Barisan Dan Deret

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

[Type here]

BARISAN DAN DERET

A. Barisan Aritmetika
Barisan adalah suatu susunan bilangan yang dibentuk menurut suatu
urutan tertentu. Bilangan-bilangan yang tersusun tersebut disebut suku.
Perubahan di antara suku suku berurutan ditentukan oleh ketambahan
bilangan tertentu atau suatu kelipatan bilangan tertentu. Barisan aritmetika
adalah suatubarisan yang selisih antara dua suku yang berurutan selalu
sama.Barisan U1, U2, U3,….., Un-1, Undisebut suatu barisan aritmetika jika :
U2 - U1 = U3 - U2 = … = Un - Un-1 = b

Selisih dua bilangan yang berurutan di atas disebut beda,yangdilambangkan


b.Barisan aritmetika dibagi menjadidua yaitu :

1. Barisan aritmetika naik jika b > 0.


2. Barisan aritmetika turun jika b < 0.

Rumus sukuke-n dari barisan aritmetika

Un = a + (n - 1 ) b

Keterangan :
Un = suku ke-n
a = suku awal/suku pertama
b = beda
Contoh:
Banyak kursi pada baris pertama di gedung kesenian ada 22 buah.
Banyak kursi pada baris di belakangnya 3 buah lebih banyak dari kursi
pada baris di depannya. Banyak kursi pada baris ke-20 adalah….

Jawab :
Bila dituliskan, maka bentuk barisan aritmatika kursi di gedung itu
adalah 22,25,28,…
U20 = a + (n – 1 )b

= 22 + (20 – 1)3

= 22 + 57

= 79

Jadi suku ke-20 adalah 79

B. Deret Aritmatika
Deret aritmatika (deret hitung) dalam bidang matematika adalah
urutan bilangan dimana bilangan berikutnya merupakan penambahan
bilangan sebelumnya dengan suatu bilangan beda tertentu. Untuk
mendapatkan rumus jumlahn suku pertama deret aritmatika, Cari Friedrich
Gauss (1777-1855) menggunakan metode yang sangat cepat, yaitu
menuliskan jumlahan dua kali, salah satunya dengan urutan yang dibalik
kemudian dijumlahkan secara vertikal.

Contoh;

1 + 1 + 2 + 3 + ... + 99 + 100

100 + 99 + 98 + ... + 2 + 1 +

101 + 101 + 101 + ... +101 +101

Dari jumlahan ini diperolehsebanyak 100 suku yang nilainyasama, yaitu


101, sehingga:

100 × 101
1 + 2 + 3 + ⋯ + 100 = = 5050
2

Jikaa adalah suku pertama deret aritmatika, Un suku ke-n, Sn jumlah


nsuku pertama, dan b adalah beda, maka rumus untuk jumlah n suku
pertama deret aritmatika dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
Sn = a + (a + b) + (a + 2b) + ⋯ + (Un − 2b) + (Un − b) + Un

Sn = Un + (Un − b) + (Un − 2b) + ⋯ + (a + 2b) + (a + b) + a +

2Sn = (a + Un ) + (a + Un ) + (a + Un ) + ⋯ + (a + Un ) + (a + Un ) + (a + Un )

Sebanyakn suku

2Sn = n(a + Un )

n(a + Un )
Sn =
2

Jadi, jumlahn suku pertama deret aritmatika dirumuskan:

𝑛(𝑎 + 𝑈𝑛 )
𝑆𝑛 =
2

n(2a+(n−1)b
KarenaUn = a + (n − 1)b, maka Sn = atau Un = Sn − Sn−1
2

Contoh :

Tentukan S100 dari deret aritmetika berikut ini !


