Anorganik 1 Nitrogen
Anorganik 1 Nitrogen
Anorganik 1 Nitrogen
PENDAHULUAN
Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron berarti "soda asli", "gen",
"pembentukan") secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang
menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara
yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad ke-
18 lagi. Nitrogen juga dikaji pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm Scheele,
Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara
telah flogistat. Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier
sebagai azote, daripada perkataan Yunani αζωτος yang bermaksud "tak bernyawa". Istilah
tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen dalam perkataan Perancis dan kemudiannya
berkembang ke bahasa-bahasa lain.
Nitrogen adalah salah satu unsur golongan VA yang merupakan unsur nonlogam dan
gas yang paling banyak di atmosfer bumi. Nitrogen merupakan unsur yang relatif stabil,
tetapi membentuk isotop-isotop yang 4 di antaranya bersifat radioaktif. Di alam nitrogen
terdapat dalam bentuk gas N2 yang tidak berwarna dan tidak berbau, tidak berasa, dan tidak
beracun. Pada suhu yang rendah nitrogen dapat berbentuk cairan atau bahkan kristal padat
yang tidak berwarna (bening). Selain itu nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa nitrat,
amoniak, protein dan beberapa (Sunardi, 2006: 61-62).
Nitrogen merupakan molekul diatomik yang memiliki ikatan rangkap tiga.3 Energi
ikatannya cukup tinggi sehingga sangat stabil dan sulit bereaksi. Karena itu kebanyakan
entalpi dan energi bebas pembentukan senyawa nitrogen bertanda positif. Molekul nitrogen
ini sangat ringan dan nonpolar sehingga gaya van der waals antar molekul sangat kecil. Gas
ini masuk dan keluar tubuh manusia sewaktu bernafas tanpa berubah. Gas ini tidak berbau
dan tidak berasa. Nitrogen sangat diperlukan digunakan sebagai pembuatan senyawa penting
seperti amonia dan urea. Karena kesetabilan yang tinggi, nitrogen dipakai untuk gas
pelindung gas oksigen dalam pabrik kimia, industri logam, dan dalam pembuatan komponen
elektronika. Nitrogen cair juga di gunakan untuk membekukan makanan secara cepat (Syukri,
1999: 579).
Nitrogen atau zat lemas adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa
bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi
dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak
aktif bereaksi dengan unsur lainnya.
Nitrogen terdapat di udara kira-kira 78,09% persen dari atmosfir bumi dan terdapat
dalam banyak jaringan hidup. Zat lemas membentuk banyak senyawa penting seperti asam
amino, amoniak, asam nitrat, dan sianida. Nitrogen adalah zat non logam, dengan
elektronegatifitas 3.0. Mempunyai 5 elektron di kulit terluarnya. Oleh karena itu trivalen
dalam sebagian besar senyawa. Nitrogen mengembun pada suhu 77K (-196oC) pada tekanan
atmosfir dan membeku pada suhu 63K (-210oC).
Nitrogen dapat ditemukan di alam :
o Nitrogen terdapat di alam sebagai unsur bebas berupa molekul diatomik (N2) kira-kira 78,09%
volume atmosfir.
o Dijumpai dalam mineral penting seperti (KNO3) dan sendawa Chili (NaNO3).
o Pada tumbuhuan dan hewan, nitrogen berupa bentuk protein yang komposisi rata-ratanya 51%
C; 25% O; 16% N; 7% H; 0,4%P; dan 0,4% S.
BAB II
SIFAT KIMIA NITROGEN
Nitrogen adalah unsur yang unik dalam golongannya, karena dapat membentuk
senyawa dalam semua bilangan oksidasi dari tiga sampai lima. Senyawa nitrogen dapat
mengalami reaksi reduksi dan oksidasi. Adapun sifat kimia nitrogen antara lain seperti
berikut.
Sukar bereaksi dengan unsur lain kecuali dengan unsur unsur logam reaktif
membentuk nitrida ionik :
6Li(s) + N2(g) 2Li3N(s)
Catatan : dengan Mg dan Sr membentuk nitrida ionik pada suhu tinggi
BAB III
CARA MEMPEROLEH NITROGEN
1. Skala Laboratorium : memanaskan larutan yang mengandung garam amonia dan garam
nitrit.
NH4+(aq) + NO2- (aq) panas
N2(g) + 2H2O(l)
2. Secara komersil diperoleh dari distilasi bertingkat terhadap udara (proses linde dan claude).
3. Di laboratorium dari dekomposisi termal senyawa amonium nitrit CNH4NO2 dengan cara
dipanaskan. Reaksinya seperti berikut :
CNH4NO2(s) → N2(g) + 2 H2O(l)
4. Dalam industri, dengan cara destruksi bertingkat dan pencairan (destilasi udaracair) karena
N2 mempunyai titik didih rendah daripada O2 maka ia lebih dahulu menguap sebagai fraksi
pertama
BAB IV
IKATAN NITROGEN
a. Ikatan Tunggal
Nitrogen dengan tiga ikatan tunggal terdapat dalam senyawa NR3 (R=H, alkali) yang
mempunyai bentuk piramida segitiga. Terjadinya ikatan dapat diterangkan melalui orbital
hibrida sp3 dengan pasangan elektron non ikatan atau pasangan elektron menyendiri
menempati posisi salah satu dari keempat sudut struktur tetrahedron, dengan demikian bentuk
molekul yang sesungguhnya menjadi tampak sebagai piramida segitiga. Aspek kimiawi yang
penting dalam senyawa ini berkaitan denga peran pasangan elektron non ikatan. Dengan
adanya sepasang electron non ikatan, semua senyawa NR3 bertindak sebagai basa Lewis.
Oleh karena itu NR3 dapat membentuk senyawa kompleks dengan asam lewis dan dapat pula
bertindak sebagai ligan ion-ion logam transisi.
