan di tentukan dalam detik ,misalnya
50 detik
d. Interval his : jarak antara his yang satu dengan his berikutnya ,his datan tiapa 2-3 menit .
(asrinah ,2010:10)
3. Identifikasi his / kontraksi
Jika persalinan slah di diagnosis,mungkin kan di lakukan intervensi yang tidak tepat untuk
mempercepat persalinan .Sebaliknya ,jika persalinan tidak di diagnosis ,janin berada dalam
bahaya akibat penyulit tidak terduga .Walaupun diagnosisi banding antara persalinan palsu
dan persalinan sejati kadang sulit di tentukan ,diagnosis biasanya di buat berdasrakan
kontraksi yang terjadi
Tabel 2.1
Perbedaan kontraksi pada persalinan sejati dan kontraski persalinan palsu
kontraksi pada persalinan kontraski persalinan
sejati palsu
Kontraksi terjadi dengan Kontraksi terjadi
interval dengan interval tidak
teratur
Interval secra bertahap Interval tetap lama
memendek
Nyeri di pinggung dan Nyeri perut di bawah
abdomen
Servik membuka Servik belum
membuka
Nyeri tidak hilang dengan Nyeri mereda dengan
sedasi sedasi
Sumber :cuningham,2006
2.1.3 Passenger
Janin
Passanger atau janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi beberapa
factor yakni kepala janin, presentasi, leak, sikap, dan posisi janin. Karena plasenta harus
melewati jalan lahir, maka dia dianggap sebagai bagian dari passenger yang menyertai janin.
Namun plasenta jarang menghambat proses persalinan normal (Sumarah, 2010)
1. Kepala Janin
Kepala janin adalah bagian yang terpenting karena dalam persalinan perbandingan antara
besarnya kepala dan luasnya panggul merupakan hal yang menentukan. Jika kepala dapat
melalui jalan lahir, bagian-bagiannya dapat menyusul dengan mudah.
Kepala bayi terdiri dari:
a. Bagian muka, terdiri dari
1. Tulang hidung (os nasale)
2. Tulang pipi (os zygomatikum)
3. Tulang rahang atas (os maxilare)
4. Tulang rahang bawah (mandibulare)
b. Bagian tengkorak
Bagian ini yang terpenting pada persalinan karena biasanya bagian tengkoraklah yang paling
depan
Yang membentuk bagian tengkorak adalah
1. Tulang dahi (os frontale) 2 buah
2. Tulang ubun ubun (os parietale) 2 buah
3. Tulang pelipis (os temporale) 2 buah
4. Ulang belakang kepala (os occipitale)
c. Sutura
Sutura adalah sela-sela diantara tulang yang ditutupi oleh membrane. Kegunaannya
1. Memungkinkan terjadinya maulage
2. Dapat mengetahui posisi kepala janin
Macam-macam sutura:
1. Sutura sagitalis: terletak diantara kedua os parietal
2. Sutura Coronalis : terleta antara os frontal dan os parietal
3. Sutura lamboidea : terletak antara os occipital dan kedua os parietal
4. Sutura frontalis : terletak os frontal kiri kanan
d. Fontanel/ubun-ubun
Merupakan pertemuan bberapa sutura yang ditutupi oleh membrane fontanel terdiri dari dua
macam:
1. Fontanel mayor/ubun esar/ fontanel anterior merupakan pertemuan anatara sutura
sagitalis, sutura frontalis, sutura coronalis. Berbentuk segi empat. Fontanel ini menutup pada
usia bai 18 bulan.