12+13+14….
Didapat,
a=12
b=13-12=1
digunakan rumus Un =a+(n-1)b
U100 = 12+99.1=111
𝑛
Dari rumusSn= 2 . (𝑎 + 𝑈n) didapat,
100
S100 = (12+111)
2

=50.123
S100 =6150
Jadi,S100=6150

C. Barisan Geometri
Barisan Geometrimerupakan barisan yang suku – sukunya
diperoleh dengan mengalikan satu bilangan tetap ke suku sebelumnya.
Bilangan tetap itu sering disebut sebagai pembanding atau rasio yang
dilambangkan dengan r.
Barisan U1,U2,U3,…….Un dinamakanbarisanGeometrijikadiantaraduasuku
yang berurutanmempunyaiperbandingan (Rasio) yang konstan (Tetap).

U2 U3 U4 Un
= = = =r
U1 U2 U3 Un−1

Rumus Suku Ke – n

Jika suku pertama (U1) dari suatu barisan geometri disimbolkan dengan a,
maka rumus suku ke- n barisan geometri dapat ditentukan sebagai berikut :

U1 = a → U1 = a. r1 → U1 = a. r1−1
U2
= r → U2 = U1 . r = a. r = a. r1 → U2 = a. r 2−1
U1
U3
= r → U3 = U2 . r = ar. r = a. r 2 → U3 = a. r 3−1
U2
U4
= r → U4 = U3 . r = ar 2 . r = a. r 3 → U4 = a. r 4−1
U3
Dari pernyataan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa rumus suku ke – n
dari suatu barisan geometri adalah

Un = a. r n−1

Contoh :

1. Carilah suku ke-8 dari barisan geometri jika suku pertamanya 16 dan
rasionya adalah 2.

Penyelesaian :
Diketahui : U1 = 16
r = 2

jawab = U8 = arn-1
= (16)(28-1)
= (16)(27)
= 2.048

2. Perkembangan bakteri dalam tabung di suatu laboratorium BiologiSuatu


jenis bakteri berkembangbiak dengan cara membelah diri, dalam 10 menit
setiap bakteri membelah diri menjadi 3. Awalnya dalam tabung terdapat
100 bakteri. Tentukan banyaknya bakteri dalam tabung tersebut setelah
berkembangbiak selama 1 jam ?
Penyelesaian :
Diketahui :
Jumlah bakteri sebelum berkembangbiak = 100 bakteri
Tiap 10 menit bakteri berkebangbiak menjadi 3 bakteri
Ditanya :
Banyaknya bakteri dalam tabung setelah berkembangbiak selama 1 jam ?
Solusi :
1 jam = 60 menit
Dalam 10 menit tiap bakteri berkembangbiak menjadi 3
Dapat dihitung bahwa selama 1 jam bakteri itu membelah diri sebanyak 6
kali dan membentuk barisan geometri. Bentuk barisan geometri dari
bakteri tersebut adalah :
100, 100(3), (100(3)).(3), (100(3)(3)).(3), ...... dan seterusnya.
Banyaknya bakteri setelah berkembangbiak selama 1 jam adalah suku ke –
7 dari barisan geometri di atas.
Kenapa suku ke – 7 ?
Sebab selama 1 jam bakteri membelah diri sebanyak 6 kali maka sudah
tentu suku yang dimaksud adalah 6 + 1 = 7.
Sehingga kita dapat menghitung banyaknya bakteri setelah
berkembangbiak selama 1 jam, yaitu :

Un = ar n−1 , dimana a = suku pertama = 100, rasio = r = 3

U7 = 100. 37−1 = 100. 36 = 72.900 bakteri

Jadi, banyaknya bakteri setelah berkembangbiak selama 1 jam adalah


72.900 bakteri.

D. Deret Geometri
Jika α1, α2, α3, …, αn adalah sebuah urutan geometri berhingga, lalu
dihubungkan menjadi sebuah deret, α1+ α2+ α3+ …+ αndinamakan deret
geometri. Sama seperti deret aritmatika kita bias menrunkan 2 rumus yang
singkat dan sangat berguna. Untuk rumus jumlah deret geometri, misalkan
r sebagai rasio dari deret α1, α2, α3, …, αn , dan Sn merupakan jumlah dari
α1+ α2+ α3+ …+ αn. Sehingga ;
Sn= α1+ α1r + α1r2 + α1r3 + …+ α1rn-2 + α1rn-1 (keduaruas X r)

rSn = α1r + α1r2 + α1r3 + …+ α1rn-1 + α1rn

Kemudiankurangkankeduapersamaandiatas :

