4.prinsip Kerja Komputer

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

4 PRINSIP KERJA

4.1.Cara Kerja Komputer


Setiap kali sebuah komputer diaktifkan, maka sebuah proses yang disebut
booting akan terjadi pertama kali. Ada tiga tahap proses dalam proses
booting, yaitu CPU reset, Power-On-Self-Test (POST), dan disk boot.

4.1.1.CPU reset

CPU reset merupakan proses yang dilakukan PC pertama kali. Hal ini karena
CPU merupakan komponen yang paling penting. Maka CPU reset dilakukan
pertama untuk memulai semua aktifitas. CPU reset biasanya dipicu oleh
tombol power, namun bisa juga dilakukan dari jaringan atau sistem lainnya.
Setelah CPU aktif maka Basic Input Output System (BIOS) akan aktif juga.
BIOS bekerja melayani pergerakan data diseputar komputer karena disinilah
informasi sistem input dan output ditentukan. BIOS dapat dilindungi dengan
menggunakan password untuk dapat mulai bekerja. Jadi tanpa password
BIOS yang benar komputer tidak akan bekerja. Pada BIOS terdapat program
yang bernama Power-On-Self-Test (POST).

4.1.2.POST

Akan melakukan testing terhadap komponen dasar dari komputer. Ketika


CPU mengaktifkan BIOS, program POST di jalankan. Yang pertama kali
diperiksa oleh POST adalah integritas CPU dan program POST itu sendiri.
Selebihnya, program POST akan memeriksa disk drive, monitor, RAM, dan
keyboard. Pada saat BIOS sudah aktif dan POST belum selesai dilakukan,
Anda dapat menginterupsi proses booting dan melakukan konfigurasi CMOS.
CMOS merupakan memori kecil untuk menyimpan BIOS beserta konfigurasi
pentingnya seperti media yang melakukan booting, pengaturan processor,
memori, dan banyak lagi. Di sini juga disimpan waktu dan penanggalan yang
akurat untuk komputer tersebut. CMOS dilengkapi dengan batere khusus
agar data-data di dalamnya tidak hilang.

4.1.3.Disk boot

Disk boot dibutuhkan setelah POST selesai karena komputer telah siap untuk
menjalankan sistem operasi yang sangat berguna untuk menghubungkan
manusia dengan komputer. Menjalankan sistem operasi diperlukan sebuah
sistem inisialisasi awal yang akan menggabungkan semua fungsi komputer
menjadi satu dan siap digunakan. Sistem awal ini kemudian disimpan dalam
media yang dapat dibaca komputer. Media ini disebut dengan istilah disk
boot.
Untuk melanjutkan penggunaan komputer, disk boot mutlak harus ada
apapun medianya. Pengaturan media mana yang akan menjadi disk boot bisa
Anda lakukan di dalam BIOS. Setelah semuanya selesai, Anda sudah siap
untuk menggunakan komputer.

4.1.4.Loading Sistem Operasi

Setelah tiga proses awal dilalui, maka komputer akan dikendalikan


menggunakan sistem operasi. Seperti Anda ketahui, banyak sekali sistem
operasi yang beredar saat ini, seperti sistem operasi Windows, Linux, dll.
Tiga hal penting yang harus dimengerti tentang sistem operasi adalah cara
kerja sistem operasi itu sendiri (kernel), file system, dan user interface (shell),
dan jangan lupakan aplikasi yang berjalan di atasnya.

