Modul Pelatihan Profil Desa
Modul Pelatihan Profil Desa
Modul Pelatihan Profil Desa
Modul Pelatihan
Profil Desa dan Kelurahan
Modul Pelatihan
Profil Desa dan Kelurahan
Pendahuluan 1
Kurikulum 3
Pokok Bahasan 1
Dinamika Kelompok dan Pre-Test 9
Pokok Bahasan 2
Kebijakan Pendataan Perkembangan Desa dan
Kelurahan 29
Pokok Bahasan 3
Persiapan Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan 37
Pokok Bahasan 4
Instrumen Manual Penyusunan Profil Desa dan
Kelurahan 45
Pokok Bahasan 5
Program Aplikasi Penyusunan Profil Desa dan
Kelurahan 65
Pokok Bahasan 6
Evaluasi dan Refleksi Penyelenggaraan Pelatihan 71
Daftar Istilah
Latar Belakang
turut menentukan keberhasilan pelaksanaan pelatihan penyusunan dan
pendayagunaan profil desa dan kelurahan untuk selanjutnya.
Kurikulum
Pokok Alokasi
Materi Bahasan
Bahasan Waktu
Pokok Alokasi
Materi Bahasan
Bahasan Waktu
Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa
dan Kelurahan
Pokok Alokasi
Materi Bahasan
Bahasan Waktu
Modul pelatihan ini terdiri dari 6 (enam) Satuan Pembahasan (PB) yang
dikembangkan menjadi beberapa Satuan Sub Pokok Bahasan (SPB). Adapun
jadwal Pelatihan Profil Desa dan Kelurahan disajikan sebagai berikut.
NO WAKTU ACARA
Hari Pertama
1 12.00 - 18.00 Check in
2 18.00 - 19.00 Makan Malam
3 19.00 - 19.45 Pembukaan
Pengantar oleh MC
Laporan oleh Panitia
Sambutan/Pengarahan dan MEMBUKA secara resmi
oleh Pimpinan
Doa
Pengantar Program Pelatihan Profil Desa dan
19.45 - 20.30 Kelurahan
20.30 - 21.15 Perkenalan, Pengorganisasian Peserta dan Tata Tertib
Hari Kedua
06.30 - 08.00 Makan Pagi Peserta
08.00 - 08.45 Pre Test
08.45 - 10.15 Kebijakan Pendataan Perkembangan Desa dan
Kelurahan: Permendagri Nomor 12 Tahun 2007
tentang Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa
dan Kelurahan
10.15 - 10.45 Istirahat (cofee Break)
10.45 - 13.00 Persiapan Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan
untuk Pendataan Perkembangan Desa dan Kelurahan
13.00 - 14.00 Istirahat (Makan Siang dan Shalat)
14.00 - 14.45 LANJUTAN
14.45 - 15.30 Pelaksanaan Pendataan Perkembangan Desa dan
Kelurahan: Instrumen Manual Penyusunan Profil Desa
dan Kelurahan
15.30 - 16.00 Istirahat (coffee break)
5
NO WAKTU ACARA
16.00 - 16.45 LANJUTAN
16.45 - 17.30 LANJUTAN
17.30 - 19.00 Istirahat (Makan Malam dan Shalat)
19.00 -21.15 LANJUTAN
Hari Ketiga
06.30 - 08.00 Makan Pagi Peserta
08.00 - 08.45 Pelaksanaan Pendataan Perkembangan Desa dan
Kelurahan: Program Aplikasi Penyusunan Profil Desa
dan Kelurahan
08.45 - 10.15 LANJUTAN
10.15 - 10.45 Istirahat (cofee Break)
10.45 - 13.00 LANJUTAN
13.00 - 14.00 Istirahat (Makan Siang dan Shalat)
14.00 - 15.30 LANJUTAN
15.30 - 16.00 Istirahat (coffee break)
16.00 - 16.45 LANJUTAN
16.45 - 17.30 LANJUTAN
17.30 - 19.00 Istirahat (Makan Malam dan Shalat)
19.00 -20.30 LANJUTAN
Hari Keempat
06.30 - 08.00 Makan Pagi Peserta
08.00 - 10.15 LANJUTAN
10.15 - 10.45 Istirahat (cofee Break)
10.45 - 13.00 LANJUTAN
13.00 - 14.00 Istirahat (Makan Siang dan Shalat)
14.00 - 15.30 LANJUTAN
15.30 - 16.00 Istirahat (coffee break)
16.00 - 17.30 LANJUTAN
17.30 - selesai Istirahat (Makan Malam dan Shalat)
Hari Kelima
06.30 - 08.00 Makan Pagi Peserta
08.00 - 08.45 Post Test
08.45 - 09.30 Review dan Pembulatan
09.30 - 10.15 Penutupan
Pengantar oleh MC
Laporan oleh Panitia
6
NO WAKTU ACARA
Sambutan/Pengarahan dan MENUTUP secara resmi
oleh Pimpinan
Doa
Foto Bersama
Ramah Tamah
10.15 - 11.15 Penyelesaian Administrasi dan Check out
8
Pokok Bahasan 1
Dinamika Kelompok dan Pre-Test
: disalin atau dicopy pada fasilitas media yang tersedia agar dapat dilihat oleh peserta
di depan kelas
Modul 1.1
Sub Pokok Bahasan
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 1.1.
: disalin atau dicopy pada fasilitas media yang tersedia agar dapat dilihat oleh peserta di
depan kelas
PROSES PEMBELAJARAN
Bahan/Materi/
No. Kegiatan Pembelajaran dan Metode Waktu
Media
1 Pengantar 5 menit Lembar Bacaan
Fasilitator menjelaskan garis besar Pengantar pada
10
PROSES PEMBELAJARAN
Bahan/Materi/
No. Kegiatan Pembelajaran dan Metode Waktu
Media
maksud dan tujuan pelatihan Modul 1.1.1
2 Ceramah 20 Kurikulum
Fasilitator menjelaskan : menit Pelatihan pada
Tujuan dilaksanakannnya pelatihan. Lembar Modul
Materi Pelatihan yang diberikan 1.1.2
Proses dan jadwal pelatihan Skema Tujuan
Pelatihan pada
Lembar Modul
1.1.3
Bagan Alur
Pelatihan pada
pada Lembar
Modul 1.1.4
3 Tanya Jawab dan Diskusi 20
menit
Media :
Lembar Balik
Spidol
OHP/LCD
Projector
Alat dan kertas
tulis
Pengeras suara
Komputer
11
Modul 1.1.1
Bacaan Pengantar
kelurahan dimaksud. Aparat atau fasilitator tersebut harus dibekali pemahaman
dan kemampuan teknis terkait dengan pendataan perkembangan desa dan
kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Permendagri Nomor 12 Tahun 2007.
Untuk membentuk aparat pengelola ataupun fasilitator yang handal
maka perlu pemilihan metode pelatihan yang dapat diimplementasikan secara
berjenjang. Pelatihan yang menempati jenjang pertama adalah Pelatihan bagi
Pelatih (Training of Trainer) yang berlangsung di level Aparatur Pusat. Para
Peserta pelatihan dibekali pengetahuan dan kemampuan teknis untuk
selanjutnya diberikan tanggung jawab menyebar ke seluruh Provinsi di
Indonesia guna melakukan tugas-tugas sebagai fasilitator, edukator dan
motivator dalam memberi pemahaman dan membentuk kemampuan teknis
penyusunan data profil desa baik secara manual ataupun secara program
aplikasi, kepada sejumlah calon petugas pada Pokja Penyusunan Profil Desa
dan Kelurahan di level provinsi dan kabupaten/kota.
Pelatih pada tingkat pusat diharapkan nantinya secara berjenjang dapat
melatih aparat pengelola pada tingkat provinsi. Demikian selanjutnya, pelatih
pada tingkat provinsi dapat menjadi pelatih bagi aparat pelaksana pada tingkat
kabupaten/kota, kecamatan hingga tingkat desa dan kelurahan.
Para peserta TOT pada tingkat pusat akan memiliki beban dan tanggung
jawab yang lebih besar dikarenakan ia harus mampu menyerap seluruh
informasi dan pengetahuan teknis yang diberikan oleh narasumber utama.
Narasumber utama ini merupakan para perumus kebijakan, pembuat instrumen
dan pembuat aplikasi program. Seluruh bekal yang diterima informasi dan
kemampuan teknis tersebut harus benar-benar dipahami dan dikuasai agar tidak
keliru dalam penyampaian kepada para petugas Pokja yang akan dilatihnya pada
kesempatan berikut di Daerah. Kekeliruan dalam penyampaian tentunya akan
berdampak kepada kesalahan pendataan pada tingkat paling bawah.
13
Modul 1.1.2
Kurikulum Modul
Kurikulum Modul
Alokasi
Pokok
Materi Bahasan Waktu
Bahasan
(SATUAN
JP )
14
SPB 4.3. Pembuatan Laporan Data Profil
Desa dan Kelurahan
PB 5 Pelaksanaan Pendataan Perkembangan Desa dan 22
Kelurahan: Program Aplikasi Penyusunan Profil
Desa dan Kelurahan
SPB.5.1. Pengenalan sistem operasionalisasi
aplikasi profil desa dan kelurahan
secara offline.