Energi ikatan tunggal N-N relatif sangat lemah. Jika dibandingkan dengan energi ikatan
tunggal C-C, terdapat perbedaan yang sangat mencolok. Perbandingan ini untuk unsur-unsur
dalm periode 2 adalah 350, 160, 140, dan 150 kJ mol-1 , yang secara berurutan menunjuk
pada energi ikatan tunggal dalam senyawa H3C-CH3, H2N-NH2, HO-OH, dan F-F. Perbedaan
ini mungkin ada hubungannya dengan pengaruh tolakan antar pasangan elektron non ikatan,
yaitu tidak ada, ada sepasang, dua pasang dan tiga pasang untuk masing-masing senyawa
tersebut. Rendahnya energi ikatan tunggal ini, tidak seperti karbon, berakibat kecilnya
kecenderungan pembentukan rantai bagi atom nitrogen.
b. Ikatan ganda / rangkap
Nitrogen membentuk molekul N2 yang stabil dengan ikatan ganda tiga yang sangat kuat
dengan jarak ikatan sangat pendek yaitu 1,09 A. Energi ikatnya sangat besar, 942 kJ mol-1,
jauh lebih besar daripada energy ikatan ganda tiga untuk fosfor (481 kJ mol-1) dan juga lebih
besar daripada energy ikatan ganda tiga karbon (835 kJ mol-1). Hal ini dapat dijelaskan
bahwa atom nitrogen menggunakan salah satu orbital p untuk ikatan ∞ dan dua yang lain
untuk ikatan π. Fosfor membentuk molekul P4 atau struktur lapis tertentu dengan ikatan
tunggal. Jika nitrogen membentuk satu ikatan tunggal dan satu ikatan rangkap dua, maka
struktur molekulnya non linear.
c. Absennya peran orbital d
Dengan fluorin, nitrogen hanya membentuk trifluorida, NF3, sedangkan fosfor
membentuk trifluorida PF3 dan pentafluorida PF5. teori hibridisasi menyarankan bahwa atom
fosfor dalam PF5 mengalami hibridisasi sp3d, jadi melibatkan orbital 3d dalam membentuk
ikatan P-F; atom nitrogen tidak mungkin menyediakan orbital d, dan oleh karena itu tidak
mampu membentuk senyawa analog.
d. Elektronegatifitas
Elektronegatifitas nitrogen jauh lebih tinggi dibanding dengan anggota-anggota lainnya
dalam golongannya. Akibatnya, sifat polaritas ikatan dalam senyawa nitrogen sering
berlawanan dengan sifat polaritas ikatan dalam senyawa anggota lainnya. Ikatan kovalen N-H
sangat polar maka ammonia bersifat basa, sedangkan senyawa hidrida anggota yang lain,
fosfina PH3, arsina AsH3, dan stibina SbH3, bersifat netral.
BAB V
SENYAWA SENYAWA NITROGEN
A. Amonia(NH3)
Amonia (NH3) dan garam-garamnya bersifat mudah larut dalam air. Sumber amonia di
perairan adalah pemecahan nitrogen organik (protein dan urea) dan nitrogen anorganik yang
terdapat di dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan organic oleh mikroba
dan jamur (amonifikasi). Sumber amonia adalah reduksi gas nitrogen yang berasal dari proses
difusi udara atmosfer, limbah industri dan domestik. Amonia yang terdapat dalam mineral
masuk ke badan air melalui erosi tanah. Selain terdapat dalam bentuk gas, amonia
membentuk senyawa kompleks dengan beberapa ion logam. Amonia juga dapat terserap
kedalam bahan-bahan tersuspensi dan koloid sehingga mengendap di dasar perairan. Amonia
di perairan dapat menghilang melalui proses volatilisasi karena tekanan parsial amonia dalam
larutan meningkat dengan semakin meningkatnya pH. Ikan tidak bisa bertoleransi terhadap
kadar amonia bebas yang terlalu tinggi karena dapat mengganggu proses pengikatan oksigen
oleh darah dan pada akhirnya dapat meningkatkan sifokasi. Pada budidaya intensif, yang
padat penebaran tinggi dan pemberian pakan sangat intensif, penimbunan limbah kotoran
terjadi sangat cepat.
Ammonia adalah bahan kimia dengan rumus kimia NH3. Molekul ammonia
mempunyai bentuk segi tiga. Ammonia terdapat di atmosfera dalam kuantiti yang kecil akibat
pereputan bahan organik. Ammonia juga dijumpai di dalam tanah, dan di tempat dekat
dengan gunung berapi. Pada suhu dan tekanan piawai, ammonia adalah gas yang tidak
mempunyai warna dan lebih ringan daripada udara (0.589 ketumpatan udara). Titik leburnya
ialah -75 °C dan titik didihnya ialah -33.7 °C. 10% larutan ammonia dalam air mempunyai
pH 12. Ammonia dalam bentuk cair mempunyai muatan haba yang sangat tinggi.
Dalam molekul amonia atom pusat N dikelilingi oleh tiga PEI dan sepasang PEB, maka
bentuk molekul amonia adalah piramida segitiga; atom N terletak pada puncak piramida
sedangkan ketiga atom H pada dasar piramida.
Pembuatan Amonia dengan Proses Haber Bosch
Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hydrogen ditemukan oleh Fritz Haber
(1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri pembuatan amonia untuk
produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang insinyur kimia juga dari
Jerman. Persamaan termokimia reaksi sintesis amonia adalah :
N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g) ∆H = -92,4Kj Pada 25oC : Kp = 6,2×105
Reaksi kekanan pada pembuatan amonia adalah reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm
lebih baik jika suhu diturunkan, tetapi jika suhu diturunkan maka reaksi berjalan sangat
lambat . Amonia punya berat molekul 17,03. Amonia ditekanan atmosfer fasanya gas. Titik
didih Amonia -33,35 oC, titik bekunya -77,7 oC, temperatur & tekanan kritiknya 133 oC &
1657 psi. Entalpi pembentukan (∆H), kkal/mol NH3(g) pada 0oC, -9,368; 25 oC, -11,04. Pada
proses sintesis pd suhu 700-1000oF, akan dilepaskan panas sebesar 13 kkal/mol. Kondisi
optimum untuk dapat bereaksi dengan suhu 400- 600oC, dengan tekanan 150-300 atm.
