Administrasi Negara Sebagai Suatu Sistem
Administrasi Negara Sebagai Suatu Sistem
Administrasi Negara Sebagai Suatu Sistem
PENDAHULUAN
Sistem adalah seperangkat komponen elemen, unsur atau subsistem dengan segala atributnya,
yang satu sama lain saling berkaitan,mempengaruhi dan saling ketergantungan sehingga
membentuk suatu kesatuan yang terintegrasi atau suatu totalitas, serta mempunyai peranan
atau tujuan tertentu.
Secara elementer, administrasi terjadi apabila dua orang atau lebih bekerja sama melakukan
kegiatan tertentu dengan sarana tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Sebagai suatu
sistem, administrasi yang bersifat :
1. Abstak.
2. Buatan manusia ( man-made system ).
3. Terbuka ( open system ).
4. Hidup ( living system ).
5. Kompleks.
SANRI secara simultan dipengaruhi dan mempengaruhi berbagai faktor lingkungan fisik
alami, Juga oleh faktor regional dan global. Oleh karena itu tidak ada satu negarapun yang
memiliki konstitusi dan landasan filosofis serta keseluruhan faktor ekologi yang sama dengan
SANRI.
Sebagai suatu sistem administrasi negara indonesia perlu dikembangkan dan disempurnakan,
sebagai sarana mencapai tujuan nasional. Guna senatiasa mampu menjawab segala tantangan
dan memamfaatkan peluang yang timbul. Penyempurnaan tersebut dikarenakan antara lain :
Landasan idiil bagi penyelengaraan administrasi negara indonesia adalah identik dengan
landasan idiil Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu Pancasila. Pancasila sebagai
dasar negara merupakan sumber dari segala sumber hukum. Dengan demikian Pancasila
merupakan :
Sesuai dengan UU no.5 Tahun 1985 Pancasila merupakan satu-satunya asas dalam
kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.
GBHN merupakan :
1. Haluan negara dalam garis-garis besar sebagai pernyataan kehendak rakyat yang
ditetapkan oleh MPR.
2. Pola umum Pembangunan Nasional.
Maksud ditetapkannya GBHN adalah memberikan arah bagi perjuangan negara dan rakyat
Indonesia yang sedang membangun agar dapat diwujudkan keadaan yang diinginkan dala
kurun waktu 5 tahun mendatang.
1. Bidang Ekonomi.
2. Bidang Kesejahtraan Rakyat, Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Bidang Agama dan Kepercayaan.
4. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
5. Bidang Hukum.
6. Bidang Politik, Aparatur Negara, Penerangan, Komunikasi, dan Media Masa.
7. Bidang Keamanan dan Pertahanan.
B. CITA-CITA DAN TUJUAN NASIONAL
Cita-cita Nasional terdapat dalam anenia II pembukaan UUD 1945, yaitu :”Negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur”. Tujuan Nasional tedapat
dalam alenia IV Pembukaan UUD 1945, yaitu : “kemudian daripada itu untuk membentuk
pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahtraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”
C. PEMBANGUNAN NASIONAL
1. Tujuan
a. Azas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME, menjadi landasan spiritual,
moral dan etik bagi pembangunan nasional.
b. Azas Mamfaat, segala kegiatan pembangunan nasional memberikan mamfaat bagi
kesejahteraan rakyat banyak.
c. Azas Demokrasi Pancasila, sesuai dengan tujuan pembangunan nasional.
d. Azas Adil dan Merata, harus merata disemua lapisan masyarakat.
e. Azas Keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan dalam Kehidupan, adanya
keseimbangan antara keseimbangan, kepentingan.
f. Azas Hukum, setiap warga negara harus taat hukum yang berintikan kebenaran dan
keadilan.
g. Azas Kemandirian, berdasarkan kemampuan dan kekuatan sendiri.
h. Azas Kejuangan, memiliki tekat, mental, dan jiwa pengabdian mengutamakan
kepentingan bersama.
i. Azas IPTEK, penerapan nilai-nilai IPTEK guna memberikan kesejahteraan rakyat.
E. FUNGSI NEGARA
F. LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA
Dalam Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia berdasarkan UUD ’45, fungsi-
fungsi negara dilaksanakan oleh lembaga-lembaga negara, yang dapat dikelompokan
sebagai berikut :
1. Kedudukan
2. Tugas
a. Menetapkan UUD.
b. Menetapkan GBHN.
c. Memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden.
