OKULASI

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

PERANGKAT AJARAN

MATA KULIAH : PERBANYAKAN TANAMAN


MATERI PELAJARAN : OKULASI
ALAT DAN BAHAN : PISAU OKULASI, TALI, ENTRES, BATANG BAWAH
DOSEN : YULI HERLINA SP. M.Sc

MATERI POKOK :
Okulasi adalah tindakan memasukkan /menempelkan/menyisipkan satu mata tunas (entres)
ke bawah kulit batang bawah sehingga terjadi penyatuan dan kombinasi ini terus tumbuh
membentuk individu baru. Mata tunas diambil dari tanaman jenis unggul, sedangkan batang
bawah berasal dari tanaman asal biji yang mempunyai perakaran kuat dan pertumbuhan
yang baik.

Macam Okulasi
A. Berdasarkan umur batang bawah dan entres.
1. Okulasi Dini, yaitu okulasi yang dilakukan pada saat batang bawah dan entres
masih sangat muda (1-3 bulan).
2. Oulasi hijau, yaitu okulasi yang dilakukan pada saat batang bawah dan entres sudah
agak tua tetapi batangnya masih berwarna hijau.
3. Oulasi coklat, yaitu okulasi yang dilakukan pada saat batang bawah sudah berwarna
coklat.

Berikut ini contoh macam-macam okulasi pada karet beserta kriterianya :

Jenis Batang bawah Entres


Okulasi Umur Diameter Umur Diameter Warna
Coklat 8-10 bln 1 cm 1 - 2 thn 2 – 4 cm Coklat
Hijau 4 – 6 bln 0,75 cm 3 – 4 bln 0,5 – 1 cm Hijau tua
Dini 2 – 3 bln 0,5 cm 3 – 4 mg 0,5 cm Hijau muda

Persentase keberhasilan ketiga macam okulasi ini relatif tidak berbeda. Okulasi dini
dan hijau mempunyai keuntungan yaitu dapat dilakukan lebih awal.

B. Berdasaran cara membuat keratan batang bawah dan entres

1. Metode Forkert yang diubah


Cara okulasi ini merupakan cara yang paling banyak dipakai, misalnya untuk
mengokulasi karet, rambutan, durian, dll.
Dalam cara ini, mula-mula kulit batang bawah disayat melintang, kemudian
dikelupas ke bawah sepanjang 2 – 5 cm. Dua per tiga dari ulit yang dikelupas
dipotong sehingga sisanya membentuk lidah. Mata tunas atau entres sebaiknya
berukuran tidak jauh berbeda dengan batang bawah. Setelah calon mata tempel
beserta sebagian kayunya disayat, lalu jaringan kayunya dilepas secara hati-hati
dengan tangan atau punggung pisau. Selanjutnya mata tempel inidisisipan diantara
kulit dan kayu batang bawah. Kemudian diikat erat dengan tali plastik. Pengikatan
dilakukan dari bawah ke atas (seperti susunan atap). Kira-kira 2 – 3 minggu
setelah penempelan, tali pengikat sudah dapat dibuka. Kalau mata tempel masih
hijau segar berarti okulasi berhasil. Pekerjaan selanjutnya adalah memotong
batang bawah kira-kira 5 cm di atas bidang okulasi.

2. Okulasi Mata Berkayu (Chip Budding)


Pada cara okulasi ini, penempelan mata tunas dilakukan dengan mengikutkan
sebagian jaringan kayunya, atau dengan kata lain bagian kayunya tidak dilepas.
Sedangkan penyayatan batang bawahnya juga dengan membuang sebagian
jaringan kayunya. Keuntungan cara okulasi ini yaitu dapat dilakukan pada
tanaman yang kulit kayunya tipis dan sukar dikelupas. Okulasi mata berayu
dilakukan dengan menyayat calon mata tempel lebih kurang 2 cm di atas mata
tunas. Sayatan dibuat miring ke bawah sampai masuk ke jaringan kayunya. Pada
jarak 1 cm di bawah mata tunas dilakukan pula pemotongan miring hingga kedua
potongan ini bertemu. Hasil dari pemotongan atau sayatan ini membentuk suatu
kepingan atau chip yang akan dipakai sebagai mata tempel. Cara yang sama
dilakukan pada batang bawah, tetapi chip yang terbentuk dibuang. Ukuran kedua
potongan dibuat sama supaya kambium dari kedua potongan dapat menyatu.
Setelah kepingan mata tempel ditempatan pada batang bawah, kemudian diikat
dengan plastik okulasi.
Contoh tanaman yang biasa diokulasi dengan cara ini : jeruk, mawar, dll.

3. Okulasi T (T Budding)
Cara okulasi ini hampir sama dengan cara pertama, hanya saja keratan batang
bawah dibuat berbentuk huruf T.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat okulasi :


- Pisau okulasi harus bersih dan tajam, tidak boleh digunakan untuk keperluan lain
agar kesehatan tanaman terjaga.
- Kain lap dan plastik pembalut/pengikat dalam keadaan bersih.
- Bekerja cepat
- Kambium jangan dibiarkan terlalu lama membuka
- Bidang luka tidak boleh kotor
- Diusahakan agar kambium melekat baik satu sama lain
- Dalam penempelan diusahakan tidak terjadi gesekan.
- Pohon batang atas dan bawah sudah berdaun tua.
- Mata tunas jangan terbalik.

Langkah Kerja Okulasi


I. Membuat jendela okulasi pada batang bawah
- pilih batang bawah yang siap diokulasi
- bersihkan dengan kain lap batang yang akan diokulasi
- buatlah goresan mendatar setinggi 10 cm dari permukaan tanah
- buat pula goresan vertikal sepanjang 5 cm, lebar 1,5 cm di bawah goresan mendatar

II. Menyayat mata entres


- sayatlah kayu okulasi yang mengandung satu mata yang baik berikut sedikit
kayunya. Ukurannya disesuaikan dengan jendela okulasi
- lepaskan bagian kayu dari sayatan secara hati-hati. Mata okulasi jangan sampai
rusak

III. Menempelkan mata tunas pada jendela okulasi


- bukalah jendela okulasi dengan punggung pisau okulasi. Potong 2/3 bagian
kulitnya
- tempelkan mata okulasi pada jendela oulasi. Perhatikan mata menghadap ke atas

IV. Mambalut okulasi


- balutlah tempelan okulasi dengan plastik okulasi dengan ikatan dari bawah ke atas
(susunan genteng)

PENUGASAN :
Lakukan perbanyakan tanaman secara okulasi dengan menggunakan alat dan bahan yang
telah disediakan.

Anda mungkin juga menyukai