Pondasi Tiang Pancang
Pondasi Tiang Pancang
Pondasi Tiang Pancang
C4l>IMIJT~
JI. Ir. H. Juancla RT. 37 No. 52 Bontang
e-mail: [email protected]
Namar 27/CU/JBT.NNKlII/2012
Lamp 1 (Satu) Exmp
Penawaran in; sudah mempematikan ketenluan dan persyaratan yang tercanlum dalam
Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan lersebut di atas.
Kami akan melaksanakan pekerjaan terse but dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
selama 280 (Duaratus Delapan Puluh) Hari Kalender
Penawaran ini berlaku selama 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender sejak tanggal sural
penawaran ini
Surat Penawaran beserta lampirannya kami sampaikana sebanyak 2 (dua) rangkap yang
terdiri dari dokumen asli 1 (Satu) di tandai " ASLI" dan Salinannya 1 (Satu) di tandai
"Rekaman" ( Jika diminta I diperlukan oleh Panitia Pengadaan).
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan
tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
MURSALIM DATJING
Direklur
liCE f.l5Unf.ln5fr.!!~~t;.s'f!!...!:EnI5HoP
HEAD OFFICE:
Menara Global Lt 2, JI . .Iend. Gata! Subrolo Kav. 21. Jakarta 12950 . Indonesia
Phone. : (62-21) 5210470 (Hooting), Fax.. (62-21 ) 5270471
fb"nepage . WIIrW.periskop,CQ.id emaR: [email protected] oIIice@?e!iskop.com
No.523356
JAMINAN PENAWARAN
Dengan ini cinyatakan, bahwa kami : PT. CADIKA UTAMA, JI. Ir_ H. Juanda RT. 37 No. 52 Samarinda, sebagai
Peserta, selaf\Wlya cisebut "TERJAMIN" , dan PT. ASURANSI BOSOWA PERISKOP JI. AM. Sangaji No. 38E,
Samarinda sebagai Per'4amin, ~ cisebut "PENJAMIN", bertanggung jawab dan deogan tegas tenkat pada
PANITlA PENGADAAN JEMBATAN I TURAP I DRAINASE 2 PADA DINAS PU PROVINSI KALIMANTAN
TIMUR, JI. TENGKAWANG No. 01 SAMARINDA. Sebagai Pelaksana Pelelangan sela~ disebul PENERIMA
JAMINAN atas uang sejlnllah Rp. 96.368.750,- (Sembilan Puluh Enam Jut. riga Raws ElIlJm Puluh De/apan Ribu TujJh
Ratu$ Linn Puluh Rupiah).
Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan din lJltl.io;: melaktAmn pembayaran jumlah tersebut
diatas dengan balk dan benar bilamana TERJAMIN Hook mernet1lili kewajban sebagaimana ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan No. 602.11D4BJPPJBT2II12012 untuk pelaksanaan peIeIangan peKerjaan PEMBANGUNAN
JEMBATAN UNGKAR ~ULAU NUNUKAN, yang diselenggarakan oIeh PENERIMAJAMINAN .
StJ"at Jaminan ini berlaku apabila TERJAMIN :
a. menank kembal Penawaramya selama dilaksanakamya peIeIangan atau sesudah dinyatakan sebagal
pemenang,
b. tldak :
1). rnenyerahkan Jamlnan Pelaksanaan setelah ~ sebagal pemenang :
2). menandatangani Kontrak ; atau
3). hadlr dalam klarlfikasi dan I atau ver1flkasl sebagal calOn pemena.ng :
c. ter1lbat Korupsl KoaJsI dan NepoUsme (KKN).
4. SUrat Jaminan lni ber1aku selama 118 (Seratus Delapan Balas) hari kalender dan efektif rrulai dari tanggal14
Februari 2012 sampai dengan tanggal10 Juni 2012
PENJAMIN akan merrt>ayar kepada PENERIMA JAMINAN sejl.n1ah nilai ;aminan tersebut c1atas dalam waktu
paing lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syerst (LrlConditional) setelah menerima tuntutan penagihan secara
ter11,jjs dan PENERIMA JAMINAN berdasarkan Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai peogenaan sanksi
akibat TERJAMIN cidera jar;A¥Brvestasi.
Merup< pada pasal 1832 KUH Perdata, dengan ini ditegaskan kerrbaM bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak
istimewa.nya lI'ltl.i< metU1tut supaya harta-benda TERJAMIN lebih datuu dsita dan d:jual QlI18 mekJ1asi h.rtanglyB.
sebagaimana dimaksud delam pasal1831 KUH Perdata.
TooMan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan iri harus sudah diajtA<an selarri>at-lambatnya delam
waktu 30 (tiga pt.iJhl han kalender sesudah berakhimya masa ber1aku Jaminan lni .
DikekJarkan d SAMARINDA
pade tanggal 14 Februarl2012
TERJAMIN PENJAMIN
PT. CAOIKA UTAMA PT. ASURANSI BOSOWA PERISKOP
METERAJ ~
~!:.~ ~ .. ,...
:lA
NATSIR MANSYUR
Utama Pimpinan Cabang
untl*. ktyaklnan, ~magang Jamlna"l cIsMar1kan lI"1IuiI: mengkont\1masl j8mInan InI kI PT . .-.swans! Bosowa Plrlskop Clbang Sarnamda.ll. AM
sangaJl38E Sllrur1nd8 0541-2023611 Fax.. 0541-201693
I
REKAPITULASI
Jumlah Harga
No. Divisi Uraian Pekerjaan
(Rupiah)
1 Umum 177838.125
3 Pekerjaan Tanah 4 590. 222
7 Struktur 2.703.n4.793, 15
--
(A) Juml~~~_ Pekerjaan ( terma~u~~ya Umum dan Keuntungan ) 2.886 ,153.140
(8) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) :::: 10% x (A) 258,615.314
(C) JUMLAH TOTAL HARGA PEKERJAAN - (A) + (8) 3,174,768.454
Dibulatkan 3,174,768,000
Terbilang : (Tiga milya, s.ra/us tujuh puJuh empat tujuh ra/Us enam puluh delapan
rlbu rupiah)
i
Samarinda13 Februari 2012
PT. CA~UTAMA
~~
iE·lJf~
Direklur
JING
DIVISI 1. - MOBILISASI
1.2 Mobilisasi Lump sum 1,00 177.838.124,90 177.838.124,90
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 1 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 177.838.124,90
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 3 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 4.590.221,67
DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 (7) Beton mutu sedang dengan fc' = 20 Mpa (K.250) M3 76,00 3.637.065,48 276.416.976,17
7.1(8) Beton mutu sedang dengan fc' = 15 Mpa (K.175) M3 105,50 3.244.236,77 342.266.979,58
7.1(10)a Pasir Urug Isian Tiang Panjang M3 105,50 18.150,00 1.914.825,00
3
7.1 (10) Beton mutu rendah dengan fc' = 10 Mpa (K.125) M 6,00 2.756.474,14 16.538.844,85
7.3(3) Baja Tulangan U 32 Ulir Kg 21.780,00 19.743,38 430.010.761,95
7.4 (2) Baja Struktur BJ34 ( titik leleh 210 Mpa) Penyedia dan Pemasangan Kg 2.743,15 20.274,13 55.614.972,85
7.6(1) Pondasi Cetak , Penyediaan dan Pemasangan M' 600,00 124.254,26 74.552.556,30
7.6(4)a Penyediaan Tiang Pancang Baja Dia. 400mm tebal 12 m Kg 58.816,80 24.601,03 1.446.953.603,67
7.6(10)a Pemancangan Tiang Pancang Pipa Baja Diameter 400 mm M' 504,00 117.966,81 59.455.272,78
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 7 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 2.703.724.793,15
ITEM PEMBAYARAN NO. : 1.2
JENIS PEKERJAAN : MOBILISASI
B. PERALATAN
Periksa lembar 1.2-2 28.000.000,00
C. FASILITAS KONTRAKTOR
1 Base Camp M2 50 200 10.000,00
2 Kantor Ls 50 1.500.000 75.000.000,00
3 Barak M2 50 50 2.500,00
4 Bengkel M2 50 50 2.500,00
5 Gudang, dan lain-lain M2 50 50 2.500,00
D. FASILITAS DIREKSI
1 Sewa Kendaran Roda 4 ( empat) Unit 1 55.000.000 55.000.000,00
2 Pengadaan Alat Pengelolah Data Unit 1 10.000.000 10.000.000,00
3 Kamera Digital Unit 1 2.000.000 2.000.000,00
E FASILITAS LABORATORIUM
1 Ruang Laboratorium M2 30 82.933 2.487.999,90
2 Peralatan, Perabot & Layanan Laboratorium set 1 5.312.625 5.312.625,00
B. PERALATAN
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi Jalan : sedang / baik
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7,00 Jam
5 Faktor pengembangan bahan Fk 1,20 -
1. BAHAN
Tidak ada bahan yang diperlukan
2. ALAT
2.a. EXCAVATOR (E10)
Kapasitas Bucket V 0,50 M3
Faktor Bucket Fb 0,90 -
Faktor Efisiensi alat Fa 0,83 -
File : 3-DIV3
ITEM PEMBAYARAN NO. : 3.1 (1) Analisa EI-311
JENIS PEKERJAAN : Galian Biasa
SATUAN PEMBAYARAN : M3 URAIAN ANALISA HARGA SATUAN
Lanjutan
3. TENAGA
Produksi menentukan : EXCAVATOR Q1 18,68 M3/Jam
Produksi Galian / hari = Tk x Q1 Qt 130,73 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 3,00 orang
- Mandor M 1,00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt (L01) 0,1606 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt (L03) 0,0535 Jam
Rp. 22.716,71 / M3
File : 3-DIV3
ITEM PEMBAYARAN NO. : 3.1 (3) Analisa EI-313
JENIS PEKERJAAN : Galian Struktur Kedalaman <2 M
SATUAN PEMBAYARAN : M3 URAIAN ANALISA HARGA SATUAN
I. ASUMSI
1 Pekerjaan dilakukan secara manual
2 Lokasi pekerjaan : sekitar jembatan
3 Kondisi Jalan : sedang / baik
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7,00 Jam
5 Faktor pengembangan bahan Fh 1,20 -
6 Pengurugan kembali (backfill ) untuk struktur Uk 50,00 %/M3
1. BAHAN
- Urugan Pilihan (untuk backfill ) = Uk x 1M3 (EI-322) 0,50 M3
2. ALAT
2.a. EXCAVATOR (E10)
Kapasitas Bucket V 0,50 M3
Faktor Bucket Fb 0,90 -
Faktor Efisiensi alat Fa 0,83 -
Faktor kedalaman Fd 0,80 -
Berat isi material Bim 0,85 -
Waktu siklus
- Menggali / memuat Te1 0,50 menit
- Lain-lain Te2 0,25 menit
Te 0,75 menit
File : 3-DIV3
ITEM PEMBAYARAN NO. : 3.1 (3) Analisa EI-313
JENIS PEKERJAAN : Galian Struktur Kedalaman <2 M
SATUAN PEMBAYARAN : M3 URAIAN ANALISA HARGA SATUAN
Lanjutan
Waktu Siklus
- Maju = (L x 60) / (F x 1000) Tb1 2,00 menit
- Mundur = (L x 60) / (R x 1000) Tb2 1,50 menit
- Lain-lain Tb3 0,15 menit
Tb 3,65 menit
3. TENAGA
Produksi menentukan : EXCAVATOR Q1 16,93 M3/Jam
Produksi Galian / hari = Tk x Q1 Qt 118,52 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 4,00 orang
- Mandor M 1,00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt (L01) 0,2362 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt (L03) 0,0591 Jam
Rp. 64.585,00 / M3
File : 3-DIV3
Analisa EI-311
Instansi
Program Pembangunan Jalan & Jembatan
Nama Paket
Prop / Kab / Kodya Kalimantan Timur
ITEM PEMBAYARAN NO. : 3.1 (1) PERKIRAAN VOL. PEK. :
JENIS PEKERJAAN : Galian Biasa TOTAL HARGA (Rp.) :
SATUAN PEMBAYARAN : M3 % THD. BIAYA PROYEK :
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
File : 3-DIV3
Analisa EI-313
Instansi
Program Pembangunan Jalan & Jembatan
Nama Paket
Prop / Kab / Kodya Kalimantan Timur
ITEM PEMBAYARAN NO. : 3.1 (3) PERKIRAAN VOL. PEK. :
JENIS PEKERJAAN : Galian Struktur Kedalaman <2 M TOTAL HARGA (Rp.) :
SATUAN PEMBAYARAN : M3 % THD. BIAYA PROYEK :
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
1. Excavator (E10) Jam 0,0591 597.273,50 35.274,83
2. Bulldozer (E04) Jam 0,0000 376.804,06 0,00
3. Alat bantu Ls 1,0000 100,00 100,00
File : 3-DIV3
ITEM PEMBAYARAN NO. : 7.1 (7) Analisa EI-715
JENIS PEKERJAAN : Beton K-250
SATUAN PEMBAYARAN : M3 URAIAN ANALISA HARGA SATUAN
PER
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima
seluruhnya di lokasi pekerjaan
4 Jarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaan L 20,0 KM #
5 Jam kerja efektif per-hari Tk 7,00 jam 7
6 Kadar Semen Minimum (Spesifikasi) Ks 340 Kg/M3 #
7 Ukuran Agregat Maksimum Ag 19 mm #
8 Perbandingan Air/Semen Maksimum (Spesifikasi) Wcr 0,50 - 1
9 Perbandingan Camp. 1,00 : Semen Sm 13,7 % Berdasarkan #
2,60 : Pasir Ps 35,6 % JMF & sesuai #
3,70 : Agregat Kasar Kr 50,7 % dgn Spesifikasi #
10 Berat Jenis Material : 0
- Beton D1 2,40 T/M3 2
- Semen D2 1,44 T/M3 1
- Pasir D3 1,80 T/M3 2
- Agregat Kasar D4 1,90 T/M3 2
1. BAHAN
1.a. Semen (PC) = {Sm x D1 x 1000} x 1.025 (M12) 345,205 Kg
1.b. Pasir Beton = {(Ps x D1) : D3} x 1.025 (M01) 0,4868 M3
1.c. Agregat Kasar = {(Kr x D1) : D4} x 1.025 (M03) 0,6562 M3
1.d. Kayu Perancah dan/atau Bekisting (M19) 0,1000 M3
1.e. Paku (M18) 1,0000 Kg
2. ALAT
2.a. CONCRETE MIXER (E06)
Kapasitas Alat V 500,00 liter
Faktor Efisiensi Alat Fa 0,83 -
Waktu siklus : (T1 + T2 + T3 + T4) Ts
- Memuat T1 3,00 menit
- Mengaduk T2 2,00 menit
- Menuang T3 3,00 menit
- Tunggu, dll. T4 3,00 menit
Ts 11,00 menit
3. TENAGA
Produksi Beton dalam 1 hari = Tk x Q1 Qt 15,85 M3
Koefisien Tenaga / M3 :
- Mandor = (Tk x M) : Qt (L03) 0,4418 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt (L02) 1,7671 jam
- Pekerja = (Tk x P) : Qt (L01) 5,3012 jam
Rp. 3.637.065,48 / M3
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima
seluruhnya di lokasi pekerjaan
4 Jarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaan L 20,0 KM
5 Jam kerja efektif per-hari Tk 7,00 jam
6 Kadar Semen Minimum (Spesifikasi) Ks 300 Kg/M3 K-175
1. BAHAN
1.a. Semen (PC) = {Sm x D1 x 1000} x 1.025 (M12) 318,103 Kg
1.b. Pasir Beton = {(Ps x D1) : D3} x 1.025 (M01) 0,3976 M3
1.c. Agregat Kasar = {(Kr x D1) : D4} x 0.70 * 1.025 (M03) 0,4948 M3
1.d. Batu Belah = {(Kr x D1) : D4} x 0.30 * 1.025 (M06) 0,2121 M3
1.e. Kayu Perancah dan/atau Bekisting (M19) 0,0500 M3
1.f Paku (M18) 0,4000 Kg
2. ALAT
2.a. CONCRETE MIXER (E06)
Kapasitas Alat V 500,00 liter
Faktor Efisiensi Alat Fa 0,83 -
Waktu siklus : (T1 + T2 + T3 + T4) Ts
- Memuat T1 3,00 menit
- Mengaduk T2 2,00 menit
- Menuang T3 3,00 menit
- Tunggu, dll. T4 3,00 menit
Ts 11,00 menit
3. TENAGA
Produksi Beton dalam 1 hari = Tk x Q1 Qt 15,85 M3
Koefisien Tenaga / M3 :
- Mandor = (Tk x M) : Qt (L03) 0,4418 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt (L02) 1,7671 jam
- Pekerja = (Tk x P) : Qt (L01) 5,3012 jam
Rp. 3.244.236,77 / M3
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima
seluruhnya di lokasi pekerjaan
4 Jarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaan L 20,0 KM
5 Jam kerja efektif per-hari Tk 7,00 jam
6 Kadar Semen Minimum (Spesifikasi) Ks 250 Kg/M3
1. BAHAN
1.a. Semen (PC) = {Sm x D1 x 1000} x 1.025 (M12) 256,250 Kg
1.b. Pasir Beton = {(Ps x D1) : D3} x 1.025 (M01) 0,4271 M3
1.c. Kerikil Pecah = {(Kr x D1) : D4} x 1.025 (M03) 0,7118 M3 Agregat Kasar
1.e. Kayu Perancah (M19) 0,0500 M3
1.f Paku (M18) 0,4000 Kg
2. ALAT
2.a. CONCRETE MIXER (E06)
Kapasitas Alat V 500,00 liter
Faktor Efisiensi Alat Fa 0,83 -
Waktu siklus : (T1 + T2 + T3 + T4) Ts
- Memuat T1 3,00 menit
- Mengaduk T2 2,00 menit
- Menuang T3 3,00 menit
- Tunggu, dll. T4 3,00 menit
Ts 11,00 menit
3. TENAGA
Produksi Beton dalam 1 hari = Tk x Q1 Qt 15,85 M3
Koefisien Tenaga / M3 :
- Mandor = (Tk x M) : Qt (L03) 0,4418 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt (L02) 1,7671 jam
- Pekerja = (Tk x P) : Qt (L01) 5,3012 jam
Rp. 2.756.474,14 / M3
I. ASUMSI
1 Pekerjaan dilakukan secara manual
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Bahan dasar (besi dan kawat) diterima seluruhnya
di lokasi pekerjaan
4 Jarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaan L 20,0 KM
5 Jam kerja efektif per-hari Tk 7,00 jam
6 Faktor Kehilangan Besi Tulangan Fh 1,10 -
1. BAHAN
1.a. Baja Tulangan (Polos) U24 (M39a) 1,1000 Kg
1.b. Kawat beton (M14) 0,0200 Kg
2. ALAT
2.a. ALAT BANTU Ls
Diperlukan :
- Gunting Potong Baja = 2 buah
- Kunci Pembengkok Tulangan = 2 buah
- Alat lainnya
3. TENAGA
Produksi kerja satu hari Qt 200,00 Kg
dibutuhkan tenaga : - Mandor M 1,00 orang
- Tukang Tb 1,00 orang
- Pekerja P 3,00 orang
Koefisien Tenaga / Kg :
- Mandor = ( M x Tk ) : Qt (L03) 0,0350 jam
- Tukang = ( Tb x Tk ) : Qt (L02) 0,0350 jam
- Pekerja = ( P x Tk ) : Qt (L01) 0,1050 jam
Rp. 19.743,38 / Kg
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : di lokasi
3 Jarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaan L 20,0 Km
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7,00 jam
4 Ukuran diameter tiang pancang (sesuai keperluan) Uk 600,0 mm
5 Tebal tiang t 12,70 mm
6 Berat per-meter tiang b 187,00 kg
7 Panjang Tiang (sesuai keperluan) p 12,0 M
8 Jarak pelabuhan ke Base Camp Ld2 30,0 Km
1. BAHAN
1.a. Pipa baja tiang pancang (M52) 1,05 Kg
Plat Baja (untuk penyambungan) (M48) 0,21 Kg
Kawat Las (untuk sepatu & penyambungan) (M51) 0,05 Dos
2. ALAT
2.a. TRAILER (E29)
Kapasitas bak sekali muat V 10,00 batang
Faktor efisiensi alat Fa 0,83
Kecepatanrata-rata bermuatan v1 40,00 Km/Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 60,00 Km/Jam
Waktu siklus : Ts1
- Waktu tempuh isi = (Ld2 : v1 ) x 60 T1 45,00 menit
- Waktu tempuh kosong = (Ld2 : v2) x 60 T2 30,00 menit
- Lain-lain (bongkar dan muat) T3 50,00 menit
Ts1 125,00 menit
Koefisien Tenaga / kg :
- Mandor = (Tk x M) : Qt (L03) 0,0003 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt (L02) 0,0012 jam
- Pekerja = (Tk x P) : Qt (L01) 0,0037 jam
Rp. 24.601,03 / Kg
I. ASUMSI
1 Membeli Tiang Pancang jadi dari Pabrik
2 Lokasi pekerjaan : di setiap jembatan
3 Jarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaan L 20,0 KM
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7,00 jam
5 Ukuran tiang pancang sesuai kebutuhan Uk 400,00 mm
6 Panjang Tiang Pancang p 12,00 M
7 Jarak pelabuhan ke Base Camp Ld2 30,00 KM
1. BAHAN
Tiang Pancang Beton Pratekan Lengkap (M50) 1,0000 M3
2. ALAT
2.a DUMP TRUCK (E08)
Kapasitas bak sekali muat V 10,00 batang
Faktor efisiensi alat Fa 0,83
Kecepatanrata-rata bermuatan v1 40,00 Km/Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 60,00 Km/Jam
Waktu siklus : Ts1
- Waktu tempuh isi = (Ld2 : v1 ) x 60 T1 45,00 menit
- Waktu tempuh kosong = (Ld2 : v2) x 60 T2 30,00 menit
- Lain-lain (bongkar dan muat) T3 45,00 menit
Ts1 120,00 menit
3. TENAGA
Produksi per hari (unloading) = Q2 x Tk Qt 35,05 M3
Kebutuhan tenaga (di lokasi pekerjaan) :
- Mandor M 1,00 orang
- Tukang Tb 2,00 orang
- Pekerja P 10,00 orang
Koefisien Tenaga / M3 :
- Mandor = (Tk x M) : Qt (L03) 0,1997 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt (L02) 0,3995 jam
- Pekerja = (Tk x P) : Qt (L01) 1,9974 jam
Rp. 124.254,26 / M3
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : di lokasi
3 Jam kerja efektif per-hari Tk 7,00 jam
4 Panjang Tiang p 20,0 M
5 Pemakaian Kawat las dan alat Las utk penyambungan
termasuk dalam item Penyediaan Tiang Pancang
1. BAHAN
Pemakaian bahan pada pekerjaan penyiapan
material tiang pancang
2. ALAT
3. TENAGA
Produksi Tiang dalam 1 hari = Tk x Q1 Qt 51,64 M'
Kebutuhan tenaga tambahan di lokasi :
- Mandor M 1,00 orang
- Tukang Tb 2,00 orang
- Pekerja P 8,00 orang
Koefisien Tenaga / M3 :
- Mandor = ( Tk x M ) : Qt (L03) 0,1355 jam
- Tukang = ( Tk x Tb ) : Qt (L02) 0,2711 jam
- Pekerja = ( Tk x P ) : Qt (L01) 1,0843 jam
I. ASUMSI
1 Pekerjaan dilakukan secara manual
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Bahan dasar (besi dan kawat) diterima seluruhnya
di lokasi pekerjaan
4 Jarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaan L 20,0 KM
5 Jam kerja efektif per-hari Tk 7,00 jam
6 Faktor Kehilangan Besi Tulangan Fh 1,10 -
1. BAHAN
1.a. Baja Tulangan (Ulir) D32 (M39b) 1,1000 Kg
1.b. Kawat beton (M14) 0,0200 Kg
2. ALAT
2.a. ALAT BANTU Ls
Diperlukan :
- Gunting Potong Baja = 2 buah
- Kunci Pembengkok Tulangan = 2 buah
- Alat lainnya
3. TENAGA
Produksi kerja satu hari Qt 200,00 Kg
dibutuhkan tenaga : - Mandor M 1,00 orang
- Tukang Tb 1,00 orang
- Pekerja P 3,00 orang
Koefisien Tenaga / Kg :
- Mandor = ( M x Tk ) : Qt (L03) 0,0350 jam
- Tukang = ( Tb x Tk ) : Qt (L02) 0,0350 jam
- Pekerja = ( P x Tk ) : Qt (L01) 0,1050 jam
Rp. 20.274,13 / Kg
Berlanjut ke hal. berikut.