Kondisi optimum pembuatan amonia (NH3) dapat digambarkan pada tabel berikut :
Dengan kemajuan teknologi sekarang digunakan tekanan yang jauh lebih besar,
bahkan mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang terbentuk
segera dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi
(dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Kemudian campuran gas
dipanaskan dalam suatu ruangan yang bersama katalisator sehingga terbentuk amonia.
Diagram alur dari proses Haber-bosch untuk sintesis amonia, diberikan pada Gambar berikut
ini :
Di laboratorium dibuat dengan cara memanaskan campuran garam ammonium dengan suatu
basa
NH4+(aq) + OH-(aq) H2O(l) + NH3(g)
Contoh :
2NH4Cl(s) + Ca(OH)2(s) CaCl (s) + 2H2O(l) + 2NH3(g)
Hidrolisis nitride ionic
Contoh :
Li3N + 3H2O 3LiOH + NH3
Ca3N2 + 3H2O 3Ca(OH)2 + 2N
Di industri : amoniak diperoleh dengan mereaksikan campuran gas N2 dan H2 pada suhu 500
o
C, 200 atm < P < 1000 atm, katalis Fe.
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
N2 diperoleh dari destilasi udara.
H2 diperoleh dari reaksi gas metan dan air.
Ni
CH4(s) + 2H2O(l) CO2(g) + 4H2(g)
A. Nitrogen oksida, ( NO ).
Oksida divalen nitrogen. Didapatkan dengan reduksi nitrit melalui reaksi berikut:
KNO2 + KI + H2SO4 → NO + K2SO4 + H2O + ½ I2
Karena jumlah elektron valensinya ganjil (11 e), NO bersifat paramagnetik. Jarak N-
O adalah 115 pm dan mempunyai karakter ikatan rangkap. Elektron tak berpasangan di
orbital π* antiikatan dengan mudah dikeluarkan, dan NO menjadi NO+ (nitrosonium) yang
isoelektronik dengan CO.
Karena elektronnya dikeluarkan dari orbital antiikatan, ikatan N-O menjadi lebih kuat.
Senyawa NOBF4 dan NOHSO4 mengandung kation ini dan digunakan sebagai oksidator 1
elektron.
Walaupun NO sebagai gas monomerik bersifat paramagnetik, dimerisasi pada fasa
padatnya akan menghasilkan diamagnetisme. NO merupakan ligan kompleks logam transisi
yang unik dan membentuk kompleks misalnya [Fe(CO2)(NO)2], dengan NO adalah ligan
netral dengan 3 elektron. Walaupun M-N-O ikatannya lurus dalam kompleks jenis ini, sudut
ikatan M-N-O berbelok menjadi 120° – 140° dalam [Co(NH3)5(NO)]Br2, dengan NO- adalah
ligan 4 elektron. Akhir-akhir ini semakin jelas bahwa NO memiliki berbagai fungsi kontrol
biologis, seperti aksi penurunan tekanan darah, dan merupakan spesi yang paling penting,
setelah ion Ca2+, dalam transduksi sinyal.
B. Dinitrogen trioksida, N2O3.
Bilangan oksidasi nitrogen dalam senyawa ini adalah +3, senyawa ini tidak stabil dan
akan terdekomposisi menjadi NO dan NO2 di suhu kamar. Senyawa ini dihasilkan bila
kuantitas ekuivalen NO dan NO2 dikondensasikan pada suhu rendah. Padatannya berwarna
biru muda, dan akan bewarna biru tua bila dalam cairan, tetapi warnanya akan memudar pada
suhu yang lebih tinggi.
C. Nitrogen dioksida ( NO2)
Nitrogen dioksida merupakan senyawa nitrogen dengan nitrogen berbilangan oksidasi +4.
NO2 merupakan senyawa dengan jumlah elektron ganjil dengan elektron yang tidak
berpasangan, dan berwarna coklat kemerahan. Senyawa ini berada dalam kesetimbangan
dengan dimer dinitrogen tetraoksida, N2O4, yang tidak bewarna. Proporsi NO2 adalah 0.01%
pada -11° C dan meningkat perlahan menjadi 15,9% pada titik didihnya (21.2° C), menjadi
100% pada 140° C.
N2O4 dapat dihasilkan dengan pirolisis timbal nitrat
2 Pb(NO3)2 → 4NO2 + 2PbO+O2 pada 400 oC
Bila NO2 dilarutkan dalam air dihasilkan asam nitrat dan nitrit:
2 NO2 + H2O → HNO3+HNO2
Dengan oksidasi satu elektron, NO2+ (nitroil) terbentuk dan sudut ikatan berubah dari
134o dalam NO2 netral menjadi 180o. Di pihak lain, dengan reduksi satu elektron, terbentuk
ion NO2- (nitrito) dengan sudut ikatan 115o.
D. Dinitrogen pentaoksida ( N2O5)
Dinitrogen pentaoksida didapatkan bila asam nitrat pekat secara perlahan didehidrasi
dengan fosfor pentoksida pada suhu rendah. Senyawa ini menyublim pada suhu 32.4 oC.
Karena dengan melarutkannya dalam air akan dihasilkan asam nitrat, dinitrogen pentoksida
juga disebut asam nitrat anhidrat.
N2O5 + H2O → 2 HNO3
Walaupun pada keadaan padat dinitrogen pentoksida merupakan pasangan ion
NO2NO3 dengan secara bergantian lokasi ion ditempati oleh ion lurus NO2+ dan ion planar
NO3-, pada keadaan gas molekul ini adalah molekular.
E. Asam nitrat (HNO3)
Secara komersil asam nitrat dibuat dengan cara oksidasi amoniak. Prosesnya disebut
dengan Proses Oswald. Tahapannya sebagai berikut :
1. Oksidasi ammonia menjadi NO menggunakan katalis campuran logam platinum – radium
yang dipanaskan hingga 900 oC.
katalis
4NH3 + 5O2 4NO + 6H2O
F. Urea CO(NH2)2
Pupuk urea mengandung kurang lebih 46% N sehingga digunakan sebagai sumber nitrogen
bagi tumbuh – tumbuhan.