2. Fontanel minor/ubun-ubun kecil/fontanel superior erupakan pertemuan anatra sutura
sagitalis dan sutura lamboidea. Berbentuk segitiga fontanel ini menutup pada usia bayi 6-8
minggu.
e. Ukuran-ukuran kepala bayi
1. Ukuran muka belakang
a. Diameter suboccipitio bregmatika: dari foramen magnum ke ubun-ubun besar: 9,5 cm
b. Diameter suboccipito frontalis : 11cm
c. Diameter fronto-occipitalis (dari pangkal hidung ke titik terjauh pada belakang kepala):
12 cm
d. Diameter mento-occipitalis (dari dagu ke titik yang terjauh pada belakang kepala): 13,5
cm
e. Diameter Submento-bregmatika (dari bawah dagu ialah os hyoid ke ubun-ubun besar):
9,5 cm
2. Ukuran melintang
a. Diameter biparietalis (ukuran yang terbesar antara kedua ossa parietalia): 9 cm. Pada
letak belakang kepala ukuran ini melalui ukuran muka belakang dari pintu atas panggul
(conjugate vera)
b. Diameter bitemporalis (jarak yang terbesar antara suura-coronaria kanan kiri): 8 cm.
Pada letak defleksi ukuran ini melalui conjugate vera.
3. Ukuran Lingkaran
a. Circumferentia suboccipito bregmatica (lingkaran kecil kepala) 32 cm
b. Circumferentia fronto occipitalis (lingkaran sedang kepala) 34 cm
c. Circumferentia mento occipitalis (lingkaran kepala besar) 35 cm
2. Letak janin dalam uterus
Letak dalam uterus sangat penting dalam diagnose prsalinan. Beberapa letak seperti lintang
dan letak dahi tidak dapat lahir spontan, jika tidak diperbaiki maka berbahaya bagi ibu
maupun janin. Istilah letak anak dalam ilmu kebidanan mengandung 4 pengertian:
a. Presentasi
Presentasi digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian terendah janin, yang
dijumpai ketika palpasi pada kehamilan atau pemeriksaan dalam pada persalinan.
Misalnya:
presentasi pada palpasi kehamilan : kepala, sungsang
Presentasi pada pemeriksaan dala : belakang kepala
b. Posisi
Adalah letak salah satu bagian anak yang tertentu terhadap dinding perut atau jalan lahir.
Misalnya: pada pemeriksaan dalam presentasi pada palpasi kehamilan: Punggung kiri
c. Letak/situs
Ialah letak sumbu panjang anak terhadap sumbu panjang ibu. Misalnya letak memanjang atau
membujur yaitu sumbu janin sejajar dengan sumbu ibu. Ini bisa letak kepala, atau letak
sungsang. Letak lintang, yaitu janin tegak lurus pada sumbu ibu.
Misalnya: letak memanjang, letak melintang
d. Habistus/sikap
Menujukkan letak bagian-bagian anak satu terhadap yang lain. Janin pada umumnya berada
dalam sikap fleksi, dimana kepala, tulang punggung, dan kaki didalam keadaan fleksi.
Lengan bersilang didada. Misalnya: fleksi
3. Plasenta
Plasenta merupakan organ yang luar biasa. Plasenta berasal dari lapisan trofoblas pada ovum
yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi ibu untuk melakukan fungsi-fungsi yang
belum dapat dilakukan oleh janin itu sendiri selmaa kehidupan intrauterine. Keberhasilan
janin untuk hidup tergantung atas keutuhan dan efisiensi plasenta.
Plasenta adalh alat yang sangat pnting bagi janin Karen merupakan alat pertukaran zat antara
ibu dan anak atau sebaliknya.