SPB.5.2 Pengenalan sistem operasionalisasi
aplikasi profil desa dan kelurahan
secara online.
PB 6 Evaluasi dan Refleksi Penyelenggaraan Pelatihan 4
SPB.6.1. Pos Tes
SPB.6.2. Evaluasi dan Refleksi
Penyelenggaraan Pelatihan
SPB.6.3. Pembukaan dan Penutupan
15
Modul 1.1.3.
Tujuan Penelitian
16
BAGAN ALUR PELATIHAN Modul 1.1.4
Bagan Alur
Pelatihan
Pembukaan (1 JP)
Bina Suasana
PB.2. Kebijakan Pendataan Perkembangan Desa dan Kelurahan:
Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Penyusunan dan
Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan (2 JP)
Wawasan dan
Pemahaman Kebijakan
PB.3. Persiapan Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan untuk
Pemerintah
Pendataan Perkembangan Desa dan Kelurahan (4 JP)
Instrumen Pengumpulan Data
Evaluasi
PB.6. Evaluasi dan Refleksi Penyelenggaraan Pelatihan(2 JP)
Penutupan (1 JP)
17
Modul 1.2
Sub Pokok Bahasan
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 1.2
Perkenalan, Pengorganisasian Peserta dan Tata Tertib Pelatihan
Tujuan Setelah pembahasan materi, peserta diharapkan mampu :
1. Mengenal dan dikenal antar peserta, fasilitator dan panitia
penyelenggara Pelatihan Pendataan Perkembangan Desa dan
Kelurahan melalui Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa
dan Kelurahan
2. Memilih kepengurusan Pelatihan Pendataan Perkembangan
Desa dan Kelurahan melalui Penyusunan dan pendayagunaan
profil desa dan kelurahan
3. Menetapkan tata tertib selama pelatihan berlangsung
PROSES PEMBELAJARAN
Bahan/Materi/
No. Kegiatan Pembelajaran dan Metode Waktu
Media
1 Pengantar 5 menit Lembar Modul
Fasilitator menjelaskan judul SPB, tujuan 1.2.
pembelajaran dan waktu yang dialokasikan
2 Ceramah 10 Lembar Bacaan
Fasilitator menjelaskan : makna menit Modul 1.2.2
perkenalan, tujuan dan manfaat
perkenalan serta pentingnya
pengorganisasian/ kepengurusan peserta
selama pelatihan berlangsung
3 Pemanasan : Tukar KTP 10 Lembar
⎯ Fasilitator mengkondisikan peserta menit Permainan
melakukan perkenalan dengan Tukar KTP
menggunakan permainan “Tukar (M.1.2.2)
KTP”
⎯ Peserta saling tukar KTP dan
melakukan perkenalan
⎯ Fasilitator dan peserta membahas
proses yang terjadi sewaktu melakukan
permainan
18
4 Kerja Pleno 15
Fasilitator meminta setiap peserta menit
menuliskan satu nama calon ketua kelas.
Selanjutnya, peserta diminta untuk
menyampaikn nama calon Pengurus kelas
serta alasan pengajuan nama tersebut.
Sementara hal itu berlangsung, dilakukan
penghitungan jumlah suara yang diperoleh
untuk nama-nama yang diajukan oleh
peserta. Nama yang menduduki jumlah
perolehan tertinggi menjadi Ketua Kelas.
Selanjutnya ketua terpilih dapat
mengambil salah satu nama dari calon
pengurus kelas atau diluar nama tersebut,
untuk diangkat sebagai sekretaris.
5 Ceramah dan Diskusi Pleno
Fasilitator meminta peserta untuk
memimpin kegiatan penyusunan Tata
Tertib Kelas. Peserta mendiskusikan
tentang Rancangan Tata Tertib dan
membuat kesepakatan tentang Waktu
Belajar. Pengurus kelas mencatat hasil
diskusi di kertas dinding atau media lain
yang memungkinkan untuk dilihat
bersama-sama. Fasilitator mereview,
menelaah dan mengambil kesimpulan atas
hasil diskusi. Kesimpulan dituliskan di
kertas dinding atau media lain yang
memungkinkan untuk dilihat bersama-
sama.
Media :
Lembar Balik
Spidol
OHP/LCD
Projector
Alat dan kertas
tulis
Pengeras suara
Komputer
19
Modul 1.2.1
Tukar KTP
TUKAR KTP
20
Modul 1.2.1
Pre Test
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 1.3
Pre Tes
PROSES PEMBELAJARAN
Bahan/Materi/
No. Kegiatan Pembelajaran dan Metode Waktu
Media
1 Pengantar 15 menit Lembar Modul
Fasilitator menjelaskan judul SPB, tujuan 1.3.1
pembelajaran dan waktu yang
dialokasikan
2 Pengisian Pre Tes (Kerja Individu) 30 menit Lembar Pre Tes
⎯ Fasilitator mendistribusikan lembar pada Modul 1.3.2
soal dan lembar jawaban pre tes yang
sudah disiapkan panitia.
⎯ Peserta mengisi lembar pre tes
menurut petunjuk yang telah
dijelaskan
⎯ Fasilitator melakukan pengawasan
atas aktifitas pengisian lembar pre tes
⎯ Fasilitator mengumpulkan lembar pre
tes yang sudah dikerjakan peserta
3 Pengolahan Hasil Tes - Lembar Kunci
Fasilitator mengolah data bobot nilai Jawaban
yang diperoleh peserta dan melakukan (M.1.3.2)
interpretasi atas data-data tersebut, guna
21
PROSES PEMBELAJARAN
Bahan/Materi/
No. Kegiatan Pembelajaran dan Metode Waktu
Media
diambil kesimpulan umum sebagai bahan
kebijakan atas langkah-langkah
penguatan dan titik tekan materi yang
dinilai kurang dikuasai peserta.
Media :
Lembar Balik
Spidol
OHP/LCD
Projector
Alat dan kertas
tulis
Pengeras suara
Komputer
22
Modul 1.3.2.
Lembar Pre Test
PRE TES
Pelatihan Pendataan Perkembangan Desa dan Kelurahan
sesuai Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan
(Waktu : 25 menit)
Nama :
Instansi :
Provinsi :
Petunjuk Soal :
Tulislah nama lengkap dan asal instansi serta provinsi
Bacalah dengan teliti setiap soal yang tersedia sebelum menentukan jawaban
yang benar dari pilihan yang tersedia
Lingkari salah satu jawaban yang anda anggap benar
Bila anda merasa perlu merubah pilihan yang telah lebih dahulu diputuskan,
maka berilah tanda silang pada jawaban sebelumnya. Kemudian lingkari
jawaban yang baru.
Soal :
1. Apakah landasan hukum penyelenggaraan kegiatan Pendataan
Perkembangan Desa dan Kelurahan :
a. Permendagri Nomor 17 tahun 2002
b. Permendagri Nomor 12 tahun 2007
c. Permendagri Nomor 17 tahun 2007
2. Terkait dengan jawaban anda pada soal nomor 1 di atas, Peraturan Menteri
Dalam Negeri tersebut mengatur tentang :
a. Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan
b. Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan
c. Pelaksanaan Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan
Kelurahan
a. Keseluruhan sumber daya yang dimiliki atau digunakan oleh desa dan
kelurahan baik sumber daya manusia, sumber daya alam dan
kelembagaan maupun prasarana dan sarana untuk mendukung
percepatan kesejahteraan masyarakat.
6. Tugas dari Pelaksana penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan
kelurahan pada level pemerintahan terendah :
a. Mengumpulkan dan mengolah data profil desa dan kelurahan di tingkat
desa/kelurahan
b. Mempublikasi data profil desa dan kelurahan di tingkat desa/kelurahan
c. Keduanya benar
7. Tugas dari Pelaksana penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan
kelurahan pada level pemerintahan kec…… :
a. Mengumpulkan, mengolah dan mempublikasikan data profil desa dan
kelurahan di tingkat desa/kelurahan
24
b. Mengumpulkan, mengolah dan mempublikasikan data profil desa dan
kelurahan di kecamatan
c. A dan B benar
8. Tugas dari Pelaksana penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan
kelurahan pada level pemerintahan kabupaten/ kota adalah :
a. Kegiatan pengumpulan, pengolahan dan publikasi data profil desa dan
kelurahan di kabupaten/kota
b. memfasilitasi pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan, analisis,
publikasi, pelaporan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan
tingkat kabupaten/kota.
c. A dan B benar
9. Tugas dari Pelaksana penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan
kelurahan pada level pemerintahan provinsi :
a. Kegiatan pengumpulan, pengolahan dan publikasi data profil desa dan
kelurahan di kabupaten/kota
b. memfasilitasi pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan, analisis,
publikasi, pelaporan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan
tingkat kabupaten/kota.
c. A dan B benar
b. Potensi sumber daya manusia, perkembangan kesehatan, perkembangan
pendidikan, penguasaan aset ekonomi dan sosial
c. A dan B benar
17. Data profil desa dan kelurahan hasil pengolahan di tingkat kabupaten/kota
disahkan dan dipublikasikan oleh :
a. Bupati/Walikota melalui Keputusan Bupati/Walikota
b. Bupati/Walikota melalui Peraturan Bupati/Walikota
c. Bupati/Walikota dengan DPRD melalui Peraturan Daerah
18. Daftar isian data potensi desa dan kelurahan serta data tingkat
perkembangan desa dan kelurahan diisi oleh Pokja profil desa dan kelurahan
pada bulan :
a. Agustus
b. September
c. Oktober.
