RPP Ekonomi Kelas XI 2018
RPP Ekonomi Kelas XI 2018
RPP Ekonomi Kelas XI 2018
(RPP)
No.1/XI/2018
A. TujuanPembelajaran
A.1 Kompetensi Pengetahuan (C4 tertinggi)
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu:
1. Mendeskripsikan pengertian pendapatan nasional
2. Menguraikan konsep-konsep pendapatan nasional
3. Menerapkan konsep-konsep pendapatan nasional ke perhitungan matematis
4. Menentukan penggunaan metode perhitungan pendapatan nasional
5. Menganalisis manfaat perhitungan pendapatan nasional
6. Mendeskripsikan pengertian pendapatan perkapita
7. Menguraikan manfaat perhitungan pendapatan perkapita
8. Mengkalkulasi hasil perhitungan pendapatan nasional
9. Menerapkan perhitungan pendapatan nasional dengan tepat secara tertulis
10. Menyimpulkan hasil perhitungan pendapatan nasional
B. KompetensiInti
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
C. KompetensiDasar
3.1 Menganalisis konsep dan metode penghitungan pendapatan nasional.
4.1 Menyajikan hasil penghitungan pendapatan nasional.
E. MateriPembelajaran
a. Materi berdasarkan fakta
b. Materi berdasarkan Konsep
c. Materi berdasarkan Prosedur
d. Materi berdasarkan Prinsip
Pertemuan 1 :
1. Pengertian Pendapatan Nasional Materi Konsep
2. Konsep-Konsep pendapatan nasional Materi Konsep ,Prosedur
a. GDP (Gross Domestic Bruto) / PDB ( Produk dan Fakta
Domestik Bruto )
b. GNP (Gross National Product) / PNB
(Produk Nasional Bruto)
c. NNP (Net National Product) / PNN
(Produk Nasional Neto)
d. NNI (Net National Income)
e. PI (Personal Income)
f. DI (Disposable Income)
Pertemuan 2:
1. Metode perhitungan pendapatan nasional
a. Metode Produksi (Production Approach) Materi Konsep dan
b. Metode Pendapatan (Income Approach) Prosedur dan Prinsip
c. Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)
2. Pendapatanperkapita
a. Pengertian pendapatan perkapita Konsep
b. Manfaat perhitungan pendapatan perkapita
c. Hubungan Pendapatan Nasional Penduduk dan Fakta
Pendapatan PerKapita
3. Melaporkan hasil analisis dalam bentuk tulisan tentang
hasil perhitungan pendapatan nasional dan pendapatan Materi Fakta dan
perkapita Prosedur
4. Distribusi pendapatan
Materi Prinsip
Pertemuan ke 3 :
2|E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Refleksi dan Ulangan Harian ke 1
F. Metodepembelajaran
a. Metode pembelajaran yang digunakan adalah:
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Penugasan
b. Pendekatan: Saintifik
c. Model : Discovery Learning
H. Langkah-langkahPembelajaran
Pertemuan I
Alokasi
No. Kegiatan Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan 15 menit
1. Guru mengucapkan Salam
2. Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis dengan cara
mengatur tempat duduk terlebih dahulu, memeriksa kebersihan
kelas, kemudian berdoa dilanjutkan kegiatan mengabsen.
3. Apersepsi mengajukan pertanyaan pancingan kepada peserta didik
mengenai definisi / pengertian Pendapatan , Pendapatan Nasional,
Konsep-konsep Pendapatan Nasional dan manfaat pendapatan
Nasional..
4. Motivasi belajar :
Memberikan pernyataan mengenai pentingnya mempelajari
Pendapatan Nasional untuk mencapai kemakmuran.
5. Menyampaikan Informasi rancangan penilaian dan penentuan
besarnyaKKM
6. Menyampaikan pengetahuan prasyarat (permasalahan/tugas) dan
tujuan pembelajaran
7. Pemberian acuan : menyampaikan cakupan materi meliputi
pengertian Pendapatan Nasional , pernyataan positif dan pernyataan
normatif dalam Pembelajaran Pendapatan Nasional
8. Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan : pembagian
kelompok, penugasan dan diskusi kelompok, diskusi pleno/diskusi
kelas dan seterusnya.
3|E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
2 Kegiatan Inti 95 menit
Membaca referensi dan atau sumber lain yang relevan
tentang Pengertian Pendapatan Nasional , konsep-konsep
pendapatan nasional dan manfaat pendapatan nasional
Mengajukan pertanyaan dan berdiskusi sebagai klarifikasi
tentang Pengertian Pendapatan Nasional , konsep-konsep
pendapatan nasional dan manfaat pendapatan nasional
Membuat pola hubungan informasi/data yangdiperoleh
untuk menyimpulkan tentang Pengertian Pendapatan
Nasional , konsep-konsep pendapatan nasional dan
manfaat pendapatannasional
Melakukan penghitungan konsep-konsep Pendapatan
Nasional(NNP,NNI,PI,DI ,PK) berdasarkan kasus yang
disajikan guru atau sumber lain yang relevan tentang
Konsep-konsep pendapatan nasional
Menyajikan hasil analisis penghitungan pendapatan
nasional (NNP,NNI,PI,DI,PK) serta manfaat Pendapatan
Nasional secara lisan dantulisan
Pertemuan II
Alokasi
No. Kegiatan Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan 15 menit
1. Guru mengucapkan Salam
2. Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis dengan cara
mengatur tempat duduk terlebih dahulu, memeriksa kebersihan
kelas, kemudian berdoa dilanjutkan kegiatan mengabsen.
3. Apersepsi mengajukan pertanyaan kepada peserta didik
mengenai materi pertemuan sebelumnya tetang definisi /
pengertian, konsep-konesp pendapatan nasional serta manfaat
pendapatan Nasional.
4. Menyampaikan materi Pembelajaran dan tujuan pembelajaran
4|E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
pada pertemuan kedua.
5. Motivasi belajar :
Memberikan pernyataan mengenai pentingnya mempelajari
metode Perhitungan Pendapatan Nasional, pendapatan
perkapita dan Distribusi PendapatanNasional.
6. Menyampaikan pengetahuan prasyarat (permasalahan/tugas)
dan tujuan pembelajaran
7. Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan :
pembagian kelompok, penugasan dan diskusi kelompok,
diskusi pleno/diskusi kelas dan seterusnya.
5|E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Pertemuan III
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan 15 menit
1) Guru mengucapkan Salam
2) Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis dengan cara
mengatur tempat duduk terlebih dahulu, memeriksa kebersihan
kelas, kemudian berdoa dilanjutkan kegiatan mengabsen.
3) Apersepsi mengajukan pertanyaan kepada peserta didik
mengenai materi pertemuan sebelumnya tetang definisi /
pengertian, konsep-konesp pendapatan nasional serta manfaat
pendapatan Nasional.
4) Menyampaikan peraturan dan criteria dalam penilaian ulangan
harianI.
2 95 menit
Tes Ulangan Harian 1
3. Kegiatan Penutup 25 menit
a. Guru menginformasikan Materi untuk KBM pada pertemuan
berikutnya.
b. Sebagai tindak lanjut hasil Ulangan Harian 1, guru
mengingatkan pada peserta didik untuk mengikuti Program
Remedial bagi siswa yang belum tuntas ,dan pengayaan bagi
siswa yang telah tuntas dan mendapat nilai baik.
I. Penilaian
Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut:
1.Penilaian sikap
2.Pengetahuan
3.Keterampilan
1. Sikap
6|E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Teknik Waktu
No Aspek yang dinilai
Penilaian Penilaian
2. Pengetahuan
3. Keterampilan
7|E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Lampiran-lampiran :
2. Instrumen
a. Lembar pengamatansikap
No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1 Menunjukkan rasa syukur dalam
rangka pemenuhan kebutuhan
2 Menunjukkan kemampuan dan
keterampilan belajar dan
melakukan proses belajar yang
efektif
3 Menunjukkan sikap ketekunan
dalam melakukan pengamatan dan
diskusi
4 Menunjukkan ketekunan dan
tanggung jawab dalam belajar dan
bekerja baik secara individu
maupun berkelompok
8|E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Tidak menunjukan kemampuan dan keterampilan belajar yang besar,
1. antusias, terlibat aktif dan menunjukkan kreatifitas dalam kegiatan
kelompok
3 Menunjukkan sikap 1. Tekun dalam melakukan pengamatan dan diskusi
ketekunan dalam 2. Kurang tekun dalam melakukan pengamatan dan diskusi
melakukan 3. Tidak tekun/ pasif dalam melakukan pengamatan dan diskusi
pengamatan dan
diskusi
4 Menunjukkan 1. Tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bisa
ketekunan dan dilakukan, berupaya tepat waktu.
tanggung jawab 2. Berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik
dalam belajar dan yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
bekerja baik secara 3. Tidak berupaya sungguh–sungguh dalam menyelesaikan tugas
individu maupun dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
berkelompok
b. Lembar PenilaianDiskusi
Aspek Pengamatan
Nama Kerja Sikap Tolera Akti Menghargai Present Jml
No Nilai Ket
Siswa Sama Berpendapat nsi fitas pendapat asi Skor
teman
Keterangan Skor:
Masing – masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
9|E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
D. disposable income
E. national income
2. Untuk mendapatkan nilai produk nasional bruto per kapita, diperoleh dari….
A. GNP dibagi jumlah penduduk
B. GDP dibagi jumlah penduduk
C. Y = w + r + i +p
D. Y = C + I + G +(X-M)
E. NI = P1Q1 + P2Q2 + P3Q3 + ...PnQn
5. Berdasarkan income approach, dividen yang diterima oleh pemegang saham pada
perusahaan perseroan digolongkan sebagai penerimaan….
A. upah
B. sewa
C. bunga
D. laba
E. komisi
Kunci Jawaban
1. B
2. A
3. B
4. E
5. D
d. Lembar PenilaianProduk
Menilai laporan tentang perhitungan pendapatan nasional dengan tepat
Mempresentasikan hasil perhitungan pendapatan nasional secara lisan dengan benar
No Nama Siswa Kelengkapan Kerapihan Nilai Ket.
10 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Keterangan skor:
Masing – masing kolom diisi dengan kriteria:
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
K. TujuanPembelajaran
A.1 KompetensiPengetahuan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian pertumbuhan ekonomi.
2. Membedakan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi.
3. Mengklasifikasikan faktor- faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi.
4. Menentukan Kriteria/indikator alat ukur Pembangunan Ekonomi.
5. Menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi.
6. Mengkorelasikan berbagai teori pertumbuhan ekonomi.
7. Mengidentifikasikan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi.
A.2 KompetensiKeterampilan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat
membuat laporan dan mampu mensosialisasikan tentang:
a. Merancang kriteria/indikator alat ukur pembangunan ekonomi.
b. Menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi.
c. Menyajikan hasil temuan permasalahan pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi.
d. Menyajikan cara cara mengatasi masalah pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi.
L. KompetensiInti
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
O. MateriPembelajaran
No. Materi Pembelajaran Materi
berdasarkan
1 Pertumbuhan Ekonomi
P. Metodepembelajaran
d. Metode pembelajaran yang digunakan adalah:
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanyajawab
4. Penugasan
e. Pendekatan : Saintifik
f. Model : Discovery Learning
R. Langkah-langkahPembelajaran
PertemuanI
4. Motivasi belajar :
6. Menyampaikan pengetahuan
prasyarat ( permasalahan / tugas)
dan tujuan pembelajaran
3. Guru memberikan:
Pertemuan II
KegiatanPembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 10 menit
2. Apersepsi:
3. Motivasi belajar :
S. Penilaian
Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut:
1. Penilaian sikap
2. Pengetahuan
3. Keterampilan
b. Toleran
terhadap proses
pemecahan
masalah yang
berbeda dan
kreatif.
c. Peduli dalam
kegiatan
pembelajaran.
d. Disiplin selama
proses
pembelajaran.
e. Jujur dalam
menjawab
permasalahan
yangdiberikan.
f. Tanggung
19 | Ekonomi XI Hasan Basri
Aspek yang Waktu
No Teknik Penilaian
dinilai Penilaian
jawab dalam
menyelesaikan
tugas.
A. Tujuan Pembelajaran
A.1 Kompetensi Pengetahuan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:
1.Menjelaskan definisi/konsep ketenagakerjaan.
2.Mendeskripsikan pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatan kerja.
3.Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kesempatan kerja.
4.Mengklasifikasikan jenis - jenis tenaga kerja.
5.Mengidentifikasi masalah ketenaga kerjaan di Indonesia.
6.Mengidentifikasi upaya peningkatan kualitas tenaga kerja.
7.Mendiskripsikan sistem upah.
8.Mendiskripsikan pengertian pengangguran.
9.Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pengangguran.
10.Mengidentifikasi macam-macam pengangguran.
11.Menghitung besarnya tingkat pengangguran
12.Membuat dasar pengelompokancara pengatasi pengangguran.
13.Memecahkan permasalahan dampak pengangguran.
14.Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi.
A.2 KompetensiKeterampilan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat
membuat laporan dan mampu mensosialisasikan tentang:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesempatan kerja.
2. Merancang cara sistem upah berdasarkan standar upah minimal provinsi.
3. Memecahkan permasalahan dampak pengangguran.
4. Menyimpulkan permasalahan ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi.
B. KompetensiInti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
21 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r
21
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
C. Kompetensi Dasar
3.3 Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi
4.3 Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi
dan cara mengatasinya
D. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Setelah mempelajari materi ini peserta didik diharapkan mampu:
3.3.1 Menjelaskan definisi/konsep ketenaga kerjaan.
3.3.2 Mendiskripsikan pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatan kerja
3.3.3 Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kesempatan kerja
3.3.4 Mengklasifikasikan jenis-jenis tenaga kerja
3.3.5 Mengidentifikasi masalah ketenagakerjaan di Indonesia
3.3.6 Mengidentifikasi upaya peningkatan kualitas tenaga kerja
3.3.7 Mendiskripsikan system upah
3.3.8 Mendiskripsikan pengertian pengangguran
3.3.9 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengangguran
3.3.10 Mengidentifikasi macam-macam pengangguran
3.3.11 Menghitung besarnya tingkat pengangguran
3.3.12 Menjelaskan cara pengatasi pengangguran
4.3.1 Memecahkan dampak pengangguran
4.3.2 Menganalisis permasalahan ketenaga kerjaan dalam pembangunan ekonomi
4.3.3 Mempresentasikan hasil analisis masalah ketenaga kerjaan dalam
pembangunan ekonomi
E. Materi Pembelajaran
KETENAGAKERJAAN
1. Pengertianketenagakerjaan
Menurut UU nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja
pada waktu sebelum, selama dan sesudah masakerja.
2. Pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatankerja
a. Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat.
b. Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang
bekerja, atau mempunyai pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan
pengangguran. Dan bekerja adalah suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan
oleh seseorang untuk memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan
atau keuntungan, dengan lama bekerja paling sedikit 1 jam secaraterus-
22 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r
22
menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah
yang membantu dalam suatu kegiatan ekonomi)
c. Kesempatan kerja mempunyai dua pengertian,yaitu:
1. Dalam arti sempit, kesempatan kerja adalah banyak sedikitnya tenaga kerja
yang mempunyai kesempatan untuk bekerja,
2. Dalam arti luas, kesempatan kerja adalah banyak sedikitnya faktor-faktor
produksi yang mungkin dapat ikut dalam proses produksi.