Struktur Plasenta
1. Bagian janin/permukaan fetal (fetal portion)
Cirri-ciri permukaan fetal
Terdiri permukaan fetal:
Terdiri dari vili
Menghadap ke janin
Warnanya keputih putihan dan licin karena tertutup oleh amnion. Di bawah amnion
Nampak pembuluh-pembuluh darah
2. Bagian ibu/permukaan maternal (maternal portion)
Cirri-ciri permukaan maternal:
Terdiri dari desidua compacta dan sebagian desidua spongiosa yang kelak ikut lepas
dengan plasenta
Menghadap ke dinding rahim
Warnanya merah dan terbagi oleh celah-celah. Plasenta terdiri dari 16-20 kotiledon
Permukaa kasar beralur-alur
3. Letak Plasenta
Letak plasenta pada umunya pada korpus uteri bagian depan atau belakang agak kea rah
fundus uteri. Hal ini fisiologis karena permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas ,
sehingga lbih banyak tempat berimplantasi
4. Bentuk dan ukuran plasenta
Plasenta berbentuk bundar atau oval. Ukuran diameter 15-20cm, tebal 2-3 cm dan beratnya ±
500 gram. Panjang tali pusat 30-100 cm, terdiri dari :2 arteri dan 1 vena (arteri mengandung
darah kotor dan vena mengandung darah bersih)
Biasanya plasenta akan terbentuk lengkap pada usia kehamilan kira-kira 16 minggu, dimana
ruang amnion telah mengisi seluruh rongga rahim.
Meskipun ruang amnion membesar sehingga amnion tertekan kea rah korion, anmun amnion
hanya menempel saja tidak sampai melekat pada korion.
5. Fungsi plasenta
a. Nutrisasi
Plasenta sebagai alat nutritive. Penyaluran bahan nutrisi dari ibu ke janin dengan jalan:
- Difusi air dan bahan yang larut dalam air, garam kalium dan natrium. Makin besar
berat jenis abhan makanan maka makin lambat system difusi
- Sistem enzimatik. Prinsip bahan tersebut dipecah dan selanjutnta disintesis e bentuk
aslinya dalm bentuk vili korialis. Bahan yang mengalami proses anzimatik:
Protein dipecah menjadi asam amino
Lemak dipecah menjadi asam lemak
Hidrat arang dipeah menjadi glukosa
Glikogen dipecah menjadi fruktosa
Vitamin dipecah menjadi bentuk yang lebih kecil
Obat-obatan
- Pinositosis caranya seperti aktivitas amoben. Bahan tersebut adalah immunoglobulin
G dan albumin
b. Ekresi
Ginjal, hati, dan usus belum berfungsi dengan baik sebagai alat pebuangan. Sisa metabolisme
akan dibuna melalui plasenta yang dapat menghubungkan janin dengan dunia luar secara
tidak langsung.
Zat utama yang diekskresikan adalah karbondioksida (CO2). Bilirubin juga diekskresikan
karena sel darh merah diganti relative sering. Terdapat pemecahan jaringan yang terpisah
serta jumlah urea dan asam urat yang diekskresikan sangat sedikit.
c. Respirasi
Dalam sirkulasi janin terdapat fetal haemoglobin (F) yang memiliki afinitas tinggi terhadap
oksigen dan sebaliknya mudah melepaskan karbondioksida melaui system difus dalam
plasenta. Dengan adanya perbedaan afinitas tersebut , plasenta dapat menjalankan fungsinya
sebagai alat pernapasan, Makin tua kehamilanm semakin tinggi konsentrasi adult
haemoglobin (A) sebagai persiapan bernapas melalui paru-paru pada saat kelahiran.
d. Produksi
Hormon yang dikeluarkan oleh plasenta (Heffner&Schust, 2006)adalah:
1. Korionik gonadotropin
Merangsang korpus luteum menjadi korpus luteum gravidarum sehingga tetap
menengeluarkan estrogen dan progesterone. Korpus luteum berfungsi sampai plasenta
sempurna.
Bersifat khas kehamilan sehingga dapat dipakai sebagai hormone tes kehamilan.
Puncaknya tercapai pada hari ke-60
Setelah persalinan, dalam urin tidak dijumpai lagi.