26
19. Pengumpulan, pengolahan dan publikasi data potensi desa dan kelurahan
dilaksanakan:
a. Setiap Tiga tahun
b. Setiap Dua tahun
c. Setiap tahun
27
Modul 1.3.2
Kunci Jawaban
1. b 11. c
2. a 12. a
3. b 13. a
4. a 14. b
5. b 15. c
6. c 16. b
7. b 17. c
8. c 18. c
9. c 19. a
10. a 20. b
28
Pokok Bahasan 2
Kebijakan Pendataan
Perkembangan Desa
dan Kelurahan
penyelenggaraan Data Profil Desa dan Kelurahan
: disalin atau dicopy pada fasilitas media yang tersedia agar dapat dilihat oleh peserta
di depan kelas
PROSES PEMBELAJARAN
Bahan/Materi/
No. Kegiatan Pembelajaran dan Metode Waktu
Media
1 Pengantar 15 menit
Fasilitator menjelaskan garis besar
kebijakan pemerintah terhadap program
pendataan perkembangan desa dan
kelurahan.
2 Ceramah 80 menit Lembar Bacaan
Fasilitator menyampaikan materi profil Pengantar pada
desa dan kelurahan, yang mencakup Modul 2.1.
kegiatan penyusunan dan serta
pendayagunaan profil. Lampiran I, II,
III dan IV
Kepmendagri
Nomor 12
Tahun 2007
3 Tanya Jawab 25 menit
Fasilitator memberi kesempatan kepada
peserta untuk megajukan pertanyaan
terkait hal-hal yang dirasa belum jelas
dari materi yang disampaikan.
Media :
Lembar Balik
Spidol
OHP/LCD
Projector
Alat dan kertas
tulis
Pengeras suara
Komputer
30
Modul 2.1.
Bacaan Pengantar
31
Potensi desa dan kelurahan adalah keseluruhan sumber daya yang
dimiliki atau atau digunakan oleh desa dan kelurahan baik sumber daya manusia,
sumber daya alam dan kelembagaan maupun prasarana dan sarana untuk
mendukung percepatan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan Tingkat
Perkembangan Desa dan Kelurahan adalah status tertentu dari capaian hasil
kegiatan pembangunan yang dapat mencerminkan tingkat kemajuan dan/atau
keberhasilan masyarakat, pemerintrahan desa dan kelurahan serta pemerintahan
daerah dalam melaksanakan pembangunan di desa dan kelurahan.
Tahapan Penyusunan profil desa dan kelurahan yang dilakukan untuk
pendataan perkembangan desa dan kelurahan sebagaimana disebutkan dalam
Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 pada Pasal 24 meliputi kegiatan berikut
ini:
(1) penyiapan instrumen pengumpulan data;
(2) penyiapan kelompok kerja profil desa/kelurahan;
(3) pelaksanaan pengumpulan data;
(4) pengolahan data; dan
(5) publikasi data profil desa dan kelurahan.
Perlu diperhatikan bahwa dalam pelaksanaannya nanti, kegiatan
penyusunan profil desa dan kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
tersebut dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat desa/kelurahan,
kecamatan, kabupaten/kota sampai tingkat provinsi. Pelaksanaan kegiatan ini
menjadi tugas dan tanggung jawab Kelompok Kerja (Pokja) Profil Desa dan
Kelurahan. Pokja dimaksud dibentuk pada seluruh tingkatan pemerintahan,
yaitu tingkat provinsi, tingkat kabupaten/kota, tingkat kecamatan dan terakhir
pada tingkat desa/ kelurahan. Pedoman mengenai Pokja diatur pada pasal 27,
pasal 28, pasal 29 dan pasal 30 Permendagri Nomor 12 Tahun 2007.
Kembali pada tahapan penyusunan Profil Desa dan Kelurahan, terdapat
hal penting yang perlu digarisbawahi yaitu urutan pertama yang paling krusial
adalah adalah pemahaman yang utuh terhadap instrumen pengumpulan data
profil desa dan kelurahan. Instrumen ini terdiri dari tiga kelompok pengisian
data yaitu : (1) daftar isian data dasar keluarga; (2) daftar isian potensi desa dan
kelurahan; serta (3) daftar isian tingkat perkembangan desa dan kelurahan.
Bagaimana bentuk instrumen tersebut, dapat dilihat pada Lampiran I, II dan III
Permendagri Nomor 12 Tahun 2007.
Setelah Instrumen dikuasai, maka pemilihan sumber informasi dalam
pengumpulan data profil desa dan kelurahan menjadi titik perhatian. Sumber
informasi adalah kepala keluarga, pengurus RT, pengurus RW, kepala dusun,
kepala lingkungan, kepala desa, lurah dan perangkat desa dan kelurahan,
pengurus TP-PKK dan lembaga kemasyarakatan serta unit pelaksana teknis
satuan kerja perangkat daerah dan perangkat pusat yang ada di desa, kelurahan
dan kecamatan. Hal tersebut dicantumkan pada Pasal 31 Permendagri Nomor
12 Tahun 2007.
32
Data dasar keluarga, potensi desa dan kelurahan serta data tingkat
perkembangan desa dan kelurahan yang telah dikumpulkan dari berbagai
informan, selanjutnya akan dilakukan pengolahan. Kegiatan pengolahan data
tersebut dilaksanakan secara berjenjang, dari tingkat desa dan kelurahan,
kecamatan dan kabupaten/kota sampai tingkat provinsi oleh masing-masing
tingkatan Pokja dari tingkatan desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota
hingga provinsi. Pengolahan data dasar keluarga, potensi dan tingkat
perkembangan desa dan kelurahan menggunakan alat bantu program aplikasi
profil desa dan kelurahan serta profil RIAD (software), alat pengolah data
(hardware) serta dukungan sumber daya manusia (brainware) yang ditetapkan
menurut standar nasional. Yang perlu diperhatikan bahwa, pengolahan
dimaksud di atas dilaksanakan melalui klarifikasi, tabulasi, kompilasi dan
rekapitulasi baik melalui program aplikasi maupun secara manual. Hal tersebut
sebagaimana disebutkan pada Pasal 32 Permendagri Nomor 12 Tahun 2007.
Panduan teknis operasional pengolahan data dasar keluarga dan RIAD,
data potensi desa dan kelurahan serta tingkat perkembangan desa dan kelurahan
secara manual dan menggunakan alat bantu program aplikasi sebagaimana
dimaksud tercantum dalam Lampiran IV Permendagri Nomor 12 Tahun 2007.
Hasil pengolahan data profil desa dan kelurahan tersebut di atas, akan
tersaji berupa data tentang : (1) kualitas ibu dan anak di tingkat dusun dan
lingkungan hasil RIAD; (2) tingkatan potensi umum desa dan kelurahan; (3)
potensi pengembangan desa dan kelurahan;(4) tipologi pengembangan desa dan
kelurahan sesuai potensi unggulan; (5) laju perkembangan desa dan kelurahan;
(6) klasifikasi tingkat perkembangan desa dan kelurahan; (7) kategori status
kemajuan desa dan kelurahan; (8) permasalahan kualitas keluarga, tingkatan
potensi umum, factor pembatas pengembangan potensi dan laju
perkembangan, tingkat dan kategori perkembangan desa dan kelurahan; dan (9)
indikasi program pembangunan desa dan kelurahan tahun selanjutnya.
Kesembilan rupa data yang disebutkan tertuang dalam pasal 34 Permendagri
Nomor 12 Tahun 2007.
Selanjutnya, adalah tahapan publikasi hasil pengolahan data. Data yang
telah diolah tersebut disajikan dalam bentuk hardcopy seperti buku dan papan
profil desa dan kelurahan serta bentuk softcopy seperti compact disc room, flash disc
atau audio video agar mudah diakses oleh seluruh pelaku pembangunan desa dan
kelurahan dari tingkat masyarakat sampai dunia usaha dan institusi
pemerintahan pada berbagai tingkatan. Legalitas dan mekanisme tata cara
publikasi ini diatur pada pasal 35, pasal 36, pasal 37 dan Pasal 38 Permendagri
Nomor 12 Tahun 2007.
Rangkaian tahapan kegiatan penyusunan profil desa dan kelurahan
tersebut di atas, dilaksanakan dalam periodeisasi waktu kerja yang baku,
sebagaimana disebutkan pasal 39 Permendagri Nomor 12 Tahun 2007. Periode
waktu kerja dimaksud yakni ; bulan Agustus sampai September adalah masa bagi
33
Pokja melakukan pendistribusian Daftar isian data dasar keluarga kepada
masing-masing kepala keluarga dan melakukan pengumpulan kembali daftar
isian tersebut. Selanjutnya, bulan Oktorber sebagai masa waktu untuk Pokja
mengisi Daftar isian data potensi desa dan kelurahan serta data tingkat
perkembangan desa dan kelurahan. Disusul, bulan November sebagai masa
kerja bagi Pokja melakukan pengolahan data profil desa dan kelurahan.