3. Wewenang
a. Membuat keputusan yang tidak dapat dibatalkan oleh Lembaga Tinggi lain
termasuk penetapan GBHN.
b. Memberikan penjelasan yang bersifat penafsiran terhadap putusan MPR.
c. Mengubah UUD.
d. Menetepkan peraturan Tata Tertib Majelis.
Organisasi pemerintah diciptakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk
suatu jangka waktu tertentu.
3. Asas Fungsionalisasi
Asas ini menentukan instansi atau satuan kerja mana yang secara fungsional paling
bertanggung jawab atas suatu tugas umum pemerintahan dan pembangunan.
Tidak hanya berorientasi pada pengembangan jabatan structural saja, melainkan juga
kepada jabatan fungsional.
5. Asas Koordinasi
6. Asas Kesinambungan
7. Asas Kesederhanaan
Organisasi harus secara mudah menggambarkan dengan jelas siapa/ unit apa untuk
mengerjakan apa, bekerja dengan siapa dan dengan cara bagaimana.
8. Asas Keluwesan
Menentukan bahwa organisasi dapat berkembang atau menciut sesuai dengan tuntutan
tugas dan beban kerjanya.
Menentukan tugas-tugas apa yang perlu didelegasikan dan tugas-tugas apa yang masih
harus dipegang pimpinan.
Dalam menentukan jumlah satuan organisasi atau orang yang dibawahi oleh seorag
pejabat pimpinan, diperhitungkan secara rasional mengingat terbatasnya kemampuan
seorang pemimpin/ atasan.
a. Menurut Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945, Presiden Republik Indonesia
memegang kekuasaan pemerintah.
b. Dalam melakukan kewajibannya Presiden dibantu oleh Wakil Presiden yang
ditentukan oleh Presiden.
c. Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Dasar 1945, Wakil Presiden bertugas
membantu Presiden dalam menyusun rencana dan mengikuti pelaksanaan pengawasan
dari dalam maupun dari luar.
d. Dalam melaksanakan kekuasaan pemerintah negara, Presiden dibantu oleh Menteri-
menteri Negara.
2. Kabinet Pembangunan VI
Tugas pokok dan sekaligus sasaran Kabinet Pembangunan VI adalah meneruskan dan
meningkatkan pelaksanaan pembangunan berdasarkan GBHN dengan sasaran-
sasarannya yang dinamakan “Panca Krida” sebagai program kerja
3. Departemen, dengan unsur-unsur sbb :
Pembantu Presiden dengan tugas pokok menangani bidang tugas tertentu dalamkegiatan
pemerintah negara.
7. Lembaga-lembaga lain
1) Dewan
2) Badan
Pemerintahan di daerah dibentuk atas dasar pasal 18 UUD 1945, yang menyatakan bahwa :
Pembagian Daerah Indonesia atas Daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan
pemerintahannya ditetapkan dengan UU. Lebih lanjut dalam penjelasan UUD 1945 pasal 18
disebutkan bahwa :
Sejak tahun 1945 sampai dengan dewasa ini peraturan perundang-undangan yang telah
mengatur tentang bentuk dan susunan pemerintahan di daerah termasuk pemerintahan desa
berturut-turut adalah sebagai berikut :
Sesuai dengan Pasal 18 UUD 1945 dan berdasarkan Undang-Undang No 5 Tahun 1974,
system penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah didasarkan pada asas desentralisasi, asas
dekonsentrasi, dan asas tugas pembantuan.
a. Asas Desentralisasi
Desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintahan dari pemerintah atas Daerah tingkat
atasnya kepada Daerah menjadi urusan rumah tangganya sendiri.
b. Asas dekonsentrasi
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah atau kepala Wilayah atau
Kepala Instansi Vertikal tingkat atasnya kepada pejabat-pejabatnya di tingkat di Daerah.
Oleh karena tidak semua urusan pemerintahan dapat diserahkan kepada Daerah menurut asas
desentralisasi, maka penyelenggaraan berbagai urursan pemerintahan di daerah dilaksanakan
oleh perangkat Pemerintah Pusat di daerah berdasarkan asas dekonsentrasi.
c. Asas Tugas Pembantuan
Tugas Pembantuan adalah tugas untuk turut serta dalam melaksanakn urusan pemerintahan
yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah daerah
tingkat atasnya dengan kewajiban memepertanggungjawabkan kepada yang menugaskannya.
Tidak semua urusan Pemerintahan dapat diserahkan kepada daerah menjadi urusan rumah
tangganya sendiri, sehingga beberapa urusan pemerintahan masih tetap merupakan urusan
Pemerintahan Pusat.