2. Korionik somato-mammotropin
Hormon untuk metabolisme protein
Bersifat laktogenik dan luteotropik
Menimbulkan pertumbuhan janin
Mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak
3. Estrogen Plasenta
Dalam bentuk estradiol, estriol dan estron
Pertumbuhan dan perkembangan otot rahim
Retensi air dan garam
Perkembangan tubulus payudara sebagai pengganti ASI
Melaksanakan sintesis protein
4. Progesteron
Permulaan hamil dibuat oleh korpus liteum dan plasenta
Pemenang otot rahim selama hamil
Bersama estrogen mengaktifkan tubulus dan alveolus payudara
Meghalangi proses pematangan folikel de Graff sehingga tidak terjadi ovulasi serta
menghalangi pengeluaran LH
e. Imunisasi
Janin mempunyai kekebalan pasif sampai umur 4bulan dan selanjutnya kekebalan tersebut
berkurang. Antibodi yang dibentuk ibu melalui plasenta menyebabkan bayi kebal terhadap
infeksi. Antibody disalurkan melalui ASI sehingga kolostrum harus diberikan.
f. Barrier
Sel trofoblas cukup kuat untuk bertindak sebagai barrier terhadap beberapa bacteria atu virus.
Demikian juga obat yang dapat membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim dihalangi masuk melalui plasenta.
2.1.4 Psikologis
Keadaan psikologis ibu mempengaruhi proses persalinan. Ibu bersalin yang didampingi oleh
suami dan orang yang dicintainya cenderung mengalami proses persalinan yang lebih lancer
disbanding dengan ibu bersalin tanpa pendamping. Ini menunjukkan bahwa dukungan
mental berdampak positif bagi keadaan psikis ibu, yang berpengaruh tehadap kelancaran
proses persalinan (Asrinah, 2010:21).
Perubahan psikologis dan prilaku ibu, terutama yang terjadi selama fase laten, aktif, dan
transisi pada kala 1 persalinan memiliki karakteristik masing-masing. Sebagian besar ibu
hamil yang memasuki masa persalinan akan merasa takut. Apalagi untuk seorang
primigravida yang pertama kali beradaptasi dengan ruang bersalin. Hal ini harus disadari
dan tidak boleh diremehkan oleh petugas kesehatan yang akan memberikan pertolongan
persalinan. Ibu hamil yang akan bersalin mengharapkan penolong yang dapat dipercaya dan
dapat memberikan bimbingan dan informasi mengenai kedaannya.
Kondisi psikologis ibu bersalin dapat juga dipengaruhi oleh dukungan dari pasangannya,
orang terdekat, keluarga, penolong, fasilitas dan lingkungan tempat bersalin, bayi yang
dikandungnya merupakan bayi yang diharapkan atau tidak.
2.1.5 Pysian/penolong
Kompetensi yang dimiliki penolong sangat bermanfaat untuk memperlancar proses
persalinan dan mencegah kematian maternal dan neonatal. Dengan pengetahuan dan
kompetensi yang baik diharapkan kesalahan atau malpraktik dalam memberikan asuhan
tidak terjadi (Asinah, 2010:21).
Tidak hanya aspek tindakan yang diberikan, tetapi aspek konseling dan pemberian informasi
yang jelas dibutuhkan oleh ibu bersalin untuk megurangi tingkat kecemasan ibu dan
keluarga.
Bidan mempunyai tanggungjawab yang besar dalam proses persalinan. Langkah utama yang
harus dikerjakan adalah mengkaji perkembangan persalinan memberitahu perkembangannya
baik fisiologis maupun patologis pada ibu dan keluarga dengan bahasa yang mudah
dimengerti. Kesalahan yang dilakukan bidan dalam mendiagnosis persalinan dapat
menimbulkan kegelisahan dan kecemasan pada ibu dan keluarga.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
keberhasilan proses persalinan di pengaruhi oleh beberapa factor ( 5 P ) yaitu:
1.Power
2.Passage (jalan lahir )
3.Pasanger ( janin dan plasenta )
4.Psikolgis
5.Pisycian ( penolong )
Apabila salah satu faktor dari faktor faktor tersebut mengalami masalah,maka persalinan
tidak akan berjalan lancar. Dan dari kelima faktor, faktor yang paling penting adalah power,
passage, pasanger.