Kesempatan kerja (employment) dibagi lagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Mereka yang bekerja penuh (full employment),yaitu mereka yang sudah
bekerja dan memenuhi syarat antara lain: bekerja 40 jam kerja perminggu,
memiliki upah minimum regional, dan sesuai dengan latar belakang pendidikan /
keahlian)
2. Mereka yang masih setengah menganggur
Perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja
dinyatakan dalam Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), yang dapat
dihitung dengan rumus :
TPAK = x100%
4. Jenis-jenis tenagakerja
Berdasarkan sifatnya tenaga kerja dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu :
1. Tenaga Kerja Rohani yaitu kerja yang dalam kegiatannya lebih banyak
menggunakan pikiran, contoh : manager, pimpinan, direktur
2. Tenaga Kerja Jasmani yaitu tenaga kerja yang dalam kegiatannya lebih banyak
mencakup kegiatan pelaksanaan yang produktif dalam produksi. Tenaga kerja ini
dibedakan 3 jenis, yaitu:
a. Tenaga kerja terdidik
b. Tenaga kerja terlatih
23 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r
23
c. Tenaga kerja tidak terdidik
5. MasalahKetenagakerjaan
Di Indonesia masalah Ketenaga kerjaan menjadi masalah yang komplek dan sulit
teratasi sampai saat ini, adapun masalah yang terkait dengan ketenaga kerjaan adalah
sebagai berikut:
a. Jumlah penduduknya banyak
b. Jumlah angkatan kerja tinggi, tidak sebanding dengan kesempatan kerja
c. Banyaknya pengangguran
d. Rendahnya kualitas tenaga kerja
e. Pembangunan yang tidak merata
f. Perlindungan kesejahteraan tenaga kerja yang belum maksimal
g. Penyebaran tenaga kerja yang tidak merata
7. Sistemupah
a. Upah Buruh adalah pendapatan yang diterima buruh dalam bentuk uang yang
mencakup bukan hanya komponen upah / gaji, tetapi juga lembur dan tunjangan-
tunjangan yang diterima secara rutin / regular (tunjangan transport, uang makan
dan tunjangan lainnya sejauh diterima dalam bentuk uang), tidak termasuk
Tunjangan Hari Raya (THR), tunjangan bersifat tahunan, kuartalan, tunjangan-
tunjangan lain yang bersifat tidak rutin dan tunjangan dalam bentuk natural.
b. Upah pekerja dan kebutuhan fisik minimum, maksudnya bahwa penetapan tingkat
upah dan gaji bagi pekerja merupakan kebijakan yang sangat penting untuk
peningkatan taraf hidup perkerja dan keluarganya, yang merupakan kebutuhan
fisiknya.
c. Produktivitas tenaga kerja adalah nilai output (hasil produksi) yang dikerjakan
oleh sejumlah tenaga kerja
d. Ada dua macam upah,yaitu:
1) Upah / pendapatan nominal, yaitu jumlah upah yang diterima buruh dalam
bentuk uang
2) Upah / pendapatan riil, yaitu jumlah barang/jasa yang dapat dibeli dengan upah
nominal
e. Di Indonesia, sistem upah yang diberlakukan adalah dengan menggunakan dasar
upah minimum regional (UMR) atau upah minimum propinsi (UMP), artinya
pengusaha harus memberi upah tenaga kerja minimal sebesar UMR / UMP
24 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r
24
tersebut. UMR/UMP tidak sama besarnya untuk tiap-tiap daerah. Salah satu
penyebabnya adalah kemahalan di setiap daerah tidak sama.
f. Macam-macam cara pemberian upah, antara lain:
1) Upah waktu/jangka, artinya upah dihitung berdasarkan lamanya bekerja
(jam/hari/minggu/bulan)
2) Upah borongan, artinya upah dihitung berdasarkan kesepakatan bersama untuk
menyelesaikan suatu proyek tertentu
3) Upah satuan, artinya upah dihitung berdasarkan banyaknya barang yang
dihasilkan
4) Upah skala berubah, artinya upah buruh tergantung hasil penjualan perusahaan
dengan terlebih dahulu ditentukan upah minimalnya
5) Upah indeks, artinya upah ditentukan oleh indeks hidup buruh dan
keluarganya
6) Upah partisipasi, artinya buruh mendapat upah tertentu dan bagian laba
7) Upah copartnership, artinya buruh mendapat upah tertentu dan bagian laba
berupasaham
8. Pengangguran
a. Pengertian dan Jenis pengangguran
Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari
pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari
pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk
yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja / mempunyai pekerjaan
tetapi belum mulai bekerja.
TingkatPengangguran = x100%
c. Macam-macampengangguran
Pengangguran yang terjadi pada suatu negara, disebabkan oleh beberapa
jenis,diantaranya :
1. Pengangguran Ketidakcakapan adalah pengangguran yang terjadi karena seseorang
mempunyai cacat fisik atau jasmani, sehingga dalam dunia perusahaan mereka sulit untuk
diterima menjadi pekerja/karyawan.
25 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r
25
2. Pengangguran Musiman adalah pengangguran yang biasa terjadi pada sektor pertanian,
misalnya pada musim paceklik. Pada musim ini banyak pekerja atau petani yang menganggur,
karena musimnya yang tidak menguntungkan bagi petani.
3. Pengangguran Friksional (peralihan) adalah pengangguran yang terjadi karenapenawaran
tenaga kerja lebih banyak dari pada permintaan tenaga kerja atau tenaga kerja yang sudah
bekerja tetapi menginginkan pindah pekerjaan lain, sehingga belum mendapatkan tempat
pekerjaan yang baru. Kelebihan tersebut menimbulkan adanya pengangguran.
4. Pengangguran karena upah terlalu tinggi artinya pengangguran yang terjadi karena para
pekerja atau pencari kerja menginginkan adanya upah atau gaji terlalu tinggi, sehingga para
pengusaha tidak mampu untuk memenuhi keinginan tersebut, sehingga menimbulkan adanya
pengangguran.
5. Pengangguran Struktural adalah pengangguran yang terjadi karena terdapat kelebihan faktor
produksi, khususnya faktor produksi tenaga kerja. Bila suatu perusahaan atau pengusaha
terjadi kelebihan semacam ini, maka akan terdapat pengangguran faktor produksi tersebut,
sehingga menimbulkan adanya pengangguran.
6. Pengangguran Voluntary adalah pengangguran karena seseorang secara sukarela tidak mau
bekerja.
7. Pengangguran Tehnologi adalah pengangguran karena adanya pergantian tenaga manusia
dengan tenaga mesin
26 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r
26
3. Friksional Mengusahakan informasi yang
lengkap tentang permintaan dan
penawaran tenaga kerja, sehingga
mempermudah dalam pengambilan
keputusan
e. Dampakpengangguran
Dampak pengangguran dapat dilihat dari 2 sisi, yaitu sisi ekonomi dan sisi sosial
Dari sisi ekonomi memiliki dampak
1. Tinnginya jumlah pengangguran menyebabkan turunnya produk domestik bruto
sehingga pendapatan nasional akan mengalami penurunan
2. Akan menghambat investasi karena jumlah tabungan masyarakat ikut menurun
3. Akan menimbulkan menurunnya daya beli
Dari dampak sosial memiliki dampak
1. Perasaan rendahdiri
2. Terjadi gangguan keamanan dalam masyarakat
E. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Saintifik
b. Model : PBL
c. Metode : Ceramah, Diskusi, tanya jawab dan penugasan
27 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r
27
F. MEDIAPEMBELAJARAN
a. Alat/Bahan : Peta Konsep, Power point, LCD, Laptop
G. SUMBERBELAJAR
G.1. Media : LCD dan Laptop
G.2. Sumber Belajar:
1. Buku-buku Prathama Rahardja, Wiji Purwanta. Eksplorasi Nalar Siswa Ekonomi
SMA/MA kelas X, Bandung. Yrama Widya,2015
2. S, Alam . Ekonomi SMA /MA kelas X .Jakarta .ESIS,2013
3. Buku paket ekonomi kemendikbud
4. Kinanti Geminastiti. Ekonomi SMA/MA Kelas XI Ilmu-Ilmu Peminatan.
Bandung Yrama Widya,2014
5. Buku ekonomi penunjang yang relevan dan ber-ISBN
6. Penunjang dari perpustakaan
7. Media elektornik / cetak
8. Internet: https://pratama1989.wordpress.com
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
PertemuanI
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan a) Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses belajar 20 menit
mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, berdoa,
presensi (absensi, kebersihan kelas, menyiapkan media dan
alatserta buku yang diperlukan).
b) guru mengingatkan kepada peserta didik materi minggu yang
lalu tentang pertumbuhan ekonomi, kemudian
menghubungkan dengan kondisi sehari-hari
c) guru menyampaikan topik dan kompetensi yang akan dicapai
d) guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok untuk
diskusi selama 60 menit
Inti a) Sebelum peserta didik mempelajari Ketenagakerjaan, peserta 140 menit
didik dapat diberikan apersepsi dengan menanyakan tentang
perbedaan tenaga kerja, angkatan kerja dengan penduduk
usia kerja yang mereka ketahui.
b) Kelompok I, II dan III ditugaskan untuk melakukan kajian
28 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r
28
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
29 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r
29
PertemuanII
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
30 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
I. Penilaian HasilBelajar
1. Prosedur :
a.Penilaian proses belajar mengajar oleh guru
b.Penilaian hasil belajar (tes lisan dan tertulis berbentuk pilihan ganda dan uraian)
2.Alat Penilaian (Soal terlampir)
2. Tenaga kerja yang dihasilkan dari suatu pelatihan dan pengalaman disebut....
a. Traine dlabour
b. Unskille dlabour
c. Skille dlabour
d. Untrane dlabour
e. Angkatan kerja
Soal Uraian
1. Apakah yang dimaksud dengan tenaga kerja.......
2. Jelaskan pengelompokan tenaga kerja menurut sifatnya......
3. Jelaskan masalah ketenagakerjaan yang terjadi di Indonesia......
4. Mengapa kualitas tenaga kerja di Indonesia rendah.....
5. Apakah yang dimaksud dengan upah minimum.....
Nilai akhir:
TUGAS MANDIRI
Carilah data melalui internet tentang jumlah penduduk Indonesia, jumlah
penduduk usia kerja, jumlah angkatan kerja, jumlah penduduk yang bekerja dan
pengangguran pada tahun 2012 dan 2013 dan grafiknya!
SOAL PERTEMUAN II
Soal pilihan ganda
1. Terjadinya pengangguran disebabkan oleh....
a. Jumlah kesempatan kerja besar dari penduduk
b. Tingginya laju pertumbuhan penduduk
c. Kemajuan teknologi
d. Jumlah angkatan kerja lebih banyak dari lapangan kerja
e. Tingkat pendidikan yang tinggi
2. Suatu pekerjaan yang seharusnya dapat diselesaikan oleh satu orang, namun
dikerjakan oleh lebih dari satu orang disebut dengan....
a. Pengangguran terselubung
b. Pengangguran struktural
c. Pengangguran terbuka
d. Setengah menganggur
e. Pengangguran friksional
Soal Uraian
1. Apakah yang dimaksud dengan pengangguran?
2. Jelaskan yang dimaksud pengangguran voluntary!
3. Bagaimana dampak pengangguran terhadap segi ekonomi negara?
4. Sebutkan upaya untuk mengatasi pengangguran!
5. Jelaskan jenis pengangguran menurut sifatnya!
Score : Setiap soal objektif memiliki nilai 2 dan soal uraian memiliki masing-
masing 4
Nilai akhir:
TUGAS MANDIRI
Carilah data melalui internet tentang jumlah penduduk Indonesia, jumlah penduduk
usia kerja, jumlah angkatan kerja, jumlah penduduk yang bekerja dan
pengangguran pada tahun 2012 dan 2013 dan grafiknya!
FORMAT PENGAMATAN
Gotong Ry
Tangg jwb
PercayaDr
Jmh Skor
Toleransi
Disiplin
Spritual
Santun
Jujur
Nilai
Nama
No.
Siswa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
dst
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap peserta didik. Berilah tanda cek
(v) pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
PENILAIAN LAPORAN
Keakuratan
Kuantitas
Nama Sistematika Sumber Analisis Simpulan
Sumber
Siswa/Kelompok Penulisan Data / Data laporan
Data
Informasi
Score :
Keterangan :
Skala penilaian laporan dibuat dengan rentang antara 1 s.d 4.
1 = kurang; 2 = cukup; 3 = Baik; 4 = sangat baik;
U. TujuanPembelajaran
A.1 Kompetensi Pengetahuan (C4 tertinggi)
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian indeks harga.
2. Menjelaskan tujuan perhitungan indeks harga.
3. Membedakan macam – macam indeks harga
4. Membandingkan metode perhitungan indeks harga.
5. Mengklasifikasi macam – macam indeks harga.
6. Menghitung dengan menggunakan metode perhitungan indeks harga.
7. Menghitung indeks harga.
8. Menganalisis perhitungan indeks harga.
9. Menjelaskan pengertian inflasi.
10. Menjelaskan penyebab inflasi.
11. Mengklasifikasikan jenis – jenis inflasi.
12. Menghitung inflasi.
13. Mencegah dampak inflasi.
14. Menentukan cara mengatasi inflasi.
15. Menganalisis dampak dan cara mengatasi inflas.
16. Mengklasifikasikan teori permintaan dan penawaran uang.
17. Mengemukakan faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan uang.
18. Melaksanakan penelitian tentang indeks harga dan inflasi.
19. Mengilustrasikan hubungan indeks harga dan inflasi dengan teori
permintaan dan penawaran uang.
20. Mendemonstrasikan cara menghitung indeks harga.
21. Membuat gambar kurva inflasi berdasar penyebab.
22. Mendemonstrasikan cara menghitung inflasi.
23. Membuat contoh dampak inflasi.
A.2 KompetensiKeterampilan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat
membuat laporan dan mampu mensosialisasikan tentang:
1. Mengeidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan uang.
2. Melaksanakan penelitian tentang indeks harga dan inflasi.
V. KOMPETENSI INTI
3.Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
procedural, prinsipal berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi seni budaya dan humaniara dengan wawasan kemanusian, kebangsaan,
kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan keyakinan serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang bagian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
39 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
4.4.2 Menganalisis hubungan indeks harga dan inflasi dengan teori permintaan dan
penawaran uang
4.4.3 Mendemonstrasikan cara menghitung indeks harga
4.4.4 Membuat gambar kurva inflasi berdasar penyebab
4.4.5 Mendemonstrasikan cara menghitung inflasi
4.4.6 Membuat contoh dampak inflasi
Y. MATERI PEMBELAJARAN
IndeksHarga
1. Pengertian indeks harga
2. Tujuan perhitungan indeks harga
3. Macam – macam indeks harga
4. Metode perhitungan indeks harga
Inflasi
1. Pengertian inflasi
2. Penyebab inflasi
3. Jenis – jenis inflasi
4. Menghitung inflasi
5. Dampak inflasi
6. Cara mengatasi inflasi
Z. PENDEKATAN/METODE / MODELPEMBELAJARAN
Pendekatan ilmiah ( scientific approach ) dengan strategi PJBL dan penugasan
Langkah-langkah Prosedur penugasan :
1. Langkah kerja ilmiah
2. Penyajian informasi
3. Menerapkan indeks harga dan inflasi Meta kognitif:
4. Menganalisis indeks harga dan inflasi
2. SumberBelajar:
1) Buku paket ekonomi kemendikbud
2) Prathama Rahardja, Wiji Purwanta. Eksplorasi Nalar Siswa Ekonomi
SMA/MA kelas XI Bandung. Yrama Widya,2015
41 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 41
3) S, Alam. Ekonomi SMA/MA kelas XI, Jakarta .ESIS,2013.
4) Kinanti Geminastiiti. Ekonomi SMA/MA Kelas XI Ilmu-Ilmu
Peminatan. Bandung Yrama Widya,2014
5) Buku ekonomi penunjang yang relevan dan ber-ISBN
42 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 42
BB. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
No Kegiatan pembelajaran
waktu
Pertemuan 1 :
PENDAHULUAN
a. Penyampaian informasi
c. Presentas i/ diskusikelas
d. Evaluasiproses / hasil
43 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 43
data berbagai barang kebutuhan pokok dan
harga – harga barang dalam cakupan
perdagangan besar dan mendeskripsikan
masalah yang terjadi berupa:
1. Indeksharga
44 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 44
memberikan umpan balik, sehingga
memperoleh persepsi dan konsep yang
sama.
PENUTUP
Pertemuan 2 :
PENDAHULUAN
a.Penyampaian informasi
45 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 45
c.Presentasi / diskusi kelas
KEGIATAN INTI
46 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 46
1. Peserta didik diberikan kesempatan
untuk bertanya.
PENUTUP
47 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 47
penugasan dalam rangka ketuntasan belajar.
Pertemuan 3 :
A 135menit
PENDAHULUAN
Apersepsi / pretest,
a.Penyampaian informasi
B.
48 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 48
B KEGIATAN INTI
49 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 49
Peserta didik melakukan penelitian dan
guru membimbing peserta didik untuk
mencari informasi tentang konsep inflasi
dari berbagai sumber, kemudian 15 menit
menganalisisnya.
PENUTUP 135menit
A Pertemuan 4 :
PENDAHULUAN
50 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
yang nyaman.
a.Penyampaian informasi
c.Presentasi/diskusi kelas
d.Evaluasiproses / hasil
KEGIATAN INTI
0iinflasi
51 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 51
belajar yang berhubungan dengan masalah
diatas, dengan cara :
PENUTUP
Guru memberikan :
52 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 52
1. Tugas mandiri tidak terstruktur , bagi
peserta didik yang dinyatakan tuntas
135menit
( pengayaan)
Pertemuan 5 :
PENDAHULUAN
A Mempersiapkan peserta didik untuk
belajar dengan cara mengatur tempat
duduk terlebih dahulu kemudian berdoa
dilanjutkan mengabsen
a.Penyampaian informasi
53 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 53
b.Pembentukan dan kerja kelompok
c.Presentasi/diskusi kelas
d.Evaluasi proses/hasil
KEGIATAN INTI
54 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 54
pasar dari sumber lain yang relevan,
kemudian menganalisisnya.