ITEM PEMBAYARAN NO. : 7.4 (2) Analisa EI-733
JENIS PEKERJAAN : Baja Tulangan (Ulir) BJ34
SATUAN PEMBAYARAN : KG URAIAN ANALISA HARGA SATUAN PER
Lanjutan
PROYEK :
No. PAKET KONTRAK :
NAMA PAKET : Pembangunan Jalan Dan Jembatan
PROP / KAB / KODYA : Kalimantan Timur
ITEM PEMBAYARAN NO. : 7.1 (7) PERKIRAAN VOL. PEK. : 71,50
JENIS PEKERJAAN : Beton K-250 TOTAL HARGA (Rp.) : 26.581.874,61
SATUAN PEMBAYARAN : M3 % THD. BIAYA PROYEK : 0,68
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
PROYEK :
No. PAKET KONTRAK :
NAMA PAKET : Pembangunan Jalan Dan Jembatan
PROP / KAB / KODYA : Kalimantan Timur
ITEM PEMBAYARAN NO. : 7.1 (7) PERKIRAAN VOL. PEK. : 71,70
JENIS PEKERJAAN : Beton K-175 TOTAL HARGA (Rp.) : 22.245.735,93
SATUAN PEMBAYARAN : M3 % THD. BIAYA PROYEK : 0,57
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
PROYEK :
No. PAKET KONTRAK :
NAMA PAKET : Pembangunan Jalan Dan Jembatan
PROP / KAB / KODYA : Kalimantan Timur
ITEM PEMBAYARAN NO. : 7.1 (10) PERKIRAAN VOL. PEK. : 71,80
JENIS PEKERJAAN : Beton Kelas K-125 TOTAL HARGA (Rp.) : 19.920.660,14
SATUAN PEMBAYARAN : M3 % THD. BIAYA PROYEK : 0,51
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
PROYEK :
No. PAKET KONTRAK :
NAMA PAKET : Pembangunan Jalan Dan Jembatan
PROP / KAB / KODYA : Kalimantan Timur
ITEM PEMBAYARAN NO. : 7.3 (3) PERKIRAAN VOL. PEK. : 7.310,00
JENIS PEKERJAAN : Baja Tulangan (Ulir) U23 TOTAL HARGA (Rp.) : 38.799.871,80
SATUAN PEMBAYARAN : KG % THD. BIAYA PROYEK : 0,99
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
PROYEK :
No. PAKET KONTRAK :
NAMA PAKET : Pembangunan Jalan Dan Jembatan
PROP / KAB / KODYA : Kalimantan Timur
ITEM PEMBAYARAN NO. : 7.6 (4)a PERKIRAAN VOL. PEK. : 7.600,00
JENIS PEKERJAAN : Penyediaan Tiang Pancang Baja TOTAL HARGA (Rp.) : 74.730.116,00
SATUAN PEMBAYARAN : Kg % THD. BIAYA PROYEK : 1,90
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
PROYEK :
No. PAKET KONTRAK :
NAMA PAKET : Pembangunan Jalan Dan Jembatan
PROP / KAB / KODYA : Kalimantan Timur
ITEM PEMBAYARAN NO. : 7.6 (1) PERKIRAAN VOL. PEK. : 76,00
JENIS PEKERJAAN : Penyediaan T. Pancg. Bt. Pratekan TOTAL HARGA (Rp.) : 210.621.612,76
SATUAN PEMBAYARAN : M3 % THD. BIAYA PROYEK : 5,36
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
PROYEK :
No. PAKET KONTRAK :
NAMA PAKET : Pembangunan Jalan Dan Jembatan
PROP / KAB / KODYA : Kalimantan Timur
ITEM PEMBAYARAN NO. : 7.6 (10)a PERKIRAAN VOL. PEK. : 76,00
JENIS PEKERJAAN : Pemancangan T. Pancang Baja TOTAL HARGA (Rp.) : 1.430.406,64
SATUAN PEMBAYARAN : M' (Dia 400 mm) % THD. BIAYA PROYEK : 0,04
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
PROYEK :
No. PAKET KONTRAK :
NAMA PAKET : Pembangunan Jalan Dan Jembatan
PROP / KAB / KODYA : Kalimantan Timur
ITEM PEMBAYARAN NO. : 7.4 (2) PERKIRAAN VOL. PEK. : 7.330,00
JENIS PEKERJAAN : Baja Tulangan (Ulir) BJ34 TOTAL HARGA (Rp.) : 44.429.182,40
SATUAN PEMBAYARAN : KG % THD. BIAYA PROYEK : 1,13
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
PROYEK :
No. PAKET KONTRAK :
NAMA PAKET : Pembangunan Jalan Dan Jembatan
PROP / KAB / KODYA : Kalimantan Timur
ITEM PEMBAYARAN NO. PERKIRAAN VOL. PEK. :
JENIS PEKERJAAN :7.1(10)a TOTAL HARGA (Rp.) :
SATUAN PEMBAYARAN :Pasir Urug Isian Tiang Pancang % THD. BIAYA PROYEK :
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
1. Alat Bantu Ls
24. Pipa Galvanis Dia. 3" M24 Batang 76.000,00 Lokasi Pekerjaan
TENAGA HARGA ALAT YANG DIPAKAI NILAI FAKTOR BIAYA PASTI PER JAM BIAYA OPERASI PER JAM KERJA TOTAL
ALAT ALAT JAM SISA PENGEM- BIAYA ASURANSI TOTAL BAHAN BAKAR & PELUMAS WORKSHOP PERBAIKAN & PERAWATAN UPAH TOTAL BIAYA
UMUR KERJA HARGA ALAT BALIAN PENGEM- DAN BIAYA BAHAN MINYAK OPERATOR PEMBANTU BIAYA SEWA ALAT
ALAT 1 TAHUN ALAT MODAL BALIAN LAIN-LAIN PASTI / JAM BAKAR PELUMAS BIAYA KOEF. BIAYA KOEF. BIAYA / SOPIR OPERATOR OPERASI PER
MODAL / SOPIR / JAM JAM KERJA
(HP) (Tahun) (Tahun) (Jam) (Rp.) (Rp.) - (Rp.) (Rp.) (Rp.) Lt/HP/Jam Ltr/HP/Jam (Rp.) - (Rp.) - (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) KET.
No. JENIS PERALATAN KODE f1 x HP x 1 Orang 1 Orang
ALAT i(1+i)^A (B - C) x D 0.002 x B 0.125 0.01 Harga BBM 0.0625 (g1 x B') 0.125 (g1 x B') Per Per
(10% X B) ----------- ----------- ----------- (e1 + e2) s/d s/d + s/d ----- s/d ----------- Jam Kerja Jam Kerja F+G+H+I E+J
(1+i)^A-1 W W 0.175 0.02 f2 x HP x 0.0875 W 0.175 W = =
Harga Olie Rp9.850,0 7.000,0
HP B A W B C D e1 e2 E f1 f2 F g1 G g1 G H I J K L
1 2 2a 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 17 18 19 20 21 22 23
1. ASPHALT MIXING PLAT E01 150,0 8.500.000.000 10,0 1.600,0 8.500.000.000 850.000.000 0,19925 952.673,92 10.625,00 963.298,92 0,1250 0,0100 3.108.750,00 0,1500 796.875,00 0,1500 796.875,00 9.850,00 21.000,0 4.733.350,00 5.696.648,92 alat baru
2. ASPHALT FINISHER E02 50,0 275.000.000 5,0 2.000,0 275.000.000 27.500.000 0,29832 36.916,55 275,00 37.191,55 0,1250 0,0100 40.625,00 0,1500 20.625,00 0,1500 20.625,00 9.850,00 7.000,0 98.725,00 135.916,55 alat baru
3. ASPHALT SPRAYER E03 15,0 85.000.000 4,0 1.200,0 85.000.000 8.500.000 0,35027 22.329,42 141,67 22.471,08 0,1250 0,0100 12.187,50 0,1500 10.625,00 0,1500 10.625,00 9.850,00 7.000,0 50.287,50 72.758,58 alat baru
4. BULLDOZER 100-150 HP E04 140,0 950.000.000 7,0 2.000,0 950.000.000 95.000.000 0,24036 102.754,06 950,00 103.704,06 0,1250 0,0100 113.750,00 0,1500 71.250,00 0,1500 71.250,00 9.850,00 7.000,0 273.100,00 376.804,06 alat baru
5. COMPRESSOR 4000-6500 L/M E05 80,0 120.000.000 5,0 2.000,0 120.000.000 12.000.000 0,29832 16.109,04 120,00 16.229,04 0,1250 0,0100 65.000,00 0,1500 9.000,00 0,1500 9.000,00 9.850,00 7.000,0 99.850,00 116.079,04 alat baru
6. CONCRETE MIXER 0.3-0.6 M3 E06 15,0 60.000.000 4,0 2.000,0 60.000.000 6.000.000 0,35027 9.457,16 60,00 9.517,16 0,1250 0,0100 12.187,50 0,1500 4.500,00 0,1500 4.500,00 9.850,00 7.000,0 38.037,50 47.554,66 alat baru
7. CRANE 10-15 TON E07 150,0 750.000.000 5,0 2.000,0 750.000.000 75.000.000 0,29832 100.681,50 750,00 101.431,50 0,1250 0,0100 121.875,00 0,1500 56.250,00 0,1500 56.250,00 9.850,00 7.000,0 251.225,00 352.656,50 alat baru
8. DUMP TRUCK 3-4 M3 E08 100,0 200.000.000 6,0 2.000,0 200.000.000 20.000.000 0,26424 23.781,32 200,00 23.981,32 0,1250 0,0100 81.250,00 0,1500 15.000,00 0,1500 15.000,00 9.850,00 7.000,0 128.100,00 152.081,32 alat baru
9. DUMP TRUCK E09 125,0 300.000.000 6,0 2.000,0 300.000.000 30.000.000 0,26424 35.671,98 300,00 35.971,98 0,1250 0,0100 101.562,50 0,1500 22.500,00 0,1500 22.500,00 9.850,00 7.000,0 163.412,50 199.384,48 alat baru
10. EXCAVATOR 80-140 HP E10 100,0 1.750.000.000 5,0 2.000,0 1.750.000.000 175.000.000 0,29832 234.923,50 1.750,00 236.673,50 0,1250 0,0100 81.250,00 0,1500 131.250,00 0,1500 131.250,00 9.850,00 7.000,0 360.600,00 597.273,50 alat baru
11. FLAT BED TRUCK 3-4 M3 E11 100,0 200.000.000 6,0 1.666,7 200.000.000 20.000.000 0,26424 28.537,02 240,00 28.777,01 0,1250 0,0100 81.250,00 0,1500 17.999,64 0,1500 17.999,64 9.850,00 7.000,0 134.099,28 162.876,29 alat baru
12. GENERATOR SET E12 175,0 200.000.000 5,0 2.000,0 200.000.000 20.000.000 0,29832 26.848,40 200,00 27.048,40 0,1250 0,0100 142.187,50 0,1500 15.000,00 0,1500 15.000,00 9.850,00 7.000,0 189.037,50 216.085,90 alat baru
13. MOTOR GRADER >100 HP E13 125,0 900.000.000 5,0 2.000,0 900.000.000 90.000.000 0,29832 120.817,80 900,00 121.717,80 0,1250 0,0100 101.562,50 0,1500 67.500,00 0,1500 67.500,00 9.850,00 7.000,0 253.412,50 375.130,30 alat baru
14. TRACK LOADER 75-100 HP E14 90,0 450.000.000 5,0 1.500,0 450.000.000 45.000.000 0,29832 80.545,20 600,00 81.145,20 0,1250 0,0100 73.125,00 0,1500 45.000,00 0,1500 45.000,00 9.850,00 7.000,0 179.975,00 261.120,20 alat baru
14 WHEEL LOADER 1.0-1.6 M3 E15 150,0 900.000.000 5,0 2.000,0 900.000.000 90.000.000 0,29832 120.817,80 900,00 121.717,80 0,1250 0,0100 121.875,00 0,1500 67.500,00 0,1500 67.500,00 9.850,00 7.000,0 273.725,00 395.442,80 alat baru
15 THREE WHEEL ROLLER 6-8 T E16 55,0 500.000.000 5,0 2.000,0 500.000.000 50.000.000 0,29832 67.121,00 500,00 67.621,00 0,1250 0,0100 44.687,50 0,1500 37.500,00 0,1500 37.500,00 9.850,00 7.000,0 136.537,50 204.158,50 alat baru
16 TANDEM ROLLER 6-8 T. E17 50,0 550.000.000 5,0 2.000,0 550.000.000 55.000.000 0,29832 73.833,10 550,00 74.383,10 0,1250 0,0100 40.625,00 0,1500 41.250,00 0,1500 41.250,00 9.850,00 7.000,0 139.975,00 214.358,10 alat baru
17 TIRE ROLLER 5-10 T. E18 60,0 650.000.000 5,0 2.000,0 650.000.000 65.000.000 0,29832 87.257,30 650,00 87.907,30 0,1250 0,0100 48.750,00 0,1500 48.750,00 0,1500 48.750,00 9.850,00 7.000,0 163.100,00 251.007,30 alat baru
18 VIBRATORY ROLLER 5-8 T. E19 75,0 750.000.000 5,0 1.800,0 750.000.000 75.000.000 0,29832 111.868,33 833,33 112.701,67 0,1250 0,0100 60.937,50 0,1500 62.500,00 0,1500 62.500,00 9.850,00 7.000,0 202.787,50 315.489,17 alat baru
19 CONCRETE VIBRATOR E20 10,0 5.000.000 4,0 2.000,0 5.000.000 500.000 0,35027 788,10 5,00 793,10 0,1250 0,0100 8.125,00 0,1500 375,00 0,1500 375,00 9.850,00 7.000,0 25.725,00 26.518,10 alat baru
20 WATER TANKER 3000-4500 L. E23 115,0 175.000.000 5,0 1.500,0 175.000.000 17.500.000 0,29832 31.323,13 233,33 31.556,47 0,1250 0,0100 93.437,50 0,1500 17.500,00 0,1500 17.500,00 9.850,00 7.000,0 145.287,50 176.843,97 alat baru
21 PEDESTRIAN ROLLER E24 11,0 113.000.000 4,0 2.000,0 113.000.000 11.300.000 0,35027 17.810,99 113,00 17.923,99 0,1250 0,0100 8.937,50 0,1500 8.475,00 0,1500 8.475,00 9.850,00 7.000,0 42.737,50 60.661,49 alat baru
22 TAMPER E25 4,0 20.000.000 4,0 2.000,0 20.000.000 2.000.000 0,35027 3.152,39 20,00 3.172,39 0,1250 0,0100 3.250,00 0,1500 1.500,00 0,1500 1.500,00 9.850,00 7.000,0 23.100,00 26.272,39 alat baru
23 JACK HAMMER E26 3,0 30.000.000 4,0 1.300,0 30.000.000 3.000.000 0,35027 7.274,74 46,15 7.320,90 0,1250 0,0100 2.437,50 0,1500 3.461,54 0,1500 3.461,54 9.850,00 7.000,0 26.210,58 33.531,47 alat baru
25 CONCRETE PUMP E28 100,0 500.000.000 6,0 1.300,0 500.000.000 50.000.000 0,26424 91.466,62 769,23 92.235,85 0,1250 0,0100 81.250,00 0,1500 57.692,31 0,1500 57.692,31 9.850,00 7.000,0 213.484,62 305.720,47 alat baru
26 PILE DRIVER + HAMMER E30 25,0 600.000.000 4,0 1.300,0 600.000.000 60.000.000 0,35027 145.494,84 923,08 146.417,92 0,1250 0,0100 20.312,50 0,1500 69.230,77 0,1500 69.230,77 9.850,00 7.000,0 175.624,04 322.041,95 alat baru
27 WELDING SET E32 50,0 15.000.000 5,0 1.500,0 15.000.000 1.500.000 0,29832 2.684,84 20,00 2.704,84 0,1250 0,0100 40.625,00 0,1500 1.500,00 0,1500 1.500,00 9.850,00 7.000,0 60.475,00 63.179,84 alat baru
28 MESIN POTONG RUMPUT E38 3,0 4.100.000 4,0 2.000,0 4.100.000 410.000 0,35027 646,24 4,10 650,34 0,1250 0,0100 2.437,50 0,1500 307,50 0,1500 307,50 9.850,00 7.000,0 19.902,50 20.552,84 alat baru
29 PICK UP TRUCK E39 60,0 115.000.000 4,0 2.000,0 115.000.000 11.500.000 0,35027 18.126,23 115,00 18.241,23 0,1250 0,0100 48.750,00 0,1500 8.625,00 0,1500 8.625,00 9.850,00 7.000,0 82.850,00 101.091,23 alat baru
30 MESIN MARKA/ APPLICATOR E42 5,0 39.900.000 4,0 1.300,0 39.900.000 3.990.000 0,35027 9.675,41 61,38 9.736,79 0,1250 0,0100 4.062,50 0,1500 4.603,85 0,1500 4.603,85 9.850,00 7.000,0 30.120,19 39.856,98 alat baru
31 CRANE ON TRACK E44 125,0 2.250.000.000 4,0 1.300,0 2.250.000.000 225.000.000 0,35027 545.605,64 3.461,54 549.067,18 0,1250 0,0100 101.562,50 0,1500 259.615,38 0,1500 259.615,38 9.850,00 7.000,0 637.643,27 1.186.710,45 alat baru
Upah Pembantu
3. = 7.000 Rupiah per-orang/jam
Operator/Sopir/Mekanik
8 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) diperhitungkan pada Lembar Rekapitulasi Biaya Pekerjaan
9 Khusus AMP, biaya bahan bakar ditambah (untuk pemanasan material) sebesar : 12 Liter x (Kapasitas AMP Riil = 0.7 x Kapasitas AMP/Jam) x Harga BBM Solar , (kolom 16)
f i I~ i 1!IWlililW Ii II
nT I' I [II;III! rm I; tl
~ ~ Ii i 1 ;lil!iilil~I~I!li
METODE PELAKSANAAN
1. Mobilisai
Cakupan kegiatan mobilisasi yang diperlukan dalam Kontrak ini akan tergantung pada jenis dan volume
pekerjaan yang harus dilaksanakan, sebagaimana disyaratkan di bagian-bagian lain dari dilakukan 7
hari setelah penandatanganan kontrak, Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal
dari semua peralatan yang tercantum dalam Daftar Peralatan yang diusulkan dalam Penawaran,
bersama dengan usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan di lapangan. Setiap
perubahan pada peralatan maupun personil yang diusulkan dalam Pena-waran harus memperoleh
persetujuan dari Direski Pekerjaan. dalam item pekerjaan ini sudah termasuk :
1. Sewa Tanah
2. Mobilisasi Peralatan
3. Fasilitas Kantor :
1. Base Camp
2. Kantor
3. Barak
4. Bengkel
5. Gudang, dan lain-lain
4. Pemeriksaan laboratorium
5. As buit Drawing
6. Papan Proyek
1. Galian Biasa
Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasikan sebagai galian batu, galian
struktur, galian sumber bahan (borrow excavation) dan galian lainnya. Pekerjaan ini dilaksanakan
setelah pengukuran dan pemasangan bowplank
- Analisa Waktu yang dibutuhkan :
a. Sumber daya tenaga yang dibutuhkan adalah :
1. Pekerja
2. Mandor
Waktu yang dibutuhkan :
4. Timbunan Pilihan
Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan
berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan, dan dilakukan didaerah oprit jembatan, Untuk
mencegah gangguan terhadap pelaksanaan abutment dan tembok sayap jembatan, Kontraktor harus
menunda sebagian pekerjaan timbunan pada oprit setiap jembatan di lokasi-lokasi yang ditentukan oleh
Direksi Pekerjaan, sampai waktu yang cukup untuk mendahulukan pelaksanaan abutment dan tembok
sayap, selanjutnya dapat diperkenankan untuk menyelesaikan oprit dengan lancar tanpa adanya resiko
gangguan atau kerusakan pada pekerjaan jembatan.