Sn= α1+ α1r + α1r2 + α1r3 + … + α1rn-1

rSn = α1r + α1r2 + α1r3 + …+ α1rn-1 + α1rn

Sn - rSn =α1 - α1rn

Sn (1- r) = α1 - α1rn

Jumlah deret tak


Hingga α:1
S∞ = 1-r , Sehingga kita peroleh rumus jumlah dari
│r│< deret geometri :
α1 -
1 (1) Sn = n , untuk 0 < r
α1r
<1α1rn-
1-r
Jika │r│˃ 1, α1
makad (2) Snr=-1 , untuk r>1
eret
geomteritakhinggatid
ak
memilikijumlah.

Contoh:

1. Diketahui sebuah deret geometri 2, 6, 18, ….Tentukan jumlah suku ke 5


dari deret tersebut !
Penyelesaian :
a = 2,
r = (6:2)=3,
n=5
Sn = a (r n− 1)
r− 1
S5 = 2(35− 1)
3−1
= 2(35− 1)
2
= 242
Jadi, jumlah 5 suku tersebut adalah 242.
2 + 6 + 18 + 54 + 162 = 242

2. sebuah bola dijatuhkan ke lantai. Pantulan pertama setinggi 5 m, pantulan


kedua setinggi 2 ½ m, pantulan ketiga setinggi 1¼ m, dan seterusnya
dengan pola tetap. Hitunglah panjang lintasan bola dari pantulan pertama
sampai dengan pantulan ke – 6 ?

Penyelesaian :
Diketahui :
a =5
1
2 1
2
r= =
5 2

n=6
Panjang lintasan setiap 1 pantulan = 2 x gerakan
Panjang lintasan bola seluruhnya = 2 x S6

1
5(1 − (2)6 )
2𝑆6 = (2). ( 1
1−
2
1
5 (1− )
64
= (2). 1
2

63 11
= (20). 64 = 19 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
16
Jadi, panjang lintasan bola dari pantulan pertama sampai dengan pantulan
11
ke – 6 adalah 1916 meter.
METODE PEMBUATAN ALAT PERAGA

1. Nama Media

MENARA HONAI

2. Tujuan

Tujuan dilakukan pembuatan alat peraga ini adalah: Meningkatkan


pemahaman dan keterampilan siswa dalam Operasi Hitung
Penjumlahan serta menemukan barisan bilangan aritmatika yang
terbentuk.

3. Alat dan Bahan:


 Papan kayu
 Sterofom
 besi / kawat
 cat
 kater
 paku
 palu

4. Prosedur Pembuatan
Menyiapkan alat dan bahan.
Pembuatan papan menara :
 Ambil papan kayu serta warnai dengan cat sesuai yang diinginkan.
 Jemur papan kayu tersebut hingga kering.
 Setelah kering ambil kayu, kemudian pasangkan besi pada
permukaan papan dengan jarak antar besi harus sama.
Pembuatan lingkaran berbentuk donat :
 Menggambar lingkaran pada sterofom yang berbentuk donat
dengan diameter yang berbeda-bedasebanyak yang diinginkan.
 Pemotongan lingkaran-lingkaran tersebut sesuai dengan pola yang
sudah di gambar.
 Pengulangan langkah ke- 5,6,dan 7 untuk mendapatkan hasil yang
lebih memuaskan.
5. Konsep Matematika Terkait
Konsep matematika yang terkait dengan alat peraga ini adalah
Operasi hitung dalam penjumlahan, ketrampilan dalam menggunakan
hukum-hukum aljabar serta problem solving (Pemecahan Masalah).
Cara Menggunakan
1. Disediakan lingkaran berbentuk donatsebanyak 25 buah.
2. Aturlah lingkaran-lingkaran tersebut pada tempat yang di
sediakan, sehingga setiap besi berisi bilangan yang
membentuk barisan aritmatika

Anda mungkin juga menyukai