C
Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya.
PENUTUP
Guru memberikan :
55 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 55
H . PENILAIAN
ASPEK DAN JENIS / TEKNIK PENILAIAN
a. Pengetahuan:
Tes : a.Tertulis, bentuk : Obyektif (PG) dan uraian : terbatas
b.Penugasan, bentuk : hasil karya/product
( menyusun laporan hasil penelitian sederhana tentang indeks harga
Dan inflasi )
Non Tes :a. observasi, bentuk : lembar pengamatan ( tanya jawab ).
b. Keterampilan / praktik:
Tes: Perbuatan, bentuk : project (penelitian sederhana tentang indeks harga dan inflasi)
56 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 56
4. Perbedaan indeks hara konsumen dengan indeks harga produsen yang benar adalah….
Indeks harga konsumen Indeks harga produsen
6. Berikut ini penjelasan mengenai metode perhitungan indeks harga yang benar adalah….
A. Metode perhitungan indeks harga Laspayers membandingkan harga (Pn) dikalikan
kuantitas(Qo) dibagi harga (Pn) dikalikan kuantitas(Qo)
B. Metode perhitungan indeks harga Pasche membandingkan harga (Pn) dikalikan
kuantitas(Qo) dibagi harga (Pn) dikalikan kuantitas(Qo)
C. Metode perhitungan indeks harga Laspayers membandingkan harga (Pn) dikalikan
kuantitas(Qo) dibagi harga (Pn) dikalikan kuantitas(Qn)
D. Metode perhitungan indeks harga Pasche membandingkan harga (Pn)dikalikan
kuantitas(Qo) dibagi harga (Pn) dikalikan kuantitas(Qn)
E. Metode perhitungan indeks harga Pasche membandingkan harga (Pn) dikalikan
kuantitas(Qn) dibagi harga (Po) dikalikan kuantitas(Qn)
57 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 57
7. Data hargabarang:
Nama barang 2011 2012
P Q P Q
PoQo=51.000.000 PnQo=59.500.000
Jumlah
PoQn=53.400.000 PnQn=62.400.000
Berdasar data di atas besarnya indeks harga yang dihitung dengan metode Laspeyrs
adalah….
A. 104,17
B. 104,71
C. 111,42
D. 116,67
E. 116,85
1 Februari 103,24
2 Maret 109,11
3 April 104,36
9. Pengertian inflasiadalah….
A. Kondisi yang menunjukkan terjadinya kenaikan harga barang – barang pada periode
tertentu
B. Kondisi yang menunjukkan kenaikan dan penurunan harga barang pada periode tertentu
C. Kenaikan harga barang – barang disertai dengan kenaikan kuantitas selama periode
tertentu
D. Kondisi yang menunjukkan kenaikan harga barang – barang dari tahun sebelumnya
E. Kenaikan harga barang – barang yang bersifat umum dan terus menerus
58 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 58
10. Kemarau berkepanjangan seperti yang terjadi saat ini mengakibatkan kekeringan lahan
persawahan sehingga hasilnya berkurang dan pasokan ke pasar pun menjadi berkurang,
akibatnya harga melonjak dan dapat menjadi penyebab inflasi yang disebut…..
A. Creeping inflation
B. Domestic inflation
C. Demand pullinflation
D. Hyper inflation
E. Cost push inflation
1 Maya 8,07%
2 Harapan 10,16%
3 Asa 12,89%
4 Impian 26,54%
5 Dambaan 30,23%
12. Diketahui IHK bulan Juni 104,37 sedang IHK bulan Juli 108,46. Berdasar data tersebut
maka besarnya inflasi adalah….
A. 3,92%
B. 4,09%
C. 4,90%
D. 4,92%
E. 5,10%
13. Data perhitungan indeks harga dan inflasi
Jumlah Tahun
2012 2013
59 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 59
PoQn 30.100.000 33.200.000
Berdasar tabel di atas jika indeks harga dihitung dengan metode Pasche, maka besarnya
inflasi adalah….
A. 5,18%
B. 5,81%
C. 8,03%
D. 8,28%
E. 8,30%
15. Pemerintah dapat menempuh kebijakan fiskal untuk mengatasi inflasi, yaitudengan….
A. Menaikkan pengeluaran pemerintah
B. Menaikkan suku bunga bank
C. Meningkatkan tarif pajak
D. Memperketat syarat kredit
E. Menurunkan tariff pajak
16. Setiap negara akan berusaha dengan berbagai cara agar tingkat inflasinya rendah. Sebagai
konsekuensinya tingkat pengangguran menjadi tinggi, atau sebaliknya. Dampak lain dari
inflasi adalah mengakibatkan perekonomian tidak berkembang. secara umum dalam
mengatasi inflasi melalui kebijakan moneter adalah dengan menetapkan kebijakan
moneter….
1. Kontraktif
2. Ekspansif
3. yang bersifat easy money policy
4. yang bersifat tight money policy
Kebijakan yang tepat untuk mengatasi inflasi adalah….
A. Semuanya tidak termasuk nomor1
B. Semuanya tidak termasuk nomor2
C. Semuanya tidak termasuk nomor3
D. Semuanya tidak termasuk nomor 2 dan3
E. Semuanya tidak termasuk nomor 1 dan4
17. Teori kuantitas dengan menyusun formulasi bahwa tinggi rendahnya nilai uangakan
ditentukan oleh beberapa hal, yang meliputi jumlah uang beredar (M), kecepatan peredaran
uang (V), tingkat harga (P), dan jumlah barang yang diperdagangkan (T). Teori tersebut
dikemukakan oleh….
A. J.M.Keynes
60 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 60
B. J.B. Say
C. IrvingFisher
D. KarlMarx
E. Samuelson
18. Permintaan uang oleh masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah….
A. Tingkat invesatsi
B. Jumlah uang beredar
C. Kekayaan yang dimiliki
D. Kondisi uang itu sendiri
E. Tingkat peredaran uang
61 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 61
NILAI TUGAS
Aspek
Mater uratan
Pembahasan
Relev ansi
Penyajian
matik a
Pengetahuan
NO Skor yang dicapai
Angka Huruf
4,00 (3,51 -
1 19 - 24 4,00) A
3,00 (2,51 -
2 13 - 18 3.50) B
2,00 (1,51 -
3 07 - 12 2,50) C
1,00 (1,00 -
4 01 - 06 1,50) D
2.KETRAMPILAN
PENILAIAN PROJECT
Nama Aspek yang Dinilai
Siswa
Permula an
Persiapan
ran Ter
Laha n
62 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 62
Keterangan penilaian projek
Penelitian sederhana tentang peran pasar dalam perekonomian
Persiapan
Pelaksanaan
Pelaporan Hasil
Skor maksimal
Keterampilan
NO Skor yang dicapai
Angka Huruf
1 24 - 30 80 – 100 A
2 16 - 23 53 – 76,67 B
3 08 - 15 26,67 – 50 C
4 01 - 07 3,33 – 23,33 D
63 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 63
PEDOMAN PENSKORAN / NORMA PENILAIAN
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda
1. C 6. E 11. B 16. D
2. D 7. D 12. A 17. C
3. D 8. C 13. E 18. C
4. A 9. E 14. E 19. B
5. B 10. B 15. C 20. E
B. Uraian
64 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 64
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
No.5/XI/2018
A. TujuanPembelajaran
A.1 Kompetensi Pengetahuan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menjelaskan definisi/konsep kebijakan moneter.
2. Menjelaskan tujuan kebijakan moneter.
3. Mengklasifikasikan jenis-jenis kebijakan moneter.
4. Menganalisis instrumen kebijakanmoneter.
5. Mengidentifikasi beberapa macam kebijakan moneter.
6. Mensimulasikan contoh pengaruh kebijakan moneter.
7. Menjelaskan definisi/konsep kebijakan fiskal.
8. Menjelaskan tujuan kebijakan fiskal.
9. Mengklasifikasikan macam-macam kebijakan anggaran.
10.Menganalisis instrumen kebijakan fiskal.
11.Mensimulasikan contoh pengaruh kebijakan fiscal.
A.2 KompetensiKeterampilan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat membuat
laporan dan mampu mensosialisasikan tentang:
1. Mengidentifikasi jenis-jenis kebijakan moneter.
2. Merancang instrumen kebijakan moneter.
3. Menerapkan kebijakan fiskal.
4. Merancang instrumen kebijakan fiskal.
B. Kompetensi Inti
1. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
65 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 65
C. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
4.5 Menyajikan hasil analisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
5 Materi Pembelajaran
a. Materi berdasarkan fakta
b. Materi berdasarkan Konsep
c. Materi berdasarkan Prosedur
d. Materi berdasarkan prinsip
Kebijakan Moneter
a. Pengertian kebijakan moneter
b. Tujuan kebijakan moneter
c. Instrumen kebijakan moneter
Kebijakan fiskal
a. Pengertian kebijakan fiskal
b. Tujuan kebijakan fiskal
c. Instrumen kebijakan fiskal
66 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 66
untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih menekankan pada
pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah. Instrumen kebijakan fiskal adalah
penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak.
Pada sektor rumah tangga (RTK), dimana rumah tangga melakukan pembelian barang
dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan untuk konsumsi daan mendapatkan
pendapatan berupa gaji, upah, sewa, dividen, bunga, dll dari perusahaan. kegiatan
ekonomi dengan Pemerintah adalah rumah tangga menyetorkan sejumah uang sebagai
pajak dan menerima penerimaan berupa gaji, bunga, penghasilan non balas jasa, dll.
Sedangkan dengan Dunia Internasional adalah rumah tangga mengimpor barang dan
jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Pada sektor perusahaan, kegiatan ekonomi memiliki hubungan dengan rumah tangga
yaitu perusahaan menghasilkan produk-produk barupa barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh masyarakat dan memberikan penghasilah dan keuntungan kepada
rumah tangga barupa gaji, deviden, sewa, upah, bunga. Sedangkan hubungan dengan
Pemerintah, perusahaan akan membayar pajak kepada pemerintah dan menjual produk
dan jasa kepada pemerintah. Sedangkan hubungan dengan Dunia Internasional,
perusahaan melakukan impor atas produk barang maupun jasa dari luar negri.
Pada sektor pemerintah, kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan RumahTangga
dimana pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk kebutuhan
operasional, pembangunan. Dan untuk hubungan dengan Perusahaan, pemerintah
mendapatkan penerimaan pajak dari pengusaha dan
Pemerintah membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran belanja yang
ada. Pada sektor Dunia Internasional / Luar Negeri, dimana Hubungan dengan
RumahTangga adalah dunia internasional menyediakan barang dan jasa untuk
kepentingan rumah tangga. dan untuk Hubungan dengan Perusahaan, dunia
internasional mengekspor produknya kepada bisnis-bisnis perusahaan.
Negara Indonesia yang sedang dilanda krisis ekonomi yang berlangsung sejak beberapa
tahun yang lalu. Dimana Tingginya tingkat krisis yang dialami negeri kita ini
diindikasikan dengan laju inflasi yang cukup tinggi. Sebagai dampak atas inflasi, terjadi
penurunan tabungan, berkurangnya investasi, semakin banyak
modal yang dilarikan ke luar negeri, serta terhambatnya pertumbuhan ekonomi. Kondisi
seperti ini tak bisa dibiarkan untuk terus berlanjut dan memaksa pemerintah untuk
menentukan suatu kebijakan dalam mengatasinya. Kebijakan moneter dengan
menerapkan target inflasi yang diambil oleh pemerintah mencerminkan arah ke sistem
pasar. Artinya, orientasi pemerintah dalam mengelola perekonomian telah bergeser ke
arah makin kecilnya peran pemerintah. Kondisi ekonomi negara Indonesia pada masa
orde baru sudah pernah memanas. Pada saat itu pemerintah melakukan kebijakan
moneter berupa contractionary monetary policy dan vice versa. Kebijakan tersebut
cukup efektif dalam menjaga stabilisasi ekonomi dan ongkos yang harus dibayar relatif
murah. Kebijakan moneter yang ditempuh saat ini berupa open market operation
memerlukan ongkos yang mahal. Kondisi ini diperparah dengan adanya kendala yang
lebih besar, yaitu pengaruh pasar keuanganinternasional.
Pengaruh krisis ekonomi pada kebijakan fiskal, dimana Berdasarkan AD/ART
pemerintah negara Indonesia, sebagaimana yang dipublikasikan oleh BI, untuk semester
67 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 67
pertama tahun anggaran 2000 terlihat bahwa telah terjadi defisit anggaran yang
disebabkan oleh peningkatan pengeluaran untuk subsidi dan pembayaran bunga hutang.
Meski sebenarnya terjadi peningkatan penerimaan, namun ternyata besarnya peningkatan
penerimaan masih jauh lebih rendah dibanding peningkatan pengeluaran. Dominasi
kebijakan moneter dibanding kebijakan fiskal dan deregulasi sektor riil menyebabkan
terjadinya kebijakan makro ekonomi yang tidak seimbang.
Dari semua unsur APBN hanya pembelanjaan Negara atau pengeluaran dan Negara dan
pajak yang dapat diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiscal. Contoh kebijakan fiskal
adalah apabila perekonomian nasional mengalami inflasi,pemerintah dapat mengurangi
kelebihan permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan dan atau
menaikkan pajak agar tercipta kestabilan lagi. Cara demikian disebut dengan pengelolaan
anggaran.
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang
berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang
berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya
beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output.
Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta
menurunkan output industri secara umum.
Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :
1. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan FiskalEkspansif
Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar
dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian.
Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.
2. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif Anggaran surplus
adalah kebijakan pemerintah untuk membuatpemasukannya lebih besar daripada
pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian
pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan
tekanan permintaan.
3. Anggaran Berimbang (BalancedBudget)
Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar
dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian
anggaran serta meningkatkan disiplin.
Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini
dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi
pemerintah (G), jumlah transfer pemerntah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima
pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatn nasional
(Y) dan tingkat kesempatan kerja (N).
5.4.1.2 Definisi Kebijakan Moneter (monetarypolicy)
Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro
agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang
beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan
inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan.
Dengan kata lain, Kebijakan moneter adalah proses di mana pemerintah, bank sentral,
atau otoritas moneter suatu negara kontrol suplai (i) uang, (ii) ketersediaan uang, dan (iii)
biaya uang atau suku bunga untuk mencapai menetapkan tujuan berorientasi pada
68 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 68
pertumbuhan dan stabilitas ekonomi.
Kebijakan Moneter bertumpu pada hubungan antara tingkat bunga dalam suatu
perekonomian, yaitu harga di mana uang yang bisa dipinjam, dan pasokan total uang.
Kebijakan moneter menggunakan berbagai alat untuk mengontrol salah satu atau kedua,
untuk mempengaruhi hasil seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar dengan
mata uang lainnya dan pengangguran. Dimana mata uang adalah di bawah monopoli
penerbitan, atau dimana ada sistem diatur menerbitkan mata uang melalui bank-bank
yang terkait dengan bank sentral, otoritas moneter memiliki kemampuan untuk
mengubah jumlah uang beredar dan dengan demikian mempengaruhi tingkat suku
bunga (untuk mencapai kebijakangol).
Adalah penting bagi para pembuat kebijakan untuk membuat pengumuman kredibel.
Jika agen-agen swasta (konsumen dan perusahaan) percaya bahwa para pembuat
kebijakan berkomitmen untuk menurunkan inflasi , mereka akan mengantisipasi harga di
masa depan lebih rendah daripada yang (bagaimana ekspektasi yang terbentuk adalah
hal yang sama sekali berbeda, misalnya membandingkan ekspektasi rasional dengan
ekspektasi adaptif ).
Jika seorang karyawan berharap harga akan tinggi di masa depan, ia akan membuat
kontrak upah dengan upah yang tinggi untuk mencocokkan harga-harga. Oleh karena
itu, harapan upah yang lebih rendah tercermin dalam perilaku penetapan upah antara
karyawan dan majikan (upah lebih rendah karena harga diharapkan lebih rendah) dan
karena upah tersebut sebenarnya lebih rendah tidak ada demand pull inflation karena
karyawan menerima upah lebih kecil dan tidak ada biaya tekanan inflasi karena majikan
membayar kurang dari upah.
