Pendistribusian Sarana Prasarana

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Pendistribusian Sarana Prasarana

Nama Kelompok :
Ike Priyanti
Putri Rahmawati
Iin Indriani
Karina Septi Sukmana
Amelia Septariani

Kelas : XII AP 2

SMKN 3 KARAWANG
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar (PBM) atau kegiatan belajar mengajar akan semakin sukses bila
ditunjang dengan sarana prasarana pendidikan yang memadai, sehingga pemerintahpun selalu
berupaya untuk secara terus- menerus melengkapa sarana prasarana pendidikan bagi seluruh
jenjang dan tingkat pendidikan sehingga kekayaan fisik Negara yang berupa sarana prasarana
pendidikan telah menjadi sangat besar.
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung diperguakan
dan menunjang dalam proses pendidikan, khususnya dalam proses belajar mengajar. Misalnya ruang
kelas, gedung, meja kursi, serta alat- alat dan media pengajaran.[1]
Adapun yang dimaksud prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang
jalannya proses pendidkan, khususnya belajar mengajar tetapi juga dapat dimanfaatkan secara
langsung untuk proses belajar mengajar. Misalnya taman sekolah untuk pengajaran biologi, atau
halaman sekolah sebagai lapangan olahraga.[2]
Sarana menurut Imron dalam buku Perspektif Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah
adalah semua fasilitas yang secara langsung dipergunakan dalam proses pendidikan disekolah. Dan
prasarana adalah semua fasilitas yang secara tidak langsung dalam proses pendidikan disekolah.
Pengelolaan saran dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerjasama
pendayagunaan semua sarana prasarana pendidikan secara efektif dan efisien.[3]
Walaupun antara sarana dan prasarana mempunyai sedkit perbedaan, namun sarana dan
prasarana ini sama- sama digunakan untuk tujuan yang akan dicapai oleh pendidikan yaitu utuk
menyalurkan pengetahuan dan pendidik kepada peserta didik agar dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat peserta didik sehingga proses belajar mengajar terjadi.

Secara kronologis- operasional kegiatan administrasi sarana prasarana pendidikan meliputi:


1. Perencanaan Pengadaan Barang
2. Pengadaan Barang
3. Penyimpanan, inventarisasi, penyaluran
4. Pemeliharaan
5. Penghapusan
Seluruh rangkaian kegiatan diatas harus merupakan satu kesatuan yang harmoni dan
terpadu. Dalam sistematika kerjanya harus dihindarkan timbulnya kesimpangsiuran dan tumpang
tindih dalam wewenang, tanggung jawab, dan pengawasan menghindari timbulnya pemborosan
biaya, tenaga, dan waktu.[4] Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang pendistribusian/
penyaluran saran prasarana.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendistribusian sarana prasarana?
2. Bagaimana langkah- langkah dalam pendistribusian sarana prasarana?
3. Apa sajakah system dalam pendistribusian sarana- prasarana?
4. Apa asas- asas dalam pendistribusian sarana prasarana?

C. Tujuan Penulisan
1. Sebagai penyelesaian bentuk tugas mata kuliah Manajemen Saran Prasarana
2. Untuk menjelaskan dan mengatahui pengertian, langkah- langkah, system, dan asas- asas dalam
pendistribusin sarana prasarana
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendistribusian Sarana Prasarana
Pendistribusian merupakan kegiatan yang menyangkup pemindahan barang dan tanggung
jawab dari instansi/ pemegang yang satu kepada instansi/ pemegang yang lain. Dalam lingkungan
yang sempit seperti sekolah, maka kegiatan ini dapat berwujud penyaluran atau kegiatan membagi/
mengeluarkan barang sesuai kebeutuhan guru/ seksi bagian dalam instant tersebut untuk keperluan
kegiatan belajar mengajar serta perkantoran.[5] Pendistribusian atau penyaluran perlengkapan
merupakan kegiatan pemindahan barang dan tanggung jawab penyimpanan kepada unit-unit atau
orang-orang yang membutuhkan barang itu. Dalam prosesnya ada 3 hal yang harus di perhatikan
yaitu ketepatan barang yang di sampaikan, baik jumlah maupun jenisnya; ketepatan sasaran
penyampaiannya, dan ketepatan kondisi barang yang di salurkan.