Terakhir, bulan Desember Pokja harus sudah melakukan publikasi data profil
desa dan kelurahan.
Selain itu, Pasal 40 Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 juga mengatur
perbedaan jarak waktu tahunan dalam memperbaharui atau peremajaan antar
data. Persisnya disebutkan bahwa kegiatan pengumpulan, pengolahan dan
publikasi data potensi desa dan kelurahan dilaksanakan setiap tiga tahun.
Tingginya dinamisasi data dasar keluarga mendorong untuk dilakukan
peremajaan data setiap tahun. Sedangkan data tingkat perkembangan desa dan
kelurahan dilakukan setiap lima tahun.
Dalam kerangka pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan penyusunan
profil desa dan kelurahan, sebagaimana disebutkan pada Pasal 43, Pasal 44 ,
Pasal 45, dan Pasal 46 Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 bahwa perlu
penyampaian laporan tertulis pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan
publikasi data profil desa dan kelurahan secara berjenjang yaitu berturut-turut
dari tingkat desa dan kelurahan dilaporkan oleh Kepala Desa/Lurah kepada
Camat. Seterusnya Camat menyampaikan laporan pelaksanaan tingkat
kecamatan kepada Bupati/Walikota. Seterusnya, Bupati/Walikota melaporkan
kepada Gubernur dan Menteri Dalam Negeri melalui Dirjen Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa. Terakhir, laporan oleh Gubernur kepada Menteri Dalam
Negeri melalui Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Menyangkut
bentuk laporan terdapat pada Lampiran V Permendagri Nomor 12 Tahun
2007.
Pada fase hilir dari keberadaan profil desa dan kelurahan ini adalah
aspek pendayagunaan data profil desa dan kelurahan. Disebutkan pada pasal 41
dan pasal 42 Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 bahwa pendayagunaan data
profil desa dan kelurahan diarahkan pada pemanfaatan data dasar keluarga, data
potensi desa dan kelurahan serta data tingkat perkembangan desa dan kelurahan
sebagai data dasar bersama pelaku pembangunan desa/kelurahan dalam
mendukung perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi
dan pelestarian kebijakan, program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan,
pemberdayaan masyarakat, pelayanan publik, pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan desa, kelurahan dan lembaga kemasyarakatan
serta penataan wilayah adminstrasi pemerintahan.
Harapannya, data tersebut dapat berdayaguna pemanfaatannya untuk :
a. mengetahui karakteristik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia,
dukungan kelembagaan dan perkembangan prasarana dan sarana, tingkat
34
perkembangan ekonomi, kesehatan, pendidikan, keamanan dan ketertiban,
kesadaran politik dan peranserta masyarakat, kinerja lembaga
kemasyarakatan dan pemerintahan desa dan kelurahan serta permasalahan
pembangunan di setiap desa dan kelurahan;
b. mengukur kecepatan perkembangan desa dan kelurahan sebagai dampak
sinergitas potensi sumber daya manusia, sumber daya alam, kelembagaan
dan prasarana dan sarana serta hasil kegiatan pembangunan yang
dilaksanakan setiap tahun;
c. mengukur status kemajuan dan kategorial tingkat perkembangan desa dan
kelurahan swadaya ke swakarya menuju swasembada;
d. menjadi input strategis dalam musyawarah perencanaan pembangunan
partisipatif berbasis potensi dan tingkat perkembangan masyarakat tingkat
desa dan kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional;
e. menjadi pedoman dalam penentuan arah pengembangan desa dan
kelurahan sesuai dengan tipologi potensi dan perkembangan masyarakat;
f. koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi kebijakan dan program
pembangunan masuk desa dan kelurahan;
g. menjadi alat deteksi permasalahan yang menghambat laju perkembangan
kemajuan masyarakat;
h. penataan administrasi pemerintahan desa dan kelurahan;
i. penyediaan bahan penilaian dan pengukuran kinerja pembangunan desa dan
kelurahan melalui perlombaan desa dan kelurahan; dan
j. penentuan lokasi sasaran dan keluarga penerima berbagai program
penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.
Untuk menjamin terlaksananya penyusunan profil desa dan kelurahan
sebagaimana yang diharapakan, maka diperlukan pembinaan dan pengawasan
yang berjenjang dengan masing-masing peran dan tanggung jawab pembinaan.
Sebut saja sebagaimana disebutkan pada pasal 48 Permendagri Nomor 12
Tahun 2007 bahwa Pemerintah dan Pemerintah Provinsi wajib membina
penyelenggaraan penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan
kelurahan. Sedangkan Pemerintah Kabupaten/Kota dan Camat wajib membina
dan mengawasi teknis pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, analisis,
publikasi dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan.
Pembinaan Pemerintah Pusat diantaranya meliputi (1) memberikan
pedoman dan standar pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, analisis, publikasi
dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan; (2) memberikan bimbingan,
supervise, monitoring, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan penyusunan dan
pendayagunaan data profil desa dan kelurahan; (3) melakukan sosialisasi dan
bimbingan teknis kepada pengelola profil desa dan kelurahan di daerah dan
desa/kelurahan; (4) memberikan pedoman pelatihan penyusunan dan
pendayagunaan data profil desa dan kelurahan; dan pembinaan lainnya yang
diperlukan.
35
Pembinaan Pemerintah Provinsi, diantaranya: (1) memfasilitasi
penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan di
kabupaten/kota; (2) menetapkan bantuan keuangan dari pemerintah provinsi
untuk penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan; (3)
melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis penyusunan dan pendayagunaan
data profil desa dan kelurahan skala provinsi;(4) melakukan upaya percepatan
penyediaan data profil desa dan kelurahan tingkat provinsi; (5) melaksanakan
orientasi dan pelatihan bagi pengelola profil desa dan kelurahan di tingkat
provinsi; dan (6) memfasilitasi pendayagunaan data dasar keluarga, data potensi
desa dan kelurahan serta data tingkat perkembangan desa dan kelurahan dalam
proses formulasi, implementasi dan evaluasi kebijakan dan program
penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan
desa/kelurahan di tingkat provinsi.
Pembinaan dan pengawasan Pemerintah Kabupaten/Kota, diantaranya
meliputi: (1) menetapkan bantuan keuangan dari pemerintah kabupaten/kota
untuk penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan di tingkat
desa/kelurahan dan kecamatan; (2) memfasilitasi penyusunan dan
pendayagunaan data profil desa dan kelurahan di kecamatan, desa dan
kelurahan; (3) melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis penyusunan dan
pendayagunaan data profil desa dan kelurahan skala kabupaten/kota; (4)
melakukan upaya percepatan penyediaan data profil desa dan kelurahan tingkat
desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten/kota; (5) melaksanakan orientasi
dan pelatihan bagi kelompok kerja pengelola profil desa dan kelurahan di
tingkat kabupaten/kota; kecamatan dan desa/kelurahan; dan (6) memfasilitasi
pendayagunaan data dasar keluarga, data potensi desa dan kelurahan serta data
tingkat perkembangan desa dan kelurahan di tingkat kabupaten/kota dalam
proses perencanaan dan evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan di desa/kelurahan.
Pembinaan teknis dan pengawasan camat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 48 ayat (2), meliputi: (1) memfasilitasi dukungan pendanaan dalam
anggaran pendapatan dan belanja desa serta anggaran kelurahan untuk
penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan; (2)
memfasilitasi pembentukan kelompok kerja profil desa dan kelurahan di tingkat
desa/kelurahan dan kecamatan; (3) mengkoordinasikan kegiatan pengumpulan,
pengolahan dan publikasi serta pendayagunaan data dasar keluarga, data potensi
desa dan kelurahan serta data tingkat perkembangan desa dan kelurahan di
wilayah kecamatan; (4) memfasilitasi penyusunan dan pendayagunaan data
profil desa dan kelurahan di tingkat kecamatan; (5) melakukan upaya percepatan
penyediaan data profil desa dan kelurahan tingkat desa/kelurahan dan
kecamatan; dan (6) memfasilitasi koordinasi unit kerja pemerintahan dalam
pendayagunaan data profil desa dan kelurahan di tingkat kecamatan.
36
Pokok Bahasan 3
Persiapan Penyusunan
Profil Desa dan Kelurahan
: disalin atau dicopy pada fasilitas media yang tersedia agar dapat dilihat oleh peserta di
depan kelas
37
Modul 3
Pokok Bahasan
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 3.1
PROSES PEMBELAJARAN
Bahan/Materi/
No. Kegiatan Pembelajaran dan Metode Waktu
Media
1 Pengantar 5 menit Lembar Bahan
Bacaan pada
Modul 3.2.1.
2 Ceramah 20 menit Lembar Bahan
Presentasi pada
Modul 3.2.2.
3 Tanya Jawab 20 menit
Media :
Lembar Balik
Spidol
OHP/LCD
Projector
Alat dan kertas
tulis
Pengeras suara
Komputer
38
Modul 3.1.1
Bacaan Pengantar
wilayah dan letak; (2) pertanian; (3) perkebunan; (4) kehutanan; (5)
peternakan; (6) perikanan; (7) bahan galian; (8) sumber daya air; (9) kualitas
lingkungan; (10) ruang publik/taman; dan (11) wisata.