- Analisa Waktu yang dibutuhkan :
a. Sumber daya tenaga yang dibutuhkan adalah :
1. Wheel Loader :
2. Dump Truck :
3. Motor Grader :
4. Vibro Roller :
5. Water Tanker :
Waktu yang dibutuhkan : dengan kebutuhan tenaga perhari :
1. Wheel Loader =
2. Dump Truck =
3. Motor Grader =
4. Vibro Roller =
5. Water Tanker =
- Jam kerja efektif 5 jam/hari
- Kebutuhan tenaga fluktuatif
DIVISI 7. STRUKTUR
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Umum
Tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari kayu, beton, dan
atau baja, yang digunakan untuk meneruskan (mentransmisikan) beban-beban permukaan ke
tingkat-tingkat permukaan yang lebih rendah di dalam massa tanah (Bowles, 1991).
Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah yang
berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang
cukup untuk memikul berat bangunan dan beban yang bekerja padanya (Sardjono HS, 1988).
Atau apabila tanah yang mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul berat
bangunan dan seluruh beban yang bekerja berada pada lapisan yang sangat dalam dari
permukaan tanah kedalaman > 8 m (Bowles, 1991).
Fungsi dan kegunaan dari pondasi tiang pancang adalah untuk memindahkan atau
mentransfer beban-beban dari konstruksi di atasnya (super struktur) ke lapisan tanah keras
yang letaknya sangat dalam.
1. Untuk mengangkat beban-beban konstruksi diatas tanah kedalam atau melalui sebuah
stratum/lapisan tanah. Didalam hal ini beban vertikal dan beban lateral boleh jadi terlibat.
2. Untuk menentang gaya desakan keatas, gaya guling, seperti untuk telapak ruangan bawah
tanah dibawah bidang batas air jenuh atau untuk menopang kaki-kaki menara terhadap
guling.
3. Memampatkan endapan-endapan tak berkohesi yang bebas lepas melalui kombinasi
perpindahan isi tiang pancang dan getaran dorongan. Tiang pancang ini dapat ditarik
keluar kemudian.
Tanah, pada kondisi alam, terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau
tanpa kandungan bahan organik. Butiran-butiran tersebut dapat dengan mudah dipisahkan
satu sama lain dengan kocokan air. Material ini berasal dari pelapukan batuan, baik secara
fisik maupun kimia. Sifat-sifat teknis tanah, kecuali oleh sifat batuan induk yang merupakan
material asal, juga dipengaruhi oleh unsur-unsur luar yang menjadi penyebab terjadinya
pelapukan batuan tersebut.
Istilah-istilah seperti kerikil, pasir, lanau dan lempung digunakan dalam teknik sipil
untuk membedakan jenis-jenis tanah. Pada kondisi alam, tanah dapat terdiri dari dua atau
lebih campuran jenis-jenis tanah dan kadang-kadang terdapat pula kandungan bahan organik.
Material campurannya kemudian dipakai sebagai nama tambahan dibelakang material unsur
utamanya. Sebagai contoh, lempung berlanau adalah tanah lempung yang mengandung lanau
dengan material utamanya adalah lempung dan sebagainya.
Tanah terdiri dari 3 komponen, yaitu udara, air dan bahan padat. Udara dianggap tidak
mempunyai pengaruh teknis, sedangkan air sangat mempengaruhi sifat-sifat teknis tanah.
Ruang diantara butiran-butiran, sebagian atau seluruhnya dapat terisi oleh air atau udara. Bila
rongga tersebut terisi air seluruhnya, tanah dikatakan dalam kondisi jenuh. Bila rongga terisi
udara dan air, tanah pada kondisi jenuh sebagian (partially saturated). Tanah kering adalah
tanah yang tidak mengandung air sama sekali atau kadar airnya nol (Hardiyatmo, 1996).
Pondasi adalah bagian terendah bangunan yang meneruskan beban bangunan ketanah
atau batuan yang berada dibawahnya. Klasifikasi pondasi dibagi 2 (dua) yaitu:
1. Pondasi dangkal
Pondasi dangkal adalah pondasi yang mendukung beban secara langsung dengan
kedalaman Df/B seperti :
a. Pondasi telapak yaitu pondasi yang berdiri sendiri dalam mendukung kolom
(Gambar 2.1b).
2. Pondasi dalam
Pondasi dalam adalah pondasi yang meneruskan beban bangunan ke tanah keras atau
batu yang terletak jauh dari permukaan dengan kedalaman Df/B , seperti:
a. Pondasi sumuran (pier foundation) yaitu pondasi yang merupakan peralihan antara
pondasi dangkal dan pondasi tiang (Gambar 2.1d), digunakan bila tanah dasar
yang kuat terletak pada kedalaman yang relatif dalam, dimana pondasi sumuran
nilai kedalaman (Df) dibagi lebarnya (B) lebih besar 4 sedangkan pondasi dangkal
Df/B ≤ 1.
b. Pondasi tiang (pile foundation), digunakan bila tanah pondasi pada kedalaman
yang normal tidak mampu mendukung bebannya dan tanah kerasnya terletak pada
kedalaman yang sangat dalam (Gambar 2.1e). Pondasi tiang umumnya
berdiameter lebih kecil dan lebih panjang dibanding dengan pondasi sumuran
(Bowles, 1991).
(c)
(d) (e)
Gambar 2.1 Macam-macam tipe pondasi : (a) Pondasi memanjang, (b) Pondasi telapak, (c)
Pondasi rakit, (d) Pondasi sumuran, (e) Pondasi tiang ( Hardiyatmo,H.C., 1996 )
Pondasi tiang pancang dapat digolongkan berdasarkan pemakaian bahan, cara tiang
meneruskan beban dan cara pemasangannya, berikut ini akan dijelaskan satu persatu.
Tiang pancang dapat dibagi kedalam beberapa kategori (Bowles, 1991), antara lain:
Pemakaian tiang pancang kayu ini adalah cara tertua dalam penggunaan tiang
pancang sebagai pondasi. Tiang kayu akan tahan lama dan tidak mudah busuk apabila tiang
kayu tersebut dalam keadaan selalu terendam penuh di bawah muka air tanah. Tiang pancang
dari kayu akan lebih cepat rusak atau busuk apabila dalam keadaan kering dan basah yang
selalu berganti-ganti.
Tiang pancang kayu ini sangat cocok untuk daerah rawa dan daerah-daerah dimana
sangat banyak terdapat hutan kayu seperti daerah Kalimantan, sehingga mudah memperoleh
balok/tiang kayu yang panjang dan lurus dengan diameter yang cukup besar untuk di gunakan
sebagai tiang pancang.
Tiang pancang ini dapat memikul beban yang besar ( >50 ton untuk setiap tiang ), hal
ini tergantung dari dimensinya. Dalam perencanaan tiang pancang beton precast ini panjang
dari pada tiang harus dihitung dengan teliti, sebab kalau ternyata panjang dari pada tiang ini
kurang terpaksa harus di lakukan penyambungan, hal ini adalah sulit dan banyak memakan
waktu.
Reinforced Concrete Pile penampangnya dapat berupa lingkaran, segi empat, segi delapan
dapat dilihat pada (Gambar 2.2).
Gambar 2.2 Tiang pancang beton precast concrete pile ( Bowles, 1991)
Gambar 2.3 Tiang pancang Precast Prestressed Concrete Pile ( Bowles, 1991 )
1. Dengan pipa baja yang dipancangkan ke dalam tanah, kemudian diisi dengan beton
dan ditumbuk sambil pipa tersebut ditarik keatas.
2. Dengan pipa baja yang di pancangkan ke dalam tanah, kemudian diisi dengan beton,
sedangkan pipa tersebut tetap tinggal di dalam tanah.
Keuntungan pemakaian Cast in Place
• Pembuatan tiang tidak menghambat pekerjan.
• Tiang ini tidak perlu diangkat, jadi tidak ada resiko rusak dalam transport.
• Panjang tiang dapat disesuaikan dengan keadaan dilapangan.
Kerugian pemakaian Cast in Place
• Pada saat penggalian lubang, membuat keadaan sekelilingnya menjadi kotor akibat
tanah yang diangkut dari hasil pengeboran tanah tersebut.
• Pelaksanaannya memerlukan peralatan yang khusus.
• Beton yang dikerjakan secara Cast in Place tidak dapat dikontrol.
Tingkat karat pada tiang pancang baja sangat berbeda-beda terhadap texture tanah,
panjang tiang yang berada dalam tanah dan keadaan kelembaban tanah.
a. Pada tanah yang memiliki texture tanah yang kasar/kesap, maka karat yang terjadi
karena adanya sirkulasi air dalam tanah tersebut hampir mendekati keadaan karat
yang terjadi pada udara terbuka.
Karat /korosi yang terjadi karena udara ( atmosphere corrosion ) pada bagian tiang
yang terletak di atas tanah dapat dicegah dengan pengecatan seperti pada konstruksi baja
biasa.
Kelemahan tiang ini adalah pada tempat sambungan apabila tiang pancang ini
menerima gaya horizontal yang permanen. Adapun cara pelaksanaanya secara singkat
sebagai berikut:
a. Casing dan core ( inti ) dipancang bersama-sama dalam tanah hingga mencapai
kedalaman yang telah ditentukan untuk meletakan tiang pancang kayu tersebut dan
ini harus terletak dibawah muka air tanah yang terendah.
b. Kemudian core ditarik keatas dan tiang pancang kayu dimasukan dalam casing dan
terus dipancang sampai mencapai lapisan tanah keras.
c. Secara mencapai lapisan tanah keras pemancangan dihentikan dan core ditarik
keluar dari casing. Kemudian beton dicor kedalam casing sampai penuh terus
dipadatkan dengan menumbukkan core ke dalam casing.
a. Casing dan core dipancang bersama-sama sampai mencapai kedalaman yang telah
ditentukan di bawah muka air tanah.
b. Setelah mencapai kedalaman yang dimaksud core ditarik keluar dari casing dan
tiang pancang kayu dimasukkan dalam casing terus dipancang sampai mencapai
lapisan tanah keras. Pada pemancangan tiang pancang kayu ini harus diperhatikan
benar-benar agar kepala tiang tidak rusak atau pecah.
c. Setelah mencapai lapisan tanah keras core ditarik keluar lagi dari casing.
d. Kemudian shell berbentuk pipa yang diberi alur spiral dimasukkan dalam casing.
Pada ujung bagian bawah shell dipasang tulangan berbentuk sangkar yang mana
tulangan ini dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat masuk pada ujung atas tiang
pancang kayu tersebut.
Lapisan tanah keras dalam sekali letaknya sehingga tidak memungkinkan untuk
menggunakan cast in place concrete pile, sedangkan kalau menggunakan precast concrete
pile terlalu panjang, akibatnya akan susah dalam transport dan mahal.
Muka air tanah terendah sangat dalam sehingga bila menggunakan tiang pancang kayu
akan memerlukan galian yang cukup dalam agar tiang pancang kayu tersebut selalu
berada dibawah permukaan air tanah terendah.
Adapun prinsip pelaksanaan tiang composite ini adalah sebagai berikut:
a. Casing baja dan core dipancang bersama-sama dalam tanah sehingga sampai pda
kedalaman tertentu ( di bawah m.a.t )
b. Core ditarik keluar dari casing dan tiang pancang kayu dimasukkan casing terus
dipancang sampai kelapisan tanah keras.
c. Setelah sampai pada lapisa tanah keras core dikeluarkan lagi dari casing dan beton
sebagian dicor dalam casing. Kemudian core dimasukkan lagi dalam casing.
d. Beton ditumbuk dengan core sambil casing ditarik ke atas sampai jarak tertentu
sehingga terjadi bentuk beton yang menggelembung seperti bola diatas tiang
pancang kayu tersebut.
e. Core ditarik lagi keluar dari casing dan casing diisi dengan beton lagi sampai padat
setinggi beberapa sentimeter diatas permukaan tanah. Kemudian beton ditekan
dengan core kembali sedangkan casing ditarik keatas sampai keluar dari tanah.
f. Tiang pancang composit telah selesai
Tiang pancang composit seperti ini sering dibuat oleh The Mac Arthur Concrete
Pile Corp.
a. Casing dan core dipasang bersama-sama sehingga casing seluruhnya masuk dalam
tanah. Kemudian core ditarik.
b. Tiang pipa baja dengan dilengkapi sepatu pada ujung bawah dimasukkan dalam
casing terus dipancang dengan pertolongan core sampai ke tanah keras.
c. Setelah sampai pada tanah keras kemudian core ditarik keatas kembali.
d. Kemudian shell yang beralur pada dindingnya dimasukkan dalam casing hingga
bertumpu pada penumpu yang terletak diujung atas tiang pipa baja.bila diperlukan
pembesian maka besi tulangan dimasukkan dalam shell dan kemudian beton dicor
sampai padat.
e. Shell yang telah terisi dengan beton ditahan dengan core sedangkan casing ditarik
keluar dari tanah. Lubang disekeliling shell diisi dengan tanah atau pasir. Variasi
lain pada tipe tiang ini dapat pula dipakai tiang pemancang baja H sebagai ganti
dari tiang pipa.
a. Pipa dengan sumbat beton dicor terlebih dahulu pada ujung bawah pipa baja
dipancang dalam tanah dengan drop hammer sampai pada tanah keras. Cara
pemasangan ini sama seperti pada tiang franki biasa.
b. Setelah pemancangan sampai pada kedalaman yang telah direncanakan, pipa diisi
lagi dengan beton dan terus ditumbuk dengan drop hammer sambil pipa ditarik lagi
ke atas sedikit sehingga terjadi bentuk beton seperti bola.
c. Setelah tiang beton precast atau tiang baja H masuk dalam pipa sampai bertumpu
pada bola beton pipa ditarik keluar dari tanah.
Pondasi tiang pancang menurut cara pemasangannya dibagi dua bagian besar, yaitu:
1. Cara penumbukan
Dimana tiang pancang tersebut dipancangkan kedalam tanah dengan cara
penumbukan oleh alat penumbuk (hammer).
2. Cara penggetaran
Dimana tiang pancang tersebut dipancangkan kedalam tanah dengan cara penggetaran
oleh alat penggetar (vibrator).
3. Cara penanaman
Dimana permukaan tanah dilubangi terlebih dahulu sampai kedalaman tertentu, lalu
tiang pancang dimasukkan, kemudian lubang tadi ditimbun lagi dengan tanah.
a. Cara pengeboran sebelumnya, yaitu dengan cara mengebor tanah sebelumnya lalu
tiang dimasukkan kedalamnya dan ditimbun kembali.
b. Cara pengeboran inti, yaitu tiang ditanamkan dengan mengeluarkan tanah dari
bagian dalam tiang.
c. Cara pemasangan dengan tekanan, yaitu tiang dipancangkan kedalam tanah
dengan memberikan tekanan pada tiang.
d. Cara pemancaran, yaitu tanah pondasi diganggu dengan semburan air yang keluar
dari ujung serta keliling tiang, sehingga tidak dapat dipancangkan kedalam tanah.
2. Cara penggalian
Cara ini dapat dibagi lagi urut peralatan pendukung yang digunakan antara lain :
Dalam pemasangan tiang kedalam tanah, tiang dipancang dengan alat pemukul yang
dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar atau pemukul yang hanya
dijatuhkan. Skema dari berbagai macam alat pemukul diperlihatkan dalam Gambar 2.4a
sampai dengan 2.4d. Pada gambar terebut diperlihatkan pula alat-alat perlengkapan pada
kepala tiang dalam pemancangan. Penutup (pile cap) biasanya diletakkan menutup kepala
tiang yang kadang-kadang dibentuk dalam geometri tertutup.
sendiri. Energi pemukul aksi tunggal adalah sama dengan berat ram dikalikan tinggi jatuh
(Gambar 2.4a).