BAB IV
KEPEGAWAIAN PEMERINTAH
1.Pengertian
a. Pegawai Negeri adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
dalam peraturan peundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang
berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu jabatan negeri yang ditetapkan dan digaji
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Jabatan Negeri adalah jabatan dalam bidang eksekutif yang ditetapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan termasuk di dalamnya jabatan dalam Kesekretariatan
Lembaga Tertinggi/Tingi Negara dan Kepaniteraan Pengadilan.
c. Pejabat Negara adalah :
1. ·Presiden dan Wakil presiden
2. ·Anggota Badan Permusyawaratan/Perwakilan Rakyat
3. ·Anggota Badan Pemeriksa Keuangan
4. ·Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda, dan Hakim Mahkamah Agung
5. ·Anggota Dewan Pertimbangan Agung
6. ·Menteri
7. ·Duta Besar Perwakilan RI di luar negeri
8. ·Gubernur
9. ·Bupati/Walikotamadya
10. Pejabat lain yang ditetapkan dengan peraturan perundang-umdangan
a)PNS Pusat
b)PNS Daerah
3.Kedudukan PNS
PNS adalah unsur aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyarakat yang dengan penuh
kesetiaan dan ketaatan kepada pancasila, UUD 1945, negara, pemerintah,
menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan.
4.Kewajiban dan Hak PNS
a.Kewajiban PNS :
1. Setia dan taat kepada pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah
2. Mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas
kedinasan
3. Menyimpan rahasia jabatan
4. Mengangkat sumpah/janji PNS
5. Mengangkat sumpah/janji Jabatab Negeri
6. Menaati kewajiban serta menjauhkan diri dari larangan
b.Hak PNS :
5.Pembinaan PNS
Pembinaan PNS diarahkan untuk menjamin penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna (Pasal 12 ayat (1) UU No. 8 Tahun
1974). Kebijaksanaan pembinaan PNS secara menyeluruh berada ditangan Presiden (Pasal 13
UU No.8 Tahun 1974). Pembinaan PNS didasarkan atas sistem karier dan sistem prestasi
kerja (Pasal 12 ayat (2) UU No. 8 Tahun 1974).
BAB V
Birokrasi yang dalam bahasa Inggris disebut bureaucracy berasal dari kata bureau (berarti
meja) dan cratein (berarti kekuasaan), maksudnya kekuasaan berada pada orang-orang yang
di belakang meja. Di Indonesia, birokrasi cenderung diartikan berbelit-belit. Kendati
sebenarnya bila orang-orang yang di belakang meja itu disiplin, terampil, taat pada tugas, dan
tidak membedakan orang, maka hal yang dikhawatirkan tersebut di atas tidak akan terjadi.
Menurut Weber, birokrasi adalah metode organisasi terbaik dengan spesialisasi tugas,
walaupun kemudian banyak pakar yang mengkritik Weber. Seperti Warren Bennis yang
menyampaikan perlunya kebijaksanaan memperhatikan keberadaan manusia itu sendiri.
Birokrasi tetap diperlukan di kantor-kantor pemerintah, terutama di negara-negara
berkembang yang harus dipacu dengan kedisiplinan.
Ada beberapa karakteristik dan perilaku birokrat yang akhir-akhir ini menjadi patologis
(penyakit) dalam pemerintahan, diagnosisnya sebagai berikut:
B. Organisasi Pemerintahan
Walaupun terdapat keidentikan pendapat para pakar tentang organisasi, tetapi untuk melihat
pengertian, berikut ini penulis akan memberikan pendefinisian tersebut, yaitu sebagai beikut.
Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose
(maksudnya organisasi adalah segala bentuk setiap perserikatan orang-orang untuk mencapai
suatu tujuan bersama).
Organization is the structural framework within the work of many individual is carried on for
the realization of common purpose (maksudnya organisasi adalah sebagai kerangka struktur
di mana pekerjaan dari beberapa orang diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan
bersama).
Dari definisi-definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa definisi organisasi, yaitu
sebagai berikut.
Organisasi pemerintah berbeda dengan organisasi mana pun di dunia, karena ada tiga hal
penting yang dimilikinya sebagai wewenangnya, yaitu sebagai berikut.
1. Bila organisasi lain tidak diperkenankan membunuh orang dan bahkan dapat dituntut
maka organisasi pemerintah diperbolehkan, biasanya disebut dengan hukuman mati.
2. Bila organisasi lain tidak diperkenankan mengurung orang walaupun dalam waktu
yang sangat singkat maka organisasi pemerintah diperbolehkan, biasanya disebut
dengan penjara atau lembaga pemasyarakatan.