1
Cara kerja sistem operasi windows meliputi pengertian tentang sistem account
pada Windows NT dan keluarganya, file access control, registry, sistem
logging, dan banyak lagi. Semuanya memiliki tingkat kepentingan yang sama,
namun umumnya sistem logging dan registry merupakan komponen yang
akan sering dilihat.
Sistem logging merupakan komponen dokumentasi penggunaan komputer
karena pada log inilah tercatat semua pergerakan data. Di dalam sistem
operasi Windows NT/2000/XP, logging disimpan dalam direktori
“%systemroot%\system32\config\” (c:\winnt\system32\config\). File-file log
yang ada di dalamnya termasuk file Appevent.evt (berisi catatan-catatan
penggunaan aplikasi), Secevent.evt (merekam aktifitas yang berhubungan
dengan security termasuk login), Sysevent.evt (mencatat semua kejadian-
kejadian yang berhubungan dengan sistem seperti misalnya waktu
shutdown). Selain file-file ini masih banyak lagi file log yang tersedia untuk
bisa diamati/dilihat ulang kembali.
Bagi seorang penyidik (pencari bukti kejahatan) registry ini merupakan salah
satu komponen penting dalam penyidikan digital. Sistem Windows
menggunakan registry untuk menyimpan konfigurasi sistem dan detail
penggunaan sistem operasi. Jadi dari key-key yang ada di dalam registry,
banyak informasi yang bisa Anda dapatkan seperti kapan waktu akses sebuah
aplikasi, file apa yang diakses menggunakan aplikasi tersebut, di mana letak
file yang diakses, dan banyak lagi. Untuk melihat-lihat isi registry biasanya
digunakan program sederhana bawaan Windows yaitu Regedt32 (regedit).
Memahami file system berguna untuk mengetahui bagaimana data-data Anda
disusun di dalam harddisk, data apa saja yang dimodifikasi, data apa saja
yang disembunyikan, data apa saja yang telah di hapus, sistem partisi
harddisk, dan banyak lagi. FAT, NTFS dan WinFS merupakan file system yang
digunakan oleh Windows. Proses pengumpulan bukti digital dari file system
biasanya adalah seputar recovery data yang telah terhapus dan pemeriksaan
data-data yang dimodifikasi.
Recovery file yang telah dihapus menjadi sangat penting dalam penyidikan
karena dapat mengorek kembali informasi-informasi lama yang sengaja
maupun tidak sengaja di hapus. Biasanya proses ini mengandalkan program
recovery seperti misalnya Ontrack. Easy-Recovery Pro atau DataLifter. Cukup
banyak jenis-jenis data yang dapat dikembalikan dengan menggunakan
aplikasi ini.
File dan data yang telah dimodifikasi juga dapat dilihat dengan menyelidiki
informasi yang terkandung dalam file system FAT, NTFS atau WinFS. Ketika
sebuah file masuk kedalam PC melalui media apapun, sebuah sistem
penanda dari file system akan diberikan pada file tersebut. Sistem penanda ini
disebut datetime stamp. Penanda ini berisi tanggal dan waktu dimana file
tersebut pertama kali masuk ke dalam PC. Ketika file tersebut diakses,
dimodifikasi, atau dipindahkan tempatnya, date-time stamp akan berubah
untuk menandai aksi-aksi ini.
FAT, NTFS dan WinFS mempunyai karakteristik sendiri dalam melakukan
penandaan ini dan mengumpulkannya menjadi sebuah informasi. Dengan
memahami karakteristik ini, para penyidik dapat mengetahui aksi-aksi apa
yang telah terjadi terhadap file-file bukti dan kapan hal tersebut terjadi.
Aplikasi seperti Encase Forensic Edition dapat melayani Anda dalam
melakukan penyidikan jenis ini.

4.2. B I O S (Basic Input Output System)


Program BIOS adalah program kontroler standard yang terpasang dalam
motherboard. Program ini disimpan dalam chip IC yang disebut ROM (Read
Only Memory) dan selalu bekerja mengontrol hardware yang terpasang pada
motherboard meskipun komputer tidak dipakai (dimatikan). Hal ini
dimungkinkan oleh adanya batere kecil yang terpasang pada motherboard.

2
Orang sering menyebut chip IC ini dengan sebutan IC ROM BIOS. Pada saat
selesai merakit komputer, program ini harus diatur sesuai dengan jenis-jenis
peralatan elektronik yang akan dihubungkan dengan motherboard.
Selanjutnya setiap saat program BIOS akan selalu mengontrol perangkat
keras yang terpasang meskipun komputer anda matikan. Kontrol setiap saat
ini memungkinkan komputer selalu siap pakai pada saat komputer anda
nyalakan. Pada kondisi batere kecil lemah, biasanya peengaturan pada
program BIOS ini hilang, sehingga anda sulit mempergunakan komputer.
Anda harus kembali mengatur ulang program BIOS seperti yang anda
lakukan pada waktu merakit komputer.

ROM BIOS terdiri dari beberapa macam, antara lain :


- ROM AMI BIOS
- ROM ISA BIOS
- ROM MR BIOS
- ROM WIN BIOS
- dll

Biasanya untuk masuk mode setup BIOS seperti CMOS BIOS, AMI BIOS serta
beberapa mode BIOS lain, maka pada saat komputer pertama kali diaktifkan
kita bisa menekan tombol del.

Untuk setup mode IBM BIOS kita harus menekan tombol F1 atau F10,
sedangkan untuk BIOS Setup mainboad dengan Chip Intel ada yang
menggunakan tombol F2, sedangkan untuk mode setup mesin Compaq lama,
user terlebih dulu harus memasukkan disket setup BIOS-nya, agar bisa
melakukan setting yang diinginkan.