(a) (b)
(c)
(d) (e)
Gambar 2.4 Skema pemukul tiang : (a) Pemukul aksi tunggal (single acting hammer), (b)
Pemukul aksi double (double acting hammer), (c) Pemukul diesel (diesel hammer), (d)
Pemukul getar (vibratory hammer) ( Hardiyatmo,H.c., 2002 )
Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya, aplikasi
teknologi ini banyak diterapkan dalam metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman, sangat membantu dalam
penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga target waktu, biaya dan mutu
sebagaimana ditetapkan dapat tercapai.
Langkah - langkah dari pekerjaan untuk dimensi kubus/ ukuran dan tiang pancang:
1. Menghitung daya dukung yang didasarkan pada karakteristik tanah dasar yang diperoleh
dari penyelidikan tanah. Dari sini, kemudian dihitung kemungkinan nilai daya dukung
yang diizinkan pada berbagai kedalaman, dengan memperhatikan faktor aman terhadap
keruntuhan daya dukung yang sesuai, dan penurunan yang terjadi harus tidak berlebihan.
2. Menentukan kedalaman, tipe, dan dimensi pondasinya. Hal ini dilakukan dengan jalan
memilih kedalaman minimum yang memenuhi syarat keamanan terhadap daya dukung
tanah yang telah dihitung. Kedalaman minimum harus diperhatikan terhadap erosi
permukaan tanah, pengaruh perubahan iklim, dan perubahan kadar air. Bila tanah yang
lebih besar daya dukungnya berada dekat dengan kedalaman minimum yang dibutuhkan
tersebut,dipertimbangkan untuk meletakkan dasar pondasi yang sedikit lebih dalam yang
daya dukung tanahnya lebih besar. Karena dengan peletakan dasar pondasi yang sedikit
lebih dalam akan mengurangi dimensi pondasi, dengan demikian dapat menghemat biaya
pembuatan pelat betonnya.
3. Ukuran dan kedalaman pondasi yang ditentukan dari daya dukung diizinkan
dipertimbangkan terhadap penurunan toleransi. Bila ternyata hasil hitungan daya dukung
A. Pekerjaan Persiapan
1. Membubuhi tanda, tiap tiang pancang harus dibubuhi tanda serta tanggal saat tiang
tersebut dicor. Titik-titik angkat yang tercantum pada gambar harus dibubuhi tanda
dengan jelas pada tiang pancang. Untuk mempermudah perekaan, maka tiang pancang
diberi tanda setiap 1 meter.
2. Pengangkatan/pemindahan, tiang pancang harus dipindahkan/diangkat dengan hati-hati
sekali guna menghindari retak maupun kerusakan lain yang tidak diinginkan.
3. Rencanakan final set tiang, untuk menentukan pada kedalaman mana pemancangan tiang
dapat dihentikan, berdasarkan data tanah dan data jumlah pukulan terakhir (final set).
4. Rencanakan urutan pemancangan, dengan pertimbangan kemudahan manuver alat. Lokasi
stock material agar diletakkan dekat dengan lokasi pemancangan.
5. Tentukan titik pancang dengan theodolith dan tandai dengan patok.
6. Pemancangan dapat dihentikan sementara untuk peyambungan batang berikutnya bila
level kepala tiang telah mencapai level muka tanah sedangkan level tanah keras yang
diharapkan belum tercapai.
a. Tiang diangkat dan kepala tiang dipasang pada helmet seperti yang dilakukan pada
batang pertama.
b. Ujung bawah tiang didudukkan diatas kepala tiang yang pertama sedemikian sehingga
sisi-sisi pelat sambung kedua tiang telah berhimpit dan menempel menjadi satu.
c. Penyambungan sambungan las dilapisi dengan anti karat
d. Tempat sambungan las dilapisi dengan anti karat.
7. Selesai penyambungan, pemancangan dapat dilanjutkan seperti yang dilakukan pada
batang pertama. Penyambungan dapat diulangi sampai mencapai kedalaman tanah keras
yang ditentukan.
B. Proses Pengangkatan
1. Pengangkatan tiang untuk disusun ( dengan dua tumpuan )
Metode pengangkatan dengan dua tumpuan ini biasanya pada saat penyusunan tiang
beton, baik itu dari pabrik ke trailer ataupun dari trailer ke penyusunan lapangan.
Persyaratan umum dari metode ini adalah jarak titik angkat dari kepala tiang adalah
1/5 L. Untuk mendapatkan jarak harus diperhatikan momen maksimum pada bentangan,
haruslah sama dengan momen minimum pada titik angkat tiang sehingga dihasilkan
momen yang sama.
Pada prinsipnya pengangkatan dengan dua tumpuan untuk tiang beton adalah dalam
tanda pengangkatan dimana tiang beton pada titik angkat berupa kawat yang terdapat
pada tiang beton yang telah ditentukan dan untuk lebih jelas dapat dilihat oleh gambar.
Bantalan
Kepala Tiang
1 3 1
5 L 5L 5L
1
Ujung Tiang 3 L
2
3 L
Permukaan tanah
+
D=0 _
+ Gambar Lintang
Gambar momen
Momen Max
C. Proses Pemancangan
1. Alat pancang ditempatkan sedemikian rupa sehingga as hammer jatuh pada patok titik
pancang yang telah ditentukan.
2. Tiang diangkat pada titik angkat yang telah disediakan pada setiap lubang.
3. Tiang didirikan disamping driving lead dan kepala tiang dipasang pada helmet yang telah
dilapisi kayu sebagai pelindung dan pegangan kepala tiang.
4. Ujung bawah tiang didudukkan secara cermat diatas patok pancang yang telah ditentukan.
5. Penyetelan vertikal tiang dilakukan dengan mengatur panjang backstay sambil diperiksa
dengan waterpass sehingga diperoleh posisi yang betul-betul vertikal. Sebelum
pemancangan dimulai, bagian bawah tiang diklem dengan center gate pada dasar driving
lead agar posisi tiang tidak bergeser selama pemancangan, terutama untuk tiang batang
pertama.
D. Quality Control
1. Kondisi fisik tiang
a. Seluruh permukaan tiang tidak rusak atau retak
b. Umur beton telah memenuhi syarat
c. Kepala tiang tidak boleh mengalami keretakan selama pemancangan
2. Toleransi
Vertikalisasi tiang diperiksa secara periodik selama proses pemancangan berlangsung.
Penyimpangan arah vertikal dibatasi tidak lebih dari 1:75 dan penyimpangan arah
horizontal dibatasi tidak leboh dari 75 mm.
3. Penetrasi
Tiang sebelum dipancang harus diberi tanda pada setiap setengah meter di sepanjang
tiang untuk mendeteksi penetrasi per setengah meter. Dicatat jumlah pukulan untuk
penetrasi setiap setengah meter.
4. Final set
Pamancangan baru dapat dihentikan apabila telah dicapai final set sesuai perhitungan.
Gambar 2.7 Urutan pemancangan : (a) Pemancangan tiang, (b) Penyambungan tiang, (c)
Kalendering/final set
Ditinjau dari cara mendukung beban, tiang dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam
(Hardiyatmo, 2002), yaitu :
1. Tiang dukung ujung (end bearing pile) adalah tiang yang kapasitas dukungnya
ditentukan oleh tahanan ujung tiang. Umumnya tiang dukung ujung berada dalam
zone tanah yang lunak yang berada diatas tanah keras. Tiang-tiang dipancang
sampai mencapai batuan dasar atau lapisan keras lain yang dapat mendukung
beban yang diperkirakan tidak mengakibatkan penurunan berlebihan. Kapasitas
tiang sepenuhnya ditentukan dari tahanan dukung lapisan keras yang berada
dibawah ujung tiang (Gambar 2.6a).
2. Tiang gesek (friction pile) adalah tiang yang kapasitas dukungnya lebih ditentukan
oleh perlawanan gesek antara dinding tiang dan tanah disekitarnya (Gambar 2.9b).
Tahanan gesek dan pengaruh konsolidasi lapisan tanah dibawahnya
diperhitungkan pada hitungan kapasitas tiang.
(b) (b)
Gambar 2.8 Tiang ditinjau dari cara mendukung bebannya ( Hardiyatmo,H.C., 2002 )
Diantara perbedaaan tes dilapangan, sondir atau cone penetration test (CPT)
seringkali sangat dipertimbangkan berperanan dari geoteknik. CPT atau sondir ini tes yang
sangat cepat, sederhana, ekonomis dan tes tersebut dapat dipercaya dilapangan dengan
pengukuran terus-menerus dari permukaan tanah-tanah dasar. CPT atau sondir ini dapat juga
mengklasifikasi lapisan tanah dan dapat memperkirakan kekuatan dan karakteristik dari
tanah. Didalam perencanaan pondasi tiang pancang (pile), data tanah sangat diperlukan dalam
merencanakan kapasitas daya dukung (bearing capacity) dari tiang pancang sebelum
pembangunan dimulai, guna menentukan kapasitas daya dukung ultimit dari tiang pancang.
Kapasitas daya dukung ultimit ditentukan dengan persamaan sebagai berikut :
dimana :
Dalam menentukan kapasitas daya dukung aksial ultimit (Qu) dipakai Metode Aoki
dan De Alencar.
Aoki dan Alencar mengusulkan untuk memperkirakan kapasitas dukung ultimit dari
data Sondir. Kapasitas dukung ujung persatuan luas (qb) diperoleh sebagai berikut :
qca (base)
qb = ............................................................................. (2.2)
Fb
qca (base) = Perlawanan konus rata-rata 1,5D diatas ujung tiang, 1,5D dibawah
ujung tiang dan Fb adalah faktor empirik tergantung pada tipe tanah.
αs
F = qc (side) ........................................................................... (2.3)
Fs
dimana :
Fb = Faktor empirik tahanan ujung tiang yang tergantung pada tipe tanah.
Faktor Fb dan Fs diberikan pada Tabel 2.1 dan nilai-nilai faktor empirik αs diberikan
pada Tabel 2.2.
αs
Tipe Tanah Tipe Tanah αs (%) Tipe Tanah αs (%)
(%)
Lempung
Pasir 1,4 Pasir berlanau 2,2 2,4
berpasir
Lempung
Pasir berlanau
Pasir kelanauan 2,0 2,8 berpasir 2,8
dengan lempung
dengan lanau
Pasir Lanau
3,0 3,4 Lempung 6,0
berlempung berlempung
Pada umumnya nilai αs untuk pasir = 1,4 persen, nilai αs untuk lanau = 3,0 persen dan
nilai αs untuk lempung = 1,4 persen.
Untuk menghitung daya dukung tiang pancang berdasarkan data hasil pengujian
sondir dapat dilakukan dengan menggunakan metode Meyerhoff.
dimana :
qc xAc JHLxK11
Qijin = + ............................................................... (2.5)
3 5
dimana :
Untuk memperoleh kapasitas ijin tiang, maka diperlukan untuk membagi kapasitas
ultimit dengan faktor aman tertentu. Faktor aman ini perlu diberikan dengan maksud :
Qu
Qa = ....................................................................................... (2.6)
2,5
Untuk perencanaan daya dukung tiang pancang dari hasil kalendering yaitu digunakan
metode Modified New ENR.
Qu = …………………………………………….. (2.7)
Ket:
E = Effisiensi hammer
Wp = Berat tiang
WR = Berat hammer
h = tinggi jatuh
WR x h = Energi palu
SF yang direkomendasikan = 6
Cast iron hammer and concrette pile ( whitout cap ) 0.4 - 0.5
a. Pada gambar (a), dapat diperhatikan jika tepi bangunan turun lebih besar dari
bagian tengahnya, bangunan diperkirakan akan retak-retak pada bagian tengahnya.
b. Pada gambar (b), jika bagian tengah bangunan turun lebih besar, bagian atas
bangunan dalam kondisi tertekan dan bagian bawah tertarik. Bila deformasi yang
terjadi sangat besar, tegangan tarik yang berkembang dibawah bangunan dapat
mengakibatkan retakan-retakan.
c. Pada gambar (c), penurunan satu tepi/sisi dapat berakibat keretakan pada bagian c.
d. Pada gambar (d), penurunan terjadi berangsur-angsur dari salah satu tepi
bangunan, yang berakibat miringnya bangunan tanpa terjadi keretakan pada
bagian bangunan.
Selain dari kegagalan kuat dukung (bearing capacity failure) tanah, pada setiap proses
penggalian selalu dihubungkan dengan perubahan keadaan tegangan didalam tanah.
Perubahan tegangan pasti akan disertai dengan perubahan bentuk, pada umumnya hal ini
yang menyebabkan penurunan pada pondasi (Hardiyatmo, 1996).
dimana : I = Io . Rk . Rh . Rμ
dimana : I = Io . Rk . Rb . Rμ
dengan :
Io = Faktor pengaruh penurunan untuk tiang yang tidak mudah mampat (Gambar
2.7).
Rh = Faktor koreksi untuk ketebalan lapisan yang terletak pada tanah keras
(Gambar 2.9).
D = Diameter tiang.
Gambar 2.13 Koreksi angka Poisson, Rμ (Poulus dan Davis) ( Hardiyatmo, H.C., 2002 )
Pada Gambar 2.16, 2.18, dan 2.19, K adalah suatu ukuran kompresibilitas relatif dari
tiang dan tanah yang dinyatakan oleh persamaan :
E p .RA
K= ................................................................................... (2.10)
Es
dengan :
Perkiraan angka Poisson (μ) dapat dilihat pada Tabel 2.5 Terzaghi menyarankan nilai
μ = 0,3 untuk tanah pasir, μ = 0,4 sampai 0,43 untuk tanah lempung. Umumnya, banyak
digunakan μ = 0,3 sampai 0,35 untuk tanah pasir dan μ = 0,4 sampai 0,5 untuk tanah
lempung.
Macam Tanah
Berbagai metode tersedia untuk menentukan nilai modulus elastisitas tanah (Es),
antara lain dengan percobaan langsung ditempat yaitu dengan menggunakan data hasil
pengujian kerucut statis (sondir). Karena nilai laboratorium dari Es tidak sangat baik dan
Dari analisa yang dilakukan secara mendetail oleh Meyerhoff, untuk nilai modulus
elastisitas tanah dibawah ujung tiang (Eb) kira-kira 5-10 kali harga modulus elastisitas tanah
di sepanjang tiang (Es).
(Q + ξQs ) L
S = ..................................................................... (2.12)
A.Ep
dimana :
Qs = Tahanan gesek
Ep = Modulus elastisitas
Nilai ξ tergantung kepada unit tahanan friksi ( kulit ) alami pada sepanjang tiang
terpancang di dalam tanah. Nilai ξ = 0,5 adalah dimana bentuk unit tahanan friksi
( kulit ) alaminya berbentuk seragam atau simetris, seperti persegi panjang maupun parabolic
seragam, umumnya pada tanah lempung atau lanau. Nilai ξ = 0,67 adalah jika bentuk unit
tahanan friksi ( kulit ) alaminya berbentuk segitiga, umumnya pada tanah pasir.
Loading test biasa disebut juga dengan uji pembebanan statik. Cara yang paling dapat
diandalkan untuk menguji daya dukung pondasi tiang adalah dengan uji pembebanan statik.
Interprestasi dari hasil benda uji pembebanan statik merupakan bagian yang cukup penting
untuk mengetahui respon tiang pada selimut dan ujungnya serta besarnya daya dukung
a. Metode Pembebanan
Metode pembebanan dapat dilakukan dengan beberapa cara:
Gambar 2.16 Contoh hasil uji pembebanan statik aksial tekan ( Tomlinson,2001 )
………….. (2.13)
Dimana :
Se = Penurunan elastik
L = Panjang Tiang
Gambar 2.18 Interpretasi daya dukung ultimit dengan metode Davisson M.T
Pengalaman Dalam
No Nama ,abatan Dalam Proyek Jabatan Yang Sarna Pro(esljKeahlian (SKAjSKT)
(Tahun)
I 2 3 4 5 6
1 Alias, ST General Supcritendcy S Ahli Madya Te knik Sipil Terlampir
-
2 Kaidah, ST Site Manager 4 Ahli Madya Teknik Sipil TerJampir
Tahun 1996
a. Nama Proyek : Pembangunan Gedung PUSKUD 3 Unit
b. Lokasi Proyek : Makassar, Sulawesi Selatan
c. Nama Perusahaan : PT. Diar Karu Graha
d. Posisi Penugasan : Pelaksana
e. Pemberi Tugas : PUSKUD, Makassar
f. Alamat : Makassar
Tahun 1998
a. Nama Proyek : Pembangunan Perumahan DOLOG 27 Unit
b. Lokasi Proyek : Makassar, Sulawesi Selatan
c. Nama Perusahaan : PT. Duta Sarana
d. Posisi Penugasan : Site Engginer
e. Pemberi Tugas : DOLOG, Sulawesi selatan
f. Alamat : Makassar
Tahun 2000
a. Nama Proyek : Peningkatan Taxi way Bandara Manday
b. Lokasi Proyek : Makassar, Sulawesi Selatan
c. Nama Perusahaan : PT. Indek
d. Posisi Penugasan : Quality Kontrol
e. Pemberi Tugas : PT. Angkasa Puri, Sulawesi Selatan
f. Alamat : Makassar
Tahun 2001
a. Nama Proyek : Pembangunan Jalan & Drainase Minasa Upa
b. Lokasi Proyek : Makassar, Sulawesi Selatan
c. Nama Perusahaan : PT. Amala Sejahtera
d. Posisi Penugasan : Site Engginer
e. Pemberi Tugas : Pemkot Makassar
f. Alamat : Makassar
Tahun 2002
a. Nama Proyek : Pembangunan Kantor Kejaksaan Bontang
b. Lokasi Proyek : Bontang, Kalimantan Timur
c. Nama Perusahaan : PT. Multi Anugrah Utama
d. Posisi Penugasan : Site Engginer
e. Pemberi Tugas : Pemkot Bontang
f. Alamat : Bontang, Kalimantan Timur
Tahun 2006
a. Nama Proyek : Pembangunan Jalan Bt. Reddi Sangatta
b. Lokasi Proyek : Sangatta, Kalimantan Timur
c. Nama Perusahaan : PT. Mitra Utama Selaras
d. Posisi Penugasan : Site Engginer
e. Pemberi Tugas : Pemkab. Sangatta
f. Alamat : Sangatta, Kalimantan Timur
Tahun 2009
a. Nama Proyek : Pemb. Jalan Lingkar Luar Nunukan
b. Lokasi Proyek : Nunukan, Kalimantan Timur
c. Nama Perusahaan : PT. Gerbang Borneo
d. Posisi Penugasan : Site Engginer
e. Pemberi Tugas : Pemkab. Nunukan
f. Alamat : Nunukan, Kalimantan Timur
dan seterusnya.
Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika
terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga maka
saya siap untuk digugurkan dari proses pelelangan ini.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Tahun 2008
a. Nama Proyek : Pemb. Jalan dan maintenance
b. Lokasi Proyek : Areal Tambang Tandung Mayang
c. Nama Perusahaan : PT. Kaka Rahayu
d. Posisi Penugasan : Surveyor
e. Pemberi Tugas : PT. Kitadin
f. Alamat : Bontang
Tahun 2009
a. Nama Proyek : Pemb. Jalan Lingkar Luar Nunukan
b. Lokasi Proyek : Nunukan, Kalimantan Timur
c. Nama Perusahaan : PT. Gerbang Borneo
d. Posisi Penugasan : Surveyor
e. Pemberi Tugas : Pemkab. Nunukan
f. Alamat : Nunukan, Kalimantan Timur
Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika
terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga maka saya
siap untuk digugurkan dari proses pelelangan ini.
SAFRI KAIDA, ST
Direktur
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
7. Pengalaman Kerja
Tahun 2005 - 2007
a. Nama Proyek : Trunkline Maintenance Service
b. Lokasi Proyek : Areal Vico Indonesia
c. Nama Perusahaan : PT. Novita Graha Mulia
d. Posisi Penugasan : Logistik
e. Pemberi Tugas : PT. Vico Indonesia
f. Alamat : Muara Badak
Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika
terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga maka saya
siap untuk digugurkan dari proses pelelangan ini.