3. Bila organisasi lain tidak diperkenankan memungut uang dengan paksa tanpa alas an
yang jelas karena pemberian jasa tertentu maka organisasi pemerintah diperbolehkan,
biasanya disebut dengan pajak.
Bila sebuah kantor yang besar membutuhkan beberapa orang pegawai baru, biasanya mereka
menyebarluaskan kebutuhan tersebut di berbagai media massa, dengan persyaratan yang
dibutuhkan. Untuk itu diinvestasikan dana yang tersedia bagi acara penerimaan tersebut, agar
dengan mengikuti penyeleksian yang canggih diperoleh sumber daya manusia yang
diperlukan.
Recruitment (pengerahan) pegawai seperti ini yang berangkat dari mereka yang memenuhi
syarat (requirement) ini tidak dijumpai dalam perekrutan pegawai pemerintah, yang dapat
diamati dari hal-hal di bawah ini.
1. Pengumuman pencarian tenaga pegawai negeri sipil biasanya tidak diumumkan secara
besar-besaran. Kecuali testing yang diberitakan media massa untuk membentuk opini
publik bahwa testing berjalan sesuai aturan. Namun, tetap terjadi permainan di
belakang layar untuk mencegah pers yang tetap mencoba memantau. Dikatakan
demikian karena dalam setiap penerimaan pegawai dipastikan selalu ada anak pejabat
ataupun kerabat pihak personalia yang diterima.
2. Kolusisulit sekali dideteksi karena tidak sama dengan korupsi yang dapat dipantau
dari manipulasi laporan. Kolusi berangkat dari pemberian sesuatu apa pun dari pihak
yang berurusan kepaqda pihak pejabat yang berwewenang, agar mendapat kemudahan
urusan.
3. Ekses negatifnya, mereka yang tidak memberikan sesuatu lalu mengalami kesulitan
kalau memang tidak diurus sama sekali, ini pulalah yang berlaku dalam sebagian
besar penerimaan pegawai pemerintah.
4. Dengan demikian, pada gilirannya tidak menutup kemungkinan bahwa yang diterima
menjadi pegawai negeri sipil adalah mereka yang tidak memenuhi syarat, karena
testing dan seleksi hanya menjadi formalitas belaka. Bahkan karena menganggap
bekerja sebagai penyambung hidup saja maka menjadi pegawai bukan merupakan
menjadi abdi praja yang biasa diletakkan dalam slogan selama ini.
5. Selanjutnya, untuk pengiriman tugas belajar diutamakan bagi mereka yang belum
terpakai dalam formasi. Jadi, bukan mereka yang hendak dipromosikan untuk
diorbitkan. Maksud pengiriman tugas belajar itu agar tidak merebut posisi pejabat
yang sudah mapan.
6. Selain itu, andaikata pengiriman sekolah pihak tertentu cukup berbakat namun tetap
karena ada kekerabatan dengan pihak pejabat pendidikan dan pelatihan sehingga
dengan begitu pembayaran uang kuliah dapat berjalan lancar.
Inilah keseluruhan sebab-sebab sulitnya memotivasi pegawai negeri sipil untuk berprestasi
dan mengabdi pada bangsa dan negara, karena yang diperebutkan dalam bekerja adalah
berbagai tempat yang basah atau cukup memberikan keuntungan bagi yang bersangkutan.
D. Pelayanan Pemerintahan
Customer satisfaction with service quality can be defined perception of received with
expectation of service desired (maksudnya rasa puas orang yang memerlukan pelayanan bisa
diartikan dengan memperbandingkan bagaimana pandangan antara pelayanan yang diterima
dengan harapan pelayanan yang diharapkan).
Namun demikian, tidak semua keinginan masyarakat harus diikuti oleh pemerintah
sebagaimana di negara-negara liberal. Contohnya permintaan akan didirikannya berbagai
lokalisasi seperti:
1. Izin perjudian,
2. Izin pelacuran,
3. Izin penjualan senjata api,
4. Izin foto cabul.
Hal tersebut di atas tidak sepatutnya diizinkan karena bersifat dekadensi moral dan
pemerintah harus mengantisipasinya.
E. Manajemen Pemerintahan
Secara etimologi manajemen (dalam bahasa Inggris ditulis dengan management) berasal dari
kata manus (berarti tangan) dan agere (berarti melakukan) yang setelah digabung menjadi
kata manage (bahasa Inggris) yang berarti mengurus, atau managiere (bahasa Latin) yang
berarti melatih.
