Konsep Routing Dinamis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

MATERI

MENGEVALUASI ROUTING DINAMIS

Bahan Ajar Pertemuan 1

A. Konsep routing dinamis


Router merupakan komputer jaringan yang bertugas atau difungsikan
menghubungkan dua jaringan atau lebih. Routing dinamis adalah router yang
me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai
dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan,
router otomatis akan membuat ruting yang baru. Routing dinamis merupakan
routing protocol digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan
update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah dari pada
menggunakan routing statis dan default, akan tetapi ada perbedaan dalam
proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.

Keuntungan dan Kerugian Router Dinamis


Keuntungan routing dinamis diantaranya :
 Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya
(kaki-kakinya).
 Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
 Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router
mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan.

Kerugian routing dinamis diantaranya:


 Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada
setiap waktu tertentu.
 Kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena
router membroadcast ke semua router sampai ada yang cocok sehingga
setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router
mendapat semua alamat IP yang ada.
B. Jenis-jenis Protokol Routing Dinamis
1. Routing Information Protocol (RIP)
Routing Information Protocol (RIP) adalah Routing protokol yang
menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-Ford.
Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing
yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat oleh
Xerox Parc’s PARC Universal Packet Internetworking dengan nama Gateway
Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router Information
Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network Services. RIP yang
merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang
menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah
maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling
tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk
menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse.
RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.

Gambar RIP

RIP memiliki 3 versi yaitu :


1. RIPv1 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek
atau router terbaik,rip versi 1 juga merupakan class pul routing.
2. RIPv2 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek
atau router terbaik,rip versi2 juga merupakan class list routing.
3. RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang didefinisikan
dalam RFC 2080, adalah perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6,
generasi Internet Protocol berikutnya.
Kelebihan Dari RIP sebagai berikut :
1. Menggunakan metode Triggered Update.
2. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali
memberikan informasi routing.
3. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis,
router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh
perubahan tersebut (triggered update).
4. Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil
yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link
jaringan.

Kekurangan dari RIP sebagai berikut :


1. Jumlah host Terbatas
2. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
3. RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
4. Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya
sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan
tempatnya berada
5. Hop CountRIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana
belum tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang
bagus, dan bisasaja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.
6. Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. Hal ini
digunakan untuk mencegah loop pada jaringan.
7. Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ).
RIP tidak dapat mengatur classless routing

2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)


Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah protocol distance vector
yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP.
Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan
Bandwidth, MTU, Delay Dan Load. IGRP adalah protocol routing yang
menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing
berdasarkan system, interior atau exterior. Administrative distance untuk
IGRP adalah 100.
IGRP merupakan suatu penjaluran jarak antara vektor protokol, bahwa
masing-masing penjaluran bertugas untuk mengirimkan semua atau sebagian
dari isi table penjaluran dalam penjaluran pesan untuk memperbaharui pada
waktu tertentu untuk masing-masing penjaluran. Penjaluran memilih alur
yang terbaik antara sumber dan tujuan. Untuk menyediakan fleksibilitas
tambahan, IGRP mengijinkan untuk melakukan penjaluran multipath. Bentuk
garis equal bandwidth dapat menjalankan arus lalu lintas dalam round robin,
dengan melakukan peralihan secara otomatis kepada garis kedua jika sampai
garis kesatu turun.

Gambar IGRP

Tujuan dari IGRP

1. Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada


pengulangan penjaluran.
2. Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang
diperlukan untuk tugasnya.
3. Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel.
4. Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi
tunggal.
5. Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas
pada alur yang berbeda.
6. Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada
pengulangan penjaluran
7. Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang
diperlukan untuk tugasnya

3. Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)


Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) merupakan hasil
pengembangan dari routing ptotokol pendahulunya yaitu IGRP yang keduanya
adalah routing pengembangan dari CISCO. Pengembangan itu dihasilkan oleh
perubahan dan bermacam-macam tuntutan dalam jaringan Skala jaringan
yang besar. EIGRP menggabungkan kemampuan dari Link-State Protokol dan
Distance Vector Protokol, terlebih lagi EIGRP memuat beberapa protocol
penting yang secara baik meningkatkan efisiensi penggunaannya ke routing
protocol lain.

EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol


yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary
protocol pada CISCO. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router
CISCO saja dan routing ini tidak didukung dalam jenis router yang lain.