4.2.1.Cara aman mengotak-atik Setting BIOS PC

Bila Windows adalah wajah ramah yang ditampilkan proyek-proyek komputer


kepada dunia, maka BIOS adalah sisi gelap bawah sadar yang bertugas untuk
berpikir. BIOS (Basic Input/Output System) adalah kode untuk fungsi-fungsi
fundamental PC, seperti mengumpulkan ketukan tombol dari keyboard atau
meletakkan pixel ke layar.
Program kecil ini bekerja di balik layar, menterjemahkan perintah Windows
yang people-friendly menjadi angka nol dan satu yang hanya dimengerti oleh
hardware Anda. Dan sebagaimana alam bawah sadar manusia, BIOS bisa
berpengaruh sangat kuat pada tingkah laku dan kinerja PC Anda.

4.2.1.1.Update BIOS

Ketika teknologi baru muncul dan bug tua ditemukan, para pembuat
komputer sering menerbitkan versi BIOS yang telah diupdate yang dapat
mengatasi problem dan meningkatkan kinerja. Periksa situs Web pembuat PC
Anda mengenai update terbaru. Namun pertama-tama pastikan Anda
memiliki nomor versi terbaru BIOS; biasanya muncul sekilas di monitor Anda
tepat setelah Anda menyalakan sistem. (Tekan tombol Pause bila kilasannya
terlalu cepat.)
Mengupdate BIOS mudah, tetapi Anda harus melakukannya dengan hati-hati.
Biasanya Anda perlu menjalankan program kecil dari floppy disk saja. Namun
bila terjadi masalah, Anda hanya bisa meratapi motherboard yang tidak bisa
lagi Anda gunakan. Jadi pastikan bahwa sebelumnya Anda telah membaca
semua instruksi di file readme BIOS update, dan selalu lakukan persis seperti
apa yang petunjuk-petunjuk itu katakan.

4.2.1.2.Utility Setup

Jika BIOS adalah bawah sadar PC, maka Utiliti Setup merupakan pondasi
untuk membangun karakter PC. Utiliti tersebut memiliki setting user untuk
mengontrol harddisk, memori, kartu-kartu grafis, power saving, port USB, dan
hardware lain. Program tersebut biasanya disertakan dalam disk, tetapi
sekarang sudah tersimpan dalam chip ROM yang sama dengan BIOS PC.

3
Karena utiliti Setup dibuat oleh pembuat BIOS dan berada dalam chip yang
sama dengan BIOS, ini sering disebut utiliti BIOS Setup. Dan karena utiliti ini
menyimpan settingnya di chip clock/calendar -- chip complementary metal-
oxide semiconductor, atau CMOS -- maka sering pula disebut sebagai program
Setup CMOS. (Chip CMOS memiliki batere sendiri untuk memelihara setting
chip sekalipun PC dimatikan.)
Utiliti Setup memiliki setting hardware yang berlimpah, mulai dari yang
terlihat nyata, seperti setting waktu di clock PC, sampai yang tidak kelihatan,
seperti jumlah "wait states" yang mengkoordinasi aliran data antara RAM dan
CPU.
4.2.1.3.Teknis Setup BIOS
Hal Pertama yang perlu anda ingat sebelum lakukan setup BIOS adalah
jangan sampai merusak.
Ketika bekerja dengan utiliti Setup PC, gunakan petunjuk praktis yang sama
diajarkan pada awal bedah otak: ”Bila anda tidak tahu apa yang sedang
anda lakukan, maka lebih baik jangan berurusan dengannya”. Kecerobohan
mengubah wait state atau setting lainnya dapat menurunkan kinerja atau
bahkan menyebabkan sistem mengalami crash.
Jika Anda mengira Anda telah tanpa sengaja mengubah setting ketika sedang
bekerja dengan utility Setup, segera berhenti dan mulailah dari awal lagi.
Semua utiliti Setup memiliki pilihan menu yang memungkinkan Anda keluar
tanpa menyimpan perubahan. Anda mungkin melihat pula pilihan untuk
mengembalikan setting ke nilai defaultnya. Abaikan opsi ini: Bila vendor PC
Anda telah melakukan fine-tune terhadap sistem, setting default si pembuat
BIOS mungkin membuatnya menjadi tidak optimal.
Backup setting-setting Anda sebelum membuat perubahan. Bila batere yang
menghidupi chip clock/calendar mati, setting-setting Anda mati bersamanya.
Bila utiliti Setup Anda mempunyai opsi backup, gunakanlah. Jika tidak, catat
setting di kertas -- atau tekan key Print Screen untuk masing-masing layar di
utiliti tersebut (tetapi ini tidak selalu berfungsi).

4.2.2.Apa yang dicari?