Tahun 2009
a. Nama Proyek : Pemb. Jalan Lingkar Luar Nunukan
b. Lokasi Proyek : Nunukan, Kalimantan Timur
c. Nama Perusahaan : PT. Gerbang Borneo
d. Posisi Penugasan : Logistik
e. Pemberi Tugas : Pemkab. Nunukan
f. Alamat : Nunukan, Kalimantan Timur
Tahun 2010
a. Nama Proyek : Pemb. Jalan dan drainase
b. Lokasi Proyek : Areal Pembangunan Pabrik Ammonium Nitrate
c. Nama Perusahaan : PT. Graha Mandala
d. Posisi Penugasan : Werehouse
e. Pemberi Tugas : PT. Rekayasa Industri
f. Alamat : Kota Bontang
Tahun 2011
a. Nama Proyek : Pemb. Rumah Layak Huni
b. Lokasi Proyek : Kab. Nunukan
c. Nama Perusahaan : PT. Novi Aurelia Perkasa
d. Posisi Penugasan : Logistik
e. Pemberi Tugas : Dinas PU TK. I Kaltim
f. Alamat : Samarinda
Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika
terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga
maka saya siap untuk digugurkan dari proses pelelangan ini.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Tahun 2004
a. Nama Proyek : Pembangunan Jalan Bt. Reddi Sangtta
b. Lokasi Proyek : Sangatta
c. Nama Perusahaan : PT. Mitra Utama Selaras
d. Posisi Penugasan : Logistik
e. Pemberi Tugas : DPU Kab. Sangatta
f. Alamat : Sangatta
g. Waktu pelaksanaan : 15 Jul 2004 s/d 21 Nov 2005
Tahun 2006
a. Nama Proyek : Pemb. SMP 1 Unggulan Nunukan
b. Lokasi Proyek : Kab. Nunukan
c. Nama Perusahaan : PT. Borneo Abadi Jaya Mandiri
d. Posisi Penugasan : Logistik
e. Pemberi Tugas : DPU Kab. Nunukan
f. Alamat : Kota Bontang
g. Waktu pelaksanaan : 03 Mei 2006 s/d 07 Nov 2006
Tahun 2009
a. Nama Proyek : Pemb. Jalan Lingkar Luar Nunukan
b. Lokasi Proyek : Nunukan, Kalimantan Timur
c. Nama Perusahaan : PT. Gerbang Borneo
d. Posisi Penugasan : Logistik
e. Pemberi Tugas : Pemkab. Nunukan
f. Alamat : Nunukan, Kalimantan Timur
g. Waktu pelaksanaan : 25 sep 2008 s/d 28 Apr 2009
Tahun 2010
a. Nama Proyek : Pemb. Work Shop
b. Lokasi Proyek : Site Tandung Mayang
c. Nama Perusahaan : PT. Lam Hot Mauli
d. Posisi Penugasan : Pelaksana
e. Pemberi Tugas : PT. Pama Persada
f. Alamat : Kota Bontang
g. Waktu pelaksanaan : 08 Feb 2010 s/d 10 Nov 2010
Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika
terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga maka saya
siap untuk digugurkan dari proses pelelangan ini.
Tahun 2008
a. Nama Proyek : Pemb. Jalan dan maintenance
b. Lokasi Proyek : Areal Tambang Tandung Mayang
c. Nama Perusahaan : PT. Kaka Rahayu
d. Posisi Penugasan : Administrasi
e. Pemberi Tugas : PT. Kitadin, Site Tandung Mayang
f. Alamat : Kota Bontang
g. Waktu pelaksanaan : 09 Mar 2008 s/d 10 Apr 2008
Tahun 2009
a. Nama Proyek : Service Jalan Area
b. Lokasi Proyek : Site Plant PT. Badak, NGL
c. Nama Perusahaan : PT. Nur Maulana
d. Posisi Penugasan : Administrasi
e. Pemberi Tugas : PT. Badak, NGL
f. Alamat : Kota Bontang
g. Waktu pelaksanaan : 09 Mar 2009 s/d 10 Nov 2009
Tahun 2010
a. Nama Proyek : Peningkatan Jalan Cut Nyak Dien
b. Lokasi Proyek : Kec. Bontang Utara
c. Nama Perusahaan : PT. Lam Hot Mauli
d. Posisi Penugasan : Administrasi
e. Pemberi Tugas : Dinas PU Bontang
f. Alamat : Kota Bontang
g. Waktu pelaksanaan : 08 Feb 2010 s/d 09 Mei 2010
Tahun 2011
a. Nama Proyek : Peningkatan Jalan Tembus Pupuk Kaltim
b. Lokasi Proyek : Kota Bontang
c. Nama Perusahaan : PT. Long Segar
d. Posisi Penugasan : Administrasi
e. Pemberi Tugas : Dinas P.U Bontang
f. Alamat : Bontang
g. Waktu pelaksanaan : 26 Apr 2011 s/d 27 Jul 2011
Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika
terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga maka saya
siap untuk digugurkan dari proses pelelangan ini.
ALI.~S, S'l
TELAH MEMENUH I SEMUA r.:ItSYAtt"TA~ DAN KETENTU AN 'fANG DITETA
PKAN OLEH
ASOSIAS I TENAGA ABU KON5TRUKS
IIN:>ONES1A, 5EiUNGGA DENGAN
1)EM IKIAN,
DEm"v.v. MENDAl'ATKAN SERTIFI
KAT IN! UNTUK DERPRAKTEK ~r:DflGAl :
t.H Ll MUDA
PELAKSANA 5TRDKTUR
011 ETAI'!{A~ ;)!]M <.!.! UIt
TA,'CC:,',L
,.
DIREG1$TR',SIOL;';H
LEM BAGA PENGEt~6ANGAr-: ,,
JASA KON STR;JYSI NA510"'l AL
DAO AN rELAKS ANA ,I
" , . r
'-:";';:'!..f~·'L"
• - •
.. "
---
"
~ .. -;:- -.~ .." \.- ~- -_.'-
L'rHVEKS ITA~ r'W~ l !M INDONESIA
;·h..i$li:N IJt l iVERSITY OF 1~CONE5 I A
Nomor· UIJ~; t:= ; ' tl2E<,'FTS SL·ur';:li~99Q \ ~', (/1 f i,.J __...J.!..:...JJ. t ,\: :-1}1
I.J ,\ ZMI " G lnIF I(.\TF" ;'~I
Diberik an kepada • Tr,is is ~.j certify that· ,J
Nan"'; . N:;;1l1':;
- . j..t.;.....::.;\ ":"""':'.
.\ Ii" ,
.
~';ij
. .
. •._,.J..:....J:
I?,/
.5'.. .....:0./
~
::~\ .,
~' '-:'-----'
.,
- --"
~.,~!)~ ;..\(~~: ,asi . .!!};cr=,= '.,,'.1('" l'~ u m t>,,::r ~:· 2 IS ';N · P I !,t...K·!I.'1.11/1 9S3
.....;.\ ,.;..:. ':,' \ ~,;
T;;nggai Yl ,,;ish:i.t - G r c':::":E:i:;~ u=;e
\ '. ; ,\ I
12 P ~ bru(;r i
I T /! - '-v""W
19C!6
-.,.....,'., .. .,.
,.. ~, .r.~t~
~.
....... , :, "
,,J. ".o...:.!
>..:1
(etah rT'. ~!':;rnpL' ~ sega la persiar;;:.:;n y. ng d l t ~:-. :l:~:;:' t!rll uk f1lemp,;r:J~ch IJ,-:.zah I= ;:ida Universitas ~,~uslim Indonesia
has SUC:5STully z::::corr:p;;shed all requi ,'elllents f.:r :i': !'! i?tIJi,IlIlcn t of In~! certi (jc2~~ al Moslem University of Ir.,jor.esia.
. :;:""'"-'-',;
~'''''.
r.!......J·] c.;.~,
_ -'..J...;b, i ;,!" "\ ,...J...;. J~....
.lr"""-..., J '_. .
~ :'>..!..I ~ J....h..,.jl .bJ r- ~ ...
. >·!1. ....._.!l , J.!" I..;-- ....
\ .!..a...I.
r..~;~.;ss;!r
2 Sya'l =" I.o!l:i H ~
,. :...~\t
, j- ,
.
~.-::--::-"'o~-
_ .•·•·.. e~ _ -:::r 1
0 ,;.
r: . j... ..: ~ ~.• ~
f.1/-::. •• _ _ "~
. ,.~-1'Z-;-:.....
\'.\ .. ··-o.!uf.
,..•
':;- '. _. ~ -',. . , . y;; ~ .. .... . .-/~
~
,,; . . _. -r,;o . ...r .....;.!.-j/:'O'/r:~~~ ,' .... , :1< ~ ,
.<\ -0~~.rz-:\:.:'\
-D"n~~
1
,. .. , "
.,..,· . . "",,,.,'t.
.~
r"· .
r
t ~\ fJ..~· j.l !"
. ~-'I... \".,,-.j ..;,
: ',:;:(>,t t'1 . ~
.. {(
.' ~~~...
' 7,- . /1
.H.
. . .. .....~
Rarr:f'lH..'":.:·
?rof:"pr. i.~a.:':S·::Jr
'1,:.,\:-, ....
.." ~
. ... ~
~~-:;"
. ::-- .;:,:;'.//.~." '
...:~ Ir; H: Iskandar BP.,,,Sc.
i"·'· ~' ;I'
:'. .= 1~0-:; :; Si3 I!.:;:.; ::·~"/ ..':. .... _... 5
' ....":-_::;.1...
11'1):- O·c.::
_ .. ') " '"
.
'
.;
..
'"' a~~oId
11' U '1 * .
.' .
.:".... ~ ~ .
,';
".
.'
Nomor seri ljazah 3. U ·.4..7.0.9.
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 ( UNTAG ) SEMARANG
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil
Program Studi Teknlk SipU
S t atus Dlakul berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 0789/0/1987 tanggal ~2 Desem ber 1987
tjazah ini diserahkan setetah yang borsangkutan memenuhi semua persyaratan yang ditentukan dan kepadanya
dilimpahkan segala wewenang dan hak yang berhubungan dengan Ijazah yang dimilildnya.
'i
"'-=-'""-_~ftandasahkan oltih : ..-- .---~-
..:... ,'7 ~('/;.f:;--..
\C.,\\) i K~nator
"
,/
.:':t
, .... -
',"/-'
•..
_ .' . ,
\ "' ~
KAN
"S1 .
'f'. F
Kopertis Wilayah VI
'~....
: w.., ..:4.\lX ' 19,_
lJ 'J 9
.'
'
~)~
/ :<;1""
I!i·:'\l.~i ,:,,' ,
\\~~JM
-"
.1\ .., ~ ".0{
".'
~l-'il>fj.
~ ''1 . ~ ' "
v'
\
J- - - .
1, .;:,\W,'e!'_¥~H.[/);~
'::' \ T~ : IWII-
\:-.,<>,)'-..
0-
/~
_ '1.1~~'" ~.Jf
'''MA k' >-', '~\.,
';',
/
SUJA NTO
-
~'
', ::'::C; 'I>Rf'lF:' RllljNY HANITIJO SOEMITRO, SH / ' " .' DRS
.. --.;;:;;:
~.
~
__ N ,I.P, : 130350517
....-______
~/
.•.. Nrp.' : 111301
L
f'AOVlNSI KALIMANTAN TIMUR
KOTA kONTANG
, «14010101$1DOO.
, II HillIn IIOVrT'lHO IOI!MHI
..... I(._
JT....".VTII'Utlll GoL Omll~.
,,-IIiK.'
III..... '
O••
.. , . """" 11TH Key ,
"
(""" "'''It il' ".",.~t.bI'
, .....
, 1'
"',
PERNYATAAN
AHLI MADYA
PELAKSANA JALAN
Saya berpnji :
1. Akan patuh mdaksanakan Kode Etik Profesi yang ditetapkan oleh ATAKI.
Anggota ATAKI No ..
17.05.060159-6598
Ditetapkan di:
Jakarta
Tangsal:
IS-May-20lO
1"1
~
ASOSIASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA
INDONESIAN SOCIETY OF CONSTRUCTION EXPERT
044391
SERTIFIKAT KEAHLIAN
No. _...~ P lll\1:9.N.l ~A, T~ ~I6~I2QJ9. ..... .
JASA KONSTRUKSI DAN PERATURAN PEMER1NTAH NOMQR 28, 29, DAN 30 TAHUN 2000.
AHLI MADYA
PELAKSANA JALAN
DlTETAPKAN 01 JAKARTA
TANGGAL
IS-May-2010
PENGURUS rUSAT
ASOSIASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA
KETUA UMUM
OJREGISTRAS10LEH
LEMBAGA PENGEMMNGAN
JASA KONSTRUKSI NASIONAL
BADAN PELAKSANA
Jr. SOEMARJANTO. MM h
DlREKTUR
Xrtifik.1l ini berlaku selama 3 tahun sejak tanggal dilttapkan
I I
l~
';' ,tJw
B'
~;;;.:
DEPARTEMENPEN~;~;~~~~~~~J~~"
REPUBLIK 1~""I~ 1
No.DH::1('Mk 07 08700
PT. NOVITA GRAHA MULIA
CONTRACTORS - 5 1 I'LlERS - RENTALS & SERVICES
JI. MT. Haryono Komplek Ruko Tamansari Sulcit Mutlara (WIKA) Siok A. 1 No. 17
Balikpapan 76125 - Kalimantan Timur
Phone: (+62-.542) - 873241, Fax. (+62..s42) 873011 E-mail: [email protected]
CERTIFICATE EMPLOYMENT
NO. 1981ADMINGM - BDKNll12009
Had been employed by PT. Novita Graha Telah dipekerjakan kepada PT. Novita Graba
Mulia, under contract service with VICO Mulia, dalam kontrak kerja dengan VICO
Indonesia Bid 34230, as the following Indonesia Bid, 34230 dengan keterangan
information: sebagai berikut :
Remarks
Keterangan we wish to express our thanks for his eUarts and participation 011 his
assegment and wish him success in the future.
Kami mengucapkan terima kasih atas usaha dan partisipasinya selama
Bertugas dan semoga lebih berhasil pada masa mendatang.
Dengan terbitnya surat ini, maka segala sesuatu yang berhubungan dengan pemutusan hubungan kerja
telah diterima dengan baik dan tidak ada tuntutan apapun dikernudian hari.
.,
PT. NOVITA GRANA MU
CONTRACTORS . SUPPLlER~ • REIHALS & SERVICES
JI. MT. Haryono Komplek Ruko Tamansarl Bukit MuUara (WIKA) BlokA. 1 No, 17
... u .. OIZA
Balikpapan 76125 - Kalimantan "Timur
Pl10ne : (+62-642) - 873241, Fax. (+62-542) 873011 E-mail: [email protected]
CERTffICATEEMPLOYMENT
NO. 055/ADMlNGM • BDKJVI1!2007
Had been employed by PT. Novita Graha Telah dipekerjakan kepada PT. Novit. Grahn
Mulia, under contract service with VIeO Muli., dal.m konlmk kerja dengan VICO
Indonesia Bid 23330, as the following Indonesi. Bid, 23330 dengan kelerangan
information: sebagai berikut :
Remarks
Keterangau we wish to express our thanks for his ettorts and participation on his
asscgment and wish him success in the future.
Kami mengncapkan terima kasih atas llsaha dan partisipasinya sclama
Bertugas dan semoga lebih berhasil pada masa mendatang.
Dengan terbitnya sural ini, maka segala sesualu yang berhubungan dengan pemutusan hubungan kerja
telah diterima dengan baik dan tidak ada tllntutan apapun dikemudian hari.
.,
- ,
SEBTIFIKAT
NO: 309/SIlRT/IV/03
TELAH MENGIKUTI
PELATIIIAN KESELAMATAN
DAN KESEDATAN KEBJA
YANG DlSELENGGARAKAN
BPD GAPENSI KALIMANTAN TlMUR
BEKERJASAMA DENGAN
PUSLATJAKONS DEPARTEMEN KIMPRASWIL
~
1~;;~~~ BALAI PELATIHAN
KONSTRUKSI
r, ..,.)
,
, YUFITA TRIYANTi
Nlr~: 0 11196111
I,h ir di Pontianak laogg;1 2 Junl 1978
It;a h mc.:nytlts:ai k 30 dtngar. bJ i k 112D memtnuhi sr:3la !:,,-arlt ~ tndidik :1 n PJd:J
Pr.~r.", ;IUO' Teknik Sipil .Ieb ,cbab iiu kepadanya uibtriii'!VlfIlfta.
Dt-kan P.eklor
;3~: UIt:lS Td ~ njk T:;!.njlln~pur ~
/.
.:'. : fJ.:-/jL
,
.,)
.
-'"
,--;'--
/" '
'"
. i '.• u:?R'/"·
II_~ • ·oJ,....;'I "' O~O
I ....
• - '1"'! " ... ". '7'" - .' ?
I ' ;I ~' I S I : ~ .... :J . ...
,
~
ASOSlASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA
INDONESIAN SOCIETY OF CONSTRU CTION EXPERT
ATAKI
SERTIFIKAT KEAHLIAN
032226
3171 RlHVI91IlA T AKI"KAJI\'IWtN
ASOS1AS I Tll\"AG.-\ AHll KO, ... TRl 'K..;[ l'DO:'\l~!.\ DL'(..'\ ['I \IE').\,.I,,, " [1,\11\\,\
FIRMAN FADHILAH , ST
TEUH \ IEME;-";LIII SE\lliA PERS)',-\R.\T.\' D\' K TE'S l ':'\1 DITE1\rKA [Ii
U;-":C,C \l
{)6·Arr ·l(\(19
I'E:'\GlJRlS rC".\T
.\$OSIA51 Tl'\.\G:\ ·nl ll KO'STRU.:51 J'\[)(,'t''',.\
OI REG ISTRA$IOLEll
LEM BAGA P E :\ GH. l n:\)\;GA~
1
:'\0 RcgiSlrasl
J
,••"
,
AhlLI MUDA
P ELAKSA N A STRU KTU R
•
! -\\..In 1nt"I11.liUhl ~c·g.l1J \..lllnIU,m hukUtn \.111): ~,lh hrrl.I!..U dllcmp.ll
1
JlIJk-..ln.t\...mnl,1 kJr. ,[ ~.\\ ~
o to ko
Jakarta
-.llggal
l1b,Apr-:!l"llIQ
j ••
_IU-.
1
--.. ~s~96 J
Nomor: 52!UII·Sl!IVARSI257.70f07
, i1RfBJtJ
UNIVERSIT AS ISLAM INDONESIA
IJAZAH
Dengan rahmat Allah SWT Universitas Islam Indonesia menyatakan bahwa.
Pirman Padliilali
NPM : 02512522
Lahir di Klaten. 09 Maret 1985
Telah mem.nuhi persyaratan pendidikan sarjana pada
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
Terakreditasi A.
Fakultas Teknik 5ipil dan Perencanaan
• K.padanya diberikan gelar
SARJANA TEKNIK (ST)
beserta segala hak dan kewajlban yang melekat pada gelar tersebut.
Dr. fr. H. Ruzarclr. MS. Prof. Dr. H. Edy Suandl HamId, M.Ec.'/o
$AIIIARINDf. ;
Dengan ;r.1menyatakan bahwa :
. ~uiono
•
NJM.: J8613018
L"hir di: S-">ja-. 19~ 1'179
'.
telah menyelesaikan dengan baik dan memenuhi segala syarat Pendidi~
Teknik Sipil oleh sebab itu kepadanya
KcWa Jnrusqu,
(]U
~
r
-
- - -#
ScRTIFlKAT KEAHUAN
034108
334H/ 11ll9l1ATAKIIS KANnOO9
No. .................. .................................................
~
SUJONO, A. Md
TEtAH MEMENUHI SEMUA PERSYARA1AN DAN KETE NTUA:'\ YANG DITETAPK,IN OLEti
A5051A51 TENAGA AIRI KON$TRUK$I I1\JCNESiA. SEHI!\GGA O£:!\'GAN CEMiJ..: IAN
uER'-IAK MENDJ\PATKAN SERTIFIKAT INI Uf\TUK IlERPIV\KT~K Sf-MG/I I :
AHU MlCDA
rEL~KSANASTRUKTUR
rEI\'CURL'S rU5AT
:\50511\51 T1:::-:;\(;,\ i\!ill "O:\'5T"l'''~1 1'1" .1:-'1 .