Di dalm tanah, urea bersifat basa.
Bahan baku pembuatan urea adalah gas alam dan udara.
Ni
CH4(g) + 2H2O(l) CO2(g) + 4H2(g)
Nitrogen hadir di lingkungan dalam berbagai bentuk kimia termasuk nitrogen organik,
amonium (NH4 +), nitrit (NO2-), nitrat (NO3-), dan gas nitrogen (N2). Nitrogen organik dapat
berupa organisme hidup, atau humus, dan dalam produk antara dekomposisi bahan organik
atau humus dibangun. Proses siklus nitrogen mengubah nitrogen dari satu bentuk kimia lain.
Banyak proses yang dilakukan oleh mikroba baik untuk menghasilkan energi atau menumpuk
nitrogen dalam bentuk yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Diagram di atas menunjukkan
bagaimana proses-proses cocok bersama untuk membentuk siklus nitrogen (lihat gambar).
1. Fiksasi Nitrogen
Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang mengubah nitrogen di
udara menjadi ammonia (NH3). Mikroorganisme yang mem-fiksasi nitrogen disebut
diazotrof. Mikroorganisme ini memiliki enzim nitrogenaze yang dapat menggabungkan
hidrogen dan nitrogen. Reaksi untuk fiksasi nitrogen biologis ini dapat ditulis sebagai berikut
:
N2 + 8 H+ + 8 e− → 2 NH3 + H2
Mikro organisme yang melakukan fiksasi nitrogen antara lain : Cyanobacteria,
Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, dan Frankia. Selain itu ganggang hijau biru juga
dapat memfiksasi nitrogen. Beberapa tanaman yang lebih tinggi, dan beberapa hewan (rayap),
telah membentuk asosiasi (simbiosis) dengan diazotrof. Selain dilakukan oleh
mikroorganisme, fiksasi nitrogen juga terjadi pada proses non-biologis, contohnya sambaran
petir. Lebih jauh, ada empat cara yang dapat mengkonversi unsur nitrogen di atmosfer
menjadi bentuk yang lebih reaktif :
a. Fiksasi biologis
Beberapa bakteri simbiotik (paling sering dikaitkan dengan tanaman polongan) dan
beberapa bakteri yang hidup bebas dapat memperbaiki nitrogen sebagai nitrogen organik.
Sebuah contoh dari bakteri pengikat nitrogen adalah bakteri Rhizobium mutualistik, yang
hidup dalam nodul akar kacang-kacangan. Spesies ini diazotrophs. Sebuah contoh dari hidup
bebas bakteri Azotobacter.
b. Industri fiksasi nitrogen
Di bawah tekanan besar, pada suhu 600 C, dan dengan penggunaan katalis besi, nitrogen
atmosfer dan hidrogen (biasanya berasal dari gas alam atau minyak bumi) dapat
dikombinasikan untuk membentuk amonia (NH3). Dalam proses Haber-Bosch, N2 adalah
diubah bersamaan dengan gas hidrogen (H2) menjadi amonia (NH3), yang digunakan untuk
membuat pupuk dan bahan peledak.
c. Pembakaran bahan bakar fosil
Mesin mobil dan pembangkit listrik termal, yang melepaskan berbagai nitrogen oksida
(NOx).
d. Proses lain
Selain itu, pembentukan NO dari N2 dan O2 karena foton dan terutama petir, dapat
memfiksasi nitrogen.
2. Asimilasi
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik dalam bentuk
ion nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan memperoleh nitrogen dari tanaman yang
mereka makan.
Tanaman dapat menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui rambut akarnya.
Jika nitrat diserap, pertama-tama direduksi menjadi ion nitrit dan kemudian ion amonium
untuk dimasukkan ke dalam asam amino, asam nukleat, dan klorofil. Pada tanaman yang
memiliki hubungan mutualistik dengan rhizobia, nitrogen dapat berasimilasi dalam bentuk
ion amonium langsung dari nodul. Hewan, jamur, dan organisme heterotrof lain mendapatkan
nitrogen sebagai asam amino, nukleotida dan molekul organik kecil.
3. Amonifikasi
Jika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah menjadi amonium (NH4+)
oleh bakteri dan jamur.
4. Nitrifikasi
Konversi amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh bakteri yang hidup di
dalam tanah dan bakteri nitrifikasi lainnya. Tahap utama nitrifikasi, bakteri nitrifikasi seperti
spesies Nitrosomonas mengoksidasi amonium (NH4 +) dan mengubah amonia menjadi nitrit
(NO2-). Spesies bakteri lain, seperti Nitrobacter, bertanggung jawab untuk oksidasi nitrit
menjadi dari nitrat (NO3-). Proses konversi nitrit menjadi nitrat sangat penting karena nitrit
merupakan racun bagi kehidupan tanaman.
5. Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen (N2),
untuk menyelesaikan siklus nitrogen. Proses ini dilakukan oleh spesies bakteri seperti
Pseudomonas dan Clostridium dalam kondisi anaerobik. Mereka menggunakan nitrat sebagai
akseptor elektron di tempat oksigen selama respirasi. Fakultatif anaerob bakteri ini juga dapat
hidup dalam kondisi aerobik.