Menurut George Terry (1964):
Management is the process directing and facilitating the work of people organized in formal
group to achieve a desire end (maksudnya manajemen adalah proses kepemimpinan dan
pemberian arah terhadap pekerjaan yang terorganisasi dalam kelompok formal untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki).
Jadi, pada garis besarnya manajemen adalah kemampuan mengurus organisasi untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan semua. Manajemen baru merupakan suatu masalah besar
setelah faktor dan sumber daya yang paling sukar untuk dikendalikan dan didayagunakan,
masuk ke dalam kancah karya, yaitu persoalan manusianya. Karena itu manajemen
menetapkan cara pengendalian manusia itu sendiri.
BAB VI
C. BANK INDONESIA
Berbeda dengan bank-bank swasta maka Bank Indonesia adalah milik negara dan
merupakan badan hukum yang bergerak melakukan tugas berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Tugas pokoknya adalah membantu pemerintah dalam mengatur, menjaga serta
memelihara ketertiban nilai rupiah. Selain itu, yang paling penting adalah mendorong
kelancaran produksi dan meningkatkan taraf hidup rakyat melalui ketinggian nilai rupiah itu
sendiri dimata dunia moneter internasional.
Bank Indonesia dipimpin oleh seorang gubernur setingkat menteri, diangkat oleh
presiden atas usul dewan moneter untuk masa jabatan lima tahun dan sesudahnya dapat
diangkat kembali dengan mendengar usul DPR RI. Oleh karena itu, Bank Indonesia harus
memperthatikan kebijakan yang terjadi antara pemerintah eksekutif dan parlemen legislative,
namun Bank Indonesia diberikan wewenang memberikan masukan kepada kedua lembaga
tinggi tersebut diatas.
Bank Indonesia bertindak sebagai pemegang kas pemerintah, yaitu menyelenggarakan
pemindahan uang untuk pemerintah diantara kantor-kantornya diseluruh wilayah Republik
Indonesia. Selain itu, Bank Indonesia membantu penempatan surat-surat utang-piutang
negara, penatausahaan administrasi serta pembayaran kupon dan pelunasannya.
Dalam rangka pelaksanaan tugas pokoknya, Bank Indonesia menyusun rencana devisa
yang mencerminkan pemeliharaan ekonomi nasional serta memperlancar usaha pembengunan
dengan memperhatikan posisi likuiditas dan solvabilitas internasional untuk diajukan kepada
pemerintah melalui dewan moneter.
D. TENTARA NASIONAL INDONESIA
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berdiri tanggal 5 Oktober 1945 dengan nama TKR
(Tentara Keamanan Rakyat). Pimpinan pertamanya adalah Supriyadi yang gugur dalam
perkelahian dengan seorang Jepang di Blitar. Beliau kemudian digantikan oleh Soedirman
yang selanjutnya didaulat sebagai Jenderal Besar TNI.
Ketika kepolisian masih tergabung bersama TNI bernama ABRI, karena terdiri dari tiga
angkatan, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sama-sama memiliki
senjata dengan Angkatan Kepolisian. Tetapi kepolisian sendiri juga pernah tergabung
kedalam Kementerian Dalam Negeri pada awal kemerdekaan dulu.
TNI dipimpin oleh seorang panglima TNI yang bertanggung jawab langsung kepada
presiden RI sebagai panglima tertinggi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Panglima TNI adalah pembantu presiden dalam melaksanakan kewenangan komando
penyelenggaraan pertahanan Negara.
Tugas pokok panglima adalah memimpin TNI dalam melaksanakan tanggung jawab
dan pembinaan segenap komponen kekuatan pertahanan dan keamanan Negara sesuai dengan
peraturan yang berlaku swebagaimana yang dibuat oleh lembaga legislative dan kebijakan
pemerintah.
Jadi, TNI adalah alat Negara yang berfungsi selaku penindak dan penangkal awal setiap
ancaman yang datang baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri sendiri. Selain itu, TNI
berfugsi sebagai penegak hukum serta pelatih rakyat bila diperlukan dalam tugas pertahanan
Negara, baik di darat, laut dan judara demi penyelamatan masyarakat.
Dengan demikian, TNI terdiri atas, AD, AL dan AU yang kesemuanya dibagi atas tiga
tingkatan, yaitu :
1. Tingkatan markas besar
2. Tingkatan angkatan : Darat, Laut dan Udara
3. Tingkat komando utama operasional
Pada tingkatan markas besar dibentuk sebagai berikut.
Eselon pimpinan : Panglima TNI
Pembantu pimpinan : 1. Kepala Staf umum
2. Inspejtur Jenderal
Pada pelaksanaan pusat dibentuk berbagai pembinaan, yaitu sebagai berikut.