OIREG1STRASI..)LEH
LEMBhGA P=NGEMBANGAf'
J ASA KONST Rt:KSl NASIONAL
BAO/,N PELA!<SAN';'
~
'.'i(
. . C- ,.1-.:--...... _,_
"~'. MM
_ _,_,._SOEMAI\JANTO. /.J..
OIREKTU R
Satifikat ini bcrlaku sd ;;;l'IiI .3 12hun scj;l.k unSf:11dilct:lphn ---.- ------ -
No_Rcgistn.si ; 1.1.202.)!J7.09.081232
"
Daftar Peralatan Utama
Sewa/Sewa
No /enis Perala tan /umlah Kapasitas LokasiSekarang
1 2 3
4 , "
BeJi/MiJik
6
1 Dumptruck 2 Unit
20 Ton Nunukan I Sewa/Kerjasama
I
Direktu r
..... PI1T1lA SENDIlll PIlllTAHA
1\iIUt•• u, eelVlWACi_ • ft. . . . . . . A'I'&UI '*
I. N a m a : SUNOl SENORA
lSI PERJANJIAN
Sehubungan dengan adanya Pelelangan Pekerjaan (Tender) Proyek APBD Tingkat I Provinsi
Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2012 di Samarinda, Nama Paket pekerjaan Pembangunan
Jembatan Lingkar Pulau Nunukan, Maka Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sebagaimana tersebut
diatas sepakat mengadakan Perjanjian kerjasama sebagai berikut :
1. Pihak Kesatu memberikan bantuan kerjasama kepada Pihak Kedua untuk menyelesaikan
Pekerjaan tersebut diatas sesuai batas waktu yang ditetapkan apabila tender tersebut diatas
dimenangkan oleh Pihak Kedua .
2. Dalam menyelesaikan paket pekerjaan tersebut Pihak Kedua dapat mempergunakan alat
maupun peralatan yang dimiliki oleh Pihak Kedua (terlampir) sesuai dengan kebutuhan volume
pekerjaan pada ,pekerjaan Pembangunan Jembatan Lingkar Pulau Nunukan sampai
selesai.
Demikian surat perjanjian ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
SUNOl SENORA
r\i,.ol,h .,.
PI. PIJ'I'IIA SENORA PRATAMA
DAFTAR PERALATAN
Nil ~
r I iii.
Direktur
REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (IKDN)
A Barang
I
lasa
Manajemen Proyek Dan
III 158.738.400,00
Perekeyasaan - 158.738.400,00 158.738.400,00
IV Alat Kerja j Fasilitas Kerja 95.243.040,00 - 95.243.040,00 95.243.040,00
-
V lasa Umum 63.495.360,00 - 63.495.360,00 63,495.360,00 I
Direktul'
ANALISA TEKNIS SATUAN PEKERJAAN
PROYEK :
NAMA KEGIATAN : Jembatan Grider Bentang 20 m
NAMA PEKERJAAN : Pembangunan Jembatan Lingkar Pulau Nunukan
PROP / KAB / KODYA : KALIMANTAN TIMUR
ITEM PEMBAYARAN NO. : 7.6 (7)
JENIS PEKERJAAN : Penyediaan Tiang Pancang Baja
SATUAN PEMBAYARAN : Kg
A. TENAGA
B. BAHAN
C. PERALATAN
- Shovel loader
- Bulldozer
- Excavator
- Dumptruck
- Vibratory compactor / tamper
- Generator set
- Alat ukur TO / Theodolit TO /, waterpass dan rambu-rambunya
- Concrete Mixer
I-1
Patok yang digunakan berukuran minimal (5 x 7) cm2. Patok harus keras,
dicat pakai meni dan posisinya tidak boleh berubah selama pelaksanaan
konstruksi. Sebelum pekerjaan fisik dimulai posisi-posisi patok tersebut
harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi / Pengawas Lapangan.
1). Titik awal dan akhir sumbu jalan diikatkan kepada titik-titik polygon.
Masing-masing buah patok beton diletakkan di tepi daerah penguasaan
jalan sebagai titik penolong.
3). Patok-patok tersebut diberi tanda dan nomor urut serta dibedakan dari
patok polygon.
I-2
Ruangan yang diperlukan untuk keperluan tersebut adalah ruang pengawas
dari Direksi/ Konsultan, minimum 4m x 6m, dengan perlengkapan 4 buah meja
tulis kursi kerja, 1 buah lemari Arsip, 1 set meja kursi tamu, 1 (satu) Unit
Komputer & Printer, Soft/ White Board, sebuah ruangan untuk keperluan rapat
kemajuan pekerjaan (minimum 6m x 6m) serta air dan listrik kerja.
Direksi Keet ini dibuat untuk jangka waktu penggunaan minimal sama dengan
lama pelaksanaan pekerjaan, terbuat atas konstruksi semi permanent dan
seluruhnya akan menjadi milik Pemberi Kerja setelah pelaksanaan proyek
berakhir, kemudian Kontraktor wajib memelihara kebersihan
halaman/bangunan dan melakukan perbaikkan-perbaikkan direksi keet selama
pelaksanaan pekerjaan berlangsung, sesuai dengan petunjuk-petunjuk Direksi.
b. Photo proyek dibuat berwarna, dicetak yang jelas dan bersih ukuran post
card.
I-3
d. Direksi/Konsultan Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan kontraktor
berdasarkan Rencana Kerja tersebut.
b. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi
syarat kesehatan bagi semua petugas dan pekerja yang ada di bawah
kekuasaan kontraktor.
c. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak
dan bersih bagi semua petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan
di lapangan pekerjaan untuk para pekerja tidak diperkenankan, kecuali
untuk penjaga keamanan.
Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja
wajib diberikan oleh kontraktor sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
I-4
1.9. PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN
a. Semua bahan material yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat
yang telah ditentukan.
b. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam dihitung dari jam
diterimanya surat permohonan pemeriksaan, tidak terhitung hari libur/raya,
tidak dipenuhi oleh Direksi/Konsultan Pengawas, Kontraktor dapat
meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap
telah disetujui Direksi/Konsultan Pengawas. Hal ini dikecualikan bila
Direksi/Konsultan Pengawas minta perpanjangan waktu.
I-5
diperbaiki. Biaya pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi tanggungan
Kontraktor.
I-6
4. Dalam hal dimana salah satu pihak tidak dapat menyetujui hasil
pengujian dari bahan penguji tersebut, maka pihak tersebut berhak
mengadakan pengujian tambahan pada Badan/Lembaga lain yang
memenuhi persyaratan badan penguji tersebut di atas.
I-7
b. Gambar kerja tersebut harus mendapat persetujuan dari Direksi/Konsultan
Pengawas.
I-8
BAB II
PEKERJAAN TANAH
2. Tingkat Pekerjaan
a. Pembersihan akan dilaksanakan di atas sebuah daerah yang luas
sampai batas akhir dari semua pekerjaan permanen atau
sebagaimana diarahkan lain oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
Pekerjaan ini akan terdiri dari pembongkaran dan pembuangan
segala sesuatu diatas permukaan tanah termasuk dahan yang
bergantungan kecuali benda tersebut diperintahkan
Direksi/Konsultan pengawas untuk ditinggalkan tanpa diganggu.
Bahan-bahan yang dibersihkan akan termasuk, tetapi tidak perlu
dibatasi pada pohon, tanggul, balok, semak, belukar, rumput,
tembolok bagian-bagian tumbuhan yang lepas dan struktur, kecuali
ditentukan untuk ditempat lain.
II - 1
c. Pada daerah galian dan di bawah timbunan yang kurang dari 1,00
m, maka semua tunggul, akar dan benda lain yang tidak
dikehendaki harus dibongkar sampai suatu kedalaman yang
ditentukan sesuai gambar rencana.
II - 2
c. Galian biasa akan terdiri dari semua galian yang tidak
diklasifikasikan sebagai galian batu.
2. Toleransi Dimensional
a. Ketinggian akhir, garis dan bentuk setelah galian tidak boleh
berbeda dari yang ditentukan yaitu lebih dari 20 mm pada setiap
titik
e. Pada setiap saat sewaktu para pekerja atau lainnya berada didalam
galian dan bahkan bila hanya sekali-sekali, harus merendahkan
kepala mereka dibawah permukaan tanah disekitarnya, maka
kontraktor harus menempatkan seorang pengawas keamanan dan
kemajuan. Setiap saat peralatan galian yang tidak digunakan
(cadangan) dan perlengkapan pertolongan pertama (P3K) harus
tersedia pada tempat pekerjaan galian.
II - 3
4. Pembetulan Pekerjaan yang Kurang Memuaskan
Pekerjaan galian yang tidak memenuhi kriteria toleransi diatas harus
dibetulkan oleh kontraktor sebagai berikut :
5. Bangunan Utililitas
a. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk memperoleh setiap
informasi yang ada tentang keberadaan serta lokasi bangunan
utilitas di bawah tanah dan untuk memperoleh serta membayar
setiap perijinan yang diperlukan atau pemberian hak lainnya untuk
melaksanakan galian yang disyaratkan oleh Kontrak.
II - 4
digunakan, kecuali sebaiknya diarahkan lain oleh Direksi/Konsultan
Pengawas. Pembongkaran harus dikerjakan dengan cara yang
sedemikian rupa hingga tidak menganggu atau merusak struktur
atau formasi yang telah selesai.
8. Prosedur Penggalian
a. Prosedur umum
Galian harus dilaksanakan sampai kelandaian, garis dan
ketinggian yang ditentukan dalam Gambar atau diperintahkan
oleh Direksi/Konsultan Pengawas dan harus meliputi
pembuangan semua bahan-bahan yang ditemukan, termasuk
tanah, batuan, batu-bata batu beton, pasangan batu dan bahan-
bahan perkerasan jalan lama.
II - 5
Ketentuan dari persiapan tanah dasar harus diterapkan seperti
ketentuan dalam Bab ini.
II - 6
b. Timbunan yang tercakup oleh ketentuan dari pekerjaan ini akan
dibagi dalam 2 jenis yaitu timbunan dengan bahan-bahan terpilih.
Timbunan dengan bahan-bahan terpilih akan digunalan pada
saluran air dan lokasi serupa dimana bahan-bahan timbunan biasa
yang lebih plastis akan lebih sukar untuk dipadatkan secara
memuaskan. Timbunan dengan bahan-bahan terpilih juga. akan
digunakan untuk stabilisasi lereng atau pekerjaan pelebaran
timbunan bila lereng diperlukan karena ruang atau pembatasan
lainnya, dan untuk pekerjaan timbunan lainnnya dalam hal kekuatan
timbunan adalah suatu faktor penting.
2. Toleransi Dimensional
a. Kelandaian dan ketinggian yang diselesaikan setelah pemadatan
tidak boleh lebih tinggi 10 mm, atau 20 mm lebih rendah dari yang
ditentukan atau disetujui.
c. Permukaan akhir lereng tanggul tidak boleh berbeda dari garis profil
yang ditentukan lebih dari 10 cm tebal.
3. Penjadwalan Kerja
Agar dibuat penjadwalan kerja yang disesuaikan dengan kondisi
lapangan sehingga tidak menghambat proses pekerjaan.
II - 7
5. Pembetulan Pekerjaan yang Memuaskan
a. Timbunan akhir yang tidak sesuai dengan penampang melintang
yang ditentukan atau harus diperbaiki dengan menggaru
permukaan tersebut dan membuang atau menambah bahan-bahan
sebagaimana diperlukan, disusul dengan pembentukan dan
pemadatan kembali.
b. Timbunan yang menjadi jenuh karena hujan atau banjir atau hal
lainnya setelah dipadatkan secara memuaskan sesuai dengan
spesifikasi ini, pada umumnya tak akan memerlukan pekerjaan
perbaikan asalkan sifat bahan-bahan dan kerataan permukaan
masih memenuhi persyaratan dari spesifikasi ini.
c. Perbaikan yang tidak memenuhi persyaratan, sifat atau kepadatan
bahan-bahan dari spesifikasi ini harus sebagaimana diarahkan
Direksi/Konsultan Pengawas dan dapat meliputi pemadatan
tambahan, penggaruan kemudian disusul dengan pengaturan kadar
air dan pemadatan kembali atau pembuangan dan penggantian
bahan-bahan.
a. Timbunan Biasa
Timbunan yang digolongkan sebagai timbunan biasa akan
terdiri dari tanah atau bahan-bahan batuan yang digali yang
disetujui oleh Direksi/ Konsultan Pengawas sebagai bahan-
bahan yang memenuhi syarat untuk penggunaan dalam
pekerjaan permanen.
II - 8
Bila digunakan dalam situasi pemadatan dengan kondisi jenuh
atau banjir tidak dapat dihindari, maka timbunan pilihan harus
terdiri dari pasir bahan-bahan butiran bersih lainnya. dengan
suatu Indeks Plastisitas maksimum 6%.
b. Peralatan
Tipe peralatan pemadatan lainnya mungkin diperbolehkan sesuai
kondisi lapangan dan sesuai Standar Proctor Energy.
b. Penempatan Timbunan
Timbunan harus ditempatkan pada permukaan yang
dipersiapkan dan disebarkan merata serta bila dipadatkan akan
memenuhi toleransi ketebalan lapisan yang ditentukan, dimana
lebih dari satu lapisan yang akan ditempatkan, maka lapisan
tersebut harus sedapat mungkin sama tebalnya.
II - 9
sementara dari lembaran baja tipis yang secara bertahap akan
ditarik sewaktu penempatan timbunan dan bahan drainase
porous dilaksanakan.
c. Pemadatan
Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan
maka setiap lapisan harus dipadatkan secara menyeluruh
dengan alat pemadat yang cocok dan layak serta disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas sampai suatu kepadatan yang
memenuhi persyaratan yang ditentukan.
II - 10
BAB III
PEKERJAAN STRUKTUR
A. PEKERJAAN BETON
1. UMUM
a. Uraian
1). Pekerjaan ini akan terdiri dari pembuatan semua struktur beton
termasuk, beton tak bertulang, beton bertulang dan beton
Pratekan ditambah bagian beton dari struktur komposit, sesuai
dengan Spesifikasi ini dan garis ketinggian kelandaian dan
ukuran yang tampak pada gambar atau sebagaimana diarahkan
oleh Direksi Teknik/Konsultan Pengawas.
III - 1
3). Ketentuan dari BS, CP 114 (lihat 3.(1).e). dibawah) akan
ditetapkan keseluruhannya pada pekerjaan beton, kecuali bila
bertentangan dengan ketentuan dari Spesifikasi ini, dalam hal
mana ketentuan dari Spesifikasi ini harus menentukan.
1). Drainase
2). Galian dan urugan kembali untuk struktur
3). Baja tulangan untuk beton
1. Jaminan Kualitas
2. Toleransi Dimensi
III - 2
5). Toleransi menurut ketinggian :
Puncak beton penutup dibawah pondasi ………….± 10 mm
Puncak beton penutup dibawah pelat injak ……….± 10 mm
Puncak kolom, tembok kepala dan
Balok melintang ……….……………………………...± 10 mm
Puncak pelat lantai …………………………………...± 10 mm
3. Standar Rujukan
III - 3
AASHTO 153 - 75 : Karat Busa Penyumbat sebagai
Pengisi "Expansion Joint-
perkerasan Bahu dan Bangunan
Struktur.
AASHTO 173 - 60 : Campuran Panas Jenis Elastis untuk,
Sambungan Perkerasan Bahu.
AASTHO 213 - 74 : Bahan-bahan Pengisi untuk
Expansion Joint untuk Perkerasan
Bahu dan Bangunan Struktur.
4. Pengajuan
III - 4
Penumpukan harus diatur untuk menjamin bahwa semen yang
diterima, terdahulu selalu digunakan yang pertama kali. Semen
yang rusak oleh kelembaban harus dibuang dan dipindahkan
dari pekerjaan.
6. Kondisi Pekerjaan
III - 5
3). Pembetulan pekerjaan beton yang retak atau bergeser
harus sesuai dengan ketentuan dari Spesifikasi.
2. MATERIAL
a. Semen
1). Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus
merupakan jenis semen Portland yang memenuhi AASTHO M
85 kecuali jenis IA, IIA, IIIA dan IV zat campuran pemasak
udara harus tidak boleh digunakan kecuali diizinkan lain oleh
Direksi Teknik/Konsultan pengawas.
2). Kecuali diizinkan lain oleh Direksi Teknik/Konsultan Pengawas
maka hanya produk dari satu pabrik untuk setiap jenis semen
Portland harus digunakan diproyek.
b. Air
Air yang digunakan dalam mencampur, merawat atau penggunaan
lain yang direncanakan harus bersih dan bebas dari setiap zat-zat
yang merugikan seperti lemak, garam, asam, basa, gula dan zat
organik. Air harus diuji sesuai dan memenuhi persyaratan AASHTO
T 26, air dengan kualitas sebagai air minum dapat digunakan tanpa
pengujian.
III - 6
2). Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran
partikel terbesar tidak lebih besar daripada ¾ dari jarak
minimum antara batang tulangan atau antara batang tersebut
dengan acuan atau antara perbatasan lainnya dalam jarak
dimana pekerjaan beton harus ditempatkan.
d. Sifat Agregat
1). Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari partikel yang
bersih dan keras yang diperoleh dan pemecahan batu padas
atau batu besar bulat, atau dengan menyaring dan mencuci
(bila perlu) kerikil dan pasir sungai.
e. Zat Campuran
Zat campuran atau setiap tambahan lainnya, atau semen yang
mengandung aditif tidak boleh digunakan kecuali dengan
persetujuan dari Direksi Teknik/Konsultan Pengawas Teknik. Zat
campuran bila dirinci atau diizinkan harus sesuai dengan
persyaratan dari AASHTO M 194-74.
III - 7
3. PENCAMPURAN DAN PENAKARAN
a. Rencana Campuran
Proporsi bahan-bahan dan berat takaran ditentukan dengan
menggunakan metoda yang dirinci dalam BS CP 114 dan batas-
batas yang diberikan dalam Tabel 3.1. (3).a.
b. Campuran Percobaan
Kontraktor harus menentukan proporsi campuran dan bahan-bahan
yang diusulkan dengan membuat dan menguji campuran percobaan
dengan kehadiran Direksi Teknik/Konsultan Pengawas, dengan
menggunakan jenis instruksi dan peralatan yang sama seperti yang
akan digunakan untuk pekerjaan. Campuran percobaan harus
dianggap dapat diterima asal memenuhi semua persyaratan sifat
campuran yang dirinci dalam Pasal 3.1.(3).c. dibawah.
III - 8
Tabel 3.1.(3).c. Persyaratan Sifat Campuran
Kekuatan Karakteristik (kg/cm2)
Slump (mm) *)
Contoh Kubus Contoh Silinder
Kelas 15 x 30 cm
15 cm
Beton
Tidak
7 hr 28 hr 7 hr 28 hr Digetarka
Digetarka
n
n
K-400 285 400 240 330 20-50 -
K-350 250 350 210 290 20-50 -
K-250 180 250 150 210 20-50 -
K-225 150 225 125 190 20-50 -
K-175 115 175 95 145 30-60 50-80
K-125 85 125 70 105 30-60 50-80
BO - - - - - -
Catatan : *) Dalam hal ini dipakai pompa beton untuk menaruh beton,
slump dari beton dapat berada diantara 75-25 (mm)
4). Contoh yang diuji kuat tekannya harus diuji di laboratorium yang
dilengkapi secara layak dan disetujui oleb Direksi
Teknik/Konsultan Pengawas. Kontraktor harus bertanggung
jawab untuk mengangkut contoh pengujian dari tempat kerja ke
laboratorium dan harus mengambil tindakan pencegahan untuk
mencegah kerusakan terhadap contoh selama penanganan,
pengangkutan dan penyimpanan.
III - 9
5). Bila hasil pengujian 7 hari kekuatan beton di bawah yang dirinci
dalam tabel 5.1.(3).c., maka Kontraktor tidak boleh mengecor
beton selanjutnya hingga penyebab dari hasil yang rendah
tersebut telah diketahui dengan pasti dan sampai diambil
langkah-langkah untuk menjamin produksi beton memenuhi
spesifikasi hingga memuaskan Direksi Teknik/Konsultan
Pengawas.