BAB VII
KEGUNAAN NITROGEN
o Dalam bentuk ammonia, nitrogen digunakan sebagai bahan pupuk, pembuatan pulp untuk
kertas, pembuatan garam nitrat dan asam nitrat, berbagai jenis bahan peledak, pembuatan
senyawa nitro dan berbagai jenis refrigeran. Dari gas ini juga dapat dibuat urea, hidrazina dan
hidroksilamina.
o Asam nitrat digunakan dalam pembuatan zat pewarna dan bahan peledak.
o Nitrogen sering digunakan jika diperlukan lingkungan yang inert, misalnya dalam bola lampu
listrik untuk mencegah evaporasi filamen .
o Sedangkan nitrogen cair banyak digunakan sebagai refrigerant (pendingin) yang sangat
efektifkarena relatif murah.
o Banyak digunakan oleh laboratorium - laboratorium medis dan laboratorium - laboratorium
penelitian sebagai pengawet bahan-bahan preservatif untuk jangka waktu yang sangat lama,
misalnya pada bank sperma, bank penyimpanan organ-organ tubuh manusia, bank darah, dsb.
o Fungsi Dalam Ekologi
Nitrogen sangatlah penting untuk berbagai proses kehidupan di Bumi. Nitrogen
adalah komponen utama dalam semua asam amino, yang nantinya dimasukkan ke dalam
protein, tahu kan kalau protein adalah zat yang sangat kita butuhkan dalam pertumbuhan.
Nitrogen juga hadir di basis pembentuk asam nukleat, seperti DNA dan RNA yang nantinya
membawa hereditas. Pada tumbuhan, banyak dari nitrogen digunakan dalam molekul klorofil,
yang penting untuk fotosintesis dan pertumbuhan lebih lanjut. Meskipun atmosfer bumi
merupakan sumber berlimpah nitrogen, sebagian besar relatif tidak dapat digunakan oleh
tanaman. Pengolahan kimia atau fiksasi alami (melalui proses konversi seperti yang
dilakukan bakteri rhizobium), diperlukan untuk mengkonversi gas nitrogen menjadi bentuk
yang dapat digunakan oleh organisme hidup, oleh karena itu nitrogen menjadi komponen
penting dari produksi pangan. Kelimpahan atau kelangkaan dari bentuk "tetap" nitrogen,
(juga dikenal sebagai nitrogen reaktif), menentukan berapa banyak makanan yang dapat
tumbuh pada sebidang tanah
Daftar Pustaka
1. http://www.scribd.com/doc/24553568/Makalah-Unsur-Nitrogen
2. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-anorganik-universitas/kimia-unsur-non-
logam/oksida-nitrogen/
3.
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=bilanganoksidasinitrogen&source=web&cd=2&v
ed=0CCUQFjAB&url=http%3A%2F%2Fwww.chem-is-try.org%2Fmateri_kimia%2Fkimia-
anorganik-universitas%2Fkimia-unsur-non-logam%2Foksida-
nitrogen%2F&ei=s7TcTvyXNofzrQex2Olx&usg=AFQjCNEyKTddYr6jETBLFe3xkNXiN7
V58w&cad=rja
4. Achmad, Hiskia.1992. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: Institut Teknologi Bandung
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu nitrogen?
b. Bagaimana cara pembuatan nitrogen?
c. Bagaimanakah sifat fisika dan kimia nitrogen itu?
d. Apa senyawa – senyawa penting dari nitrogen itu?
e. Apakah kegunaan nitrogen bagi kehidupan?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui cara pembuatan nitrogen
b. Untuk mengetahui sifat fisika dan kimia nitrogen
c. Untuk mengetahui senyawa – senyawa nitrogen
d. Untuk mengetahui kegunaan nitrogen
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sejarah Nitrogen
Nitrogen ditemukan oleh DanielRutherford pada tahun 1772. Nitrogen atau zat lemas adalah
unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya
ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan
logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat
lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya.
Nitrogen berasal dari bahasa Latin Nitrogenium, nitrum, nitron artinya soda, genes artinya
pembentuk. Nitrogen di alam utamanya terdapat diatmosfer (+ 79% nitrogen).
Di alam, nitrogen terdapat dalam
a.unsur bebas
Sebagai N2 karena molekul ini sangat stabil.
b.senyawa,
Umumnya dalam bentuk oksida nitrogen seperti NO2, NO, N2O3, N2O4, dan N2O5
Nitrogen pada permukaan bumi hampir seluruhnya 99,9% terdapat dalam bentuk molekul
gas diatomic (N2). Udara mengandung nitrogen bebas sebanyak 78% volume atmosfer bumi
dan hanya 0,03% di dalam kulit bumi. Dalam bentuk terikat, nitrogen banyak terdapat dalam
bentuk mineral nitrat KNO3 dan NaNO3.
Pada tanaman dan hewan nitrogen bergabung berupa bentuk protein yang komposisinya rata-
rata 51% C, 25% O, 16% N, 7% H, 0,4% P dan 0,6% S. nitrogen mempunyai dua isotop yaitu
15
N dan 14N yang mempunyai angka banding absolut 14N/15N=
C. Pembuatan nitrogen
Sifat kimia
1. Molekul N2 berikatan kovalen rangkap tiga, memiliki energy ikatan yang relative besar yaitu
946 kJ/mol sehingga sangat stabil atau sukar bereaksi pada suhu tinggi (endoterm) dengan
bantuan katalis.
2. Pada suhu ruangan N2 bereaksi sangat lambat dengan logam Li menghasilkan Li3N.
Sedangakan dengan logam-logam lain, dapat dilakukan dengan cara mengerjakan loncatan
bunga api listrik melalui gas nitrogen yang bertekanan rendah, proses ini dikatalisasi oleh
adanya oksigen homo terbentuk nitrogen aktif (N2 menjadi 2N) yang dapat membentuk
senyawa nitrida dengan logam-logam tertentu.
3. Nitrogen bereaksi dengan hydrogen atau aksigen pada suhu yang tinggi seperti dalam
loncatan bunga api listrik, membentuk gas NH3 dan NO3 .
E. Senyawaan Nitrogen
Senyawaan nitrogen terbagi manjadi :
1.. Nitrida Hidrida ( NH3, garam amonium, hidrasin N2H4, hidroksilamin NH2OH )
2. Oksida nitrogen ( N2O, NO, NO2, N2O5 )
3. Asam nitrit
Hidrida utama nitrogen ialah amonia (NH3) walaupun hidrazina (N2H4) juga banyak
ditemukan. Amonia bersifat basa dan terlarut sebagian dalam air membentuk ion ammonium
(NH4 +). Amonia cair sebenarnya sedikit amfiprotik dan membentuk ion ammonium dan
amida (NH2-); keduanya dikenal sebagai garam amida dan nitride (N3-), tetapi terurai dalam
air. Gugus bebas amonia dengan atom hidrogen tunggal atau ganda dinamakan amina. Rantai
cincin atau struktur hidrida nitrogen yang lebih besar juga diketahui tetapi tak stabil.