2. Data Sumber daya manusia, Data sumber daya manusia meliputi: (1) jumlah;
(2) usia; (3) pendidikan; (4) mata pencaharian pokok; (5)agama dan aliran
kepercayaan; (6) kewarganegaraan; (7) etnis/suku bangsa; (8) cacat fisik dan
mental; dan (9) tenaga kerja.
3. Data sumber daya kelembagaan meliputi: (1) lembaga pemerintahan desa dan
kelurahan;(2) lembaga kemasyarakatan desa dan kelurahan; (3) lembaga social
kemasyarakatan; (4)organisasi profesi; 5) partai politik; (6)lembaga
perekonomian; (7)lembaga pendidikan; (8) lembaga adat; dan (10) lembaga
keamanan dan ketertiban.
4. Data prasarana dan sarana meliputi: (1) transportasi; (2) informasi dan
komunikasi; (3). prasarana air bersih dan sanitasi; (4) prasarana dan
kondisi irigasi; (5) prasarana dan sarana pemerintahan; (6) prasarana dan
sarana lembaga kemasyarakatan; (7) prasarana peribadatan; (8) prasarana olah
raga; (9) prasarana dan sarana kesehatan; (10) prasarana dan sarana
pendidikan; (11) prasarana dan sarana energi dan penerangan; (11) prasarana
dan sarana hiburan dan wisata; dan (12) prasarana dan sarana kebersihan.
Dengan adanya data potensi desa dan kelurahan maka dapat dilakukan
pengukuran dan analisis guna menentukan tingkatan potensi umum, potensi
pengembangan dan tipologi dari masing-masing desa dan kelurahan. Tiga
peristilahan tersebut, masing-masing terbagi lagi ke dalam spesifikasi yakni :
Tingkatan potensi umum terdiri atas: (1) potensi tinggi; (2) potensi sedang; dan
(3)potensi rendah. Potensi pengembangan terdiri atas: (1) Sangat Potensial
Dikembangkan; (2) Potensial Dikembangkan; (3) Cukup Potensial; (4) Kurang
Potensial Dikembangkan. Tipologi Desa dan Kelurahan merupakan hasil
scoring potensi umum dan potensi pengembangan. Hasilnya akan menentukan
tipologi desa dan kelurahan, yaitu : (1) Tipologi desa dan kelurahan persawahan;
(2) Tipologi desa dan kelurahan perladangan; (3) Tipologi desa dan kelurahan
perkebunan; (4) Tipologi desa dan kelurahan peternakan; (5) Tipologi desa dan
kelurahan nelayan; (6) Tipologi desa dan kelurahan pertambangan/galian; (7)
Tipologi desa dan kelurahan kerajinan dan industri kecil; (8) Tipologi desa dan
kelurahan industri sedang dan besar; dan (9) Tipologi desa dan kelurahan jasa
dan perdagangan.
Dengan demikian, Tipologi Desa/Kelurahan dapat diartikan sebagai
kondisi spesifik keunggulan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia
dan potensi kelembagaan serta potensi prasarana dan sarana dalam menentukan
arah pengembangan dan pembinaan masyarakat berdasarkan karakteristik
keunggulan komparatif dan kompetitif dari setiap desa dan kelurahan
40
Ketiga, Tingkat perkembangan desa dan kelurahan mencerminkan
keberhasilan pembangunan desa dan kelurahan setiap tahun dan setiap lima
tahun yang diukur dari laju kecepatan perkembangan: (1) ekonomi masyarakat;
(2) pendidikan masyarakat; (3) kesehatan masyarakat; (4) keamanan dan
ketertiban; (5) kedaulatan politik masyarakat; (6) peranserta masyarakat dalam
pembangunan; (7) lembaga kemasyarakatan; (8) kinerja pemerintahan desa dan
kelurahan; dan (10) pembinaan dan pengawasan.
Hasil evaluasi keberhasilan kegiatan pembangunan setiap tahun akan
menentukan laju perkembangan desa dan kelurahan dalam kategori : cepat
berkembang, berkembang, lamban berkembang, dan kurang berkembang.
Keluaran analisis laju perkembangan desa dan kelurahan setiap tahun digunakan
untuk mengukur tingkat perkembangan desa dan kelurahan setiap lima tahun
dalam klasifikasi desa dan kelurahan swasembada, swakarya, dan swadaya.
Keluaran Analisis terhadap klasifikasi tingkat perkembangan desa dan
kelurahan swasembada, swakarya dan swadaya, menghasilkan klasifikasi status
kemajuan desa dan kelurahan dalam kategori mula, madya dan lanjut.
41
Modul 3.2.
Bacaan Pengantar
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 3.2
Kelompok Kerja (Pokja) Profil Desa dan Kelurahan
PROSES PEMBELAJARAN
Bahan/Materi/
No. Kegiatan Pembelajaran dan Metode Waktu
Media
1 Pengantar 5 menit Lembar Bahan
Bacaan pada
Modul 3.2.1.
2 Ceramah 20 menit
3 Tanya Jawab 20 menit
Media :
Lembar Balik
Spidol
OHP/LCD
Projector
Alat dan kertas
tulis
Pengeras suara
Komputer
42
Modul 3.2.1
Bacaan Pengantar
tingkat kecamatan kepada Bupati/Walikota
Pada tingkat kabupaten/kota, Pokja profil desa dan kelurahan
ditetapkan oleh Bupati/Walikota melalui Keputusan Bupati/Walikota Adapun
susunan Pokja profil desa dan kelurahan tingkat kabupaten/kota terdiri dari (1)
penanggungjawab adalah Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
kabupaten/kota; (2) Ketua dijabat oleh Kepala Bidang yang menangani profil
desa dan kelurahan; (3) Anggota anggota terdiri dari perwakilan unit kerja pada
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa kabupaten/kota dan perangkat
daerah lainnya. Tugas dari Pokja profil desa dan kelurahan Tingkat
Kabupaten/Kota adalah:
a. Melakukan pengumpulan data profil desa dan kelurahan tingkat
kabupaten/kota.
b. Melakukan pengolahan data profil desa dan kelurahan secara manual
c. Melakukan pengolahan data secara komputerisasi
d. Melakukan publikasi data profil desa dan kelurahan tingkat
kabupaten/kota
e. Melakukan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan tingkat
kabupaten/kota
f. Membuat laporan pelaksanaan penyusunan profil desa/ kelurahan
tingkat kabupaten/ kota kepada Gubernur dan Menteri Dalam
Negeri melalui Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Selanjutnya, pada tingkat provinsi kegiatan pengumpulan, pengolahan
dan publikasi data profil desa dan kelurahan di tingkat provinsi dilaksanakan
oleh Pokja profil desa/kelurahan tingkat provinsi. Pokja profil desa dan
kelurahan di tingkat provinsi memfasilitasi pelaksanaan pengumpulan dan
pengolahan, analisis, publikasi, pelaporan dan pendayagunaan data profil desa
dan kelurahan tingkat provinsi. Pembentukan Pokja profil desa dan kelurahan
tingkat provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan melalui
Keputusan Gubernur. Tugas dari Pokja profil desa dan kelurahan Tingkat
Provinsi adalah:
a. Melakukan pengolahan data profil desa dan kelurahan secara
manual
b. Melakukan pengolahan data secara komputerisasi
c. Melakukan publikasi data profil desa dan kelurahan tingkat
kabupaten/kota
d. Melakukan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan tingkat
kabupaten/kota
e. Membuat laporan pelaksanaan penyusunan profil desa/ kelurahan
tingkat provinsi kepada Gubernur dan Menteri Dalam Negeri
melalui Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
44
Pokok Bahasan 4
Instrumen Manual Penyusunan
Profil Desa dan Kelurahan
Sub Pokok SPB 4.1. Simulasi Pengisian Data Profil Desa dan
Bahasan Kelurahan secara manual
Sub SPB.4.1.1. Data Dasar Keluarga
Sub SPB.4.1.2. Data Potensi Desa
Sub SPB.4.1.3. Data Perkembangan Desa dan
Kelurahan
SPB 4.2. Pengolahan data dan publikasi data secara
manual
SPB 4.3. Pembuatan Laporan Data Profil Desa dan
45
Kelurahan
: disalin atau dicopy pada fasilitas media yang tersedia agar dapat dilihat oleh
peserta di depan kelas
46
Modul 4.1
Sub Pokok Bahasan
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 4.1
PROSES PEMBELAJARAN
Bahan/Materi/
No. Kegiatan Pembelajaran dan Metode Waktu
Media
1 Pengantar 15 menit Lembar Bacaan
Pengantar pada
Modul 4.1.1
− Daftar Isian
Potensi
Desa dan
Kelurahan
− Daftar Isian
Tingkat
Perkembang
an Desa dan
Kelurahan
Media :
Lembar Balik
Spidol
OHP/LCD
Projector
Alat dan kertas
tulis
Pengeras suara
Komputer
48
Modul 4.1.1
Bacaan Pengantar
Salah satu cara penyusunan data profil desa dan kelurahan adalah
pengisian data secara manual. Pengisian data secara manual menjadi suatu hal
sangat penting karena data manual inilah yang menjadi sumber awal dalam
rangkaian proses pengolahan data baik dilakukan secara manual maupun secara
aplikasi komputerisasi. Apabila dalam proses pengumpulan data secara manual
ini terjadi kesalahan, maka secara sistematis akan terjadi kesalahan dalam
pengolahan data.