"
i
i l
Dimana av kekuatan percobaan rata - rata
n
" 2
i - av
S penyimpana n standar
i l n 1
III - 10
N 4 6 8 10 12 14 16
K 1.17 0.83 0.67 0.58 0.52 0.48 0.44
d. Penyesuaian campuran
1). Bila sifat mudah dikerjakan dari beton tidak dapat diperoleh
dengan proporsi semula direncanakan oleh Direksi
Teknik/Konsutan Pengawas, maka ia akan membuat perubahan
berat agregat sebagaimana diperlukan, asalkan dalam hal
bagaimanapun kadar semen yang direncanakan semula tidak
diubah, juga tidak pada perbandingan air/semen yang
ditetapkan dengan pengujian kuat tekan yang mengakibatkan
kekuatan yang memadai harus ditingkatkan.
III - 11
e. Penakaran Agregat
1). Semua beton harus ditakar berdasarkan berat. Jika digunakan
semen kantung, maka jumlah penakaran harus sedemikian
hingga jumlah semen yang diperlukan adalah sama dengan
satu kantung semen utuh atau lebih. Agregat harus diukur
secara terpisah berdasarkan berat. Ukuran setiap penakaran
tidak akan melebihi kapasitas kecepatan alat pencampur.
4. PENGECORAN
a. Persiapan Tempat Kerja
1). Kontraktor harus membongkar setiap struktur yang ada, yang
harus diganti dengan pekerjaan beton baru atau yang harus
dibongkar untuk memberi tempat bagi pekerjaan beton baru.
Pekerjaan pembongkaran tersebut harus dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini.
III - 12
terlihat pada gambar atau ditunjukkan oleh Direksi
Teknik/Konsultan Pengawas sesuai dengan ketentuan dalam
spesifikasi ini dan harus membebaskan serta membongkar
suatu daerah yang cukup luas disekitar tapi pekerjaan beton
untuk menjamin dapat dicapainya seluruh bagian pekerjaan
tersebut. Tempat berjalan yang mantap harus disediakan bila
perlu untuk menjamin bahwa, semua bagian dari pada
pekerjaan dapat diawasi dengan mudah dan aman.
III - 13
maupun sewaktu pengecoran beton. Perancah harus didirikan
diatas telapak yang memadai dengan cara yang disetujui
Direksi Teknik/Konsultan Pengawas. Perancah dapat dalam hal
tertentu ditunjang pada struktur yang sudah dibangun. Dalam
hal tersebut, maka Kontraktor harus mengajukan kepada
Direksi Teknik/Konsultan Pengawas secara tertulis semua
informasi beban perancah terhadap struktur. Direksi
Teknik/Konsultan Pengawas harus memberikan persetujuan
secara tertulis untuk rencana, memulai pekerjaan.
5). Acuan yang dibuat dapat berupa dari kayu atau baja, dengan
sambungan yang kedap terhadap adukan dan cukup kaku
untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama
pengecoran, pemadatan dan perawatan.
6). Acuan untuk permukaan yang terbuka harus ditutupi baik oleh
kayu dengan ketebalan yang merata dengan papan acuan
pemisah scbagaimana diperlukan dan disetujui, maupun oleh
logam keras tanpa cacat yang akan merusak kualitas
permukaan akhir beton. Tidak akan digunakan bentuk logam
yang menekuk dan berkarat. Acuan harus ditumpukan pada
semua tepi yang tajan dan harus diberikan siku-siku dalam hal
semua ketidakrataan. Kayu kasar boleh digunakan untuk
permukaan yang tidak tampak pada struktur akhir.
7). Sernua kayu harus padat, beban dari lengkung, puntir, getah,
goncangan, simpul besar dan lepas, tepi bergelombang atau
kerusakan lainnya yang mempengaruhi kekuatan atau
penampilan dari stuktur akhir.
III - 14
8). Semua bentuk haruslah dipasang dan dipertahankan benar-
benar menurut garis-garis yang. ditunjukkan hingga beton
cukup mengeras. Bila bentuk tampak kurang memuaskan
dalarn segala hal, baik sebelum atau selama pengecoran beton,
maka Direksi Teknik/Konsultan Pengawas boleh
memerintahkan agar pekerjaan dihentikan sampai kerusakan
telah diperbaiki.
c. Pengecoran
1). Kontraktor harus memberitahukan Direksi Teknik/Konsultan
Pengawas secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum ia
bermaksud untuk memulai dengan pengecoran beton, atau
untuk melanjutkan pengecoran beton bila operasi telah ditunda
untuk perioda waktu lebih dari 24 jam. Pemberitahuan harus
meliputi lokasi pekerjaan, sifat pekerjaan, kelas beton serta
tanggal dan waktu pencampuran beton, Direksi Teknik/
Konsultan Pengawas akan mensahkan penerimaan dan
III - 15
pemberitahuan tersebut dan harus memeriksa acuan dan
tulangan baja. Kontraktor tidak boleh mengecor beton tanpa
persetujuan Direksi Teknik/Konsultan Pengawas secara tertulis.
4). Tidak ada beton boleh digunakan bila tidak dicor dalam posisi
akhir dalam bagian acuan dalam waktu 30 menit setelah air
ditambahkan pada campuran tersebut.
7). Bila dicor kedalam struktur yang mempunyai acuan sulit dan
tulangan baja yang rapat, maka beton harus dicor dalam
lapisan horizontal yang tidak lebih dari 15 cm.
10). Air tidak diizinkan melimpah atau naik pada pekerjaan beton
dalam waktu pengecoran 24 jam.
III - 16
11). Segera sebelum pengecoran beton, maka Kontraktor harus
memeriksa semua perancah dan baji-baji serta harus membuat
semua penyesuaian yang diperlukan. Perhatian harus diberikan
untuk menjamin bahwa penurunan dan lendutan minimum yang
disebabkan berat beton. Cara-cara yang sesuai seperti papan
penunjuk harus disiapkan oleb Kontraktor sehingga Direksi
Teknik/Konsultan Pengawas dapat dengan mudah mengukur
penurunan atau pergeseran acuan lainnya timbul, dimana dapat
mengakibatkan tidak dapat memenuhi rencana, maka
pengecoran beton tidak boleh diteruskan sampai tindakan
perbaikan disediakan hingga memuaskan Direksi
Teknik/Konsultan Pengawas. Bila tindakan yang tidak
memuaskan tidak disediakan sebelum pembentukan awal dan
beton pada daerah yang dipengaruhi, maka pengecoran beton
tidak boleh diteruskan dan suatu turap harus dipasang pada
suatu lokasi yang ditentukan oleh Direksi Teknik/Konsultan
Pengawas. Semua beton cor diluar turap tersebut harus
dipindahkan.
d. Sambungan Konstruksi
1). Sambungan konstruksi harus dicor seperti terlihat pada gambar.
Bila sambungan tersebut tidak terlihat, maka kontraktor harus
mempersiapkan suatu jadwal pembetonan untuk setiap struktur
untuk disetujui oleh Direksi Teknik/Konsultan Pengawas.
Sambungan konstruksi tidak boleh terletak pada pertemuan dari
bagian konstruksi kecuali sebaiknya ditetapkan.
III - 17
yang tidak direncanakan yang disebabkan oleh hujan atau
kemacetan persediaan beton atau penangguhan pekerjaan oleh
Direksi Teknik/Konsultan Pengawas.
e. Pemadatan
1). Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis yang
disetujui untuk dioperasikan dalam beton tersebut. Bila
diperlukan, penggetaran harus ditambah dengan pamadatan
adukan beton dengan tangan dan menggunakan alat-alat yang
sesuai untuk menjamin pemadatan yang layak dan memadai.
Penggetar tidak boleh digunakan untuk mengangkut beton dari
satu titik ke titik lain didalam bagian acuan.
5. PEKERJAAN PENYELESAIAN
a. Pembongkaran Acuan
Bagian acuan dan perancah tidak boleh dibongkar tanpa izin Direksi
Teknik/ Konsultan Pengawas. Izin Direksi Teknik/Konsultan
Pengawas tidak akan membebaskan Kontraktor dari tanggung
jawab untuk keamanan pekerjaan. Pada waktu acuan dibongkar
dan tanpa kecuali setiap bagian acuan kayu boleh tertinggal dalam
III - 18
beton. Pembongkaran perancah untuk struktur menerus atau konsol
harus diarahkan oleh Direksi Teknik/Konsultan Pengawas atau
harus sedemikian rupa hingga struktur tersebut secara bertahap
mencapai tegangan izinnya. Bila pengujian kekuatan beton
digunakan untuk pembongkaran bagian acuan dan penunjang,
maka pembongkaran tersebut harus boleh dimulai sampai beton
mencapai 70 % dari kekuatan rencana yang ditentukan.
Bagian tepi acuan yag tidak menunjang beban tidak akan dibongkar
selama 3 hari berlalu setelah pengecoran beton kecuali untuk
memberikan kemudahan penyelesaian.
b. Penyelesaian Permukaan
1). Permukaan beton harus diselesaikan segera setelah
pembongkaran bagian acuan, semua perlengkapan logam yang
telah digunakan untuk menahan bagian acuan dan bagian
acuan yang melalui badan beton, harus dipindahkan atau
dikurangi.
III - 19
4). Persyaratan tambahan untuk penyelesaian permukaan
diberikan dibawah secara umum penyelesaian yang dibentuk
yang tidak terlihat harus merupakan kelas F1 dan penyelesaian
yang dibentuk F2, penyelesaian lainnya yaitu kelas F3, seperti
penyelesaian yang berusuk untuk bergerigi harus sebagai
ditunjukan pada gambar. Kontraktor, bila diperintahkan oleh
Direksi Teknik/Konsultan Pengawas, harus menyiapkan papan
percobaan dan penyelesaian yang terbuka sebelum
pembetonan. Papan itu harus berisi tulangan untuk mewakili
bagian terpadat terdapat dari suatu bagian dan akan dicetak
dari beton yang akan digunakan dalam pekerjaan. Beton harus
dipadatkan dengan metoda yang digunakan dalam pekerjaan.
III - 20
Kelas Ul - Beton harus dibuat dengan ketinggian dan kerataan
yang seragam untuk menghasilkan suatu bidang dengan
permukaan yang bersusun atau berbukit seperti diuraikan
dalam kontrak, tidak boleh ada pekerjaan yang lebih lanjut yang
dilakukan pada permukaan kecuali jika digunakan sebagai
tahap pertama untuk penyelesaian Kelas U2 dan Kelas U3.
c. Perawatan
1). Setelah pengecoran, maka beton harus dilindungi dari
pengeringan awal, suhu yang terlampau tinggi, angin keras dan
gangguan mekanis. Beton harus dipelihara dengan kehilangan
kelembaban yang minimal dan suhu yang relatif tetap untuk
suatu perioda khusus guna menjamin hidrasi yang layak dari
semen dan pengeras beton.
III - 21
yang dilakukan dan disetujui oleh Direksi Teknik/Konsultan
Pengawas.
2). Bila seluruh jumlah kontrak dari satu kelas beton tertentu yang
frekuensi pengujian yang ditetapkan pada (a) di atas
menyediakan kurang dari lima pengujian untuk suatu kelas
beton tertentu, maka pengujian tersebut harus dilaksanakan
pada contoh, sekurang-kurangnya lima penakaran terpilih
secara sembarang.
d. Pengujian Tambahan
Kontraktor harus melaksanakan pengujian tambahan yang mungkin
diperlukan untuk menetapkan kualitas bahan-bahan campuran atau
pekerjaan beton akhir, sebagaimana disarankan oleh Direksi
Teknik/Konsultan Pengawas. Pengujian tambahan demikian dapat
meliputi:
III - 22
4). Pengujian lainnya sebagaimana ditetapkan oleh Direksi
Teknik/Konsultan Pengawas.
c. Standar rujukan
A.C.1. 315 Buku Pegangan Standar praktis untuk detail
struktur beton bertulang, Institut beton Amerika.
d. Toleransi
1). Toleransi untuk pembuatan (fabrikasi) harus seperti yang
disyaratkan dalam ACI 315.
III - 23
2). Baja tulangan harus dipasang sedemikian sehingga selimut
beton yang menutup bagian luar dari baja tulangan adalah
sebagai berikut :
(i) 3.5 crn untuk beton yang tidak terbuka langsung terhadap
udara atau terhadap air tanah atau terhadap bahaya
kebakaran.
III - 24
disimpan tanpa menyentuh tanah dan dilindungi dari
pengkaratan atau pelapisan bahan-bahan yang merusak.
f. Pelaporan
1). Sebelum memesan material, seluruh daftar pesanan dan
diagram pembengkokan harus disediakan oleh Kontraktor untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi Teknik/Konsultan
Pengawas, dan tidak ada material yang dipesan sebelum daftar
tersebut serta diagram pembengkokan disetujui.
(2) Baja tulangan yang cacat sebagai berikut tidak akan diijinkan
dalam pekerjaan :
III - 25
diperbaiki dengan mengganti menggunakan batang yang baru
yang dibengkokkan dengan benar dan sesuai dengan bentuk
dan ukuran yang diisyaratkan.
(4) Kontraktor harus menyediakan fasilitas di tempat kerja untuk
pemotongan dan pembengkokkan tulangan, baik bila
melakukan pemesanan biaya tulangan yang telah
dibengkokkan maupun tidak, dan harus menyediakan stok yang
cukup dan batang lurus ditempat, untuk pemnbengkokan yang
dibutuhkan untuk memperbaiki kekeliruan atau penggantian.
2. MATERIAL
a. Baja Tulangan
1). Baja tulangan harus baja polos atau berulir kelas 40 yang
memenuhi persyaratan AASHTO M31 - 77, atau lainnya yang
disetujui oleh Direksi Teknik/Konsultan Pengawas.
III - 26
3. PEMBUATAN DAN PENEMPATAN
a. Pembengkokan
1). Terkecuali ditentukan lain oleh Direksi Teknik/Konsultan
Pengawas, seluruh tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin dan sesuai dengan prosedur ACI 315,
menggunakan batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari
tekukan-tekukan, bengkokan-bengkokan atau kerusakan. Bila
penggunaan panas untuk pembengkokan di lapangan disetujui
oleh Direksi Teknik/Konsultan Pengawas tindakan pengamanan
harus diambil untuk menjamin bahwa sifat fisik dari baja tidak
banyak berubah.
III - 27
6). Pengelasan dari baja tulangan tidak akan diijinkan terkecuali
diperinci dalam Gambar atau secara khusus diijinkan oleh
Direksi Teknik/ Konsultan Pengawas secara tatulis. Bila Direksi
menyetujui pengelasan dari penyambungan, maka sambungan
dalam hal ini adalah las tumpu ujung yang menembus penuh
yang memenuhi kebutuhan dari AWS D 2.0. pendinginan bend
alas dengan air tidak diijinkan.
9). Bila tulangan tetap dibiarkan terbuka untuk suatu periode yang
cukup panjang, maka harus secara keseluruhan dibersihkan
dan dipulas dengan adukan semen.
10). Tidak boleh ada bagian tulangan yang telah ditempatkan boleh
digunakan untuk memikul perlengkapan penghantar beton,
jalan pendekat, lantai kerja atau beban konstruksi lainnya.
C. PEKERJAAN BAJA
1. PENJELASAN UMUM
1). Pekerjaan stuktur baja adalah bagian-bagian yang dalam Gambar
rencana dinyatakan sebagai struktur baja, juga bagian-bagian yang
menurut sifat strukturnya memakai baja, seperti kolom, balok,
rangka atap, rangka dinding dan lain-lain.
2. MATERIAL
III - 28
1). Baja-baja profil dan pipa sesuai dengan Fe-360 atau BJ-37 menurut
PPBBI atau ASTM A-36, dengan tegangan. leleh. sebesar 3600
kg/cm2.
3). Baut baja tegangan tinggi sesuai dengan ASTM A-325 F (High
Strenght Friction Grip).
3. PABRIKASI
1). Umum
Tukang-tukang yang digunakan harus dari tenaga-tenaga ahli pada
bidangnya dan melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai
dengan petunjuk-petunjuk Direksi Teknik/Konsultan Pengawas dan
ketelitian utama diperlukan untuk menjamin bahwa seluruh bagian
dapat cocok satu dengan lainnya pada waktu pemasangan. Direksi
Teknik/Konsultan Pengawasan mempunyai kebebasan sepenuhnya
untuk setiap waktu melakukan pemeriksaan pekerjaan, tidak satu
pekerjaan dibongkar atau disiapkan untuk dikirim sebelum diperiksa
dan disetujui.
III - 29
3). Meluruskan
Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat, maka semua pelat
harus diperiksa kerataanya, semua batang-batang diperiksa
kelurusannya, harus bebas dari puntiran, bila perlu harus diperbaiki
sehingga bila pelat-pelat disusun akan terlihat rapat seluruhnya.
III - 30
Pelat-pelat yang akan dilas harus bebas dari kotoran-kotoran besi,
minyak cat, karet atau lapisan lain yang dapat mempengaruhi mutu
las. Las dengan retak susut, retak pada bahan dasar, berlubang
dan kurang tepat letaknya harus disingkirkan
8). Mengebor
Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila
memungkinkan, maka semua pelat, potongan-potongan dan
sebagainya harus dijepit bersama-sama untuk- membuat lubang
dan dibor menembus seluruh tebal sekaligus. Bila menggunakan
baut pas pada salah satu lubang maka lubang ini dibor lebih kecil
dan kemudian baru diperbesar untuk mencapai ukuran sebenarnya.
Cara lain adalah bahwa batang-batang dapat dilubangi tersendiri
dengan menggunakan mal.
III - 31
10). Memberi tanda untuk pemasangan akhir
Setelah montase percobaan serta setelah mendapat persetujuan
Direksi Teknik, tetapi belum dilepas setiap bagian harus diberi
tanda yang jelas (dengan pahatan dan cat). Cat dari warna yang
berbeda yang digunakan untuk membedakan bagian-bagian yang
sama. Dua copy dari gambar rencana yang menyatakan dengan
tepat, tanda-tanda itu, oleh kontraktor pabrikasi diberikan dengan
Cuma-Cuma kepada Direksi Teknis dan kontraktor Montase dari
bangunan itu pada saat pengiriman-pengiriman pekerjaan baja itu.
(2). BAUT MUR DAN CINCIN BAUT (SELAIN DARI BAJA KERAS)
Semua baut dan mur, hitam atau pas harus mempunyai kepala yang
ditempa, tepat konsentris dan siku dengan batangnya dengan kepala
serta mur yang hexagonal (kecuali bila jenis kepala yang lain
disyaratkan pada gambar rencana). Batang baut haruslah lurus dan
baik. Bila dipakai baut pas, diameternya, harus seperti diameter yang
tertera pada gambar rencana dan harus dikelompokkan dengan cermat
sesuai dengan ukuran panjang batangnya yang tak berulir. Diameter
III - 32
lubang cincin baut adalah 1,50 mm lebih besar dari diameter baut. Baut
stel haruslah baut hitam yang 1,50 mm lebih kecil dari diameter baut.
Baut stel haruslah baut hitam yang 1,50 mm lebih kecil dari diameter
lubang dimana digunakan.
(3). BAUT BAJA KERAS, MUR DAN CINCIN BAUT
Baut baja keras, mur dan cincin baut, bila disyaratkan untuk disediakan
oleh Kontraktor Montase untuk dipakai dipekerjaan dengan ukuran-
ukuran seperti yang tertera pada gambar rencana.
E. PEMASANGAN (Erection)
(1). UMUM
Kontraktor Montase harus menyediakan seluruh perancah dan alat-alat
yang diperlukan dan mendirikanya ditempat pekerjaan, memasang dan
mengeling dan atau baut dan atau las seluruh pekerjaan besi.
III - 33
Pekerjaan besi tidak boleh dipasang sebelum cara, alat dan sebagainya
yang akan digunakan telah mendapat persetujuan Direksi Teknis.
III - 34
Pemasangan permanent baut tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan
Direksi Teknis, dan pada umumnya sebelum bentang itu telah
terpasang dengan gelegar melintang, batang penguat, dan baut baut
stel seperti yang disyaratkan.
Setelah kerangka baja terpasang, baru sambungan batang atas dibuat
permanent.
III - 35
Tabel berikut memberikan tegangan yang perlu dicapai pada baut
baja keras dengan berbagai-bagai diameter yang digunakan pada
pekerjaan .