1) Amonia
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati
berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki
sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik
dan dapat merusak kesehatan. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan Amerika
Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan ammonia dalam gas berkonsentrasi
35 ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi
tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian. Sekalipun amonia di
AS diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai bahan beracun
jika terhirup, dan pengangkutan amonia berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (13,248 L)
harus disertai surat izin.
Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat. Istilah ini
menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia mendidih di suhu -33°C,
cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat rendah. Walaupun
begitu, kalor penguapannya amat tinggi sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa
di dalam sungkup asap. "Amonia rumah" atau amonium hidroksida adalah larutan NH3
dalam air. Konsentrasi larutan tersebut diukur dalam satuan baumé. Produk larutan komersial
amonia berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat baumé (sekitar 30
persen berat amonia pada 15.5 °C). Amonia yang berada di rumah biasanya memiliki
konsentrasi 5 hingga 10 persen berat amonia.
Sifat fisik dan kimia
Amonia umumnya bersifat basa (pKb=4.75), namun dapat juga bertindak sebagai
asam yang amat lemah (pKa=9.25). NH3 merupakan molekul polar, berbentuk piramid
dengan tiga atom hydrogen menempati dasar piramid dan memiliki sepasang elektron bebas
pada puncaknya (atom N), menyebabkan senyawa ini mudah terkondensasi (suhu kondensasi
-33oC) menjadi cairan dengan kekuatan besar sebagai pelarut. Dalam banyak hal, ammonia
cair merupakan pelarut yang mirip dengan air dan mampu melarutkan berbagai macam
garam. Selain itu, ammonia mempunyai sifat yang unik dalam hal melarutkan logam-logam
alkali dan alkali tanah, yakni menghasilkan larutan yang mengandung elektron tersolvasi.
Gas ammonia sangat larut dalam air, karena baik NH3 maupun H2O adalah molekul-molekul
polar.
Kelimpahan
Senyawa nitrogen yang utama adalah ammonia, NH3, yang terdapat di atmosfir dalam
jumlah yang sangat sedikit, terutama sebagai produk peruraian bahan yang mengandung
nitrogen dari hewan dan tumbuhan. Proses ini merupakan cara yang paling ekonomis untuk
fiksasi nitrogen, yakni konversi nitrogen di atmosfir menjadi senyawa yang berguna.
Pembuatan
Pada proses Haber, ammonia disintesis dengan cara melewatkan campuran nitrogen
dan hidrogen di atas permukaan katalisator (umumnya besi oksida) pada suhu 500 0C dan
tekanan 1000 atm, yang rata-rata dapat mengkonversi 50% N2 menjadi NH3.
N2(g)+ 3H2 (g) → 2NH3(g) = + 22 kkal
Kegunaan
1. Sebagai pupuk (kompos maupun urea)
2. Disinfectan
3. Bahan bakar
4. Pelarut senyawa organik, anorganik, dan logam
5. Bahan pembuatan asam nitrat
2) Asam Nitrat
Asam nitrat, HNO3 merupakan salah satu asam anorganik yang penting dalam industri
dan laboratorium, sehingga diproduksi dalam jumlah yang banyak sekali. Pembuatan asam
nitrat ini pada prinsipnya menggunakan cara oksidasi katalitik ammonia pada proses Oswald
Pembuatan
Asam nitrat adalah merupakan satu jenis bahan kimia industri yang penting,
diproduksi dalam skala besar dengan proses Haber-Bosch dan biasanya sangat erat dengan
produksi ammonia, NH3. Langkah pertama adalah oksidasi NH3 menjadi NO. Setelah
pendinginan, NO dicampur dengan udara dan diabsorbsi di dalam suatu aliran air. Reaksi-
reaksi di bawah ini adalah langkah-langkah reaksi menghasilkan HNO3 ≈ 60% (berat) dan
konsentrasi-nya dapat dinaikkan menjadi 68% dengan cara destilasi, proses ini dikenal
dengan proses Oswald :
Pada tahap pertama, campuran NH3 dan udara dilewatkan melalui kumparan platina yang
dipanaskan pada temperatur 800 0C. Pada pendinginan, produk nitrogen oksida (NO)
dioksidasi menjadi nitrogen dioksida (NO2), yang kemudian mengalami disproporsionasi
dalam larutan membentuk asam nitrat dan NO. Dengan cara memberikan konsentrasi O2 yang
cukup tinggi, NO sisa akan diubah menjadi NO2 dan reaksi terakhir akan bergeser ke arah
kanan. Untuk mendapatkan asam 100% dilakukan destilasi HNO3 yang volatil. Asam nitrat
murni dapat dibuat di laboratorium dengan cara menambahkan H2SO4 ke KNO3 dan
mendestilasi hasil reaksi in vacuo. Asam nitrat adalah cairan tak berwarna, tetapi harus
disimpan dibawah temperatur 273 K untuk mencegah dekomposisi yang menyebabkan asam
berwarna kuning.
