Sumber Daya Manusia Dan Desain Pekerjaan
Sumber Daya Manusia Dan Desain Pekerjaan
Sumber Daya Manusia Dan Desain Pekerjaan
Perusahaan atau organisasi dapat berhasil dan sukses apabila didukung dengan sumber
daya manusia yang mempunyai ahli dalam bidangnya masing-masing, dan untuk menentukan
sukses atau tidaknya suatu perusahaan dapat dilihat pada pemimpin dalam mengambil
kebijaksanaan dan keputusan perusahaan tersebut serta adanya kerjasama yang baik antara atasan
dan bawahan,sedangkan tingkat kemampuan dan kesolitan dari sumber daya manusia juga sangat
di perlukan seperti yang dikatakan oleh, Heizer dan Render: (2005,p.501). tujuan strategi sumber
daya manusia adalah untuk mengelola tenaga kerja dan mendesain tenaga kerja sehingga dapat
diletakkan tepat pada kemampuannya masing-masing agar dapat bekerja secara efektif dan
efesien
Dan lebih dari itu menurut, Handoko: (1988,p.109). mengungkapkan bahwa pendapatnya
tentang strategi sumber daya manusia adalah permberdayaan karyawan dalam meningkatkan
kualitas dalam bekerja agar dapat bersaing dalam dunia usaha dan memiiki nilai lebih yang
diintegrasikan dengan strategi organisasi.
Penelitian mengenai tujuan sumber daya manusia juga ini dipertegas oleh studi yang
dilakukan ,Rivai dan Sagala: (2011,p.8), dalam bukunya tentang tujuan sumber daya manusia
ialah meningkatkan mutu dan kualitas bekerja karyawan yang ada dalam suatu perusahaan agar
memiliki sikap bertanggung jawab secara strategis, etis, dan social. Dan juga Jackson dan
schuler(1990). Menambahkan bahwa sumber daya manusia Adalah mewadahi organisasi agar
dapat berjalan dengan baik (efektif) yang haris disesuasikan dengan tujuan perencanaan yang
telah dibuat untuk masa jangka pendek dan jangka panjang organisasi.
Employment stability
Kesetabilan tenaga kerja sangat diperlukan ketika perusahaan sudah mulai merangkak
maju, agar suatu perusahan tidak mengalami penurunan baik secara kualitas maupun kuantitas.
Karena ketika perusahaan sering melakukan pergantian (perekrutan karyawan) sudah barang
tentu akan mempengaruhi kenerja dari perusahaan tersebut, kenapa kesetabilan tenaga kerja
sangat dibutuhkan?. Karena, seperti yang telah disampaikan oleh, Heizer & Render: (2005,p.502)
kesetabilan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah karyawan yang diperintahkan oleh sebuah
organisasi pada suatu waktu tertentu, terdapat dua kebijakan dasar yang berkaitan dengan
kesetabilan, yaitu: yang pertama ikuti permintaan dengan tepat dan yang kedua menjaga jumlah
karyawan secara konstan, Heizer & Render: (2005,p.502)
Work schedules
Dalam perusahaan maupun kegiatan yang lainnya jadwal kerja sangatlah “urgen”, adanya
jadwal kerja bisa merealisasikan planning yang sudah ada. Menurut studi yang dilakukan oleh,
Heizer & Render: (2005,p.503). mereka mengatakan bahwa ada tiga bagian jadwal kerja, yang
pertama adalah jadwal kerja standar meliputi 8 jam perhari 5 hari perminggu. jadwal kerja yang
kedua adalah flextime sebuah sistem yang membolehkan karyawan dengan batasan tertentu,
untuk menentukan jadwal kerja mereka sendiri. Dan yang terakhir adalah minggu kerja yang
fleksibel sebuah jadwal kerja yang berbeda dari jadwal normal atau jadwal standar selama 8 jam
perhari (sepuluh 10 jam perhari selama 4 hari perminggu)
7.4. Desain pekerjaan
Desain pekerjaan adalah sebuah pendekatan yang menetapkan tugas-tugas yang
terkandung dalam suatu pekerjaan bagi seseorang atau sebuah kelompok, pendapat ini di
kemukakan oleh Heizer & Render: (2005,p.504). Sedangkan pendapat yang lain, Handoko:
(1984,p.178-179).desain pekerjaan adalah sebagai fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja
seorang individu atau kelompok secara organisasi. Tujuannya adalaah untuk mengatur
penguasan-penguasan kerja yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadi dan individual para
pemegang jabatan.