1. Pusat pembinaan mental
2. Pusat penelitian dan pengembangan
3. Pusat sejarah dan tradisi
4. Pusat kesehatan pusat polisi militer
5. Pusat survey dan pemetaan
6. Pusat penerangan
7. Pusat pembinaan hokum
8. Pusat perbekalan
9. Pusat pembinaan kekaryaan
10. Pusat keuangan
11. Akademi (TNI-AD, TNI-AL dan TNI-AU)
E. KEJAKSAAN AGUNG
Kejaksaan Agung adalah lembaga penuntut umum tingkat pemerintah pusat yang
berkedudukan di Jakarta, dipimpin oleh seorang Jaksa Agung. Susunan selengkapnya antara
lain adalah sebagai berikut.
1. Jaksa Agung
2. Jaksa Agun Muda Bidang Pembinaan
3. Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan Umum
4. Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen
5. Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum
6. Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus
Jaksa Agung dibantu oleh sejumlah staf ahli. Sedangkan untuk secara langsun dalam hal
yang bersifat khusus dapatv diadakan staf yang secara administrative berada dalam
lingkungan Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan.
Bila dipandang perlu Jaksa Agung dapat membentuk satuan tugas di tingkat pusat dan
daerah yang terdiri dari unsure-unsur Polri dan TN serta instansi tekait lai menurut kebutuhan
penanggulangan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana khusus.
Kejaksaan Agung untuk mencegah separatism tidak dapat didesentralisasikan. Oleh
karena itu, pada tingkat provinsi dibentuk Kejaksaan Tinggi, sedangkan pada tingkat
kabupaten dibentuk Kejaksaan Negeri, sebagai instansi vertical yang wewenangnya
berdasarkan pelimpahan dari pemerintah tingkat Kejaksaan Agung.
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Pengertian system, adalah kestuam yamg utuh dari satu rangkaian, yang kiat mengkait satu
sama lain. Bagian atuau anak cabang dari suatu sistem, menjadi nduk dari rangkaian
selanjutnya. Begitulah seterusnya sampai bagian terkecil. Rusaknya salah satu bagaian akan
mengangukestabilan itu sendiri secara keseluruhan
2. pengertian administrasi, menurut HADARI NAWAWI “adm adlah kegiatan atau rangkaian
kegiatan sebagai proses pengendalian usaha kerja sama sekolompok manusia untuk mencapai
tujuan bersama yang telah ditetapkan bersama.
Defenisi para ahli tentang administrasi ini sanggat banyak senghinnga penulis tidak perlu
lagisajikan satu persatu, karena pada perinsipnya mempunyai pengertiam yang sama, yaitu
antara lain:
a. kerja sama
b. banyak orang
c. untuk mencapai tujuan bersama
pengertian di atas di msukan kedalam arti luas, sedangkan dalam arti sempit ialah
sebagai,ama yang sering kita dengar sehari-hari yaitu tata usaha. Secara lengkap unsure-
umsur pelaksanaan tersebut sebagai berikut:
pengorganisasian
manajement
tata hubungan
keuangan
perbekalan
tata usaha
perwakilan
3. pengertian negara, adalah suatu kelompok persekutuan, alat organisasi kedaerahaan, yang
memilki sistem politik yang melembaga dari rakyat, keluarga, desa, dan pemerintah yang
kebih tinggi, terdiri dari orang-orang yang kuat memilki monopoli, kewibawaaan,
daulat,hukum,dan kepemimpinan yang bersifat memaksa sehingga pada akhirnya
memperoleh keabsahaan dari luar dan dalam negeri
4. Syart negara ada empat syarat di dunia yang harus di penuhi. Yaitu sebagai berikut:
a. Adanya wilayah
b. Adanya pengakuan dar negara lain
c. Adanya rakyat
Syarat lain yang tidak terlalu penting adalah knstitusi. Karena kerajaan inggris raya yang
besar tidak memilki undang-undang dasar tertulis (konstitusi) tetapi tetap hidup sebagai
warga negara yang makmur, artinya mereka hanya memepunyai undang-undang, sedangkan
untuk undang-undang yang tidak tertulis tetapi diikuti secara terun-temurun sebagai
kebiasaan yang mengakar.
BAB II
BATASAN ADMINISTRASI NEGARA
ruang lingkup administrasi negara, sebigutu luasnya ryang lingkup admnistrasi negara
sehingga dapat pula mencakup ilmu-ilmu sosial lain, terutama yang memiliki objek
materianya negara,dan ilmu negara sendiri, serta ilmu filsafat yang menjadi sumber keilmuan.