Untuk itu, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian dalam
penyusunan data secara manual tersebut, yaitu:
(1) Mengisi data dengan runut sesuai yang tersedia pada Daftar Isian. Baik
itu Data Dasar Keluarga, Potensi Desa dan Kelurahan, maupun Tingkat
Perkembangan Desa dan Kelurahan.
(2) Pada saat melakukan pencatatan data. Lakukan penulisan dengan
kalimat jelas dan mudah dibaca kembali. Misal saja menggunakan huruf
balok dan bukan huruf bersambung.
(3) Identitas harus dicatat secara lengkap dan tidak mengabaikan atau
melewatkan satu bagianpun.
(4) Penanggung jawab pengumpul data harus memeriksa kembali bagian
demi bagian dari Daftar Isian sesuai instrumen yang ditentukan. Apabila
ditemukan bagian yang kosong, maka perlu segera dilakukan
pengumpulan data ulang.
(5) Instrumen data diisi sesuai dengan kondisi riil yang terdapat di lapangan.
Tidak melakukan rekayasa data atau mengada-ada demi tujuan tertentu.
Data Manual yang dimaksud dalam instrumen profil desa dan kelurahan
tersebut adalah Daftar Isian Data Dasar Keluar, Daftar Isian Potensi Desa dan
Kelurahan serta Daftar Isian Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan telah
disusun dalam format tertentu (terdapat pada Lampiran I,II dan III lampiran
Permendagri Nomor 12 Tahun 2007).
Adapun proses pengisian data manual tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengisian Daftar Isian Data Dasar Keluarga
Bentuk Daftar Isian terdapat pada Lampiran I Permendagri Nomor 12 Tahun
2007. Daftar isian ini terbagi atas dua bagian yaitu :
1) Halaman depan, berupa isian data informasi diri Kepala Keluarga, berupa
Nama Kepala Keluarga, Alamat tinggal Kepala Keluarga berupa nama jalan,
nama RT/RW, nama Dusun/ Lingkungan, nama Desa/ Kelurahan, nama
Kecamatan, nama Kabupaten/ Kota, nama Provinsi. Disusul informasi waktu
49
pengisian data, yaitu bulan dan tahun. Terakhir adalah identias diri petugas yang
menjadi Pengisi berupa Nama, Jabatan dan Pekerjaannya. Selanjutnya
disediakan tempat untuk menuliskan sumber data yang digunakan untuk
mengisi data dasar keluarga. Untuk keabsahan atau legalitas data yang diisi, turut
disediakan tempat untuk membubuhkan tanda tangan Kepala Keluarga yang
disertai nama diri.
2) Halaman Tabel adalah berupa isian data utama lainnya yang terdiri dari 77
indikator, dimana secara berturut-turut data informasi dimaksud adalah sebagai
berikut :
− Data informasi terkait potensi sumber daya manusia, perkembangan kesehatan,
perkembangan pendidikan meliputi: nama lengkap para anggota keluarga,
jenis kelamin, hubungan dengan kepala keluarga, waktu dan tempat
kelahiran, umur saat pendataan berlangsung, status perkawinan, agama,
golongan darah, kewarganegaraan/suku/etnis, pendidikan umum terakhir,
mata pencaharian, pekerjaan tambahan, nama bapak/ibu, nomor dan
tanggal akte kelahiran, nomor induk kependudukan (NIK), akseptor KB,
cacat menurut jenis.
− Data informasi terkait penguasaan aset ekonomi dan sosial keluarga, meliputi:
status kepemilikan rumah, jumlah penghasilan per bulan, jumlah
pengeluaran per bulan, kepemilikian lahan pertanian tanaman pangan,
produksi komoditas tanaman pangan, pemasaran hasil tanaman pangan,
produksi komoditas buah-buahan, pemasaran hasil buah-buahan,
produksi tanaman obat, pemasaran hasil tanaman obat, kepemilikian
perkebunan, produksi komoditas perkebunan, pemasaran hasil
perkebunan, pemilikan lahan hutan, hasil hutan, pemasaran hasil hutan,
produksi ternak, pengolahan hasil ternak, pemasaran hasil ternak, alat
produksi perikanan, produksi perikanan, pemasaran hasil perikanan,
produksi bahan galian, sumber air minum, kualitas air minum,
pemanfaatan sumber daya air,
− Data informasi terkait partisipasi anggota keluarga dalam proses pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan, meliputi: lembaga pemerintah yang
diikuti, lembaga kemasyarakatan yang diikuti, lembaga politik yang diikuti,
lembaga ekonomi yang dimiliki, aset tanah, aset transportasi umum, aset
sarana produksi, aset perumahan, aset lainnya,
− Data informasi terkait permasalahan Kesejahteraan Keluarga, meliputi: kualitas
ibu hamil, kualitas bayi, kualitas persalinan, cakupan imunisasi, penderita
sakit, perilaku hidup bersih, pola makan, kebiasaan berobat, status gizi
balita, jenis penyakit yang diderita.
− Data informasi terkait Perkembangan Keamanan dan Ketertiban di lingkungannya,
meliputi: kerukunan, perkelahian, pencurian, penjarahan, perjudian,
pemakaian miras/narkoba, pembunuhan, penculikan, kejahatan seksual,
50
kekerasan dalam rumah tangga, pajak dan retribusi, masalah kesejahteraan
keluarga
2. Pengisian Daftar Isian Potensi Desa dan Kelurahan
Bentuk Daftar Isian ini terdapat pada Lampiran II Permendagri Nomor 12
Tahun 2007. Sama halnya, menyangkut tatacara teknis pengisian telah
disediakan secara khusus Petunjuk Teknis Pengisian. Namun, secara umum
pengisian daftar isian ini terbagi atas dua bagian yaitu :
1) Halaman depan, berupa isian data informasi Desa/ Kelurahan yang menjadi
objek pendataan. Informasi yang diminta adalah nama desa/ kelurahan, nama
Kecamatan, nama Kabupaten/ Kota, nama Provinsi. Disusul informasi waktu
pengisian data, yaitu bulan dan tahun. Terakhir adalah identitas diri petugas
yang menjadi Pengisi berupa nama, jabatan yang diemban dan pekerjaannya.
Selanjutnya disediakan tempat untuk menuliskan sumber data yang digunakan
untuk mengisi data dasar keluarga. Untuk keabsahan atau legalitas data yang
diisi, turut disediakan tempat untuk membubuhkan tanda tangan Kepala Desa
atau Lurah yang disertai nama dan cap/stempel dinas.
2) Halaman Tabel adalah berupa isian data utama lainnya :
− Data informasi sumber daya alam meliputi Potensi Umum yang meliputi
informasi menyangkut wilayah dan karakteristiknya, pertanian, perkebunan,
kehutanan, peternakan, perikanan, bahan galian, sumber daya air, kualitas
lingkungan, ruang publik/taman dan wisata.
− Data informasi sumber daya manusia meliputi jumlah, usia, pendidikan, mata
pencaharian pokok, agama dan aliran kepercayaan, kewarganegaraan,
etnis/suku bangsa, cacat fisik dan mental dan tenaga kerja.
− Data informasi sumber daya kelembagaan meliputi lembaga pemerintahan desa
dan kelurahan, lembaga kemasyarakatan desa dan kelurahan, lembaga social
kemasyarakatan, organisasi profesi, partai politik, lembaga perekonomian,
lembaga pendidikan, lembaga adat, dan lembaga keamanan dan
ketertiban.
− Data informasi prasarana dan sarana meliputi transportasi, informasi dan
komunikasi, prasarana air bersih dan sanitasi, prasarana dan kondisi irigasi,
prasarana dan sarana pemerintahan, prasarana dan sarana lembaga
kemasyarakatan, prasarana peribadatan, prasarana olah raga, prasarana dan
sarana kesehatan, prasarana dan sarana pendidikan, prasarana dan
sarana energi dan penerangan, prasarana dan sarana hiburan wisata serta
prasarana dan sarana kebersihan.
3. Pengisian Daftar Isian Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan
Bentuk Daftar Isian ini terdapat pada Lampiran III Permendagri Nomor 12
Tahun 2007. Pengisian daftar isian ini terbagi atas dua bagian yaitu :
1) Halaman depan.Tidak berbeda dengan halaman depan Daftar isian Potensi
Desa, yakni berupa isian data informasi Desa/ Kelurahan yang menjadi objek
51
pendataan. Informasi yang diminta adalah nama desa/ kelurahan, nama
Kecamatan, nama Kabupaten/ Kota, nama Provinsi. Disusul informasi waktu
pengisian data, yaitu bulan dan tahun. Terakhir adalah identitas diri petugas
yang menjadi Pengisi berupa nama, jabatan yang diemban dan pekerjaannya.