Heizer & Render: (2005,p.506) menyatakan Job specialization merupakan pembagian
tenaga kerja menjadi tugas-tugas yang unik,sedangkan simamora(1995,p.116-119) lebih
menekankan kepada tenknik yang mengarah kepada pekerjaan yang sangat terspelisasi.
job expansion,variasi akan membuat pekerjaan menjadi “lebih baik” dan bahwa para karyawan
akan menikmati kualitas lingkungan kerja yang lebih baik. Karena fleksibelitas ini memberikan
keuntungan bagi karyawan dan organisasi pendapat di atas di kemukakan oleh Heizer & Render:
(2005,p.506)
Kutipan dari, Handoko: (1984,p.181), job enlargement itu berarti pekerjaan-pekerjaan diperluas
secara horizontal,melalui penambahan lebih banyak tugas kepada karyawan untuk meningkatkan
variasi pekerjaan dan mengurangi sifat yang membosankan (monoton) pada pekerjaan, tetapi
bukan berarti meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan yang telah diperluas. Dalam perusahaan perlu diadakan pengelompokan antara tugas-
tugas yang akan di kerjakan,dan tugas tersebut di kelompokkan berdasarkan keahlian yang di
miliki oleh seorang karyawan,beragam tugas yang memiliki tingkat keahlian yang hampir
sama,merupakan pemekaran secara horizontal,Heizer dan Render: (2005,p.506)
Heizer dan Render: (2005,p.506), berpendapat job rotasion adalah sebuah system dimana
seorang karyawan dari satu pekerjaan yang khusus kepekerjaan khusus lainnya, Dengan
dilakukannya job rotasion ini maka seorang karyawan berpeluang untuk bisa merasakan
pekerjaan yang lainnya, sehingga karyawan tidak merasa bosan atau tertekan pada satu pekerjaan
yang sebelumnya. Sedangkan ahli lain seperti simamora(1995,p.116-119) mengemukakan
pendapatnya bahwa seorang individu secara sistematis berpindah dari satu posisi ke posisi yang
lain di dalam sebuah organisasi untuk mendapatkan pengalaman yang baru di luar tempat kerja
yang sebelumnya.
Job enrichment adalah Sebuah metode yang memberikan karyawan sebuah tanggung jawab yang
lebih besar yang meliputi perencanaan dan pengendalian yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan,Heizer dan Render: (2005,P.506). adapun pendapat dari simamora: (1995,p.116-119)
lebih menekankan kepada karyawan agar di mana karyawan tidak merasa jenuh bahkan dia
merancang untuk mengurangi kebosanan yang sering menjadi kepada karyawan seperti bagian
dari pekerjaan yang berulang-ulang di lakukan karyawan setiap dari di waktu kerja.
Job empowerment Heizer dan Render: (2005,p.506),memperluas pekerjaan karyawan, sehingga
tanggung jawab yang lebih otoritas berpindah pada tingkat organisasi serendah, perluasan
pekerjaan memungkinkan karyawan untuk lebih meningkatkan kinerja secara individu atau
kelompok.
7.5 Keterbatasan perluasan pekerjaan
Perluasan kerja adalah praktek memperluas isi pekerjaan untuk memasukkan lebih
banyak variasi dan lebih banyak tugas pada tingkat yang sama Greenberg dan
Baron:(1997,p.163). Mohammad Abdul Mukhyi:(2009,p.3) berpendapat bahwa Perluasan
Pekerjaan atau Job Enlargment merupakan Perluasan secara horisontal, melalui penambahan
lebih banyak tugas kepada karyawan untuk meningkatkan variasi pekerjaan dan mengurangi sifat
yang membosankan pada pekerjaan agar dimana karyawan-karyawan yang ada tidak merasa
jenuh. Sedangkan sumber lain mengatakan Perluasan pekerjaan atau 'pekerjaan vertikal loading'
adalah di mana individu dapat memperoleh lebih banyak tanggung jawab, otonomi dan kontrol
atas tugas yang mereka lakukan Riches:(1994,p.240)
Dengan adanya Perluasan kerja akan memberikan karyawan tingkat kontrol yang
tinggi terhadap pekerjaan mereka, mulai dari perencanaan dan pengorganisasian dengan melalui
pelaksanaan dan mengevaluasi hasil . Hal ini didasarkan pada studi Herzberg ( 1959)
menunjukkan bahwa cara yang paling efektif untuk memotivasi pekerja adalah dengan berfokus
pada kebutuhan yang lebih tinggi .