Di bidang hubunganpristiwa dan gejala pemerintahyang banyak ditulis oleh pakakar
pemerintah, meliputi
1. administrasi pemerintah pusat
2. administrasi pemerintah daerah
3. administrasi pemerintah kecamatan
4. administrasi pemerintah kelurahaan
5. administrasi pemerintah desa
6. administrasi pemerintah kotamadya
7. administrasi pemerintah kota administratif
8. administrasi dapertemen
9. administrasi non dapertemen
di biadang kekuasaan yang banyak ditukis oleh pakar ilmu politik, meliputi
1. administrasi politik luar negeri
2. administrasi politik dalam negeri
3. administrasi partai politik
4. administrasi kebijaksanaan pemerintah
BAB III
POSISI ADMINISTRASI NEGARA
Untuk menentukan posisi adm negara dalam khazanah ilmu-ilmu sosial, haruslah
dicari benang merahnya sehingga kemandirianya semakin tampak, yaitu melalui hubungan
adm negara dengan disiplin ilmu lain, sekaligus melihat perbedaan dan persamaanya.
dalam ilmu-ilmu kenegaraan
1. dalam ilmu-ilmu kenegaraan
Berikut ini yang akan penukis uraikan adalh sejauh mana hubungan antara ilmu
administrasi negara dengan ilmu-ilmu social laian yang termasuk bukan ilmu kenegaraan
Bagi penulis pribadi, filsfat merupakan pengertian yang sedalam-dalamnya tetang suatu
itu, dengan demikan samapai kepada intinya seta substansinya sebagai unsure-unsur sesuatu
itu
Selama ini banyak orag yang berpendapat bahwa sekalioun seseorang adlah orang
beragama, namun yang bersangkutan tetap memisahkan agama dari negara dan kenegaraan,
dalam arti dunia kenegaraan yang nyata baginya tidak kaitan dengan moralitas, jadi
administrasi negara yang bersifat sekuler dan tidak ada hubngan lain dengan alam gaib,
dengan demkian administror yang inggin mempertahankan kepemimpinananya meniru pola
dan cara penglolaan dictator, yang pernah di perakitkan para ahli strategi dan arstektur masa
lalu secara tunai.
Sedemikian dan sempunannya manusia di ciptakan oleh swt, sehingga selain jasmani
dilengkapi pula dengan jiwa. Jiwa inilah yang emosi yang terwujud dalam bebagai rasa
(taste)
Mempelajari watak dan kepribadian setiap orang berarti mempekajari berbagai jenis
waktak keperibadian manusia yang multi kompleks ragamnya, douglas mac regor dalam teori
x dan y-nya membagi manusia, atau jenis manusia yang perlu di dorong dan jenis manusia
berinisiatif.
Dengan kajian ilmu jiwa (psikologis) seperti ini akanmembuat kemajuan administrasi
negara semakin mapan karena akan dapat lebih mengetahui bagaiman memotivasi seorang
bawahan, misalnya seorang yang tidak memilki kemauan bekerja apapbila tidak ada yang
memimbinggi adalah kelompok yang tidak mempunyai inisiatif.
BAB IV
UNSUR ADMINISTRASI PUBLIK
A. Manajemen Publik.
Menurut Ralph davis :
Manajemen adalah fungsi dari setiap pimpinan pemerintahaan dimanapun berada.
C. Komunikasi Pemerintahan
Yang dimaksud dengan komunikasi pemerintahan adalah komunikasi publik, karena
ada kemungkinan masyarakat banyak ingin menyampaikan keluhannya kepada para
administrator publik yang harus melayani, mengartikulasikan dan mengagregasikan
kepentingan publik tersebut. Tetapi dapat pula berasal dari para birokrat agat beberapa
peraturan dan ketentuan dipahami serta rakyat secara keseluruhan
D. Informan Pemerintahan.
Informasi pemerintah yang benar dapat digunakan untuk membantu pengambilan
keputusan dalam mengurangi ketidakpastian serta mengantisipasi kendala yang akan
diperkirakan terjadi jadi informasi bukan sekedar data mentah yang lalu asal disampaikan apa
adanya tetapi harus sudah diproses dan disaring mana yang baik dan benar dan disampaikan
kepada pihak tertentu.
E. Kepegawaian.
Administrasi kepegawaian dapat diartikan macam-macam antara lain sebagai suatu
seni untuk memili pegawai-pegawai baru dan memperkejakan pegawai-pegawai lama
sedeminkian rupa, sehingga diperoleh atau hasil dan pelayanan yang sbesar-besarnya.