Sebelum anda mulai, baca sampai selesai user manual yang menyertai PC
atau motherboard. Banyak manual menawarkan penjelasan singkat masing-
masing setting. Setting bervariasi menurut manufaktur dan model, namun
Anda seharusnya menemukan ini di hampir semua PC:
Optimalisasi dan kompatibilitas setting: Utiliti Setup sering berisi setting-
setting untuk kinerja hardware. Kadang-kadang ini tidak diatur secara
optimal di pabrik, utamanya pada PC yang dibuat berdasar pesanan atau
generik. Scan seluruh program Setup. Setting modus AGP dan setting DMA
merupakan kandidat utama untuk dioptimalisasi. Setting-setting ini juga
berguna untuk troubleshooting hardware yang baru diinstall: Menonaktifkan
atau menurunkan setting yang diberikan bisa memicu ketidak-kompatibelan
kartu grafis, CD-ROM drive, atau peranti lain yang terjadi sebelumnya.
Setting harddisk: Anda akan menemukan tabel, biasanya pada halaman ke-2
atau Advanced dan dengan judul "IDE", yang mendaftar semua parameter
konfigurasi untuk EIDE harddisk yang secara langsung terkoneksi ke
motherboard. (SCSI harddisk dan EIDE harddisk yang tidak punya kartu
ekspansi akan menjalankan program konfigurasinya sendiri.) Sementara
kebanyakan PC yang dibuat selama beberapa tahun terakhir dapat dengan
mulus mendeteksi dan mengkonfigurasi harddisk baru, sebagian memerlukan
instalasi manual. Baca dokumentasi disk baru Anda mengenai prosedur tsb
dan gunakan opsi-opsi on-screen untuk membuat perubahan di tabel ini.
Floppy disk: Opsi ini memungkinkan Anda menyetel tipe floppy drive (3,5
inci, 1,44MB, sebagai contoh) yang telah Anda tetapkan sebagai drive A: atau
B: Anda. Ini merupakan setting yang perlu diperiksa jika Anda mengalami
problem floppy-drive. Sebagian utiliti Setup mempunyai setting sekuriti
`Floppy Read only` tersendiri yang mencegah data Anda dituliskan ke floppy
disk dan dihapus dari PC.

4
Urutan booting: Setting ini menentukan mana yang pertama kali dilihat PC
ketika instruksi boot-up. Contoh: `A: kemudian C:`, `C: kemudian A:`, atau `C:,
Zip drive`. Untuk booting dari CD-ROM drive, Zip, atau LS-120, Anda
sepertinya harus mengubah setting ini.
Proteksi password: Bila ini diaktifkan, BIOS akan menanyakan password
sebelum booting up. Sangat berhati-hatilah dengan yang satu ini: Bila
melupakan password, Anda terpaksa mereset jumper motherboard atau
mencopot batere CMOS, yang akan menyebabkan Anda kehilangan semua
setting, atau Anda bahkan harus membeli motherboard baru.
Setting IRQ: Bila Anda butuh setting IRQ ekstra untuk hardware baru, Anda
perlu membebaskan satu IRQ dengan menonaktifkan feature yang tidak
digunakan, seperti port serial, port paralel, atau port USB.
Setting port paralel: Pilih modus yang paling cocok untuk hardware. Modus
ECP atau EPP dapat sangat mempercepat printer dan peranti lain.
Kipas RPM dan temperatur CPU: Dua parameter kritis ini sebaiknya
dicentang secara periodik untuk memastikan mereka berfungsi dengan benar.

4.2.3.Bantuan Hardware Offline


Internet sangat bagus untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan hardware, tetapi menyelidiki situs-situs Web untuk mendapatkan
nasihat yang bisa dipercaya cukup menghabiskan waktu. Kadangkala cara
tercepat untuk mendapat jawaban adalah cara gaya kuno: dengan buku
referensi yang baik. Di bawah ini adalah dua yang terbaik.
Upgrading and Repairing PCs (www.upgradingandrepairingpcs.com) karya
Scott Mueller (US$ 60) merupakan buku klasik yang mencakup segala
sesuatu yang Anda butuhkan tentang PC dan hal-hal yang mungkin Anda
tidak ketahui. Bila Anda mencari referensi menyeluruh, keluasan dan
kedalaman judul ini belum terkalahkan ( www.quepublishing.com).
PC Hardware in a Nutshell (www.oreilly.com/catalog/pchardnut2) oleh
Barbara Fritchman Thompson dan Robert Bruce Thompson (US$ 40)
merupakan panduan praktis yang bagus untuk membeli dan menggunakan
PC. Dimuati dengan nasehat bergaya ringkas yang secara jelas memberikan
informasi yang Anda perlukan, tanpa Anda harus mencari-carinya.

Anda mungkin juga menyukai