Untuk mencapai tingkat inflasi rendah, pembuat kebijakan harus memiliki pengumuman
kredibel, yaitu agen-agen swasta harus percaya bahwa pengumumanini akan
mencerminkan kebijakan masa depan yang sebenarnya. Jika pengumuman tentang target
inflasi yang rendah tingkat dibuat tetapi tidakdiyakini oleh agen-agen swasta, penetapan
upah akan mengantisipasi tingkat inflasi yang tinggi dan upah akan semakin tinggi dan
inflasi akan meningkat. Sebuah upah yang tinggi akan meningkatkan permintaan
konsumen (demand pull inflation) dan biaya sebuah perusahaan (cost push inflation),
sehingga inflasi meningkat. Oleh karena itu, jika pengumuman seorang pembuat
kebijakan tentang kebijakan moneter yang tidak dapat dipercaya, kebijakan tidak akan
memiliki efek yang diinginkan.
Jika pembuat kebijakan percaya bahwa agen-agen swasta mengantisipasi inflasi yang
rendah, mereka memiliki insentif untuk mengadopsi kebijakan moneter ekspansionis
(dimana manfaat marjinal meningkatkan output ekonomi melampaui biaya marjinal
inflasi), namun, dengan asumsi agen-agen swasta memiliki ekspektasi rasional , mereka
tahu bahwa para pembuat kebijakan memiliki insentif ini. Oleh karena itu, agen-agen
swasta tahu bahwa jika mereka mengantisipasi inflasi yang rendah, kebijakan
ekspansionis akan diadopsi yang menyebabkan peningkatan inflasi. Akibatnya, (kecuali
para pembuat kebijakan dapat membuat pengumuman inflasi yang rendah mereka
kredibel), agen-agen swasta mengharapkan inflasi yang tinggi. antisipasi ini dipenuhi
melalui harapan adaptif (perilaku upah-setting), maka, ada inflasi yang lebih tinggi
(tanpa manfaat produksi meningkat). Oleh karena itu, kecuali pengumuman kredibel
dapat dibuat, kebijakan moneter yang ekspansif akan gagal.
69 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 69
Pengumuman dapat dilakukan kredibel dalam berbagai cara. Salah satunya adalah untuk
mendirikan bank sentral yang independen dengan target inflasi yang rendah (tapi tidak
ada target output). Oleh karena itu, agen-agen swasta tahu bahwa inflasi akan rendah
karena sudah diatur oleh badan independen. Bank-bank sentral dapat diberikan insentif
untuk memenuhi target (misalnya, anggaran yang lebih besar, bonus upah untuk kepala
bank) untuk meningkatkan reputasi dan sinyal komitmen yang kuat untuk tujuan
kebijakan. Reputasi merupakan elemen penting dalam pelaksanaan kebijakan moneter.
Tapi gagasan reputasi tidak harus bingung dengankomitmen.
Sementara bank sentral mungkin memiliki reputasi baik karena kinerja yang baik dalam
melakukan kebijakan moneter, bank sentral yang sama tidak mungkin telah memilih
bentuk komitmen tertentu (seperti penargetan rentang tertentu untuk inflasi). Reputasi
memainkan peran penting dalam menentukan berapa pasar percaya pengumuman
komitmen tertentu untuk tujuan kebijakan tetapi kedua konsep tidak boleh berasimilasi.
Juga, perhatikan bahwa di bawah ekspektasi rasional, tidak perlu bagi pembuat
kebijakan untuk telah menetapkan reputasi melalui tindakan kebijakan masa lalu;
sebagai contoh, reputasi kepala bank sentral mungkin berasal sepenuhnya dari ideologi
nya, latar belakang profesional, pernyataan publik, dll
Bahkan telah berpendapat bahwa untuk mencegah beberapa patologi terkait dengan
inkonsistensi waktu pelaksanaan kebijakan moneter (inflasi berlebihan tertentu), kepala
bank sentral harus memiliki kebencian yang lebih besar untuk inflasi dari sisa ekonomi
pada rata-rata. Oleh karena itu reputasi bank sentral tertentu tidak perlu terikat pada
kinerja masa lalu, melainkan untuk pengaturan kelembagaan tertentu bahwa pasar dapat
digunakan untuk membentuk ekspektasi inflasi.
Meskipun sering diskusi kredibilitas yang berkaitan dengan kebijakan moneter, makna
yang tepat dari kredibilitas jarang didefinisikan. kurangnya kejelasan tersebut dapat
berfungsi untuk memimpin kebijakan jauh dari apa yang diyakini paling
menguntungkan. Misalnya, kemampuan untuk melayani kepentingan umum adalah
salah satu definisi dari kredibilitas sering dikaitkan dengan bank sentral. Keandalan
dengan mana suatu bank sentral janjinya juga merupakan definisi umum. Sementara
semua orang setuju kemungkinan besar bank sentral tidak boleh berbohong kepada
publik, perselisihan luas ada di bagaimana bank sentral dapat melayani kepentingan
publik. Oleh karena itu, kurangnya definisi dapat mendorong orang untuk percaya
bahwa mereka mendukung satu kebijakan tertentu kredibilitas ketika mereka benar-
benar mendukung lain.
2.1 Jenis-jenis kebijakan moneter
Dalam prakteknya, untuk menerapkan semua jenis kebijakan moneter alat utama yang
digunakan adalah memodifikasi jumlah uang primer yang beredar. Otoritas moneter
melakukan hal ini dengan membeli atau menjual aset keuangan (biasanya kewajiban
pemerintah). Ini operasi pasar terbuka berubah baik jumlah uang atau likuiditas (jika
bentuk cair kurang dari uang yang dibeli atau dijual). The multiplier effect perbankan
cadangan fraksional memperkuat dampak dari tindakan. transaksi pasar konstan oleh
otoritas moneter memodifikasi pasokan mata uang dan ini dampak variabel pasar lain
seperti suku bunga jangka pendek dan nilai tukar.
1. Inflasi penargetan
Berdasarkan pendekatan kebijakan target adalah untuk menjaga inflasi, di bawah
70 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 70
sebuah definisi tertentu seperti Indeks Harga Konsumen , dalam kisaran yang
diinginkan. Target inflasi ini dicapai melalui penyesuaian berkala kepada Bank Sentral
suku bunga target. Tingkat bunga yang digunakan adalah umumnya tingkat antar bank
di mana bank meminjamkan kepada satu sama lain semalam untuk keperluan arus kas.
Tergantung pada negara ini tingkat bunga tertentu yang bisa disebut uang bunga atau
sesuatu yang serupa.
Target suku bunga dipertahankan untuk jangka waktu tertentu menggunakan operasi
pasar terbuka. Biasanya durasi bahwa target suku bunga dipertahankan konstan akan
bervariasi antara bulan dan tahun. Target suku bunga biasanya ditinjau secara bulanan
atau kuartalan oleh komite kebijakan.
Perubahan target suku bunga dibuat sebagai tanggapan terhadap berbagai indikator
pasar dalam upaya untuk memperkirakan tren ekonomi dan dengan demikian pasar tetap
pada jalur untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan. Sebagai contoh, satu metode
sederhana inflation targeting disebut aturan Taylor menyesuaikan tingkat suku bunga
sebagai respon terhadap perubahan dalam tingkat inflasi dan kesenjangan output .
Aturan diusulkan oleh John B. Taylor dari Universitas Stanford .
Penargetan inflasi pendekatan untuk pendekatan kebijakan moneter ini dipelopori di
Selandia Baru. Hal ini saat ini digunakan di Australia , Brazil , Kanada , Chile ,
Kolombia , yang Republik Ceko , Selandia Baru , Norwegia , Islandia , Filipina ,
Polandia , Swedia , Afrika Selatan , Turki , dan Inggris .
2. Harga Penargetan Tingkat
Harga penargetan tingkat mirip dengan inflation targeting kecuali bahwa pertumbuhan
CPI dalam satu tahun atas atau di bawah target tingkat harga jangka panjang adalah
offset pada tahun-tahun berikutnya sehingga tingkat harga yang ditargetkan tercapai
dari waktu ke waktu, misalnya lima tahun, memberikan kepastian lebih lanjut tentang
masa depan kenaikan harga kepada konsumen.
Dalam inflation targeting apa yang terjadi pada tahun-tahun terakhir segera tidak
diperhitungkan atau disesuaikan dalam tahun berjalan dan masa depan.
3. Agregat Moneter
Pada 1980-an, beberapa negara menggunakan pendekatan yang didasarkan pada
pertumbuhan konstan dalam jumlah uang beredar. Pendekatan ini disaring untuk
memasukkan kelas yang berbeda dari uang dan kredit (M0, M1 dll). Di Amerika Serikat
ini pendekatan kebijakan moneter dihentikan dengan pemilihan Alan Greenspan sebagai
Ketua Fed. Pendekatan ini juga kadang-kadang disebut monetarisme . Sementara
kebijakan yang paling moneter berfokus pada sinyal harga satu bentuk atau lain,
pendekatan ini difokuskan pada jumlah moneter.
4. Nilai TukarTetap
Kebijakan ini didasarkan pada mempertahankan nilai tukar tetap dengan mata uang
asing. Ada berbagai tingkat nilai tukar tetap, yang dapat peringkat dalam kaitannya
dengan cara kaku kurs tetap adalah dengan bangsa jangkar.
Di bawah sistem nilai fiat tetap, pemerintah daerah atau otoritas moneter menyatakan
nilai tukar tetap tetapi tidak aktif membeli atau menjual mata uang untuk
mempertahankan tingkat. Sebaliknya, tingkat dipaksakan oleh- konvertibilitas tindakan-
tindakan non (misalnya kontrol modal , impor / lisensi ekspor, dll). Dalam hal ini ada
tingkat pasar gelap tukar dimana perdagangan mata uang pada pasar / nilai tidak resmi.
71 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 71
Di bawah sistem fixed-kon vertibilitas, mata uang dibeli dan dijual oleh bank sentral atau
otoritas moneter setiap hari untuk mencapai nilai tukar target. Tingkat mungkin target
tingkat tetap atau sebuah band tetap di mana nilai tukar dapat berfluktuasi sampai
otoritas moneter campur tangan untuk membeli atau menjual yang diperlukan untuk
mempertahankan nilai tukar dalam band. (Dalam kasus ini, nilai tukar tetap dengan
tingkat tetap dapat dilihat sebagai kasus khusus dari kurs tetap dengan band-band di
mana band-band yang diatur ke nol.)
Di bawah sistem nilai tukar tetap dikelola oleh suatu dewan mata uang setiap unit mata
uang lokal harus didukung oleh unit mata uang asing (mengoreksi nilai tukar). Hal ini
memastikan bahwa basis moneter lokal tidak akan mengembang tanpa didukung oleh
mata uang keras dan menghilangkan segala kekhawatiran tentang berjalan di mata uang
lokal dengan mereka yang ingin mengkonversi mata uang lokal ke mata uang (jangkar)
keras.
Dalam dolarisasi , mata uang asing (biasanya dolar AS, maka istilah “dolarisasi”)
digunakan secara bebas sebagai media pertukaran, baik secara eksklusif atau paralel
dengan mata uang lokal. Hal ini dapat terjadi karena penduduk setempat telah
kehilangan iman semua dalam mata uang lokal, atau mungkin juga kebijakan dari
pemerintah (biasanya untuk mengendalikan inflasi dan impor kebijakan moneter
kredibel).
Kebijakan ini sering turun tahta kebijakan moneter dengan otoritas moneter asing atau
pemerintah sebagai kebijakan moneter di negara mengelompokkan harus menyelaraskan
dengan kebijakan moneter dalam jangkar bangsa untuk mempertahankan nilai tukar.
Tingkat dimana kebijakan moneter lokal menjadi tergantung pada jangkar bangsa
tergantung pada faktor-faktor seperti mobilitas modal, keterbukaan, saluran kredit dan
faktor ekonomi lainnya.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah
atau mengurangi jumlah uang yang beredar.
73 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 73
6 Metodepembelajaran
a. Metode pembelajaran yang digunakan adalah:
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanyajawab
4. Penugasan
b. Pendekatan:Saintifik
c. Model: DiscoveryLearning
1. Pendahuluan 20 menit
1. Guru mengucapkanSalam
2. Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis
dengan cara mengatur tempat duduk terlebih
dahulu, memeriksa kebersihan kelas, kemudian
berdoa dilanjutkan kegiatan mengabsen.
3. Apersepsi mengajukan pertanyaan kepada peserta
didik mengenai definisi / konsep kebijakan
moneter.
4. Motivasi belajar :
a. Memberikan pernyataan mengenai pentingnya
memahami kebijakan moneter.
5. Menyampaikan Informasi rancangan penilaian
dan penentuan besarnya KKM
6. Menyampaikan pengetahuan prasyarat
(permasalahan/tugas) dan tujuan pembelajaran
7. Pemutaran video tentang kebijakan moneter :
https://www.youtube.com/watch?v=KMPnVroI2
8. 74
74 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
9.
vE
8. Pemberian acuan : menyampaikan cakupan materi
meliputi definisi/konsep kebijakan moneter, tujuan
kebijakan moneter, instrumen kebijakan moneter,
beberapa macam kebijakan moneter, dan pengaruh
kebijakan moneter.
9. Menyampaikan rencana kegiatan yang akan
dilakukan : pembagian kelompok, penugasan dan
diskusi kelompok, diskusi pleno/diskusi kelas dan
seterusnya.
2 Kegiatan Inti 90 menit
a. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok
untuk Mengamati dan membaca berbagai sumber
belajar yang relevan tentang konsep kebijakan
moneter.
b. Masing-masing kelompok mengajukan pertanyaan
dan berdiskusi untuk mendapat klarifikasi tentang
konsep kebijakan moneter.
c. Tiap kelompok mendiskusikan jawaban yang
benar dengan cara mengumpulkandata/informasi
, menganalisis dan menyimpulkan data / informasi
serta membuat pola hubungan antara kebijakan
moneter berdampak terhadap keuangan negara.
75 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 75
Pertemuan 2
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pendahuluan 10 menit
1. Menyiapkan peserta didik untuk belajar, dengan cara
mengatur tempat duduk terlebih dahulu, mengecek
kebersihan kelas kemudian berdoa dan kegiatan
mengabsen.
2. Apersepsi : Guru Mengajukan pertanyaan kepada
peserta didik mengenai macam - macam kebijakan
fiskal.
3. Motivasi belajar :
a. Memberikan pernyataan mengenai pemahaman
kebijakan fiskal terhadap penerimaan pajak
negara.
4. Menyampaikan pengetahuan prasyarat
(permasalahan / tugas) dan tujuan pembelajaran.
5. Pemutaran video tentang kebijakan fiskal :
https://www.youtube.com/watch?v=HFeIhbEz nK0
6. Pemberian Acuan :
a. Menyampaikan cakupan materi meliputi konsep
kebijakan fiskal, macam-macam kebijakan fiskal,
dan instrumenkebijakan fiskal.
7. Menyampaikan rencana kegiatan yang akan
dilakukan : pembagian kelompok,penugasan dan
diskusi kelompok, diskusipleno/diskusi kelas dan
seterusnya.
2 Kegiatan Inti 100 menit
a. Mengamati dan membaca berbagai sumber belajar
yang relevan tentang macam-macam kebijakan fiskal
dari berbagai sumber yang relevan
b. Mengajukan pertanyaan dan berdiskusi untuk
mendapat klarifikasi tentang tentang macam- macam
kebijakan fiskal, dari berbagai sumber yangrelevan
c. Kelompok mendiskusikan jawaban tentang macam-
macam kebijakan fiskal yang benar dengan
mengumpulkan data / informasi serta membuat pola
hubungan antara dan memastikan tiap anggota
kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahui
jawabannya. serta menyimpulkan tentang tentang
macam- macam kebijakan fiskal dari berbagai
sumber yang relevan.
d. Menyajikan hasil identifikasi tentang tentang
macam-macam kebutuhan, skala priorotas dan biaya
Peluang berdasarkan data/informasi dari berbagai
sumber yang relevan secara lisan dan tulisan
e. Tanggapan dari peserta didik yang lain kemudian
guru menunjuk nomor yang lain.
76 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 76
3. Kegiatan Penutup 25 menit
1. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan
tentang macam-macam kebijakan fiskal.
2. Mengadakan penilaian postest dan /refleksi kegiatan
pembelajaran.
3. Guru memberikan:
1. Sikap
a. Terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Observasi Selama
b. Toleran terhadap proses pembelajaran dan
pemecahan masalah yang saat diskusi
berbeda dan kreatif.
c. Peduli dalam kegiatan
pembelajaran.
d. Disiplin selama proses
pembelajaran.
e. Jujur dalam menjawab
permasalahan yang diberikan.
f. Tanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas.
2. Pengetahuan
77 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i 77
Waktu
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian
Penilaian
3. Keterampilan
78| E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
No.6/XI/2018
A. TujuanPembelajaran
A.1 Kompetensi Pengetahuan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan definisi/konsep (pengertian) APBN.