Tabel 3.6
85 % dari
Diameter
beban Beban Calibration Torque
Baut
percobaan
(1) (2) (3) (4) (5)
In Lbs Lbs Tons Lb.ft
¾ 24.000 27.540 12.59 315
7/8 30.400 34.960 15.61 465
1 39.900 45.880 20.48 700
11/8 47.650 54.800 24.46 940
Kolom (3) dan (4) adalah kolom (2) ditambah 15 % dan menyatakan
tegangan Yang harus dicapai dengan pemeriksaan kalibrasi dari
impact mekanis atau. kunci pas yang lain, sperling sebesar 15 %
utnuk teknik bermacam-macam haruslah dengan permintaan
Direksi Teknik Konsultan Pengawas.
III - 36
F. PENGECATAN BAJA
1. UMUM
Sernua konstruksi baja yang akan dipasang perlu dicat di pabrik dengan
cat dasar yang telah disetujui kecuali pada bidang-bidang yang
dikerjakan dengan mesin perkakas misalnya pada perletakkan.
2). Pemakaian cat dasar dan bahan sejenis seperti yang disyaratkan
dalam "Pengecatan di bengkel" pada bidang-bidang yang tertera
pada I diatas.
2. PEMBERSIHAN PERMUKAAN
Seluruh permukaan dari pekerjaan besi bangunan harus bersih dan
dikupas dengan blasting atau cara lain yang disetujui, agar menjadi
logam. yang bersih, dengan menyingkirkan seluruh gemuk, oli, karatan,
Lumpur atau lain-lain yang melengket padanya. Luas bidang
permukaan yang dibersihkan haruslah dapat sekaligus ditutup dengan
cat dasar dan cat segera setelah dibersihkan, sebelum terjadi oksidasi.
Bila terjadi oksidasi (karatan), permukaan harus dibersihkan kembali
sebelum pengecatan dasar dilakukan.
Cat dapat digunakan dengan kuas tangan yang disetujui atau dengan
cara yang disyaratkan oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
Pengecatan tak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembab, atau
berdebu, atau pada cuaca yang lain yang jelek, kecuali diusahakan
tindakan-tindakan seperlunya yang sesuai dengan pendapat Direksi
Tekink / Konsultan Pengawas, untuk melawan pengaruh-pengaruh
cuaca tersebut terhadap pekerjaan.
Permukaan yang akan dicat harus kering dan tak berdebu. Lapisan
berikutnya tidak diberikan sebelum lapisan cat terdahulu telah kering
betul. Lapisan penutup diberikan di atas cat dasar dalam tempo kurang
lebih enam bulan tetapi tidak boleh lebih cepat dari 49 jam setelah
pengecatan.
III - 37
Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu dibersihkan kembali
atau di cat dasar lagi seperti diuraikan di atas. Cat (termasuk
penyemprotan bila diperintahkan oleh Direksi Teknik harus disapu
dengan kuat pada permukaan baja, baut-baut pada setiap sudut-sudut
sambungan pelat, tekuk-tekuk dan sebagainya. Kemudian diratakan
dengan baik.
Setiap bagian yang dapat menampung air, atau dapat dirembesi air,
diisi dengan cat dasar yang tebal, atau, bila diperintahkan oleh Direksi
Teknik / Konsultan Pengawas, dengan menggunakan semen kedap air
atau bahan lain yang disetujui sebelum penyelesaian cat dasar. Setiap
lapisan yang telah selesai harus tampak sama dan rata. Pemakaian cat
yang rata ialah 12,5 m2 sampai 15 m2 per liter untuk cat dasar, dan 15
sampai 20 m2 per liter untuk lapisan berikutnya.
III - 38
TATA CARA PENGADUKAN PENGECORAN BETON
1.1.2 Tujuan
Tujuan dari tata cara ini adalah untuk mendapatkan mutu pekerjaan beton sesuai
yang direncanakan.
1.3 Pengertian
Yang dimaksud dengan :
1) Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang
lain, aregat halus, agregat kasar dan air,
dengan atau tanpa bahan campuran tambahan membentuk masa padat
2) Pengaduk beton adalah mesin pengaduk yang digerakkan dengan tenaga
penggerak, digunakan untuk mengaduk campuran beton;
3) Segregasi adalah peristiwa terpisahnya antara pasta semen dan agregat
dalam suatu adukan ;
4) Bliding adalah peristiwa terpisahnya air dari adukan;
5) Beton segar adalah campuran beton yang telah selesai diaduk sampai
beberapa saat, karakteristiknya tidak berubah (masih plastis dan belum terjadi
pengikatan) ;
6) Beton keras adalah campuran beton yang telah mengeras
7) Agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi secara alami dari
batu atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai
ukuran butir terbesar 5,0 min;
8) Agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi, alam, dari batu atau
berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai
ukuran butir antara 5 - 40 mm ;
3
9) Beton normal adalah beton yang mempunyai berat isi 2200 - 2500 kg/m
menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah.
10) Slump adalah ukuran dari kekentalan adukan beton
11) Tremie adalah pipa berdiameter antara 150 - 300 mm, yang ujungnya
dilengkapi corong.
III - 39
BAB II
PERSYARATAN - PERSYARATAN
2.1 Bahan
Semua jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan beton harus dilengkapi
dengan :
1) Sertifikat mutu dari produsen, atau;
2) Jika tidak terdapat sertifikat mutu, harus tersedia data hasil uji dari laboratorium
yang diakui kecuali ;
3) Jika tidak dilengkapi dengan sertifikat mutu atau data hasil uji, harus
berdasarkan bukti hasil pengujian khusus atau pemakai nyata yang dapat
menghasilkan beton yang kekuatan, ketahanan dan keawetannya memenuhi
syarat.
2.2 Peralatan
2.3 Pelaksanaan
III - 40
BAB III
KETENTUAN KETENTUAN
3.1 Bahan
3.1.1 Air
Air harus memenuhi SK SNI. S-04-1989 - F tentang Spesifikasi Air Sebagai
Bahan Bangunan.
3.1.2 Semen
3.1.3 Agregat
3.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan harus memenuhi ketentuan berikut :
1. Semua peralatan untuk penakaran, pengadukan dan pengangkutan beton
harus dalam keadaan baik dan bersih;
2. Mesin pengaduk harus berputar pada kecepatan yang direkomeridasikan
oleh pabrik pembuat mesin tersebut;
3. Alat angkut yang digunakan dari tempat pengadukan ketempat
pengecoran harus marnpu menyediakan beton (di tempat
penyimpanan akhir) dengan lancar tanpa mengakibatkan terjadinya
segregasi dan tanpa hambatan yang, dapat mengakibatkan hilangnya
plastisitas beton antara pengangkutan yang berurutan;
III - 41
4. Alat pemadat yang digunakan harus disesuaikan dengan bentuk dan
jenis pekerjaan.
3.3 Pelaksanaan
3.3.1 Persiapan
Sebelum pengecoran beton dilaksanakan, harus dilakukan pekerjaan persiapan
yang mencakup hal berikut :
1. Semua ruang yang akan diisi adukan beton 'harus bebas dari kotoran;
2. Semua kotoran, serpihan beton dan material lain yang menempel
pada permukaan beton yang telah mengeras harus dibuang sebelum
beton yang baru dituangkan pada permukaan beton yang telah
mengeras tersebut;
3. Bidang-bidang beton lama yang akan berhubungan dengan beton baru,
harus dikasarkan dan dibasahi terlebih dahulu sebelum beton baru
dicorkan;
4. Pasangan dinding bata yang , akan berhubungan dengan beton baru,
harus dibasahi dengan air sampai jenuh;
5. Untuk memudahkan pembukaan acuan, permukaan dalam dari acuan
boleh dilapisi dengan bahan khusus, misalnya lapisan tipis minvak
mineral, lapisan bahan kimia, lembaran plastik, atau bahan lain yang
disetujui oleh pengawas bangunan;
6. Tulangan harus dalam keadaan bersih dan bebas dari segala lapisan
penutup yang dapat merusak beton auto mengurangi lekatan antara beton
dan tulangan.
7. Air yang terdapat pada semua ruang yang akan diisi adukan beton harus
dibuang, kecuali apabila pengecoran dilakukan dengan menggunakan
pengecoran tremie atau bila diizinkan oleh pengawas bangunan.
3.3.2 Penakaran
Penakaran bahan yang akan digunakan harus berdasarkan perbandingan
campuran yang direncanakan, dan memenuhi ketentuan sebagai berikut ;
1. Untuk beton dengan nilai f'c lebih besar atau sama dengan 20 MPa,
proporsi campuran harus didasarkan pada teknik penakaran berat;
2. Untuk beton dengan nilai fc lebih kecil dari 20 MPa, pelaksanaannya boleh
menggunakan teknik penakaran volume. Teknik penakaran volume ini
harus berdasafkan pada perhitungan proporsi campuran dalam berat
yang dikonversikan kedalam. volume melalui perhitungan berat satuan
volume dari masing- masing bahan.
3.3.3 pengadukan
Pengadukan beton di lapangan harus memenuhi ketentuan berikut:
1. Beton harus diaduk sedemikian hingga tercapai penyebaran bahan yang
merata dan semua hasil adukannya harus dikeluarkan sebelum mesin
pengaduk diisi kembali.
III - 42
2. Pengadukan harus dilakukan tidak kurang 11/2 menit untuk setiap
lebih kecil atau sama dengan 1m 3 adukan. Waktu pengadukan harus
ditambah 1/2 menit untuk satu penambahan kapasitas 1 m3 adukan ;
3. Pengadukan harus dilanjutkan minimal 11 /2 menit setelah semua bahan
dimasukkan ke dalam mesin pengaduk, (atau sesuai dengan spesifikasi
alat pengaduk)
4. Selama pengadukan berlangsung, kekentalan adukan beton harus diawasi
terus menerus dengan jalan memeriksa slump pada setiap campuran
beton vang, baru;
5. Kekentalan beton harus disesuaikan dengan jarak pengangkutan:
6. Bila produksi beton dilakukan oleh perusahaan beton siap pakai, maka
keseragaman pengadukan harus mengikuti ketentuan yang berlaku;
7. Perekaman data yang rinci harus dilakukan terhadap :
1. Waktu dan tanggal pengadukan dan pengecoran;
2. Proporsi bahan yang digunakan;
3. Jumlah batch-adukan yang dihasilkan;
4. Lokasi pengecoran akhir pada struktur;
3.3.4 Pengangkutan
Pengangkutan harus memenuhi ketentuan berikut :
1. Pengangkutan beton dari tempat pengadukan hingga ke tempat
penyimpanan akhir sebelum dicor, harus sedemikian hingga dapat
mencegah terjadinya segregasi atau kehilangan bahan;
2. Pengangkutan harus dilakukan sedemikian hingga tidak mengakibatkan
perubahan sifat beton yang , telah direncanakan, yaitu perbandingan air
semen, slump, dan keseragaman adukan.
3. Pengangkutan harus berlangsung dalam waktu tidak melebihi dari
30 menit. Bila pengangkutan dilakukan dengan truk pengangkutan
beton waktu pengangkutan tidak boleh lebih dari 11/2 jam. Apabila
diperlukan jangka waktu yang lebih panjang lagi, maka harus
dipakai bahan penghambat pengikatan.
III - 43
5. Pengecoran beton harus dIlaksanakan secara terus menerus tanpa
berhenti hingga selesainya pengecoran suite panel atau
penampang yang dibentuk oleh batas-batas elemennya atau batas
penghentian pengecoran yang ditentukan untuk siar pelaksanaan;
6. Beton yang dicorkan harus dipadatkan secara sempurna dengan
alat yang tepat agar dapat mengisi sepenuhnya daerah sekitar
tulangan, alat konstruksi dan alat instalasi yang akan tertanam dalam
beton dan daerah sudut acuan;
7. Dalam ha l pem adat an bet on dilakuk an denga n alat penggetar :
1. Lama penggetaran untuk setiap titik harus dilakukan sekurang-
kurangnya 5 detik, maksimal 15 detik;
2. batang penggetar tidak boleh mengenai cetakan atau bagian beton
yang sudah mengeras dan tidak boleh dipasang lebih dekat 100
mm dari cetakan atau dari beton yang sudah mengeras serta
diusahakan agar tulangan tidak terkena oleh batang penggetar;
3. Lapisan yang digetarkan tidak boleh lebih tebal dari panjang
batang penggetar dan tidak boleh lebih dari 500 mm. Untuk
bagian konstruksi yang sangat tebal harus dilakukan lapis demi
lapis;
8. Dalam hal pengecoran yang menggunakan system cetakan/acuanyang
digeser keatas permukaan besi acuan harus terisi rata;
9. Bila diperlukan alatnya siar pelaksanaan, siar tersebut harus dibaut
sesuai dengan ketetuan yang berlaku.
3.3.6 Perawatan
Perawatan beton dilapangan harus memenuhi ketentuan berikut :
1. Beton harus dipertahankan dalain kondisi lembab selama paling sedikit 7
hari setelah pengecoran;
2. Beton berkekuatan awal tinggi harus dipertaliankan dalam kondisi
lembab selama paling sedikit 3 hari pertama;
3. Bila diperlukan uji kuat tambahan harus diikuti ketentuan berikut :
1. Untuk memeriksa tingkat pelaksanaan perawatan dan perlindungan
dari beton dalam struktur di lapangan, pengawas dapat meminta
agar uji tekan atas benda uji yang dirawat dilapangan;
2. silinder yang dirawat di lapangan harus dirawat sesuai dengan
kondisi dilapangan berdasarkan SK SNI M-62-1990-03 tentang
Metode Pembuatan dan perawatan Benda uji Beton di
Laboratorium menurut ketentuan yang berlaku;
3. Benda uji silinder yang dirawat di lapangan harus dicetak pada saat
yang bersamaan dan diambil dari contoh yang sama dengan benda
uji silinder yang akan dirawat di laboratorium;
4. Cara untuk melindungi dan merawat beton harus ditingkatkan
bila kekuatan dari silinder yang dirawat di lapangan pada umur uji
III - 44
yang telah ditetapkan kurang dari 85% dari kekuatan pasangan
silinder yang dirawat di laboratorium untuk penentuan kekuatan f‟c
3.3.7 Pemeriksaan
Pengambilan contoh uji beton segar untuk pemeriksaan mute beton
(slump, berat isi, analisa) harus dilakukan pada saat selesai pengadukan tapi
sebelum dicorkan, sesuai dengan SKSNI-M-26-1990-03 tentang Metode
Pengambilan Contoh untuk Campuran Beton Segar.
III - 45
BAB VII
PEKERJAAN PANCANG ULIN / GALAM
7.1. Umum
a) Mutu Kayu
Jika tidak ditentukan lain, maka semua bahan kayu yang digunakan
untuk pekerjaan ini harus dengan mutu A sesuai dengan PKKI. Semua
kayu harus bebas dari getah-getah, cacat kayu seperti : mata kayu,
retak-retak, bengkok dan sebagainya. Kayu harus sudah mengalami
proses pengeringan udara minimal selama 3 bulan dan mengalami
proses pengawetan.
b) Kadar Air
Kadar air dari semua kayu yang dipakai untuk pekerjaan adalah harus
lebih kecil atau sama dengan 15% sedangkan untuk pekerjaan-
pekerjaan yang kasar harus lebih kecil atau sama dengan 20%, harus
dijaga agar supaya kadar air tersebut konstan baik pada saat
penyimpanan, pengerjaan maupun sampai pada penyelesaian
pekerjaan.
VII - 1
d) Ukuran-ukuran
VII - 2
dan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
pemancangan cerucuk kayu ulin sesuai spesifikasi ini.
VII - 3
PAKTA INTEGRITAS
labatan Direktur
Bertindak
Dalam rangka pengadaan Pembangunan lembatan Lingkar Pulau Nunukan Pada Panitia
Pembangunan lembatall /Turap Drainase 2 Pada Dinas Pu Provo Kaltim dengan ini mellyatakan
hahwa:
l. Tidak akan melakukan praktek Korupsi, Klolusi, dan Nepotisme (KKN);
2. Akan melaporkan kepada Inspektorat Wilayah Provo Kaltim dan/ atau LKPP apabila mengetahui
ada indikasi KKN dalam Proses Pengadaan ini;
3. Akan mengikuti Proses Pengadaan secara bersih transparan , dan profesional untuk memberikan
j
Direktur
FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI
UNTUK BADAN USAHA
Jabatan : Direktur
Bertindak untuk
E- mail :
B Ijin Usaha
C Ijin Lainnya
1. Akta Pendirian PT
a. Nomor Akta : 46
b. Tanggal : 10 Oktober 2007
c. Nama : Anastasia Dian Christiant, SH
2 - - -
4 - - -
2. Pajak
PPn : Terlampir
PPn : Terlampir
PPn : Terlampir
G. Data Pel'sonalia (Tenaga Ahli / Teknis Badan Usaha)
6 !DRIS,ST 30 D<.'scmber 1978 SLTA S<lfety Engineer 3 Ahli K·3 2006 Tcrlampir
3 Genset 2 LJnit 6000 Watt River 2009 100 Sa marinda Milik Terlampir
1 Dumptruck 1 Un it 6Ton Mitshubishi 2011 100 Samarinda Milik Teriampir
l-
S Gunting 8esi 1 Unit - 2011 100 Samarinda Milik Teriampir
6 Molen 3 Unit SO Kg Hercules 2011 100 Samari nda Milik Terlam pir
7 Waterpass 11!uah - Topeon 2011 100 Samarinda Milik TerJampir
8 Pencetak Hatako 1 Unit - 2006 100 Samarinda Milik Terlampir
-
Pembert Tugas/Pe)abat Pelaksana
Kontrak Tanggal Selesal Menurut
Sub Bidang Teknis Keglatan
No Nama Paket Pekerjaan Lokasi
Pekerjaan BASerah
Nama Alamat Dan Telepon Nomor dan Tanggal Nllal (Rp) Kontrak
1
• 5 , 7 B , Terlma (PHO)
10
2
"
1
I
,
2 - - -
1 'I
Samal'inda, 13 Februari 2012
N- 11-' H ~IIL
-
Oirektur
K Modal Kerja
Nomor 052/DK/BPD-MALL/II/2012
Nilai Rp 385.475.000,00
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab./ika
dikemudian hari ditemui bahwa data / dokumen yang saya sampaikan tidak benar dan / atau ada
pemalsuan , maka saya dan badan usaha saya wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi
adiminitratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/ atau pelaporan
secara pidana terhadap pihak herwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -undangan.
Direktur
~I bankaltim
Samarinda, 08 Pchruari 2012
Nomor : O<;~ / DK / BPD~~1ALL/ 11 /2012
Perihal : Sural Dukungan Dana
Kcpada:
Panitia P embangunan Jembatan / Turap / Drainase 2
Dinas Pckcrjaan Vm um Kalimantan Timur
Di -
Samarinda
Schubungan dengan pde1angan proyek yang akan dilaksanakan oleh Saudara, dengan in;
diberitahukan bahwa bmi I3.ANK llPD KALll...lANT AN TIMUR pada dasarnya dapat memberikan
dukungan dana kepada :
Dukungan pcmbiayaan Bank dapar diberikan sepanjang memcnuhi kelenruan dan t'eknis Perbankan yang
ada dan berlaku eli Bank BPD Kalcim (Bankable) secta Sural dukungan dana ini tidak bersifat mengikat Bank
BPD Kaltim (Nllcommifltd) .
Surat kcternngan dukungan Bank ini diberikan sesuai surat pcnnohonan dari PT.CADIKA U f AMA No.
OOI / CU-BTG / BPD/ Sf>,.ID/ n / 2012 ranggal 07 Pebmari 20 12 untuk keperluan tersebut di alaS.
b.lnkaltl~ .
NURSANfI YACOB
Pgs.Pemimpin
NERACA
31 Desember 2008
AKTIVA PASIVA
NO KETERANGAN NO PER 31·2·2008 NO KETERANGAN ,UMLAH TOTAL
Aku. Pcny. Aktiva Tetap RI' 3.689.659.000 L.b. (Rugi) Oltah.n Rp 6.575.626.950
L.ba (Rugl) Tahun Ber/alan Rp 285.582.050
Nital Buku Akriva Tetap Rp 17.109.149.000
Jumlah Ekuitas RI' 17.571.581 .500
Dirckrur Urama