3.2 Saran
Diharapakan kepada semua mahasiswa agar mengerti factor-faktor yang
mempengaruhi persalinan sehingga dapat mengetahui masalah yang hendak dihadapi
saat persalinan
DAFTAR PUSTAKA
Nurasiah, ai.dkk. 2012. Asuhan persalinan Normal. Bandung: PT. Refika Aditama
Diposting oleh Dian Al Mira di 01.54
Passage terdiri dari :
1. Bagian keras tulang-tulang panggul (rangka panggul)
a. Os. Coxae
• Os illium
• Os. Ischium
• Os. Pubis
b. Os. Sacrum = promotorium
c. Os. Coccygis
2. Bagian lunak : otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen
Pintu Panggul
(1) Pintu atas panggul (PAP) = Disebut Inlet dibatasi oleh promontorium, linea inominata
dan pinggir atas symphisis.
(2) Ruang tengah panggul (RTP) kira-kira pada spina ischiadica, disebut midlet
(3) Pintu Bawah Panggul (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis, disebut outlet
(4) Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada antara inlet dan outlet.
Sumbu Panggul
Sumbu panggul adalah garis yang menghubungkan titik-titik tengah ruang panggul yang
melengkung ke depan (sumbu Carus)
Bidang-bidang :
(1) Bidang Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas symphisis dan
promontorium
(2) Bidang Hodge II : sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah symphisis.
(3) Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadika kanan dan kiri.
(4) Bidang Hodge IV : sejajar Hodge I, II dan III setinggi os coccygis
Ukuran-ukuran panggul
(1) Ukuran luar panggul :
a) Distansia spinarum : jarak antara kedua spina illiaka anterior superior : 24 – 26 cm
b) Distansia cristarum : jarak antara kedua crista illiaka kanan dan kiri : 28 – 30 cm
c) Konjugata externa (Boudeloque) 18 – 20 cm
d) Lingkaran Panggul 80-90 cm
e) Konjugata diagonalis (periksa dalam) 12,5 cm - Distansia Tuberum (dipakai Oseander)
10,5 cm
Jenis Panggul
Berdasarkan pada ciri-ciri bentuk pintu atas panggul, ada 4 bentuk pokok jenis panggul :
(1) Ginekoid
(2) Android
(3) Antropoid
(4) Platipeloid
2. POWER
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau kontraksi
uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan tenaga primer atau kekuatan utama
yang dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi otot-otot rahim,
Kontraksi uterus/His yang normal karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan
sempurna mempunyai sifat-sifat :
1. kontraksi simetris
2. fundus dominan
3. relaksasi
4. involuntir : terjadi di luar kehendak
5. intermitten : terjadi secara berkala (berselang-seling)
6. terasa sakit
7. terkoordinasi
8. kadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisik, kimia dan psikis
Dalam melakukan observasi pada ibu – ibu bersalin hal – hal yang harus diperhatikan
dari his:
1. Frekuensi his
Jumlah his dalam waktu tertentu biasanya permenit atau persepuluh menit.
2. Intensitas his
Kekuatan his diukurr dalam mmHg. intensitas dan frekuensi kontraksi uterus bervariasi
selama persalinan, semakin meningkat waktu persalinan semakin maju. Telah diketahui
bahwa aktifitas uterus bertambah besar jika wanita tersebut berjalan – jalan sewaktu
persalinan masih dini.
3. Durasi atau lama his
Lamanya setiap his berlangsung diukurr dengan detik, misalnya selama 40 detik.
4. Datangnya his
Apakah datangnya sering, teratur atau tidak.
5. Interval
Jarak antara his satu dengan his berikutnya, misalnya his datang tiap 2 sampe 3 menit
6. Aktivitas his
Frekuensi x amplitudo diukur dengan unit Montevideo.