2. Mengkategorikan sumber-sumber penerimaan Negara.
3. Merinci (menggolongkan) jenis pengeluaran Negara.
4. Mengurutkan mekanisme penyusunan APBN.
5. Mencanangkan (menganalisis) fungsi APBN.
6. Menganalisis tujuan APBN.
7. Menjelaskan definisi/konsep ( pengertian) APBD.
8. Mengkategorikan sumber-sumber penerimaan daerah.
9. Merinci (menggolongkan) jenis pengeluaran daerah.
10. Mengurutkan mekanisme penyusunan APBD.
11. Mencanangkan (menganalisis) fungsi APBD.
12. Menganalisis tujuanAPBD.
13. Menganalisis pengaruh APBN dan APBD terhadap perekonomian.
A.2 KompetensiKeterampilan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan dapat membuat
laporan dan mampu mensosialisasikan tentang:
1. Mengkontruksikan peran APBN dan APBD terhadap pembangunan.
2. Merancang hasil analisis peran APBN dan APBD terhadap pembangunan.
3. Membuat laporan hasil analisis peran APBN dan APBD terhadap
pembangunan.
B. KompetensiInti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
1. Kompetensi Pengetahuan
Pertemuan kesatu
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
a. Menjelaskan pengertian APBN
b. Menganalisis 3 fungsi APBN
c. Menganalisis tujuan APBN
d. Mengkategorikan 3 sumber penerimaan negara
Pertemuan kedua
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
a. Merinci 3 jenis pengeluaran Negara
b. Mengurutkan mekanisme penyusunan APBN
Pertemuan ketiga
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
a. Menjelaskan pengertian APBD
b. Menganalisis 6 fungsi APBD
Pertemuan keempat
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
a. Merinci 3 jenis pengeluaran Daerah
b. Mengurutkan mekanisme penyusunanAPBD
c. Menganalisis pengaruh APBN dan APBD terhadap perekonomian
2. Kompetensiketerampilan
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
a. Menganalisis peran APBN dan APBD terhadap pembangunan
b. Menyajikan hasil analisis peran APBN dan APBD terhadap pembangunan
c. Membuat laporan hasil analisis peran APBN dan APBD terhadap pembangunan
E. MaeriPembelajaran
APBN
Pertemuan kesatu
1. PengertianAPBN
2. Fungsi APBN
3. Tujuan APBN
4. Sumber-sumber penerimaan APBN
Pertemuan kedua
1. Jenis-jenis pengeluaran Pusat/Negara
2. Mekanisme penyusunan APBN
APBD
Pertemuan ketiga
1. Pengertian APBD
2. Fungsi APB
3. Tujuan APBD
4. Sumber-sumber penerimaan APBD
Pertemuan keempat
1. Jenis-jenis pengeluaran daerah
2. Mekanisme penyusunan APBD
3. Pengaruh APBN dan APBD terhadap perekonomian
Menanya :
) Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok untuk
memahami data penerimaan Negara yang telah di berikan
) Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok untuk
menjawab pertanyaan yang diberikan
Mengeksplorasi :
Setiap peserta didik dalam satu kelompok mengumpulkan
informasi/data sebagai bahan untuk menjawab pertanyaan
berdasarkan data penerimaan Negara yang telah diterima dari
buku bacaan maupun internet
Mengasosiasikan
) Peserta didik menjawab pertanyaan yang telah diberikan
berdasarkan data penerimaan Negara yang telah diterima
) Peserta didik menyampaikan pendapatnya kepada anggota di
kelompoknya terkait dengan jawabannya
Mengkomunikasikan
) Setelah menjawab pertanyaan, hasilnya dipresentasikan
) Peserta didik yang lain memperhatikan
) Peserta didik dibantu guru mengambil simpulan atas jawaban
dari pertanyaan berdasarkan data penerimaan Negara yang
telah diterima
Penutup Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang 30 menit
belum dipahami
Pertemuan ke-2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Menanya :
Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok untuk
memahami data pengeluaran Negara yang telah di berikan
Mengeksplorasi :
Setiap peserta didik dalam satu kelompok mengumpulkan
informasi/data untuk menjawab pertanyaan berdasarkan data
pengeluaran Negara yang telah diterima dari buku
bacaan/media cetak maupun internet
Mengkomunikasikan
Setelah menjawab pertanyaan, hasilnya dipresentasikan
Pertemuan ke-3
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru memberi salam 30 menit
Menanya :
Peserta didik memikirkan pasangan dari sumber penerimaan
daerah yang termuat di kertas yang mereka dapatkan
Mengeksplorasi :
Setiap peserta didik mencoba menjawab dengan cara mencari
pasangan
Mengasosiasikan
Setelah berkumpul dengan pasangannya, otomatis terbentuk
kelompok. Peserta didik yang ada di kelompok tersebut
menjelaskan bagian dari sumber penerimaan daerah
Mengkomunikasikan
) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
Penutup )Peserta
Pesertadidik
didik bersama
diberi guru untuk
kesempatan mengambil simpulan
menanyakan tentang 30 menit
hal-hal
sumber
yang penerimaan
belum dipahamidaerah
Pertemuan ke-4
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Menanya
Mengeksplorasi
Mengasosiasikan
Mengkomunikasikan
H. PENILAIAN
1. Penilaian sikap
a. Instrumen penilaian sikap spiritual
Instrumen penilaian sikap melalui observasi
Teknik penilaian : Observasi
Bentuk instrumen : Lembar observasi
Kisi-kisi :
No. Butir nilai (sikap) Indikator Jumlah butir
instrumen
90 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Rakyat Mengucapkan doa agar 1
pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi
di Indonesia terus
bertumbuh
Instrumen
:Lampiran1A
Petunjuk penentuan nilai : Lampiran1B
Menunjukkan perilaku 1
kritis sebagai pelaku
ekonomi
Instrumen
:Lampira
n2APetunjuk penentuan nilai :
Lampiran2B
2. Instrumen penilaian
pengetahuan Teknik
penilaian : Tes tulis Bentuk
instrumen :Uraian
Kisi-kisi :
Mengkategorikan sumber-
4. 3 4, 5, 6
sumber penerimaan APBN
Pertemuan ke-2
1. Merinci jenis - jenis 3 1, 2, 3
pengeluaran Negara
2. Mengurutkan mekanisme 1 4
penyusunan APBN
4. Mengkategorikan sumber -
3 9, 10, 11
sumber penerimaan daerah
Pertemuan ke-4
1. Merinci jenis pengeluaran 2 1, 2
daerah
Mengurutkan mekanisme
2. 1 3
penyusunan APBD
Menganalisis pengaruh
3. APBN dan APBD 1 4
terhadap perekonomian
Instrumen:Lampiran3APetunjuk
penentuan nilai : Lampiran3B
3. Instrumen penilaian
keterampilan Teknik penilaian:
Observasi Bentuk instrumen :
Lembar observasi
Butirnilai : Mengevaluasi peran APBN dan APBD terhadap pembangunan
Kisi-kisi :
instrument
LAMPIRAN 2A
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP SOSIAL
A. Petunjukumum
1. Instrumen penilaian kompetensi sikap sosial ini berupa Lembar Observasi
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai
B. Petunjukpengisian
Berdasarkan pengamatan anda selama empat minggu terakhir, nilailah sikap setiap
peserta didik anda dengan member skor 4,3,2, atau 1 pada Lembar Observasi
dengan ketentuan sebagai berikut:
4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati
3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati
2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati
1 = apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati
C. Lembarobservasi
Kelas :
Semester :
Tahunpelajaran :
Periode pengamatan : Tanggal… s.d…
Butirnilai :
1. Bersikap jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli, kreatif, dan mandiri dalam
upaya mengatasi permasalahan pembangunan di Indonesia
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli dan kritis
sebagai pelakuekonomi
Indikator Sikap:
1.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli dalam upaya
mengatasi permasalahan pembangunan di Indonesia
1.2 Menunjukkan kekreativitasan dalam upaya mengatasi permasalahan
pembangunan di Indonesia
1.3 Menunjukkan perilaku mandiri dalam upaya mengatasi permasalahan
pembangunan di Indonesia
LAMPIRAN 2B
PETUNJUK PENGHITUNGAN SKOR KOMPETENSI SIKAP
SOSIAL
1. Rumus penghitungan skorakhir
Skor akhir = Jumlah perolehan skor x4
Skor Maksimal
Skor Maksimal = Banyaknya indikator x 4 Kategori skor sikap
peserta didik didasarkan pada Permendikbud No. 81 A Tahun
2013yaitu:
Sangat baik (SB) : apabila memperoleh skor akhir 3,33 < skor akhir ≤ 4,00
Baik(B) : apabila memperoleh skor akhir 2,33 < skor akhir≤3,33
Cukup(C) : apabila memperoleh skor akhir 1,33 < skorakhir≤ 2,33
Kurang(K) : apabila memperoleh skor akhir ≤1,33 Nilai dapat
dikonversi dengan skala100
LAMPIRAN 3A
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Pertemuan ke-1
A. Petunjukumum
1. Instrumen penilaian pengetahuan ini berbentuk soal uraian
2. Soal ini dikerjakan oleh peserta didik
B. Petunjukpengisian
Amatilah data APBN di bawah ini, kemudian analisislah sesuai dengan
pertanyaan tersebut!
99 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
6. Apakah pada penerimaan Negara dari tahun 2014 ke 2015 terdapat jenis penerimaan
yang mengalami penurunan? Jika iya, sebutkan jenis penerimaan mana saja yang
mengalami penurunan! Dan berapa tingkat penurunannya?
C. KunciJawaban
1. APBN merupakan suatu daftar rincian yang memuat penerimaan dan
pengeluaran suatu Negara dalam kurun waktu satu tahun
2. Fungsi Alokasi artinya APBN berfungsi untuk mengalokasikan faltor-faktor
produksi yang tersedia di dalam masyarakat, sehingga kebutuhan masyarakat
akan public goods atau kebutuhan umum akanterpenuhi
Fungsi distribusi artinya APBN berfungsi untuk pembagian pendapatan nasional
yang adil atau pembagian dana ke berbagai sektor
fungsi stabilisasi, artinya untuk terpeliharanya tingkat kesempatan kerja yang
tinggi, tingkat harga yang relatif stabil dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang
cukup memadai.
3. Tujuan APBN adalah sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran negara
untuk daerah dalam melaksanakan kegiatan atau program- program
pembangunan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
selanjutnya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.
4. Penerimaanperpajakan:
a. Pendapatan pajak dalamnegeri
1) Pendapatan pajak penghasilan (PPh migas dan nonmigas)
2) Pendapatan pajak pertambahan nilai
3) Pendapatan pajak bumi dan bangunan
4) Pendapatancukai
b. Pendapatan pajak perdagangan internasional
1) Pendapatan bea masuk
2) Pendapatan bea keluar
Penerimaan Negara bukan pajak:
a. Penerimaan sumber dayaalam
1) Penerimaan SDA Migas (pendapatan minyak bumi dan gas bumi)
2) Penerimaan SDA non Migas (kehutanan, perikanan)
b. Pendapatan bagian laba BUMN (perbankan, non perbankan)
c. PNBP lainnya
d. Pendapatan BLU
5. Ada. Yaitu dari pendapatan pajak dalam negeri naik sebesar 138.661,2 (M) ,
penerimaan SDA naik sebesar 13155,9 (M), pendapatan bagian laba BUMN
sebesar 4.000 (M), pendapatan BLU sebesar 1.383,4(M)
6. Ada yaitu pendapatan pajak perdagangan internasional turun sebesar 4.776,6
(M)
101 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Pertemuan ke-2
A. Petunjukumum
1. Instrumen penilaian pengetahuan ini berbentuk soal uraian
2. Soal ini dikerjakan oleh peserta didik
B. Petunjukpengisian
Amatilah data APBN di bawah ini, kemudian analisislah sesuai dengan
pertanyaan tersebut!
102 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Kerjakan soal berikut dengan melihat data di atas!
1. Rincikan jenis pengeluaran apa saja yang ada di APBN tahun 2014 dan2015!
2. Apakah pada pengeluaran Negara dari tahun 2013 ke 2014 terdapat jenis
pengeluaran yang mengalami peningkatan? Jika iya, sebutkan jenis pengeluaran
mana saja yang mengalami peningkatan! Dan berapa tingkatkenaikannya?
3. Apakah pada pengeluaran Negara dari tahun 2013 ke 2014 terdapat jenis
pengeluaran yang mengalami penurunan? Jika iya, sebutkan jenis pengeluaran
mana saja yang mengalami penurunan! Dan berapa tingkat penurunannya?
4. Carilah dari berbagai sumber tentang mekanisme penyusunan APBN, kemudian
urutkanlah mekanisme tersebut secara berurutan!
C. Kuncijawaban
1. Belanja pemerintahpusat
a. Belanja kementrianNegara/lembaga
b. Belanja non kementrian Negara/lembaga ( program pengelolaan utang Negara
dan subsidi)
Transfer ke daerah dan dana desa
a. Dana perimbangan
b. Dana otonomi khusus
c. Dana keistimewaan DIY
2. Semuanya meningkat.
3. Tidak ada
4. Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Bekasi, Juli
2017 oleh departemen atau lembaga negara dalam bentuk Daftar Usulan
Kegiatan (DUK) dan Daftar Usulan Proyek (DUP) untuk membiayai kegiatan
pembangunan. RAPBN yang telah Bekasi, Juli 2017 oleh pemerintah tersebut
kemudian diajukan oleh presiden kepada DPR, selanjutnya DPR membahas
RAPBN tersebut dalam masa sidang untuk diterima atau ditolak. Apabila
RAPBN tersebut disetujui oleh DPR kemudian ditetapkan sebagai undang-
undang, tetapi apabila RAPBN tersebut tidak mendapatkan persetujuan DPR
maka pemerintah menggunakan APBN tahunsebelumnya.
Pertemuan ke-3
A. Petunjukumum
1. Instrumen penilaian pengetahuan ini berbentuk soal uraian
2. Soal ini dikerjakan oleh peserta didik
B. Petunjukpengisian
Kerjakan soal di bawah ini dengan teliti!
1. Jelaskan pengertian dari APBD!
Jawaban: APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang
dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat daerah, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
2. APBD memiliki 6 fungsi salah satunya adalah fungsi perencanaan. Analisislah apa
saja yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjalankan fungsi tersebut!
103 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Jawaban: merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai denganvisi dan misi yang
ditetapkan; merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi
serta merencanakan alternatif sumber pembiayaannya; mengalokasikan dana pada berbagai
program dan kegiatan yangtelah Bekasi, Juli 2017; menentukan indikator kinerja dan tingkat
pencapaian strategi.
3. Berilah satu kasus yang menggambarkan fungsi stabilisasi dari APBD!
Jawaban: jika terjadi ketidakseimbangan yang sangat ekstrem maka pemerintah dapat melakukan
intervensi melalui anggaran untuk mengembalikan pada keadaan normal
4. Mengapa APBDdiperlukan?
Jawaban: Membantu pemerintah daerah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi
antarbagian dalam lingkungan pemerintahdaerah; Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan
dalam menyediakanbarang dan jasa publik melalui proses pemrioritasan; Memungkinkan
pemerintah daerah untuk memenuhi prioritas belanja; Meningkatkan transparansi dan
pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada DPRD dan masyarakat luas.
5. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh daerahyang dipungut
berdasarkan peraturan daerah sesuai denganperaturan perundang- undangan. Darimanakah PAD
bisadidapatkan?
Jawaban: pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengolahan kekayaan daerah, keuntungan dari
perusahaan milik daerah
Pertemuan ke-4
A. Petunjukumum
1. Instrumen penilaian pengetahuan ini berbentuk soal uraian
2. Soal ini dikerjakan oleh pesertadidik
B. Petunjukpengisian
Amatilah data APBN di bawah ini, kemudian analisislah bersama kelompokmu sesuai dengan
pertanyaan
tersebut!
104 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
105 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
106 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
107 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Kerjakan soal berikut berdasarkan data di atas!
1. Apakah jenis pengeluaran antar daerah pada tahun 2015 sama? Jika tidak, sebutkan
perbedaan-perbedaan yang ada pada jenis pengeluaran antar daerah tahun 2015
tersebut!
2. Setelah mengetahui perbedaannya, analisislah mengapa jenis pengeluaran
antar daerah tersebut berbeda!
3. Carilah dari berbagai sumber tentang mekanisme penyusunan APBD, kemudian
urutkanlah mekanisme tersebut secara berurutan!
4. Setelah mempelajari tentang APBN dan APBD, Analisislah pengaruh APBN dan
APBD terhadap perekonomian!