4 HNO3 → 4 NO2 + 2 H2O + O2
Sifat-sifat
Dalam larutan aqueous, HNO3 bertindak sebagai suatu asam kuat yang menyerang
kebanyakan logam-logam (yang sering terjadi lebih cepat jika terdapat HNO2 dalam jumlah
trace), kecuali emas (Au) dan logam-logam golongan platinum; dimana besi (Fe) dan krom
(Cr) mengalami passivasi oleh HNO3 (semacam lapisan film tipis sehingga logam-logam ini
tidak bisa diserang). Bila timah, arsen dan beberapa logam-logam golongan-d direaksikan
dengan HNO3, maka akan dihasilkan oksida-oksida logam-logam tersebut, tetapi jika HNO3
direaksikan dengan logam-logam lain akan dihasilkan nitrat-nitrat. Hanya Mg, Mn, dan Zn
yang menghasilkan gas hidrogen jika direaksikan dengan HNO3 dengan konsentrasi sangat
encer. Jika logam tersebut merupakan reduktor yang lebih kuat daripada H2, maka reaksi
dengan HNO3 akan mereduksi asam menjadi N2, NH3. NH2OH atau N2O,
sedangkan logam lain akan menghasilkan NO atau NO2
3 Cu(s) + 8 HNO3(aq.encer)→ 3 Cu(NO3) 2(aq) + 4 H2O(l) + 2 NO(g)
Cu(s) + 4 HNO3(aq.pekat) → Cu(NO3) 2(aq) + 2 H2O(l) + 2 NO2(g)
3) N2 O dan N2O
Jika asam nitrat pekat direduksi oleh logam (misalnya Cu), maka akan dihasilkan asap coklat
berupa gas nitrogen dioksida, NO2. Molekul ini bersifat paramagnetik karena mengandung
jumlah elektron valensi ganjil (lima dari nitrogen dan enam dari masing-masing oksigen).
Jika gas coklat ini didinginkan, warnanya memudar dan keparamagnetannya hilang.
Observasi ini ditafsirkan sebagai petunjuk bahwa dua molekul NO2 berpasangan (dimerisasi)
membentuk satu molekul dinitrogen tetroksida, N2O4, dalam kesetimbangan
2 NO2(g) → N2O4(g) + 14,6 kkal
sedemikian pada 60 0C dan tekanan 1 atm separuh nitrogen berupa NO2 dan separuhnya lagi
berupa N2O4. Kalau suhu dinaikkan, dekomposisi N2O4 lebih disukai. Campuran NO2-N2O4
sangat beracun dan merupakan oksidator kuat. Sedangkan campuran N2O4 cair dan derivate
hidrazin telah digunakan sebagai bahan bakar pesawat ruang angkasa Apollo 12 dalam missi
penerbangannya ke bulan, karena bahan bakar ini cocok untuk melakukan landing dan take
off di permukaan bulan. N2O4 adalah merupakan oksidator kuat dan bila mengadakan kontak
dengan suatu derivate hidrazin, misalnya MeNHNH2 dengan segera akan teroksidasi seperti
reaksi berikut:
5N2O4 + 4MeNHNH 2→ 9N2 + 12H2O + 4CO2
dan reaksi ini sangat eksotermik yang pada temperatur operasi semua produk reaksi adalah
gas. Seperti telah disebut dalam kaitannya dengan proses Ostwald, NO2, atau lebih tepatnya
campuran NO2 dan N2O4, larut dalam air membentuk HNO3 dan NO.
4) N2O5
Selain pada asam nitrat dan nitrat, nitrogen dengan bilangan oksidasi +5 ditemui pada
nitrogen pentoksida, N2O5. Senyawa ini merupakan asam anhidrat dari HNO3 yang dapat
dihasilkan dari reaksi asam nitrat pekat dengan senyawa dehidrator kuat seperti fosfor oksida,
P4O10. Pada suhu kamar, N2O5 berupa padatan putih yang mengalami dekomposisi secara
lambat menjadi NO2 dan O2. Dengan air, N2O5 bereaksi sangat hebat membentuk HNO3.
F . Kegunaan nitrogen
Dalam bentuk amonia niotrogen digunaksn sebagai bahan pupuk, obat-obatan, asam nitrat,
urea, hidrasin, amin, dan pendingin.
Asam nitrat digunakan dalam pembuatan zat pewarna dan bahan peledak.
Nitrogen sering digunakan jika diperlukan lingkungan yang inert, misalnya dalam bola lampu
listrik untuk mencegah evaporasi filamen
Sedangkan nitrogen cair banyak digunakan sebagai refrigerant (pendingin) yang sangat efektif
karena relatif murah
Banyak digunakan oleh laboratorium-laboratorium medis dan laboratorium -laboratorium
penelitian sebagai pengawet bahan-bahan preservatif untuk jangka waktu yang sangat lama,
misalnya pada bank sperma, bank penyimpanan organorgan tubuh manusia, bank darah, dsb
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Nitrogen berasal dari bahasa Latin Nitrogenium, nitrum, nitron artinya soda, genes artinya
pembentuk. Nitrogen di alam utamanya terdapat diatmosfer (+ 79% nitrogen).
Nitrogen pada permukaan bumi hampir seluruhnya 99,9% terdapat dalam bentuk molekul
gas diatomic (N2). Udara mengandung nitrogen bebas sebanyak 78% volume atmosfer bumi
dan hanya 0,03% di dalam kulit bumi.
1.. Nitrida Hidrida ( NH3, garam amonium, hidrasin N2H4, hidroksilamin NH2OH )
2. Oksida nitrogen ( N2O, NO, NO2, N2O5 )
3. Asam nitrit
1. Fiksasi Nitrogen Nitrogen adalah unsur yang paling berlimpah di atmosfer (78% gas di
atmosfer adalah nitrogen). Meskipun demikian, penggunaan nitrogen pada bidang biologis
sangatlah terbatas. Nitrogen merupakan unsur yang tidak reaktif (sulit bereaksi dengan unsur
lain) sehingga dalam penggunaan nitrogen pada makhluk hidup diperlukan berbagai proses,
yaitu diantaranya: fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, denitrifikasi. Siklus nitrogen
sendiri adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur nitrogen menjadi
berbagai macam bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat terjadi secara biologis
maupun non-biologis. Siklus nitrogen secara khusus sangat dibutuhkan dalam ekologi karena
ketersediaan nitrogen dapat mempengaruhi tingkat proses ekosistem kunci, termasuk
produksi primer dan dekomposisi. Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil,
penggunaan pupuk nitrogen buatan, dan pelepasan nitrogen dalam air limbah telah secara
dramatis mengubah siklus nitrogen global. Di alam, Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa
organik seperti urea, protein, dan asam nukleat atau sebagai senyawa anorganik seperti
ammonia, nitrit, dan nitrat. Tahap pertama Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari
atmosfir ke dalam tanah. Selain air hujan yang membawa sejumlah nitrogen, penambahan
nitrogen ke dalam tanah terjadi melalui proses fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen secara
biologis dapat dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan polong-polongan,
bakteri Azotobacter dan Clostridium. Selain itu ganggang hijau biru dalam air juga memiliki
kemampuan memfiksasi nitrogen. Tahap kedua Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis
digunakan oleh produsen (tumbuhan) diubah menjadi molekul protein. Selanjutnya jika
tumbuhan atau hewan mati, mahluk pengurai merombaknya menjadi gas amoniak (NH3) dan
garam ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses ini disebut dengan amonifikasi.
Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak dan senyawa ammonium menjadi nitrat oleh
Nitrobacter. Apabila oksigen dalam tanah terbatas, nitrat dengan cepat ditransformasikan
menjadi gas nitrogen atau oksida nitrogen. Fungsi Dalam Ekologi Nitrogen sangatlah penting
untuk berbagai proses kehidupan di Bumi. Nitrogen adalah komponen utama dalam semua
asam amino, yang nantinya dimasukkan ke dalam protein, tahu kan kalau protein adalah zat
yang sangat kita butuhkan dalam pertumbuhan. Nitrogen juga hadir di basis pembentuk asam
nukleat, seperti DNA dan RNA yang nantinya membawa hereditas. Pada tumbuhan, banyak
dari nitrogen digunakan dalam molekul klorofil, yang penting untuk fotosintesis dan
pertumbuhan lebih lanjut. Meskipun atmosfer bumi merupakan sumber berlimpah nitrogen,
sebagian besar relatif tidak dapat digunakan oleh tanaman. Pengolahan kimia atau fiksasi
alami (melalui proses konversi seperti yang dilakukan bakteri rhizobium), diperlukan untuk
mengkonversi gas nitrogen menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh organisme hidup, oleh
karena itu nitrogen menjadi komponen penting dari produksi pangan. Kelimpahan atau
kelangkaan dari bentuk "tetap" nitrogen, (juga dikenal sebagai nitrogen reaktif), menentukan
berapa banyak makanan yang dapat tumbuh pada sebidang tanah. Transformasi nitrogen ini
dapat terjadi secara biologis maupun non-biologis. Walaupun terdapat sangat banyak molekul
nitrogen di dalam atmosfir, nitrogen dalam bentuk gas tidaklah reaktif. Hanya beberapa
organisme yang mampu untuk mengkonversinya menjadi senyawa organik dengan proses
yang disebut fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang
mengubah nitrogen di udara menjadi ammonia (NH3). Mikroorganisme yang mem-fiksasi
nitrogen disebut diazotrof. Mikroorganisme ini memiliki enzim nitrogenaze yang dapat
menggabungkan hidrogen dan nitrogen. Reaksi untuk fiksasi nitrogen biologis ini dapat
ditulis sebagai berikut : N2 + 8 H+ + 8 e− → 2 NH3 + H2 Mikro organisme yang melakukan
fiksasi nitrogen antara lain : Cyanobacteria, Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, dan
Frankia. Selain itu ganggang hijau biru juga dapat memfiksasi nitrogen. Beberapa tanaman
yang lebih tinggi, dan beberapa hewan (rayap), telah membentuk asosiasi (simbiosis) dengan
diazotrof. Selain dilakukan oleh mikroorganisme, fiksasi nitrogen juga terjadi pada proses
non-biologis, contohnya sambaran petir. Lebih jauh, ada empat cara yang dapat
mengkonversi unsur nitrogen di atmosfer menjadi bentuk yang lebih reaktif : a. Fiksasi
biologis: beberapa bakteri simbiotik (paling sering dikaitkan dengan tanaman polongan) dan
beberapa bakteri yang hidup bebas dapat memperbaiki nitrogen sebagai nitrogen organik.
Sebuah contoh dari bakteri pengikat nitrogen adalah bakteri Rhizobium mutualistik, yang
hidup dalam nodul akar kacang-kacangan. Spesies ini diazotrophs. Sebuah contoh dari hidup
bebas bakteri Azotobacter. b. Industri fiksasi nitrogen : Di bawah tekanan besar, pada suhu
600 C, dan dengan penggunaan katalis besi, nitrogen atmosfer dan hidrogen (biasanya berasal
dari gas alam atau minyak bumi) dapat dikombinasikan untuk membentuk amonia (NH3).
Dalam proses Haber-Bosch, N2 adalah diubah bersamaan dengan gas hidrogen (H2) menjadi
amonia (NH3), yang digunakan untuk membuat pupuk dan bahan peledak. c. Pembakaran
bahan bakar fosil : mesin mobil dan pembangkit listrik termal, yang melepaskan berbagai
nitrogen oksida (NOx). Fiksasi nitrogen yang lain terjadi karena proses geofisika, seperti
terjadinya kilat. Kilat memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, tanpanya tidak
akan ada bentuk kehidupan di bumi. Walaupun demikian, sedikit sekali makhluk hidup yang
dapat menyerap senyawa nitrogen yang terbentuk dari alam tersebut. Hampir seluruh
makhluk hidup mendapatkan senyawa nitrogen dari makhluk hidup yang lain. Oleh sebab itu,
reaksi fiksasi nitrogen sering disebut proses topping-up atau fungsi penambahan pada
tersedianya cadangan senyawa nitrogen. Vertebrata secara tidak langsung telah mengonsumsi
nitrogen melalui asupan nutrisi dalam bentuk protein maupun asam nukleat. Di dalam tubuh,
makromolekul ini dicerna menjadi bentuk yang lebih kecil yaitu asam amino dan komponen
dari nukleotida, dan dipergunakan untuk sintesis protein dan asam nukleat yang baru, atau
senyawa lainnya.
Sumber: http://forester-untad.blogspot.co.id/2013/06/materi-lengkap-tentang-fiksasi-
nitrogen.html
Konten adalah milik dan hak cipta forester untad blog