B. Langkah- langkah Pendistribusian Sarana Prasarana


1). Penyusunan Alokasi
Untuk menghindari pemborosan dalam pembagian/ pendistribusian barang sehingga merata dan
seimbang dengan kebutuhan pemakainya masing- masing, maka perlu disusun alokasi kuantitas dan
frekuensi pendistribusiannya, sehingga sungguh- sungguh dapat menunjang kegiatan instruksional.
Dalam penyusunan alokasi barang tersebut perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a. penerimaan barang
b. waktu penyerahan barang
c. jenis barang
d. jumlah barang
e. kegunaan/ keperluan barang[6]
2). Pengiriman Barang
Pengiriman barang dari pusat- pusat penyalur barang perlu memperhatikan beberapa hal sebagai
berikut:
a. cara pengiriman
b. pengemasan
c. pemuatan
d. pengangkutan
e. pembongkaran
3). Penyerahan Barang
Dalam penyerahan barang hendaklah tidak dilupakan untuk mengisi daftar penyerahan barang, surat
pengantar, tanda terima, biaya pengiriman dan lain sebagainya.
Barang yang telah di terima di inventarisasikan oleh panitia pengadaan, setelah
kebenarannya di periksa berdasarkan daftar yang ada perlu surat pengantar, tidak berarti semua
personil sekolah bisa menggunakan secara bebas. Barang – barang tersebut perlu di atur lebih lanjut
untuk memudahkan pengawasan dan pertanggung jawaban. Apabila pendistribusiannya tidak di atur
dengan sebaik-baiknya, pengelolaan perlengkapan sekolah akan mengalami kesulitan dalam
membuat laporan pertanggung jawabannya.
Dalam kaitan dengan perihal di atas, perlu adanya penyusunan alokasi pendistribusian.
Dengan terlebih dahulu di lakukan penyusunan alokasi pendistribusian barang-barang yang telah di
terima oleh sekolah yang dapat di salurkan sesuai dengan kebutuhan barang pada bagian – bagian
sekolah, dengan melihat kondisi, kualitas, dan kuantitas barang yang ada. Semakin jelas alokasinya,
semakin jelas pula pelimpahan tanggung jawab pada penerima. Dengan demikian pendistribusian
akan lebih mudah di laksanakan dan di kontrol setiap saat. Tujuan akhir penyusunan alokasi tersebut
pada akhirnya adalah untuk menghindari pemborosan yang seharusnya tidak terjadi.[7]
C. Sistem Pendistribusian Barang
Berdasarkan keseluruhan uraian tentang distribusi di atas dapat di tegaskan bahwa pada
dasarnya ada 2 sistem pendistribusian barang yang dapat di tempuh oleh pengelola perlengkapan
sekolah, yaitu sistem langsung dan sistem tidak langsung.
a. Sistem secara langsung
Dengan menggunakan sistem pendistribusian langsung, berarti barang-barang yang sudah di terima
dan di inventarisasikan langsung di salurkan pada bagian-bagian yang membutuhkan tanpa melalui
proses penyimpanan terlebih dahulu.
b. Sistem secara tidak langsung
Sistem pendistribusian tidak langsung berarti barang-barang yang sudah di terima dan sudah di
inventarisasikan tidak secara langsung di salurkan, melainkan harus di simpan terlebih dahulu di
gudang penyimpanan dengan teratur. Hal ini biasanya di gunakan apabila barang-barang yang lalu
ternyata masih tersisa.
Untuk dapat di katakan berjalan secara efektif, dalam pendistribusian harus memenuhi
beberapa asas pendistribusian. Ada beberapa asas pendistribusian yang perlu di perhatikan,yaitu :
a) Asas ketepatan
b) Asas kecepatan
c) Asas keamanan
d) Asas ekonomi
Namun jika di gunakan sistem pendistribusian tidak langsung maka barang – barang yang
perlu di simpan di gudang perlu mendapatkan pengawasan yang efektif. Dalam rangka
mempermudah pengawasannya perlu di buat kartu stok barang yang di tempelkan pada barang
tersebut untuk mempermudah dalam pengenalan dan pengawasan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendistribusian atau penyaluran perlengkapan merupakan kegiatan pemindahan barang dan
tanggung jawab penyimpanan kepada unit-unit atau orang-orang yang membutuhkan barang itu.
Langkah- langkah Pendistribusian Sarana Prasarana:
1). Penyusunan Alokasi
2). Pengiriman Barang
3). Penyerahan Barang
Sitem pendistribusian
1). Secara langsung
2). Secara tidak langsung

Asas- asasnya:
ketepatan,
kecepatan,
keamanan,
dan ekonomi

B. Saran
Demikian makalah ini penulis susun, penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik
Allah semata, untuk itu kritik dan saran yang membangun demi perbaikan mutu pendidikan ke
depan sangat penulis harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ary H. Gunawan, 2011 ADMINISTRASI SEKOLAH (Asministrasi Pendidikan Makro). Rineka Cipta,
Jakarta
Sahertian, Piet A. Dimensi- dimensi Administrasi Pendidikan.Usaha Nasional, Surabaya
Mulyasa, 2007. Kurikulum yang di Sempurnakan Pengembangan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar. PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Tim Pakar Manajemen Pendidikan, 2003. Manajemen Pendidikan. Universitas Negeri Malang,
Malang

[1] Mulyasa. Kurikulum yang di Sempurnakan Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar. PT Remaja Rosdakarya: Bandung, 2007 h. 49
[2] Ibid h. 49
[3] Tim Pakar Manajemen Pendidikan. Manajemen Pendidikan. Universitas Negeri Malang: Malang,
2003 h. 86
[4] Drs. Ary H. Gunawan. ADMINISTRASI SEKOLAH (Asministrasi Pendidikan Makro). Jakarta: Rineka
Cipta, 2011 h. 116-117
[5] Drs. Ary H. Gunawan. ADMINISTRASI SEKOLAH (Asministrasi Pendidikan Makro). Jakarta: Rineka
Cipta, 2011 h. 144
[6] Ibid h. 145
[7] Drs. Piet A. Sahertian. Dimensi- dimensi Administrasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional, h.
191

Anda mungkin juga menyukai