Gambar EIGRP
EIGRP sering disebut juga Hybrid-Distance-Vector Routing Protocol, karena
cara kerjanya menggunkan dua tipe routing protocol,yaitu Distance vector
protocol dan Link-State protocol, Dalam pengertian bahwa routing EIGRP
sebenarnya merupakan distance vector protocol tetapi prinsip kerjanya
menggunakan links-states protocol.sehingga EIGRP disebuat sebagai hybrid-
distance-vector,mengapa dikatakan demikian karena prinsip kerjanya sama
dengan links-states protocol yaitu mengirimkan semacam hello packet.

Teknologi EIGRP
Untuk menyediakan proses routing yang handal EIGRP menggunakan 4
teknologi yang dikombinasikan dan membedakannya dengan routing protocol
yang lain.
1. Neighbor discovery/recovery, Mekanisme neighbor discovery/recovery
mengijinkan router secara dinamis mempelajari router lain yang secara
langsung terhubung ke jaringan mereka. Routers juga harus mengetahui
ketika router tetangganya tidak dapat lagi dijangkau. Proses ini dicapai
dengan low-overhead yang secara periodik mengirimkan hello packet
yang kecil. Selama router menerima Hello packet dari router tetangga,
router tersebut menganggap bahwa router tetangga tersebut masih
berfungsi. Dan keduanya masih bisa melakukan pertukaran informasi.
2. Reliable Tansport Protocol (RTP) bertanggung jawab untuk menjamin
pengiriman dan penerimaan packet EIGRP ke semua router. RTP juga
mendukung perpaduan pengiriman packet secara unicast ataupun
multicast. Untuk efisiensi hanya beberapa packet EIGRP yang
dikirimkan. Pada jaringan multi access yang mempunyai kemampuan
untuk mengirimkan packet secara multicast seperti Ethernet, tidak perlu
mengirimkan Hello packet ke semua router tetangga secara individu.
Untuk alasan tersebut, EIGRP mengirimkan single multicast hello packet
yang berisi sebuah indicator yang menginformasikan si penerima bahwa
packet tidak perlu dibalas. Tipe packet yang lain seperti update packet
mengindikasikan bahwa balasan terhadap packet tersebut diperlukan.
RTP memuat sebuah ketentuan untuk mengirimkan packet multicast
secara cepat ketika balasan terhadap packet sedang ditunda, yang
membantu memastikan sisa waktu untuk convergence rendah didalam
keberadaan bermacam-macam kecepatan links.
3. DUAL finite-state machine menaruh keputusan proses untuk semua
perhitungan jalur dengan mengikuti semua jalur yang telah dinyatakan
oleh semua router tetangga. DUAL menggunakan informasi tentang jarak
untuk memilih jalur yang efisien, jalur loop-free dan memilih jalur untuk
penempatan di dalam tabel routing berdasarkan successors yang telah
dibuat oleh DUAL, successor adalah router yang berdekatan yang
digunakan untuk meneruskan packet yang mempunyai nilai cost paling
sedikit dengan router tujuan dan dijamin tidak menjadi bagian dari
routing loop. ketika perubahan topologi terjadi, DUAL mencoba mencari
successors. Jika ditemukan, DUAL menggunakannya untuk menghindari
penghitungan jalur yang tidak diperlukan.,DUAL juga membuat route
back –up(jalur cadangan) yang disebut fesible successor.
4. Potocol-dependent modules bertanggung jawab pada layer network yang
memerlukan protocol khusus. Misalnya IP-EIGRP module yang
bertanggung jawab untuk mengirim dan menerima packet EIGRP yang
telah dienkapsulasi di dalam protocol IP. IP-EIGRP juga bertanggung
jawab untuk menguraikan packet EIGRP dan memberitahukan pada DUAL
tentang informasi yang baru saja diterima.

4. Open Shorttest Path Fisrt (OSPF)


Open Shorttest Path Fisrt (OSPF) merupakan sebuah routing protokol berjenis
IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam
jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal
maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk
menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda
masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah
tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan
tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.

Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka.
Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun.
Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun
dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat
diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan
konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi
beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan
menggunakan sistem pengelompokan area.

Gambar OSPF

Kelebihan dari OSPF sebagai berikut:


1. Tidak menghasilkan routing loop
2. Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
3. Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
4. Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
5. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat

Kekurangan dari OSPF sebagai berikut :


1. Membutuhkan basis data yang besar
2. Lebih rumit

Anda mungkin juga menyukai