Selanjutnya disediakan tempat untuk menuliskan sumber data yang digunakan
untuk mengisi data dasar keluarga. Untuk keabsahan atau legalitas data yang
diisi, turut disediakan tempat untuk membubuhkan tanda tangan Kepala Desa
atau Lurah yang disertai nama dan cap/stempel dinas.
2) Halaman Tabel adalah berupa isian data utama yang meliputi sepuluh indikator
utama pengukuran tingkat perkembangan kemajuan desa dan kelurahan.
Kesepuluh indikator tersebut meliputi data : 1) Perkembangan Kependudukan;
2) Ekonomi Masyarakat; 3) Kesehatan Masyarakat; 4) Pendidikan Masyarakat;
5) Keamanan dan Ketertiban; 6) Kedaulatan Politik Masyarakat; 7) Pesar serta
masyarakat dalam pembangunan; 8) Lembaga kemasyarakatan; 9) Kinerja
pemerintahan desa dan kelurahan; 10) Pembinaan dan pengawasan
Adapun kegiatan analisis guna mengetahui tingkat perkembangan
kemajuan desa dan kelurahan dilakukan dengan terlebih dahulu memberi skor
minimal dan maksimal atas. Dengan cara ini memudahkan pengkonversian.
Perhitungan menggunakan formula klasifikasi tingkat perkembangan desa dan
kelurahan. Besaran skor minimal dan maksimal seperti tabel berikut :
Tabel
Skor Minimal dan Maksimal Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan
Skor Satu Tahun Skor Lima Tahun
No. Variabel
Minimal Maksimal Minimal Maksimal
I Perkembangan 2 10 10 50
Kependudukan
II Ekonomi Masyarakat 132 797 660 3.985
III Kesehatan Masyarakat 1 189 5 945
IV Pendidikan Masyarakat 41 366 205 1.830
V Keamanan dan 3 304 15 1.520
Ketertiban
VI Kedaulatan Politik 55 394 275 1.970
Masyarakat
VII Pesar serta masyarakat 113 611 565 3.055
dalam pembangunan
VIII Lembaga 94 535 470 2.675
kemasyarakatan
IX Kinerja pemerintahan 66 730 330 3.650
desa dan kelurahan
X Pembinaan dan 0 490 0 2.450
52
pengawasan
TOTAL SKOR LAJU 507 4.426 2.535 22.130
TINGKAT
PERKEMBANGAN DESA
DAN KELURAHAN
TAHUNAN
53
Modul 4.2
Sub Pokok Bahasan
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 4.2
Pengolahan Data dan Publikasi Data secara Manual
Tujuan Setelah pembahasan materi, peserta diharapkan mampu :
1. Memahami tata cara pengolahan data Profil Desa dan Kelurahan
secara manual
2. Melakukan proses pengolahan data secara manual
PROSES PEMBELAJARAN
Bahan/Materi/
No. Kegiatan Pembelajaran dan Metode Waktu
Media
1 Pengantar 5 menit Lembar Bacaan
Fasilitator menjelaskan : Pengantar pada
Judul SPB, tujuan dan waktu Modul 4.2.1
pembelajaran
Maksud pengolahan sesuai
Permendagri No.12/2007
2 Ceramah 20 menit
Fasilitator menjelaskan mekanisme tata
cara pengolahan data dengan cara
skoring sebagaimana dimaksud
Permendagri No.12/2007
Alat dan kertas
tulis
Pengeras suara
Komputer
55
Modul 4.2.1
Bacaan Pengantar
Skoring Data Potensi Desa dan Kelurahan.
57
berkomoditi lebih besar dari 80% dari
Tanaman obat- 8 56 skor maksimal
obatan Potensial dikembangkan,
Perkebunan per 42 211 jika capaian skor indikator
komoditi antara 70 - 80% dari skor
Kehutanan 15 122 maksimal
Cukup potensial
dikembangkan, jika
capaian skor indikator
antara 60 - 70% dari dari
skor maksimal
Kurang potensial
dikembangkan, jika
capaian skor indikator
kurang dari 60% dari skor
maksimal
Peternakan 4 305
Perikanan 25 145
Wisata 9 163
Pertambangan 9 81
Perdagangan 16 141
Industri 13 276
c) Tipologi Desa
58
No Tipologi Jumlah Skor Tingkat Potensialitas
Desa/Kelurahan Pengembangan
Maksimal Minimal
Persawahan 30 163
Perladangan 38 174 Sangat potensial
Perkebunan 40 233 dikembangkan, jika
Peternakan 3 246 capaian skor indikator
Nelayan 8 117 lebih besar dari 80%
Galian C 3 292 dari skor maksimal
Potensial
dikembangkan, jika
capaian skor indikator
antara 70 - 80% dari
skor maksimal
Cukup potensial
dikembangkan, jika
capaian skor indikator
antara 60 - 70% dari
dari skor maksimal
Kurang potensial
dikembangkan, jika
capaian skor indikator
kurang dari 60% dari
skor maksimal
Kerajinan/Industri 13 291
kecil
Industri Sedang/ 29 355
Besar
Jasa dan Perdagangan 42 361
Pariwisata 6 312
59
Masyarakat; 4) Pendidikan Masyarakat; 5) Keamanan dan Ketertiban; 6)
Kedaulatan Politik Masyarakat; 7) Pesar serta masyarakat dalam pembangunan;
8) Lembaga kemasyarakatan; 9) Kinerja pemerintahan desa dan kelurahan; 10)
Pembinaan dan pengawasan.
Dengan adanya skoring tersebut, diketahui skor maksimal dan minimal
atas indikator yang diukur. Berdasarkan skor minimal dan maksimal
ini,selanjutnya dilakukan perhitungan tingkat perkembangan desa dan kelurahan
selama satu tahun dan selama lima tahun.perhitungan skor tingkat
perkembangan setiap variabel,subvariabel,indikator,dan subindikator dengan
skor maksimal dari setiap variabel subvariabel,indikator dan subindikator selama
satu tahun.Sedangkan untuk mengukur tingkat perkembangan desa/kelurahan
lima tahunan dilakukan dengan membandingkan total capaian skor setiap
variabel,subvariabel,indikator dan subindikator selama lima tahun dengan skor
maksimal setiap variabel,subvariabel,indikator dan subindikator selama lima
tahun.
Dengan kata lain, analisis Data dilakukan tingkat perkembangan desa
dan kelurahan setiap tahun dan setiap lima tahun. Analisis lima tahun dilakukan
setelah diperoleh data tentang capaian skor bagi sepuluh variabel selama lima
tahun berturut turut. Berdasarkan capaian skor total minimal dan maksimal
setiap indikator di atas maka diketahui skor total keseluruhan. Setelah itu, dapat
dilakukan klasifikasi tingkat perkembangan desa dan kelurahan yaitu sebagai
berikut :
Klassifikasi Tingkat Perkembangan Swasembada, jika nilai total skor
yang diperoleh mencapai lebih dari 80% dari skor maksimal tingkat
perkembangan setiap lima tahun.
Klassifikasi Tingkat perkembangan Swakarya, jika nilai total skor yang
diperoleh mencapai 60% sampai 80% dari skor maksimal tingkat
perkembangan setiap lima tahun.
Klassifikasi Tingkat perkembangan Swadaya, jika nilai total skor yang
diperoleh mencapai kurang dari 60% dari skor maksimal tingkat
perkembangan setiap lima tahun.
Hasil evaluasi keberhasilan setiap lima tahun akan menunjukkan status
kemajuan perkembangan desa dan kelurahan yaitu Desa/ Kelurahan : 1)
Swasembada, 2) Swakarya; dan 3) Swadaya baik dalam katagori Mula, katagori
Madya dan katagori Lanjut. Sedangkan hasil pengolahan data setiap tahun akan
menunjukkan status perkembangan desa dan kelurahan yaitu Desa/ Kelurahan :
1) Cepat Berkembang, 2) Berkembang, 3) Lamban Berkembang dan; 4) Kurang
Berkembang.
60
Modul 4.3.
Sub Pokok Bahasan
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 4.3
Pembuatan Laporan
Tujuan Setelah pembahasan materi, peserta diharapkan mampu :
1. Memahami tata cara pembuatan laporan penysunan data
Profil Desa dan Kelurahan secara manual
2. Melakukan pembuatan laporan penyusunan profil desa
secara manual
PROSES PEMBELAJARAN
Bahan/Materi/
No. Kegiatan Pembelajaran dan Metode Waktu
Media
1 Pengantar 5 menit Lembar Bacaan
Fasilitator menjelaskan : Pengantar pada
Judul SPB, tujuan dan waktu Modul 4.3.1
pembelajaran
Menjelaskan maksud pembuatan
laporan
2 Ceramah 20 menit
Fasilitator menjelaskan sistem pelaporan
berjenjang dan bentuk format laporan
sebagaimana dimaksud Permendagri
No.12/2007
Alat dan kertas
tulis
Pengeras suara
Komputer
62
Modul 4.3.1
Bacaan Pengantar
Pembuatan Laporan
63
64
Pokok Bahasan 5
Program Aplikasi Penyusunan
Profil Desa dan Kelurahan
: disalin atau dicopy pada fasilitas media yang tersedia agar dapat dilihat oleh
peserta di depan kelas
65
Modul 5.1.