LAMPIRAN 3B
PETUNJUK DAN PENENTUAN SKOR
Pertemuan ke-1
No soal Skor jika jawaban benar Skor jika jawaban salah Skor jika tidak dijawab
1 5 2 0
2 10 5 0
3 10 5 0
4 25 10 0
5 25 10 0
6 25 10 0
Jumlah 100 42 0
Pertemuan ke-2
No soal Skor jika jawaban benar Skor jika jawaban salah Skor jika tidak dijawab
1 25 10 0
2 25 10 0
3 25 10 0
4 25 10 0
Jumlah 100 40 0
2 20 5
3 20 5
4 20 5
5 20 5
Jumlah 100 25
Pertemuan ke-4
No soal Skor jika jawaban benar Skor jika jawaban salah Skor jika tidak dijawab
1 25 10 0
2 25 10 0
3 25 10 0
4 25 10 0
Jumlah 100 40 0
LAMPIRAN 4A
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN
(Diskusi)
A. Petunjukumum
1. Instrumen penilaian kompetensi keterampilan ini berupa Lembar Observasi
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai
B. Petunjukpengisian
Berdasarkan pengamatan anda selama empat minggu terakhir, nilailah sikap
setiap peserta didik anda dengan member skor 4,3,2, atau 1 pada Lembar
Observasi dengan ketentuan sebagai berikut:
4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang
diamati 3 = apabila SERING melakukan perilaku
yang diamati
2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati 1 = apabila
TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati
Indikator :
1. Menganalisis peran APBN dan APBD terhadap pembangunan
2. Menyajikan hasil analisis peran APBN dan APBD terhadap pembangunan
3. Membuat laporan hasil analisis peran APBN dan APBD terhadap
pembangunan
No Nama Peserta Soal Indikator Sikap Spiritual (1- 4) Jumlah Perolehan Skor
. Didik
Indikator1 Indikator2 Indikator3
1
.
2
.
3
.
4
.
LAMPIRAN 4B
PETUNJUK PENGHITUNGAN SKOR KOMPETENSI KETERAMPILAN
1. Rumus penghitungan skorakhir
Skor akhir = Jumlah perolehan skor x4
Skor Maksimal
Skor Maksimal = Banyaknya indikator x 4
A. Tujuan Pembelajaran
A.1 Kompetensi Pengetahuan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan definisi/ konsep perpajakan.
2. Menguraikan fungsi pajak.
3. Mengalokasikan manfaat pajak dalam perekonomian negara.
4. Menentukan tariff pajak.
5. Perbedaan pajak dengan pungutan resmi lainnya.
6. Menentukan Asas pemungutan pajak.
7. Mengklasifikasikan macam-macam pajak.
8. Mengklasifikasikan jenis-jenis pajak.
8. Mengurutkan Sistem pemungutan pajak di Indonesia.
9. Menerapkan Objek dan cara pengenaan pajak.
B.Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
111 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
C. KompetensiDasar
3.7 Menganalisis perpajakan dalam pembangunan ekonomi.
4.7 Menyajikan hasil analisis fungsi dan peran pajak dalam pembangunan
ekonomi.
D. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu:
3.7.1 Menjelaskan definisi/ konsep perpajakan.
3.7.2 Menguraikan fungsi pajak.
3.7.3 Mengalokasikan manfaat pajak dalam perekonomian negara.
3.7.4 Menentukan tariff pajak.
3.7.5 Perbedaan pajak dengan pungutan resmi lainnya.
3.7.6 Menentukan Asas pemungutan pajak.
3.7.7 Mengklasifikasikan macam-macam pajak.
3.7.8 Mengklasifikasikan jenis-jenis pajak.
3.7.9 Mengurutkan Sistem pemungutan pajak di Indonesia.
3.7.10 Menerapkan Objek dan cara pengenaan pajak.
4.7.1 Mengidentifikasi asas pemungutan pajak.
4.7.2 Merancang sistem pemungutan pajak.
4.7.3 Mendemontrasikan pengisian format pajak PPh.
4.7.4 Mengkalkulasi manfaat pajak dalam perekonomian negara.
E. MateriPembelajaran
1) Materi berdasarkan fakta
2) Materi berdasarkan konsep
3) Materi berdasarkan prosedur
4) Materi berdasarkan prinsip
Perpajakan
1. Pengertianpajak
2. Fungsi, manfaat, dan tarif pajak
3. Perbedaan pajak dengan pungutan resmi lainnya
4. Asas pemungutan pajak
5. Jenis-jenispajak
6. Sistem pemungutan pajak di Indonesia
7. Objek dan cara pengenaan pajak
Langkah-langkah pembelajaran:
1) Membaca referensi dan mencermati data dan informasi dari sumber yang
relevan tentang perpajakan dalam pembangunanekonomi
2) Mengajukan pertanyaan dan berdiskusi serta melakukan wawancara kepada
narasumber untuk mendapatkan klarifikasi tentang perpajakan dalam
pembangunanekonomi
3) Menganalisis data dan informasi yang diperoleh serta membuat kesimpulan
tentang fungsi dan peran pajak dalam pembangunan ekonomi
112 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
4) Menyajikan hasil analisis tentang fungsi dan peran pajak dalam pembangunan
ekonomi secara lisan dan tulisan
Pengertian pajak
Pajak (dari bahasa Latin taxo; "rate") adalah iuran rakyat kepada negara
berdasarkan undang-undang, sehingga dapat dipaksakan, dengan tidak mendapat
balas jasa secara langsung. Menurut Charles E.McLure, pajak adalah kewajiban
finansial atau retribusi yang dikenakan terhadap wajib pajak (orang pribadi atau
Badan) oleh Negara atau institusi yang fungsinya setara dengan negara yang
digunakan untuk membiayai berbagai macam pengeluaran publik.[1] Pajak
dipungut berdasarkan norma-norma hukum untuk menutup biaya produksi barang
dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum. Penolakan untuk
membayar, penghindaran, atau perlawanan terhadap pajak pada umumnya
termasuk pelanggaran hukum. Pajak terdiri dari pajak langsung atau pajak tidak
langsung dan dapat dibayarkan dengan uang ataupun kerja yang nilainya setara.
Beberapa negara sama sekali tidak mengenakan pajak, misalnya Uni
EmiratArab.[2]Lembaga Pemerintah yang mengelola perpajakan negara di
Indonesiaadalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang merupakan salah satu
direktorat jenderal yang ada di bawah naungan Kementerian Keuangan Republik
Indonesia.
113 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Manfaat pajak digunakan untuk:
1) manfaat pajak yang pertama adalah membiayai pengeluaran-pengeluaran negara
seperti pengeluaran yang bersifat self liquiditing (contohnya adalah pengeluaran
untuk proyek produktif barang ekspor)
2) manfaat pajak yang kedua adalah membiayai pengeluaran reproduktif (pengeluaran
yang memberikan keuntungan ekonomis bagi masyarakat seperti pengeluaran untuk
pengairan dan pertanian)
3) manfaat pajak yang ketiga adalah membiayai pengeluaran yang bersifat tidak self
liquiditing dan tidak reproduktif (contohnya adalah pengeluaran untuk pendirian
monumen dan objek rekreasi)
4) manfaat pajak yang keempat adalah membiayai pengeluaran yang tidak produktif
(contohnya adalah pengeluaran untuk membiayai pertahanan negara atau perang dan
pengeluaran untuk penghematan di masa yang akan datang yaitu pengeluaran untuk
anak yatim piatu).
Pajak yang dipungut oleh negara dilakukan berdasarkan asas pemungutan
pajakdan sistem pemungutan pajak yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan perpajakan yang berlaku di Indonesia.
Tarifpajak
Secara struktural menurut tarif pajak dibagi dalam empat jenis yaitu :
1. Tarif proporsional(a proportional tax rate structure) yaitu tarif pajak yang
presentasenya tetap meskipun terjadi perubahan dasar pengenaan pajak.Contoh:Pajak
PertambahanNilai
2. Tarif regresif / tetap (a regresive tax rate structure) yaitu tarif pajak akan selalu tetap
sesuai peraturan yang telah ditetapkan
3. Tarif progresif (a progresive tax rate structure) yaitu tarif pajak akan semakin naik
sebanding dengan naiknya dasar pengenaan pajak. Contoh Pajak Pengahsilan
4. Tarif degresif ( a degresive tax rate structure) yaitu kenaikan persentase tarif pajak
akan semakin rendah ketika dasar pengenaan pajaknya semakin meningkat.
Tarif Pajak yang berlaku untuk Pajak Penghasilan di Indonesia adalah tarif
progressif sebagaimana diatur dalam Pasal 17 Undang-undang Pajak Penghasilan.
Sedangkan untuk Pajak Pertambahan Nilai berlaku tarif pajak proporsional yaitu
10%.
JenisPajak
Secara umum, pajak yang berlaku di Indonesia dapat dibedakan menjadi Pajak
Pusat dan Pajak Daerah. Pajak Pusat adalah pajak-pajak yang dikelola oleh
Pemerintah Pusat yang dalam hal ini sebagian dikelola oleh Direktorat
Jenderal Pajak - Departemen Keuangan. Sedangkan Pajak Daerahadalah
pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Daerah baik di tingkat Propinsi
maupun Kabupaten/Kota.
114 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
1. Pajak Penghasilan(PPh)
PPh adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas penghasilan yang
diterima atau diperoleh dalam suatu Tahun Pajak. Yang dimaksud dengan penghasilan
adlah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang berasal baik dari Indonesia maupun
dari luar Indonesia yang dapat digunakan untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan
dengan nama dan dalam bentuk apapun. Dengan demikian maka penghasilan itu dapat
berupa keuntungan usaha, gaji, honorarium, hadiah, dan lain sebagainya.
2. Pajak Pertambahan Nilai(PPN)
PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa
Kena Pajak di dalam Daerah Pabean. Orang Pribadi, perusahaan, maupun
pemerintah yang mengkonsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak
dikenakan PPN. Pada dasarnya, setiap barang dan jasa adalah Barang Kena Pajak
atau Jasa Kena Pajak, kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang PPN. Tarif
PPN adalah tunggal yaitu sebesar 10%. Dalam hal ekspor, tarif PPN adalah 0%.
Yang dimaksud Dengan Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi
wilayah darat, peraian, dan ruang udara diatasnya.
3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Selain dikenakan PPN, atas barang-barang kena pajak tertentu yang tergolong
mewah, juga dikenakan PPn BM. Yang dimaksud dengan Barang Kena Pajak
yang tergolong mewah adalah :
a. Barang tersebut bukan merupakan barang kebutuhan pokok;atau
b. Barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu;atau
c. Pada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan
tinggi;atau
d. Barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan status;atau
e. Apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral masyarakat, serta
mengganggu ketertibanmasyarakat.
4. BeaMeterai
Bea Meterai adalah pajak yang dikenakan atas dokumen, seperti surat perjanjian,
akta notaris, serta kwitansi pembayaran, surat berharga, dan efek, yang memuat
jumlah uang atau nominal diatas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan.
5. Pajak Bumi dan Bangunan(PBB)
PBB adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau pemanfaatan tanah dan
atau bangunan. PBB merupakan Pajak Pusat namun demikian hampir seluruh
realisasi penerimaan PBB diserahkan kepada Pemerintah Daerah baik Propinsi
maupun Kabupaten/Kota.
115 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
bangunan. Seperti halnya PBB, walaupun BPHTB dikelola oleh Pemerintah Pusat
namun realisasi penerimaan BPHTB seluruhnya diserahkan kepada Pemerintah
Daerah baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan.
1. Pajak Propinsi
a. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di AtasAir;
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air;
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bemotor;
d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.
2. PajakKabupaten/Kota
a. Pajak Hotel;
b. Pajak Restoran;
c. Pajak Hiburan;
d. Pajak Reklame;
e. Pajak Penerangan Jalan;
f. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C;
g. Pajak Parkir.
F. Metode pembelajaran
a. Metode pembelajaran yang digunakan adalah:
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanyajawab
4. Penugasan
b. Pendekatan :Saintifik
c. Model : Discoveri Learning
116 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
9. Quipperschool :
https://link.quipper.com/en/classes/55c2c43712be0e7009000b07/courses
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan1
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan 20 menit
4. Motivasi belajar :
117 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
relevan tentang konsep pajak
3. Guru memberikan:
Pertemuan 2
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan 10 menit
118 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
2. Apersepsi : Guru Mengajukan pertanyaan manfaat dan fungsi
pajak.
3. Motivasi belajar :
119 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Kegiatan Penutup 25 menit
3. Guru memberikan:
I. Penilaian
Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut:
1. Penilaian sikap
2. Pengetahuan
3. Keterampilan
1. Sikap
a. Terlibat aktif dalamkegiatan
pembelajaran yang Observasi Selama
dilakukan. pembelajaran
dan saat
b. Toleran terhadap proses diskusi
pemecahan masalah yang
berbeda dankreatif.
c. Peduli dalamkegiatan
pembelajaran.
120 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Teknik Waktu
No Aspek yang dinilai
Penilaian Penilaian
pembelajaran.
Pengetahuan
Keterampilan
121| E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
No.8/XI/2018
Sekolah : SMA NEGERI 15 KOTA BEKASI
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : XI/II
Materi pokok :Kebijakan Perdagangan Internasional
Alokasi Waktu : 3x4JP=12JP (3 x 45menit)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
A.1 Kompetensi Pengetahuan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menjelaskan definisi/konsep perdagangan internasional.
2. Menguraikan manfaat perdagangan internasional.
3. Mendeskripsikan tujuan kebijakan perdagangan internasional.
4. Menentukan faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional.
5. Mengklasifikasikan macam-macam teori perdagangan internasional.
6. Menerapkan kebijakan perdagangan internasional.
7. Menerapkan alat pembayaran internasional.
8. Merancang cara menyusun neraca pembayaran internasional
9. Menghitung devisa negara.
B. KOMPETENSIDASAR
3.8 Menganalisis konsep dan kebijakan perdagangan internasional
4.8 Menyajikan hasil analisis dampak kebijakan perdagangan internasional
122| E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
4.8.3 Mengkalkulasi perolehan devisa dalam perekonomiannegara.
D. MATERI PEMBELAJARAN:
Fakta: Suatu negara menetapkan kebijakan berkaitan dengan kegiatan ekspor impor
untuk melindungi konsumen maupun produsen.
Konsep: Macam – macam kebijakan perdagangan internasional
Prinsip: Kebijakan perdagangan internasional mempengaruhi harga barang ekspor
dan impor
Prosedur: Pengaruh kebijakan perdagangan internasional terhadap kegiatan ekspor
dan impor.
Perdagangan Internasional
1) Pengertian perdagangan internasional
2) Manfaat perdagangan internasional
3) Faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional
4) Teori perdagangan internasional
5) Kebijakan perdagangan internasional
6) Tujuan kebijakan perdagangan internasional
7) Alat pembayaran internasional
8) Neraca pembayaran internasional
9) Devisa
Pembelajaran:
Menyaksikan youtube tentang perdagangan internasional, missal:
https://www.youtube.com/watch?v=XhK9DOK1wBM,https://www.youtube.com/
watch?v=ZJrbbu38SpM
Membaca berbagai sumber belajar yang relevan tentang konsep dan kebijakan
perdaganganinternasional
Mengajukan pertanyaan dan berdiskusi tentang konsep dan kebijakan perdagangan
internasional
Menganalisis data dan informasi yang diperoleh serta membuat kesimpulan
tentang dampak kebijakan perdagangan internasional
Menyajikan hasil analisis tentang dampak kebijakan perdagangan internasional
secaratulisan
BAHAN AJAR
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
123| E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
internasional, berupa tarif, kuota, larangan ekspor, larangan impor, subsidi, premi,
diskriminasi harga, dan dumping.
124| E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Kebijakan tariff terdiri dari 2, yaitu sebagai berikut :
a) Kebijakan Tariff Barrier(TB)
Kebijakan Tariff Barrier dalam bentuk bea masuk adalah sebagai berikut :
Tarif rendah antara 0% - 5%, dikenakan untuk bahan kebutuhan pokok dan vital
seperti beras, alat-alat militer,dll.
Tarif sedang antara 5% - 20%, dikenakan untuk barang setengah jadi dan barang-
barang lain yang belum cukup diproduksi di dalamnegeri.
Tarif tinggi di atas 20%, dikenakan untuk barang-barang mewah dan bukan
barang kebutuhanpokok.
b) Kebijakan Nontariff Barrier(NTB)
NTB adalah berbagai kebijakan perdagangan selain bea masuk yang dapat
mengurangi potensi manfaat perdagangan internasional. Secara garis besar NTB
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Pembatasan Spesifik, terdiri dari larangan impor secara mutlak, perizinan impor
sertaembargo.
Peraturan Bea Cukai, terdiri dari tatalaksana impor tertentu, penetapan harga
kurs valuta asing dandevisa.
Campur tangan pemerintah, terdiri dari kebijakan pengadaan pemerintah,
subsidi, dan intensif ekspor.