F. Perbekalan.
Cabang ilmu perbekalan mempelajari segenap rangkaian kegiatan penataan pengadaan,
pencatatan, pengaturan, pemakaian, pemeliharaan dan penyingkiran benda dalam
G. Humas pemerintah.
Humas(Hubungan masyarakat) merupakan unsur administrasi publik yang betujuan
untuk menciptakan jasa baik organisasi publik dalam menyampaikan informasi kepada
khalayak ramai diminta atau tidak diminta, tentang kegiatan yang sudah atau sedang maupun
akan kerjakan.
BAB V
FUNGSI MANAJEMEN PUBLIK
A. Public Planning
Public planning berarti pembuatan penetapan melalui proses pengambilan keputusan
mengenai kegiatan publik dan akan dilaksanakan untuk jangka waktu terrtentu di masa depan
secara terarah sesuai tujuan yang ditetapkan bersama. Karena perencanaan publik tersebut
bersifat kegiatan masyarakat umum secara keseluruhan dipimpin oleh pemerintah sebagai
administrator publik.
B. Public Actuating
Pelaksanaan kerja sudah pasti yang paling penting dalam fungsi manajemen karena
merupakan pengupayaan berbagai jenis tindakan itu sendiri agar semua anggota kelompok
mulai dari tingkat atas sampai bawah untuk mencapai sasaran organisasi yang telah
ditetapkan semula dengan baik dan benar.
Menurut Prof.Terry pelaksanaan kerja adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berkenaan berusaha untuk mencapai sasaran agar sesuai dengan
perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi.
C. Public Controlling.
Pengawasan adalah aktifitas membandingkan apa yang sedang atau sudah dikerjakan dengan
apa yang direncanakan sebelumnya, karenanya diperlukan Kriteria, norma, standard dan
hukum jadi memantau dan mengamati tingkat efektivitass bukan untuk mencari kesalah
seorang pejabat tetapi mendeteksi dan mengecek apakah kegiatan yang sedang atau sudah
dilakukan telah sesuai dengan yang direncanakan semula atau sekurang-kurangnya tidak
melenceng dari apa yang digariskannya.
D. Public Coordinating
Kordinasi adalah susunan yang teratur dari usaha kelompok untuk menciptakan satuan
tindakan dalam mengejar tujuan yang sama. Kordinasi menempati peranan penting karena
begitu banyak ditemui tumpang tindihnya pekerjaan yang disebabkan tidak adanya kordinasi,
kendati keseluruhaannya itu dapat disinkronkan, diatur demu tujuan dan kepentinan bersama.
E. Public Leading.
Kepemimpinan adalah sesuatu yang menunjukan kemampuan mempengaruhi orang-orang
dan mencapai hasil melalui himbauan emosional, bukan melalui penggunaan kekuasaan.
F. Public Motivating.
Seseorang yang sedang memnutuhkan sesuatu relatif lebih mudah dipengaruhi, dengan
perkataan lain mudah diketahui motivasi kerja yang bersangkutan. Kebutuhan-kebutuhan
tersebut sudah barang tentu tidak hanya terbatas pada barang-barang materi saja tetapi juga
material. Seperti cinta, pergaulan, kesombongan dan pujian.
BAB VI
KONSEP ADMINISTRASI PUBLIK
A. Isu pembangunan
Pembangunan itu sendiri sebenarnya sering dirumuskan sebagai proses perubahan yang
terencana dari suatu situasi nasional yang satu ke situasi yang lain yang dinilai lebih tinggi.
Namun bersamaan dengan usaha tersebut, pembangunan ekonomi relatif cenderung
terabaikan. Puncaknya kita lihat dikumandangkan untuk makan bulgur dipertengahan 60-an
itulah kenapa tahun tersebut disebut tahun menyerempet-menyermpet bahaya.
B. Birokrasi publik
Birokrasi adalah metode organisasi terbaik dengan spesialisasi tugas. Birokrasi hanya
dapat berlaku dalam organisasi besar seperti organisasi pemerintahan, karena apada suatu
organisasi yang kecil diperlukan hubungan informal, sedangkan birokrasi ditata secara formal
untuk melahirkan tindakan rasional.
C. Kebijakan Publik
Kebijakan publik adalah semacam jawaban terhadap suatu masalah karena akan
merupakan upaya memecahkan, mengurangi dan mencegah suatu keburukan serta sebaliknya
menjadipenganjur inovasi dan pemula terjadinya kebaikan, dengan cara terbaik dan tindakan
terarah.