Pembagian his:
1.His pendahuluan :
2.His pembukaan (Kala I)
3.His pengeluaran (His mengedan)(Kala II)
4.His pelepasan uri (Kala III)
5.His pengiring (Kala IV)
His Palsu
His palsu adalah kontraksi uterus yang tidak efisien atau spasme usus, kandung kencing dan
otot-otot dinding perut yang terasa nyeri. His palsu timbul beberapa hari sampai satu bulan
sebelum kehamilan cukup bulan. His palsu dapat merugikan yaitu dengan membuat lelah
pasien sehingga pada waktu persalinan sungguhan mulai pasien berada dalam kondisi yang
jelek, baik fisik maupun mental.
2. Tetania uteri
His yang terlalu kuat dan terlalu sering, sehingga tidak terdapat kesempatan reaksi otot
rahim. Akibat dari tetania uteri dapat terjadi :
a.Persalinan Presipitatus
b.Persalinan yang berlangsung dalam waktu tiga jam. Akibat mungkin fatal :
c. Terjadi persalinan tidak pada tempatnya
• Terjadi trauma janin, karena tidak terdapat persiapan dalam persalinan
• Trauma jalan lahir ibu yang luas dan menimbulkan perdarahan, inversio uteri
• Tetania uteri menyebabkan asfiksia intra uterin sampai kematian janin dalam rahim
3.PASSANGER
a. Janin.
Kepala janin dan ukuran-ukurannya
Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin. Posisi dan besar kepala
dapat mempengaruhi jalan persalinan.
1. Tulang Tengkorak ( Cranium )
a. Bagian muka dan tulang-tulang dasar tengkorak
b. Bagian tengkorak :
- Os Frontalis
- Os Parientalis
- Os Temporalis
- Os Occipitalis
c. Sutura
- Sutura Frontalis
- Sutura Sagitalis
- Sutura Koronaria
- Sutura Lamboidea
d. Ubun-ubun ( Fontanel )
- Fontanel mayor / bregma
- Fontanel minor
2. Ukuran-ukuran kepala
a. Diameter
- Diameter Occipito frontalis 12 cm
- Diameter Mento Occipitalis 13,5 cm
- Diameter Sub Occipito Bregmatika 9,5 cm
- Diameter Biparietalis 9,25 cm
- Diameter Ditemporalis 8 cm
b. Ukuran Cirkumferensial ( Keliling )
- Cirkumferensial fronto occipitalis 34 cm
- Cirkumferensia mento occipitalis 35 cm
- Cirkumferensia sub occipito bregmatika 32 cm
b. Placenta.
Placenta juga harus melalui jalan lahir, ia juga dianggap sebagai penumpang atau pasenger
yang menyertai janin namun placenta jarang menghambat pada persalinan normal.
c. Air Ketuban.
Amnion pada kehamilan aterm merupakan suatu membran yang kuat dan ulet tetapi lentur.
Amnion adalah jaringan yang menentukan hampir semua kekuatan regang membran janin
dengan demikian pembentukan komponen amnion yang mencegah ruptura atau robekan
sangatlah penting bagi keberhasilan kehamilan. Penurunan adalah gerakan bagian presentasi
melewati panggul, penurunan ini terjadi atas 3 kekuatan yaitu salah satunya adalah tekanan
dari cairan amnion dan juga disaat terjadinya dilatasi servik atau pelebaran muara dan
saluran servik yang terjadi di awal persalinan dapat juga terjadi karena tekanan yang
ditimbulkan oleh cairan amnion selama ketuban masih utuh.
4. Psikis (psikologis)
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar terjadi
realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa bangga bias melahirkan atau
memproduksi anaknya. Mereka seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa kehamilan yang
semula dianggap sebagai suatu “ keadaan yang belum pasti “ sekarang menjadi hal yang
nyata.
Psikologis meliputi :
• Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual
• Pengalaman bayi sebelumnya
• Kebiasaan adat
• Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu
5. Penolong
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini Bidan adalah mengantisipasi dan menangani
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Proses tergantung dari kemampuan
skill dan kesiapan penolong dalam menghadapi proses persalinan.
sumber