Sub Pokok Bahasan
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 5.1
66
PROSES PEMBELAJARAN
Bahan/Materi/
No. Kegiatan Pembelajaran dan Metode Waktu
Media
1 Pengantar 15 menit Lembar Bacaan
Fasilitator menjelaskan : Pengantar pada
Judul SPB, tujuan dan waktu Modul 5.1.1
pembelajaran
Maksud pengenalan sistem aplikasi
sebagai alat bantu pengolahan data
profil desa dan kelurahan sebagaimana
dimaksud Permendagri No.12/2007
67
Modul 5.1.1
Bacaan Pengantar
68
Modul 5.2.
Sub Pokok Bahasan
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 5.2
Pengenalan Sistem Operasionalisasi Aplikasi Profil Desa dan Kelurahan Secara
Online
PROSES PEMBELAJARAN
Bahan/Materi/
No. Kegiatan Pembelajaran dan Metode Waktu
Media
1 Pengantar 15 menit Lembar Bacaan
Fasilitator menjelaskan : Pengantar pada
Judul SPB, tujuan dan waktu Modul 5.1.1
pembelajaran
Maksud pengenalan sistem aplikasi
sebagai alat bantu pengolahan data
profil desa dan kelurahan sebagaimana
dimaksud Permendagri No.12/2007
69
2 Praktek dan Tanya Jawab 525 Buku Panduan
Fasilitator : menit Operasional
menfasilitasi para peserta untuk Aplikasi Data
mengenal dan menjalankan operasi Profil Desa
sistem aplikasi profil desa dan dan Kelurahan
kelurahan saat online. Software
mendampingi setiap peserta dalam aplikasi profil
praktik pengisian data profil, sekaligus desa dan
melayani pertanyaan-pertanyaan peserta kelurahan
terkait hambatan yang ditemui dalam
praktek menjalankan aplikasi tersebut.
Memonitor penguasaan operasional
aplikasi saat online.
Media :
Lembar Balik
Spidol
OHP/LCD
Projector
Alat dan kertas
tulis
Pengeras suara
Komputer
70
Pokok Bahasan 6
Evaluasi dan Refleksi
Penyelenggaraan Pelatihan
: disalin atau dicopy pada fasilitas media yang tersedia agar dapat dilihat oleh
peserta di depan kelas
71
Modul 6.1
Post Test
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 6.1.
Post Test
PROSES PEMBELAJARAN
Bahan/Materi/
No. Kegiatan Pembelajaran dan Metode Waktu
Media
1 Pengantar Pengantar 10 menit
Fasilitator menjelaskan tujuan dan
petunjuk isian Post Test
Modul 6.1
Soal Post Test
POST TES
Pelatihan Pendataan Perkembangan Desa dan Kelurahan
sesuai Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan
(Waktu : 25 menit)
Nama :
Instansi :
Provinsi :
Petunjuk Soal :
Tulislah nama lengkap dan asal instansi serta provinsi
Bacalah dengan teliti setiap soal yang tersedia sebelum menentukan jawaban
yang benar dari pilihan yang tersedia
Lingkari salah satu jawaban yang anda anggap benar
Bila anda merasa perlu merubah pilihan yang telah lebih dahulu diputuskan,
maka berilah tanda silang pada jawaban sebelumnya. Kemudian lingkari
jawaban yang baru.
Soal :
1. Tugas dari Pelaksana penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan
kelurahan pada level pemerintahan kabupaten/ kota adalah :
a. Kegiatan pengumpulan, pengolahan dan publikasi data profil desa dan
kelurahan di kabupaten/kota
b. memfasilitasi pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan, analisis,
publikasi, pelaporan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan
tingkat kabupaten/kota.
c. A dan B benar
3. Daftar isian data potensi desa dan kelurahan serta data tingkat perkembangan
desa dan kelurahan diisi oleh Pokja profil desa dan kelurahan pada bulan :
73
a. Oktober.
b. Agustus
c. September
5. Terkait dengan jawaban anda pada soal nomor 1 di atas, Peraturan Menteri
Dalam Negeri tersebut mengatur tentang :
a. Pelaksanaan Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan
Kelurahan
b. Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan
c. Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan
8. Tugas dari Pelaksana penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan
kelurahan pada level pemerintahan terendah :
a. Mengumpulkan dan mengolah data profil desa dan kelurahan di tingkat
desa/kelurahan
b. Mempublikasi data profil desa dan kelurahan di tingkat desa/kelurahan
c. A dan B benar
b. Peraturan Camat
c. Surat Keputusan Bupati/Walikota
11. Tugas dari Pelaksana penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan
kelurahan pada level pemerintahan provinsi :
a. Kegiatan pengumpulan, pengolahan dan publikasi data profil desa dan
kelurahan di kabupaten/kota
b. memfasilitasi pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan, analisis,
publikasi, pelaporan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan
tingkat kabupaten/kota.
c. A dan B benar
12. Tugas dari Pelaksana penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan
kelurahan pada level pemerintahan kecamatan :
a. Mengumpulkan, mengolah dan mempublikasikan data profil desa dan
kelurahan di tingkat desa/kelurahan
b. Mengumpulkan, mengolah dan mempublikasikan data profil desa dan
kelurahan di kecamatan
c. A dan B benar
75
14. Apakah landasan hukum penyelenggaraan kegiatan Pendataan
Perkembangan Desa dan Kelurahan :
a. Permendagri Nomor 17 tahun 2002
b. Permendagri Nomor 17 tahun 2007
c. Permendagri Nomor 12 tahun 2007
18. Data profil desa dan kelurahan hasil pengolahan di tingkat kabupaten/kota
disahkan dan dipublikasikan oleh :
a. Bupati/Walikota melalui Peraturan Bupati/Walikota
b. Bupati/Walikota dengan DPRD melalui Peraturan Daerah
c. Bupati/Walikota melalui Keputusan Bupati/Walikota
b. Data sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana
dan sarana
c. A dan B benar
77
Modul 1.3.2
Kunci Jawaban
1. c 11. c
2. b 12. b
3. a 13. c
4. a 14. c
5. b 15. b
6. a 16. b
7. c 17. a
8. c 18. c
9. a 19. b
10. c 20. a
78
Modul 6.2.
Sub Pokok Bahasan
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 6.2.
Evaluasi dan Refleksi
Tujuan Setelah mengikuti proses pelatihan peserta diharapkan mampu
mengevaluasi penyelenggaraan pelatihan, termasuk menyampaikan
keberhasilan, kelebihan dan kelemahan pelatihan serta saran-
sarannya.
PROSES PEMBELAJARAN
Bahan/Materi/
No. Kegiatan Pembelajaran dan Metode Waktu
Media
1 Pengantar 5 menit
Fasilitator :
menjelaskan tujuan evaluasi dan
refleksi pelatihan
Membagikan instrumen lembaran
pengisian evaluasi reaksi kepada para
peserta.
Fasilitator mengajak peserta pada Modul
mengadakan refleksi tentang : 6.2.2.
Kekuatan dan kelemahan dari
pengalaman belajar yang diikuti,
sesuai hasil pre test, post test,
evaluasi belajar dan per pokok
bahasan.
Saran-saran tentang perbaikan atas
sisi lemah dari penyelenggaraan
pelatihan di masa yang akan datang
Fasilitator mengambil kesimpulan
atas kekuatan dan kelemahan dari
pelatihan berikut saran-saran
perbaikan yang disampaikan
Kemudian dilakukan pemaparan hasil
pre test, post test, evaluasi penyerapan
PB/SPB
Hasil pengolahan data evaluasi
ditampilkan dalam bentuk grafik
80
Alat dan kertas
tulis
Pengeras suara
Komputer
81
Modul 6.2.1
Evaluasi Pelatihan
Nilai (skala 1 – 5)
No. Aspek Nilai 1 Nilai 2 Nilai 3 Nilai 4 Nilai 5 Catatan
evaluasi
Sangat Kurang Cukup Baik Sangat
kurang Baik
1 Materi
Pelatihan
2 Bahan dan alat
pelatihan
3 Metode dan
suasana
pelatihan
4 Partisipasi
peserta
5 Kecakapan dan
penampilan
pelatih/
fasilitator
6 Durasi dan
waktu belajar
7 Akomodasi
8 Konsumsi
Jumlah
82
Modul 6.2.2
Materi Refleksi
MATERI REFLEKSI
Pelatihan Pendataan Perkembangan Desa dan Kelurahan
sesuai Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan
1. Tampilan hasil Pre Test, Post Test dan Evaluasi Peserta Pelatihan.
Menyampaikan dalam bentuk grafik, perolehan nilai capaian peserta
dalam ujian pre test dan post test. Penyajian menggambarkan kelompok
nilai tertinggi, sedang dan terendah. Lalu dibuat perbandingan antara
tiga kelompok tersebut untuk dua kesempatan ujian tersebut.
Perbandingan hendaknya menggambarkan kecenderungan capaian baik
ke arah positif maupun arah negatif.
2. Kesimpulan
Menggambarkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan,
sekaligus mengambil kesimpulan atas profil proses belajar dan profil
penyelenggaraan pelatihan
83
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Jl. Raya Pasar Minggu Km. 19. Jakarta Selatan 12072