3. Subsidi
Subsidi merupakan kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau
bantuan kepada industri (pengusaha) dalam negeri dalam bentuk modal, berupa
mesin-mesin, peralatan, keahlian, keringanan pajak, dll, yang bertujuan untuk
menambah produksi dalam negeri, mempertahankan jumlah konsumsi di dalam
negeri, serta menjual produk dengan harga yang lebih murah daripada produk impor.
Dengan demikian, kebijakan subsidi lebih baik daripada kebijakan lainnya karena
alasan sebagai berikut :
Subsidi diberikan secara terbuka, sehingga masyarakat bisa menilai manfaat atau
kerugiannya.
Subsidi tersebut dibiayai dengan cara yang lebih adil karena tidak terjadi distribusi
pendapatan dari konsumen kepada produsen.
4. LaranganImpor
Larangan impor adalah kebijakan perdagangan internasional yang melarang secara
mutlak impor komoditas tertentu.Misalnya, larangan impor karet mentah dan
pakaian bekas. Akibat larangan impor, maka : naiknya harga produk yang dilarang
di dalam negeri, dan konsumsi masyarakat terhadap produk yang kena larangan
impor menurun.
c. Kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor
1. Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga adalah penetapan harga jual yang berbeda pada dua pasar atau lebih
yang berbeda terhadap barang yang yang sama. Tujuannya adalah untuk mengadakan
pengawasan terhadap harga jual dan harga beli sehingga dapat diketahui elastisitas
125 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
permintaan, dan untuk memaksimalkan keuntungan.
Penyebab suatu Negara melakukan diskriminasi harga adalah karena :
- Sifat barang yang dijual dapat memungkinkan dilakukan diskriminasi harga.
- Barang tidak dapat dipindahkan dari suatu pasar ke pasar yang lain.
- Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar harus
berbeda.
- Produsen dapat mengeksploitasi beberapa sikap tidak rasional
konsumen,misalnya perbedaan kemasan, ukuran, dan warna.
2. Premi
Premi ialah penambahan dana (dalam bentuk uang) kepada produsen yang berhasil
mencapai target produksi (prestasi) yang ditentukan oleh pemerintah. Dengan adanya
premi dan subsidi kepada produsen dalam negeri maka :
- Harga jual barang lebih murah, lebih terjangkau oleh masyarakat menyebabkan
permintaan bertambah banyak.
- Hasil produksi meningkat.
- Menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
3. Dumping
Dumping adalah suatu kebijakan diskriminasi harga secara internasional yang
dilakukan dengan menjual suatu komoditas di luar negeri dengan harga yang lebih
murah dibandingkan yang dibayar konsumen di dalam negeri. Ada 3 tipe dumping,
yaitu sebagai berikut :
a. Persistent dumping, yaitu kecenderungan monopoli yang berkelanjutan dari suatu
perusahaan di pasar domestik untuk memperoleh profit maksimum dengan menetapkan
harga yang lebih tinggi di dalam negeri daripada di uarnegeri.
b. Predatory dumping, yaitu tindakan perusahaan untuk menjual barangnya di luar negeri
dengan harga yang lebih murah untuk sementara sehingga dapat menggusur atau
mengalahkan perusahaan lain dari persainganbisnis.
c. Sporadic dumping, yaitu tindakan perusahaan dalam menjual produknya di luar negeri
dengan harga lebih murah secara sporadic dibandingkan harga di dalam negeri karena
adanya surpus produksi di dalam negeri.
Tujuan dumping adalah sebagai berikut :
a. Untuk menguasai pasar luar negeri
b. Untuk menghabiskan barang-barang produk lama
4. LaranganEkspor
Larangan ekspor merupakan kebijakan pemerintah suatu Negara melarang total semua
ekspor komoditas tertentu. Tujuannya adalah agar industri berkembang, membuka
kesempatan kerja baru, dan memberantas penyelundupan.
Politik Autarki
Politik autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk menghindarkan
diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh politik, ekonomi, militer,
sehingga kebijakan ini bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional yang
menganjurkan adanya perdagangan bebas.
Perdagangan internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu),
antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara
dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional
127 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan
internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat JalurSutra, Amber Road),
dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan
beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong
Industrialisasi, kemajuan transportasi,globalisasi, dan kehadiran perusahaan
multinasional.
Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam
negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks.
Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan
kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif,
atau quota barang impor.
Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata
uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.
Model Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan
bahwa suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara
tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan
negara lain. Menurut teori ini jika harga barang dengan jenis sama tidak memiliki
perbedaan di berbagai negara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan
internasional.
Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan
konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model
Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik
produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi di mana
negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi
bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung
memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam
negara.
Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar
kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit
model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah
titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan
memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional.
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh
perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara- negara
akan mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh
kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang
langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks
Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontiefyang menemukan
bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang padat karya
dibanding barang padat modal dan sebagainya.
Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah
mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor
spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari
produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori
128 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor
produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya.
Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh
dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk
pengendalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan
bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam
pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu.
Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk
menentukan pola pedagangan.
Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisis yang lebih empiris dari
pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada
bentuk dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi
antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukumgravitasi Newton
yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik di antara dua benda. Model ini
telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisis ekonometri. Faktor lain
seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga
dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.
129 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Faktor Alam/ Potensi Alam
Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi
Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk
tersebut.
Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja,budaya, dan
jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya
keterbatasan produksi.
Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi saja.
Manfaatnyadi bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin terasa. Bidang itu
antara lain politik,sosial, dan pertahanan keamanan. Di bidang ekonomi,
perdagangan internasional dilakukan semua negara untuk memenuhikebutuhan
rakyatnya. Negara dapat diibaratkan manusia, tidak ada manusia yang bisa hidup
sendiri, tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dengan negara, tidak ada negara
yangbisa bertahan tanpa kerja sama dengan negara lain. Negara yang dahulu
menutup diri dariperdagangan internasional, sekarang sudah membuka pasarnya.
Misalnya, Rusia, China, dan Vietnam. Perdagangan internasional juga memiliki
fungsi sosial. Misalnya, ketika harga bahan pangan dunia sangat tinggi. Negara-
negara penghasil beras berupaya untuk dapat mengekspornya. Di samping
memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secarasosial. Jika krisis
pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat pada krisis ekonomi. Akibatberantainya
akan melanda ke semua negara. Pada era globalisasi ini banyak muncul perusahaan
multi nasional. Perusahaan sepertiini sahamnya dimiliki oleh beberapa orang dari
beberapa negara. Misalnya, saham telkomseldimiliki oleh beberapa orang dari
Indonesia dan Singapura. Perusahaan multi nasional sepertiini dapat mempererat
hubungan sosial antar bangsa. Di dalamnya banyak orang dari berbagainegara saling
bekerja sama. Maka terjadilah persabatan di antara mereka. Perdagangan
internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan antar negarabisa
mempererat hubungan politik antar negara. Sebaliknya, hubungan politik juga bisa
mempererat hubungan dagang. Perdagangan internasional juga berfungsi untuk
pertahanan keamanan. Misalnya, suatu negara non nuklir mau mengembangkan
senjata nuklir. Negara ini dapat ditekan dengandikenai sanksi ekonomi. Artinya,
negara lain tidak diperbolehkan menjalin hubungan dagang dengan negara tersebut.
Biasanya upaya seperti ini harus dengan persetujuan PBB. Hal inidilakukan demi
terciptanya keamanan dunia. Perdagangan internasional juga terkait dengan
pertahanan suatu negara. Setiap negaratentu membutuhkan senjata untuk
mempertahankan wilayahnya. Padahal, tidak semua negaramampu memproduksi
senjata. Maka diperlukan impor senjata. Untuk mencegah perdagangan barang-
barang yang membahayakan, diperlukan kerja sama internasional. Barang yang
130 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
membahayakan tersebut misalnya senjata gelap, obat-obatanterlarang, hewan
langka, ternak yang membawa penyakit menular, dsb. Untuk kepentinganinilah
pemerintah semua negara memiliki bea cukai. Instansi ini dibentuk pemerintahsuatu
negara untuk memeriksa barang- barang dan bagasi ketika memasuki suatu negara.
Pemeriksaan ini diperlukan untuk melihat apakah pajaknya telah dibayar.
Pemeriksaan jugauntuk mengecek barang-barang tersebut barang selundupan
ataupun barang terlarang atau tidak.
Cara yang digunakan dalam pemeriksaan antara lain dengan melihat dokumen
barang,menggunakan detektor barang berbahaya, atau menggunakan anjing pelacak.
Peraturan/Regulasi Perdagangan Internasional
Umumnya perdagangan diregulasikan melalui perjanjian bilateral antara dua negara.
Selama berabad-abad dibawah kepercayaan dalam Merkantilismekebanyakan negara
memiliki tarif tinggi dan banyak pembatasan dalam perdagangan internasional. pada
abad ke 19, terutama di Britania, ada kepercayaan akan perdagangan bebas menjadi
yang terpenting dan pandangan ini mendominasi pemikiran di antaranegara barat
untuk beberapa waktu sejak itu di mana hal tersebut membawa mereka ke
kemunduran besar Britania. Pada tahun- tahun sejak Perang Dunia II, perjanjian
multilateral kontroversial seperti GATTdab WTO memberikan usaha untuk membuat
regulasi global dalam perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan tersebut
kadang-kadang berujung pada protes dan ketidakpuasan dengan klaim dari
perdagangan yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara mutual.
Perdagangan bebas biasanya didukung dengan kuat oleh sebagian besar negara yang
berekonomi kuat, walaupun mereka kadang-kadang melakukan proteksi selektif
untuk industri-industri yang penting secara strategis seperti proteksi tarifuntuk
agrikultur oleh Amerika Serikat dan Eropa.Belanda dan Inggris Rayakeduanya
mendukung penuh perdagangan bebas di mana mereka secara ekonomis dominan,
sekarang Amerika Serikat, Inggris,Australia dan Jepang merupakan pendukung
terbesarnya. Bagaimanapun, banyak negara lain (seperti India, Rusia, dan Tiongkok)
menjadi pendukung perdagangan bebas karena telah menjadi kuat secara ekonomi.
Karena tingkat tarif turun ada juga keinginan untuk menegosiasikan usaha non tarif,
termasuk investasi luar negri langsung, pembelian, dan fasilitasi perdagangan.
Wujud lain dari biaya transaksidihubungkan dengan perdagangan pertemuan dan
prosedur cukai.
Umumnya kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari perdagangan bebas
dan sektor manufaktur seringnya didukung oleh proteksi. Ini telah berubah pada
beberapa tahun terakhir, bagaimanapun. Faktanya, lobi agrikultur, khususnya di
Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, merupakan penanggung jawab utama untuk
peraturan tertentu pada perjanjian internasional besar yang memungkinkan proteksi
lebih dalam agrikultur dibandingkan kebanyakan barang dan jasa lainnya. Selama
reses ada seringkali tekanan domestik untuk meningkatkan tarif dalam rangka
memproteksi industri dalam negri. Ini terjadi di seluruh dunia selama Depresi Besar
membuat kolapsnya perdagangan dunia yang dipercaya memperdalam depresi
tersebut.
Regulasi dari perdagangan internasional diselesaikan melalui World Trade
131 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Organization pada level global, dan melalui beberapa kesepakatan regional seperti
MerCOSUR di Amerika Selatan, NAFTA antara Amerika Serikat, Kanada dan
Meksiko, dan Uni Eropa antara 27 negara mandiri. Pertemuan Buenos Aires tahun
2005 membicarakan pembuatan dari Free Trade Area of America (FTAA) gagal
total karena penolakan dari populasi negara-negara Amerika Latin. Kesepakatan
serupa seperti MAI (Multilateral Agreement on Invesment) juga gagal pada tahun-
tahun terakhir.
E. METODEPEMBELAJARAN
Cooperative Script
F. MEDIAPEMBELAJARAN
1. Media
a. VideoYoutube
b. Lembar kerja peserta didikkelompok
c. Powerpoint
2. Alat danbahan
a. Laptop
b. Lcdproyektor
c. Speaker/soundsystem
G. SUMBERBELAJAR
1. Buku-buku Prathama Rahardja, Wiji Purwanta. Eksplorasi Nalar Siswa Ekonomi
SMA/MA kelas XI, Bandung. Yrama Widya,2015
2. Kinanti Geminastiti Ekonomi SMA/MA Kelas X Ilmu-Ilmu Peminatan. Bandung
Yrama Widya,2014
3. Astuti, Sari Dewi, Hery Sawiji dan Ngadiman. 2014. Ekonomi XII. Surakarta :
Mediatama
4. Wahyu, Suwerli dan Suratno. 2007.Ekonomi XI. Jakarta :Erlangga
5. Afifah, Evi Noor dkk. 2007. Ekonomi XI. Jakarta : WidyaUtama
6. Sukamto, Slamet. 2006. Ekonomi SMA Kelas XI. Jakarta:Yudhistira
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
I. PertemuanI
132 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan 25 menit
1.INTI
133 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
orang
134 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
ketua kelas
Pertemuan II
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan 15 menit
3. Motivasi belajar :
135 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
b. Mengajukan pertanyaan dan berdiskusi untuk
mendapat klarifikasi tentang tentang : teori,
kebijakan dan tujuan perdagangan internasional
dari berbagai sumber yang relevan
3. Kegiatan Penutup 25
menit
1. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan
tentang : teori, kebijakan dan tujuanperdagangan
internasional.
3. Guru memberikan:
136 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Pertemuan III
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan 15 menit
3. Motivasi belajar :
137 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
c. Melakukan identifikasi tentang sumber devisa
negara.
3. Guru memberikan:
138 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
3) Pembelajaran Remidial dan pengayaan
Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
a. Cara yang dapat ditempuh
1. Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi peserta didik yang
belum atau mengalami kesulitan dalam materi
b. Materi dan waktu pelaksanaan program remedial
1. Program remedial diberikan hanya pada KD atau indikator yang belum tuntas
2. Program remedial dilaksanakan setelah mengikuti tes/ulangan KD tertentu atau
sejumlah KD dalam satu kesatuan
Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran remedial:
a. Apabila yang belum memenuhi KKM <20% dari jumlah peserta didik, maka
dapat dilakukan secaraindividual.
b. Apabila yang belum memenuhi KKM antara 20%-50% dari jumlah peserta
didik, maka dengan cara kelompok
c. Apabila yang belum memenuhi KKM > 50% dari jumlah peserta didik, maka
dengan cara klasikal
Pelaksanaan Program Pengayaan
a. Cara yang dapat ditempuh
Memberikan soal-soal latihan tambahan tentang materi
b. Materi dan waktu pelaksanaan programpengayaan
1. Materi program pengayaan berupa penguatan materi yang dipelajari maupun berupa
pengembanganmateri
2. Waktu pelaksanaan program pengayaanadalah:
setelah mengikuti tes/ulangan KD tertentu atau kesatuan KD tertentu
139 | E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
LAMPIRAN :
Jurnal
Nama Sekolah : SMA NEGERI 15 KOTA BEKASI
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : XI/1(Satu)
Tahun Pelajaran : 2018/2019
140 | E k o n o m i X I H a s a n B a a r i
Penilaian Kinerja
Kemampuan Kemampuan Kemampuan
Nama Peserta presentasi bertanya menjawab Jumlah skor
didik
(1-4) (1-4) (1-4)
1.
2.
3.
4.
5.
Rubrik Penilaian
Keterangan Nilai
Amatbaik = skor4
Baik = skor 3
Cukup = skor2
Kurang = skor 1
Catatan:
Penilaian pengetahuan
1. Kebijakan proteksi yang dijalakan suatu negara bertujuan untuk…..
A. meningkatkan pendapatan pengusahan nasional
B. membatasi masuknya barang-barang luar negeri
C. membantu pengusaha nasional memasarkan hasil produksinya di lua negeri
D. melindungi produksi dalam negeri terhadap barang-barang impor
E. melindungi pengusaha dan kebangkrutan
2. Untuk memajukan industri dalam negeri, pemerintah mengenakan bea impor yang
tinggi terhadap barang luar negeri. Kebijakan ini dinamakan…..
141| E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
A. tarif D.subsidi
B. dumping E.proteksi
C. kuota
4. Batas atas sejumlah tertentu barang yang diizinkan untuk diekspor dan diimpor
disebut…..
A. tarif D.autarki
B. kuota E.proteksime
C. dumping
5. Untuk menyelesaikan pembayaran internasional eksportir dapat membuka L/C,
yaitu…..
A. kredit dengan jaminan surat-surat berharga
B. kredit dengan jaminan dokumen ekspor
C. surat jaminan kredit untuk ekspor
D. surat kepercayaan tagihan kepada importir
E. kredit dengan jaminan emas
6. Menetapkan tarif yang cukup tinggi bagi barang-barang impor tergolong pada
kebijakan….
