Tata Cara Labeling
Tata Cara Labeling
Tata Cara Labeling
Simbol harus dibuat dari bahan yang tahan terhadap air, goresan dan bahan kimia yang
akan mengenainya. Warna simbol untuk dipasang di kendaraan pengangkut bahan
berbahaya dan beracun harus dengan cat yang dapat berpendar (fluorenscence).
B. Jenis simbol B3
Simbol B3 merupakan gambar yang menunjukan klasifikasi B3
yang terdiri dari 10 (sepuluh) jenis simbol yang dipergunakan
yaitu:
1. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic), sebagaimana gambar 4.
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar
tengkorak dan tulang bersilang. Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. Sifat racun bagi manusia, yang dapat menyebabkan keracunan atau sakit yang cukup
serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut. Penentuan
tingkat sifat racun ini didasarkan atas uLD50 (amat sangat beracun, sangat beracun dan
beracun); dan/atau
b. Sifat bahaya toksisits akut.
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar
tanda seru berwarna hitam. Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. Padatan maupun cairan yang jika terjadi kontak secara langsung dan/atau terus
menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat menyebabkan iritasi atau peradangan;
b. Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan tunggal dapat
menyebabkan iritasi pernafasan, mengantuk atau pusing;
c. Sensitasi pada kulit yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit; dan/atau
d. Iritasi/kerusakan parah pada mata yang dapat menyebabkan iritasi serius pada mata.
3. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive),sebagaimana gambar 7.
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol terdiri dari 2 gambar
yang tertetesi cairan korosif. Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit;
b. Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dengan laju korosi >
6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55oC; dan/atau
c. Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk B3 bersifat asam dan sama atau lebih
besar dari 12,5 untuk B3 yang bersifat basa.
4. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat karsinogenik, teratogenik dan mutagenik
(carcinogenic, tetragenic, mutagenic), sebagaimana gambar 9.
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah.mnSimbol berupa gambar
kepala dan dada manusia berwarna hitam dengan gambar menyerupai bintang segi enam
berwarna putih pada dada. Simbol ini menunjukkan paparan jangka pendek, jangka
panjang atau berulang
dengan bahan ini dapat menyebabkan efek kesehatan sebagai berikut:
a. karsinogenik yaitu penyebab sel kanker;
b. teratogenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan
pertumbuhan embrio;
c. mutagenic yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan kromosom yang berarti
dapat merubah geneé tica;
d. toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik;
e. toksisitas terhadap sistem reproduksi; dan/atau
f. gangguan saluran pernafasan.
III Pewadahan
Pengemas B3
Pengemasan (packaging) juga diatur dan perlu dicantumkan dalam surat pengangkutan.
Alat pengemas dapat berupa: drum baja, kotak kayu, drum fiber, botol gelas dan
sebagainya.
Pengemasan yang baik mempunyai kriteria:
Bahan tersebut selama pengangkutan tidak terlepas ke luar
Keefektifannya tidak berkurang
Tidak terdapat kemungkinan pencampuran gas dan uap
Terdapat 3 jenis kelompok pengemasan, yaitu:
Kelompok I: derajat bahaya besar
Kelompok II: derajat bahaya sedang
Kelompok III: derajat bahaya kecil.
Menjamin keselamatan transportasi bahan berbahaya merupakan aktivitas yang kompleks.
Kecelakaan akibat bahan berbahaya ini akan menimbulkan masalah serius bagi manusia,
hak milik dan lingkungan. Dengan demikian, aturan tata cara serta konstruksi dan
penggunaan kontainer untuk bahan berbahaya harus ketat. Kecelakaan limpahan bahan
berbahaya yang sering terjadi adalah karena kecelakaan lalu-lintas yang umumnya akibat
kesalahan manusia dan atau alat/perlengkapan yang kurang sempurna.
USDOT menggariskan bahwa kontainer yang digunakan untuk mengangkut bahan
berbahaya dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga bila terjadi kecelakaan pada
kondisi transportasi yang normal, maka:
Tidak menimbulkan penyebaran bahan tersebut ke lingkungan sekitarnya
Keefektifan pengemasan tidak berkurang selama perjalanan
Tidak terjadi pencampuran gas atau uap dalam kemasan, yang dapat menimbulkan
reaksi spontan (kenaikan panas atau ledakan) sehingga mengurangi keefektifan
pengemasan; pengemasan tersebut harus menjamin tidak terjadi reaksi kimiawi di
dalamnya.
Kadangkala bahan berbahaya disimpan (diakumulasi) dalam drum atau kontainer. Drum
yang biasa, biasanya korosif dan dapat menimbulkan masalah pada kesehatan manusia dan
lingkungan. Oleh karenanya bahan berbahaya harus ditempatkan dalam drum dan
kontainer yang kompatibel atau sesuai. Dibutuhkan inspeksi secara berkala. Banyak terjadi
bahwa drum yang digunakan adalah drum bekas (walaupun kompatibel) untuk itu perlu
diperhatikan efek jangka panjang dari drum tersebut.