A. autarki D.kuota
B. bebas E. dumping
C. proteksi
7. Indonesia menjual barang di Negara lain lebih murah daripada di dalam negerinya
sendiri. Kebijakan tersebut disebut…..
A. kuota D.autarki
B. dumping E.proteksi
C. pengawasan devisa
142| E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
9. Kebijakan pemerintah untuk mengurangi masuknya barang dari luar negeri dengan
menetapkan pajak yang tinggi terhadap barang-barang impor disebut…..
A. Penetapan tarif D.proteksionisme
B. diskriminasi harga E. politik fiskal
C. larangan impor
10. Di bawah ini yang merupakan kebijakan perdagangan internasional di bidang impor
dengan membatasi jumlah barang impor adalah….
A. kuota D.subsidi
B. tarif E. larangan impor
C. dumping
1. D 6. C
2. A 7. B
3. A 8. C
4. B 9. A
5. B 10. A
143| E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
No.9/XI/2018
A. TujuanPembelajaran
A.1 Kompetensi Pengetahuan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menjelaskan definisi/ konsep kerjasama ekonomi internasional.
2. Menguraikan Manfaat kerjasama ekonomi internasional.
3. Menentukan Bentuk-bentuk kerjasama ekonomi.
4. Mengklasifikasikan macam-macam lembaga kerja sama ekonomi internasional.
5. Menganalisis kegiatan kerjasama ekonomi internasional.
6. Mendiagnosis tujuan kerjasama ekonomi internasional.
7. Menelaah kebijakan kerjasama internasional.
8. Memdeteksi dasar pengelompokkan pedoman kerjasama internasional.
A.2 KompetensiKeterampilan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat
membuat laporan dan mampu mensosialisasikan tentang:
1. Mengidentifikasi kegiatan kerjasama ekonomi internasional.
2. Merancang tujuan kerjasama ekonomi internasional.
3. Mendemontrasikan berbagai kegiatan kerjasama ekonomi internasional.
4. Merumuskan pedoman kerjasama ekonomi internasional.
B. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
c) Kompetensi Dasar
3.9 Mendeskripsikan kerja sama ekonomi internasional.
4.9 Menyajikan bentuk dan manfaat kerja sama ekonomi internasional.
144| E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
d) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Setelah mempelajari materi ini peserta didik diharapkan mampu:
3.9.1 Menjelaskan definisi/ konsep kerjasama ekonomi internasional.
3.9.2 Menguraikan Manfaat kerjasama ekonomi internasional.
3.9.3 Menentukan Bentuk-bentuk kerjasama ekonomi.
3.9.4 Mengklasifikasikan macam-macam lembaga kerja sama ekonomi
internasion.
3.9.5 Mensimulasikan kegiatan kerjasama ekonomi internasional.
3.9.6 Menentukan tujuan kerjasama ekonomi internasional.
3.9.7 Menetapkan kebijakan kerjasama internasional.
3.9.8 Merumuskan pedoman kerjasama internasional.
4.9.1 Mengidentifikasi kegiatan kerjasama ekonomi internasional.
4.9.2 Merancang tujuan kerjasama ekonomi internasional.
4.9.3 Menyusun kegiatan kerjasama ekonomi internasional.
4.9.4 Merumuskan pedoman kerjasama ekonomi internasional.
e) MateriPembelajaran
1) Materi berdasarkan fakta
2) Materi berdasarkan Konsep
3) Materi berdasarkan Prosedur
4) Materi berdasarkan Prinsip
Kegiatan Pembelajaran
Membaca buku teks dan atau sumber belajar lainnya yang relevan tentang
kerja sama ekonomi internasional
Mencari, mengamati sumber belajar atau menyaksikan film yang berhubungan
dengan kerja sama ekonomi internasional
Mengajukan pertanyaan dan berdiskusi tentang kerja sama ekonomi
internasional
Mengolah data dan informasi untuk membuat kesimpulan tentang bentuk dan
manfaat kerja sama ekonomi internasional
Menyajikan bentuk dan manfaat kerja sama ekonomi internasional secara lisan
dan tulisan
145| E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Materi Kerjasama Ekonomi Internasional
KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL
PENGERTIAN KERJASAMA EKONOMI ANTARNEGARA Istilah kerja sama
ekonomi internasional tidak sama dengan perdagangan internasional. Kerja sama
ekonomi internasional mempunyai cakupan yang lebih luas daripada perdagangan
internasional.
Dengan demikian kerjasama ekonomi internasional adalah hubungan antara suatu
negara dengan negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui
kesepakatankesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip keadilan dan saling
menguntungkan. Apakah kerja sama ekonomi internasional itu? Kerja sama
ekonomi internasional adalah suatu kerja sama dalam bidang ekonomi yang
dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain. Kerja sama tersebut dapat terjadi
hanya melibatkan dua negara saja maupun lebih.
Kerjasama ekonomi internasional adalah kerjasama di bidang ekonomi antara dua
atau lebih negara yang saling menguntungkan. Bentuk-Bentuk Kerja Sama
Ekonomi Internasional Banyak negara yang melakukan kerja sama ekonomi
internasional karena menyadari bahwa kerja sama ekonomi internasional
memberikan manfaat. Kerja sama ini dapat dilakukan antara negara maju dengan
negara berkembang, atau antara sesama negara maju. Kerja sama antara negara
maju dengan negara berkembang diwujudkan dalam bentuk tukar-menukar barang
mentah dengan barang jadi, atau pertukaran barang mentah dengan modal dan
tenaga ahli. Sedangkan kerja sama antara sesama negara maju diwujudkan dalam
bentuk pertukaran tenaga ahli serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Dilihat dari letak geografisnya, kerja sama ekonomi internasional dapat
dibedakan menjadi tiga sebagai berikut:
a. Kerja sama ekonomi internasional, yaitu kerja sama di bidang ekonomi yang
dilakukan oleh banyak negara didunia.
b. Kerja sama ekonomi regional, yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh negara-
negara yang berada dalam suatu kawasan tertentu.
c. Kerja sama ekonomi antarregional, yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh
negara-negara yang berada dalam satu kawasan dengan negara-negara yang berada di
kawasan yanglain.
Berdasarkan banyaknya negara peserta, kerja sama ekonomi internasional dapat
dibedakan menjadi dua sebagai berikut:
a. Kerja sama ekonomi bilateral, yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh dua
negara.
b. Kerja sama ekonomi multilateral, yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh lebih
dari duanegara.
Faktor-Faktor Penyebab Kerja Sama Antarnegara Setiap kerja sama yang
dilakukan oleh suatu negara dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Faktor-faktor yang memengaruhi dapat didasarkan pada perbedaan dan persamaan
yang dimiliki antarNegara :
147| E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
3) Kesamaan ideologi Negara-negara yang mempunyai kesamaan ideologi dapat
mendorong suatu negara melakukan kerja sama. Sebagai contoh NATO (North
Atlantic Treaty Organization) adalah kerja sama negaranegara di Atlantik
Utara yang berideologi liberal. Selain itu, negaranegara yang tidak memihak
pada blok Barat ataupun blok Timur membentuk kerja sama dalam organisasi
Nonblok.
4) Kesamaan agama Adanya persamaan agama juga dapat mendorong beberapa
negara untuk bergabung dalam suatu organisasi. Misalnya OKI (Organisasi
Konferensi Islam), yaitu kelompok organisasi negara-negara Islam. Mereka
bergabung dalam OKI sebagai respon atas peristiwa pembakaran Masjid Al
Aqsa di Yerusalem yang dilakukan olehIsrael.
148| E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
Tujuan kerja sama ekonomi internasional adalah sebagai berikut :
a. Mengentaskan bangsa-bangsa di dunia dari kemiskinan, kelaparan, dan
keterbelakanganpendidikan.
b. Memajukan perekonomian dan perdagangandunia.
c. Memajukan pembangunan negara-negaraberkembang.
d. Meningkatkan pendapatan negara(devisa).
e. Menjalin persahabatan antarbangsa didunia.
f. Turut serta dalam menjaga perdamaian dan ketertibandunia.
g. Mengatur pemasaran komoditi di berbagai negara didunia.
h. Mencegah berbagai peraturan yang menghambat perdaganganantarnegara.
i. Memperluas perdaganganantarnegara.
j. Mewujudkan sistem pembayaranmultilateral.
k. Menciptakan kestabilan ekonomi dan memajukan perekonomianantarnegara.
2) AFTA (ASEAN Free Trade Area) AFTA atau kawasan perdagangan bebas ASEAN
adalah forum kerja sama antarnegara ASEAN yang bertujuan menciptakan wilayah
perdagangan bebas di seluruh kawasan ASEAN. Konsep perdagangan bebas iniantara
lain meliputi penghapusan atau penurunan tarif perdagangan barang sesama negara
ASEAN sehingga menurunkan biaya ekonomi. Pembentukan AFTA berawal dari
pertemuan anggota ASEAN pada KTT ASEAN ke-4 di Singapura pada Januari 1992.
Berikut ini beberapa tujuanAFTA.
149| E k o n o m i X I H a s a n B a s r i
a) Meningkatkan spesialisasi di negara-negaraASEAN.
b) Meningkatkan ekspor dan impor baik bagi ASEAN ataupun di luarASEAN.
c) Meningkatkan investasi bagi negaraASEAN.
3) APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) APEC merupakan forum kerja sama
negara di kawasan Asia Pasifik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
perdagangan, dan investasi di antara sesama negara anggota. Keberadaan APEC atas
prakarsa Bob Hawke (perdana menteri Australia). Tujuan dari APEC tertuang dalam
Deklarasi Bogor pada tahun 1994, yaitu menetapkan kawasan APEC sebagai kawasan
perdagangan dan investasi bebas dan terbuka yang berlaku paling lambat tahun 2020.
Untuk negara anggota yang termasuk dalam kategori negara maju, kawasan bebas dan
terbuka harus sudah terealisasi paling lambat 2010. Untuk mencapai tujuannya, APEC
dalam melakukan kegiatannya selalu berlandaskan pada prinsip kesepakatan bersama
yang sifatnya tidak mengikat, dialog terbuka, serta prinsip saling menghargai
pandangan dan pendapat seluruh anggota. Keputusan yang diambil oleh APEC dibuat
berdasarkan konsensus dan kesepakatan yang sifatnya sukarela. Indonesia merupakan
salah satu negara pencetus APEC. Indonesia pernah menjadi tuan rumah pertemuan
pemimpin APEC II di kota Bogor pada tahun 1994. Keikutsertaan Indonesia dalam
forum APEC diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian
nasional, investasi, dan perdagangan internasional. Selain itu, keanggotaan Indonesia
juga diharapkan dapat memperlancar dan mempererat kerja sama nonekonomi
antarsesama negara anggota pada tingkat bilateral maupunmultilateral.
4) EU (European Union) European Union atau Uni Eropa adalah organisasi kerja sama
regional di bidang ekonomi dan politik negara di Eropa. Pembentukan EU berawal
dari penandatanganan Traktat Roma tentang pendirian komunitas energi atom
(European Atomic Energi Community) dan komunitas Masyarakat Ekonomi Eropa
(MEE). Lembaga-lembaga tersebut pada tanggal 1 Juli 1967 bergabung menjadi satu
organisasi yaitu Masyarakat Eropa (ME) dan kemudian pada tahun 1993 menjadi Uni
Eropa. Kegiatan Uni Eropa pada awalnya hanya terbatas di bidang perdagangan.
Akan tetapi sejalan dengan pertambahan anggota Uni Eropa, berkembang pula bentuk
kerja sama itu. Kerja sama tersebut adalah dalam bidang ekonomi yang lebih luas,
seperti kebijakan perpajakan, perindustrian, pertanian, dan politik. Upaya ini
dilanjutkan dengan membentuk pasaran bersama, sebuah perjanjian untuk menghapus
halangan terhadap mobilitas faktor produksi sesama negara anggota Uni Eropa.
Anggota Uni Eropa terdiri atas 27 negara. Negara negara anggota UE terdiri atas:
Irlandia, Inggris, Prancis, Portugal, Spanyol, Italia, Yunani, Austria, Belgia,
Luksemburg, Jerman, Belanda, Denmark, Swedia, Finlandia, Polandia, Ceko,
Hongaria, Slovenia, Siprus, Malta, Slovakia, Latvia, Lithuania, Estonia, Rumania,
Bulgaria.
150 | E k o n o m i X I U b a S o b a r i
5) EFTA (European Free Trade Area) EFTA didirikan pada tahun 1959 sebagai lembaga
kerja sama ekonomi antara negara-negara Eropa yang tidak termasuk MEE. Negara
anggota EFTA terdiri atas Austria, Swiss, Denmark, Norwegia, Swedia, danPortugal.
6) ADB (Asian Development Bank) ADB atau Bank Pembangunan Asia, didirikan
tanggal 19 Desember 1966. ADB berpusat di Manila, Filipina. Tujuan didirikan ADB
adalah untuk membantu negara-negara Asia yang sedang membangun dengan cara
memberikan pinjaman lunak, yaitu dengan masa pembayaran dalam jangka panjang
serta bunga yangrendah.
Badan kerja sama multilateral di bidang ekonomi.
*Di bawah naungan PBB: IMF, IBRD, WTO, FAO, ILO, IFC, UNDP,
UNIDO.
1) IMF (International Monetary Found) IMF atau Dana Moneter Internasional adalah
lembaga keuangan internasional yang didirikan untuk menciptakan stabilitas sistem
keuangan internasional.
IMF didirikan pada tanggal 27 Desember 1945. Markas besar IMF berada di
Washington DC, AS. IMF didirikan dengan beberapa tujuan berikut ini.
a. Meningkatkan kerja sama keuangan atau moneter internasional dan
memperlancar pertumbuhan perdagangan internasional yangberimbang.
b. Meningkatkan stabilitas nilai tukar uang dan membantu terciptanya lalu lintas
pembayaran antar negara.
c. Menyediakan dana bantuan bagi negara anggota yang mengalami defisit yang
bersifat sementara dalam neraca pembayaran.
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai IMF, maka kegiatan kegiatan utama IMF
terdiri atas hal-hal berikut ini.
a) Memonitor kebijakan nilai tukar uang negaraanggota.
b) Membantu negara anggota mengatasi masalah yang berkaitan dengan
neraca pembayaran.
c) Memberikan bantuan teknis dan pelatihan dalam rangka meningkatkan
kapasitas institusi serta sumber daya manusianya. Bantuan juga
diberikan untuk mendesain dan mengimplementasikan kebijakan
makroekonomi serta perubahan struktural yangrelatif.
2) IBRD (International Bank for Reconstruction and Development) IBRD disebut juga
World Bank atau Bank Dunia. IBRD merupakan organisasi pemberi kredit kepada
negara-negara anggota untuk tujuan pembangunan. IBRD didirikan pada tanggal 27
Desember 194 dan berkedudukan di Washington DC, Amerika Serikat. IBRD
berusaha mengumpulkan dana dari para anggota untuk dipinjamkan kepada para
anggota yang memerlukan dana untuk pembangunan. Pinjaman yang dibiayai oleh
IBRD hanya ditujukan untuk proyek proyek yangpositif.
3) WTO (World Trade Organization) WTO atau organisasi perdagangan dunia adalah
organisasi internasional yang bertugas untuk menata dan memfasilitasi lalu lintas
perdagangan antarnegara serta mengatasi perselisihan perdagangan antarnegara. WTO
dibentuk pada tahun 1995 sebagai pengganti dari General Agreement on Tariff and
Trade (GATT). GATT merupakan persetujuan umum tentang tarif dan perdagangan
yang dibentuk tahun 1947. Tujuan didirikannya GATT ialah untuk mengurangi
h) Langkah-langkah Pembelajaran
PertemuanI
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan 25 menit
1. Guru mengucapkanSalam
4. Motivasi belajar :
6. Menyampaikan pengetahuanprasyarat
(permasalahan/tugas) dan tujuan
pembelajaran
3. Guru memberikan:
Pertemuan II
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan 15 menit
3. Motivasi belajar :
4. Menyampaikan pengetahuanprasyarat
(permasalahan/tugas) dan tujuan
pembelajaran.
3. Guru memberikan:
i) Penilaian
Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Penilaiansikap
b. Pengetahuan
c. Keterampilan
160 | E k o n o m i X I U b a S o b a r i
Instrumen penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan terlampir:
1. Sikap
b. Toleran terhadap
proses pemecahan
masalah yang
berbeda dan kreatif.
c. Peduli dalam
kegiatan
pembelajaran.
d. Disiplin selama
proses
pembelajaran.
e. Jujur dalam
menjawab
permasalahan yang
diberikan.
f. Tanggungjawab
dalam
menyelesaikan
tugas.
2. Pengetahuan
3. Keterampilan